Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 April 2021

BREAKINGNEWS...! Indonesia Larang Warga India Masuk

    Jumat, April 23, 2021  



PATIMPUS.COM - Mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), pemerintah Indonesia akhirnya melarang warga negara asing (WNA) asal India masuk ke Indonesia.


Melalui tayangan Youtube BNPB, Jumat (23/4/2021), Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, mengumumkan pelarangan itu. 


"Pemerintah memutuskan untuk menghentikan pemberian visa bagi orang asing yang pernah tinggal dan atau mengunjungi wilayah India dalam kurun 14 hari," kata Airlangga.


"Bagi WNI tetap diizinkan masuk dengan protokol kesehatan yang ketat," lanjutnya.


Airlangga mengatakan, kini tidak ada lagi pengecualian bagi WN India. Semua tidak boleh masuk per 25 April 2021.


Saat ini India menghadapi tsunami kasus corona. Setelah sempat turun di Januari dan Februari 2021, kasus melesat tajam pada April.


Bahkan sampai memecahkan rekor dunia pada Kamis (22/4). Tambahan kasus per hari sampai lebih dari 315 ribu orang.


Ada sejumlah faktor mengapa hal ini bisa terjadi. Utamanya soal masyarakat yang mulai abai protokol kesehatan, tak memakai masker dan tak jaga jarak saat festival keagamaan di Sungai Gangga, salah satu peristiwanya.

Usai Pesta Besar-Besaran, Atta Halilintar Positif Covid-19, Aurel Demam

    Jumat, April 23, 2021  



PATIMPUS.COM - Untuk kedua kalinya, Atta Halilintar positif terjangkit virus corona (Covid-19), sementara Aurel Hermansyah mengalami demam. Keduanya kini terpaksa melakukan karantina mandiri dan dalam perawatan dokter.


Pasangan selebritis ini, baru-baru ini melangsungkan pernikahan spektakuler yang dihadiri ribuan tamu termasuk Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Pernikahan itu pun disiarkan langsung oleh sejumlah televisi dan menjadi trending topic yang tayang terus menerus setiap hari.


YouTuber Ngeprank ini menuturkan, dirinya terpapar virus corona untuk kedua kalinya tanpa gejala (OTG).


“Hari ini CT ku 30-an dan aku tanpa gejala,” tulis Atta Halilintar di Instagram Story, Kamis (22/4/2021). 


Atta Halilintar berharap bisa segera sembuh. Sehingga, ia bisa merayakan Lebaran dalam kondisi sehat. “Semoga cepat sembuh, enggak turun CT-nya,” tulis Atta.


Atta Halilintar pertama kali terinfeksi virus corona pada November 2020. Atta mengetahui dirinya positif COVID-19 untuk kedua kalinya setelah melakukan tes swab. Laki-laki 26 tahun ini menjalani pemeriksaan karena ia ada pekerjaan di Solo.


Atta shock ketika mengetahui dirinya kembali positif COvid-19. Sebelumnya, ia mencemaskan istrinya, Aurel Hermansyah. Kondisi kesehatan perempuan 22 tahun itu menurun sejak beberapa waktu lalu.


“Dari kemarin istriku yang hangat badannya dan bindeng, sangkaku istriku yang positif, ternyata aku,” tulis Atta.


Atta mengatakan dokter juga melakukan pengecekan terhadap Aurel. Dokter, kata dia, meminta Aurel untuk tidak pergi ke mana-mana selama beberapa hari.


“Dibilang dokter tidak boleh ke mana-mana dulu sampai dilihat perkembangan lima hari ke depan, dikarenakan tidur tiap hari sama aku,” tulis Atta.


Dukungan diberikan keluarga kepada Atta. Salah satunya datang dari ibunya, Lenggogeni Faruk. Ia mendoakan anaknya supaya lekas pulih. 

Kamis, 22 April 2021

Liput Pemakaman Pasien Covid-19, Wartawan Babak Bunyak Dikeroyok 30 Orang

    Kamis, April 22, 2021  



PATIMPUS.COM - Tindak kekerasan terhadap wartawan di Sumatera Utara kembali terulang. Setelah sebelumnya dua wartawan diusir pengawal Walikota Medan, kali ini penganiayaan dialami Budi Nyata, salah satu wartawan media online di Medan.


Pria 43 tahun yang bermukim di Gang Lokasi, Dusun XIII B, Desa Bangunsari, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara itu, babak belur setelah dikeroyok sekitar 30-an orang di Dusun I, Desa Ujung Serdang, Tanjungmorawa pada Rabu siang (21/4/2021) sekitar pukul 12.00 WIB. 


Ketika itu, pria yang akrab disapa Bunyak itu tengah meliput pemakaman jenazah 

Robert Imanuel Ginting (49), warga Dusun I, Desa Ujung Serdang, Tanjungmorawa yang meninggal dunia di RSU Grand Medistra, Lubukpakam, setelah terindikasi virus corona. 


Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami memar di bagian mata kiri, pecah bagian bibir dan keseleo di bagian pinggang. 


"Aku sudah tidak tahu lagi siapa saja yang memukuli. Karena aku langsung terjatuh begitu ditendang dari belakang oleh laki-laki yang katanya keluarga almarhum," kisah Bunyak, Rabu malam. 


Setelah itu, lanjutnya, ia hanya mengetahui bertubi-tubi pukulan mendarat di tubuhnya yang sudah dalam kondisi tak berdaya. 


"Alhamdulillah masih dilindungi Allah SWT di Bulan Suci Ramadan ini. Saat itu pula ada anggota TNI yang datang melerai massa yang membabi buta itu," sebutnya. 


Anggota Bidang Organisasi di struktur Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Sumut itu menceritakan, amuk massa itu terjadi ketika ia meliput suasana keributan saat adanya penolakan dari warga sekitar atas rencana pemakaman jenazah pegawai BRI Simpang Limun, Medan itu di lahan kebun pribadi. 


"Itu kan peristiwa. Jadi karena tuntutan profesi, saya rekam kejadian itu. Apalagi keluarga dari korban itu terlihat histeris. Nah saat saya rekam itulah ada perempuan yang tadi histeris, ngamuk-ngamuk ke aku karena direkam. Seketika itu pula tendangan dari belakang mendarat persis ke pinggang saya sampai saya tersungkur dan langsung disusul dengan pengeroyokan," ujarnya. 


Dalam kasus ini, Bunyak mengaku sangat menyesalkan sikap Kades Ujung Serdang dan petugas Bhabinkamtibmas yang terlihat tak berupaya mengantisipasi atau melerai amuk warga tersebut. 


"Besok pihak Kades memang menawarkan mediasi atas kasus ini. Tapi tentu saya punya pimpinan di media dan Ketua di organisasi. Nanti aku koordinasikan dulu. Tadi saya juga sudah diarahkan visum dan selanjutnya akan buat LP," sebutnya. 


Atas kejadian ini, Pemimpin Redaksi media online tempat korban bekerja sekaligus Ketua PW IWO Sumut, Yudhistira secara tegas meminta pihak kepolisian baik Polsek Tanjungmorawa, Polresta Deliserdang dan Polda Sumut, segera mengusut tuntas kasus ini. 


"Perbuatan ini sangat biadab. Di saat wartawan yang bekerja dilindungi undang-undang Pers, justru menjadi sasaran pengeroyokan dan penganiayaan," kecamnya. 


Atas kejadian ini juga, lanjut Yudis, ia memastikan atas nama media dan Ketua IWO Sumut, pihaknya akan mengawal proses hukum atas tindak pidana yang sangat tidak bisa ditolerir ini. 


"Apalagi kami dengar kawasan Ujung Serdang yang dikenal dengan Kampung Dayak ini, kerap memicu keonaran," pungkasnya.


Selasa, 20 April 2021

Kasus Corona Meningkat Pasca Libur Paskah

    Selasa, April 20, 2021  



PATIMPUS.COM - Jubir Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, menyayangkan kasus positif dan kematian mingguan akibat virus corona kembali meningkat.


Peningkatan tajam kasus positif per Minggu (18/4/2021) mencapai 14,1 persen. Padahal pada minggu lalu mengalami penurunan angka yang sama yakni sebesar 14 persen.


Prof Wiku Adisasmito menduga kenaikan kasus positif bisa jadi disebabkan oleh masa libur Paskah pada 2-4 April lalu.


"Ini terjadi bisa karena dampak libur Paskah pada 2-4 April lalu dan menurunnya kepatuhan prokes karena euforia vaksinasi. Ini perlu dimitigasi agar tidak berkelanjutan di minggu-minggu ke depan. Terlebih Pulau Jawa kembali mendominasi pada penambahan kasus positif dan kematian di minggu ini," kata Wiku dalam siaran pers virtual di YouTube BNPB, Selasa (20/4/2021).


Wiku melanjutkan kenaikan kasus tersebut dikontribusikan sebagian besar dari Pulau Jawa. Ada 3 provinsi dengan penambahan terbesar yaitu Jawa Barat naik 2.276, Jawa Tengah naik 1.203, Riau naik 346, DKI Jakarta naik 346, dan NTT naik 266 kasus.


Sementara untuk angka kematian, kenaikan disumbang oleh DKI Jakarta dengan kenaikan 30 kasus, Riau naik 21, Kalimantan Tengah naik 12, Banten naik 8, dan DI Yogyakarta bertambah 8 kasus kematian.


Oleh sebab itu, Wiku meminta jajaran pemerintah dan Satgas daerah untuk terus melakukan edukasi bahwa vaksinasi tidak sepenuhnya menghindarkan masyarakat dari COVID-19. Penerapan protokol kesehatan tetap menjadi cara yang paling utama dalam mencegah penularan virus corona.


"Menurunnya prokes perlu dengan edukasi ke masyarakat bahwa vaksinasi tidak mengeliminasi kemungkinan seseorang terkena COVID-19, namun mengurangi risiko dan keparahan dari virus tersebut. Penting bagi masyarakat tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak meski sudah divaksinasi," jelasnya.


Di sisi lain, pemerintah kembali memutuskan memperpanjang pemberlakuan PPKM skala mikro pada 20 April-3 Mei 2021. Hal ini sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19.


Terdapat 5 provinsi baru yang ikut melaksanakan PPKM mikro yakni Sumbar, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, dan Kalbar. Sehingga totalnya ada 25 provinsi yang saat ini memberlakukan PPKM mikro.


"Saya meminta kepada pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti Instruksi Mendagri ini dan mengkoordinasikan dengan pemangku kepentingan di wilayahnya masing-masing, sehingga PPKM mikro efektif dalam mencegah penularan COVID-19," tutup Wiku. 


Senin, 19 April 2021

India Dilanda Tsunami Covid-19, 200 Ribu Kasus Sehari

    Senin, April 19, 2021  

foto : reuters

PATIMPUS.COM - Pesta pernikahan yang besar dalam beberapa bulan terakhir dan ribuan orang berkumpul untuk aksi demonstrasi serta membludaknya orang-orang dengan wajah tanpa masker di pasar-pasar, menjadi kekhawatiran dr K Senthil.


Buktinya, gelombang kedua virus corona bak tsunami melanda India sejak bulan lalu.


“Orang-orang menjadi sangat terlena, bertindak seolah-olah virus itu telah hilang, tidak masuk akal,” kata Senthil, ahli urologi di Coimbatore, Tamil Nadu, dikutip dari The Guardian.


“Sekarang kami mengalami gelombang virus corona yang jauh lebih buruk daripada yang pertama dan skala penyebarannya semakin buruk. Di kota-kota besar di negara bagian, rumah sakit sudah hampir penuh,” ujarnya.


Minggu ini, penyebaran corona di India kian suram. India kembali melampaui Brasil, menjadi negara kedua yang terkena dampak terburuk secara global, dengan total lebih dari 13,68 juta kasus positif.


Setiap hari, India memecah rekor baru. Bahkan per Minggu, worldometers mencatat kasus positif bertambah 257.669, sehingga total menjadi 15.040.130. Adapun kasus meninggal bertambah 1.389, t total menjadi 178.557.


Mimpi buruk mulai muncul ketika para dokter berbicara tentang varian baru yang menyebar lebih cepat dari sebelumnya, Hal ini berdampak pada sistem perawatan kesehatan India yang di ambang kehancuran. 


Selama akhir pekan, mayat-mayat bertumpuk di luar rumah sakit, terutama di negara bagian Chhattisgar.


Di Surat, negara bagian Gujarat, krematorium dipenuhi oleh korban virus corona--banyak keluarga mulai membakar jenazah mereka di tempat terbuka.


“Kasus tsunami yang parah ini telah meluluhlantakkan infrastruktur perawatan kesehatan,” kata dr Shashank Joshi, anggota gugus tugas Mumbai. 


“Kali ini, kami melihat orang-orang yang lebih muda antara 20 dan 40 tahun bergejala serius, dan bahkan anak-anak sekarang dirawat di rumah sakit dengan gejala yang parah. Kapasitas sistem perawatan kesehatan semakin menyusut," bebernya.


Meskipun lebih dari 108 juta orang telah divaksinasi, negara berpenduduk 1,3 miliar itu belum bisa menghentikan gelombang kedua. 


Pada Selasa, Sekjen badan pengawas obat-obatan India (DCGI), dr VG Somani, menyetujui vaksin Rusia, Sputnik V, untuk penggunaan darurat di India. Mereka juga membuka opsi untuk Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson.

Senin, 29 Maret 2021

Gubernur Edy Rahmayadi Berharap Pandemi Segera Berlalu

    Senin, Maret 29, 2021  



PATIMPUS.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) telah melakukan berbagai upaya mulai dari penanganan kesehatan, stimulus ekonomi, bantuan sosial, vaksinasi, hingga penegakan protokol kesehatan. Namun upaya tersebut mesti dibarengi dengan doa, sehingga Covid-19 diharapkan cepat hilang dari muka bumi, khususnya Sumut.


Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat Doa Bersama Lintas Agama, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (29/3). “Kepada Tuhan lah kita harus kembali,  tidak ada jalan lain,” kata Gubernur.


Doa bersama diwakili para tokoh lintas agama. Antara lain mewakili Agama Islam Moh Hatta, mewakili Agama Kristen Eben Siagian, mewakili Agama Katolik Serfain Dany Sanusi, mewakilil Agama Hindu M Manugren, mewakili Agama Budha Indra Wahidin, mewakili Agama Konghucu Muslim Linggouw. Hadir Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina dan Asisten Administrasi Umum M Fitriyus.


Meski sudah ada vaksin, kata Gubernur, penegakan protokol kesehatan mesti tetap dijalankan. Gubernur mengaku sedih masih ada masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan. Masih banyak kerumunan dan tidak memakai masker, bahkan masih ada yang peluk cium di satu acara.


“Bahkan masih berpeluk cium pipi kanan kiri, saya sedih sekali melihat seperti itu, seolah olah hanya saya yang kepingin itu,” kenang Edy Rahmayadi.


Untuk itu, Edy juga mengharapkan tokoh masyarakat agar mengimbau umatnya masing-masing menjalankan protokol kesehatan. Di antaranya memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.


“Ayolah masker ini satu-satunya obat yang paling manjur terhadap Covid-19, physical distancing, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan dan membatasi mobilitas,” kata Edy.


Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Indra Wahidin mengharapkan kehidupan kembali normal. “Semoga masyarakat kita kembali hidup normal dan perekonomian juga kembali normal, semoga semua makhluk hidup berbahagia,” kata Indra.


Mengenai penegakan protokol kesehatan di tempat ibadah, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak mengatakan  pihaknya telah mengimbau masyarakat menjalankan protokol kesehatan. “Itulah (imbauan) yang bisa kita lakukan,” kata Maratua.


Doa bersama juga diikuti oleh pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat di Sumut secara daring. (don)

Rabu, 17 Februari 2021

Gubsu Perpanjang Pembatasan Kegiatan Masyarakat Hingga 28 Februari

    Rabu, Februari 17, 2021  



PATIMPUS.COM - Bertambahnya jumlah positif Covid-19 menjadi alasan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), selama 14 hari ke depan, yakni sampai 28 Februari 2021.


Kebijakan Gubsu tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur Sumut No. 188.54/3/INST/2021, yang disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Irman Oemar, Selasa (16/2/2021), di rumah dinas Gubsu, dengan tujuan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19


Irman mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumut, tercatat ada penambahan 134 kasus pada tanggal 15 Februari 2021. Itu berarti meningkat delapan kasus dibanding hari sebelumnya.


Bila dirata-ratakan selama 14 hari terakhir (2-15 Februari) penambahan kasus Covid-19 Sumut sebanyak 145,5. Ini membuat total kasus Covid-19 di Sumut mencapai 29.999 kasus.


“Sampai tanggal 8 Februari 2021 angka kematian masih di atas rata-rata nasional yaitu 3,6% dan positivity rate 7,1%. Karena itu kita putuskan untuk memperpanjang PPKM, agar covid-19 ini bisa kita kendalikan,” kata Irman.


Dijelaskan Irman, pada instruksi Gubsu tersebut, perkantoran atau tempat kerja harus melakukan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) sebesar 50% dari total karyawan/pekerjanya. 


Namun, untuk sektor esensial. Seperti kebutuhan pokok, kesehatan, bahan pangan dan minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri objek vital nasional tetap beroperasi 100% dengan pengaturan jam operasional.

Begitu juga dengan usaha restoran (penyedia makanan/minuman) harus mengurangi kapasitasnya hingga 50%. Sedangkan untuk jam operasional seperti mall, kafe, kuliner malam hanya diperbolehkan hingga jam 21:00 WIB dan untuk hiburan malam sampai jam 22:00 WIB.


Sedangkan tempat-tempat ibadah masih diperbolehkan berkegiatan, dengan syarat mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Sedangkan untuk kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan hanya diperbolehkan 50% dari kapasitas maksimal.


“Kita harus melakukan ini untuk kebaikan kita bersama. Kita juga sekarang memperkuat 3T (test, tracking, dan treatment), termasuk meningkatkan ruang ICU, isolasi. Ini juga harus dilakukan setiap daerah di Sumut. Optimalkan kembali Posko Satgas Covid-19 di tingkat kabupaten/kota sampai RT/RW dan desa,” kata Irman.


Untuk memastikan kebijakan ini berjalan, menurut Irman,  Pemprovsu akan menurunkan tim, yang terdiri atas TNI, Polri dan Satpol PP ke tengah-tengah masyarakat. Irman berharap kedisiplinan masyarakat dan upaya pemerintah menangani Covid-19 semakin tinggi. (don/rel)


Senin, 15 Februari 2021

Per 14 Februari 2021, Kasus Corona Di Indonesia Turun Drastis

    Senin, Februari 15, 2021  

 


PATIMPUS.COM - Dikutip dari Covid19.go.id, penambahan pasien corona di Indonesia kembali turun drastis. Hingga Minggu, 14 Februari 2021 Sore, jumlah pasien positif mencapai 1.217.460 orang.


Angka ini didapat usai terdapat penambahan pasien corona sebanyak 6.765 orang dalam 24 jam terakhir. Tambahan kasus Covid-19 di Indonesia hari ini jauh lebih rendah dari hari kemarin.


Sedangkan, pasien corona yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak 9.237 orang, berkurang lebih dari 2.000 orang ketimbang hari sebelumnya.


Maka dari itu, akumulasi pasien sembuh corona hingga hari ini mencapai 1.025.273 orang atau sekitar 84,2 persen.


Adapun pasien corona yang meninggal dunia, bertambah hingga 247 orang, lebih rendah dari hari kemarin.


Kini, total keseluruhan pasien meninggal dunia akibat pandemi virus corona di Indonesia menjadi 33.183 orang atau sekitar 2,7 persen.


Tersisa 159.012 pasien corona dalam perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri (kasus aktif) atau sekitar 13,1 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia.


Di sisi lain, tercatat juga suspek kasus virus corona di Indonesia sebanyak 79.653 orang.


Sebelumnya, jumlah penambahan pasien corona pada Sabtu sore, 13 Februari 2021 mencapai 8.844 orang.


Diketahui bahwa jumlah kasus virus corona di Indonesia kemarin sudah tembus 1.210.703 orang.


Pasien sembuh corona kemarin mencapai 1.016.036 orang, sedangkan total pasien meninggal dunia akibat virus corona di Indonesia sudah tembus 32.936 orang. (don/pir)

Jumat, 12 Februari 2021

Terpapar Covid-19, Perawat Pirngadi Meninggal, Suami Diisolasi

    Jumat, Februari 12, 2021  

PATIMPUS.COM - Terpapar virus corona (Covid-19), seorang perawat RSUD dr Pirngadi Medan, meninggal dunia, Jumat (12/2/2021) setelah menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.

"Iya benar ada yang meninggal, beliau biasanya bertugas di lantai 6 RSU Pirngadi. Memang dia dirawat di ruang isolasi. Tapi aku tidak tahu kapan masuk dia diisolasi. Tadinya di Ruang  Mawar, lalu pindah ke Rang Lili karena sesak. Jadi tadi dikabarkan meninggal," ucap Edison yang megaku juga sedang di opname karena juga sedang Terpapar Covid-19.


Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Utara (Sumut) bahwa yang meninggal dunia itu seorang anggotanya dari DPK RSUD dr Pirngadi Medan, Seri Rejeki Skep Ners (54) Ketua DPW PPNI Sumut, Mahsur Al Hazkiyani mengatakan, almarhum yang bertugas di ruang kemoterapi, menghembuskan nafas terakhirnya di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan tersebut jam 05.30 WIB, setelah menjalani perawatan selama 12 hari.


"Selain almarhum, sang suami saat ini juga masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Pirngadi Medan. Sedangkan 3 orang anaknya melakukan isolasi mandiri di rumah," ucapnya


Ia mengajak seluruh perawat di Sumut agar mendoakan suami mendiang supaya cepat sembuh dan pulih kembali, serta tetap tegar menghadapi musibah ini. Begitu juga kepada ke 3 anaknya, untuk tabah dan kuat agar selalu sehat dan panjang umur dijauhkan dari segala penyakit dilindungi Tuhan Yang Maha Esa," harapnya.


Dikatakan Mahsur dengan kepergian almarhum maka telah menambah jumlah korban jiwa perawat Sumut baik suspek dan terkonfirmasi Covid-19 menjadi 4 orang. (don)

Seluruh KDH Di Sumut Fokus Pulihkan Ekonomi.

    Jumat, Februari 12, 2021  



PATIMPUS.COM - Seluruh bupati dan walikota se Sumut diinstruksikan untuk fokus pada upaya pemulihan ekonomi dan penegakan protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda.


Sebab, hal tersebut merupakan amanat langsung Presiden RI Joko Widodo untuk seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.


Instruksi tersebut disampaikan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kepada seluruh Bupati dan Walikota Se Sumut dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perkembangan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Kabupaten/Kota se Sumut secara.


Dalam rakor tersebut Walikota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi yang mengikuti virtual di Command Center, Balai Kota Medan, Kamis (11/2/2021).


"Pada kuartal pertama ini, sesuai instruksi dan arahan Bapak Presiden, seluruh provinsi dan kabupaten/kota harus berupaya memulihkan prekenomian masing-masing. Caranya dengan mengoptimalkan belanja modal," kata Gubsu.


Selain itu, lanjut Gubsu, bupati dan walikota harus ikut serta memperhatikan penyaluran bansos sehingga berjalan sesuai dengan harapan dan tepat sasaran. "Berkaitan dengan dana desa atau kelurahan, peruntukannya harus dilakukan dengan padat karya sehingha perekonomian desa dapat pulih, bangkit dan berkembang," tambahnya.


Agar angka kasus Covid-19 di Sumut dapat dikendalikan dan dihentikan, Gubsu mengingatkan seluruh bupati dan wali kota untuk gencar memperhatikan dan mengingatkan kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. "Turun ke lapangan, optimalkan seluruh perangkat hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Perkuat koordinasi agar pandemi ini dapat segera diakhiri," tegasnya. (don/hpm)

Rabu, 10 Februari 2021

BREAKING NEWS!!! Walikota Binjai Terpilih Meninggal Akibat Covid-19

    Rabu, Februari 10, 2021  


PATIMPUS.COM - Jelang pelantikannya, Walikota Binjai terpilih, Juliadi meninggal dunia akibat terpapar virus corona (Covid-19), di RS Bunda Thamrin, Medan, Selasa (9/2/2021) Malam.


Kabar duka ini sontak mengejutkan warga Kota Rambutan. Kepala Dinas Kesehatan Binjai, dr Sugiarto mengatakan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi denga pihak RS terkait tempat Juliadi dirawat.


 "Iya saya baru dengar kabarnya barusan. Pukul berapanya saya masih pastikan. Benar kabar Pak Juliadi meninggal dunia. Saya mau koordinasi jam berapa ke rumah sakitnya ini," kata dr Sugianto.


Tak lama berselang, dr Sugianto kembali memberi kabar setelah berkoordinasi dengan pihak RS. Dia mengatakan Juliadi menghembuskan nafas terakhir jam 22.44 WIB di ruang ICU RS Bunda Thamrin.


"Tadi saya sudah koordinasi dengan direktur RS, dapat kabar Pak Juliadi meninggal dunia pukul 22.44 WIB di ruang ICU di RS Bunda Thamrin. Dia sudah dirawat sebagai pasien Covid-19 selama 11 hari dari tanggal 30 Januari," ungkap Ketua Satgas Covid-19 ini.


Diketahui, Juliadi sempat batal menghadiri rapat paripurna pleno penetapan kepala daerah terpilih periode 2021-2024 di Gedung Sementara Ovany, Jalan T Amir Hamzah, Binjai Utara. Belakangan diketahui bahwa Juliadi terkonfirmasi positif Covid-19.


Informasi beredar Juliadi yang terpapar Covid-19 menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bunda Thamrin Medan. Dia ditangani Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara. 


Komisi Pemilihan Umum Kota Binjai resmi menetapkan pasangan Juliadi-Amir sebagai Walikota dan Wakil Walikota Binjai terpilih periode 2021-2024. Penetapan ini merupakan hasil Rapat Pleno yang digelar di Graha Kardopa, Jalan Sultan Hasanuddin, Binjai Kota, Kamis (21/1/2021) silam. 


Ketua KPU Binjai Zulfan Effendi menerangkan, penetapan ini berdasarkan PKPU No:5 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas PKPU No:15 tahun 2019 Tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020.


Penetapan juga berdasarkan PKPU No:9 Tahun 2018 Tentang Hasil Rekapitulasi Perhitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Pimpinan Daerah. (don/tri)

Sabtu, 06 Februari 2021

Jumlah Pasien Corona Bertambah, 19 Ruang Isolasi RS Pirngadi Penuh

    Sabtu, Februari 06, 2021  


PATIMPUS.COM - Sebanyak 19 ruangan isolasi RSUD dr Pirngadi Medan untuk pasien positif Virus Corona (Covid-19) terisi penuh. Hal ini bersamaan meningkatnya jumlah positif corona di Kota Medan


Kasubag Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin, Jumat (5/2/2021), mengatakan, sebanyak 19 ruang isolasi di rumah sakit milik Pemko Medan itu terisi penuh.


"19 ruangan sudah terisi. Tapi kita menyediakan 81 ruangan untuk antisipasi bertambahnya pasien Covid," sebut Edison.


Sementara di RSUP H Adam Malik Medan, sebanyak 74 persen dari 109 tempat tidur yang disediakan untuk lonjakan pasien positif corona sudah terisi. Untuk mengantisipasi lonjakan, rumah sakit milik pemerintah pusat tersebut akan menambah ruang isolasi sesuai denham inatruksi Kemenkes.


 "Sebenarnya sudah 173 tempat tidur, tapi masih dalam proses pembenahan ruangan agar sesuai standar. Instruksi Menkes juga mengharuskan (penambahan)," imbuhnya.


Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, terhitung pada Kamis (4/2/2021), jumlah positif corona di Kota Medan bertambah 62 orang, sehingga total positif mencapai 10.531 orang.


Untuk kasus Covid-19 di Sumut pada 4 Februari 2021 bertambah 126 kasus, sehingga total kasus secara kumulatif sebanyak 21.359 kasus. Pasien yang sembuh bertambah 112, sehingga totalnya mencapai 18.493 orang.


Sedangkan yang meninggal bertambah 3 orang. Dengan demikian jumlah pasien Covid-19 secara keseluruhan meninggal mencapai 756 orang. (don)


Selasa, 26 Januari 2021

Selama Covid, Angka Pernikahan Menurun

    Selasa, Januari 26, 2021  

PATIMPUS.COM - Mewabahnya pandemi Covid-19 di tanah air ternasuk di Provinsi Sumut, berdampak di segala sektor dan tatanan kehidupan, termasuk pelaksanaan akad pernikahan.


Menurut keterangan Kabid Urusan Agama Islam (Urais,) Kanwil Kemenag Sumut, DR H Syafii MA, dalam dua tahun terakhir, yakni tahun 2019 dan 2020, terjadi  penurunan angka pernikahan di Sumut.


Syafii memaparkan, biasanya setiap tahun data keseluruhan pernikahan yang dilaporkan dari seluruh Kantor Kemenag Kabupaten/Kota,totalnya bisa lebih 100.000 peristiwa pernikahan.


Namun sejak virus Corona mewabah di tanah air, termasuk di Sumut, pernikahan pun makin berkurang.


Sebagai bukti, tambah Syafii, dari peristiwa nikah tahun 2018 lebih 100.000 , namun pada tahun 2019 menurun menjadi 88 483 peristiwa pernikahan.


Begitu juga pada tahun 2020 kemarin, jumlah angka pernikahan di Sumut tercatat 78.892 peristiwa pernikahan.


Menyinggung tentang prediksi peristiwa pernikahan di tahun 2021,disebutkan Syafii pihaknya telah menyiapkan 100.000 buku nikah, mudah mudahan bisa terpenuhi,mengingat tahun ini meski masih pandemi covid 19 tapi pelaksanaan pernikahan dibarengi resepsi sudah dibolehkan,asalkan mematuhi dan menerapkan Prokes Covid 19.


"Mari sama sama kita berdoa, agar virus Corona dapat segera hilang dari muka  bumi kita, agar semua tatanan kehidupan dan kegiatan masyarakat termasuk akad nikah dapat berlangsung normal, seperti sediakala," ujar Syafii. (lim)

Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Medan Hampir Penuh

    Selasa, Januari 26, 2021  


PATIMPUS.COM - Berkurangnya kedisiplinan Protokol Kesehatan (Prokes) saat perayaan akhir tahun 2021 lalu, berdampak meningkatnya kasus Covid-19 di Sumatera Utara dalam dua pekan terakhir.


Rata-rata jumlah penambahan konfirmasi positif Covid-19 pada 14 hari terakhir sebesar 85,3 kasus per hari. Walau sempat menurun di pertengahan Januari, penambahan kasus positif terus meningkat 88 kasus pada 24 Januari 2021. Karena itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta kabupaten/kota kembali perkuat Prokes dan fasilitas kesehatan.


"Kondisi saat ini sangat memprihatinkan, bukan hanya di Sumut, tetapi juga Indonesia. Bayangkan, di Jakarta ada pasien Covid-19 yang harus di rawat di kursi roda, tidak di tempat tidur lagi karena tempat tidur perawatan sudah habis. Di Medan rumah sakit juga sudah hampir penuh, jadi kabupaten/kota perlu tingkatkan Prokes dan kemampuan merawat pasien, tidak semua dikirim ke Medan,” kata Edy Rahmayadi pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 di Provinsi Sumut secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan, Senin (25/1/2021).


Pada Rakor virtual yang dihadiri kepala daerah kabupaten/kota se-Sumut tersebut Edy Rahmayadi juga meminta setiap kepala daerah membuat langkah yang nyata dalam pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19. Menurutnya, beberapa bulan terakhir berbagai daerah di Sumut telah menurun kedisiplinannya mencegah penyebaran Covid-19.


"Saya harap kepala daerah memahami kondisi saat ini, kita perlu ambil langkah yang konkret. Lakukan kembali hal-hal seperti saat pertama kita terkena wabah ini, jangan kendur. Saya yakin, bila bersama kita bisa melewati ini,” jelas Edy.


Per tanggal 24 Januari, kasus di Kota Medan sudah mencapai 9.927 dengan pertambahan kasus baru 56 orang, sedangkan Deliserdang 2.527 kasus dengan pertambahan kasus 15 orang. Ini membuat Edy Rahmayadi cukup prihatin, karena Medan lebih sering dijadikan muara bagi daerah untuk perawatan penanganan pasien Covid-19.


“Lakukanlah penyekatan, lakukan perawatan di daerah, bisa dikirim ke sini (Medan) bila kondisinya berat, kita akan siapkan perawatannya. Bayangkan di Medan ada pasien dari seluruh kabupaten/kota di Sumut, bahkan dari Aceh, Riau, Kalimantan, kita khawatir RS di Medan tidak cukup kapasitasnya karena melihat pertambahan kasus yang cukup signifikan 14 hari terakhir,” kata Edy Rahmayadi, yang di dampingi Kadis Kesehatan Pemprov Sumut Alwi Mujahit.


Selain peningkatan Prokes 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilisasi, Edy Rahmayadi berpesan agar memperhatikan Bed Occupancy Rate (tingkat kemanfaatan tempat tidur) dengan meningkatkan kapasistas tempat tidur di RS rerata 30-40%. Menurunkan angka kematian dengan cara tidak terlambat dalam melakukan test PCR dan tes PCR bagi seluruh Tenaga Kesehatan (Nakes) dua minggu sekali.


Edy Rahmayadi juga berpesan agar kabupaten/kota laksanakan program vaksinasi termasuk pendataan, sosialisasi dan menyiapkan dana. “Diminta kepada Bupati/Walikota memastikan ketersediaan dana untuk proses vaksinasi masing-masing sebesar 4% dan dana DAU (Dana Alokasi Umum) dan bagi hasil yang diterima dari pemerintah pusat,” ujarnya.


Terkait vaksin, Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit menambahkan saat ini vaksin masih diutamakan untuk tenaga kesehatan (Nakes). Setelah itu, gelombang berikutnya adalah masyarakat dengan risiko tinggi seperti Polisi, Aparatur Sipil Negara yang banyak berhubungan dengan masyarakat, pegawai bank dan lainnya.


Belum ke masyarakat secara langsung, kita masih menunggu informasi selanjutnya. Sekarang diutamakan kepada Nakes, setelah itu kelompok masyarakat yang berisiko tinggi dan kemudian yang berisiko rendah,” tegas Alwi, saat video conference.


Selain Kepala Daerah Se Sumut Rakor virtual ini juga dihadiri Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis, Koordinator Medis dan Paramedis Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Restuti Hidayani Saragih dan LO BNPN untus Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Dahlan Harahap. Selain itu Rakor virtual ini juga dihadiri Kadis Kesehatan kabupaten/kota se-Sumut dan OPD terkait. (don/rel)

Senin, 25 Januari 2021

Sudah 132 Ribu Tenaga Kesehatan Divaksinasi Covid-19

    Senin, Januari 25, 2021  

PATIMPUS.COM - Tercatat hingga 22 Januari, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi Covid-19 mencapai 132 ribu orang di seluruh Indonesia.


“Jumlah tenaga kesehatan di 13.525 fasilitas layanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi sudah mencapai lebih dari 132.000 orang atau 22% dari total 598.483 tenaga kesehatan,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi MPH, pada konferensi pers di Istana Negara, Jumat (22/1/2021).


Pada tahap awal vaksinasi Covid-19 pemerintah sudah menyebarkan undangan kepada tenaga kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi bagi 598.483 tenaga kesehatan dari target sebanyak 1,4 juta. Sisanya sebanyak 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di tanggal 21 Januari 2021.


“Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama maka kemungkinan mereka berada di kelompok kedua,” ucap dr. Nadia.


Selain jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi tersebut terdapat juga 20.154 tenaga kesehatan yang tidak bisa diberikan vaksinasi atau pun kemudian ditunda karena sejumlah alasan di antaranya merupakan penyintas atau memiliki penyakit bawaan dan sedang dalam keadaan hamil.


“Tenaga kesehatan yang ditunda vaksinasi karena penyakit bawaan paling banyak disebabkan hipertensi” tambah dr.Nadia


Vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari kami dapat mencapai target 1,4 juta. Vaksinasi sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit sehingga mengurangi angka jumlah tenaga kesehatan yang meninggal.


“Kita sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan terbesar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi,” kata dr. Nadia.


Ia menjelaskan vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding resikonya karena vaksin memiliki resiko efek samping yang rendah. Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KNKIPI menyatakan semua reaksi bersifat sementara dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius. (don/rel)

Baru Beberapa Hari Berkuasa, Joe Biden Larang Warga Negara Ini Masuk USA

    Senin, Januari 25, 2021  

PATIMPUS.COM - Baru beberapa hati menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke 46, Joseph Robinette Biden Jr. atau Joe Biden melarang warga negara Non-Amerika dari Afrika Selatan, masuk ke negara itu.


Pemberlakuan larangan itu mulai diterapkan pada 30 Januari 2021 memdatang. Ini dilakukan sebagai upaya menahan penyebaran mutasi baru virus corona (Covid-19) yang ditemukan di Afsel dan lebih mudah menular.


Pada Senin (25/1/2021), Biden juga mulai memberlakukan kembali larangan masuk pada hampir semua pelancong non-AS yang pernah berada di Brasil, Inggris Raya, Irlandia, dan 26 negara di Eropa yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan terbuka.


"Kami menambahkan Afsel ke daftar terbatas karena varian yang mengkhawatirkan yang telah menyebar ke luar," kata Dr. Anne Schuchat, wakil direktur utama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dilansir dari Reuters.


Schuchat menambahkan CDC juga menerapkan serangkaian tindakan ini untuk melindungi orang Amerika dan juga untuk mengurangi risiko penyebaran varian ini dan memperburuk pandemi saat ini.


Tidak sama seperti Presiden ke-45 Donald Trump, Biden yang baru menjabat beberapa hari, mengambil pendekatan agresif untuk memerangi penyebaran virus SARS-CoV-2 setelah pendahulunya menolak mandat yang diminta oleh badan kesehatan AS.


Varian Afsel, juga dikenal sebagai varian 501Y.V2, 50% lebih menular dan telah terdeteksi di setidaknya 20 negara. Pejabat CDC mengatakan mereka akan terbuka untuk menambahkan negara lain ke daftar jika diperlukan.


Hingga kini, varian Afsel belum ditemukan di AS. Tetapi setidaknya 20 negara bagian AS telah mendeteksi Vaksin saat ini tampaknya efektif melawan mutasi Inggris. (don/cnb)


© 2023 patimpus.com.