Sabtu, 30 Maret 2024

Apuak Sebatangkara, Tidur Dibecak Dayung

    Sabtu, Maret 30, 2024  


PATIMPUS.COM - Sulitnya kehidupan di kota besar seperti Kota Medan meninggalkan sejumlah polemik tak berdaya bagi masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian serius.


Seperti kehidupan yang dialami seorang kakek penarik becak dayung di kota Medan bernama Apuak (62), mencerminkan realita pahitnya kehidupan di Kota Medan.


Sebagai penarik becak dayung, Apuak hanya mampu memenuhi kebutuhan makan dan tempat tidur dengan menumpang di salah satu Warkop Kamal jalan Amaliun, Kelurahan Kota Matsum 4, Kecamatan Medan Area.


Pahitnya lagi, selain hidup susah Apuak bahkan tidak memiliki identitas kependudukan resmi dan bahkan belum pernah merasakan bantuan apapun dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan.


Tidak adanya identitas kependudukan, Apuak sangat berharap agar Pemko Medan dapat memberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai identitas resmi baginya, sehingga jika terjadi sesuatu, ia dapat teridentifikasi dengan jelas. 


“Sudah lebih dari dua tahun saya tidur di warkop, kadang jika warkop ramai, saya tidur di becak. Keluarga saya berada jauh di Sumatera Barat.” ungkap Apuak dengan penuh harap saat didatangi awak media Sabtu (30/03/2024).


Selain itu, Apuak juga berharap agar Pemko Medan dapat memberikan bantuan yang dibutuhkannya serta membantunya dalam proses pembuatan administrasi kependudukan seperti KK, KTP, bahkan BPJS Kesehatan.


Rasa prihatin disampaikan pemilik warkop, Dedek (31), Ia mengatakan bahwa Apuak sebatangkara dan tidak punya tempat tinggal. Dedek juga menjelaskan kalau malam hari Apuak tidur di warkop miliknya, dan bila ramai tidur dalam becak. 


Sehingga lanjut Dedek, terkadang teman-teman di warkop ada yang memberikan bantuan sekedarnya kepada Apuak karena kasihan dengan keadaannya yang tidak punya keluarga di Medan.


“Kasihan juga, pernah ditanya dimana keluarganya dia bilang di kampung. Semenjak istrinya meninggal, katanya ada empat orang anaknya, tapi sampai sekarang enggak pernah melihat orang tuanya,” kata Dedek.


Kisah Apuk menjadi salah satu cerminan dari tantangan yang dihadapi oleh banyak orang yang berjuang dalam kesendirian. Meskipun demikian, harapannya tidak pernah padam.


Semoga ada pihak yang dapat membantu akan kondisinya, langkah-langkah nyata dapat segera diambil untuk membantu Apuak dan orang-orang sejenisnya yang berjuang dalam keseharian demi bertahan hidup. (soni)


Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.