Tampilkan postingan dengan label Danau Lau Kawar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Danau Lau Kawar. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Mei 2021

2 Preman Pengeroyok Wisatawan Danau Lau Kawar Diciduk Polisi

    Minggu, Mei 16, 2021  


PATIMPUS.COM - Dua pelaku penganiayaan terhadap satu keluarga wisatawan di Danau Lau Kawar, Tanah Karo, diringkus petugas Polsek Simpang Empat, Sabtu (15/5/2021) jam 23.30 WIB, tengah malam.

Keduanya, yang diduga otak pelaku penganiayaan, masing-masing berinisial NS dan GAS, dibekuk di kediamannya  di Jalan Samura, Kabanjahe.

Kapolsek Simpang Empat, AKP Ridwan Harahap, Minggu (16/5/2021) dinihari mengatakan pihaknya telah menangkap dua orang yang diduga otak pelaku penganiayaan satu keluarga yang ingin berlibur di lokasi wisata Danau Lau Kawar pada Kamis (13/5/2021).

"Ya, sudah. Saat ini sudah berada di Mapolsek Simpang Empat untuk dilakukan pengembangan dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," kata AKP Ridwan.

Baca Juga : Wisatawan Dikeroyok 20 Preman Danau Lau Kawar

Sebelumnya, kedua pelaku bersama puluhan preman menghentiikan laju mobil yang dikendarai Ade Chandra bersama keluarganya, warga Jalan Masjid, Kelurahan Tanjung Mulgap, Berastagi, yang hendak ke Danau Lau Kawar untuk berwisata.

Di pintu masuk itu, para pelaku meminta uang masuk kepada Ade Chandra. Karena dirasa mahal, Ade Chandra pun protes sehingga terjadi adu mulut.

Alhasil, para pelaku yang salah satunya bernama Nefra Sitepu, anak seorang Kepala Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, mengeroyok Ade Chandra dan keluarganya.

Kasus itu pun akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib yang berujung ditangkapnya dua orang diduga pelaku.

Jumat, 14 Mei 2021

Protes Uang Masuk, Wisatawan Dihajar 20 Preman Danau Lau Kawar

    Jumat, Mei 14, 2021  



PATIMPUS.COM - Satu keluarga di Kabupaten Tanah Karo menjadi bulan-bulanan sekitar 20-an pemuda di lokasi wisata Danau Lau Kawar, Kamis (13/5/2021). 

Peristiwa naas itu bermula dari protes mahalnya kutipan uang masuk dan tanpa karcis. Kasus itu telah dilaporkan ke Polsek Simpang Empat, Berastagi dengan STPL/398/V/2021/Simpang.

Dalam laporan tersebut diterangkan telah terjadi tindak penganiayaan oleh Nefra Sitepu (25) dan kawan-kawan terhadap Ade Chandra (44) warga Jalan Masjid, Kelurahan TL Mulgap, Berastagi. 

Kepada awak media, Ade Chandra menjelaskan ihwal penganiayaan yang dialami dirinya, beserta keluarga mertuanya. 

Tepat lebaran pertama, Ade Chandra membawa mertua, istri, sepupu dan anak-anaknya untuk bermain-main dan berfoto lebaran di lokasi wisata Danau Lau Kawar, tak jauh dari kediaman mereka di Berastagi. Mereka pun berjalan memboyong keluarganya dengan 2 unit mobil.

Tepat di pos pintu masuk Danau Lau Kawar, kendaraan mereka dihentikan oleh beberapa pemuda, diantaranya Nefra Sitepu, anak seorang oknum kepala desa sukanalu, Kecamatan Naman Teran.

Mereka pun diminta membayar uang masuk sebesar Rp.35.000. Namun, permintaan tersebut tak langsung diamini Ade Chandra dengan menanyakan karcis masuk. 

Lantaran, tak menunjukkan karcis bukti retribusi ke pihak pemerintah, salah seorang keluarga Ade Chandra nyeletuk dengan menyebut pungli. Hal itu lantas membuat emosi Nefra Sitepu dan kawan-kawan.

“Kalau tidak mau bayar, ya sudah putar balik aja, karena siapun yang mau masuk ke kawasan Danau Lau Kawar harus bayar uang sama kami,” senggak Nefra.

"Kalau gitu kalian ini pungli,” kata keluarga korban lagi. 

Dan tejadilah adu argumen hingga mengundang kehadiran belasan pemuda yang membawa berbagai senjata tajam berupa pacul, kayu, besi, bambu ke arah 2 mobil keluarga Ade Chandra.

Dalam kondisi bersitegang, para pemuda memaksa sopir keluar dan melakukan penganiayaan. Hal tersebut membuat keluarga lainnya di dalam mobil turun, termasuk mertua korban.

Maksud hati hendak melerai, namun mertua korban yang berusia 63 tahun malah turut jadi korban. Bahkan, berulang kali mertua korban menyampaikan kata maaf ke para pemuda. Tapi tak digubris. Puluhan pemuda malah makin beringas.

Aksi para pelaku sempat direkam istri Ade Chandra. Tapi malang, para pelaku sepertinya menyadari dan merampas hp milik istri Ade Chandra. 

Para pelaku pun meminta seluruh penumpang keluar dari dalam mobil. Namun, beruntung pintu berhasil dikunci untuk mengamankan anak-anak. 

Tapi para pelaku memaksa membuka pintu mobil. “Sudah bakar saja mobilnya,” teriak para pelaku yang salah satunya diketahui anak seorang kepala desa, membuat wanita dan anak-anak di dalamnya ketakutan.

Tak mau makin konyol, salah satu keluarga berusaha menelpon petugas polisi untuk meminta bantuan. “Jika kalian tidak melepaskan kami maka kita tunggu sama-sama disini, sebentar lagi polisi datang, mereka (polisi) sudah di jalan,” teriak salah seorang wanita dari dalam mobil.

Mendengar hal tersebut para pelaku mulai tersadar jika mereka telah melakukan tindak pidana. Tak lama setelah itu, para korban baru dilepaskan.

Pihak keluarga langsung menuju Polsek Simpang Empat untuk membuat Laporan Polisi beserta pengambilan visum ET revertum ke Puskesmas Simpang Empat, Kab. Karo.

Ade Chandra berharap kepada pihak kepolisian segara menangkap para pelaku. Sebab selain menyebabkan luka-luka, anak-anak para korban mengalami trauma dan ketakutan. 

“Kami yakin pihak kepolisian tidak membiarkan aksi-aksi brutal seperti yang kami alami. Jika ini dibiarkan, kami khawatir bakal ada korban lain bermunculan. Dan ini tentu turut mencoreng citra pariwisata di kawasan Berastagi yang diusung Menteri Pariwisata dan Bapak Presiden Jokowi,” harap Ade Chandra.

© 2023 patimpus.com.