Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Agustus 2024

RS Haji Medan Periksa Kesehatan Bakal Calon Bupati

    Sabtu, Agustus 31, 2024  


PATIMPUS.COM - Bakal Calon Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin, bersama pasangannya, Rianto, mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan, pada Sabtu pagi (31/8/2024). 


Pemeriksaan ini merupakan bagian dari persyaratan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan kelayakan fisik dan mental para kandidat dalam mengikuti Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.


Dalam persiapannya, Taufik dan Rianto mengikuti petunjuk medis, termasuk menjalani puasa sejak Jumat malam pukul 20.00 WIB. 


"Kami mengikuti semua tahapan ini dengan baik. Setelah proses pendaftaran kemarin, kami merasa cukup lelah, sehingga banyak beristirahat untuk mempersiapkan diri. Puasa sudah kami jalani, dan pagi ini kami merasa lebih segar," ujar Taufik sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan.


"Mudah-mudahan kita bisa mengikuti ini dan harapan kondisi fisik kita sehat, memenuhi syarat dan mengikuti pilkada tanggal 27 November 2024," tambahnya.


Dia juga menilai, pelayanan rumah sakit cukup baik.


"Secara sekilas cukup baik, dan mudah-mudahan ini bisa memenuhi standar yang dibuat KPU," tandasnya.


Direktur RS Haji Medan, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, drg Fitrady Ulianda Siregar, MKes, menyatakan empat pasangan calon kepala daerah dari Provinsi Sumatera Utara menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSU) Haji Medan, sebagai bagian dari tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. 


"Pasangan calon yang menjalani pemeriksaan tersebut terdiri dari satu pasangan calon dari Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Karo, satu pasangan dari Kota Tebing Tinggi, dan satu pasangan dari Kabupaten Asahan," ujar Anda di dampingi Kabag Umum RS Haji, Dr Aria Novita Pasaribu. 


Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Anda itu menegaskan bahwa rumah sakit siap memberikan pelayanan terbaik kepada para calon kepala daerah.


Menurut dia, pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 1090 Tahun 2024. Di mana, para calon kepala daerah kan menjalani sebanyak 28 jenis pemeriksaan Kesehatan.


"Proses pemeriksaan ini akan memakan waktu sekitar 7 hingga 8 jam. Kami dari pihak rumah sakit siap memberikan pelayanan terbaik kepada pasangan calon kepala daerah yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara," ujar drg. Fitrady Ulianda Siregar.


Pemeriksaan kesehatan ini merupakan tahap krusial dalam proses pencalonan, di mana para calon harus memenuhi persyaratan kesehatan yang ketat sebelum dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Pemeriksaan mencakup berbagai aspek, termasuk tes darah, pemeriksaan fisik umum, hingga evaluasi kesehatan mental. (don)

Rabu, 21 Agustus 2024

Dinkes Sumut Langsung Tangani KLB Malaria dan DBD Di Nias Selatan

    Rabu, Agustus 21, 2024  


PATIMPUS.COM - Tiba di Nias Selatan, tim dari Dinas Kesehatan Sumatera Utara langsung melakukan penanganan intensif Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria dan demam berdarah dengue (DBD). 


"Dinas Kesehatan Provinsi Sumut telah mengirimkan tim ke Nias Selatan pada Minggu, 18 Agustus 2024. Tim ini langsung bergerak cepat melakukan berbagai langkah tanggap darurat di Pulau Tello," sebut Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut Basarin Yunus Tanjung, Selasa (20/8/2024).


Plt Kadis mengatakan, kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan mengenai DBD dan malaria di sekolah-sekolah, pemeriksaan jentik nyamuk di Desa Ujung Batu, penyerahan bantuan sembako kepada keluarga penderita DBD, serta pengecekan fasilitas laboratorium di Puskesmas Tello.


Selain itu, tim juga melakukan peninjauan situasi di Puskesmas Tana Masa dan pengambilan sampel malaria di Desa Ujung Batu. Seluruh upaya ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran penyakit di wilayah tersebut.


Di sisi lain, di Posko Tanggap Darurat Nias Selatan, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dan Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI menggelar rapat koordinasi untuk merumuskan langkah-langkah penanggulangan KLB.


Rapat yang dipimpin Budi dari Pusat Krisis Kemenkes RI ini menghasilkan beberapa keputusan penting, termasuk pembentukan SK HEOC (Health Emergency Operation Center) yang melibatkan seluruh jajaran Dinas Kesehatan.


"Tim yang akan diterjunkan ke Pulau Tello dan Pulau Simuk telah ditetapkan dan akan mendapatkan pembekalan serta pelatihan dari BBLKL Salatiga dan Kesling Kemenkes RI pada Rabu, 21 Agustus 2024, sebelum berangkat ke lokasi keesokan harinya," ujar Basarin.


Terkait perkembangan kasus, Basarin melaporkan bahwa pada 20 Agustus 2024 tidak ada penambahan kasus baru malaria, sementara terdapat tiga kasus baru DBD. Sejak Januari hingga Agustus 2024, tercatat 820 kasus malaria dengan 812 pasien sembuh dan 8 meninggal. Adapun total kasus DBD mencapai 267 orang.


Langkah-langkah yang dilakukan ini diharapkan dapat segera mengendalikan wabah malaria dan DBD di Nias Selatan, serta memberikan perlindungan kepada masyarakat di wilayah tersebut. (don)

Sabtu, 17 Agustus 2024

Dinkes Sumut Tangani KLB Malaria dan DBD di Nisel

    Sabtu, Agustus 17, 2024  


PATIMPUS.COM - Penanganan kasus luar biasa (KLB) Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) semakin intensif. 


Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Drs Basarin Yunus Tanjung MSi, mengungkapkan, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumut akan segera berangkat ke Nisel pada Minggu (18/08/2024), pukul 11.40 WIB. 


"Tim ini akan bergabung dengan Tim dari Pusat yang telah tiba lebih dulu pada Sabtu, 17 Agustus 2024," ujar Basarin, Minggu (18/8/2024).


Adapun tim dari Dinas Kesehatan Sumut yang diturunkan terdiri dari lima orang, yaitu Dr. Nora Violita (Kasie P2PM & Survim), M. Fatan (Program Malaria & Vektor), Veralina (Pj Program Arbovirosis), Wahyuni (Program Surveilans), dan Winda (UPT Labkesda Sumut), akan terjun langsung ke lapangan. 


"Mereka akan membawa logistik penting, termasuk 200 kotak Obat Malaria (OAM) DHP, 5 kotak Obat Malaria (OAM) Primaquin, serta satu paket Lab Kit Malaria," urai Basarin.


Basarin menjelaskan, Tim Pusat yang telah tiba di Nisel telah membawa logistik tambahan berupa RDT Combo dan NS1 untuk skrining DBD, RDT Malaria 1000 tes (40 kotak), 50 liter insektisida, 1000 kelambu berinsektisida (LLIN), serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita. 


"Tim Pusat ini terdiri dari satu orang dari Pusat Krisis Kemenkes, Bapak Bambang, satu orang dari Timja Malaria Kemenkes RI, Mba Eza, serta satu orang dari Timja Arbovirosis," terangnya.


Pada kesempatan itu, Basarin juga menyampaikan kondisi di Nisel yang cukup memprihatinkan. Di mana, sejak Januari hingga 17 Agustus 2024, telah tercatat 730 kasus Malaria di kabupaten tersebut. 


Sementara, kasus DBD mencapai 248 kasus, dengan tambahan 20 kasus di Pulau-pulau Batu1 seperti Pasar Pulau Tello 9 kasus, Onaya 3 kasus, Sinauru 1 kasus, Orahili Pulau Tello 1 kasus, Ziangbiang 1 kasus, Hiliamodula 1 kasus, Siefa Banua 1 kasus, Bawodobora 1 kasus, Simaluaya 1 kasus dan Sebuasi 1 kasus.


Berbagai langkah telah dilakukan untuk menangani KLB ini. Posko telah dibentuk di Teluk Dalam di bawah komando Sekda Nisel, serta dua pos penanggulangan KLB DBD dan Malaria di Pulau Tello dan Pulau Simuk. 


"Selain itu, rapat koordinasi dengan BPBD Provinsi Sumut telah dilakukan pada 16 Agustus 2024," jelasnya.


Tim Dinas Kesehatan Sumut akan melakukan berbagai tugas pokok, seperti skrining, pengobatan, dan perawatan pasien, serta penyelidikan epidemiologi (PE) untuk DBD dan Program Malaria. 


Mereka juga akan melaksanakan fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS) untuk Malaria, serta penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat. 


"Selain itu, tim akan melakukan surveilans ketat untuk memantau perkembangan KLB dan berkoordinasi dengan pihak terkait," tandasnya.


Di sisi lain, Basarin juga menyampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Nisel dijadwalkan akan turun ke lapangan bersama Danramil pada Senin, 19 Agustus 2024. Sementara itu, Bupati Nisel bersama Forkopimda akan mengunjungi Pulau-Pulau Batu pada Rabu, 21 Agustus 2024, didampingi oleh Tim Dinas Kesehatan Sumut.


"Rapat koordinasi lebih lanjut akan dilaksanakan pada Minggu malam, 18 Agustus 2024, di Aula Rumah Dinas Bupati Nisel, setelah Tim Dinas Kesehatan Sumut tiba di sana," pungkasnya. (don)

Jumat, 16 Agustus 2024

RS Haji Medan Gelar Lomba Hari Kemerdekaan RI

    Jumat, Agustus 16, 2024  


PATIMPUS.COM - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan RI yang ke-79, Rumah Sakit Haji Medan menggelar serangkaian acara perlombaan menyemarakkan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.


Selain lomba, Wakil Direktur Umum dan Pengembangan Sumber Daya Manusia RS Haji Medan, Ridesman, menyampaikan pihaknya telah melakukan rangkaian kegiatan bakti sosial di HUT ke 32 rumah sakit sekaligus HUT kemerdekaan dengan melalukan bakti sosial. Ini telah dimulai sejak bulan Juni lalu dan berlangsung hingga Juli. 


Adapun bakti sosial yang dilalukan yakni sunat massal yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan pengobatan gratis untuk masyarakat sekitar yang membutuhkan layanan kesehatan.


"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, sekaligus mempererat kebersamaan di antara staf rumah sakit," ujar Ridesman, Jumat (16/8/2024).


"Kegiatan ini sangat penting bagi kami karena selain memperingati HUT rumah sakit, juga sebagai wujud tanggung jawab sosial kami terhadap masyarakat sekitar," tambah Dr. Ridesman.


Dalam rangka memeriahkan HUT dan Hari Kemerdekaan, RS Haji Medan juga mengadakan berbagai perlombaan, baik di dalam ruangan maupun di lapangan. 


Beberapa lomba yang diadakan di lapangan antara lain lomba tarik tambang, lomba makan kerupuk, lomba karung goni, lomba estafet air, di mana peserta harus mengisi botol menggunakan air yang disalurkan dari belakang.


“Selain itu, di dalam ruangan, diadakan lomba untuk menilai ruangan perawatan terbaik, yang dinilai berdasarkan kerapian, performa kerja, serta pengelolaan ruangan yang optimal,” sebutnya.


Tak hanya itu, RS Haji Medan juga menyelenggarakan lomba pengetahuan umum tentang rumah sakit. Lomba ini ditujukan bagi pegawai non-medis, seperti lulusan SMA atau sarjana hukum, untuk menguji pemahaman mereka tentang berbagai aspek operasional rumah sakit, termasuk pengetahuan dasar mengenai prosedur operasi dan unit perawatan intensif (ICU).


"Tujuan dari lomba ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh pegawai, tanpa memandang latar belakang pendidikan mereka, memiliki pengetahuan yang memadai tentang rumah sakit," jelas Dr. Ridesman. 


"Dengan memahami hal ini, mereka dapat beradaptasi dengan lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien." urainya kembal.


Dr. Ridesman juga menekankan bahwa acara ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk memperkuat semangat nasionalisme dan kebersamaan di antara seluruh staf rumah sakit. 


"Kegiatan ini menjadi momen bagi kita semua untuk bertemu langsung, berinteraksi, dan membina kebersamaan, terutama bagi staf yang memiliki jadwal kerja yang berbeda," ungkapnya. (don)

Minggu, 04 Agustus 2024

Tanggulangi TB, Semua Pihak Harus Berkolaborasi

    Minggu, Agustus 04, 2024  


PATIMPUS.COM - Dalam diskusi penanggulangan TB di Sumatera Utara dan sosialisasi piagam hak dan kewajiban pasien, dr Delyuzar, salah satu komponen dalam upaya penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Sumatera Utara, menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk meningkatkan efektivitas program penanggulangan TB. 


Acara ini dihadiri oleh berbagai tim percepatan penanggulangan TB, termasuk organisasi Forwakes, dengan tujuan saling memberikan masukan dan mencari solusi untuk meningkatkan hasil penanggulangan TB di daerah ini.


"Tujuan dari acara ini adalah bagaimana kita bisa lebih baik lagi dalam kolaborasi. Kami berharap melalui forum ini, kita bisa saling mendengar, memberikan masukan, dan ada tempat-tempat untuk kita berkolaborasi," ujar Dr Delyuzar, Minggu (4/8/2024) di UPT Rumah Sakit Khusus Paru Masyarakat.


Menurut Dr Delyuzar, acara ini juga penting untuk sosialisasi dengan media dan penyusunan penelitian tentang peran pemangku kepentingan, hambatan yang dihadapi, serta usulan dan perencanaan ke depan. 


Dia pun mencontohkan bagaimana keberhasilan Desa Pasar Miring, Deli Serdang, hingga menjadikan desa tersebut bebas dari TB.


Bahkan, ada gelontoran anggaran dari dana desa untuk pemberian vitamin.


"Keberhasilan penanggulangan TB di Sumatera Utara harus bisa direplikasi di daerah lain. Kita perlu mempercepat upaya ini dan memastikan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan komunitas," tambah Delyuzar yang juga Ketua Pamali TB (Perhimpunan Pasien dan Mmasyarakat Peduli Tuberkolosis).


Menurut Delyuzar, Gubernur Sumatera Utara telah mengeluarkan SK untuk tim percepatan penanggulangan TB ini, termasuk Forwakes, yang bertujuan memperkuat kerjasama di lapangan. 


"Kami perlu effort yang tidak bisa jalan sendiri. Harus ada dua komponen Utama, pemerintah, yang bertanggung jawab dari aspek pendanaan, dan komunitas, yang melibatkan pemangku kepentingan masyarakat, pasien, organisasi profesi, dan media. Dengan berkolaborasi, kita bisa mencapai tujuan," tegas Dr. Delyuzar.


Di tempat yang sama, Dr. Jefri Suska, Direktur Rumah Sakit Khusus Paru, menyampaikan rasa syukurnya atas kolaborasi yang terjalin antara rumah sakit dan lembaga komunitas TB dalam upaya penanggulangan Tuberkulosis (TB). 


"Alhamdulillah, hari ini kita bekerja sama dengan lembaga komunitas TB. Rumah Sakit Paru menjadi tempat FGD atau forum diskusi untuk merencanakan bagaimana program bebas TB 2030 dapat tercapai," ujar dr. Jefri.


Dalam pertemuan tersebut, dr. Jefri menekankan pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat umum dan mereka yang pernah menjalani pengobatan TB. 


"Kegiatan ini tidak bergantung pada sekelompok organisasi saja, tapi melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Penting bagi mereka yang pernah menjalani pengobatan untuk tidak takut atau malu menyampaikan keluhan yang bisa berdampak merugikan diri sendiri maupun keluarga," tambahnya.


"Mudah-mudahan apa yang disampaikan dalam pertemuan ini dapat tersampaikan keluar dan tidak hanya selesai sampai di sini saja," tutup dr. Jefri.


Sementara itu, Direktur Poltekkes Medan, Sri Arini Winarti Rinawati, SKM. M.Kep, menyampaikan pentingnya peran Poltekkes dalam mengawal program kesehatan di daerah sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Kesehatan. 


Dalam pidatonya, Sri Arini menekankan bahwa Poltekkes Medan, bersama 38 Poltekkes lainnya di Indonesia, berperan penting dalam mendukung program kesehatan baik penyakit menular maupun tidak menular.


"Kami mengawal program ini melalui kurikulum yang mengintegrasikan mata kuliah mengenai penyakit-penyakit tersebut. Ini menjadi default yang diberikan kepada peserta didik secara generik. Selain itu, kami juga melaksanakan inter-professional education karena kami memiliki 7 jurusan atau calon tenaga kesehatan yang harus berkolaborasi sejak awal pendidikan," ujar Sri Arini.


Sri Arini juga menjelaskan, kolaborasi ini tidak hanya terjadi di lingkungan pendidikan, tetapi juga dalam praktek lapangan dan komunitas. "Kami menjadi perpanjangan tangan dari kehadiran Kementerian Kesehatan, melaksanakan PKL di 9 kabupaten/kota," tambahnya.


Menurut Sri Arini, potensi munculnya TB di Medan cukup tinggi, sehingga penting bagi mahasiswa untuk menjalani screening kesehatan yang komprehensif. 


Sri Arini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pendidikan tinggi kesehatan di Sumatera Utara. "Kolaborasi ini memungkinkan kita untuk menggunakan media yang lebih modern dan mudah diterima oleh kalangan remaja. Dengan demikian, TB tidak lagi menjadi penyakit yang tabu untuk dibicarakan," tuturnya.


"Kami berharap seluruh pendidikan tinggi kesehatan di Sumatera Utara bisa berkumpul dan bekerja sama untuk mengatasi TB. Kami siap untuk berperan aktif dalam upaya ini," tutup Sri Arini. (don)

Jumat, 02 Agustus 2024

Pemko Medan Minta 'Orang Mati' Kembalikan Dana Jaspel dan BOK

    Jumat, Agustus 02, 2024  


PATIMPUS.COM - Sejumlah pegawai dan puskesmas di Medan harus menghadapi permintaan pengembalian dana Jasa Pelayanan (Jaspel) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). 


Sebanyak 35 pegawai, termasuk yang sudah pensiun dan meninggal, serta 44 puskesmas diwajibkan mengembalikan dana tersebut.


Nursulinda, mantan staf Puskesmas Terjun di Medan Marelan, mengungkapkan keresahan terkait hal ini. 


Dalam pesan yang diterima oleh media, ia menjelaskan situasi yang dihadapi para pegawai dan puskesmas.


"Assalamualaikum, bagaimana kabar, sehat, mba? Boleh cerita sedikit ya. Semasa aku sedang bertugas, ada dapat jasa pelayanan dari BPJS. Terus setiap bulan turun, kami dapat upah 50 ribu per bulan. Nah, sekarang BPJS dan Inspektorat minta uang dibayarkan ke pegawai disuruh kembalikan dari tahun 2023. Sementara yang sudah pensiun pun ditagih. Kalau nggak mau bayar, katanya berurusan dengan mahkamah," ungkapnya, Kamis (1/8/2024).


Keluhan ini mencuat karena banyak pensiunan yang merasa kesulitan untuk mengembalikan dana tersebut, mengingat penghasilan mereka saat ini hanya bergantung pada uang pensiun yang diterima.


"Maaf ya merepotkan. Bukan apa-apa, yang sudah pensiun mau bayar pakai apa? Kan tinggal uang pensiun yang diterima," lanjutnya.


Selain itu, mereka juga menekankan bahwa selama bekerja, mereka benar-benar turun ke lapangan dan bekerja keras untuk memenuhi tanggung jawab mereka.


"Kita itu, pure (murni), benar-benar kerja, turun ke lapangan pakai SPT dan buat laporan hasil turun lapangan. Nggak tahu tiba-tiba inspektorat minta kembalikan uang kelapangan selama 1 tahun. Terus BPJS meminta pembayaran yang sakit dan opname, jadi nggak ada istilah sakit dan opname. Padahal sakit karena kecapean melayani BPJS yang begitu banyak setiap hari masa aku kerja," tambahnya.


Dia pun berharap, keluhan ini dapat segera mendapatkan perhatian dari pihak berwenang, agar para pensiunan tidak terus terbebani dengan pengembalian dana yang diminta.


Sementara itu, Kepala Inspektorat Kota Medan, Sulaiman Harahap menjelaskan, nantinya ada pembuktian misalnya ada yang sudah meninggal dan harus membuktikan dengan surat kematian.


Dalam kasus pengembalian dana dari pegawai puskesmas, Sulaiman menegaskan bahwa Inspektorat tidak menerima uang tunai. 


"Seluruh pembayaran harus dilakukan melalui transfer ke rekening yang telah ditentukan. nanti surat tanda setorannya disampaikanlah ke Inspektorat dan tidak perorangan, tapi jadi satu ke satuan, misalnya unit kerjanya di mana, bendaharanya nanti yang menyampaikannya ke kami," katanya.


Sulaiman juga membantah pengembalian ini hanya dilakukan untuk 35 pegawai saja.


"Beda-beda, bukan 35, masing-masing unit kerjanya kan beda-beda, UPT puskesmas ya, dan bukan hanya mereka aja, seluruh puskesmas di Kota Medan," jelasnya.


Begitupun, Sulaiman tidak bisa membeberkan leih lanjut.


"Saya tidak bisa memberikan berapa orang, by name by address, karena itu bagian dari pemeriksaan," tandasnya. (don)

Kamis, 01 Agustus 2024

Status KLB, 32 Provinsi di Indonesia Beresiko Tinggi Polio

    Kamis, Agustus 01, 2024  


PATIMPUS.COM - Sebanyak 32 provinsi di 399 kabupaten/kota di Indonesia beresiko tinggi penyebaran polio khususnya polio tipe 2. Sedangkan 8 provinsi melaporkan kejadian luar biasa (KLB) kasus polio.


Hal itu diungkapkan Prof dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu MKed(Ped) SpA(K) PhD(CTM), dalam kegiatan Pelaksanaan Advokasi dan Penguatan Imunisasi IPV2 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Kamis (01/08/2024) di Medan.


dr Ayodhia memaparkan, Poliomyelitis merupakan penyakit yang ditularkan oleh virus polio yang termasuk dalam golongan enterovirus.


Virus ini berkembang di saluran pencernaan dan menyerang system saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak yang belum mendapatkan imunisasi.


"Terdapat 12 kasus polio dan 32 anak sehat positif polio yang tersebar di 8 propinsi di Indonesia rentan waktu 2022 hingga 2024," sebut Ayodhia.


Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumut, menerangkan, imunisasi merupakan upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan.


"Pelaksanaan imunisasi juga merupakan perwujudan dari komitmen kita dalam bela negara, " kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Bapak Drs. Basarin Yunus Tanjung melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut Novita Saragih.


Novita menyebutkan imunisasi dapat melindungi warga negara Indonesia dari berbagai penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti polio, difteri, hepatitis, pertusis, tetanus dan campak rubella. 


"Masyarakat Indonesia yang hidup sehat, kuat dan unggul menjadi modal awal bagi sebuah bangsa yang maju," jelasnya. 


Pelaksanaan imunisasi juga menjadi faktor penting dalam penurunan angka stunting karena termasuk salah satu intervensi spesifik yang sejalan dengan rencana pembangunan nasional bidang kesehatan pada RPJMN 2022-2024.


"Indonesia telah mendapatkan sertifikat bebas polio pada tahun 2014. Artinya Indonesia harus memiliki cakupan imunisasi yang tinggi dan merata agar status bebas polio dapat dipertahankan. Konsekuensinya penemuan satu kasus polio merupakan suatu kejadian luar biasa (KLB)," jelasnya. 


Menurutnya pada saat pandemi covid-19, cakupan imunisasi rutin menurun karena orangtua enggan atau tidak berani membawa anaknya ke posyandu. Akibatnya banyak terjadi KLB penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) termasuk KLB polio.


"Secara nasional tercatat KLB polio terjadi di Aceh (3 kasus), Jawa Barat (1 kasus), Jawa Tengah (1 kasus), Jawa Timur (2 kasus), Papua (4 kasus) dan terakhir Banten (1 kasus). Oleh karena itu kita perlu menguatkan imunisasi polio untuk pencegahan penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen termasuk penguatan imunisasi IPV, " jelasnya. 


Dia menambahkan Indonesia telah melaksanakan tahapan-tahapan yaitu kampanye imunisasi tambahan polio (TOPV) nasional, penarikan vaksin OPV secara bertahap yang dimulai dengan penggantian dari trivalent oral polio vaccine (TOPV) menjadi bivalent oral polio vaccine (BOPV), dan introduksi satu dosis inactivated poliovirus vaccine (IPV) pada tahun 2016. 


"Penarikan OPV secara bertahap yang dimulai dengan penggantian TOPV ke BOPV dan introduksi IPV bertujuan untuk mencegah munculnya kasus circulating vaccine-derived polio viruses (CVDPV) dan vaccine-associated paralytic polio (VAPP) yang disebabkan oleh virus polio yang berasal dari virus polio sabin, " urainya. 


WHO mulai 5-7 Oktober 2020, tambahnya, mencatat bahwa produksi IPV telah meningkat secara signifikan sehingga memungkinkan untuk melaksanakan introduksi atau pengenalan IPV dosis kedua atau IPV2 ke dalam jadwal imunisasi rutin di 94 negara yang saat ini menggunakan IPV satu dosis dan BOPV. 


"Penambahan dosis kedua IPV akan meningkatkan perlindungan terhadap semua virus polio, termasuk perlindungan terhadap kelumpuhan yang disebabkan oleh VDPV2, " urainya


Berdasarkan rekomendasi WHO, lanjutnya, maka dilaksanakan introduksi imunisasi IPV2 pada imunisasi rutin. Jadwal IPV yang dianjurkan pada imunisasi rutin adalah usia 4 bulan untuk IPV dosis pertama diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HBHIB3 dan OPV4. 


"Sedangkan pemberian IPV2 diberikan pada usia 9 bulan bersamaan dengan imunisasi campak-rubela, " paparnya. (don)

Rabu, 31 Juli 2024

Mulai Agustus 2024, Tarif Layanan Pasien Umum RS Pirngadi Disesuaikan

    Rabu, Juli 31, 2024  


PATIMPUS.COM - Terhitung mulai 1 Agustus 2024, tarif layanan pasien umum di RSUD dr Pirngadi Medan disesuaikan.


Semula dikenakan tarif Rp15 ribu untuk setiap pasien umum yang berobat, kini menjadi Rp70 ribu.


Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Gibson Girsang mengatakan, penyesuaian tarif baru ini berpedoman dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.


“Penyesuaian tarif baru yang diberlakukan ini untuk memastikan pelayanan yang lebih baik bagi para pasien,” kata Gibson kepada wartawan, Rabu 31 Juli 2024.


Gibson menyebutkan, jenis pelayanan, alat, dan fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit milik Pemko Medan ini akan tetap sama walau mengalami kenaikan tarif.


“Pelayanan, jenis, alat, fasilitas tetap seperti biasa. Tapi, begitu ini fokus untuk penguatan pelayanan prima,” tandasnya. (don)

RSU Haji Siap Tampung Pasien PON XXI

    Rabu, Juli 31, 2024  


PATIMPUS.COM - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut-Aceh yang dijadwalkan pada 8 sampai 20 September 2024 sudah di depan mata.


Pemerintah terus mematangkan kesiapan dari berbagai bidang, termasuk salah satunya bidang kesehatan.


Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB-PON) Wilayah Sumatera Utara (Sumut) telah menetapkan 56 rumah sakit sebagai tempat rujukan untuk atlet dan offisial, satu diantaranya adalah rumah sakit milik Pemprov Sumut, RSU Haji Medan.


Rumah sakit yang terletak di Kabupten Deli Serdang ini sudah melakukan berbagai persiapan. Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan drg Anda Siregar menyampaikan pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk menyambut perhelatan PON.


“Kami sudah mempersiapkan IGD khusus PON, tim Satgas khusus PON, ruang rawat inap VIP dan Super VIP, ruangan fisioterapi khusus atlet yg mengalami cidera, ruangan kamar operasi khusus, penyediaan ambulance emergency, medical centre di Gedung Astaka,” ujarnya.


Selain itu, lanjut Anda pihaknya juga akan mengirimkan tenaga medis menjadi volunteer di venue pertandingan. 


“Kami berharap bisa memberikan pelayanan optimal, bisa ikut berkontribusi menyukseskan perhelatan PON di Sumatera Utara,” ujar Anda. (don)

Jumat, 26 Juli 2024

Jadi Modul Penurunan Stunting, Ka BKKBN Sumut Apresiasi Kota Sibolga

    Jumat, Juli 26, 2024  


PATIMPUS.COM - Puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang dipusatkan di Kota Sibolga berlangsung sukses dan meriah, Jumat (26/7) pagi. 


1.500 peserta berasal dari perwakilan BKKBN kabupaten/kota se Sumut tumpah berkumpul bersama dalam perayaan Harganas ke 31 dengan tema ‘Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas’ tersebut. 


Kegiatan ini melaporkan, tenda merah putih sepanjang kurang lebih 50 meter terlihat megah berdiri di acara yang digelar di pinggir Pantai Pelabuhan Lama, Kota Sibolga ini. 


Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Dr Munawar Ibrahim SKp MPH, dalam sambutannya, mengapresiasi Kota Sibolga sehingga menjadi tuan rumah Harganas Provsu ke 31. Kata Ibrahim, Kota Sibolga telah menjadi modul percepatan penurunan angka stunting yang cukup baik khususnya di Sumut hingga nasional. 


“Tren penurunan stunting di Kota Sibolga cukup signifikan yakni kini hanya tinggal 10,6 persen saja, sementara di Sumut sendiri telah menembus angka 18,5 persen atau sudah di bawah angka Nasional. Tentunya keberhasilan ini tidak terlepas dari peran serta BKKBN yang didukung kementerian dan kelembagaan lainnya sehingga penurunan angka stunting di Sumut cukup bagus,” kata Ibrahim, meyakini Kota Sibolga bisa dijadikan sebagai daerah percontohan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Sumut.


Sementara, Wali Kota Sibolga Jamaluddin Pohan menjelaskan, bahwa keberhasilan Sibolga menurunkan angka stunting saat ini, berkat kerjasama pemerintah daerah dengan seluruh stakeholder.


“Program bapak asuh anak stunting untuk pemberian makanan tambahan bergizi bagi anak berisiko stunting itu sangat penting. Maka tentunya kami cukup berbangga bisa menurunkan angka stunting sehingga menjadi tuan rumah yang baik,” bangga Jamaluddin Pohan. 


Asisten Administrasi Umum Pemprovsu, Lies Handayni Siregar mewakili Pj Gubsu Ahmad Fatoni yang berhalangan hadir dalam sambutannya mengatakan, semakin menurunnya angka stunting di Sumut membuktikan keseriusan provinsi ini dalam mendukung program pemerintah menuju Indonesia Emas tahun 2045 mendatang. 


Sekretaris Utama BKKBN Pusat, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si juga mengakui bahwa Kota Sibolga menjadi salah satu kota yang berhasil di Sumut dengan 10,6 persen dan angka ini berhasil melampaui dari target nasional dalam pencegahan penurunan stunting.


“Angka stunting Nasional tercatat masih sebesar 21,5 persen. Tapi di Kota Sibolga sudah 10,6 persen ini cukup luar biasa. Saya berharap agar angka penurunan stunting di Sibolga ini bisa dipertahankan. Harapan saya angka stunting di Sibolga yang sudah baik ini bisa dipertahankan dan saya yakin hasil SSGI tahun 2024 yang akan datang bisa turun lagi. Artinya janji pak wali kota menuju tujuh persen semoga bisa tercapai,” ujarnya.


Sebelumnya, acara penghargaan berupa 10 nominasi dalam rangka Harganas ke-31 Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 telah diserahkan saat Gala Dinner yang digelar di Pendopo Pemko Sibolga, Kamis (25/7/2024) malam. 


Dari 10 nominasi, Kota Medan merebut empat penghargaan masing-masing, Terbaik I dalam Pelibatan Remaja yang bermakna dalam Program Genre (Generasi Berencana), Harapan I Komitmen pemerintah daerah dalam pelaksanaan audit kasus stunting siklus I Tahun 2024.


Kemudian, Terbaik II Capaian Pelayanan KB Absolut Terbanyak Tingkat Sumut Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptot 2024 serta Harapan I Penyerahan secara simbolis hasil olah data Verifikasi dan Validasi data keluarga resiko Stunting. (don)

Kamis, 18 Juli 2024

Persiapan Rumah Sakit Ditingkatkan Untuk Hadapi Situasi Darurat Selama PON XXI

    Kamis, Juli 18, 2024  


PATIMPUS.COM - Persiapan rumah sakit dan tenaga medis terus ditingkatkan untuk menghadapi situasi selama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan diselenggarakan di Sumut dan Aceh.


Proses ini melibatkan penyesuaian Standar Operasional Prosedur (SOP), simulasi, dan peralatan medis yang sesuai dengan standar. 


"Kita menyesuaikan SOP, menyesuaikan simulasi, dan peralatan rumah sakit dengan tenaga kesehatan yang ada, sehingga pada saat simulasi kita bisa memetakan kelemahan-kelemahannya dan apa yang perlu kita sempurnakan," ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Drs. Basarin Yunus Tanjung MSi, Kamis (18/7/2024) di Medan.


Selain itu, telah dipastikan bahwa rumah sakit tipe A, seperti RSUP Adam Malik, siap menjadi rujukan jika diperlukan. Begitu juga dengan rumah sakit tipe B seperti RSU Haji Medan.


Beberapa kondisi seperti patah tulang yang memerlukan operasi atau cedera kepala yang memerlukan pemindaian MRI akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas tersebut. 


Hal ini dilakukan karena tidak semua rumah sakit di daerah memiliki peralatan canggih seperti MRI.


"Ada sekitar 60 rumah sakit kabupaten/kota yang akan kita siapkan selama PON ini. Kita masih memetakannya sekaligus meminta komitmen mereka sebelum dilakukan MoU," jelasnya.


Di sisi lain, Basarin menerangkan, BPJS Ketenagakerjaan akan menjadi back up bagi para atlet. 


"Dalam masa pertandingan itu nanti akan dikerjasamakan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Gunanya BPJS Ketenagakerjaan ini siapa tahu nanti dia cedera, kemudian tak bisa bekerja 1 bulan 2 bulan misalnya, nah BPJS Ketenagakerjaan ini bisa diklaim," terangnya.


Saat ini, kata dia, pendataan jumlah atlet dan official yang akan berpartisipasi terus dilakukan, dengan perkiraan mencapai 9.000 orang. 


BPJS Ketenagakerjaan akan dilibatkan dan nantinya akan menjalin kerjasama untuk memastikan semua peserta terlindungi. 


"Ya rencananya kan didaftarkan, tapi itu jika dari kontingennya sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka kita tidak lagi mendaftarkannya," ungkapnya.


Fasilitas kesehatan juga akan disiapkan di berbagai titik seperti venue pertandingan, hotel, dan Medical Center regional yang akan dilengkapi dengan dokter spesialis dan dokter umum.


"Pelayanan kesehatan akan disediakan di pos pelayanan kesehatan di venue, hotel, dan setiap beberapa hotel dan venue akan ada Medical Center. Penempatan dokter spesialis dan dokter umum akan disesuaikan proporsionalnya," urainya.


Selain itu, persiapan untuk anti-doping juga sudah menjadi perhatian penting, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PB PON. Pembiayaan untuk medis, venue, pertandingan, transportasi, dan konsumsi akan dialokasikan oleh PB PON.


"Minggu pertama bulan Agustus diharapkan semuanya selesai, baik MoU dengan rumah sakit hingga persoalan anggaran," tutupnya. (don)

Sambut PON XXI, Dinkes Sumut Siapkan 1150 Tenaga Medis

    Kamis, Juli 18, 2024  


PATIMPUS.COM - Dalam rangka menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI, pemerintah dan panitia penyelenggara di Provinsi Sumatera Utara telah menggelar rapat koordinasi lintas bidang untuk memastikan segala aspek berjalan lancar. 


Fokus utama dari rapat ini yakni untuk memastikan kesiapan pelayanan kesehatan bagi para atlet dan peserta. 


Dalam rapat koordinasi persiapan PON belum lama ini, semua bidang yang terlibat dalam event 4 tahun sekali ini turut hadir untuk memberikan sumbangsih demi kelancaran PON kali ini.


Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Drs Basarin Yunus Tanjung MSi, pihaknya telah mempersiapkan beberapa rumah sakit sebagai rujukan utama untuk menangani segala kebutuhan medis selama PON. 


"Selain itu, Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan medis juga telah dirumuskan. SOP ini akan memastikan bahwa semua tindakan medis dilakukan dengan cepat, tepat, dan sesuai dengan standar yang berlaku," ujar Basarin, Rabu (18/7/2024) malam.


Menurut dia, tim medis yang akan bertugas di berbagai venue dan fasilitas pelayanan medis telah dibentuk. Mereka akan disebar di lokasi-lokasi strategis untuk memberikan pertolongan pertama dan penanganan medis lainnya jika diperlukan. 


"Tenaga medis yang akan ditugaskan kurang lebih sekitar 1150 orang," terangnya.


Fasilitas pelayanan medis, termasuk klinik dan pos pertolongan pertama, juga telah dipersiapkan di sekitar venue pertandingan dan akomodasi atlet.


Untuk memastikan kesiapan dan kenyamanan tenaga medis, mereka akan ditempatkan di hotel-hotel yang telah ditunjuk. Hal ini memungkinkan mereka berada dalam jarak yang mudah dijangkau dari venue pertandingan dan tempat-tempat penting lainnya.


Sekitar 1150 tenaga medis diperkirakan akan ditugaskan selama PON berlangsung. Mereka terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya yang telah terlatih dan siap memberikan layanan kesehatan terbaik.


Sementara itu, anggaran untuk keperluan medis masih dalam proses finalisasi. Pemerintah dan panitia terus bekerja untuk memastikan semua kebutuhan medis dapat terpenuhi tanpa kendala finansial. (don)

Memasuki Usia 96, RS Pirngadi Berikan Pelayanan Kesehatan Terpadu Ke Masyarakat

    Kamis, Juli 18, 2024  


PATIMPUS.COM - Diusianya yang ke 96 tahun, RSUD dr Pirngadi Medan terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang holistik dan menyeluruh kepada masyarakat.


Sejumlah kegiatan bakti sosial dan program edukasi dilaksanakan guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga Medan.


Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suhartono SpPD melalui Wakil Direktur SDM dan Pendidikan RSUD Pirngadi, Rina Amelia menerangkan, pada tanggal 12 Juli lalu, RSUD Pirngadi menggelar sejumlah kegiatan penting, termasuk pemilihan dan penilaian perawat serta tenaga kesehatan lainnya.


Proses ini tidak hanya menyoroti keunggulan profesi, tetapi juga memastikan standar pelayanan yang tinggi bagi pasien.


Salah satu fokus utama RSUD Pirngadi adalah pada pelayanan pasien yang memerlukan perawatan khusus, seperti penyediaan layanan kemoterapi dan perawatan katarak.


"Kemudian kegiatan yang utamanya itu yakni bakti sosial kita pada masyarakat Kota Medan antara lain pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kacamata baca, ada juga operasi katarak, kemudian pemeriksaan THT dan pemeriksaan kebidanan serta kegiatan gerak jalan santai senam sehat," jelas Rina di dampingi Ketua Panitia HUT, Lini, Kamis (18/7/2024).


Selain itu, RSUD Pirngadi juga akan melakukan lomba video media sosial yang mengangkat berbagai fasilitas dan layanan unggulan rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan informasi tentang pelayanan kesehatan yang tersedia bagi masyarakat Kota Medan.


"Pada 16 Juli kemarin, kita melakukan bakti sosial pemeriksaan gigi di SD 068085 Jalan STM, Medan Amplas. Tim SMF kita turun ke sana, lalu memeriksa gigi anak-anak SD," jelasnya.


Rina Amelia, menyampaikan bahwa kegiatan-kegiatan ini merupakan komitmen rumah sakit dalam menyediakan layanan yang bermutu tinggi serta memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.


Melalui berbagai inisiatif ini, RSUD Pirngadi berharap dapat terus menjadi pusat kesehatan terkemuka yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat Kota Medan. (don)

Sudah Dibaca

Labels

Labels

© 2023 patimpus.com.