Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Juni 2021

Pria 71 Tahun Setengah Abad Kayuh Sepeda Butut Jual Roti Keliling Jam 2 Pagi

    Selasa, Juni 22, 2021  


PATIMPUS.COM - Pak Mustajab baru saja mencagakkan sepeda bututnya di atas trotoar Jalan Hj Ani Idrus (dulu Jalan Pandu) Medan, Senin (21/6/2021). 

Waktu telah menunjukkan jam 02.30 WIB. Nyaris tidak ada kendaraan yang lewat. Sunyi dan hanya diterangi oleh lampu jalan.

Pria 71 tahun itu tidak melakukan apa-apa. Di atas sepeda jondernya yang sudah berusia 65 tahun warisan orangtuanya, ada sebuah box besar terbuat dari stainless steel. Dia lalu bersandar di jerjak pintu sebuah toko. Seperti menunggu seseorang datang.

Tak berapa lama seorang pengendara becak barang bermotor datang, berhenti di pinggir jalan. Mustajab dengan sigap membuka pintuk box stainless steelnya. 

Terlihatlah sederetan roti yang bertingkat. Ada tiga tingkat. Setiap tingkatnya terdapat beberapa macam jenis roti. Ada roti tawar, roti kelapa, roti coklat tepung, roti coklat sate, roti pisang coklat, roti selai moca, roti kacang hijau, roti meses, roti isi coklat, roti coklat keju, dan lain sebagainya.

Pengendara becak bermotor tadi memesan empat roti, roti coklat dan roti tawar pakai srikaya. Lalu bapak sembilan anak dari dua istri ini pun menyerahkan keempat roti yang dibungkus plastik kresek kepada pria pengendara becak bermotor tadi. Setelah menyerahkan uang, pengendara becak bermotor tadi pun pergi.

Kembali Mustajab ditemani sepi. Hanya satu atau dua kendaraan saja yang lewat. Suara jangkrik terdengar di antara lubang drainase.

Ketika didatangi, Mustajab tampak senang. Dia pun kembali membuka tutup box rotinya.

"Beli roti apa?" tanyanya kepada Patimpus.com. Setelah menyebut beberapa roti, Mustajab pun memasukannya ke kantong plastik asoy.

"Tambah dua lagi ya biar pas 20 ribu," pintanya sambil memasuki dua roti kelapa dan coklat ke dalam plastik asoy.

Kepada Patimpus.com, Mustajab mengatakan, sejak pandemi Covid-19, penjualan rotinya menurun. Alhasil, kebutuhan rumah tangganya juga terganggu. Bermodalkan Rp 400 ribu, belum tentu penjualan rotinya habis terjual.

"Dulu saya jualan keliling, sejak tahun 1972. Berangkat dari rumah jam 2 pagi. Beli rotinya di pabrik dekat rumah," sebut Pak Mustajab yang tinggal di Jalan Selam, Mandala Bypass.

Dari pabrik pembuatan roti, Mustajab mengayuh sepeda jonder yang membawa roti hangat di dalam box stainless steel tersebut. Mengayuh menembus udara malam yang dingin melewati Jalan Denai, kemudian menerobos simpang Sukaramai menuju Jalan Sutrisno.

Jalanan yang sepi ini tak membuat Mustajab takut. Dia terus mengayuh sepedanya hingga sampai di Jalan Sutomo. Lalu masuk ke Jalan Hj Ani Idrus dan sampai di tempat mangkalnya yang sudah berpuluh tahun dia temlati.

"Jam segini kan sudah sepi Pak. Apa tidak takut dan ada pembelinya?" tanya wartawan kepada Mustajab.

Mustajab menjawab, bahwa sejak 49 tahun lalu berjualan roti keliling hingga sekarang, dirinya mengaku belum pernah mendapatkan gangguan. Namun kalau ada orang yang minta roti tanpa membayar, dia ikhlaskan saja.

"Alhamdulillah, ada juga pembelinya. Kebanyakan orang baru pulang dari pajak (pasar)," pungkasnya.

Kalau sudah subuh dan roti masih banyak, Mustajab pergi berjualan di Taman Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol. Pulang jualan ketika matahari sudah mulai tinggi.

Ketika disinggung, kenapa masih berjualan dan tidak beristirahat mengingat usia sudah uzur? Mustajab mengatakan, dirinya adalah tulang punggung keluarga. Mau tidak mau dia harus mencari nafkah demi keluarganya. Sedangkan anak-anaknya, semuanya sudah berkeluarga dan sebagian masih menggantung hidup pada dirinya.

"Sebenarnya sudah tidak sanggup lagi, tapi mau kekmana lagi. Tidak ada yang mau menggantikan aku," ujarnya. (don)

Rabu, 12 Mei 2021

Jelang Lebaran Orderan Tape Pulut Hitam Meningkat

    Rabu, Mei 12, 2021  



PATIMPUS.COM - Siapa yang tak kenal Tape Pulut Hitam? Makanan tradisional ini sangat digemari masyarakat Indonesia. Selain lembut dan manis-manis asam, tape pulut ini juga dipercaya memperlancarkan aliran darah yang beku dan menghangatkan tubuh sehingga terhindar dari penyakit stroke dan darah tinggi.

Diolah dari beras ketan hitam lalu dimasak seperti menanak nasi, tape pulut kemudian ditaburi dua jenis ragi, yakni ragi bulat untuk pemanis dan ragi lepes untuk memperbanyak airnya.

Pulut hitam yang sudah dimasak dan ditaburi ragi kemudian ditaruh di dalam wadah baskom dan didiamkan selama 3 hari 2 malam.

Setelah 3 hari 2 malam, pulut hitam pun sudah menjadi tape dan bisa langsung dimakan.

"Kalau sudah jadi tape beratnya bertambah. Semula sekilo menjadi dua kilo. Kami menjualnya dengan harga Rp 75 ribu sekilo beras pulut. Kalau sudah menjadi tape dan beratnya menjadi dua kilo, harganya tetap Rp 75 ribu," ucap Donny, penjual dan pengrajin tape rumahan di Jalan Kesehatan, Menteng, Medan Denai, Rabu (12/5/2021).


Donny mengaku, yang ahli membuat tape adalah istrinya, sedangkan dirinya bertugas mencari pelanggan dan mengantarkan pesanan sampai ke rumah pelanggan.

"Tengok jauhnya juga. Kalau terlalu jauh, jumpa tengah saja. No ongkir. Kalau mencari pelanggan, aku promosinya hanya melalui medsos saja," sebutnya. 

Donny juga menuturkan, pembuatan tape dilakukan apabila ada pesanan saja. Misalnya pesan tape untuk hari minggu, maka dibuat di hari Jumat.

"Pokoknya kalau mau pesan, pesannya 2 hari sebelum hari H. Karena kami tidak menyediakan stok. Pesan langsung buat dan tunggu 3 hari 2 malam," imbuhnya.

Mengenai permintaan menjelang lebaran, Donny mengaku, orderan tape pulut hitam jelang lebaran sangat meningkat.

"Tahun lalu 50 kilo, tahun ini meningkat 70 kilo," sebutnya sembari menuturkan, meskipun harga ketan hitam naik, tetapi dia tetap menjual tapenya seharga Rp 75 ribu.

"Memang tipis untungnya. Tapi maklumlah, sejak Covid gini, daya beli masyarakat menurun. Untunglah daya beli tape pulut hitam meningkat," ujarnya.

Donny juga menambahkan, selain tape pulut hitam, ada juga tape pulut putih, hijau, kuning dan merah, tergantung permintaan pelanggan.

"Kami juga ada membuat Gemblong teman makan tape pulut hitam. Harga gemblong Rp 80 ribu, lebih mahal dari tape pulut, karena proses pembuatannya memakan banyak tenaga," sebutnya mengakhiri.

Senin, 10 Mei 2021

Coca-Cola Luncurkan Nama Baru

    Senin, Mei 10, 2021  



PATIMPUS.COM - Coca-Cola Amatil resmi bergabung dengan Coca-Cola European Partners per tanggal 10 Mei 2021, dan menggunakan nama perusahaan yang baru, yaitu Coca-Cola Europacific Partners (CCEP). 


Melalui proses akuisisi tersebut, Coca-Cola Europacific Partners akan menjadi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan FMCG terbesar di dunia, dengan mempekerjakan lebih dari 33.000 tenaga kerja dan melayani lebih dari 2 juta pelanggan di 26 negara.


Damian Gammell, selaku CEO Coca-Cola European Partners menyatakan, "Kami sangat senang bisa menyatukan dua perusahaan pembotolan terbaik dunia dengan nama baru, yaitu Coca-Cola Europacific Partners.


Hal ini merupakan momen bersejarah bagi kedua belah pihak, dan nama baru tersebut merupakan cerminan jangkauan jejak geografis yang lebih luas dan seimbang, serta pengembangan kapabilitas dalam menjangkau konsumen di seluruh wilayah operasional kami. 


Sebagai satu perusahaan, kami dapat melangkah lebih jauh bersama-sama, mendorong pertumbuhan dan bergerak lebih cepat.

Bisnis kami dibangun oleh orang-orang dan layanan yang hebat, serta minuman pilihan yang berkualitas dan hal ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga menciptakan nilai yang berarti bagi semua pemangku kepentingan. Dengan rasa bangga kami menyambut rekan-rekan Amatil, para pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis kami." terangnya.


Dijelaskannya, proses akuisisi telah diumumkan oleh Coca-Cola Amatil pada bulan Oktober 2020 lalu, dan telah disetujui oleh pemegang saham Amatil pada tanggal 16 April 2021. Pada 10 Mei 2021, Coca-Cola Europacific Partners merupakan nama baru resmi perusahaan Coca-Cola.


Di Indonesia sendiri nama perusahaan yang akan digunakan adalah Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, dan akan tetap beroperasi di bawah entitas PT Coca-Cola Bottling Indonesia dan PT Coca-Cola Distribution Indonesia dan akan terus terdaftar di Euronext Amsterdam, Bursa Efek New York, Bursa Efek London dan di Bursa Efek Spanyol, dan akan terus diperdagangkan di bawah simbol CCEP.


Damian menambahkan, Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) merupakan salah satu perusahaan FMCG (barang konsumsi) terdepan di dunia. Di sini, kami memproduksi, mendistribusi serta menjual berbagai merek yang disukai di dunia hingga melayani lebih dari 600 juta konsumen dan mendukung 1,75 juta pelanggan di 29 negara. 


"Kami bergerak sebagai bisnis multinasional yang kuat dengan skala wilayah yang luas yang didukung oleh tim yang hebat serta pengetahuan dan layanan terhadap pelanggan dan komunitas yang kuat. Perusahaan terdaftar di Euronext Amsterdam, Bursa Efek New York, Bursa Efek London dan Bursa Efek Spanyol di bawah simbol CCEP," tutup Demian. (son)


Kamis, 29 April 2021

Mahasiswa Unimed Bakal Dibekali Pengalaman Kerja Nyata di Pegadaian

    Kamis, April 29, 2021  



PATIMPUS.COM - Generasi milenial yang duduk dibangku perkuliahan Universitas Negeri Medan (Unimed) akan dibekali pengalaman bekerja nyata di perusahaan PT Pegadaian (Persero).


Hal ini sebagai bukti kepedulian PT Pegadaian (Persero) salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dalam menyukseskan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yakni Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.


Kolaborasi tersebut segera direalisasikan antara PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dan Unimed, setelah melakukan penandatanganan kerjasama Bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.


Penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Edwin S Inkiriwang dan Prof  Drs Manihar Situmorang MSc PhD selaku Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Kamis, 29 April 2021, di Biro Rektorat Unimed.


Sebelumnya, Pemimpin PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Edwin S Inkiriwang mengatakan, sebagai perusahaan BUMN yang sedang bertransformasi digital, memberikan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswi Unimed untuk melakukan pemagangan belajar.


"Pemagangan yang wajib dilakukan mahasiswa di luar kampus merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Kita (Pegadaian) siap memberikan wadah pembelajaran tersebut bagi mahasiswa-mahasiswi Unimed," ungkap Edwin.


Menurut Edwin, mahasiswa Unimed yang melakukan pemagangan di Pegadaian akan dibekali pengalaman pembelajaran di bidang pemasaran. 


"Tak hanya belajar, anak-anak didik nanti juga diberikan bekal pengalaman bekerja secara nyata di perusahaan, sehingga kelak mampu beradaptasi dalam dunia kerja," sebut Edwin.


Dalam kesempatan itu, Edwin S Inkiriwang berjanji akan mendatangkan Direktur Teknologi dan Digital PT Pegadaian (Persero) untuk bisa mengajar di Unimed. "Namun, belum bisa terealisasikan saat ini berhubungan pandemi masih melanda pelosok negeri, sehingga agenda tersebut masih tertunda," beber Edwin.


Sementara itu, Wakil Rektor IV Unimed, Prof Drs Manihar Situmorang MSc PhD berterimakasih kepada PT Pegadaian (Persero) yang telah bersedia memberikan kesempatan bagi mahasiswanya untuk belajar magang di perusahaan plat merah tersebut.


"Seharusnya kami (Unimed) yang datang ke Pegadaian untuk menjalin kerjasama ini. Dan ternyata, sudah terlebih dahulu disambut oleh Pegadaian," ungkapnya.


Ia berharap, mahasiswa-mahasiswa Unimed yang kelak melakukan proses pemagangan di PT Pegadaian (Persero) dapat beradaptasi dan menggali sebanyak mungkin informasi maupun pengalaman bekerja secara nyata. 


"Kerjasama dengan Pegadaian, tak hanya sampai disini saja. Mungkin dalam kesempatan lain akan diperluas lagi program-program kerjasama lainnya," ucap Wakil Rektor. 


Turut mendampingi Pemimpin PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Deputi Bisnis Area Medan I, M Aries Aviani; Kepala Departemen Bisnis Gadai Area Medan 2, Sofie Martin; Humas & Protokoler, Gopher Manurung dan para staf Wakil Rektor IV Unimed. (don)

Selasa, 13 April 2021

Selama Pandemi, Kinerja PT Pegadaian Kanwil I Medan Tetap Tumbuh

    Selasa, April 13, 2021  



PATIMPUS.COM - Kinerja PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan meliputi dua provinsi, yakni Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh, tetap tumbuh di masa pandemi Covid-19. 


Kendati tidak begitu besar pertumbuhan Out Standing Loan (OSL) dibandingkan sebelum masa pandemi, tapi kinerja PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan membukukan pencapaian 4,1 triliun rupiah atau 3,7 persen kenaikan di Triwulan I tahun 2021.


Demikian disampaikan Pimpinan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Edwin S Inkiriwang kepada awak media, Selasa (13/4/2021).


Diakui Edwin, pandemi membuat ekonomi tidak bisa bergerak. "Bisnis gadai pun terimbas pandemi. Namun, seiring dengan waktu gairah bisnis gadai kembali bergerak di masa pandemi ini," ungkap Edwin.


Edwin memprediksi, ekonomi negeri akan segera bangkit. "Kuncinya adalah vaksinisasi. Setelah dilakukan vaksinisasi secara menyeluruh, dipastikan ekonomi akan bergerak maju. Bisnis gadai di Pegadaian pasti akan ikut tumbuh," beber Edwin.


*Fitur Baru Pegadaian*


Pandemi Covid-19 tidak membuat PT Pegadaian (Persero) berhenti berinovasi. Malahan di tengah pandemi ini, PT Pegadaian (Persero) tetap eksis dengan mengenalkan fitur produk barunya.


Ada beberapa fitur produk baru Pegadaian yang dapat dimanfaatkan masyarakat di masa pandemi ini. Berikut ini fitur baru PT Pegadaian yang diluncurkan pada tahun 2021, adalah :


1. Gadai Harian

Produk gadai harian sangat cocok bagi masyarakat yang membutuhkan dana jangka pendek, seperti pedagang pasar, ibu rumah tangga dan pelaku usaha ultra mikro. 


Nasabah dapat mengakses produk gadai dengan bunga harian tersebut. Tarifnya sangat murah, untuk pinjaman Rp 1 juta cukup membayar sewa modal Rp 900 per hari. 


2. Cicil Perhiasan

Bagi masyarakat yang ingin mempunyai perhiasan emas juga dapat mengakses produk Cicil Perhiasan pada aplikasi Pegadaian Digital. Sebelumnya, Pegadaian melayani pembiayaan emas batangan, kini dikembangkan untuk pembiayaan cicil perhiasan. 


Untuk di Kanwil I Medan, terdapat dua outlet Galeri 24 yang telah dibuka, yakni di Cabang Medan Utama dan Cabang Simpang Limun.


3. Gadai Efek

Gadai efek merupakan layanan pemberian pinjaman dengan jangka waktu hingga 90 hari dengan jaminan berbentuk saham dan atau obligasi tanpa warkat (scriptless) yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.


Nah, Gadai Efek ini sangat cocok bagi para investor saham atau efek lainnya. Jika memerlukan dana dapat pula mengakses produk Gadai Efek sebagai solusi dana segar.


4. Titipan Emas

PT Pegadaian (Persero) juga melayani jasa Titipan Emas. Fitur terbaru ini sangat cocok juga dimanfaatkan di masa lebaran. Emas yang dititip di Pegadaian terjamin aman. Dan sewa modal jasa Titipan Emas terbilang cukup murah.


Di momen Ramadhan dan Lebaran tahun 2021, PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan juga menggelar berbagai program. Diantaranya Gadai Peduli, Badai Emas, Gadai Berkah Ramadhan serta program undian berhadiah. 


"Dapatkan promo dan diskon terbaik dari Pegadaian selama momen Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Untuk mendapatkan penawaran tersebut, silahkan nasabah Pegadaian datang ke Cabang atau Outlet terdekat," sebut Edwin yang didampingi Deputi Bisnis Area Medan I, M Aries Aviani; Deputi Bisnis Area Medan II, I Anhar Nasution; Kadep Bisnis Support Anggiat Aritonang; Kabag Humas & Protokoler Gopher Manurung; Kabag Pemasaran dan Penjualan Rinaldi Lubis.  (don)

Sabtu, 20 Februari 2021

Junimart Girsang : PPKM Jangan Tebang Pilih

    Sabtu, Februari 20, 2021  



PATIMPUS.COM - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang mengatakan, Instruksi Gubsu tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sah-sah saja dilakukan, namun jangan sampai mematikan ekonomi masyarakat.


"PPKM itu boleh saja dibatasi dan boleh diperlunak artinya masyarakat boleh berdagang, namun harus konsisten menerapkan Protokol Kesehatan. Itu yang perlu," sebut Junimart Girsang saat mengunjungi Nasi Goreng Pemuda, di Jalan Pemuda Medan, Jumat (19/2/2021) tengah malam.


Menurut Junimart Girsang, PPKM itu diterbitkan kepada masyarakat, yang dinilai tidak konsisten menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes). Seperti distancing atau jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker.


Jika itu sudah diterapkan pedagang, maka pemerintah bisa saja mentolerir dengan jam-jam tertentu, seperti sampai jam 23.00 atau jam 24.00 WIB. "Nah, sekarang siap gak, pedagang menerapkan semua itu?" pungkasnya. 


"Seperti contoh tempat usaha yang tidak distancing. Mereka Satgas Covid tidak mau beresiko. Mereka juga tidak mau dapat teguran dari pusat," sebutnya.


Junimart mengatakan, dalam penegakkan PPKM ini, Pemerintah Sumatera Utara juga harus konsisten. Kalau memang Pemprovsu yang menerapkan PPKM secara penuh, maka mereka harus konsisten.


"Dia harus punya sikap. Samakan semua. Tapi kalau ini ditanya, dia harus lakukan secara terbatas dan bisa dilakukan secara lunak. Siap gak? Misalnya Nasi Goreng Pemuda ini untuk melaksanakan Prokes secara konsisten, seperti masker, siapkan tempat cuci tangan dan harus distancing. Saya kira itu saja. Kalau siap, saya rasa tidak masalah," tegasnya.


Sambungnya, masyarakat tidak bisa dimatikan ekonominya. Jika ekonominya dimatikan, mau makan apa masyarakat. 


"Selain itu pembeli juga harus sadar Prokes. Pedagang juga harus siap juga menerapkan Prokes itu. Ini saling saling mengingatkan kita," sebut Anggota Komisi II Bidang Pemerintahan itu.



Sementara itu, pelaku usaha yang emggan disebutkan namanya mengatakan, sejak adanya PPKM ini, praktis omset penjualan mereka turun drastis.


"Kami kan pelaku usaha kuliner yang berjualan malam, buka jam 6 sore. Kalau usaha kami harus dibatasi sampai jam 9 malam, otomatis omset kami berkurang. Mau tak mau kami harus menanggung rugi," sebutnya.


Pria berusia 48 tahun ini juga menambahkan, pemerintah sebaiknya memberi toleransi kepada pedagang yang membuka usahanya di malam hari atau diperlunak, agar mereka tetap menyambung hidup di tengah pandemi Covid-19 ini.


"Gubsu pernah mengatakan, ekonomi masyarakat Sumatera Utara harus didongkrak, tapi di sisi lain dia menerapkan pembatasa kegiatan. Inilah yang bikin bingung. Tambah bingungnya lagi, siang boleh jualan, malam tidak boleh. Apa virus coronanya keluar jam 9 malam?" ucapnya.


Menurutnya, penanganan Covid-19 terkesan panik dan plin plan. Sebab, jika ingin masalah Covid-19 ini tuntas, kenapa tidak dari awal dilakukan PSBB atau Lockdown sekaligus.


"Ini tidak, warga dibiarkan berkeliaran asal terapkan Prokes. Mana mungkin semua warga mematuhinya. Apalagi saat ini warga mulai jenuh dan tidak percaya dengan virus corona," sebutnya.


Sementara itu petugas kepolisian yang sedang melakukan penindakan PPKM mengatakan, mereka hanya menjalankan perintah atasan berdasarkan Instruksi Gubernur. 


Ketika ditanya soal dampak razia yang mereka lakukan dan kerugian yang dialami para pelaku usaha, tim Satgas tersebut mengatakan, hal itu bukan urusan mereka. (don)

Pengusaha Kuliner Anggap Penindakan PPKM Tebang Pilih

    Sabtu, Februari 20, 2021  


PATIMPUS.COM - Penindakan yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 terhadap pelaku usaha dinilai tebang pilih dalam menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdasarkan instruksi Gubernur Sumatera Utara. Pasalnya, petugas hanya melakukan penindakan di tempat-tempat tertentu.


Pantauan wartawan, Jumat (19/2/2021) malam sejumlah petugas rutin melakukan razia di lokasi yang dianggap ramai dengan kerumunan orang, seperti di Warkop Multatuli, Jalan Pemuda serta sejumlah restoran lainnya. Namun luput dalam penindakan di kawasan Jalan Megawati/Halat, Jalan Semarang, Jalan Pandu dan sebagainya.


Menurut pengelola usaha kuliner di Jalan Multatuli yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, aparat kepolisian dengan menghunakan sejumlah mobil, rutin melakukan razia ketika waktu telah menunjukkan lewat jam 21.00 Wib.


"Mereka datang dan langsung menyuruh pelanggan cepat makan dan kami disuruh mematikan lampu dan membongkar meja. Kami tidak boleh menerima tamu tapi melayani pembelian dengan bungkus," sebut pengelola tersebut.


Keluhan senada juga dikatakan oleh manager sebuah restoran. Bahwa, petugas dari kepolisian mendatangi mereka dan minta tempat usahanya ditutup dan hanya melayani bungkus.


Begitu juga dengan usaha kuliner di Jalan Pemuda, petugas rutin melakukan razia dan meminta pihak pengelola untuk menutup usahanya dan hanya melayani bungkus.


Menurut para pengelola, penegakkan PPKM ini dinilai tebang pilih. Sebab hanya di tempat mereka petugas rutin melakukan penindakan, sementara di tempat lain masih banyak yang berkerumun dan bahkan tak tersentuh Tim Satgas Covid-19.


Berdasarkan amatan wartawan di sejumlah kawasan di Kota Medan, terlihat sejumlah warung dan usaha kuliner di sepanjang Jalan Megawati masih buka dan ramai pengunjung. Padahal waktu sudah menunjukkan jam 23.00 WIB.


Begitu juga di Jalan Semarang, yang selalu ramai, para pedagang tak sedikit pun tampak menutup usahanya. Padahal batas waktu PPKM sekitar jam 21.00 WIB.


Sejumlah usaha pinggir jalan yang nyaris tak tersentuh Tim Satgas Covid-19 juga terlihat di sepanjang Jalan Sisingamangaraja XII tepatnya di kawasan Stadion Teladan, Gedung Arca, HM Jhoni dan Jalan Bakti/AR Hakim.


Penindakan PPKM berdasarkan Instruksi Gubernur Sumatera Utara, No. 188.54/3/INST/2021, tertanggal 15 Februari dan berlaku hingga 28 Februari 2021. Sebelumnya Gubsu sudah mengeluarkan instruksi tertanggal 1 Februari sampai 14 Februari. Namun karena jumlah kasus Covid-19 terus bertambah di Sumatrta Utara, maka PPKM diperpanjang.


Sementara itu, Anggota Komisi II Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang, kepada wartawan, mengatakan, Instruksi Gubsu tentang PPKM sah-sah saja dilakukan, namun jangan sampai mematikan ekonomi masyarakat.


"PPKM itu boleh saja diperlunak artinya masyarakat boleh berdagang, namun harus konsisten menerapkan Protokol Kesehatan. Itu yang perlu," sebut Junimart Girsang saat mengunjungi Nasi Goreng Pemuda, di Jalan Pemuda Medan, Jumat (19/2/2021) tengah malam.


Jika itu sudah diterapkan pedagang, maka pemerintah bisa saja mentolerir dengan jam-jam tertentu, seperti sampai jam 23.00 atau jam 24.00 WIB. "Nah, sekarang siap gak? Pedagang menerapkan semua itu?" pungkasnya. (don)

Kamis, 04 Februari 2021

Jumat Berkah, Martabak Durian Aceh Samudera Puaskan Pelanggan Dengan Beli Dua Gratis Satu

    Kamis, Februari 04, 2021  


PATIMPUS.COM - Dalam mencari keberkahan warung Martabak Durian Aceh Samudera yang beralamat di Kompleks MMTC, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, memberikan bonus kepada setiap pelanggan yang berkunjung khusus di hari Jumat. 


"Dengan membeli dua martabak durian dapat gratis satu martabak dengan bebas memilih. Ada pun pilihan gratis yang diberikan seperti martabak durian, martabak cane gula, martabak cane susu, martabak telur ayam dan martabak telur bebek," beber Faisal Rahman selaku owner warung Martabak Durian Aceh Samudera di tempat usaha wisata kuliner miliknya yang sedang dirintisnya itu, Rabu (3/2/2021) malam.


"Saya memang sengaja memberlakukan pembelian beli dua gratis khusus di hari Jumat agar memberikan keberkahan untuk usaha ini dan juga memberikan keberkahan kepada pelanggan-pelanggan tercinta sebab hari Jumat merupakan hari yang suci bagi umat muslim," harapnya.


Martabak rasa durian merupakan menu unggulan warung Martabak Durian Aceh Samudera yang menjadi favorit pelanggan. Mereka yang datang mulai dari dalam kota hingga luar kota. 


Surya beserta istri dan anak-anaknya yang tinggal di Jalan AR Hakim, Medan mengaku menjadi pelanggan setia sambil berwisata kuliner ke warung Martabak Durian Aceh Samudera.


"Martabak durian ini kuliner favorit saya bersama keluarga sehingga membuat saya dan keluarga sanggup datang ke sini hingga dua kali seminggu, rasa duriannya itu begitu lezat dan maknyos. Hari ini saya dan keluarga memesan dua martabak durian yang bikin lidah terpuaskan," pungkasnya.


Martabak Durian Aceh Samudera memang salah satu wisata kuliner pendatang baru yang mulai popular di kalangan masyarakat Kota Medan dengan ciri khas rasa duriannya yang begitu lezat.


Bukan hanya menyediakan martabak saja, namun beberapa menu lainnya juga tersedia melengkapi wisata kuliner warung Martabak Durian Aceh Samudera ini dengan rasa yang cukup menggoda lidah. 





*Berikut Ini Daftar Lengkap dan Harganya*


1. Martabak Durian Biasa Rp. 15.000

2. Martabak Durian Jumbo Rp. 20.000

3. Martabak 2 Telur Ayam Rp. 13.000

4. Martabak 3 Telur Ayam Rp. 20.000

5. Martabak Telur Bebek Rp. 15.000

6. Martabak Cane Gula Rp. 7.000

7. Martabak Cane Susu Rp. 10.000

8. Puncake Durian Premium isi 6 Rp. 35.000

9. Puncake Durian Mini Isi 21 Rp. 50.000

10. Puncake Durian Isi 15 Rp. 45.000

11. Puncake Durian Isi 10. Rp. 40.000

12. Puncake Durian Premium Isi 3 Rp. 15.000

13. Puncake Durian Mini Isi 8 Rp. 10.000


"Cobailah, selain rasanya yang enak aneka kuliner yang tersedia di sini juga dikenal dengan harganya yang cukup terjangkau," tutup Faisal. (son)

Rabu, 03 Februari 2021

Nasi Goreng Pemuda Kuliner Malam Favorit Warga Kota Medan

    Rabu, Februari 03, 2021  

PATIMPUS.COM - Malam-malam perut lapar dan bingung mencari tempat makan yang enak dan nyaman…? Nasi Goreng Pemuda adalah solusinya mengatasi perut lapar anda. 

Nasi Goreng Pemuda terletak di Jalan Pemuda tepatnya di samping Gedung Juang ’45, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun.

Lokasi yang juga asyik sebagai tempat nongkrong berbagai kalangan tua dan muda ini buka dari jam 18.00 wib sampai dengan jam 04.00 wib.

Sajian aneka masakan khas Minang dan minumannya tidak menguras isi kantong anda, karena harganya sangat murah terjangkau dan dijamin halal.

Seperti Nasi Goreng daging sapi atau ayam, Capcay, Smur, Mie Tiaw, Mie Kuning, Mie Hun, Ivo Mie dan Mie Instans satu porsinya seharga Rp 15.000. Harga tersebut sudah termasuk harga perbungkus. 

Jika ingin nasi tambah, cukup membayar Rp 5000. Sedangkan Nasi Perang yakni nasi putih pakai daging sapi atau ayam, sambal lado dan telur mata sapi atau dadar satu porsi dihargai Rp 12.000. Jika porsinya kurang, pelanggan bisa membeli Nasi Goreng versi Jumbo seharga Rp20.000 perbungkus.
Selain aneka makanan, ada juga berbagai macam minuman seharga Ro 12.000, seperti aneka jus belimbing, kuini, markisah, terong belanda, pokat, timun, wortel, jeruk dan lainnya. Kemudian ada teh manis, kopi, susu, softdrink, bandrek susu, dan lainnya yang harganya bervariasi.

Menurut Nafrizal Salihamizi, selaku Owner, mengatajan Nasi Goreng Pemuda yang buka sejak tahun 2002, seharinya menghabiskan 2000 porsi nasi goreng. Dalam sekali masak, koki mampu memasak sampai 100 porsi nasi goreng.

“Nasi Goreng Pemuda hanya ada satu-satunya di Kota Medan. Tidak punya cabang di mana pun,” ungkap bapak 4 anak ini, Rabu (04/11/2020).

Sementara itu, Yuli (25), mengatakan, dirinya sangat penasaran dengan Nasi Goreng Pemuda setelah menonton video youtubenya, sehingga ingin mencoba. Begitu tiba di tempat, dia nyaris tidak mendapatkan meja karena penuh.

Karena penasaran ingin mencoba nasi goreng di tempat, Yuli dan teman-temannya terpaksa harus menunggu meja kosong.

“Luar biasa ramainya. Saya menjadi sering makan disini. Makanannya enak, terutama kuah daging sapinya. Maknyoss,” ungkap cewek yang tinggal di Pulo Brayan Medan ini.

Sedangkan Irwan (40), mengatakan dirinya menjadi pelanggan Nasi Goreng Pemuda sudah lama. “Biasanya makan disini, tapi karena buru-buru, bungkus sajalah,” ujarnya.

Nasi Goreng Pemuda juga menjadi mitra GrabFood dan GoFood. “Untuk pemesanan Ojek Online, yang paling banyak itu Grab,” ujar Nafrizal yang biasa dipanggil Uncu ini. (don)


Pemerintah Stop BLT Buat Pekerja

    Rabu, Februari 03, 2021  



PATIMPUS.COM - Anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi upah alias BSU untuk pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta tidak dianggarkan dalam APBN 2021, sehingga tahun ini pemerintah menyetop penyaluran BLT tersebut.


Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah kepada media usai menyaksikan penandatanganan MoU antara Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan Ditjen Binalattas dengan mitra, asosiasi/industri di BBPLK Medan, Sabtu (30/1/2021).


"Kami masih menunggu, sementara memang di APBN 2021 belum atau tidak dialokasikan. Nanti, kami lihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya, tetapi memang tidak dialokasikan di APBN 2021," ujar Ida dalam rekaman yang dibagikan Biro Humas Kemenaker.


Namun, Ida menuturkan sebagian program bantuan kepada pekerja terdampak pandemi covid-19 tetap dilanjutkan tahun ini. Meski tidak menyebutkan secara rinci program yang dimaksud, namun ia menuturkan program itu tetap berjalan hingga kondisi perekonomian normal kembali.


Pasalnya, pandemi covid-19 telah mengerek jumlah pengangguran menjadi 9,77 orang hingga Agustus 2020. Oleh sebab itu, menurutnya, dibutuhkan program-program pemerintah guna membantu pekerja yang kehilangan pekerjaannya.


"Program-program itu sebagian akan terus jalan sampai kondisinya kembali normal, memang diarahkan untuk menangani dampak pandemi covid-19," jelasnya.


Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, salah satu program bagi pekerja terdampak covid-19 yang masih berlanjut pada tahun ini adalah program Kartu Prakerja.


Itu pun, hingga saat ini Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja belum membuka pendaftaran gelombang 12.


Terkait dengan BLT subsidi gaji, pencairannya sendiri belum mencapai 100 persen pada Januari lalu.


Ida sempat menuturkan pemerintah belum mencairkan BLT bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta kepada 270.489 calon penerima. Jumlah itu terdiri dari 110.762 pekerja pada termin pertama dan 159.727 pekerja di termin kedua.


"Kenapa tidak tersalurkan 100 persen? Kami bisa menjelaskan, ada beberapa penyebab belum tersalurkan," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR.


Sementara itu, pemerintah telah menyalurkan BLT kepada 12,29 juta pekerja pada termin pertama. Kemudian, total pekerja yang mendapatkan BLT pada termin kedua sebanyak 12,24 juta orang.


Dari sisi anggaran, total dana yang dikucurkan sebesar Rp29,44 triliun atau 98,91 persen dari target sebesar Rp29,76 triliun. Terdiri dari Rp14,75 triliun pada termin pertama dan Rp14,69 triliun pada termin kedua. (don/cnn)

Jumat, 29 Januari 2021

BI : Gunakan Dirham Dan Dinar Untuk Transaksi Di Pasar Bisa Dipenjara

    Jumat, Januari 29, 2021  


PATIMPUS.COM - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, mengingatkan soal kewajiban penggunaan uang rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti diatur dalam UUD 1945 dan juga UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.


Hal itu dikatakannya terkait sebuah video viral menunjukkan aktivitas Pasar Muamalah yang dalam transaksinya menggunakan dinar dan dirham. 


"Seiring dengan adanya indikasi penggunaan alat pembayaran selain rupiah di masyarakat, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa berdasarkan Pasal 23 B UUD 1945 jo. Pasal 1 angka 1 dan angka 2, Pasal 2 ayat (1) serta Pasal 21 ayat (1) UU Mata Uang, rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Erwin melalui keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021).


Pasal 23 B dalam UUD 1945 yang dimaksud Erwin berbunyi, "Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang." Sementara dalam Pasal 21 UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dijelaskan sebagai berikut:   

(1) Rupiah wajib digunakan dalam:  

a. setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;  

b. penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi  

dengan uang; dan/atau  

c. transaksi keuangan lainnya  

yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik  

Indonesia.


Adapun soal sanksi dan ketentuan pidana penjara hingga denda atas pelanggaran pasal tersebut, diatur dalam Pasal 33 pada undang-undang yang sama. Bunyinya:


(1) Setiap orang yang tidak menggunakan Rupiah dalam:  

a. setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;  

b. penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi  

dengan uang; dan/atau  

c. transaksi keuangan lainnya  

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dipidana  

dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan  

pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus  

juta rupiah).





Melalui pernyataan tertulis yang disampaikan Erwin, Bank Indonesia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari penggunaan alat pembayaran selain rupiah.


"Dalam hal ini kami menegaskan bahwa dinar, dirham atau bentuk-bentuk lainnya selain uang rupiah bukan merupakan alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI. BI mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan rupiah sebagai mata uang NKRI," ujarnya. 


Bank Indonesia, lanjut Erwin, berkomitmen untuk terus mendorong gerakan untuk mencintai dan merawat rupiah bersama dengan Otoritas terkait dan seluruh komponen masyarakat sebagai salah satu simbol kedaulatan negara. 


Sebelumnya sebuah video di akun Youtube milik Arsip Nusantara itu yang diunggah sudah lebih dari setahun silam, 27 Agustus 2019, menunjukkan aktivitas Pasar Muamalah yang transaksinya menggunakan dirham dan dinar untuk mencegah riba.


Dari keterangan di dalam video tersebut, diketahui aktivitas perdagangan Pasar Muamalah itu berlangsung di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji Kota Depok. Pasar Muamalah sudah berada di Kelurahan Tanah Baru sejak 2001.  


Pada potongan gambar video terdapat sejumlah makanan dan kebutuhan lain yang ditulis dengan harga barang dengan mata uang dirham dan koin dinar. Selain itu, penjual dan pembeli juga bisa bertransaksi dengan bertukar barang (barter), salah satunya dimaksudkan untuk mencegah riba. 


"Jadi di pasar ini tidak boleh ada kecurangan, tidak boleh ada riba, dan pastinya ada pengawas," kata Ibrahim Adji, yang menjelaskan aktivitas Pasar Muamalah di video tersebut. (don/kum)

© 2023 patimpus.com.