Tampilkan postingan dengan label RSUD dr Pirngadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RSUD dr Pirngadi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 Agustus 2021

Bobby Beri Waktu 2 Minggu Atasi Persoalan RS Pirngadi Medan

    Kamis, Agustus 12, 2021  


PATIMPUS.COM - Walikota Medan, Bobby Afif Nasution mengharapkan agar RSUD dr Pirngadi Medan dapat menjadi rumah sakit kebanggan warga Kota Medan.

"Saya minta dalam waktu dekat Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Suryadi Panjaitan dapat melakukan perbaikan-perbaikan dan selama 2 minggu harus ada solusi dari manajemen RS atas persoalan-persoalan yang ada saat ini," sebut Bobby Nasution saat merayakan HUT RSUD dr Pirngadi Medan Ke 93, Kamis (12/8/2021).

Bobby mengatakan, beberapa hari lalu dia memberikan kado yang berisi 9 poin perbaikan-perbaikan di RSUD dr Pirngadi. "Dua Minggu lagi kita harapkan sudah ada hasil dan solusinya," ucap Bobby 

Pada peringatan HUT RSUD dr Pirngadi, Bobby juga secara simbolis menerima  bantuan CSR dari sejumlah Universitas di Medan. Bantuan itu berupa bantuan mobil penumpang Hiace dari fakultas kedokteran UISU Medan, bantuan peralatan pendidikan dari Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nomensen Medan, Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia (FK UMI) Medan.

"Kepada seluruh Universitas saya ucapkan terima kasih telah memberikan support ada yang memberi mobil, laptop, PC dan infokus. Semoga ini menambah semangat kami untuk melayani masyarakat kota Medan," ucap menantu Presiden RI Joko Widodo ini.

Ketika ditanya apa upaya Pemko Medan dalam mendorong RS Pirngadi ini menjadi ramai kembali, Bobby menjawab rumah sakit ini harus dijadikan terbaik, baik dari fasilitas maupun SDMnya.

"Ini rumah sakit daerah, rumah sakit di Medan ini bukan satu-satunya kalau dibilang apa upaya Pemko tentunya masyarakat sudah bisa memilih mana  yang baik. Jadi kita saat ini beramai-ramai mencoba menjadikan diri kita yang terbaik biar masyarakat yang memilih sendiri. Apapun yang kita buat kalau kita sendiri fasilitasnya tidak baik susah nanti masyarakat kalau kita paksakan masuk ke RSUD dr Pirngadi. Fasilitasnya perlu kita perbaiki," tegas Bobby.

Menanggapi permintaan Walikota Medan harus melakukan perbaikan, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan mengatakan saran yang diberikan walikota cukup bagus, dan pihaknya akan segera melakukan perbaikan-perbaikan. 

"Kita akan lebih aktif dan giat dan belakangan ini kita juga sudah melakukan program jemput pasien secara gratis, kita harus tingkatkan terus fasilitas sarana dan prasarana  dan SDM. Tetapi untuk dokter spesialis kita cukup mumpuni bagaimana kita memperbaiki mindset kita bahwa kita ini pelayanan terdepan untuk masyarakat banyak, jadi kita harus menyadari bahwa Kota Medan itu sangat berharap RS ini lebih baik dari sebelumnya," kata Suryadi.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Medan juga menyerahkan langsung hadiah kepada dokter teladan, perawat atau bidan teladan, pemenang lomba ruangan terbaik. Memberikan cenderamata kepada pensiunan pegawai RSUD dr Pirngadi tahun 2021.

Selanjutnya juga ada memberikan penghargaan dari Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (KPRI) kepada pendiri koperasi keluarga Alm dr Nasrun Makmur Sp PD, pembina koperasi dan ketua koperasi yang sudah pensiun.

Sementara Perwakilan Dinkes Kota Medan, Mardohar Tambunan yang juga merupakan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan, enggan memberikan tanggapan terkait perkembangan Covid-19.

"Nanti saja ya, saya buru-buru," ucap Mardohar yang langsung berlari menjauhi wartawan meski pun dikejar. (*)

Rabu, 11 Agustus 2021

Jepang Percayakan Dr Pirngadi Pimpin RS Syuritsu Byusono Ince

    Rabu, Agustus 11, 2021  


PATIMPUS.COM - Rumah Sakit Pirngadi didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama “GEMENTA ZIEKEN HUIS” yang peletakan batu pertama dilakukan oleh seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky anak dari Walikota Medan saat itu dan diangkat sebagai Direktur Dr W Bays.


Selanjutnya dengan masuknya ke Indonesia Rumah Sakit ini diambil dan berganti nama dengan “SYURITSU BYUSONO INCE” dan sebagai direktur Jepang yang dipercayakan kepada putra Indonesia “Dr RADEN PIRNGADI GONGGO PUTRO” yang akhirnya ditabalkan menjadi nama Rumah Sakit sekarang ini.


Setelah bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 menyatakan kemerdekaannya, Rumah Sakit Umum Pirngadi langsung diambil alih dan diurus oleh Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur Republik Indonesia Sementara (RIS), dengan pergolakan politik yang sangat cepat saat itu pada tanggal 17 Agustus 1950 semua negara bagian RIS dihapus diganti dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rumah Sakit Umum Pirngadi diambil alih dan diurus oleh Pemerintah Pusat/Kementerian Kesehatan di Jakarta.


Dalam priode Tahun 1950 s/d 1952 Rumah Sakit Pirngadi memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas Kedokteran USU, karena salah satu syarat pendirian Fakultas Kedokteran tersebut harus ada Rumah Sakit sebagai pendukung disamping harus adanya dosen pengajar yang saat itu pada umumnya adalah para dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini, baik kebangsaan Belanda maupun Bangsa Indonesia sendiri.


Sejak ditetapkan oleh Pemerintah berdirinya Fakultas Kedokteran USU tanggal 20 Agustus 1952, maka Rumah Sakit Pirngadi secara otomatis sebagai Rumah Sakit Pendidikan dipakai sebagai tempat kepaniteraan Klinik para Mahasiswa Kedokteran USU.


Selanjutnya dengan ditetapkan RSU H Adam Malik sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran USU pada Januari 1993, Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi berubah status dari Rumah Sakit Pendidikan menjadi Rumah Sakit Tempat Pendidikan, sehingga status Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi dengan fasilitas dan kapasitas yang dimiliki masih digunakan untuk pendidikan para calon dokter dari Fakultas Kedokteran USU, juga membuka diri untuk mendidik para calon dokter dari Fakultas lain yang ada di provinsi Sumatera Utara maupun Sumatera Barat dan Lampung.


Tidak diperoleh data yang pasti Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Sumatera Utara. dengan pelaksanaan otonomi daerah, Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Kota Medan.


Setelah Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi milik Kota Medan, Pemerintah Kota Medan memiliki perhatian dan tekad yang besar untuk kemajuan Rumah Sakit Pirngadi melalui pembenahan dan perbaikan di segala bidang, hal ini diwujudkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 30 Tahun 2002 tanggal 6 September 2002 tentang Perubahan Kelembagaan RSU Dr. Pirngadi menjadi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan, sehingga terjadi restrukturisasi Organisasi, Personil dan Manajemen dimana sebagai Direktur diangkat Dr H Sjahrial R Anas MHA dan diikuti pembenahan Sarana, Prasarana dan Pengadaan Peralatan- peralatan canggih sebagai pendukung palayanan. Pada era ini pula sejarah mencatat suatu gebrakan besar dan berani Bapak Walikota Medan dengan melakukan pembangunan Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi 8 tingkat dilengkapi dengan peralatan canggih.


Sumber daya manusia, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan dalam pelaksanaan pendidikan, maka RSU Dr Pirngadi Medan meningkatkan status dari Rumah Sakit Tempat Pendidikan Berdasarkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Rekomendasi Berdasarkan Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (IRSPI), maka selanjutnya dilaksanakan penilaian Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan menjadi Rumah Sakit Pendidikan oleh Tim Visitasi yang terdiri dari Direktur Bina Pelayanan Medikm Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik, Kepala Biro Hukum dan Organisasi , Sekjen Depkes, Ketua Ikatan RSU Pendidikan serta Kepala Bagian Hukum dan Organisasi, Sek Dutjen. Bina Pelayanan Medik.


Urutan Pimpinan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan adalah sebagai berikut :


1. Dr. W. Bays 1930 - 1939

2. Dr AA Messing 1930 - 1942

3. Raden Pirngadi Gonggoputro 1942 - 1947

4. Dr Ahmad Sofyan 1947 - 1955

5. HA Darwis Datu Batu Besar 1955 - 1958

6. Dr. Mohammad Arifin 1958 - 1965

7. Dr. Paruhum Daulay 1965 - 1969

8. Zainal Rasyid Siregar, SKM 1969 - 1983

9. JE Sudibyo, Sp.B 1983 - 1986

10. Raharjo Slamet, Sp.KJ 1986 - 1990

11. Prof. Dr. Rizal Basjrah Lubis, Sp.THT 1990 - 1998

12. Dr. Alogo Siregar, Sp.A 1998 - 2002

13. Dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA 2002 - 2009

14. Dewi Fauziah Syahnan, Sp.THT 2009 - 2012 

15. Dr. H. Amran Lubis, Sp.JP, (K), FIHA 2012-2013

16. Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc 2013 - 2016

17. Suryadi Panjaitan, M.Kes, Sp.PD FINASIM


(Sumber : RSUD dr Pirngadi Medan)


Jumat, 06 Agustus 2021

Kepala BNPB Berharap Ruang ICU Covid-19 RS Pirngadi Dapat Digunakan

    Jumat, Agustus 06, 2021  


PATIMPUS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito bersama Walikota Medan, Bobby Nasution, mengunjungi sekaligus meninjau pembangunan ruang ICU untuk penanganan Covid-19 di Kota Medan, Jumat (6/8/2021) sore.

Dalam kesempatannya, Kepala BNPB yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ini menjelaskan, ruangan ICU ini akan dibangun untuk 20 kamar pasien Covid 19. 

"Sesuai laporan Pak Wali, rumah sakit ini juga sudah menkonversi hampir 70 persen tempat tidurnya khusus untuk penanganan Covid 19. Memang inilah yang harus kita jalani, pengelolaannya di hulu yang harus bagus, supaya di hilirnya tidak tertekan," ujar Ganip. 

Ganip berharap, pembangunan ruangan ICU Covid 19 ini akan siap dan dapat dipergunakan untuk pasien dengan kategori berat sampai sedang. 

Sementara itu, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan menyampaikan, pembangunan ruang ICU Covid-19 ini terdiri dari 20 ruangan, di mana 14 ruangan digunakan untuk dewasa dan 6 ruangan untuk anak. 

"Mereka (Kepala BNPB Pusat dan Walikota) puas dengan progres pembangunannya dan dalam waktu dekat akan kita pakai gedung itu, karena kebutuhan ruang ICU yang cukup tinggi untuk saat ini," tandasnya. 

Untuk itu, Suryadi berharap, ruang ICU ini dapat digunakan sebelum 12 Agutus 2021. 

"Dan nanti pas ulang tahun Pirngadi yang ke 93, akan ada penandatangan prasasti yang dilakukan Pak Wali," jelasnya. 

Untuk alkes di ICU Covid 19 ini, selain menggunakan alkes yang sudah ada, nantinya akan ada bantuan alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI.

"Kita berharap, dari PNPB Pusat akan membantu untuk pengadaan, misalnya ventilator, monitor," jawabnya. 

Sebagai pimpinan di rumah sakit, Suryadi mengaku, siap bekerja dengan baik sebagaimana pesan dari Walikota Medan dalam memberikan pelayanan kepada pasien khususnya Covid 19.

"Pesan Pak Wali, bekerjalah dengan baik, bertanggung jawab dan profesional," tutupnya.

Kamis, 05 Agustus 2021

Di Usia ke 93, RSUD dr Pirngadi Berupaya Berikan Yang Terbaik Buat Pasien

    Kamis, Agustus 05, 2021  


PATIMPUS.COM - "SAYA sempat menangis melihat kondisi anak saya yang sakit. Sudah beberapa rumah sakit saya masuki untuk kesembuhan anak saya, tapi kondisinya semakin buruk. Untunglah teman saya membawanya ke RS Pirngadi dan alhamdulillah sembuh dan sehat," tutur Effendi (44), warga Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, mengenang anak laki-lakinya menderita penyakit lambung dan hepatitis B, Selasa (3/8/2021).

Pria berprofesi sebagai driver ojek online ini mengatakan, selama anaknya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, pelayanan dan perawatannya cukup baik. 

Terlebih dokter yang menangani anaknya adalah dokter spesialis yang sudah berpengalaman, sehingga dirinya merasa lega dan tidak khawatir lagi dengan kondisi anaknya.

Effendi menyarankan rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan ini harus terus berbenah dan meningkatkan kualitas dan kuantitasnya, terutama meremajakan bangunan tuanya yang tampak mulai rapuh, agar pasien dan keluarga pasien merasa nyaman.

Memang RSUD dr Pirngadi Medan sudah tidak muda lagi. Usianya kini sudah mencapai 93 tahun. Pada 11 Agustus 1928, rumah sakit ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama "Gementa Zieken Huis".

Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh seorang bocah berusia 10 tahun bernama Maria Constantia Macky, anak dari Walikota Medan saat itu. Direkturnya adalah dr W Bays.

Di jaman Jepang, rumah sakit ini diganti namanya menjadi "Syuritsu Byusono Ince" dan dr Raden Pirngadi Gonggo Putro dipercayakan Jepang sebagai direkturnya. Hingga akhirnya nama dr Raden Pirngadi Gonggo Putro ditabalkan menjadi Rumah Sakit dr Pirngadi Medan sampai sekarang.

"Rumah Sakit Pirngadi Medan ini sempat menjadi rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Sebab, syarat mendirikan fakultas kedokteran tersebut, harus ada rumah sakitnya," sebut Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan MKes SpPD.

Pada 27 Desember 2001, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyerahkan RS Pirngadi ke Pemerintah Kota Medan. Sejak saat itu Pemerintah Kota Medan memiliki perhatian dan tekad yang besar untuk kemajuan RS Pirngadi dengan melakukan pembenahan dan perbaikan di segala bidang. Termasuk membangun gedung baru berlantai 8.

"Bapak Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM, sangat peduli dan perhatian terhadap RS Pirngadi ini. Salah satu kepeduliannya adalah upaya melayani pasien Covid-19 di rumah sakit ini," ucap Suryadi Panjaitan, saat meninjau Ruang ICU Covid-19.

Walikota Medan, sebut direktur, sudah mengupayakan bantuan ruangan ICU untuk pasien Covid-19 di bekas ruang anak yang direnovasi. 

Ada sekitar 20 tempat tidur di ruang ICU Covid-19 yang terbagi dalam 16 orang dewasa dan 4 anak-anak atau bayi. Ada juga 4 sampai 8 bed untuk non ICU.

"Kita sangat berterima kasih telah dibantu atas pengadaan penambahan ruangan untuk merawat pasien Covid-19 yang saat ini sangat dibutuhkan. Ini atas upaya Pak Walikota kita yang berhubungan dengan kementerian PUPR dan Dirjen Yankes yang akan melengkapi alat kesehatannya," ucap Suryadi Panjaitan

Sesuai visi misi Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, maka melalui Medan Berkah, RSUD dr Pirngadi Medan yang akan merayakan HUT ke 93 pada 11 Agustus 2020 mendatang, akan memajukan pelayanan dan meningkatkan inovatif secara profesional dan komprehensif.

"Kita berharap, warga Kota Medan tidak ragu-ragu untuk berobat di rumah sakit ini, sebab semuanya ada dan pelayanannya sudah baik. Semua dokter disini adalah dokter spesialis yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing," imbuh Suryadi yang menjabat sebagai direktur RSUD dr Pirngadi Medan selama 4 tahun.

Sebelumnya, Walikota Medan, Bobby Nasution mengatakan, pembangunan dan renovasi ruang ICU RSUD dr Pirngadi Medan untuk mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Medan. 

Walikota Medan juga menyiapkan lokasi yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri (isoman) bagi warga Kota Medan, yakni di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Helvetia, serta bekas Hotel Soechi Jalan Cirebon Kecamatan Medan Kota.

"Warga yang terkontaminasi positif Covid-19 dengan gejala berat, isoman dilakukan di RSUD dr Pirngadi Medan," sebut Bobby Nasution mengakhiri.

Sabtu, 20 Maret 2021

Pemko Medan Berencana Semua Pasien PBI Dirujuk Ke RS Pirngadi

    Sabtu, Maret 20, 2021  


PATIMPUS.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Medan betencana merujuk seluruh pasien JKN KIS Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggung APBD Medan ke RSUD dr Pirngadi Medan, guna meningkatkan pendapatan rumah sakit tersebut.


Hal itu terungkap dalam rapat antara Pemko Medan yang dipimpin Wakil Walikota Medan Aulia Rahman dengan pihak BPJS Kesehatan Medan dan RSUD dr Pirngadi Medan, Jumat kemarin di Pemko Medan.


Menanggapi hal itu, BPJS Kesehatan Medan menegaskan, saat ini masih berlaku ketentuan rujukan berjenjang terhadap pasien Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Namun, untuk pasien dengan kebutuhan khusus, misal kemo atau radioterapi bisa langsung rujuk ke kelas B atau bahkan A kalau memang kebutuhan pasien tidak tersedia di RS kelas C.


"Saat ini masih berlaku ketentuan rujukan berjenjang. Belum ada perubahan. Tentunya kami mendukung upaya Pemko Medan untuk menjadikan Rs Pirngadi sebagai pusat rujukan terbaik di kota Medan. Perbaikan terhadap layanan peserta, penanganan keluhan dan pemberian informasi yang seimbang menjadi kunci kepuasan masyarakat saat ini," kata Kepala BPJS Kesehatan Medan dr. Sari Quratulainy kepada wartawan, Sabtu (20/3/2021).


Dijelaskannya, di Medan ada 3 rayon rujukan sesuai wilayah yang membagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan RS kelas C dalam 3 wilayah.  


"Tapi untuk RS kelas B termasuk Pirngadi bisa dirujuk dari seluruh FKTP di Kota Medan (tidak dibagi dalam 3 rayon). Tapi secara sistem rujukan dari FKTP membaca kebutuhan pasien berdasarkan diagnosa dan jenis spesialisasi yang diinput. Misal rujuk ke Poli Obgyn  akan terbaca ke RS kelas C yang ada di rayonnya dulu. Rujukan ke RS kelas B akan terbuka kalau kapasitas di RS kelas C diatas 30 persen, supaya nggak numpuk di kelas C," tambahnya.


Sari Quratulainy membeberkan rapat bersama dengan jajaran Pemko Medan yang dipimpin Wakil Walikota Medan Aulia Rachman di Ruang Rapat II Kantor Walikota Medan, Jumat (19/3/2021). 


"Yang dibahas tadi utamanya untuk pasien non register JKN, kan ada anggaran Pemko di luar JKN, Direktur RS minta semua difull-kan di RS Pirngadi," katanya sembari menyampaikan harapannya kalau sdh UHC (Universal Healthy Coverage) tidak perlu lagi ada anggaran non register.


Dia juga mengakui dalam rapat dengan Pemko Medan ada dicetuskan semua PBI dirujuk ke RS dr Pirngadi. "Tapi jelas jawaban Pak Wakil Walikota RS harus memperbaiki dulu layanan. Permintaan tentang semua PBI harus ke RS Pirngadi belum ada jawaban, baik dari BPJS dan juga belum dibahas lebih lanjut," imbuhnya.


Dalam rapat itu, Wakil Walikota H Aulia Rachman, meminta semua pasien PBI yang merupakan penduduk Kota Medan dan pembiayaannya ditanggung pemerintah agar rujukannya ditujukan ke RSUD dr Pirngadi.


Berkaitan dengan itu, Wakil Walikota mengharapkan pihak RSUD dr Pirngadi terus meningkatkan pelayanan. "Tolong di-upgrade sistem pelayanan. Layani pasien dengan baik, dengan bahasa yang santun," ucap Aulia.


Aulia menegaskan, Walikota ingin masyarakat Medan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Karena itu, RSUD dr Pirngadi harus terus berbenah demi peningkatan pelayanan. "Buat sistem kerja dengan baik. Bangun aplikasi berbasis kinerja," ucapnya. (don)

Kamis, 04 Maret 2021

Bobby Nasution Walikota Medan Ke 4 Yang Temukan Fasilitas RS Pirngadi Tak Memadai

    Kamis, Maret 04, 2021  


PATIMPUS.COM - Sejak masa Abdillah, banyak fasilitas RSUD dr Pirngadi Medan ditemukan dalam kondisi yang tidak memadai, seperti eskalator, kamar lift, toilet dan sebagainya yang rusak dan tidak bisa digunakan.


Habis masa Abdillah, sidak kemudian dilanjutkan oleh Rahudman Harahap, kemudian Dzulmi Eldin. Sidak rata-rata terjadi diawal kepemimpinan Walikota Medan yang baru.


Tetapi, setiap inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh setiap Walikota Medan ke rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, tidak ada perubahan yang mencolok. Hanya terdapat beberapa pembenahan di rumah sakit tersebut.


Sidak ke RSUD dr Pirngadi kembali dilakukan oleh Walikota Medan yang baru, Bobby Nasution, Kamis (4/3/2020). Dalam sidaknya Bobby Nasution meninjau sejumlah hal, diantaranya kinerja dokter, tenaga kesehatan, dan para pegawai, hingga pelayanan yang diterima oleh pasien. 


Bobby Nasution juga terlihat meninjau proses pendaftaran pasien, jumlah tempat tidur pasien, jumlah tempat tidur yang terisi, jumlah pasien Covid-19, dan data mengenai intensitas dokter mengunjungi pasien dalam setiap harinya. 


Selain itu, Bobby Nasution memaparkan bahwa dalam sidaknya ia menemui banyak fasilitas yang seharusnya dapat digunakan untuk dokter dan pasien tidak berfungsi. 


"Fasilitas juga masih banyak yang tidak berfungi dan tidak layak. Ekskalator mati, ada pintu kaca yang pecah. Kebersihan juga masih belum maksimal, masih banyak sampah berserakan," kata Bobby Nasution. 


Atas temuan dalam sidak tersebut, Bobby Nasution menegaskan bahwa Pemko Medan akan menjadikan pembenahan RSUS Pirngadi Medan sebagai prioritas. 


"Hal ini menjadi perhatian Pemko Medan ke depan, karena rumah sakit sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan. Apalagi kita masih dalam situasi pandemi, masyarakat seharusnya memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap  dan memadai," tegas Walikota Medan yang juga merupakan menantu Presiden Jokowi itu. (don)


Jumat, 12 Februari 2021

Terpapar Covid-19, Perawat Pirngadi Meninggal, Suami Diisolasi

    Jumat, Februari 12, 2021  

PATIMPUS.COM - Terpapar virus corona (Covid-19), seorang perawat RSUD dr Pirngadi Medan, meninggal dunia, Jumat (12/2/2021) setelah menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.

"Iya benar ada yang meninggal, beliau biasanya bertugas di lantai 6 RSU Pirngadi. Memang dia dirawat di ruang isolasi. Tapi aku tidak tahu kapan masuk dia diisolasi. Tadinya di Ruang  Mawar, lalu pindah ke Rang Lili karena sesak. Jadi tadi dikabarkan meninggal," ucap Edison yang megaku juga sedang di opname karena juga sedang Terpapar Covid-19.


Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Utara (Sumut) bahwa yang meninggal dunia itu seorang anggotanya dari DPK RSUD dr Pirngadi Medan, Seri Rejeki Skep Ners (54) Ketua DPW PPNI Sumut, Mahsur Al Hazkiyani mengatakan, almarhum yang bertugas di ruang kemoterapi, menghembuskan nafas terakhirnya di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan tersebut jam 05.30 WIB, setelah menjalani perawatan selama 12 hari.


"Selain almarhum, sang suami saat ini juga masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Pirngadi Medan. Sedangkan 3 orang anaknya melakukan isolasi mandiri di rumah," ucapnya


Ia mengajak seluruh perawat di Sumut agar mendoakan suami mendiang supaya cepat sembuh dan pulih kembali, serta tetap tegar menghadapi musibah ini. Begitu juga kepada ke 3 anaknya, untuk tabah dan kuat agar selalu sehat dan panjang umur dijauhkan dari segala penyakit dilindungi Tuhan Yang Maha Esa," harapnya.


Dikatakan Mahsur dengan kepergian almarhum maka telah menambah jumlah korban jiwa perawat Sumut baik suspek dan terkonfirmasi Covid-19 menjadi 4 orang. (don)

Rabu, 10 Februari 2021

Soal Nakes Covid-19 Pirngadi Demo, Kadiskes : Itu Masalah Internal

    Rabu, Februari 10, 2021  


PATIMPUS.COM - Persoalan belum kunjung dibayarkannya insentif penanganan Covid-19 para tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi sejak bulan Mei 2020 merupakan permasalahan internal.


"Itu urusan internal Pirngadi. Harusnya manajemen Pirngadi lah yang menjelaskan semua," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Edwin Effendi, Rabu (10/2/2021).


Sebab menurut Edwin, pihak manajemen RSUD dr Pirngadi Medan tahu persis bagaimana prosedurnya. Mulai dari kelengkapan berkas, pengusulan, hingga kesiapan untuk insentif bagi nakes tersebut. 


"Karena kalau kita kan tinggal meneruskan saja. Jadi mengenai kelengkapan itu, pengaturan dan siapa-siapa saja (penerima) kan internal pirngadi," tegasnya.


Oleh karena itu, Edwin menyarankan agar hal ini dipertanyakan ke manajemen atau Direktur RSUD dr Pirngadi Medan. Bukannya ke Dinas Kesehatan.


Terpisah, Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Peranginangin yang dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya sudah menyampaikan berkas para perawat Covid-19 ke Dinas Kesehatan Medan. Selain itu dia juga membantah kalau berkas yang dikirimkan tidak lengkap.


"Jangan mendahului. Coba dipertanyakan di sana (Dinas Kesehatan) dimana kendalanya. Uangnya dikirim ke rekening masing masing itu. Petugas yang diusulkan ada 100-an lebih," ujarnya. (don)

Gaji 9 Bulan Belum Cair, Nakes Covid-19 Pirngadi Demo

    Rabu, Februari 10, 2021  



PATIMPUS.COM - Terhitung sejak Mei 2020 hingga Januari 2021, gaji Tenaga Kesehatan (Nakes) yang melayani pasien Covid-19 di RSUD dr Pirngadi Medan belum dicairkan.


Akibatnya puluhan Nakes Covid-19 tersebut menggelar aksi unjukrasa di rumah sakit milik Penko Medan tersebut, Rabu (10/2/2021).


Dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, para Nakes tersebut berorasi sambil memegang poster bertuliskan "Tolong Kami, Bayarkan Gaji Covid-19!! Dari Bulan Mei 2020 S/D Januari 2021".


Salah Sasaran


Menanggapi hal ini, Kabag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin mengatakan, aksi unjukrasa tersebut salah alamat.


“Mereka merasa RS yang tidak membayar uang Nakes Covid-19 itu. Padahal kita hanya mengusulkan nama-namanya ke Dinas Kesehatan, baru Dinas Kesehatan Medan yang mentransfer langsung ke rekening mereka. Bulan Maret dan April 2020 sudah dibayar, selanjutnya belum,” kata Edison.


Sedangkan gajinya sebagai pegawai, sudah dibayar RSU Pirngadi Medan. “Kalau gaji baru bulan Januari yang belum dibayar,” imbuhnya.


Dijelaskannya, baru-baru ini dirinya sudah menjelaskan ke Nakes, jika gaji layanan Covid-19 bukan kewenangan pihak RS. 


“Menyampaikan aspirasi wajar ya, tapi udah saya terangkan itu dua hari yang lalu,” tambahnya sembari memastikan pelayanan Covid-19 tidak terganggu karena penyampaian aspirasi dilakukan sebentar. (don)

Sabtu, 06 Februari 2021

Jumlah Pasien Corona Bertambah, 19 Ruang Isolasi RS Pirngadi Penuh

    Sabtu, Februari 06, 2021  


PATIMPUS.COM - Sebanyak 19 ruangan isolasi RSUD dr Pirngadi Medan untuk pasien positif Virus Corona (Covid-19) terisi penuh. Hal ini bersamaan meningkatnya jumlah positif corona di Kota Medan


Kasubag Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin, Jumat (5/2/2021), mengatakan, sebanyak 19 ruang isolasi di rumah sakit milik Pemko Medan itu terisi penuh.


"19 ruangan sudah terisi. Tapi kita menyediakan 81 ruangan untuk antisipasi bertambahnya pasien Covid," sebut Edison.


Sementara di RSUP H Adam Malik Medan, sebanyak 74 persen dari 109 tempat tidur yang disediakan untuk lonjakan pasien positif corona sudah terisi. Untuk mengantisipasi lonjakan, rumah sakit milik pemerintah pusat tersebut akan menambah ruang isolasi sesuai denham inatruksi Kemenkes.


 "Sebenarnya sudah 173 tempat tidur, tapi masih dalam proses pembenahan ruangan agar sesuai standar. Instruksi Menkes juga mengharuskan (penambahan)," imbuhnya.


Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, terhitung pada Kamis (4/2/2021), jumlah positif corona di Kota Medan bertambah 62 orang, sehingga total positif mencapai 10.531 orang.


Untuk kasus Covid-19 di Sumut pada 4 Februari 2021 bertambah 126 kasus, sehingga total kasus secara kumulatif sebanyak 21.359 kasus. Pasien yang sembuh bertambah 112, sehingga totalnya mencapai 18.493 orang.


Sedangkan yang meninggal bertambah 3 orang. Dengan demikian jumlah pasien Covid-19 secara keseluruhan meninggal mencapai 756 orang. (don)


© 2023 patimpus.com.