Kamis, 21 Januari 2021

Musim Hujan Di Sumut Masih Terjadi Hingga Februari

    Kamis, Januari 21, 2021  



PATIMPUS.COM - Sumatera Utara (Sumut) masih menghadapi musim penghujan hingga bulan Februari 2021. Namun intensitas hujan saat ini sudah berkurang dari bulan sebelumnya (Desember 2020).


“Kami prediksi peralihan musim hujan ke kemarau di minggu kedua atau ketiga pada bulan Februari,” kataKepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan Eridawati MSi kepada wartawan, Rabu (20/1/2021).


Ia menjelaskan, curah hujan akan terjadi bervariasi sedang hingga lebat, suhu cuaca secara umum sekitar 17-32 derajat celsius dan hotspot (titik panas) tidak ada.


“Curah hujan di pegunungan dan lereng lebih lebat,” ujarnya.


Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal ataupun melintas di daerah pegunungan dan lereng agar tetap waspada dan berhati-hati. Untuk yang tinggal di daerah bantaran sungai agar menjaga lingkungannya dan tidak membuang sampah sembarangan.


Terpisah, dokter spesialis penyakit tropik dan infeksi, Dr dr Umar Zein DTM&H KPTI menerangkan, dampak hujan bagi kesehatan masyarakat yaitu ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan paling rawan dialami masyarakat yang terkena banjir ialah gangguan kulit serta diare. Namun untuk pascabanjir, adalah risiko dari ancaman penyakit leptospirosis.


“Itu suatu penyakit yang berhubungan dengan lingkungan pada saat banjir. Penyakit ini sangat berbahaya, cuma munculnya ketika pascabanjir karena masa inkubasi,” katanya.


Leptospirosis, jelas Umar Zein yang juga konsultan penyakit tropik dan infeksi, merupakan suatu penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus. Sebab, kencing hewan pengerat itu mengandung bakteri, sehingga dapat menyebabkan demam yang mirip dengan DBD.


“Karena tikus mengontaminasi air. Leptospirosis menular melalui kulit yang terluka. Walaupun kecil tapi kumannya bisa masuk ke aliran darah,” terangnya. (don)


Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.