Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Desember 2021

Cegah Makanan Haram, UMSU Buka Pusat Halal Center

    Kamis, Desember 23, 2021  



PATIMPUS.COM - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) membuka Halal Center untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sumatera Utara, baru-baru ini di Aula Fakultas Agama Islam kampus tersebut, Jalan Mukhtar Basri.

"Halal Center UMSU untuk melindungi umat Islam terhadap produk-produk non halal dan kehalalannya masih diragukan," ungkap Dr Muhammad Arifin SH MHum, Wakil Rektor I UMSU, dalam sambutannya usai meresmikan Halal Center UMSU.

Sebelum lounching, UMSU melaksanakan Webinar Halal dengan topik "Membangun Kesadarab dan Komitmen Masyarakat Terhadap Kewajiban Produk Makanan Halal di Sumatera Utara".

Halal Center UMSU ini dibentuk berdasarkan surat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 205/1.0/A/2020, yang bertujuan membantu UMKM untuk menghasilkan produk halal melalui pendampingan, pelatihan, pembinaan, riset dan audit terhadap jaminan produk halal (JPH) pada UMKM. 

Dr Muhammad Arifin SH MHum sangat mengapresiasi langkah UMSU dalam mewujudkan pusat makanan halal untuk melindungi umat Islam dari makanan non halal.

Menurutnya produk-produk yang akan dikonsumsi oleh umat Islam harus halal zatnya, halal cara mendapatkannya, dan halal cara memprosesnya seperti yang disyariatkan dalam Islam.  

Sementara Ketua Halal Center UMSU, Dr Ir Desi Ardilla MSi, mengatakan langkah strategis penguatan ekosistem industri halal nasional dapat dilakukan dengan penguatan regulasi, peningkatan preferensi halal, pengembangan riset bahan-bahan pengganti non halal dan awareness masyarakat.

"Strategi lainnya adalah  menciptakan Kawasan Industri Halal (KIH), menciptakan UMKM unggul, serta mewujudkan hubungan internasional dalam produksi dan perdagangan produk halal dunia. UMKM yang telah memenuhi persyaratan serta lulus audit dapat mengajukan self declare," sebutnya.

Hadir sebagai pemateri dalam acara Webinar Halal adalah Ir HM Nadratuzzaman Hosen PhD yang menjabat sebagai Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Acara webinar juga diiukuti oleh Ketua Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara, seluruh Ketua Cabang Muhammadiyah Sumatera Utara, seluruh cabang dan ranting A’isyiyah Sumatera utara, dan pelaku UMKM. (*)

Sabtu, 11 Desember 2021

STIK-P Wisuda Sarjana Angkatan XXX

    Sabtu, Desember 11, 2021  


PATIMPUS.COM - Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi "Pembangunan" (STIK-P) Medan resmi menamatkan 21 lulusan terbaik pada Wisuda Sarjana Angkatan XXX Tahun Akademik 2020/2021 di Hotel Hermes Palace, Jalan Pemuda Medan, Sabtu (11/12).

Ketua STIK-P Medan, Dr H Sakhyan Asmara MSP, berpesan agar para lulusan benar-benar dapat mengaplikasikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat dengan tetap menjaga integritas dan reputasi almamater yang dilambangkan pada selempang yang dikalungkan kepada diri mereka.

“Sehingga para lulusan STIK-P Medan ini benar-benar menjadi kebanggaan almamater dan menjadi contoh tauladan bagi adik-adiknya yang saat ini masih dalam proses belajar di kampus,” pinta Sakhyan dalam pidatonya.

"Saudara-saudara adalah sarjana komunikasi, untuk itu performance saudara sebagai kaum intelektual harus mampu membangun citra positif diri dan almamater," tambahnya.

Mantan Deputi Kemenpora ini juga meminta agar para wisudawan dapat menjadikan komunikasi sebagai ilmu yang mampu menjadi solusi dalam mendapatkan kepastian informasi di era digitalisasi sekarang ini.

"Di sinilah letak pentingnya posisi saudara sebagai sarjana komunikasi agar dapat memainkan peran mengedukasi masyarakat, setidaknya anggota masyarakat di sekeliling saudara dapat mengenal dan menyikapi informasi hoax secara arif dan bijaksana. Alhasil, potensi konflik yang ditimbulkan dari informasi tersebut dapat dieliminir sekecil mungkin," katanya.

Ketua Yayasan Pendidikan Ani Idrus (YPAI) yang diwakili dr Hj Rayati Syafrin berpesan agar ilmu yang didapat para lulusan di STIK-P selama berkuliah dapat menjadi modal mencapai cita-cita dengan terjun ke masyarakat.

"Belajar itu penting, tidak mengenal waktu dan tempat, maka teruslah belajar, walaupun saudara tidak lagi berada di kampus STIK-P. Pembelajaran yang jauh lebih paripurna sesungguhnya ada di tengah-tengah masyarakat kita yang beragam," tegas Pemimpin Umum Harian Waspada itu.

Mewakili LLDIKTI Wilayah I Sumut, Dra Faizah Johan MSi mengatakan bahwa STIK-P Medan memberikan gambaran bahwa mereka telah melakukan proses akademik yang baik dengan mengikuti dan menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi.

"Capaian kinerja dan reputasi STIK-P Medan telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan anak bangsa dan terutama dalam pemenuhan indikator kinerja LLDIKTI Wilayah I Sumut. Selamat kepada wisudawan dan wisudawati STIK-P Medan," pungkasnya. 

Tahun ini, dua lulusan terbaik disandang oleh Dwi Icha Fadillah (PR) dengan IPK 3,80 dan Sekar Nasly Bani Putri (Ilmu Jurnalistik) yang meraih IPK 3,66. (son)

Senin, 29 November 2021

Sambut Kuliah Tatap Muka, FEBI UINSU Gelar Vaksinasi Covid-19

    Senin, November 29, 2021  


PATIMPUS.COM - Civitas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FEBI UINSU) menggelar kegiatan vaksinasi Covid-19 pada Senin (29/11/2021).

Bekerja sama dengan Puskesmas Pantai Labu, vaksinasi tersebut guna memenuhi kebutuhan dan menyambut baik kuliah tatap muka yang akan dilaksanakan pada semester genap nanti.

Kegiatan yang berlangsung di lingkungan aula Kampus UINSU tersebut disambut baik oleh mahasiswa, dosen serta tenaga kerja yang ada di lingkungan kampus UINSU.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI UINSU, Royhan Ali Hasyim Hutapea menjelaskan kepada wartawan, saat ini untuk dosis vaksin tahap pertama Puskesmas Pantai Labu menyediakan 1000 vaksin Pfizer dengan dibantu oleh tenaga kesehatan puskesmas Pantai Labu. 

Royhan menjelaskan lebih lanjut, kegiatan vaksin tersebut diikuti oleh 800 peserta terdiri dari mahasiswa, dosen dan tenaga kerja yang ada di lingkungan Kampus UINSU guna memenuhi dan menindaklanjuti persyaratan untuk kuliah tatap muka.

"Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tertib, dengan 1000 vaksin Pfizer, peserta yang hadir 800 orang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kerja UINSU dan juga sebagai syarat untuk memenuhi dan menindak lanjuti kuliah tatap muka di semester genap," jelas Royhan.

Diakhir acara Royhan juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada peserta yang begitu antusias, dan ia juga mengapresiasi dukungan dan support dari dekan FEBI UINSU dr Muhammad Yafiz MAg dan jajaran sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar. 

"Kami mengapresiasi dukungan support dari Dekan FEBI UINSU dr. Muhammad yafiz MAg beserta jajaran, dan rasa terimakasih juga kami sampaikan kepada jajaran organisasi mahasiswa yang ikut terlibat kegiatan ini, juga terimaksih kami kepada Camat Kecamatan Pantai Labu dan tenaga kesehatan puskesmas," sebut Royhan seraya berharap semoga dengan semakin banyak mahasiswa dosen dan tenaga kerja lingkungan UINSU yang telah divaksin nantinya kita dapat segera melakukan kuliah tatap muka. (son)

Selasa, 26 Oktober 2021

SMAN 14 Medan Harus Bebas Dari Asap Rokok

    Selasa, Oktober 26, 2021  


PATIMPUS.COM - Sarana pendidikan adalah salah satu dari 7 Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Namun tidak dipungkiri sarana pendidikan masih belum  bebas dari asap rokok. 

Hal tersebut terungkap dalam diskusi bersama siswa SMA Negeri 14 Medan melalui zoom meeting yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bekerjasama dengan Nort Sumatera Youth Tobaco Control Movemen (NSYTCM), Sabtu (23/10/21)

Diakui siswa SMA Negeri 14 Medan bahwa sekolah mereka sudah menerapkan KTR, di Sekolah ada spanduk yang bertuliskan KTR. Akan tetapi diakui di sekitar sekolah masih ada warung penjual rokok, masih ada spanduk iklan rokok serta masih ada orangtua yang mengantar siswa tetapi merokok di pintu gerbang.

Koordinator Program Tobaco Control YPI Elisabeth mengatakan bahwa kawasan bebas rokok tak hanya bebas dari orang merokok saja, tetapi sebenarnya termasuk larangan jual beli rokok dan iklan sponsor rokok di seputaran sekolah.

"Sosialisasi bahaya asap rokok dan penerapan Perda KTR Pemko Medan akan terus digaungkan YPI untuk menyelamatkan kesehatan anak dari zat beracun pada rokok. Sebab, saat ini prevalensi perokok anak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan," sebut Elisabeth.

Diskusi kali ini sekaligus untuk mengajak anak SMA Negeri 14 untuk ikut  ambil andil sebagai agen perubahan atau menjadi pemuda penggerak.

Zulkadri salah seorang narasumber yang merupakan alumni SMA 14 Medan ini juga menambahkan bahwa anak dan remaja adalah target bagi perusahaan rokok. Itu sebabnya, remaja harus berani menjadi agen perubahan dan mengajak orang lain pula.

"Kakak percaya, adik-adik OSIS yang hadir ini adalah orang yang kritis. Harus berani mengatakan yang sebenarnya," kata Zulkadri.

Dalam kesempatan ini, moderator acara Khairul Sipahutar memperkenalkan aplikasi pantau KTR. Sebuah cara untuk memperkuat implementadi Perda KTR di Kota Medan. 

Data terakhir Kementrian kesehatan prevalensi perokok anak mencapai 9%. Para OSIS yang hadir dalam zoom meeting antusias bertanya.

"Saya pernah disuruh orang tua membeli rokok,  tapi saya nggak menolak, karena takut durhaka," ujar Rivai.

Siswa lainnya, Rafli juga meminta saran, bagaimana caranya menolak ajakan teman untuk merokok. Narasumber menjawab, agar tidak perlu takut  menolak, kuatkan komitmen dan bila perlu bisa mengajak ke arah yang lebih baik. Karena rokok sangat berbahaya bagi pelajar salah satunya bisa menurunkan motivasi belajar.

Rabu, 22 September 2021

Anak Petani Karet Raih S2 Magister Ilmu Komunikasi

    Rabu, September 22, 2021  



PATIMPUS.COM  - Tidak semua orang mampu bertahan menghadapi realita kehidupan yang penuh likaliku dalam keterbatasan ekonomi untuk meraih mimpinya. Tapi tidak bagi seorang pemuda bernama Alan Bangun Siregar.

Ia seolah membuktikan pada dunia bahwa keterbatasan ekonomi keluarga tidak menjadi kendala untuk bisa meraih mimpinya dalam menimba ilmu.

Tidak pernah terpikir oleh Alan Regar, sapaannya, untuk bisa melanjutkan studi pendidikan S2 (Pascasarjana). Ia lahir dari keluarga yang cukup sederhana, namun anak dari petani karet berasal dari daerah Desa Hiteurat, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara ini sukses dan sah menyandang gelar Megister Ilmu Komunikasidari Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

Setelah melewati berbagai tahapan-tahapan proses penyelesaian S2 dengan tahapan terakhir Ujian Tesis secara daring pada hari Sabtu, 18 September 2021 diumumkan bahwa ia berhak menyandang gelar megister tersebut dan memiliki nama Alan Bangun Siregar SKom MIKom.

Kepada patimpus.com, Rabu (22/9/2021), pemuda sederhana yang penuh humoris dan akrab disapa Alan, menceritakan kisah perjalanan hidupnya dalam meraih mimpinya hingga ia dapat lulus menyandang gelar megister tersebut.

Alan memaparkan, ia bersyukur telah berhasil menyandang gelar S2 nya, semua ini tak terlepas dari doa dan semangat motivasi dari kedua orang tuanya. Terlahir dari keluarga yang cukup sederhana, semangat untuk belajar menimba ilmu ditularkan oleh sang ayah.

"Alhamdulillah... Saya bersyukur kepada Allah dan berterimakasih kepada kedua orang tua saya. Karena semangat dan do'a mereka saya berhasil meraih gelar S2 ini." Jelas Alan.


Anak dari petani karet pasangan Samsir Efendi Siregar (Ayah) dan Gustiani Harahap (Ibunda) ini melanjutkan ceritanya. Semangat untuk belajar yang ditularkan oleh sang ayah dengan memberikan semangat dan motivasi kepada sang anaknya. 

Setelah tamat dari Sekolah Dasar (SD) dikampungnya, sang ayah menyekolahkan alan di bangku SMP dan SMA di Kota Medan yang jauh dari kampung halamannya, memakan waktu kurang lebih 12 jam normal dengan tujuan agar mendapatkan pendidikan lebih baik dan kelak anaknya lebih baik daripadanya. 

Selama sekolah di Medan, anak ke-5 dari 6 bersaudara ini telah mengalami kendala ekonomi. Orangtuanya telah kehabisan biaya untuk menyekolahkan kakak-kakaknya dan dirinya serta sang adik paling bungsu. Namun ia tak berhenti bermimpi untuk dapat berkuliah.

Pada tahun terakhirnya di SMA, orang tua Alan berpesan padanya untuk berusaha semampunya agar bisa lanjut kuliah walaupun dalam kondisi kuliah sambil bekerja. Ia terus berusaha semampunya hingga akhirnya menjatuhkan pilihan masuk Jurusan Teknik Informatika di Kampus STMIK Budi Darma beralamat Jalan Sisingamangaraja Medan yang hari ini sudah berubah bentuk menjadi Universitas Budi Darma dari tanggal 09 Maret 2020. 

Untuk meraih impiannya kuliah dan dapat meringankan beban orang tuanya dalam hal biaya, berbagai pekerjaan pernah digeluti Alan, mulai dari pekerjaan sebagai Operator warnet selama setahun dan Petugas Kebersihan (Cleaning Service) di salah satu yayasan perguruan swasta kurun waktu kurang lebih 2 tahun dengan gaji Rp. 650.000 perbulannya.

Setelah memasuki perkuliahan, kerasnya kehidupan membuat alan harus dihadapkan dengan kesulitan ekonomi yang begitu rumit sehingga terpintas dalam hatinya untuk menghentikan studi S1nya karena takkan mampu lagi. 

Dengan gaji pekerjaan yang diperolehnya saat itu Rp.650.000/bulan dan juga dihadapkan berbagai kebutuhan yang begitu banyak dalam satu bulan baik itu makan sehari-hari, ongkos pergi ke kampus, uang kost dan berbagai macam kebutuhan lainnya membuat ia semakin pesimis untuk melanjutkan kuliah. 

Doa dan kasih sayang dari orang tuanya menyemangati dirinya dengan mengingat nasehat ayahnya "sepahit apapun hari ini engkau rasakan nak, takkan sebanding nantinya ketika kelak engkau bisa melewati itu semuanya" nasehat yang pernah disampaikan sang ayah kepadanya.

Saat itu juga terus bangkit dan semakin semangat untuk terus berusaha menghadapi berbagai tantangan baik secara ekonomi dan lainnya, hingga mencoba pekerjan-pekerjaan baru. 

Salah satunya, diterima di salah satu perusahaan Advertising (Periklanan). Disini Alan mulai banyak mendapatkan pelajaran dan berbagai keajaiban yang luar biasa didapatinya sebab banyak berbagai kebutuhan-kebutuhan lainnya dapat teratasi walau semuanya butuh proses dalam hidupnya.

Akhirnya pada tahun 2017 ia berhasil menyelesaikan S1 dan melanjutkan studi S2 di tahun 2018 dengan masuk semester genap pada proses masa perkuliahan dikampus Pascasarjana UMSU Medan.

Dalam perjalanan masa perkuliahan S2, rintangan kehidupan yang dihadapkan padanya semakin banyak. namun ia tetap berbaik sangka bahwa apa yang ia rasakan hari ini adalah proses pendewasannya.

"Semua orang punya masalah dan semua permasalahan yang dirasakan hari ini adalah proses kita agar lebih dewasa dalam mengambil keputusan," tegasnya Alan.

Semester 4 perkuliahannya, ditengah banyaknya permasalahan kesulitan hidupnya, ia mengambil keputusan yang sangat penuh banyak pertimbangan dan memutuskan untuk menikah dengan diproses oleh sang guru mengajinya.

Keputusan menikah disaat perjalanan S2 membuat pikirannya pesimis karena terpikir olehnya tidak mungkin bisa menyelesaikan Kuliah S2 tersebut kalau sudah berkeluarga karena biaya kebutuhannya semakin bertambah.

Lagi-lagi ia berpikir positif dan mengingat pesan orang tuanya sehingga pikiran-pikiran pesimis yang muncul tersebut berubah menjadi keajaiban bila dijalani dengan rasa syukur. 

"Saya sangat bersyukur berjuang bersama sang bidadari sapaan istri saya, bahwa apapun penilaian orang hari ini kepada kita belum tentu akan terjadi esok hari, yang terpenting apa yang kamu lakukan hari ini Baik dan Insya Allah mudah-mudahan hasilnya jauh lebih baik," pungkasnya.

Alan juga bersyukur memiliki orang tua hebat yang selalu mendo'akannya sehingga sebagai seorang anak petani karet yang memiliki keterbatasan ekonomi ternyata mampu meraih gelar S2 megister.

"Kelulusan ini tidak luput dari do'a orang tua saya yang hebat, untuk itu saya berterimakasih kepada ayah dan ibu saya," jarnya.

Orangtuanya selalu memberikan motivasi tak ternilai harganya dan berpesan bahwa kelak ia akan menjadi orang hebat karena ayah meletakkan nama kakeknya dengan nama Bangun, agar kelak nanti jadi bisa membangun apa saja, yaitu jadi seorang pemimpin bisa membangun fesa, kota, bahkan negara ini. 

Alan Bangun Siregar berpesan kepada seluruh teman-teman khususnya generasi muda lewat kisah perjalanan hidupnya.

"Bahwa setiap insan sudah diberikan kekurangan dan kelebihannya jadi jangan sampai hari ini kita terfokus pada kelemahan kita saja, ada banyak kelebihan kita namun terlalu banyak kita memikirkan kekurangan, siapapun anda hari ini baik yang ingin melanjutkan studi pendidikan, apapun tantangan dalam hidup kita hari ini tetap terus berbaik sangka pada Allah SWT tidak ada hasil yang lebih baik selain hasil Allah SWT," sebut Alan. (son)

Rabu, 18 Agustus 2021

UMSU Bantu Warga Kampung Aur Manfaatkan Lumpur Banjir Untuk Tanam Sayur

    Rabu, Agustus 18, 2021  


PATIMPUS.COM - Banjir Sungai Deli yang kerap merendam pemukiman warga Kampung Aur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan menyisakan lumpur yang mengganggu aktivitas warga.

Biasanya lumpur-lumpur tersebut dibuang begitu saja ke sungai, karena warga tidak tahu cara memanfaatkan limbah lumpur yang ditinggal banjir.

Melihat kondisi itu, Fakultas Pertanian UMSU melakukan riset pada lumpur sisa banjir di Kampung Aur, yang dipimpin Dr Ir Asritanami Munar MP, Dr Dafni Mawar Tarigan SP MSi dan Hazen Arrazie Kurniawan SP MSi, untuk membantu warga dalam mengatasi dan memanfaatkan lumpur.

Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan, ternyata endapan lumpur yang dibawa oleh Sungai Deli dapat dimamfaatkan sebagai media untuk tanaman sayuran vertikultur.

Melalui kerjasama Ranting Muhammadiyah Aur, Cabang Muhammadiyah Kota Medan dan Fakultas Pertanian UMSU, maka dilaksanakanlah  Program Kemitraan Masyarakat, berupa pelatihan pemafaatan endapan lumpur sungai untuk tanaman sayuran Vertikultur bersama ibu-ibu Aisyiyah dan masyarakat. 

Pelaksanaan pelatihan dan pemberian edukasi dilaksanakan di kantor Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang dipimpin oleh Safri Tanjung. 

"Warga dan ibu-ibu Aisyiyah sangat senang dan antusias mengikuti program kemitraan masyarakat yang diadakan Fakultas Pertanian UMSU," sebut Syafri Tanjung, kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).

Sementara Dr Ir Asritanami Munar selaku Ketua Program Kemitraan Masyarakat berharap program ini dapat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan sayur warga Kampung Aur dan dapat terus dipraktekkan sehari-hari.

Minggu, 15 Agustus 2021

Yayasan Hujjatul Quran Indonesia Buka Rumah Tahfiz di Medan Polonia

    Minggu, Agustus 15, 2021  


PATIMPUS.COM - H Riwayat Pakpahan membuka Rumah Tahfiz Hujjatul Quran di Jalan Teratai, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Minggu (15/8/2021).

Pendiri Yayasan Hujjatul Quran Indonesia ini mengatakan, berdirinya rumah tahfiz ini sebagai aplikasi dari sunnah rasul yang menyebutkan sebaik-baik manusia itu bermanfaat bagi orang lain.

"Berdasarkan hal itu, kita berinisiatif mendirikan rumah tahfiz ini agar bermanfaat bagi orang lain. Apalagi, semakin banyak generasi muda Islam mempelajari dan hapal Quran akan membuat masyarakat semakin dekat dengan Allah SWT dan membuat dunia semakin damai karena ajaran Islam adalah membawa kedamaian," ujar Pakpahan.

Oleh karena itu, lanjut Pakpahan menjelaskan, untuk saat ini demi kepentingan syiar dan agama, ia siap mendermakan hartanya.

"Semoga dari tempat ini akan dilahirkan tahfiz dan tahfizoh yang harapannya nanti bisa mengajarkan ilmunya kepada masyarakat luas sehingga terpelihara alquran ini sampai hari kiamat nantinya," jelasnya seraya menambahkan pondok tahfiz ini sudah memiliki cabang di Kota Rantau Parapat.

Menurut Pakpahan, saat ini sudah ada 5 santriwati dalam proses pendaftaran dan akan segera mengikuti proses belajar.

Sementara sebelumnya pada 21 Maret 2021 sudah lebih dahulu dibuka Rumah Tahfidz Hujjatul Quran untuk santri pria. Saat ini santri pria sudah ada 10 orang dan telah mengikuti proses hapalan Quran.

Pakpahan mengatakan, pembukaan Tahfiz Quran merupakan panggilan karena banyak orang tua yang menginginkan anak-anak penghapal Quran 30 Juz. Penghafal Quran ini merupakan generasi yang akan menjaga kemurnian Quran dan tetap menjadi penunjuk jalan yang benar bagi umat hingga akhir zaman.

Ia berharap para santri memiliki tekad kuat untuk bisa menghapal 30 Juz Quran. Sedangkan orang tua mendukung agar anak-anak bisa belajar degan baik dan lancar di Rumah Tahfiz Quran.

Selain itu, Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) ini menyebutkan pembukaan pondok tahfiz ini juga sebagai ajang silaturahmi antar pengurus dalam memperjuangkan hak atas sertifikat 260 hektar lahan yang ditempati warga sejak tahun 1948.

Pakpahan menegaskan, tinggal di Sarirejo sejak tahun 1976 dan masih terus berjuang melalui Formas untuk mendapatkan sertifikat tanah masyarakat.

"Sekecil apapun kita harus bermanfaat untuk masyarakat banyak, memberi pencerahan kepada masyarakat agar hak-haknya atas tanah dapat diberikan pemerintah", tegas Pakpahan.

Masalah tanah Sari Rejo, lanjut Pakpahan, seharusnya tidak ada masalah karena masyarakat secara hukum sah memiliki tanah, bahkan sudah menang di Mahkamah Agung dan putusan telah berkekuatan hukum tetap.

Selain perjuang mendafatkan sertifikat, ia juga terpanggil mendirikan Rumah Tahfiz Quran dengan prinsp hidup sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang banyak. Ikut mencerdaskan anak-anak dengan menghapal Quran sebagai pegangan hidup dan kemajuan umat Islam.

Sementara itu, tokoh masyarakat Abdul Basir Harahap mengatakan salut dan bangga atas dibukanya Rumah Tahfiz Quran untuk santriwati. Hal ini melengkapi Rumah Tahfiz Quran santri pria yang sudah terlebih dahulu dibuka di Kelurahan Sarirejo.

Abdul Basri berharap Quran sebagai kitab suci umat Islam tetap terjaga kemurniannya karena semakin banyak yang hapal Quran 30 Juz.

Selasa, 10 Agustus 2021

Prospek Menjanjikan, PKM UMSU Gandeng Petani Jamur Tiram Medan Denai

    Selasa, Agustus 10, 2021  


PATIMPUS.COM - Prospek ekonomi Jamur Tiram masih sangat menjanjikan.  Banyak resto dan perusahaan makanan di Medan yang membutuhkan pasokan jamur tiram dalam jumlah besar.

Menyadari kebutuhan  produksi jamur masih cukup besar, tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UMSU menggandeng satu kelompok tani  Budidaya Jamur Tiram di Kelurahan Medan Denai Medan.

Dari catatan pihak Kantor Perdagangan Kota Medan, kebutuhan jamur tiram adalah 3  sampai 5 ton perhari sementara produksi yang dihasilkan tak lebih dari 500 kg/harinya. Artinya, pasar terbuka sangat lebar untuk memroduksi jamur lebih banyak.

Tim PKM UMSU yang terdiri dari  Dr Alri Diwirsah MP, Sudirman ST MT dan Abdul Rahman Cemda SP MSi yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud Risti untuk melakukan pengabdian masyarakat bersama Kelompok Tani Jamur Tiram di Keluraha Medan, Denai, dengan mengadakan pelatihan guna meningkatkan kemapuan petani mengelola tanaman jamur tiram. Selain melakukan pelatihan, tim PPM UMSU juga menyerahkan perangkat kebutuhan berupa mesin untuk menyiapkan badlog guna mengefisiensikan tenaga kerja dan waktu.

Ketua tim PPM UMSU Dr. Alri Diwirsah kepada media di lokasi pengembangan jamur tiram di Jalan Jermal 17, menjelaskan, bahwa  pasar masih sangat membutuhkan produksi jamur tiram, khususnya jamur tiram organik. Yang dimaksud jamur tiram organik adalah proses penanaman jamur yang tidak menggunakan zat kimia seperti pupuk tapi semata dari media alami, seperti dedak, serbuk kayu, kulit manis, kayu karet, dan beberapa material alami lainnya.

Kata Alri Diwirsah (Fakultas Pertanian)  didampingi Sudirman (Fakultas Teknik) dan Abdul Rahman Cemda (Fakultas Pertanian), selain melatih petani  untuk memahami secara benar proses pengembangan jamur tiram dengan baik hingga produksinya dapat maksimal, juga dilakukan pelatihan pengoperasian mesin untuk pengadukan media dan pengisian media ke badlog, pelatihan pemasaran dengan menggunakan teknologi informasi sampai pada pelatihan dan pendampingan manajemen administrasi keuangan, pembuatan bisnisplan.



Usaha di Tengah Pandemi

Pengembangan Jamur Tiram menjadi menarik karena merupakan usaha pertanian yang tidak membutuhkan lahan terlalu luas sementara modal dan proses kerjanya juga tidak sesulit pengembangan jenis tanaman muda lainnya. Jamur tiram dengan harga antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per-kilonya dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Selain itu, Kata Alri pengembangan jamur tiram sangat cocok di tengah suasana pandemi Covid19 karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan kontak fisik dengan orang lain.

Tim PPM UMSU hadir di salahsatu kecamatan di Kota Medan, yakni kecamatan Medan Denai terletak di wilayah Tenggara Kota Medan dengan pendudukan 19.547 jiwa.  Kecamatan Medan Denai dengan luas wilayahnya 8,85 Km2 berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang. Di kawasan ini banyak terdapat usaha agrobisnis seperti pengolahan.

Lingkungan pekarangan di wilayah Kelurahan Denai sebagian besar belum dimanfaatkan untuk lahan pertanian sehingga sangat sesuai untuk pengembangan budidaya jamur tiram.

Jamur Tiram Organik

Seorang anggota kelompok tani Jamur Tiram Kelaurahan Medan Denai, Agus Setiawan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran tim PPM UMSU lewat pengabdian masyarakat di Medan Denai. Kata Agus dengan teknis pengembangan yang dilatihkan, kini mereka sudah menanam jamur pada 3000 badlog pada sebuah kumbung lahannya disewa kepada warga.

Kata Agus, menarikanya, Program PPM dengan Jamur Tiram yang dikembangkan adalah jamur organik dengan citarasa yang berbeda dengan jamur biasa. Jamur tiram organik yang dihasilkan selaih lebih gurih, garing dan ada sensasi rasa yang beda.

Agus mengakui cukup optimis dengan usaha yang sedang mereka kembangkan. (*)

Minggu, 13 Juni 2021

YP IT Al Ikhwan Desa Bangun Tanjung Morawa Fokuskan Tahfiz Qur'an dan Bahasa Arab

    Minggu, Juni 13, 2021  


PATIMPUS.COM - Membentuk generasi yang berakhlak, berprestasi, unggul dan siap berkompetisi di kehidupan sehari-hari serta berguna bagi agama, bangsa dan negara merupakan tujuan utama dunia pendidikan madrasah.

Pendidikan di Yayasan Perguruan Islam Terpadu (YP IT) Al Ikhwan yang terletak di Jalan Lokasi Dusun XIII - B, Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa, juga menerapkan Kurikulum Pendidikan Nasional, dengan mengajarkan mata pelajaran umum lainnya. 

YP IT Al Ikhwan sendiri fokus pada tingkatan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Islam Terpadu (MIS IT) setingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT). Selain mengajarkan program unggulan Tahfizul Qur'an yang dapat mencetak generasi Qur'an, 

Perguruan Al Ikhwan juga menerapkan Program Kurikulum Nasional serta membantu pemerintah menuntaskan wajib belajar 12 tahun dengan dibimbing oleh Tenaga Pengajar (Guru) yang memiliki background Sarjana Pendidikan yang linier dengan mata pelajaran yang diampuhnya.


Sejarah Perguruan Al Ikhwan

Inisiatif Yayasan Al Ikhwan, mendirikan Perguruan Al Ikhwan berawal dikarenakan wilayah tersebut tidak ada sekolah. Desa Bangun Tanjung Morawa tersebut merupakan pemukiman padat penduduk, tetapi tidak memiliki akses pendidikan untuk generasi muda sebagai ujung tombak bangsa dan negara.

Melihat jauhnya lokasi sekolah dari wilayah tersebut, Yayasan Perguruan Al Ikhwan mendirikan sekolah di daerah tersebut.

Mengawali kiprah di dunia pendidikan, awalnya Perguruan Al Ikhwan menerima lebih kurang 20 orang siswa yang dimulai dari Tingkat pendidikan TK, semakin banyaknya minat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya, pada Tahun 2008 Perguruan Al Ikhwan mendirikan Madrasah Ibtidayyah Swasta Islam Terpadu (MIS IT).

MIS IT Al Ikhwan sendiri merupakan sekolah favorit, dengan Bimbingan Guru yang Berpengalaman dan memiliki background lulusan Sarjana Pendidikan, dan bahkan lulusan Pesantren.

MIS IT Al Ikhwan memiliki program unggulan Tahfizul Qur'an yang siap melahirkan Generasi yang Berakhlak Qur'ani, yang berprestasi dan siap berkompetisi tidak saja di bidang pendidikan akademik tetapi juga pendidikan non akademik yang berfokus pada Tahfis Qur'an.

Adapun metode pengajarannya yaitu untuk siswa-siswi akan diajarkan dengan target setiap 1 semester minimal hafal 2 surat. selain tahzul qur'an siswa juga diajarkan praktek berwudhu, Sholat berjama'ah, dan setiap harinya belajar Iqra' dan Al-Qur'an serta praktek hafalan do'a.

MIS IT Al Ikhwan yang sudah berdiri selama 13 tahun ini, juga berkontribusi membantu program pemerintah menuntaskan  belajar 12 tahun sesuai dengan misinya. selain itu MIS Al Ikhwan juga memiliki kegiatan ekskul seperti Pramuka, Tahfis dan belajar dengan membiasakan Mufradat (belajar dengan membiasakan dan mengenalkan kosakata). seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.



Pandemi Segera Berakhir

Kepala MIS IT Al Ikhwan Fina Yulita SPdI, saat ditemui patimpus.com berharap agar masa pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga anak didiknya dapat kembali belajar tatap muka langsung dibimbing gurunya. Fina merasa untuk mewujudkan visi sekolahnya yaitu melahirkan generasi yang berakhlak mulia, beriman kepada Allah SWT serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas, belajar daring bukan solusi mencerdaskan generasi bangsa yang berakhlak dan beriman kepada Allah. Karena belajar dari google tidak mendapatkan pelajaran akhlak, dan pelajaran akhlakul karimah tidak bisa didapat dari internet.

Menurutnya solusi mewujudkan visi sekolah tersebut yaitu belajar tatap muka langsung dibimbing guru yang linier dengan kemampuan dibidang mata pelajarannya sehingga guru dapat langsung berinteraksi melihat perkembangan siswanya.

"Kita sebagai tenaga pendidik mengharapkan virus ini segera berakhir agar siswa bisa bertatap muka karena belajar dari google tidak mendapatkan pelajaran akhlak dan pelajaran akhlakul karimah itu tidak didapat dari internet yang membuat individual budi pekerti si anak semakin berkurang, jadi solusinya kita berharap belajar bertatap muka dengan dibimbing langsung oleh gurunya." ujar Fina.



Berdirinya SMP IT Al Ikhwan

Dengan dibimbing oleh guru yang berkompeten dibidangnya dan didukung program dan metode pendidikan yang baik, membuat MIS IT Al Ikhwan berkembang pesat, setiap tahunnya siswa yang terdaftar terus bertambah. 

Perkembangan dengan program dan metode pendidikan yang baik tersebut dengan sukses melahirkan generasi qur'ani, dan juga atas usulan dari masyarakat agar mendirikan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Pada tahun 2015 Yayasan Perguruan Al Ikhwan meningkatkan mutu pendidikan sekolah dengan resmi membuka jenjang pendidikan tingkatan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT).

Sama seperti MIS IT nya, SMP IT  Al Ikhwan siap melahirkan generasi yang Berakhlakul Karimah, generasi cinta qur'an yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,  berprestasi serta siap berkompetisi di segala bidang.

SMP IT Al Ikhwan sendiri selama 6 tahun sudah berkiprah di dunia pendidikan sehingga memiliki program unggulan dengan mata pelajaran akademik dan non akademik. Untuk program Akademik sekolah fokus pada pelajaran umum seperti mata pelajaran IPA, IPS, Matematika dan lainnya. untuk program  non akademik, sesuai misi sekolah tersebut yaitu mengembangkan secara optimal bakat dan potensi yang dimiliki siswa, dengan menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan terprogram.

SMP IT Al Ikhwan memiliki program ekstrakurikuler unggulan seperti Tahfiz Qur'an, Memanah, Nasyid, Futsal dan Drum Band. Selain itu ada juga ekskul tambahan lain buat siswa yang berbakat dan bisa mengembangkan potensinya, seperti pidato tiga bahasa yaitu Bahasa indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, serta Tilawah Qur'an.

Dede Sulaiman S.Pd selaku Kepala SMP IT Al Ikhwan saat ditemui di ruang kerjanya, berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan penanganan virus corona, dan bagi siswa tetap bersemangat belajar walaupun belajar daring. Selain itu juga Dede berharap agar pendidikan segera bertatap muka.

"Harapan saya selaku tenaga pendidik, terkhusus untuk siswa selaku generasi muda, ujung tombak negara kita, untuk tetap semangat walaupun belajar daring ataupun during, buat pemerintah semoga bisa segera menangani dan menyelesaikan virus covid ini, agar kita bisa kembali ke sekolah dengan belajar  bertatap muka tanpa kendala apapun." ujar Dede.


Menerima Murid Baru

Bagi masyarakat yang berdomisili di sekitaran  Dusun XIII-B, Desa Bangun Sari Tanjung Morawa dan sekitarnya, ingin anak-anaknya menjadi hafis qur'an, bisa dimasukkan atau didaftarkan ke Perguruan Islam Terpadu Al Ikhwan.

Perguruan Al Ikhwan membuka pendaftaran Siswa-siswi baru dengan Tahun Ajaran Baru 2021-2022 dengan Tingkatan Pendidikan MIS IT  dan SMP IT.

Dengan Persyaratan sebagai berikut :

Untuk MIS IT Al Ikhwan : 

1. Membawa foto copy KTP Ayah dan Ibu : 1 lembar
2. Foto Copy Akte Kelahiran : 1 lembar
3. Foto copy Kartu Keluarga (KK) : 1 lembar
4. Foto copy Ijazah TK : 1 lembar


Pendaftaran Bisa langsung datang ke sekolah atau Contact Person : Ummi Fina (0812-6037-4543) atau Buya Bambang (0823-6901-1939)


Untuk SMP IT Al Ikhwan :

1. Membawa foto copy KTP Ayah dan Ibu : 1 lembar
2. Foto Copy Akte Kelahiran : 1 lembar
3. Foto copy Kartu Keluarga (KK) : 1 lembar
4. Foto copy SKHU/ Ijazah  SD/MI : 1 lembar
5. Foto Copy Kartu NISN : 1 lembar

6. Pasphoto 3x4 : 1 lembar

Contact Person : Buya Dede : 0813-6206-5284 atau Ummi Wida : 0813-6264-7402

SMP IT memberikan diskon potongan harga buat siswa-siswi yang berprestasi disekolah sebelumnya baik SD/MI dan juga memberi potongan harga bagi Alumni MIS IT AL-Ikhwan. (son)

Sabtu, 12 Juni 2021

UMA - KOPA Gelar Peningkatan Self-Compassion Anak Kampung Aur

    Sabtu, Juni 12, 2021  


PATIMPUS.COM -  Pentingnya anak-anak memahami dirinya sendiri membuat mahasiswa psikologi Universitas Medan Area (UMA) bersama Komunitas Peduli Anak (KOPA) menggelar kegiatan meningkatkan Self-Compassion di Kampung Aur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan Self-Compassion anak, serta mensosialisasikan bahwa pentingnya bagi anak memahami diri sendiri secara positif," terang Syafri Tanjung, pendiri KOPA kepada patimpus.com, Jumat (11/6/2021), di Medan.

Pria yang akrab dipanggil Pak Icap ini mengatakan, kegiatan self-compassion ini sudah berlangsung sejak Rabu (7/4/2021) hingga saat ini.

Kegiatan mahasiswa UMA fakultas psikologi di bawah bimbingan ibu Meri Hafni SPsi MPsi ini, lanjut Pak Icap, pada awalnya melihat anak-anak di Kampung Aur masih merasa asing dengan mahasiswa UMA.

"Mahasiswa melihat tidak sedikit anak-anak yang tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dan setiap anak memiliki watak dan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda," sebutnya.

Namun, para Mahasiswa Psikologi UMA perlahan dapat membangun hubungan yang baik dan menyesuaikan diri dengan anak-anak Kampung Aur dimulai dengan saling memperkenalkan diri. 

Anak-anak Kampung Aur juga mengajak mahasiswa UMA untuk berkeliling di sekitar tempat tinggal mereka.



Anak-anak tampak semakin dekat dengan mahasiswa UMA. Hal ini terlihat dari rasa antusiasme anak-anak Kampung Aur ketika mahasiswa berkunjung pada minggu berikutnya dan mereka mulai dapat berkomunikasi dengan baik.

Kepada mahasiswa nak-anak Kampung Aur mulai bercerita secara langsung tentang keseharian mereka atau dengan menuliskan hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan yang mereka alami diselembar kertas.

Pada minggu berikutnya mahasiswa UMA juga memberikan ilmu-ilmu pengetahuan dasar kepada anak-anak kelurahan Aur, seperti mengajarkan cara berhitung, menggambar dan mewarnai, kuis ilmu sosial dasar, dan lain-lain.

Anak-anak tampak antusias dan sebagian terlihat sulit untuk menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Untuk menunjukkan rasa apresiasi mahasiswa terhadap semangat anak-anak di kelurahan Aur, mahasiswa UMA memberikan makanan dan minuman ringan kepada mereka.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kita semua dapat melihat dunia dengan perspektif yang berbeda-beda. Karena banyak sekali kehidupan diluar sana yang belum pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya, juga dapat menerapkan ilmu yang telah didapat secara langsung dengan terjun ke masyarakat," tukasnya. (don)

Selasa, 01 Juni 2021

YP Az Zuhri Desa Medan Sinemba Tj Morawa Buka Pendaftaran Pondok Pesantren Modern

    Selasa, Juni 01, 2021  



PATIMPUS.COM - Pentingnya generasi bangsa untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di zaman sekarang ini merupakan suatu keharusan dalam dunia pendidikan. 

Akan tetapi Iptek ini juga berdampak positif dan negatif bagi generasi. Yang positif harus didukung demi perkembangan generasi, sehingga bermanfaat bagi mereka di dalam masyarakat. Sedangkan yang negatif yang mendatangkan mudhorot serta bisa merusak akhlak dan moral harus ditepis.

Untuk menepis pengaruh negatif dari Iptek yang mudhorot bagi generasi maka diperlukan pendidikan agama, melalui pondok pesantren. 

Berawal dari kekhawatiran dengan pengaruh buruk terhadap perkembangan teknologi pada generasi bangsa, seperti kecanduan gadget dan game online,  pergaulan bebas, narkoba dan lainnya yang dapat merusak akhlak dan moral remaja sebagai penerus bangsa dan agama, Ustad Syaripudin Zuhri SPdI mendirikan pondok pesantren modern atau boarding school.


Ditemui patimpus.com di ruangannya, pendiri sekaligus pengelola Yayasan Perguruan (YP) Az Zuhri, mengatakan pondok pesantren modern tersebut akan dilengakapi dengan fasilitas asrama untuk siswa dan siswi.

Pesantren fokus pelajaran Agama seperti Tahfis yang ditargetkan 3 tahun sudah hafal minimal 5 Juz Al Quran, selain itu target 6 bulan sudah lancar Komunikasi Bahasa Arab serta bahasa Inggris dan ada juga mata pelajaran umum.

"Alhamdulillah, Pesantren telah diresmikan pada 12 Januari 2021 dan peletakan batu pertamanya oleh Buya Drs KH Syahid Marqom MM, Guru Besar dan pendiri pondok pesantren Mawaridussalam serta Alumni Pesantren Gontor," ujar Zuhri, Senin (31/5/2021).

Zuhri menjelaskan bahwa YP Az Zuhri berdiri dengan visi mempersiapkan dan mencetak generasi yang cerdas, berilmu dan berakhlak mulia yang terampil dan kreatif.


Sejarah Berdiri

Perguruan Az  Zuhri berdiri pada tahun 2008 dengan Tingkatan Pendidikan awal PAUD dan Raudhatul Athfal setingkat TK. pada tahun 2010 berkembang dengan membuka Tingkatan Madrasah Ibtidayyah (MI) setingkat Sekolah Dasar (SD), dan pada tahun 2016 meningkatkan jenjang tingkatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) setingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP).

Sebagai Madrasah atau sekolah favorit, Dan meningkatnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke YP Az Zuhri. Maka pada Tahun Ajaran Baru yang di mulai pada Juli untuk Ajaran 2021-2022 ini, YP Az Zuhri meningkatkan mutu pendidikannya dengan membuka Jenjang Pendidikan tambahan yaitu Madrasah Aliyah (MA) setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang nanti akan difokuskan belajar dengan menggunakan Laptop dan juga akan dibekali dengan Ekskul Bengkel LAS. 


Tidak hanya MA bahkan akan dibuka juga Boarding School Pondok Pesantren Modern dengan tingkatan pendidikan Madrasah Ibtidayyah (SD)untuk Kelas 5 dan 6 sebagai persiapan generasi ke jenjang remaja, selain itu tingkatan Madrasah Tsanawiyah (SMP) dan Madrasah Aliyah (SMA).

Ustad Syaripudin Zuhri SPdI, menjelaskan bahwa perguruan yang dikelolanya ini memiliki fasilitas sekolah, seperti adanya laboratorium komputer, perpustakaan, ruang kelas dan lingkungan sekolah yang asri terlihat banyak tanaman dan bunga-bunga yang ditanam di lingkungan sekolah, sehingga menyehatkan mata dan udara di sekitar sekolah pada akhirnya siswa-siswi akan betah dan fokus belajar di sekolah.

Buka Pendaftaran

Perguruan Az Zuhri juga memiliki banyak ekskul unggulan (mata pelajaran tambahan unggulan) yang dapat menambah skill dan kreatifitas siswa seperti Mujawwad (melagukan Al Quran), memanah, berenang, pidato, kaligrafi, pencaksilat, dan Seni Tari.

Dari ekskul tersebut banyak prestasi yang sudah diraih siswa-siswi Perguruan Az Zuhri, seperti juara 1 Lomba Pidato tingkat Kota medan, juara 3 lomba seni tari kota medan, dan Az Zuhri juga sudah mengikuti lomba tingkat kabupaten/kota, dan provinsi dari semua ekskul tersebut.

Zuhri berharap bahwa mutu pendidikan di Indonesia lebih mengedepankan pendidikan agama, karena dengan dasar agama generasi muda bisa ingat kepada tuhannya.

Perguruan Az Zuhri yang dikelolanya dapat mencetak dan melahirkan generasi Islam yang berakhlak mulia, mandiri, berdikari dengan ilmu dan skil yang didapatkannya dari para Guru-guru Perguruan Az Zuhri yang berkompeten dibidangnya dengan latar belakang lulusan Sarjana Pendidikan Agama dan bahkan ada yang dari lulusan pesantren ternama. Sehingga para siswa-siswi tadi bisa bermanfaat buat agama, nusa dan bangsa serta masyarakat.


Hingga saat ini sudah ada sekitar 40 orang calon santriwan/santriwati yang mendaftar di Pondok Pesantren Modern Az Zuhri dengan konsentrasi ilmu Tahfiz Qur'an, Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan juga pelajaran umum Lainnya. 

YP Az Zuhri membuka pendaftaran untuk siswa-siswi baru Tahun Ajaran 2021-2022  dengan konsentrasi ilmu jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, RA, MI, MTs, MA dan juga membuka pendaftaran pondok pesantren modern dengan Konsentrasi Ilmu MI, MTs, dan MA.

Masyarakat bisa mendaftarkan anak-anaknya dengan datang langsung ke YP Az Zuhri yang beralamat di Jalan Simpang Kayu Besar Desa Medan Sinembah Pasar 15 Dusun 8 Gg Musholla Kec. Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sumut. (son)

© 2023 patimpus.com.