Minggu, 15 Agustus 2021

Yayasan Hujjatul Quran Indonesia Buka Rumah Tahfiz di Medan Polonia

    Minggu, Agustus 15, 2021  


PATIMPUS.COM - H Riwayat Pakpahan membuka Rumah Tahfiz Hujjatul Quran di Jalan Teratai, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Minggu (15/8/2021).

Pendiri Yayasan Hujjatul Quran Indonesia ini mengatakan, berdirinya rumah tahfiz ini sebagai aplikasi dari sunnah rasul yang menyebutkan sebaik-baik manusia itu bermanfaat bagi orang lain.

"Berdasarkan hal itu, kita berinisiatif mendirikan rumah tahfiz ini agar bermanfaat bagi orang lain. Apalagi, semakin banyak generasi muda Islam mempelajari dan hapal Quran akan membuat masyarakat semakin dekat dengan Allah SWT dan membuat dunia semakin damai karena ajaran Islam adalah membawa kedamaian," ujar Pakpahan.

Oleh karena itu, lanjut Pakpahan menjelaskan, untuk saat ini demi kepentingan syiar dan agama, ia siap mendermakan hartanya.

"Semoga dari tempat ini akan dilahirkan tahfiz dan tahfizoh yang harapannya nanti bisa mengajarkan ilmunya kepada masyarakat luas sehingga terpelihara alquran ini sampai hari kiamat nantinya," jelasnya seraya menambahkan pondok tahfiz ini sudah memiliki cabang di Kota Rantau Parapat.

Menurut Pakpahan, saat ini sudah ada 5 santriwati dalam proses pendaftaran dan akan segera mengikuti proses belajar.

Sementara sebelumnya pada 21 Maret 2021 sudah lebih dahulu dibuka Rumah Tahfidz Hujjatul Quran untuk santri pria. Saat ini santri pria sudah ada 10 orang dan telah mengikuti proses hapalan Quran.

Pakpahan mengatakan, pembukaan Tahfiz Quran merupakan panggilan karena banyak orang tua yang menginginkan anak-anak penghapal Quran 30 Juz. Penghafal Quran ini merupakan generasi yang akan menjaga kemurnian Quran dan tetap menjadi penunjuk jalan yang benar bagi umat hingga akhir zaman.

Ia berharap para santri memiliki tekad kuat untuk bisa menghapal 30 Juz Quran. Sedangkan orang tua mendukung agar anak-anak bisa belajar degan baik dan lancar di Rumah Tahfiz Quran.

Selain itu, Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) ini menyebutkan pembukaan pondok tahfiz ini juga sebagai ajang silaturahmi antar pengurus dalam memperjuangkan hak atas sertifikat 260 hektar lahan yang ditempati warga sejak tahun 1948.

Pakpahan menegaskan, tinggal di Sarirejo sejak tahun 1976 dan masih terus berjuang melalui Formas untuk mendapatkan sertifikat tanah masyarakat.

"Sekecil apapun kita harus bermanfaat untuk masyarakat banyak, memberi pencerahan kepada masyarakat agar hak-haknya atas tanah dapat diberikan pemerintah", tegas Pakpahan.

Masalah tanah Sari Rejo, lanjut Pakpahan, seharusnya tidak ada masalah karena masyarakat secara hukum sah memiliki tanah, bahkan sudah menang di Mahkamah Agung dan putusan telah berkekuatan hukum tetap.

Selain perjuang mendafatkan sertifikat, ia juga terpanggil mendirikan Rumah Tahfiz Quran dengan prinsp hidup sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang banyak. Ikut mencerdaskan anak-anak dengan menghapal Quran sebagai pegangan hidup dan kemajuan umat Islam.

Sementara itu, tokoh masyarakat Abdul Basir Harahap mengatakan salut dan bangga atas dibukanya Rumah Tahfiz Quran untuk santriwati. Hal ini melengkapi Rumah Tahfiz Quran santri pria yang sudah terlebih dahulu dibuka di Kelurahan Sarirejo.

Abdul Basri berharap Quran sebagai kitab suci umat Islam tetap terjaga kemurniannya karena semakin banyak yang hapal Quran 30 Juz.

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.