Tampilkan postingan dengan label Bencana Alam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bencana Alam. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Oktober 2021

Longsor di PDAM Tirtanadi Sibolangit, Satu Avanza Tertimbun

    Minggu, Oktober 24, 2021  


PATIMPUS.COM - Arus Lalu Lintas Kawasan Wisata Sibolangit Lumpuh total dan di tutup dikarenakan terjadinya Longsor di Tikungan PDAM Tirtanadi.

Menurut Kanit Lantas Polsek Pancurbatu, Iptu Rizal Purba, ada satu unit mobil tertimbun longsor. Namun belum bisa dipastikan, apakah ada korban jiwa atau tidak.

"Kabarnya ada kendaraan yang tertimpa. Cuma belum tahu pasti ada korban jiwa atau enggak," kata Rizal, Sabtu (23/10/2021).

Rizal mengatakan, saat ini petugas kepolisian bersama TNI serta pihak terkait sudah meninjau lokasi.

Petugas saat ini sudah menyiagakan alat berat dan membersihkan bebatuan akibat runtuhan longsor. 

Dia pun mengimbau kepada warga yang hendak pergi dari Medan ke Karo atau sebaliknya, sebaiknya menunda perjalanan.

Menurut laporan warga, sejak longsor terjadi, kemacetan panjang terjadi di sekitar lokasi longsoran oleh karena itu petugas menutup sementara arus lalu lintas Medan-Berastagi.

Menurut info dari akun resmi Instagram Polda Sumut mengabarkan bahwa titik longsor ada di sekitar tikungan PDAM Tirtanadi hingga ke RM Cindelaras dan saat ini ada kendaraan yang tertimbun longsor.

Berkaitan dengan longsor tersebut maka di himbau kepada warga yang datang dari Medan menuju Karo dan sebaliknya diminta berputar arah dan tidak melakukan perjalanan tersebut. (son)

Minggu, 19 September 2021

Banjir Rendam Rumah Warga Pinggiran Sungai Deli

    Minggu, September 19, 2021  


PATIMPUS.COM - Sejak Minggu (19/09/2021) siang hingga tengah malam, Kota Medan diguyur hujan. Tak hanya di kawasan Medan, hujan juga mengguyur di kawasan pegunungan seperti Tanah Karo dan Deliserdang.

Hujan yang turun di hulu Sungai Deli ini menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi pemukiman penduduk. 

"Banjir mulai naik sekitar jam 8 malam," sebut Willy, warga Kampung Aur, Kelurahan Aut, Kecamatan Medan Maimun, kepada Patimpus.

Satu jam kemudian, tambah Willy, air sudah setinggi pinggang orang dewasa. Untung saja warga cepat mengungsikan kendaraan dan harta bendanya ke tempat yang lebuh tinggi.

"Kalau hujan lokal gak ada banjir. Ini karena hujan di gunung," sebutnya.

Menurutnya ada sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di Kampung Aur. Hingga berita ini dimuat di patimpus.com, air sungai terus bertambah.

Sementara, pejabat setempat belum terlihat di lokasi banjir, untuk memantau warganya yang tertimpa musibah.

Jumat, 27 Agustus 2021

Lima Warga Tewas Ditimbun Longsor Kabanjahe

    Jumat, Agustus 27, 2021  


PATIMPUS.COM - Tanah longsor akibat hujan deras terjadi di Gang Lau Bawang, Kelurahan Padangmas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis 26/8/2021) malam menewaskan 5 warga.

Kelima warga tersebut tak sempat menyelamatkan dirinya karena pada saat longsor sekira jam 21.00 WIB, kelima korban sedang berada di dalam rumah yang tertimbun material longsor.

Petugas BPBD Kabupaten Karo, Polres Tanah Karo, TNI, dan SAR Medan turun ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Dari proses pencarian hingga Jumat siang, 5 korban meninggal dunia telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang dibantu oleh warga.

Kelima korban meninggal yakni Tia Monika Novi Sari Silitoga (28) warga Jalan Krakau Ujung Medan, seorang anak perempuan berumur 3 tahun, anak perempuan berumur 5 Tahun, Dewi br Marpaung (48), anak laki-laki berumur 2 tahun.

Sementara, korban yang ditemukan dalam keadaan selamat, yakni Tutri br Silitonga (26), Aktavius Tarigan (33), Dedi Simbolon (30), dan Rudi Silalahi (30).

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Hendrik Tarigan, Jumat (27/8/2021) menuturkan, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi korban meninggal maupun luka-luka.

"Semua korban sudah ditemukan dan dievakuasi, kemudian akan dilakukan tindakan medis di Rumah Sakit Umum Kabanjahe," sebut Hendrik Tarigan.


Jumat, 20 Agustus 2021

Tiba-Tiba Air Sungai Deli Meluap, Ini Penyebabnya

    Jumat, Agustus 20, 2021  


PATIMPUS.COM - Tiba-tiba saja air Sungai Deli meluap menggenangi pemukiman warga di Kampung Aur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kamis (19/8/2021) jelang tengah malam. Padahal hari itu Kota Medan tidak turun hujan.

Air sungai dengan cepat meluap sekitar jam 23.00 WIB dan dalam hitungan menit, air sudah memasuki rumah-rumah warga. "Belum 10 menit sudah masuk ke rumah," ujar Iyen, warga Kampung Aur.

Saat meluap, warga sedang beraktifitas berjualan di halaman masjid. Dengan datangnya tiba-tiba, warga pun terpaksa mengungsikan harta bendanya seperti kendaraan roda dua dan mengemas dagangannya ke tempat yang lebih tinggi.

"Biasanya ini banjir kiriman. Mungkin lagi hujan deras di gunung. Kalau di Medan belum ada hujan satu harian ini. Kalau pun hujan, tak mungkin terjadi banjir. Banjir terjadi kalau hujan gunung," sebut Sonny.

Hingga berita ini dimuat, air Sungai Deli terus naik. Sejumlah anak-anak yang tadinya sedang bermain, semakin senang dengan mandi-mandi di halaman masjid.

Jumat, 16 Juli 2021

Hujan Deras Genangi 3 Desa Di Mamasa Sulbar

    Jumat, Juli 16, 2021  

Hujan deras yang terjadi sejak pagi membuat 3 desa di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), terendam luapan air sungai, Kamis (15/7/2021) sore.

Akibatnya puluhan Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terendam setinggi lutut orang dewasa di Desa Burana, Desa Lakahang Utama dan Kelurahan Lakahang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Pihak Kecamatan Tabulahan langsung turun ke lokasi dan melakukan pendataan terhadap warga yang mengalami musibah banjir.

"Kami pemerintah Kecamatan Tabulahan melaporkan kejadian yang di Kecamatan Tabulahan, di mana tiga desa terdampak banjir akibat sungai yang meluap," ujar Camat Tabulahan Martina Polopadang melalui rekaman video yang diterima wartawan, Kamis malam (15/7/2021) sore.

Dalam video berdurasi 1 menit 36 detik tersebut, Martina menjelaskan banjir pertama kali melanda Desa Burana pada pukul 17.00 WITA. Selain merendam rumah, banjir merusak puluhan hektare area persawahan hingga menghanyutkan ratusan gabah warga.

"Pertama, di Desa Burane jam 5 sore. Itu hujan deras mulai pagi sampai malam hari, dan sampai sekarang ini hujan masih belum reda, mengakibatkan meluapnya sungai. Mengakibatkan beberapa rumah warga terendam, puluhan hektar sawah rusak dan ratusan karung gabah hanyut di Desa Burana," terang Martina.

Selanjutnya, kata Martina, banjir merendam Kelurahan Lakahang pada pukul 19:00 WITA. Ia mengaku belum bisa melaporkan dampak yang ditimbulkan akibat banjir di wilayah tersebut.

"Kedua di Kelurahan Lakahang itu juga kejadian yang sama meluapnya sungai yang ada, tetapi terjadinya pada malam hari, jam 7 malam. Jadi kami belum boleh melaporkan apa-apa yang terdampak di lokasi Kelurahan Lakahang, esok hari kami akan berkunjung ke lokasi melihat (dampak) terjadinya meluapnya air sungai," ungkap Martina.

Martina mengungkap banjir juga menerjang Desa Lakahang Utama. Banjir akibat luapan air sungai itu, turut menggenangi areal persawahan warga.

Dalam rekaman video amatir yang diterima wartawan, terlihat detik-detik kepanikan warga saat banjir luapan sungai menerjang permukiman. Warga lainnya terlihat bahu-membahu mengevakuasi harta benda agar tidak rusak terendam banjir. 

Kamis, 08 Juli 2021

YPI Beri Penguatan Kapasitas Untuk Kesiapsiagaan Bencana di Sigi

    Kamis, Juli 08, 2021  


PATIMPUS.COM - Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) berkolaborasi dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Sigi  Sulawesi Tengah memberikan Penguatan Kapasitas Untuk Kesiapsiagaan Bencana di Sigi. 

Kegiatan ini diawali dengan pelatihan dasar pengurangan risiko nencana dan diikuti dengan pelatihan lainnya yang bermuara pada ketangguhan desa, sehingga diharapkan masyarakat dan pemerintah desa memahami upaya-upaya pengurangan risiko bencana yang pada pada akhirnya menurunkan dampak yang mungkin timbul akibat bencana.

Saiful Taslim sebagai koordinator Forum menyatakan bahwa kerjasama yang telah di bangun agar dapat menjadi dukungan kepada Forum untuk terus berkiprah dalam proses penguatan masyarakat sehingga terwujudnya kabupaten Sigi yang tangguh 2025.

"Ini menjadi suatu ilmu atau suatu kegiatan yang memang harus dipahami oleh masyarakat terutama kelompok PRB. Karena kalau tidak kita, tentu sama-sama tidak memahami bagaimana ketika terjadi bencana. Baik bencana banjir, bencana gempa, tanah longsor. Semuanya ini terkait dengan bencana Ini,"ujar Saiful

Sementara Koordinator Program, Marjoko yang menyatakan bahwa dukungan dari YPI hendaknya dijadikan sebagai bagian dari dukungan pihak ketiga untuk memperkuat langkah dan program FPRB ke depan.

Selain peningkatan kapasitas YPI juga memberikan operasional kepada FPRB Kabupaten Sigi agar dapat optimal memberikan penguatan kepada masyarakat. Karena menurutnya Kabupaten Sigi menjadi kawasanyang memiliki tingkat risiko tinggi terjadinya bencana alam.

Ditambahkan Marjoko, saat ini YPI di dukung Caritas Swiszland melakukan pendampingan di 24 desa Kecamatan Dolo Barat dan Dolo Selatan, Kabupaten  Sigi Sulteng.

Mudah-mudahan apa yang diperoleh dalam latihan ini bisa dipraktekkan di lapangan, karena mereka merupakan ujung tombak bagaimana mereka mampu mengatasi bencana yang terjadi di lingkungannya masing-masing.

Lebih lanjut ia juga mengharapkan, kepada semua masyarakat, ini sebagai ajang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan prilaku, sehingga nantinya dapat melaksanakan seluruh upaya penanganan bencana baik pra, saat dan pasca, bencana

"Kita sebagai salah satu organisasi kemanusiaan yang selalu siap bekerja membantu pemerintah, dan masyarakat kapan serta dimana saja pada sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana, secara terus menerus wajib selalu memberikan edukasi ilmu, dan pengetahuan kebencanaan, agar masyarakat tidak mudah menjadi korban bencana," demikian Marjoko.

Sabtu, 03 Juli 2021

Longsor Mirip Tsunami Hantam Jepang

    Sabtu, Juli 03, 2021  



PATIMPUS.COM - Jepang kembali dilanda bencana alam dahsyat. Longsor mirip tsunami menyapu pemukiman penduduk di perbukitan Izusan, Atami, Jepang, Sabtu (3/7/2021).

Longsor yang diikuti banjir berwarna hitam ini dilaporkan telah menelan korban jiwa sebanyak 19 orang.

Lokasi kejadian berada di sebelah barat Tokyo. Atami dikenal sebagai daerah dengan sumber air panasnya.

Sejumlah rumah rusak berantakan akibat kejadian ini. Ada yang hanyut terbawa lumpur.

Di media sosial beredar, video dan foto ngerinya peristiwa tersebut. Netizen Jepang menyebutnya 'tsunami' gunung.

Tim penyelamat mencari 19 orang yang dinyatakan hilang. Beberapa diyakini sudah dievakuasi atau selamat, tapi belum ada data rinci terkait hal ini.




Selasa, 29 Juni 2021

Ratusan Rumah di Dua Kecamatan Deliserdang Rusak

    Selasa, Juni 29, 2021  


PATIMPUS.COM - Ratusan rumah warga di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Pancurbatu Deliserdang rusak akibat diterjang angin puting beliung, Senin (28/6/2021) kemarin.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar jam 16.30 sore, bermula dari Hujan Deras yang disertai Angin Puting Beliung.

Camat Pancurbatu, Sandra Dewi Situmorang SSTP Msi saat di konfirmasi melalui via telpon, menerangkan  terjangan angin puting beliung ini mengakibatkan ratusan rumah warganya rusak.

Menurut data sementara yang di terimanya, kerusakan terjadi di tiga desa, diantaranya Desa Tanjung Anom sebanyak 91 Unit rumah warga rusak, 3 unit rumah di Desa Sembahe, dan 2 Unit di Sei Glugur.

"Jumlah sementara ada 96 rumah yang rusak dengan rincian Desa Tanjung Anom sebanyak 91 unit. Desa Sembahe Baru 3 bangunan rumah dan Sei Gelugur 2," terang Sandra pada Selasa (29/6/2021).

Sementara itu Camat Medan Sunggal, Eko Supriyadi menyatakan hanya satu Desa yang terjadi dampak kerusakan angin puting yang memporak porandakan bangunan rumah warganya.

"Bencana alam angin puting beliung ini terjadi di enam Dusun Desa Tanjung Selamat dengan jumlah kerusakan sebanyak 122 rumah," jelas Eko.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang, Zainal Abidin Hutagalung terkait kejadian tersebut menjelaskan, hujan deras yang disertai bencana alam angin puting beliung, masing-masing Kecamatan tersebut sudah memberikan bantuan berupa sembako kepada warga yang terkena musibah tersebut.

"Camat Pancurbatu bersama pihak-pihak terkait bergotong royong bersama warga untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang berdampak  kerusakan. Begitu juga dengan Camat Sunggal turut bergotong royong dengan pihak terkait dan warganya," jelas zainal menutup pembicaraan. (son)

Ratusan Rumah di Komplek Griya IV Tanjung Anom Porak Poranda

    Selasa, Juni 29, 2021  


PATIMPUS.COM- Hujan deras disertai angin puting beliung memporakporandakan Komplek Perumahan Griya Permata IV Jalan HM Puna Sembiring, Tanjung Anom. Kelurahan Tuntungan Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, Senin (28/06/2021) sore.

Peristiwa itu menyebabkan ratusan rumah warga rusak parah dan piluhan tiang listrik tumbang. Tidak ada korban jiwa mau pun luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Menurut Sutiono, perangkat desa setempat, Kerusakan terparah terjadi di Dusun I Perumahan Griya Permata, ia dan Babinsa masih mengecek situasi di wilayah tersebut.

Sutiono menghimbau kepada warga Perumahan Griya Permata IV yang terdampak angin puting beliung baik yang terparah mau pun yang tidak parah untuk dapat melaporkan kepada perkumpulan STM untuk didata.

"Kepada seluruh warga Perumahan Griya Permata IV yang terkena angin puting beliung, agar melaporkan kepada kelompok STM nya, untuk dapat didata, dan mudah-mudahan bisa dibantu oleh Dinas Sosial. Nanti kita akan melaporkan kepada bapak Kepala Desa, ibu Kecamatan dan Kabupaten melalui Dinas Sosial," himbaunya.


Sementara Agus Suwanda, warga kompleks, kepada Patimpus.com mengatakan, peristiwa terjadi sekitar jam 16.30 WIB. 

"Hujan deras dan angin sangat kencang merusak ratusan rumah warga, atap kanopi rumah berterbangan dan banyak tiang listrik tumbang," ujarnya.

Agus yang juga sekretaris STM Al Hidayah Dusun I Perumahan Griya Permata IV mengatakan di perumahan tersebut ada sekitar 1500 Kepala Keluarga (KK) sehingga Kepala Dusun setempat kebingungan dan bekerja keras untuk mendata warganya yang terdampak musibah tersebut.


Pantauan pagi tadi di lokasi kejadian sudah berdiri tenda Posko dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang siap mengalokasikan bantuan Pangan Buat warga yang terdampak angin puting beliung tersebut. (son)


Senin, 28 Juni 2021

Pohon Tumbang Timpa Mobil dan Angkot, Dua Orang Dikabarkan Meninggal

    Senin, Juni 28, 2021  


PATIMPUS.COM - Hujan lebat disertai angin kencang membuat dua pohon besar di Jalan Bunga Law, tepatnya depan RS H Adam Malik Medan, tumbang menimpa dua kendaraan roda empat, Senin (28/6/2021) sekira jam 18.00 WIB.

Dua orang penumpang angkot berjenis kelamin perempuan dikabarkan meninggal dunia akibat terhimpit pohon. Sedangkan sejumlah penumpang lainnya berhasil menyelamatkan diri.


Korban tewas diketahui bernama Teja Retna, pegawai RSUP H Adam Malik, sedangkan seorang penumpang lainnya belum diketahui identitasnya.

Hingga berita ini dimuat, kedua korban tewas belum bisa dievakuasi. Semenyara warga memcoba memotong ranting pohkn dengan peralatan seadanya.

Sabtu, 22 Mei 2021

Gempa 5,9 M di Jatim, Malang, Blitar dan Kulon Progo Alami Kerusakan

    Sabtu, Mei 22, 2021  


PATIMPUS.COM - Gempa bumi berkekuatan 5,9 magnitudo yang terjadi Jumat (21/5/2021) malam menimbulkan kerusakan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Warga pun terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

BMKG melaporkan, terdapat beberapa rumah dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan di Blitar, Malang dan Kulon Progo.

"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan, data sementara tercatat kerusakan ringan di fasilitas umum dan rumah warga, itu info sementara," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers.

Namun, gempa tidak berpotensi mengakibatkan tsunami. Sampai jam 20.00 WIB, BMKG mencatat ada 2 kali gempa susulan dengan kekuatan 3.1 dan 2.9 magnitudo. 

Dwikorita juga mengimbau agar masyarakat waspada terhadap kondisi di sekitarnya. Seperti bangunan retak atau rusak pasca gempa. 

"Dan pastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat gempa yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, pastikan itu sebelum kembali ke rumah," kata Dwikorita.

Sementara itu Kepala Bidang Mitigasi, Gempa Bumi, dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebutkan kerusakan imbas gempa di Blitar terjadi di sejumlah daerah. Mulai Blitar, Malang, hingga Kulon Progo, DIY.

"Info kerusakan: 1. Wates 2. Baleorejo 3. Desa Sentong, Dampit 4. Sumberboto 5. Wonotirto 6. Pandowan, Balur, Kulonprogo 7. Puskesmas Donomulyo 8. Musholla Ds.Sumberagung, Sumbermanjing Wetan 9. PKM Bantur 10.Bakalankrajan, Sukun, Malang," ucap Daryono dalam akun Twitternya.

Kamis, 13 Mei 2021

Usai Shalat Ied, Warga Bersihkan Sisa Lumpur Pasca Banjir

    Kamis, Mei 13, 2021  



PATIMPUS.COM - Usai melaksanakan Shalat Ied Idul Fitri, warga Kampung Aur, Medan bergotong royong membersihkan sisa lumpur pasca banjir kiriman dari pegunungan yang merendam rumah warga yang bermukim di pinggir Sungai Deli, Kamis (13/5/2021).

Pantauan patimpus.com, walau pun banjir setinggi setengah meter merendam rumahnya, warga kampung aur tetap bersemangat merayakan Idul Fitri pada tahun ini. Terlihat warga tetap melaksanakan Shalat Ied Idul Fitri di Masjid Jami' Aur dan bersilaturahim ke jiran tetangga dan sanak saudara sebagai tradisi setiap tahunnya. 

"Tingginya sekitar lutut orang dewasa. Jam 06.00 WIB pagi, mulai berangsur surut dan meninggalkan lumpur," sebut Yusnidar.

Terlihat sejumlah warga, baik laki-laki dan perempuan bergotong royong membersihkan lumpur di sekitar halaman dan jalan masuk masjid agar warga yang hendak shalat Ied Idul Fitri bisa masuk ke masjid.

Rawan salah seorang warga yang ikut bergotong royong membersihkan Lumpur sisa banjir yang berada di sekitar masjid menjelaskan banjir yang merendam pemukiman warga pada hari ini merupakan banjir kiriman dari pegunungan. 

Menurutnya fenomena iklim ini sudah difahami warga Kampung Aur. Jika di kota tidak ada hujan tapi cuaca dingin, ditambah di pegunungan hujan lebat dan panjang maka warga sudah memahami fenomena iklim seperti ini pertanda air sungai akan banjir. Sebaliknya jika di kota ini hujan lebat, tapi di gunung tidak hujan lebat air sungai tidak akan banjir.

"Ini air kiriman dari gunung. Sepertinya di pegunungan sedang hujan lebat tadi malam, kalau hujan di gunung biasanya di kota Medan ini apa lagi di pinggiran sungai cuacanya terasa dingin. Kalau sudah gitu kita bersiap itu pertanda banjir," ujar Rawan mengakhiri sambil melanjutkan gotong royongnya. (Son)

Lebaran Pertama, Air Sungai Deli Rendam Pemukiman Warga

    Kamis, Mei 13, 2021  



PATIMPUS.COM - Warga yang bermukim di pinggiran Sungai Deli dikejutkan dengan kedatangan air sungai secara tiba-tiba, padahal saat itu tidak ada hujan yang turun.

Berdasarkan keterangan warga Kampung Aur, Medan, air Sungai Deli meluap sekitar jam 02.00 WIB, Kamis (13/5/2021) dinihari, saat umat Islam menyambut hari kemenangan Idul Fitri, 1 Syawal 1442 H.

"Alhamdulillah, Medan yang berkah. Baroqahlah warga Kampung Aur. Banjir di 1 Syawal 1442 H," tulis akun facebook Irsan Tanjung bin Alinoor.

Ketinggian air mencapai setengah meter atau setinggi lutut orang dewasa dari halaman rumah dan menggenangi sebagian rumah warga. Padahal warga sebelumnya sudah membersihkan rumahnya guna menyambut Lebaran.

Hingga berita ini dimuat, air Sungai Deli belum surut dan masih menggenangi pemukiman warga. Kemungkinan air Sungai Deli akan semakin meninggi, mengingat curah hujan di pegunungan sangat tinggi.

"Kalau air sungai banjir padahal di sini tidak hujan, berarti ini banjir kiriman dari pegunungan. Kalau Kota Medan hujan, belum pernah air Sungai Deli meluap," sebut Zulfikar warga Sei Mati, Medan.

Senin, 03 Mei 2021

Edy Rahmayadi Minta Evakuasi Seluruh Korban Longsor PLTA Batangtoru Secara Optimal

    Senin, Mei 03, 2021  



PATIMPUS.COM - Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama rombongan melakukan peninjauan ke lokasi longsor di kawasan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru, Desa Marancar Godang, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Minggu (2/5/2021).


Turut serta dalam peninjauan tersebut, antara lain, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sumut Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana, dan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut M Mahfullah Pratama Daulay.


Pada kesempatan itu, Gubernur Edy Rahmayadi meminta upaya evakuasi korban dilakukan lebih optimal dan terpadu, dengan mengerahkan seluruh potensi yang ada dan melibatkan berbagai pihak yang terkait. Namun tetap memperhatikan keselamatan, karena kondisi lokasi bencana masih rawan.


“Evakuasi korban harus kita lakukan lebih optimal dan terpadu,  dengan harapan seluruh korban hilang dapat segera ditemukan seluruhnya,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi.


Diketahui, bencana alam banjir dan longsor melanda kawasan proyek PLTA Batangtoru, Desa Marancar Godang, Kecamatan Batangtoru, Kamis (29/4). Diperkirakan 13 orang hilang dalam peristiwa itu. Dari jumlah tersebut, hingga Minggu (2/5) siang, sudah ditemukan 5 korban meninggal dunia.


Gubernur juga  meminta agar unsur terkait BPBD tetap bersinergi dalam melakukan penyelamatan, dengan menggunakan alat-alat pendukung yang ada secara maksimal. “Upaya pencarian korban akan terus dilakukan. Dan dalam kondisi berpuasa agar kita tetap bersabar dan tawakal,” ungkap Edy Rahmayadi, yang kemudian memimpin doa bersama untuk keselamatan korban dan petugas dalam upaya evakuasi tersebut.


Sementara itu, Plt Kepala BPBD Sumut M Mahfullah Pratama Daulay menyampaikan laporan kepada Gubernur Sumut terkait kondisi terkini proses evakuasi korban banjir dan longsor tersebut. “Kita akan terus melaporkan segala perkembangan yang terjadi kepada Bapak Gubernur. Dan terhadap korban yang ditemukan segera dilakukan identifikasi,” ujarnya.


Terkait kronologis banjir dan longsor tersebut, BPBD Sumut menyebutkan, Kamis (29/4) sekitar pukul 14.00 WIB, terjadi  hujan deras dengan intesitas tinggi, disertai  angin kencang. Kemudian sekitar pukul 18.00, terjadi banjir lumpur dan tanah longsor di kawasan proyek PLTA Batangtoru, Desa Marancar Godang, Kecamatan Batangtoru. Penanganan telah dilakukan secara terpadu, BPBD Provinsi Sumut, Kodim 0212, Polres Tapsel, BPBD Tapsel, Dinas Sosial dan Kansar Meda, serta berbagai pihak terkait lainnya.

Selasa, 06 April 2021

Banjir Bandang NTT 68 Orang Tewas dan 70 Hilang

    Selasa, April 06, 2021  



PATIMPUS.COM - Update terkini banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), korban tewas terus bertambah, yang terjadi Senin (5/4/2021).


Kepala Pusdatin BNPB Raditya Jati memberikan informasi, ada 11 lokasi terdampak banjir dan longsor yakni: 


  • Kabupaten Flores Timur
  • Kabupaten Malaka Tengah
  • Kabupaten Lembata
  • Kabupaten Ngada
  • Kabupaten Alor
  • Kabupaten Sumba Timur
  • Kabupaten Rote Ndao
  • Kabupaten Sabu Raijua
  • Kabupaten Timor Tengah Selatan
  • Kabupaten Ende
  • Kota Kupang


"Yang kita himpun sekarang kumulatif dari beberapa wilayah ada 68 orang meninggal dunia. 44 di Flores Timur, 11 di Lembata, 2 di Ende, 11 di Kab Alor," kata Raditya dalam jumpa pers virtual, Senin (5/4/2021).


Sementara itu, 15 orang lainnya dilaporkan luka-luka. 9 orang di Flores Timur, 1 di Ngada, 5 di Alor.


"70 orang hilang (26 di Flores timur, 16 di Lembata, 28 di Alor). 938 KK/1655 jiwa dalam pendataan terdampak," ungkapnya.


"Ini data yang kami dapat terakhir dan masih ada catatan personal dari masyarakat tentang yang masih hilang," imbuh dia.


Raditya juga menyampaikan kerusakan materiil akibat bencana ini:


  • 25 unit rumah rusak berat
  • 114 unit rumah rusak sedang
  • 17 rumah hanyut
  • 743 unit rumah terdampak
  • 60 rumah terendam
  • 40 titik akses tertutup pohon tumbang
  • 5 jembatan putus
  • 1 unit fasum terdampak
  • 1 unit kapal tenggelam,

© 2023 patimpus.com.