Minggu, 17 April 2022

Bangkitkan Ekonomi, Sala Bulek Takjil Favorit Di Kampung Ramadhan

    Minggu, April 17, 2022  


PATIMPUS.COM - Ada sesuatu yang sangat dinantikan umat Islam yang sedang berpuasa di bulan suci Ramadhan, yaitu berbuka puasa.

Menjelang buka puasa, sudah tradisi masyarakat memburu penganan buka puasa yang dikenal dengan nama takjil. Sehingga tidak heran banyak bermunculan pedagang-pedagang yang berjualan untuk menyuguhkan makanan dan minuman segar jelang berbuka yang menjadi buruan masyarakat untuk berbuka puasa.

Salah satunya berburu penganan buka puasa di Kampung Ramadhan yang berlokasi di Jalan Kampung Aur Lingkungan IV, Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun. 


Kampung Ramadhan tersebut digagas oleh Syaiful Ramadhan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan dari Fraksi PKS, demi menjawab aspirasi masyarakat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kampung Ramadhan diresmikan oleh Syaiful Ramadhan pada Minggu (3/4/2022) yang dihadiri Lurah Kelurahan Aur, Tokoh Pemuda, Badan Kenaziran Masjid (BKM) Jami' Aur, Tokoh Agama, dan Masyarakat.

Syaiful Ramamdhan berharap dengan adanya Kampung Ramadhan dapat membantu dan membangkitkan semangat masyarakat untuk berdagang makanan dan minuman. Melalui UMKM Kuliner Kampung Ramadhan perekonomian masyarakat dapat meningkat sehingga bisa bersemangat menyongsong Puasa dan Lebaran. 

Selain itu politisi muda PKS tersebut mengatakan bahwa Kampung Ramadhan di Kampung Aur merupakan Kampung Ramadhan yang ke 2. Sebelumnya tahun 2021 telah dibuat di Jalan Pantai Burung Lingkungan II Kelurahan Aur.

"Alhamdulillah ini merupakan Kampung Ramadhan yang ke 2, karena tahun sebelumnya sudah dibuat di Pantai Burung. Dan Kita Harap dengan adanya UMKM Kuliner Kampung Ramadhan ini, UMKM masyarakat dapat terbantu sehingga meningkatkan perekonomian warga saat pandemi," ujar Syaiful saat acara pembukaan.

Syaiful juga menjelaskan lebih lanjut, Kampung Ramadhan ini akan dilaksanakan selama 25 hari Ramadhan dan setiap tahunnya memasuki bulan suci Ramadhan akan kita gelar bergiliran di wilayah lain demi membantu membangkitkan UMKM masyarakat.

"InsaAllah akan kita gelar selama 25 hari Ramadhan dan akan kita buat setiap tahunnya saat masuk Ramadhan dengan tempat yang berbeda agar dapat membantu UMKM masyarakat," lanjut Syaiful.

Selain itu sambung Syaiful, buat warga yang tidak berjualan bisa menikmati makanan dan minuman yang dijual di kampung Ramadhan untuk berbuka puasa dengan menukarkan kupon seharga Rp 5000 yang dibagikan gratis kepada warga Kelurahan Aur Lingkungan III, IV dan VIII dalam sehari 100 kupon akan dibagikan tim relawan Syaiful Ramadhan Center.


Favorit Sala Bulek

Menurut Ketua Panitia Kampung Ramadhan Reza Anshori, saat pembukaan Kampung Ramadhan warga yang berjualan dan mendaftar ke panitia ada 8 stand penjual sebagai UMKM dan tidak tertutup kemungkinan akan bertambah.

Lanjut Reza, hingga Ramadhan ke 14, Sabtu (16/4/2022) jumlah peserta UMKM Kampung Ramadhanmenjadi 18 hingga 20 stand penjual.

"Pembukaan perdana awal puasa karena pasca banjir jadi stand penjual yang terdaftar 8 peserta UMKM, dan saat ini Ramadhan ke 14 sudah berjumlah 18 hingga 20 Stand UMKM," jelas Reza.

Terlihat banyak pengunjung berbelanja bukaan dengan menukar kupon yang dibagikan Panitia, suasana semakin ramai dengan datangnya penjual makanan dari luar Kampung Aur seperti penjual bakso dan serabi.

Tampak dari ke 18 hingga 20 stand, rata-rata ada yang menjual makanan goreng-gorengan seperti Risol, bakwan, kue BS. Yang dijual 3 buah sebesar Rp. 2000, selain itu Ada juga Lontong Gado-gado, Mihun dan Mi Tiaw Goreng yang sudah siap dimakan, Bubur Cendil, kolak bahkan Ada Juga yang Jual aneka Minuman Segar seperti Es Cendol, Es Campur, Sop Buah, dan aneka minuman segar lainnya. ada juga yang berjualan sepatu monza.

Makanan yang paling diburu pengunjung adalah Sala Bulek sehingga sala bulek menjadi takjil favorit di Kampung Ramadhan.

Sala Bulek merupakan makanan gorengan berbentuk bulat dari Pariaman Sumatera Barat. Sala Bulek di Kampung Aur memiliki ciri khas rasa tersendiri.

Di Kampung Aur ada 2 pembuat sala bulek dan kedua pembuat Sala Bulek memiliki ciri khas rasa yang berbeda tapi tetap enak dan lezat dilidah.

Bu Emi (64) mengaku sudah membuat sala bulek puluhan tahun. ia juga menjelaskan bahwa membuat sala bulek ini sudah turun temurun dari keluarganya.

Emi menjelaskan bahwa sala bulek berasal dari Pariaman Sumatera Barat, nama aslinya sala lauak (bahasa padang), sala artinya Gorengan, Lauak artinya Lauk. Di Medan dikenal dengan sebutan Sala Bulek, yaitu Sala Artinya Gorengan Bulek yaitu Bulat seperti bentuknya yang bulat.

"Saya membuat sala bulek udah puluhan tahun dan sudah turun temurun dari Unyang saya. sala bulek itu aslinya sala lauak dari pariaman Sumatera Barat. Sala itu gorengan bulek itu bulat sesuai bentuknya bulat," jelas Emi.

Emi yang akrab disapa Emi Sala Bulek memproduksi sala bulek seharinya 800 - 1000 sala bulek selama Ramadhan dan ia menjual nya dengan harga Rp 500, dengan penjual dan penjual menjual lagi 3 sala bulek Rp 2000, ke pengunjung Kampung Ramadhan.

Ia bersyukur sala bulek merupakan satu-satunya mata pencahariannya menghidupi anak dan cucunya. Hal senada juga dikatakan Bu Yunita (50) yang juga pembuat sala bulek. 

Yunita akrab disapa Ita Sala Bulek ini, mengaku sudah 20 tahun membuat sala bulek. Selama Ramadhan Ita memproduksi 1000 hingga 1500 sala bulek. Sama seperti Emi, sala bulek juga merupakan mata pencaharian Ita untuk menghidupi keluarga.

Kepada wartawan, kedua ibu pembuat sala bulek ini memaparkan rahasia bahan dasar pembuatan sala bulek yaitu, tepung beras, daun kunyit, bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kunyit, cabai merah giling dan ikan asin dipotong-potong kecil.

Adapun cara pembuatannya Tepung beras dan daun kunyit di gongseng, lalu dimasak air panas dan dicampur bumbu-bumbu yang lain dengan diblender halus terlebih dahulu. 

Lalu tepung dan daun kunyit yang digongseng tadi dicampur sama air panas yang dicampur bumbu tadi setelah itu diaduk hingga dia jadi adonan. Lanjut kemudian di bentuk bulat-bulat sebanyak-banyaknya sesuai pesanan.

Hingga akhirnya masuk tahap penggorengan. Lama pembuatan mulai dari awal hingga penggorengan kurang lebih 1,5 jam.

Salak bulek buatan Kampung Aur sangat enak dan lezat dimakan, apalagi kalau dimakan dengan lontong gulai pakis, sate, dan nasi sayur, makan anda akan semakin terasa nikmat. 

Anda bisa meraskan enak dan lezatnya sala bulek, sekali merasakan akan terasa enak dan lezat hingga anda akan nambah lagi. Anda bisa mendapatkan dan memesan sala bulek enak ini di Kampung Aur karena sala bulek ini sudah dipesan hingga ke luar kota Medan. (son)

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.