Tampilkan postingan dengan label Taliban. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Taliban. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Agustus 2021

Taliban Bebaskan 5 Ribu Napi ISIS dan Al-Qaeda

    Rabu, Agustus 18, 2021  



PATIMPUS.COM - Lebih 5000 narapidana termasuk yang terkait ISIS dan Al Qaida dibebaskan kelompok Taliban dari penjara di pangkalam udara Bagram, Afghanistan.

Pembebasan 5000 narapidana tersebut dilaporkan berlangaung pada Minggu (15/8/2021) saat Taliban sudah menguasai ibukota Kabul.

Mengutip India Today, napi yang dibebaskan termasuk milisi Taliban dan beberapa yang terkait ISIS dan Al Qaeda.

Penjara itu sebelumnya dikendalikan oleh militer Amerika Serikat.

Pada Juli 2021, pengelolaan penjara diserahkan penuh ke angkatan bersenjata Afghanistan. Hal itu bagian dari proses pemulangan tentara AS dari Afghanistan.

Rencananya tentara AS akan ditarik total dari Afghanistan sebelum 11 September 2021. Penarikan pulang adalah salah satu penyebab Taliban berhasil menguasai Afghanistan.

Taliban bukan pertama kali menerobos penjara dan membebaskan napi. Peristiwa serupa terjadi pada 11 Agustus 2021.

Saat itu Taliban berhasil masuk ke penjara di Kandahar. Ada ratusan napi yang dibebaskan Taliban dari penjara di Kandahar.

Selasa, 17 Agustus 2021

Media Amerika Serikat Akui Militernya Kalah Strategi Melawan Taliban

    Selasa, Agustus 17, 2021  


PATIMPUS.COM - Media Amerika Serikat mengakui bahwa militernya kalah dalam memeranhi Taliban dan menganggap strategi yang mereka terapkan gagal total.

"Petinggi Amerika menyesatkan warga terkait kemenangan perang ini dan biayanya," tulis media Foreign Policy terkait perang sia-sia di Afghanistan seperti dilaporkan Tansim News.

Sebelumnya mantan Presiden Amerika Donald Trump mengatakan Washington telah menumpas Taliban di Afghanistan dan milisi ini telah lelah berperang.

Sejumlah pengamat Afghanistan termasuk Jend. Atiqullah Amarkhel menilai statemen Trump tersebut tidak sesuai dengan realita dan menambahkan, Trump ketika mengklaim kekalahan Taliban di Afghanistan, justruk Amerika kalah di negara ini dan penarikan pasukan negara ini dari Kabul sama halnya dengan kekalahan Washington.

Pengamat politik Afghanistan meyakini bahwa 20 tahun pendudukan militer Amerika di Afghanistan hanya merusak infrastruktur negara ini dan pembantaian sekitar seratus ribu warga sipil dan militer Afghanistan serta tewasnya sekitar 2300 tentara Amerika.

Anggaran militer Amerika selama pendudukannya di Afghanistan diprediksikan sekitar dua triliun dolar.

China Ambil Kesempatan Jalin Hubungan Baik Dengan Taliban

    Selasa, Agustus 17, 2021  


PATIMPUS.COM - China menyatakan siap menjalin hubungan baik dengan Taliban setelah milisi tersebut menguasai Kabul, ibukota Afghanistan, Minggu (15/8/2021).

Pernyataan itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Senin (16/8/2021).

Dikutip dari AFP, China “menyambut baik” kesempatan untuk mempererat hubungan dengan Afghanistan dan menghormati keputusan warga Afghanistan dalam "menentukan takdir" mereka.

“Taliban telah berulang kali menunjukkan harapannya untuk bisa membangun hubungan baik dengan China, dan mereka menanti partisipasi China dalam rekonstruksi serta pembangunan Afghanistan,” ujar Jubir Kemlu China, Hua Chunying, kepada wartawan.

“Kami menyambut ini dengan baik. China menghormati hak-hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan takdir mereka sendiri, dan (China) bersedia untuk terus mengembangkan hubungan baik dan kooperatif dengan Afghanistan,” lanjutnya.

Hua meminta Taliban untuk memastikan berjalannya “transisi kekuasaan yang mulus” dan menepati janjinya untuk menegosiasikan pendirian “Pemerintahan Islami yang terbuka dan inklusif”.

Selain itu, Hua juga meminta Taliban untuk menjamin keamanan rakyat Afghanistan serta warga negara asing.

Kedutaan Besar China di Kabul akan tetap beroperasi seperti biasa. Meskipun, China sudah lebih dulu mengevakuasi warga negaranya dari Afghanistan beberapa bulan lalu, melihat eskalasi situasi.

WN China di Afghanistan diminta untuk terus memperhatikan kondisi keamanan di lokasi dan tidak meninggalkan rumah.

Pemerintah China awalnya sangat khawatir bahwa Afghanistan akan menjadi lokasi “menempa” umat Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.

Tetapi pada bulan lalu, utusan Taliban menemui Menlu China Wang Yi di Tianjin. Pada pertemuan tersebut Taliban berjanji Afghanistan tak akan pernah dijadikan sebagai pangkalan bagi kelompok-kelompok militan.

China merespons janji Taliban dengan menawarkan dukungan ekonomi serta investasi untuk pembangunan kembali negara Afghanistan, yang selama ini babak belur akibat pertempuran dengan Pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.

DK PBB Desak Taliban Segera Bentuk Pemerintahan Baru Afghanistan

    Selasa, Agustus 17, 2021  


PATIMPUS.COM - Dewan Keamanan PBB mendesak segera dibentuknya pemerintahan baru di Afghanistan yang dikuasai oleh Taliban, pada Minggu (15/8/2021).

Dikutip dari reuters, DK PBB Senin (16/8/2021) menggelar rapat mendesak adanya pemerintahan baru di Afghanistan yang bersatu, inklusif dan representatif, termasuk dengan partisipasi penuh, setara, dan berarti dari kaum perempuan.

Badan yang beranggotakan 15 orang itu juga menyerukan agar permusuhan dan pelanggaran hak asasi manusia di Afghanistan segera diakhiri. Adapun agar semua pihak mengizinkan akses kemanusiaan segera, aman dan tanpa hambatan.

“Kami menyerukan segera diakhirinya kekerasan, pemulihan keamanan, ketertiban sipil dan konstitusional (di Afghanistan). Kami dewan, menunjukkan keprihatinan mendalam tentang pelanggaran serius di negara hukum humaniter dan pelanggaran hak asasi manusia itu,” kata Deputi Duta Besar Estonia untuk PBB, Andre Lipart.

“Semua pihak harus memberikan akses kemanusiaan segera, aman dan tanpa hambatan dan mendukung pekerjaan UNAMA (Misi Bantuan PBB di Afghanistan),” imbuh dia.

Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres telah mendesak Dewan Keamanan tersebut untuk mengerahkan segala cara untuk menekan ancaman teroris global dari Afghanistan, serta menjamin penghormatan terhadap hak asasi manusia.

"Kami tidak bisa dan tidak boleh meninggalkan rakyat Afghanistan," kata Guterres.

Dewan Keamanan ikut menekankan pentingnya memerangi terorisme di Afghanistan, untuk memastikan negara-negara lain tidak terancam atau diserang. 

Mereka menegaskan baik Taliban maupun kelompok atau individu Afghanistan lainnya tidak boleh mendukung teroris yang beroperasi di wilayah negara lain mana pun.

Taliban memasuki ibu kota Kabul pada Minggu (15/8/2021), disusul Presiden Ashraf Ghani yang meninggalkan Afghanistan. Kembalinya kekuasaan Taliban terjadi ketika AS dan pasukan asing lainnya meninggalkan negara itu setelah dua dekade.

Ini adalah puncak dari serangan cepat militan Islam untuk merebut kembali negara itu dalam 20 tahun usai mereka digulingkan oleh invasi pimpinan AS. 

Sementara itu, kini sejumlah kericuhan tengah terjadi karena orang-orang berusaha meninggalkan Afghanistan dan melarikan diri dari kelompok Taliban.

© 2023 patimpus.com.