Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Januari 2025

Habis Jumatan, Forwakes Bagikan Susu Kambing di Masjid Al Annas Dinas Kesehatan Medan

    Jumat, Januari 10, 2025  


PATIMPUS.COM – Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) kembali menggelar program sosial bertajuk "Sedekah Jumat" di Masjid Annas, Dinas Kesehatan Medan, Jumat (10/1/2025). 


Pada kegiatan kali ini, Forwakes berkolaborasi dengan PT ASI, produsen susu kambing berkualitas, untuk membagikan seratus paket susu kambing kepada jamaah usai salat Jumat.


Ketua Forwakes, Mahbubah Lubis, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Forwakes dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui aksi nyata.


“Sedekah Jumat ini adalah wujud kepedulian kami terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam memberikan asupan bergizi seperti susu kambing. Susu kambing kaya akan nutrisi yang sangat baik untuk menunjang kesehatan tubuh, apalagi di tengah cuaca yang tidak menentu seperti sekarang. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Mahbubah.


Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari PT ASI, yang turut hadir melalui perwakilannya, Alwen Ong. Dalam sambutannya, Alwen menekankan pentingnya akses masyarakat terhadap produk bernutrisi seperti susu kambing.


“PT ASI selalu berkomitmen untuk mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kami percaya bahwa susu kambing adalah salah satu produk yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kehadiran kami dalam kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendukung kesehatan masyarakat di Medan,” ujar Alwen.


Para jamaah yang menerima susu kambing menyambut baik inisiatif ini. Mereka mengaku senang bisa mendapatkan produk bernutrisi secara gratis. 


Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Medan, Yuda Pratiwi Setiawan menyambut baik sedekah Jumat yang dilakukan forwakes.


"Kami secara tangan terbuka menyambut positif dan mensupport kegiatan yang dilakukan teman-teman Forwakes," singkatnya. (don)

Selasa, 07 Januari 2025

Dinkes Sumut Siap Dukung Program MCU Gratis Bagi Warga Yang Ultah

    Selasa, Januari 07, 2025  


PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) siap mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam memberikan Medical check up (MCU) gratis kepada masyarakat Indonesia saat sedang berulang tahun. 


Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy mengatakan jika target Presiden Prabowo untuk memberikan reward protek kesehatan kepada seluruh masyarakat di setiap hari ulang tahun masyarakat.


"Pak Presiden Prabowo ingin memberikan reward kesehatan bagi masyarakat yang berulang tahun untuk diberikan Medical Check Up secara gratis dengan beberapa item sesuai klasifikasi usia," ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/1/25).


Lebih lanjut, Faisal bersama pihak-pihak di kabupaten kota akan memaksimalkan pelayanan laboratorium di pelayanan kesehatan.


"Kita memaksimalkan pelayanan laboratoriumnya di tingkat puskesmas yang hari ini kita dorong supaya bisa menjadi puskesmas Integrasi Layanan Primer (ILP)," ucapnya.


Selain puskesmas, ia mengatakan, di rumah sakit umum juga ada beberapa medical check upnya, yang harus didorong sama dengan rumah sakit milik pemerintah.


"Rumah sakit kita punya potensi yang dikelola sama provinsi maupun kabupaten kota ya, jadi ini terbuka untuk memberikan medical check up pada masyarakat yang sedang berulang tahun," pungkasnya. (don)

Senin, 06 Januari 2025

Menghadapi Wabah HMPV, Kadinkes Sumut Himbau Harus Tenang

    Senin, Januari 06, 2025  


PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meminta masyarakat tidak perlu panik terkait maraknya virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang ramai di China.


Kepala Dinas kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Faisal Hasrimy menyampaikan dalam menghadapi wabah HMPV, sesuai arahan Kemenkes, pertama kita harus tenang, tetap waspada, dan kita tetap mengutamakan preventif.


"Kita harus teruskan dengan budaya hidup sehat, tetap menggunakan masker kembali, tetap mencuci tangan, tetap menjaga imun tubuh, mengkonsumsi vitamin, berolahraga dan intinya tetap menjaga kebugaran dan kondisi fisik," tegasnya kepada wartawan, Senin (6/1/25).


PJ Bupati Langkat itu juga memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak karantina, untuk semakin waspada dan ketat tentunya di pintu-pintu masuk antar negara.


Faisal juga mengatakan hingga saat ini, untuk di Sumut belum ada ditemukan kasus dan rumah sakit dalam kondisi apapun harus siap.


"Alhamdulillah belum, mudah-mudahan jangan sampai ditemukan dan diharapkan rumah sakit siap ya, artinya kita dengan pengalaman yang sudah-sudah dengan kondisi apapun kita harus siap," ungkapnya.


Terpisah Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), dr Nora Violita, mengatakan bahwa HMPV bukan virus baru dan sudah ada sejak lama, namun kembali membuat heboh.


Menurut dr Nora, lonjakan kasus tersebut memang memperihatinkan, tapi bukan berarti masyarakat harus panik, bagi mereka yang sehat, infeksinya cenderung ringan.


"Panik tidak akan membuat virus pergi, justru dapat membuat masyarakat lebih stres dan malah menurunkan imun. Fokus pada pencegahan, jaga daya tahan tubuh, dan hindari kontak dengan orang yang sakit," ujarnya.


Gejala HMPV, dr Nora mengatakan jika mirip dengan flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan terkadang sesak napas.


"Pada kondisi individu tertentu seperti anak-anak, lansia atau orang dengan penyakit kronis, virus tersebut bisa menyebabkan komplikasi lebih serius seperti bronkitis atau pneumonia," ucapnya.


Para ahli menyebutkan situasi tersebut belum sampai pada level pandemi. HMPV dan virus lain yang terlibat seperti, Influenza A dan Rhinovirus, sudah lama ada dan cenderung menyebabkan infeksi musiman. 


"Lonjakan yang terjadi di China bagian Utara karena kombinasi beberapa virus. Jadi, bukan hanya HMPV yang beraksi sendirian, tapi dia bekerja sama dengan Influenza A dan Rhinovirus," tuturnya.


Beberapa alasan kasus HMPV melonjak, Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2024 itu menyebutkan ada 3 alasan pertama, musim dingin.


"Virus-virus pernapasan sangat suka cuaca dingin dan musim flu biasanya berlangsung dari November hingga Maret. Kedua, setelah memakai masker dan menjaga jarak selama dua tahun lebih, sekarang perlindungan tersebut mulai longgar dan akibatnya virus punya panggung bebas untuk menyebar," ungkapnya.


"Ketiga sistem imun masyarakat yang belum sepenuhnya pulih setelah pandemi juga menjadi faktor. Banyak anak-anak yang mungkin belum terekspos pada virus-virus ini sebelumnya, jadi lebih rentan," pungkasnya. (don)

Sertijab Kadis Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy Siap Tuntaskan Program Strategis

    Senin, Januari 06, 2025  


PATIMPUS.COM – Serah terima jabatan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Sumut pada Senin (6/1/2025).


Drs Basarin Yunus Tanjung MSi, secara resmi menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kesehatan kepada HM Faisal Hasrimy AP MAP, yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Sumut definitif.


Dalam sambutannya, Faisal Hasrimy menyampaikan apresiasi kepada Basarin atas dedikasi dan kontribusinya selama menjabat. Faisal menilai kepemimpinan Basarin sebagai contoh yang patut diteladani.


“Pak Basarin adalah figur senior yang penuh kehati-hatian dalam mengambil keputusan, dengan pengalaman panjang di sektor kesehatan. Kepemimpinan beliau telah memberikan warna dan inspirasi bagi Dinas Kesehatan, khususnya dalam pengawasan dan pembinaan di seluruh kabupaten/kota Sumatera Utara, karena beliau juga selaku Asisten I di Pemprov Sumut,” ujar Faisal.


Faisal menekankan pentingnya menjaga sinergi di lingkungan Dinas Kesehatan, mengingat tantangan pelayanan kesehatan semakin kompleks. Ia meminta seluruh jajaran untuk tetap solid dan bekerja sebagai satu kesatuan tanpa sekat bidang atau jabatan.


“Pelayanan kesehatan tidak mengenal batas bidang. Masyarakat hanya melihat satu hal, solusi atas kebutuhan mereka. Karena itu, kita semua harus berperan aktif menjawab tantangan ini, termasuk dalam pengawasan dan pembinaan rumah sakit swasta,” tegas Faisal.


Faisal juga menggarisbawahi pentingnya adaptasi terhadap perkembangan informasi di era digital. Ia mengajak jajaran Dinas Kesehatan untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dan edukasi publik, guna mendukung program-program kesehatan pemerintah.


“Saya mengajak seluruh tim untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan yang terbaik. Dukungan teman-teman semua sangat berarti, karena ini adalah bentuk tanggung jawab kita kepada Provinsi Sumatera Utara dan masyarakat,” tambahnya.


Sementara itu, menyampaikan bahwa seluruh dokumen terkait kepegawaian, keuangan, aset, serta kewenangan dan tanggung jawab telah diserahkan kepada Faisal. Ia berharap kepemimpinan baru dapat melanjutkan dan meningkatkan capaian yang telah diraih selama masa jabatannya.


"Harapan saya, dinas ini ke depannya menjadi lebih baik. Ada banyak hal yang harus dibenahi, yang mungkin belum tuntas selama saya di sini. Saya yakin Pak Faisal dapat menuntaskan dan membawa perubahan lebih baik lagi," ujar Basarin.


Selama enam bulan kepemimpinannya, Dinas Kesehatan Sumut berhasil meraih lima penghargaan bergengsi dari Kementerian Kesehatan dan Wakil Presiden RI. Salah satu penghargaan yang paling membanggakan adalah insentif Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp5,8 miliar atas upaya penanganan stunting yang sukses.


"Selain itu, kami juga mendapatkan penghargaan dalam bidang imunisasi, penanganan kanker, penyakit jantung, dan pembuluh darah. Penghargaan-penghargaan ini menjadi bukti kerja keras seluruh tim Dinas Kesehatan," tambah Basarin.


Ia berharap, di bawah kepemimpinan Faisal, prestasi ini dapat terus ditingkatkan dengan inovasi dan kolaborasi yang lebih baik. (don)

Jumat, 03 Januari 2025

Refleksi Akhir Tahun, Forwakes Sumut Gelar Silaturahim dan Evaluasi

    Jumat, Januari 03, 2025  


PATIMPUS.COM - Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara (Sumut) adakan refleksi mengakhiri tahun 2024 dengan silaturahmi dan evaluasi.


Refleksi akhir tahun Forwarkes mengusung tema 'Refleksi Tahunan Forwarkes Sumut Mengakhiri Tahun Dengan Evaluasi dan Resolusi'.


Ketua Forwakes Sumut, Mahbubah Lubis menyampaikan refleksi akhir tahun, sebagai bentuk untuk melangkah lebih baik pada tahun 2025 dan kedepannya.


Lebih lanjut, Mahbubah turut menyampaikan beberapa poin dalam kegiatan refleksi akhir tahun Forwakes Sumut seperti evaluasi kegiatan yang sudah berjalan pada tahun 2023 sampai tahun 2024.


"Merencanakan program atau kegiatan yang akan datang, meningkatkan keterlibatan dan pengembangan anggota, menyusun atau mengkaji strategi dan kebijakan organisasi," ujarnya, Jumat (3/1/25).


"Mengidentifikasi masalah ataupun hambatan dan mencari solusi bersama, kemudian terakhir terkait kerja sama dan kemitraan pada tahun 2025," lanjutnya.


Adapun beberapa kegiatan yang berhasil dilakukan Forwakes Sumut 2023-2024 seperti Seminar Hari AIDS Sedunia, donor darah sambut hari kemerdekaan ke-78 RI, Forwakes ikut sukseskan HPN 2023, donor darah dan seminar stunting.


Selanjutnya, kolaborasi dengan Dinkes Medan, sedekah Jumat, berbagi di bulan Ramadhan dan mendirikan Coffe Forwakes.


Terpisah Pembina Forwarkes Sumut, Zulnaidi mengatakan bahwa kegiatan silaturahmi tersebut untuk saling mendekatkan diri satu sama lain.


"Selain silaturahmi, tentu kita berkumpul sebagai bentuk mempereratkan hubungan sebagai keluarga dan membahas hal-hal yang dapat membangun Forwakes lebih maju di tahun berikutnya khususnya tahun 2025," pungkasnya. (don)

Kamis, 02 Januari 2025

75 dari 211 RS di Sumut Penuhi Kriteria untuk Penerapan KRIS

    Kamis, Januari 02, 2025  


PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengakui jika sebanyak 75 dari 211 Rumah Sakit (RS) yang ada di Sumut telah memenuhi kriteria penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).


Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Sumut dr Nelly Fitriani menyampaikan, jumlah tersebut berdasarkan hasil survei yang telah mereka lakukan terhitung hingga bulan Oktober 2024 kemarin.


"Sejauh ini sudah ada 75 RS dari 211 RS yang telah memenuhi kriteria KRIS di atas 75%," katanya kepada wartawan, Kamis (2/1/2025) malam.


Diketahui, berdasarkan PP No 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan, bahwa penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) pelaksanaannya secara menyeluruh untuk rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan paling lambat berlangsung pada tanggal 30 Juni 2025.


Sejalan dengan peraturan itu, juga telah diumumkan perubahan tarif iuran BPJS Kesehatan untuk peserta kelas 1, 2, dan 3 yang berlaku mulai 2025.


Lebih lanjut Nelly menyampaikan, sejauh ini Dinkes Sumut telah melakukan sosialisasi dan evaluasi terhadap pemenuhan RS dalam implementasi KRIS untuk pemenuhan 12 kriteria KRIS.


"Tantangan terbesar RS dalam pemenuhan kriteria KRIS terutama berkaitan dengan pemenuhan kriteria outlet oksigen setiap tempat tidur," sebutnya.


Adapun ke-12 kriteria KRIS itu, mencakup:


1. Komponen bangunan yang digunakan tidak boleh memiliki tingkat porositas yang tinggi. Hal ini bertujuan agar tidak mudah menyimpan debu dan mikroorganisme yang menyebabkan transmisi serta memudahkan untuk dibersihkan.


2. Ventilasi Udara. Bertujuan untuk kepentingan dilusi udara (konsentrasi mikroorganisme di dalam ruangan tetap rendah sehingga mengurangi risiko transmisi).


3. Pencahayaan Ruangan. Bertujuan agar pasien dan petugas dapat melihat dengan jelas kegiatan yang sedang dilakukan dan menghindari bahaya. Pencahayaan juga dilakukan agar dapat menyesuaikan biologis tubuh dan siklus sirkadian (ritme circadian).


4. Kelengkapan Tempat Tidur. Kelengkapan ini diberikan untuk kebutuhan daya listrik alat kesehatan dengan memperhatikan keselamatan pasien dan memudahkan mereka jika butuh bantuan.


5. Nakas per Tempat Tidur, bertujuan untuk menyimpan barang pribadi dari pasien yang sedang dirawat.


6. Suhu dan Kelembaban Ruangan. Pengaturan suhu sangat penting demi kenyamanan pasien dan petugas. Jika tidak dipenuhi dengan pengaturan suhu maka dapat mempengaruhi metabolisme tubuh.


7. Ruang rawat dibagi berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Penyakit (Infeksi, Non Infeksi), dan ruang rawat gabung. Hal ini dilakukan agar pasien untuk kenyamanan dan keselamatan pasien dan agar tercegah terjadinya transmisi.


8. Kepadatan Ruang Rawat (kamar) dan Kualitas Tempat Tidur (TT). Pengaturan ini bertujuan untuk mencegah transmisi, memudahkan pergerakan petugas dan alat kesehatan serta kebutuhan ventilasi.


9. Tirai/Partisi Antar Tempat Tidur. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan pasien (privacy) dan rel yang menggantung di plafon dengan kokoh bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pasien.


10. Kamar Mandi Dalam Ruangan Rawat Inap. Adanya kamar mandi di dalam ruang rawat inap bertujuan untuk memudahkan akses ke kamar mandi dan menjaga kenyamanan.


11. Kamar Mandi Sesuai Dengan Standar Aksesibilitas. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan pasien.


12. Outlet Oksigen. Ini bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan oksigen pasien setiap dibutuhkan.


Nelly menambahkan, saat ini RS telah berproses dalam upaya pemenuhan kriteria KRIS dan proses ini juga dikaitkan dalam pelaksanaan visitasi ijin berusaha RS serta pembinaan dan pengawasan RS.


"Akan dilakukan evaluasi lanjutan pada Januari 2025 ini untuk melihat proses perkembangan pemenuhan standar KRIS yang dilakukan oleh RS," pungkasnya.


Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan dr Yasmine Ramadhana Harahap yang ditanyakan persiapan penerapan KRIS di RS menyarankan agar menanyakan langsung ke Dinas Kesehatan.


"Sepertinya lebih pas tanya ke Dinkes, karena leading nya Kemenkes, bukan BPJS," katanya.


Namun saat disinggung perubahan tarif iuran BPJS Kesehatan untuk peserta kelas 1, 2, dan 3 yang berlaku mulai 2025 sejalan dengan KRIS ini, dia tidak memberikan jawaban. (don)

Rabu, 01 Januari 2025

Direktur RSUD Pirngadi Medan Dorong Konsep Medical Tourism Berbasis Sejarah dan Inovasi Modern

    Rabu, Januari 01, 2025  


PATIMPUS.COM - Direktur RSUD Dr. Pirngadi Medan, dr Suhartono, mengungkapkan rencana untuk mengembangkan konsep Medical Tourism yang mengintegrasikan layanan kesehatan dengan nilai sejarah dan inovasi modern. 


Hal tersebut diungkapkannya usai pertemuan ekspos kegiatan 'Pemanfaatan Gedung RSPM menjadi Medical Tourism Hub dan Pelayanan Unggulan Gigi' bersama LPPM USU, Senin (30/12/2924) di ruang rapat 1.


"Masukan ini menjadi tantangan yang menarik bagi kami. Sebagai unit pemerintah, tentu semua langkah perlu melalui diskusi dan persetujuan pimpinan. Namun, kami melihat potensi besar untuk memadukan layanan kesehatan dengan aspek sejarah yang ada di RSUD Pirngadi," ujar dr. Suhartono di dampingi Wakil Direktur Pelayanan Medis, drg Afifuddin dan Wadir SDM, Rina.


Di hadapan tim LPPM USU yang diwakili Wahyu Abdillah ST, MT, dan dr O.K Ilham Abdullah Irsyam, Suhartono menyampaikan, konsep ini tak hanya akan berfokus pada pelayanan medis, seperti layanan kesehatan gigi, tetapi juga memanfaatkan nilai-nilai historis dari gedung-gedung bersejarah di lingkungan rumah sakit. "Kami ingin mengembangkan layanan yang tidak hanya modern, tetapi juga mengkombinasikan elemen sejarah sehingga menarik bagi masyarakat, termasuk wisatawan," tambahnya.


Dr. Suhartono menjelaskan, RSUD Pirngadi berupaya menghilangkan stigma kecemasan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dengan menciptakan suasana yang ramah dan nyaman. "Kami ingin masyarakat merasa seperti sedang jalan-jalan, bukan berobat. Misalnya, mereka bisa sambil menikmati kopi atau berkumpul dengan teman sambil mendapatkan layanan kesehatan," ungkapnya.


Dia juga menyoroti perubahan tren di masyarakat, khususnya generasi muda yang kini lebih mengutamakan estetika dan gaya hidup, seperti perawatan gigi. "Anak muda sekarang sangat peduli pada penampilan. Bahkan sedikit masalah pada gigi saja bisa jadi perhatian besar. Ini peluang bagi kami untuk menghadirkan layanan kesehatan yang relevan dan terintegrasi dengan gaya hidup mereka," jelasnya.


RSUD Pirngadi, sambung dia, berencana untuk memanfaatkan nilai-nilai sejarah sebagai daya tarik utama dalam konsep ini. Gedung-gedung bersejarah yang menjadi bagian dari rumah sakit akan difungsikan untuk memberikan layanan kesehatan yang tetap mengikuti perkembangan zaman.


"Konsep ini memungkinkan kami memadukan nilai artistik dengan teknologi modern. Kami ingin menarik masyarakat lokal maupun wisatawan yang ingin menikmati keunikan sejarah sambil mendapatkan layanan kesehatan berkualitas," ujar dr. Suhartono.


Dalam pertemuan tersebut, dr. Suhartono berharap ide ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan potensi pariwisata medis di Medan dan Sumatra Utara. "Kami akan terus berbenah dan menggali berbagai inovasi untuk menciptakan pengalaman baru bagi masyarakat. Dengan begitu, fasilitas kesehatan seperti RSUD Pirngadi bukan hanya menjadi tempat pengobatan, tetapi juga bagian dari gaya hidup," katanya.


Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas RSUD Dr. Pirngadi Medan, Destanul Aulia, mengungkapkan pentingnya pengembangan potensi rumah sakit melalui konsep Medical Tourism yang menonjolkan keunggulan layanan kesehatan, khususnya dalam bidang perawatan gigi. 


Destanul, yang juga menjabat sebagai Ketua Medan Medical Tourism Board (MMTB) sejak dilantik oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution dua tahun lalu, menyampaikan bahwa MMTB telah bergerak aktif dalam mempromosikan Medan sebagai destinasi wisata medis. 


"Kami telah melakukan berbagai upaya selama dua tahun terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa tampilan fisik fasilitas kesehatan, selain kecepatan, empati, dan ketangguhan pelayanan, menjadi elemen penting dalam meningkatkan kepuasan pasien," ujarnya.


Destanul menggarisbawahi peran penting akademisi dalam mendukung pengembangan ini. "USU memiliki Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, di mana para dosen dapat memberikan kontribusi nyata melalui hasil penelitian mereka. Ide-ide ini kami diskusikan dengan pihak rumah sakit untuk kemudian diimplementasikan," katanya.


Ia juga menyoroti keunggulan RSUD Pirngadi dalam layanan perawatan gigi sebagai salah satu daya tarik utama untuk wisata medis. "Keunggulan kita adalah layanan perawatan gigi. Medical tourism ini harus difokuskan pada pasien non-BPJS, sehingga menjadi salah satu sumber pendapatan dan daya tarik tersendiri," jelasnya.


Dalam diskusi tersebut, Destanul menyampaikan pentingnya membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan wisata medis. Salah satunya adalah mendirikan kantor MMTB sebagai pusat koordinasi dan informasi. "Beberapa delegasi dari Jakarta dan Kudus telah datang untuk belajar tentang konsep MMTB. Namun, kita masih kekurangan infrastruktur yang memadai, termasuk kantor pusat," tambahnya.


Destanul mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution dan jajaran terkait. "Kami telah berdiskusi intensif dengan tim inisiator dan pihak pemerintah. Meski ada tantangan di masa politik saat ini, kami tetap berkomitmen untuk melanjutkan program ini demi kemajuan RSUD Pirngadi dan kota Medan," tegasnya. (don)

Selasa, 24 Desember 2024

RS Haji Medan Siap Hadapi Libur Nataru 2024

    Selasa, Desember 24, 2024  


PATIMPUS.COM - Dalam rangka menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Rumah Sakit Haji Medan mengumumkan beberapa penyesuaian jadwal pelayanan.


Selama periode libur tersebut, poliklinik rawat jalan akan ditutup sementara. Pasien yang membutuhkan pelayanan medis akan dialihkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).


Direktur Rumah Sakit Haji Medan, dr. Rehulina Ginting, M.Kes yang disampaikan 

Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, drg. Fitrady Ulianda Siregar, M.Kes bahwa pelayanan tidak banyak berubah hanya saja poliklinik rawat jalan tutup. 


“Untuk poliklinik rawat jalan kita tutup selama libur Nataru. Jika ada pasien yang membutuhkan layanan medis, kami arahkan langsung ke IGD agar tetap mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat," ungkapnya pada Selasa (24/12).


Sementara itu, jumlah pasien rawat inap di rumah sakit Haji sebutnya, mengalami sedikit penurunan. Saat ini, tercatat 186 pasien yang dirawat, dibandingkan sebelumnya yang mencapai 200 pasien. Penurunan ini dinilai tidak signifikan, namun tetap menjadi perhatian manajemen rumah sakit.


Terkait persiapan menghadapi potensi lonjakan kasus darurat, seperti kecelakaan selama libur panjang, pihak rumah sakit menegaskan kesiapannya. “Kami tetap siap melayani masyarakat, terutama dalam kondisi darurat. IGD kami beroperasi penuh dan siap menangani setiap kasus emergency,” tambahnya.


Meskipun ada beberapa penyesuaian, pihak rumah sakit memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Masyarakat diimbau untuk tidak ragu datang ke IGD jika membutuhkan penanganan medis, terutama dalam kondisi darurat.


Dengan persiapan matang, Rumah Sakit Haji berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru 2024. (don)

Dinkes Medan Himbau Warga, Jaga Kesehatan Selama Libur Nataru 2024

    Selasa, Desember 24, 2024  


PATIMPUS.COM - Kepala Dinas Kesehatan, Yuda Pratiwi Setiawan SSTP MSP, menghimbau warga agar menjaga kesehatan dan keselamatan selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 ini.


Menurut Yudha, untuk kenyamanan warga saat mudik, pihaknya mengaktifkan pos pelayanan kesehatan,  dari  14 titik Pos Pengamanan (Paspam) petugas  dibagi menjadi dua shift. 


"Setiap titik pos dilengkapi dengan dua petugas medis dan kendaraan ambulans yang siap menangani segala kejadian darurat. Jika diperlukan, pasien dapat dirujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk untuk tindakan lebih lanjut," ujar Yudha.


Selain itu, Yudha juga mengimbau kepada seluruh pemudik untuk menjaga kesehatan selama perjalanan, terutama bagi yang melakukan perjalanan jauh.


"Bawalah persediaan makanan dan minuman yang cukup, serta obat-obatan sebagai pertolongan pertama. Pastikan juga untuk selalu menjaga kondisi fisik, dan jika merasa lelah atau mengantuk, sebaiknya istirahat terlebih dahulu," ujar Yudha.


Lebih lanjut, Yudha menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi darurat selama perjalanan. "Bagi para pemudik yang mengalami situasi gawat darurat, bisa langsung mendatangi Pos Pospam Nataru yang terdekat untuk mendapatkan bantuan medis," tegasnya.


Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan keselamatan dan kesehatan para pemudik dapat terjaga selama liburan akhir tahun. 


Lokasi Pospam Kota Medan.

1. Pospam GOR Angsapura 

2. Pospam Medan Mall

3. Pospam SPBU Simpang Cemara

4. Pospam Deli Park

5. Pospam Carrefour

6. Pospam Tritura

7. Pospam Metrolink

8. Pospam RCW

9. Pospam depan plaza millenium

10. Pospam simpang selayang

11. Pos terpadu depan pos bloc

12. Pos terpadu terminal bandar deli belawan

13. Pospam marelan raya rengas pulau

14. Pospam simpang buaya kampung salam belawan. (don)

Dinkes Sumut Aktifkan Pos Pelayanan Kesehatan Nataru 2024 di Kab/kota

    Selasa, Desember 24, 2024  


PATIMPUS.COM - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/1956/2024 yang mengatur kesiapsiagaan pelayanan kesehatan di sepanjang jalur mudik.


Sebagai bagian dari upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pemudik, berbagai langkah telah disiapkan, termasuk pembentukan pos-pos kesehatan di seluruh kabupaten/kota.


"Jika terjadi kecelakaan selama perjalanan mudik, pemudik diimbau untuk segera mendatangi posko kesehatan atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan medis yang dibutuhkan. Setiap pos kesehatan, yang bekerja sama dengan TNI-Polri, dilengkapi dengan fasilitas medis yang memadai, seperti tempat tidur untuk pemeriksaan pasien, emergency kit, dan obat-obatan, serta pelayanan gawat darurat 24 jam," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Faisal Hasrimi yang disampaikan Dr Muhammad Emirsyah Harvian Harahap MKM,  selaku Kasie Rujukan Dinkes Sumut kepada media pada Senin (23/12)


Selain itu, katanya Dinas Kesehatan (Dinkes) di masing-masing kabupaten/kota diharapkan mendirikan pos kesehatan di titik-titik strategis yang sudah ditentukan, yang juga menjadi lokasi pos pengamanan Natal dan Tahun Baru. 


"Di setiap pos, petugas medis seperti dokter, perawat, dan sopir ambulans akan bertugas secara bergantian untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal. Setiap pos juga dilengkapi dengan ambulans roda empat, roda dua, hingga ambulans air di lokasi-lokasi rawan kecelakaan dan kemacetan," ujarnya.


Tegasnya, Dinkes setempat bekerja sama dengan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) agar menurunkan petugas medis minimal satu dokter, satu perawat, dan satu sopir ambulans di setiap pos. Petugas akan bekerja dalam tiga shift agar pelayanan dapat berlangsung 24 jam penuh.


Berikut adalah daftar pos kesehatan yang sudah siap di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara:


Kab. Langkat: 11 Pos, Kab. Samosir: 3 Pos, Kab. Pakpak Bharat: 3 Pos, Kab. Simalungun: 10 Pos, Kab. Asahan: 8 Pos, Kab. Deli Serdang: 5 Pos, Kab. Serdang Bedagai: 11 Pos, Kab. Karo: 3 Pos, Kab. Dairi: 3 Pos, Kab. Nias: 12 Pos, Sibolga: 3 Pos, Kab. Labuhanbatu Utara: 3 Pos, Kab. Tapanuli Utara: 4 Pos, Kota Tebing Tinggi: 3 Pos, Kab. Batu Bara: 5 Pos, Kab. Tapanuli Tengah: 5 Pos, Kab. Nias Selatan: 4 Pos, Kab. Tapanuli Selatan: 4 Pos, Medan: 14 Pos, Kota Padang Sidempuan: 5 Pos, Kab. Toba: 10 Pos, Kab. Labuhanbatu: 6 Pos, Kab. Labusel: 4 Pos, Kota Binjai: 2 Pos, Kab. Padang Lawas Utara: 1 Pos, Kab. Padang Lawas: 3 Pos, Kab. Mandailing Natal: 5 Pos, Kota Pematangsiantar: 8 Pos, Kota Tanjungbalai: 6 Pos


Dengan adanya pos kesehatan ini, diharapkan pemudik dapat merasa lebih aman dan terjamin kesehatannya selama perjalanan. Kemenkes bersama Dinkes setempat bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang cepat dan efektif, serta memastikan kondisi kesehatan pemudik tetap terjaga selama libur panjang Natal dan Tahun Baru.(don)

Kamis, 19 Desember 2024

Medan Perkuat Komitmen UHC Melalui Penandatanganan Rencana Kerja Tahunan

    Kamis, Desember 19, 2024  


PATIMPUS.COM - Komitmen Pemerintah Kota Medan untuk mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) semakin nyata dengan ditandatanganinya Rencana Kerja Tahunan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, dr. Yasmine Ramadhana Harahap, M.M., AAAK.


Acara ini berlangsung di Kantor Walikota Medan, Rabu (18/12/2024) dan menjadi momen penting dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Medan.


Rencana Kerja yang ditandatangani hari ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Kota Medan, khususnya peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja, mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.


Kegiatan hari ini juga meningkatkan sinergi antara Pemerintah Kota Medan dan BPJS Kesehatan dalam mendukung program JKN, karena melalui dukungan bersama, diharapkan tercipta kesinambungan program JKN demi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


“Rencana Kerja ini merupakan wujud nyata dari tanggung jawab kami untuk memastikan setiap warga Kota Medan mendapatkan haknya atas jaminan kesehatan yang layak. Kami akan terus berupaya mendukung program JKN dan mendorong Universal Health Coverage (UHC) demi tercapainya masyarakat Medan yang sehat dan sejahtera,” ujar Bobby.


Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian UHC yang telah ditandatangani pada tahun 2022. Dalam kesepakatan tersebut, Pemerintah Kota Medan dan BPJS Kesehatan sepakat untuk mengoptimalkan program JKN. Adapun Rencana Kerja Tahunan ini mencakup penyusunan langkah-langkah strategis, alokasi sumber daya, dan pemantauan pelaksanaan program JKN.


Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, dr. Yasmine Ramadhana Harahap, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi landasan penting dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik.


“Kami percaya bahwa sinergi antara BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kota Medan akan menghasilkan dampak yang signifikan dalam memperluas cakupan kepesertaan JKN, khususnya untuk segmen PBPU dan Bukan Pekerja,” kata dr. Yasmine.


Rencana Kerja ini juga mencakup langkah-langkah untuk memastikan tercapainya Universal Health Coverage, yaitu sistem penjaminan kesehatan yang menjamin seluruh penduduk terdaftar sebagai peserta program JKN. 


Fokus utamanya adalah memberikan pelayanan kesehatan yang adil, merata, dan berkelanjutan kepada seluruh masyarakat Medan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Yuda Pratiwi Setiawan, S.STP, MSP, menyampaikan apresiasi dan komitmennya terhadap kerjasama ini.


Ia menegaskan bahwa perjanjian kerja tersebut sejalan dengan visi Pemerintah Kota Medan yang dipimpin oleh Walikota Muhammad Bobby Afif Nasution, yaitu memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat.


“Kerjasama ini merupakan bukti nyata dari komitmen kita untuk memastikan seluruh warga Kota Medan mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang layak. Dengan sinergi yang kuat antara Pemerintah Kota Medan dan BPJS Kesehatan, kami yakin Universal Health Coverage dapat terwujud. Dinas Kesehatan akan terus bekerja keras untuk mendukung implementasi perjanjian ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat,” ujar Yuda Pratiwi Setiawan.


Dukungan dari Dinas Kesehatan tidak hanya memberikan landasan strategis tetapi juga memastikan koordinasi yang optimal dengan fasilitas kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga program JKN dapat berjalan dengan efektif dan inklusif.


Dengan langkah ini, Pemerintah Kota Medan bersama BPJS Kesehatan menunjukkan komitmen yang kuat dalam menciptakan masyarakat yang sehat sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045. (don)


Rabu, 18 Desember 2024

Melalui Program Genting, BKKBN Sumut Targetkan 51.131 Keluarga Risiko Stunting Terjangkau Di 2025

    Rabu, Desember 18, 2024  


PATIMPUS.COM - Melalui program Quick Wins dan "Program Genting," Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Utara, Munawar Ibrahim, menargetkan 51.131 anak dan keluarga dengan risiko stunting dapat dijangkau hingga awal tahun 2025.


“Baru dua hari yang lalu kita melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi, dan hari ini kita tindak lanjuti dengan jajaran pemerintah kabupaten/kota di seluruh Sumatera Utara. Harapannya, target 51 ribu anak-anak dan keluarga berisiko stunting dapat tercakup seluruhnya pada akhir tahun ini hingga awal 2025,” ungkap Munawar saat advokasi Gerakan rang tua asuh cgah stunting (Genting) tingkat Provinsi Sumatera utara, Rabu (18/12/2024).


Menurut Munawar, Program Genting yang diterapkan di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara bertujuan untuk memberikan bantuan langsung kepada anak-anak yang berisiko stunting. Program ini juga mencakup penguatan gizi, pendampingan keluarga, dan intervensi berbasis komunitas dengan melibatkan pemerintah daerah serta mitra strategis.


“Program Genting ini dirancang untuk mencakup seluruh wilayah di Sumatera Utara. Dengan semangat kebersamaan, kita berharap bisa mengatasi permasalahan stunting secara menyeluruh,” tambah Munawar.


Munawar menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan dan Pengembangan Keluarga, serta melibatkan Baznas, organisasi masyarakat, dan sektor swasta. Program ini juga menggunakan pendekatan budaya, seperti pemberian kain batik sebagai simbol dukungan terhadap kearifan lokal.


 “Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi bagaimana kita menciptakan generasi yang sehat dan berdaya saing. Dengan langkah ini, kita ingin memastikan Sumatera Utara bisa menjadi salah satu provinsi dengan angka stunting terendah di Indonesia,” jelasnya.


Munawar menambahkan bahwa pihaknya optimis target nasional prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024 dapat tercapai di Sumatera Utara. Bahkan, dengan kolaborasi lintas sektor dan pelaksanaan program secara efektif, Sumatera Utara diharapkan mampu menjadi model nasional dalam penanganan stunting.


“Dengan intervensi yang berkelanjutan dan melibatkan seluruh pihak, saya yakin pada tahun 2045, kita bisa mewujudkan Indonesia tanpa stunting,” tutup Munawar.


Sementara itu, Wakil Bupati Nias Utara, Yusman Zega, menyampaikan apresiasinya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atas kontribusinya dalam mendukung program penanganan stunting di Kabupaten Nias Utara dan wilayah Sumatera Utara pada umumnya.


“Kami dari pemerintah kabupaten sangat berterima kasih kepada Baznas yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada anak-anak yang mengalami stunting. Ke depan, kami berharap mekanisme pendistribusian bantuan ini dapat diatur dengan baik agar tepat sasaran,” ujar Yusman.


Yusman menegaskan bahwa dukungan Baznas sejalan dengan visi dan misi pemerintah dalam menangani permasalahan stunting, khususnya di wilayah-wilayah yang terdampak parah. Ia juga mengaitkan upaya ini dengan visi Presiden yang menekankan pentingnya perhatian terhadap masyarakat miskin dan peningkatan kualitas generasi muda.


“Seperti yang disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Utara, visi Presiden mencakup perhatian terhadap masyarakat miskin, terutama dalam mengatasi stunting. Dengan program seperti ini, kita berharap pada tahun 2045 nanti, Indonesia sudah memiliki generasi emas yang sehat dan berkualitas,” jelasnya.


Dalam kesempatan tersebut, Yusman juga menyampaikan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Nias Utara mengalami perubahan signifikan. Namun, ia menggarisbawahi bahwa masih diperlukan kerja sama yang lebih intensif untuk mencapai target nasional.


“Pada tahun 2023, prevalensi stunting di wilayah kita tercatat sekitar 11,9%. Namun, saat ini angka tersebut meningkat menjadi 20,3%. Ini menjadi tantangan besar bagi kita untuk menekan angka stunting dan mencapai target nasional 14% pada tahun 2024,” ungkapnya.


Wakil Ketua I Baznas Sumatera Utara, Drs. H. Musaddad Lubis, M.Ag., menegaskan komitmen Baznas dalam mendukung program penanganan stunting di Sumatera Utara melalui kerja sama lintas sektor.


Musaddad menjelaskan, Baznas tidak hanya berfokus pada distribusi zakat dari umat Muslim, tetapi juga menggalang donasi dari berbagai pihak, termasuk non-Muslim, untuk mendukung program-program kemanusiaan, salah satunya penanganan stunting.


“Penanganan stunting ini melibatkan kerja sama dengan dinas terkait, BKKBN, dan mitra lainnya. Kami mengajak semua pihak, termasuk dunia usaha, untuk bersama-sama membantu agar angka stunting terus menurun dari tahun ke tahun. Kami berharap, suatu saat, angka stunting di Indonesia bisa mencapai nol,” ungkapnya.


Musaddad menekankan bahwa penggunaan dana zakat, infaq, dan donasi yang dihimpun Baznas akan didistribusikan secara merata tanpa memandang latar belakang agama.


“Baznas memiliki program kemanusiaan yang meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial keagamaan. Donasi yang kami himpun, termasuk dari non-Muslim, akan digunakan secara maksimal untuk menangani isu-isu kemanusiaan seperti stunting. Ini adalah upaya kolektif untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi anak-anak bangsa,” jelasnya. (don)


Sudah Dibaca

Labels

Labels

© 2023 patimpus.com.