Tampilkan postingan dengan label Stunting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Stunting. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Maret 2021

Cegah Stunting di Nias Menko PMK Sarankan Gerakan Makan Ikan

    Jumat, Maret 19, 2021  



PATIMPUS.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya alam lokal untuk meningkatkan gizi masyarakat. Menko melihat sumber daya alam lokal di Kepulauan Nias mencukupi untuk kebutuhan gizi masyarakat.


Hal tersebut disampaikan Menko PMK saat berdialog dengan masyarakat di Balai Desa Togide'u,  Kecamatan Sitombu, Nias Barat, Rabu (17/3/2021). Sebelum Nias Barat, Menko PMK juga mengadakan dialog dengan petugas kesehatan, bidan, dan masyarakat di Kantor Walikota Gunungsitoli.


"Nias ini subur, pepaya bisa dimakan. Ikan juga tidak kekurangan. Ikannya paling segar. Ikan ada asam folat alami yang bisa merangsang otak, " kata Menko.


Menko juga menyarankan ada gerakan makan ikan di Kepulauan Nias. Ia mencontohkan Presiden Habibie sejak kecil suka makan ikan. "Kalau bisa ini bikin gerakan makan ikan sebanyak-banyaknya, pak Habibie itu orangnya kecil tapi pintar, ternyata waktu kecilnya suka makan ikan," ujar Menko.


Menko mengatakan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya menjaga gizi anak sangat perlu. Selain itu koordinasi antar lembaga terkait perlu ditingkatkan.


"Pokoknya sosialisasi kerja sama dan kemudian penanganannya per kasus tidak boleh berdasarkan angka tapi harus by name by adress siapa dia yang stunting dan dia harus betul betul ditelusuri dan ditangani secara berkelanjutan sampai tuntas, " ujar Menko.


Indonesia menargetkan tahun 2045 menjadi Indonesia emas. Maka anak anak perlu disiapkan untuk masa depan. Selain itu, pencegahan stunting juga perlu dilakukan sejak dini, bahkan bisa dilakukan sejak remaja putri. Suami juga mesti berperan dalam pencegahan stunting.


"Kalau sampai anak itu stunting, bukan hanya tinggi dan berat yang kurang. Kemampuan otak juga kurang, " ujar Menko.


Senada dengan menteri, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina mengatakan, pencegahan merupakan langkah penting yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Salah satu upayanya adalah dengan sosialisasi ataupun edukasi mengenai pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak.


“Pemerintah Provinsi Sumut terus berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai stunting kepada masyarakat bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota. Selain menanggulangi, pencegahan perlu dilakukan, " ujar Sabrina.


Sementara itu, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely mengharapkan pembangunan pelabuhan di 8 pulau di Nias Barat. Menurutnya jika dibuka, akses ke Sumatera Barat, Belawan, dan Nias Selatan akan terbuka. Hal itu pula akan meningkatkan gairah petani kopra guna mengirimkan kopra nya ke luar Sumut.


"Sehingga Nias Barat maupun Kepulauan Nias bisa setara dengan seluruh Kabupaten/kota di Indonesia, " ujarnya.


Wakil Walikota Gunungsitoli Sowa'a Laoli mengatakan wilayahnya memerlukan perhatian khusus, terutama untuk pembangunan rehabilitasi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, sarana teknologi dan informasi. Serta bidang pariwisata, pertanian, dan perikanan.


"Kondisi sosial ekonomi perlu penanganan khusus dalam rangka percepatan pembangunan sehingga tidak terjadi ketimpangan sosial, " ujar Sowa'a. (don)

Rabu, 23 Desember 2020

Pentingnya Program 1000 HPK Cegah Anak Stunting

    Rabu, Desember 23, 2020  

Pentingnya Program 1000 HPK Cegah Anak Stunting


PATIMPUS.COM - 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau sejak bayi dalam kandungan sampai usia 2 tahun merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal itu agar anak dapat tumbuh kembang dengan sehat dan mencegah terjadinya stunting.


Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi Ibu Menyusui (AIMI) Sumut dr. RA Dwipuji Astuti, MKed (Neu), SpS (K) usai Peresmian Program Dukungan Kesehatan Anak Melalui Program 1000 HPK, di Desa Marindal 2, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (22/12/2020).


Acara tersebut dilaksanakan kerjasama PT. PLN UIW Sumut dan AIMI Sumut didukung Pemkab Deli Serdang. "Kita usahakan cegah stunting dengan program ini. AIMI Sumut fokus ke menyusui ekskelusif dan ibu hamil, makanan bergizi," katanya.


Namun, lanjutnya, masih ditemui informasi yang kurang dan juga dukungan yang kurang dari ayah atau masyarakat untuk ibu menyusui. 


"Data yang kita dapat, angka menyusui belum memuaskan. Angka ASI Ekskelusif di Sumut sekitar 40 persen, jauh dari target. Diharapkan lebih dari 50 persen. ASI penting diberikan selama 6 bulan.Diharapkan desa ini menjadi pilot projek," katanya. 


Dijelaskannya, 1000 HPK, untuk menyusui manfaatnya gizi terbaik dan tidak bisa ditiru susu manapun. Juga hubungan anak dengan orangtua semakin bagus. Dengan ASI  juga mengurangi angka kesakitan seperti diare, infeksi dan menjadikan pertumbuhan anak maksimal


"Pelaksanaan program ini selama 12 bulan dan kita pantau serta kita berikan edukasi," imbuhnya.


Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Deli Serdang Dra Hj Miskagewasari MM Deli menegaskan ASI adalah hak anak.


"3 hal besar penyebab terjadinya stunting yaitu masalah gizi, pola asuh dan lingkungan serta sanitasi yang tidak baik," ujarnya.


Kabid Kesmas Dinkes Deli Serdang Elmi Haryuni SKM MKes mengatakan, hasil Riskesdas 2018 angla prevalensi stunting di Deli Serdang 25,68 persen (dalam 10 Balita ada 2 atau 3 orang).


"Maka, bagaimana menurunkan prevalensi tersebut dengan melaksanakan intervensi intensif secara konvergensi.


Assisten Manejer CSR dan PKBL  PT PLN UIW Wilayah Sumut Abdullah Sani Samosir menyampaikan, PLN tidak hanya penyedia tenaga listrik tetapi juga memberikan bantuan.

Ia juga menyebutkan bantuan yang diberikan dalam program ini sebesar Rp 119.660.000 untuk meningkatkan status gizi bayi sampai anak usia 2 tahun dan menurunkan status kekurangan gizi anak dibawah usia 5 tahun di desa Marindal 2.


Kepada AIMI, ia juga meminta agar konsisten dalam program. Kepada penerima manfaat, agar serius dan antusias sehingga bantuan yang diberikan benar benar bermanfaat.

B nenar benar bermanfaat. 


"Semoga program dapat berjalan sesuai yang diharapkan," pintanya.


Sedangkan Camat patumbak Danang P Yuda SSTP mengatakan,  program ini sangat dibutuhkan.


"Harapannya, Desa Marindal 2 menjadi pilot projek di Deli Serdang," ucapnya.


Danang juga berharap agar AIMI mensosialisasikan di semua kecamatan. Semoga program setahun ke depannya ini sukses.


"Persentase stunting masih kecil. Program ini sangat mendukung dan jadi pilot projek. Kami siapmenerima semua program yang ada dari  PT PLN dan AIMI," katanya.


Acara tersebut juga menghadirkan narasumber dan tanya jawab mengenai materi Pencegahan Stunting melalui Program 1000 HPK oleh Kadis P2KBP3A Deli Serdang Dra Hj Miskagewasari MM.

Materi ASI, selamatkan Generasi oleh Kabid Kesmas Dinkes Deli Serdang Elmi Haryuni SKM MKes. (don)

© 2023 patimpus.com.