Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 April 2023

Janda Miskin Di Desa Salah Haji Ini Butuh Perhatian Pemerintah

    Minggu, April 09, 2023  



PATIMPUS.COM - Hidup miskin bukanlah suatu pilihan bagi setiap orang, akan tetapi semua itu sepertinya sudah ditentukan oleh takdir.


Seperti halnya yang di alami Rubinem (55) warga Dusun ll Desa Salah Haji Kecamatan Pematang Jaya, Kabupaten Langkat.


Wanita lebih paruh baya ini hanya bisa pasrah dengan nasibnya yang tinggal di gubuk reot berukuran 4X3 meter, berdinding seadanya, berlantaikan tanah dan beratap Nipah, gubuk berukuran kecil tersebut dihuninya bersama kedua cucunya..


Wanita yang berstatus janda ini hidup bersama dua orang cucunya, satu orang diantara cucunya masih berusia 2 Bulan.


Informasi yang dihimpun Wartawan,  Jum’at (7/4), Rubinem mengaku untuk menyambung hidup, setiap harinya ia hanya memungut lidi pelepah kelapa sawit dan mencari Brondolan (buah sawit).


Di dalam gubuknya tampak kumuh, jangankan diisi dengan perabotan dan perhiasan, mobil dan elektronik layaknya warga lainnya, untuk penerangan saja, setiap malam janda miskin ini hanya menggunakan lampu senter.


Sepertinya Rubinem saat ini belum merasakan kemerdekaan, ia juga mengaku hingga saat ini belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah dan sangat berharap ada perhatian dari pemerintah.


Padahal berdasarkan undang-undang Dasar 1945 pada pasal 34, disebutkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar ditanggung negara.


Menanggapi hal itu, Kepala Desa Salah Haji, Lestar S Pdi, dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya Jumat (7/4/2023) mengatakan bahwa ibu Rubinem pindahan dari Aceh dan kita juga sudah mengupayakan untuk didaftarkan di DTSK.


"Terkait bayi yang masih berumur 2 bulan, itu adalah cucunya dan bukan warga Desa Salah Haji, kita juga sudah melaporkan ke Posyandu di desa, pungkasnya," sebutnya. (raj)


Minggu, 02 April 2023

Rotary Club Bantu Nanda Bisa Melihat Kembali

    Minggu, April 02, 2023  


PATIMPUS.COM - Yayasan Rotary Club Medan Deli membantu seorang anak tunanetra yang mengalami kebutaan sejak usia tiga tahun. Setelah menjalani operasi dengan dr Michael Je SpM, kini Fitri Nandani Zae (7) sudah bisa melihat lagi.


Anak kedua pasangan Reberi Wati (27) dan Marinus Zae itu dititipkan di Yayasan Pendidikan Tunanetra (Yapentra) Tanjung Morawa, Deliserdang, Sumut. Tujuannya, agar Nanda yang mengalami kebutaan itu mendapatkan pendidikan.


Ketika Ketua Dewan Pembina Yayasan Rotary Club Medan Deli Kencana Salim (Biebie) merayakan ulang tahunnya yang ke 75 di Yapentra, dia melihat Nanda. Biebie merasa tersentuh. Anak perempuan cantik dan lincah sudah mengalami kebutaan. Dia merasa, mungkin masih ada harapan untuk kesembuhan anak ini jika diobati.


Pria yang pernah mendapat penghargaan Rekor Muri di bidang sosial ini pun mengatakan akan mengobati anak tersebut. Sebelum itu dilakukan pemeriksaan ke dr Michael Je SpM.


'Bulan November ketika ulang tahun saya, dirayakan di Yapentra. Saya lihat anak ini kecil sudah buta. Mungkin masih bisa diobati. Saya minta kepada yayasan untuk memanggil orangtuanya datang agar anaknya diperiksa. Hasilnya setelah diperiksa, ternyata bisa dioperasi. Syukur kepada Tuhan, anak ini bisa melihat kembali," ucap Biebie.


Rasa bahagia juga dirasakan ibu Nanda, Reberi Wati. Dia berulang kali mengucapkan syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Yapentra, Biebie dan dr Michael yang sudah berusaha keras membantu anaknya hingga bisa melihat lagi.


Menurutnya, anak keduanya itu mengalami kebutaan di usia tiga tahun. Tanpa diketahui sebab musababnya. Tidak ada sakit namun mata anaknya tidak bisa melihat lagi. Dia sudah berusaha mengobati anak ya ke dokter di Gunung Sitoli, Nias. Namun tidak membuahkan hasil. Anaknya dinyatakan buta permanen.


Karena Nanda memasuki usia sekolah, dia akhirnya dititipkan ke Yapentra. Sebelumnya, Abang Nanda, Josua Setiawan (10) sudah lebih dulu di Yapentra karena kasus serupa. 


"Harapannya, agar Nanda bisa mengenyam pendidikan di Yapentra," sebutnya. Rupanya, perjalanan hidup Nanda berbeda. Dia mendapatkan bantuan dari Rotary Club Medan Deli. Walaupun Nanda sudah melihat, Reberi tetap menitipkan Nanda di Yapentra.


Dokter Michael Je SpM menjelaskan, apa yang dialami Nanda salah satu gangguan retina pada mata seperti katarak. Namun kasusnya, masih bisa dilakukan operasi. Tahap awal Operasi mata sebelah kiri. 


"Operasi sekira 30 menit. Kita bersyukur hasilnya memuaskan, Nanda bisa kembali melihat," jelas dokter.


Direktur Yapentra Pendeta Linti Dongoran MTh mengaku bahagia anak asuhnya tersebut bisa melihat kembali. 


"Kami bersyukur ada Pak Biebie yang rutin tiap tahun mengunjungi kami setiap ulang tahunnya. Tahun lalu, pas ulang tahunnya, Pak Biebie melihat Nanda dan bersedia membantu. Puji Tuhan, Nanda bisa melihat lagi. Kita berharap, banyak orang seperti Pak Biebie yang memiliki hati membantu anak anak tunanetra," sebutnya.


Menurut ya, beberapa kasus yang masuk ke Yapentra selain buta permanen juga ada yang low vision seperti kasus Nanda. 


"Ada seorang lagi selain Nanda yang dibantu Pak Biebie. Dalam waktu dekat ini juga dilakukan operasi sama dokter Michael. Kita berharap operasinya juga berhasil sukses," sebut Pendeta Dongoran.


Dia menambahkan, saat ini yayasan yang berdiri sejak tahun 1977 sudah banyak membantu pemerintah menampung dan mendidik warga yang tunanetra. Para alumni tersebar di berbagai daerah. (don)

Rabu, 08 Februari 2023

Wakapolres Langkat Hadiri HPN di Rumdis Bupati

    Rabu, Februari 08, 2023  


PATIMPUS.COM - Wakapolres Langkat Kompol Hendri Nupia Dinka Barus SH SIK, menghadiri bakti sosial menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Gedung Jantera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, Rabu (08/02/2023).


Kehadiran Wakapolres yang mewakili Kapolres Langkat AKBP Faisal Simatupang SIK SH sekaligus menggelar bakti sosial dengan memberikan pangan kepada anak yatim dan kau dhuafa, untuk mencegah stunting di Kabupaten Langkat.


Sementara itu Plt Bupati Langkat, Syah Afandin mengatakan, dirinya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang telah membantu masyarakat Kabupaten Langkat.


 "Saya berharap masyarakat Langkat bisa memanfaatkan bantuan yang diberikan oleh pihak PWI pusat dan donatur berjumlah 2600 paket. Jangan bosan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Langkat.

Semoga kegiatan ini menjadi ladang amal ibadah," ujar Ondim sapaan Plt Bupati Langkat ini.


Bantuan yang diberikan kepada anak yatim dan kaum duafa berupa bahan pangan seperti tepung terigu, gula putih, teh, gula merah, beras, telur dan vitamin. (raj)

Selasa, 31 Januari 2023

Dibandrol 5 Juta, Keluarga Wartawan Batal Makamkan Orangtua di Lahan Garapan

    Selasa, Januari 31, 2023  


PATIMPUS.COM - Keluarga Zulfadli Siregar batal memakamkan mertuanya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim tanah garapan eks HGU PTPN IV, Pasar IV, Gg. Wakaf Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan.


Pasalnya, pengurus TPU tersebut membanderol harga Rp 5 juta untuk 1 liang lahat untuk menguburkan jenazah mertuanya tersebut.


Kepada wartawan, Zulfadli Siregar (41) bersama istrinya, Juli Yamagishi (38) warga Pasar VII, Makmur Ujung, Anggrek 27, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan, mengatakan ibunda istrinya meninggal dunia dan berniat akan dikuburkan dalam satu liang lahat di pekuburan tersebut.


Namun anehnya, saat hendak ditanyakan proses penguburan jenazah, pihak yang mengaku sebagai wakil ketua STM, Dusun Kenanga Jalan Sederhana, Desa Sambirejo Timur, mengatakan bahwa biaya pemakaman dikenakan sebesar Rp 5 juta.


Tentu saja hal ini sangat mengejutkan dan di luar kemampuannya sebagai keluarga yang mengalami kemalangan.


Karena biaya yang memberatkan tersebut, pasangan suami istri ini pun dengan sedih dan kesal tidak jadi memakamkan almarhumah dalam satu liang lahat bersama makam mendiang suaminya.


"Aneh kami rasa, awalnya mereka minta Rp 700 ribu tapi malah berujung diminta Rp 5 juta karena kami dianggap pendatang atau bukan warga lingkungan sini," kata Zulfadli yang berprofesi sebagai wartawan di media online di Medan, Selasa (31/1/2023) sore.


Menanggapi hal ini, wartawan mencoba mencari info kebenaran tentang kebijakan ini. Hasilnya, diduga berdasarkan kebijakan yang diambil oleh Saring, selaku Kepala Dusun (Kadus) 4 yang juga menjabat sebagai Kaur Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan.


Saat dikonfirmasi terkait kebijakan biaya pemakaman yang dinilai kejam seperti mencekik leher ini ternyata tidak ditampik sang kadus.


Kata Saring, banderol Rp 5 juta itu dipatok sebagai bentuk penolakan warga di luar Desa Bandar Klippa, karyawan aktif PTPN IX, pensiunan dan STM 3 desa saja.


"Kalau yang bersangkutan tidak menjadi anggota STM tanah wakaf di sini dan bukan penduduk warga Bandar Klippa maka dikenakan biaya sebesar itu," jawab Saring enteng.


Saring yang diketahui masih berstatus pelaksana tugas (Plt). Kadus 4 ini, mengaku hal itu bukan kebijakannya melainkan kesepakatan bersama Kadus Bandar Klippa pada waktu itu.


"Karena selama ini orang dari luar di TPU muslim yang notabene kuburan itu diperuntukkan bagi warga Desa Bandar Klippa," katanya lagi.


Dilanjutkannya, setelah pergantian pengurus, maka diambil kebijakan bersama dengan anggota STM dari 3 desa yaitu Bandar klippa, Desa Tembung, dan Sambirejo Timur  yang berjumlah 38 STM, dengan jumlah  anggotanya sekitar 11.000 KK yg tercakup di STM, tanah wakaf.


"Sebetulnya penolakan secara halus, jadi jangan salah tanggap kami mencari keuntungan dan seolah mencekik leher," pungkasnya.


Saat dipertanyakan apakah hal ini dibenarkan sesuai dengan aturan, Plt. Kadus 4 sekaligus Kaur Desa Bandar Klippa inj menjawab kalau intinya tanah wakaf Pasar IV, yang diperuntukan untuk masyarakat Bandar Klippa, karyawan aktif PTPN IX dan pensiunan karyawan.


"Soal tarif itu bahasa lembutnya untuk menolak bagi orang yang bukan warga Bandar Klippa, karyawan PTP IX sekarang PTPN II, dan anggota STM tanah wakaf yang  dikebumikan di Pasar IV ini," tandasnya beralibi. (son)

Sabtu, 28 Januari 2023

Gerakan Kawan Awen Adakan USG Gratis Kepada Ibu Hamil

    Sabtu, Januari 28, 2023  


PATIMPUS.COM - Gerakan Kawan Awen mengadakan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) gratis kepada ibu hamil, Sabtu (28/01/2023) di Kantor Desa Lau Dendang, Kabupaten Deliserdang, Sumut.


Program USG gratis, yang bekerjasama dengan sejumlah pihak diantaranya Dokter Spesialis Kandungan, dr Pebriwarita Pulungan SpOG, Green Smoothie Factory, Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumut dan lainnya itu, dilakukan untuk membantu  ibu hamil memeriksakan kondisi bayi di dalam kandungannya serta mendekatkan akses USG ke masyarakat yang membutuhkan dengan sistem jemput bola.


Selain pemeriksaan USG gratis, warga juga diberikan sejumlah edukasi terkait pentingnya pemberian ASI kepada bayi, edukasi bagaimana agar air ASI lancar dan edukasi bagaimana menjaga kesehatan selama kehamilan. 


Jelas program ini membuat warga sangat senang, seperti ungkapan salah seorang warga Deliserdang ini, Muliati  mengaku sangat senang bisa memeriksakan kehamilannya secara gratis sebab karena keterbatasan ekonomi sampai usia kehamilan 6 bulan  ia belum pernah melakukan pemeriksaan USG. Mulyani berharap program ini terus berlanjut agar dapat membantu warga yang membutuhnya.


Warga lainnya, Dina Utami juga mengaku sangat terbantu dan berharap program ini terus berjalan.


"Usia kandungan saya sudah 8 bulan namun pemeriksaan USG saya lakukan hanya dibulan pertama saja selanjutnya tidak pernah lagi. Saya berharap program ini terus ada sehingga dapat membantu ibu-ibu hamil kurang mampu melakukan pemeriksaan kehamilannya," harap Dina Utami.


Founder KawanAwen, Alwen Ong mengatakan program USG gratis ini dilakukannya berawal rasa prihatinnya terhadap warga di salah satu daerah yang lokasinya jauh untuk mengakses lokasi pemeriksaan USG dan juga ketidakmampuan ekonomi yang mengakibatkan warga itu mengurungkan niatnya untuk memeriksakan kehamilannya.


"Awalnya saya berfikir untuk menghadirkan USG gratis karena pada ramadhan lalu saat kita turun ke lapangan kita bertemu dengan seorang ibu hamil dan saya bertanya kebeliau berapa usia kehamilannya dan apakah sudah USG namun ibu tersebut tidak menjawab malah mengatakan ia memiliki uang Rp 10 ribu tapi aku bingung mau beli odol atau mau beli telur. Jadi saya merasa uang Rp 10 ribu dia sangat berarti sehingga harus   memilih antara mau makan telur atau gosok gigi saat itu. Jadi jawaban untuk USG itu tidak ada, artinya kita hari ini gembar -gembir tentang Pencegahan stunting, kehidupan anak yang generasi gemilang tapi ada hal yang kita alpa. Bahwa ternyata masih ada warga yang terlewatkan diperhatikan Kesehatan kehamilannya," ungkap Alwen Ong. 


Atas itulah program ini sebutnya dilakukan dan ternyata pada pelaksaanan perdana itu diakuinya cukup bagus antusias masyarakat sehingga dari target hanya 20 ibu hamil yang dilayani ternyata bertambah menjadi 26 orang karena hingga akhir kegiatan masih ada warga yang berdatangan untuk melakukan pemeriksaan USG. 


Alwen mengaku, program ini dihadirkannya memang untuk masyarakat kurang mampu dan juga jauh dari akses layanan USG. Sehingga diharapkannya dengan USG gratis dengan sistem jemput bola mendatangi langsung warga ini dapat membantu dN memudahkan warga.


"Gerakan KawanAwen serius bantu pemerintah dari sisi Kesehatan semoga program ini bermanfaat bagi banyak orang," ungkap Alwen Ong yang juga pengelola Narsis Printing Medan ini.


Alwen juga menceritakan bahwa program ini sempat tertunda 2 tahun namun ia bersama timnya terus bersemangat untuk mewujudkan ini. 


"Awalnya kita mengajukann bantuan dari dana CSR, mulai CSR Pemko, Pemprovsu namun apakah karena tidak mau repot atau tidak faham intinya 2 tahun menanti tidak ada hasilnya. Yang kemudian kita mencari tau berapa harga alat dan bagaimana bisa membeli alatnya, alhamdulillah dari Narsis Printing yang kita kelola kita mampu membeli alat USG dan juga langsung mendapat support dari dokter obgyn dan lainnya," ungkap Alwen Ong.


Dokter Spesialis Kandungan, dr Pebriwarita Pulungan, SpOG mengatakan pemeriksaan USG bagi ibu hamil sangat penting untuk mengetahui apakah ada kelainan, atau keterlambatan pertumbuhan sejak dalam kehamilan. 


"Semakin cepat kita tau maka semakin cepat dalam penangannya supaya kehamilannya tidak berisiko.  Resiko itu bukan hanya kepada ihunya saja melainkan kepada bayinya juga jadi pemeriksaan USG memamg  perlu  bagi ibu hamil," tegasnya.


Hal-hal yang dapat terpantau dari USG yaitu  terpantaunya  perkemabngan bayi mulai lingkar kepala, lingkar perut, panjang paha, air ketuban, plasenta dan bahkan bagi ibu hamil yang tidak tau dia hamil bisa  kita melihat usia kehamilan dan taksiran melahirkannya. ataupun dapat kita lihat apakah ada kelainan. Jadi  idealnya USG sebaiknya 6 kali dalam masa kehamilan," jelasnya lagi.


Dipenghujung ia mengaku mau terlibat dalam pemeriksaan gratis bersama gerakan KawanAwen ini karena jiwanya terpanggil dan ia ingin ilmu yang diperolehnya bisa dibagikan untuk ibu hamil. apalagi yang ia mengaku karena sekolah dengan beasiswa sehingga ia merasa harus mengabdi kepada masyarakt salah satunya dengan kegiatan itu.


Sementara itu, para ibu hamil pada kegiatan itu selain bisa melakukan pemeriksaan gratis, edukasi Kesehatan juga mendapatkan bingkisan dan pemberian foto hasil pemeriksaan USG. (rel)

Senin, 19 Desember 2022

Dompet Dhuafa dan BI KPW Sumut Gulirkan Program Kampung Umat

    Senin, Desember 19, 2022  


PATIMPUS.COM - Setelah launching pada 5 Oktober 2021 lalu, Program Kampung Umat di Desa Bulu Cina Kec. Hamparan Perak yang diusung bersama Dompet Dhuafa Waspada dan Bank Indonesia (BI) kini sudah bisa menggulirkan program tersebut ke penerima manfaat lainnya. 


Hal tersebut disampaikan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada, Sulaiman pada kunjungan Tim Bank Indonesia ke lokasi Program Kampung Umat di Desa Bulu Cina Kec. Hamparan Perak, Sabtu (17/12/2022).


Dalam kurun waktu satu tahun ini lanjut Sulaiman, jumlah penerima manfaat Program Kampung Umat yang semula 10 orang kini menjadi 12 orang. Serta, jumlah Kambing ternak semula 50 ekor  kambing kini sudah menjadi 80 ekor kambing.  


"Empat dari ke sepuluh penerima manfaat awal sukses mengembang biakkan kambing ternak dan menggulirkan 10 ekor kambing dan yang telah diberikan kepada 2 orang penerima manfaat lainnya,"jelas Sulaiman.


“Harapan kami bulan depan  proses pengembangbiakan ternak bisa lancar dan sukses, agar semakin banyak masyarakat yang membutuhkan bisa ikut dalam program pendampingan ternak ini,” tambahnya.


Ditempat yang sama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Doddy Zulverdi berharap program ini dapat berdampak pada pemberdayaan perekonomian masyarakat untuk membuka usaha ternak secaara mandiri dalam jangka waktu Panjang.


“Program Kampung Umat ini merupakan wujud rasa syukur keluarga bersar KPw BI Prov. Sumatera Utara untuk ikut membangun negeri. Melalui program ini kami berharap keluarga penerima manfaat dapat mengembangbiakkan hewan ternaknya untuk dapat digulirkan bagi penerima manfaat berikutnya. Alhamdulillah hari ini akan digurlirkan kepada dua penerima manfaat yang baru. Kami juga berterima kasih kepada DDW karena mau ikut bersinergi dalam program ini,” tutur Doddy.


Kegiatan ini pun mendapat respon positif, Camat Hamparan Perak, Jahar Effendy, S.Sos, M.Ap. menyambut baik dan menyampaikan rasa terima kasih karena telah memilih desa Bulu Cina sebagai tempat penyaluran penerima manfaat.


“Kami atas nama pemerintah Kecamatan Hamparan Perak, Desa Bulu Cina kami mengucapkan terima kasih atas program ini. Mudah-mudahan kedepannya ini bisa berkebang agar tidak mentok di penerima manfaat yang sekarang, setelah berhasil harus gulirkan lagi jadi bisa berkembang. Bisa jadi nanti suatu saat Desa Bulu Cina ini menjadi desa Domba,” harapnya.


Tampak raut bahagia dari salah satu penerima manfaat, Dodi dalam kesempatan bicaranya ia menekankan kata terima kasih. “Di benak saya banyak sebenarnya yang ingin disampaikan, tapi satu hal yang akan saya sampaikan berulang-ulang, satu hal itu yaitu terima kasih, terima kasih dan terima kasih. Saya beserta rekan-rekan semua merasa terbantu dengan adanya bantuan 5 ekor kambing,” ujarnya.


“alhamdulillah saya dan rekan-rekan dalam satu tahun bisa menggulirkan walaupun tidak semuanya. Dua atau tiga bulan kedepan menyusul untuk digulirkan lagi itu sudah saya kordinasikan dengan rekan-rekan semua,” sambung Dodi.


Pada Kesempatan tersebut pihak Bank Indonesia juga menyerahkannya 12 paket sembako kepada 12 penerima manfaat program kampung umat.


Turut hadir pada acara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Azka Subhan Aminurridho, Kepala Divisi Bank Indonesia Sumatera Utara Poltak A. Sitanggang, Kepala Divisi Bank Indonesia Sumatera Utara Nasrullah, Ketua BI Religi dan IPEBI Bambang Utomo serta beberapa pegawai Bank Indonesia, Camat Hamparan Perak, Jahar Efendy,  Kepala Desa Bulu Cina, Ramiyadi, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Waspada, Armansyah, para amil Dompet Dhuafa Waspada dan kesepuluh penerima manfaat program kampung ummat. (son)

Senin, 21 November 2022

CSR Pulau Cahaya Terang Bantu Korban Kebakaran di Batam

    Senin, November 21, 2022  


PATIMPUS.COM - Pabrik Caisar Spring Bed Batam - PT Pulau Cahaya Terang Kota Batam turun langsung membantu sekaligus meringankan beban korban kebakaran Kios Seken Lingkungan RT 07 RW 08, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Batu Ampar, Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang terjadi pada 21 Oktober 2022 lalu.


Bantuan berupa kasur bermerk Caisar Spring Bed dan kebutuhan sembako, yakni beras dan mie instan disalurkan managemen PT Pulau Cahaya Terang - Pabrik Caisar Spring Bed Batam untuk membantu meringankan beban ekonomi dan kebutuhan para korban kebakaran. 


Imbas dari kebakaran tersebut, diperoleh informasi, ada tujuh bangunan yang terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Namun, barang-barang pemilik kios dan bangunan rumah ludes terbakar. 


Di sela penyerah bantuan Pabrik Caisar Spring Bed Batam, Hendrik yang mewakili PT Pulau Cahaya Terang mengucapkan, turut berduka atas musibah kebakaran yang dialami para korban.


"Kita (PT Pulau Cahaya Terang) hadir, datang ke sini langsung untuk memberikan bantuan kepada warga yang kios dan rumahnya yang terbakar beberapa minggu yang lalu," katanya, Sabtu (19/11/2022),


Hendrik menyebutkan, aksi sosial ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pulau Cahaya Terang - Pabrik Caisar Spring Bed, yang menyasar pada korban-korban kebakaran.


Baru-baru ini juga, di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, telah dibantu kasur Caisar Spring Bed dan sembako pada 6 orang pegadang korban kebakaran Jalan Jamin Ginting.  


Managemen PT Pulau Cahaya Terang - Pabrik Caisar Spring Bed berharap, para korban yang tertimpa musibah untuk lebih sabar lagi dalam menghadapi cobaan kebakaran ini. "Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban para korban," ucapnya.


Sementara itu, Ramdoni selaku Ketua RT 07 RW 08, mengucapkan terimakasih kepada Pabrik Caisar Spring Bed Batam - PT Pulau Cahaya Terang yang telah membantu meriangkan kesulitan warga yang terdampak kebakaran. 


“Ada 7 KK (Kepala Keluarga) dengan totalnya ada 16 orang yang menjadi korban kebakaran,” ucap Ramdoni didampingi Bhabinkamtibmas Tanjung Sengkuang Bripka Iwan Setiawan.


Dia menyebutkan, 7 KK itu diantaranya Dola, Kuasa, Haidul Sitanggang, Binsar Manurung, Rasul Basri, Samsudin dan Rano Karno. 


Dola, salah satu korban didampingi beberapa warga menyampaikan terimakasih kepada managemen Pabrik Caisar Spring Bed - PT Pulau Cahaya Terang, yang telah perhatian membantu para korban kebakaran. “Semoga usaha Caisar Spring Bed, semakin lancar. Amin,” kata warga. (rel)

Kamis, 17 November 2022

Pabrik Caisar Springbed Bantu Kasur dan Sembako Untuk Korban Kebakaran

    Kamis, November 17, 2022  


PATIMPUS.COM - Beberapa waktu lalu terjadi musibah kebakaran hebat di Kota Medan. Tercatat ada 6 kios milik pedagang di Jalan Jamin Ginting, Lingkungan VII Kelurahan Titi Rantai Kecamatan Medan Baru, Kota Medan ludes terbakar, pada 22 Oktober 2022.


Musibah kebakaran itu menyisakan kesedihan bagi para korbannya. Diketahui, 6 orang pedagang yang mengalami kerugian material dan inmaterial adalah Elmida Wati Koto pemilik Warung Minang Muslim Bu Eka; Lemi br Ginting pemilik Rumah Makan Gantang Nasional; Rosalina pemilik Warung Bang Leri; Susiana br Sembiring pemilik Warung Susan; Deni Sitanggang atau Bu Gurning pemilik Toko Jahit Gurning; dan Bu Sinaga pedagang eceran BBM.


Kesedihan para korban kebakaran itu sedikit terobati, dengan datangnya bantuan dari managemen Pabrik Caisar Spring Bed. Bantuan yang diberikan Caisar Spring Bed berupa kasur, beras dan mie instan secara langsung kepada para korban kebakaran, Kamis, 17 November 2022.


"Pabrik Caisar Spring Bed turut berduka atas musibah yang dialami para korban kebakaran di Jamin Ginting. Bantuan ini bagian dari kepedulian pabrik Caisar Spring Bed untuk meringankan beban para korban kebakaran," kata Humas Caisar Spring Bed, Amrul di Medan.


Amrul menambahkan, semoga bantuan sosial dari Caisar Spring Bed ini dapat diterima dan dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi para korban kebakaran.


Sementara itu, Lemi br Ginting pemilik Rumah Makan Gantang Nasional mengaku sangat terharu mendapatkan bantuan dan perhatian dari Caisar Spring Bed.


"Di saat kami mendapatkan musibah, ternyata masih ada yang peduli kepada kami (korban kebakaran). Seperti yang dilakukan Caisar Spring Bed datang mengunjungi kami untuk membantu meringankan beban para korban. Semoga bantuan yang diberikan Caisar Spring Bed mendapatkan balasannya dari Tuhan," jelasnya.


Lemi br Ginting mengaku, pasca kebakaran di Jalan Jamin Ginting, ia secara pribadi mengalami kerugian yang besar, diantaranya uang tunai sebesar Rp 15 juta, 4 buah steling, kursi dan meja yang ada di RM Gantang ludes terbakar.


Ucapan terimakasih juga dicurahkan Elmida Wati Koto, pemilik Warung Minang Muslim Bu Eka. 


"Tidak ada kata lagi yang ingin disampaikan. Cukup-cukup la terimakasih yang dapat saya sampaikan. Kehadiran Caisar Spring Bed ini sangat membantu beban kesulitan yang sedang kami alami," beber Elmida. (don)


Senin, 14 November 2022

Relawan Anies ​Salurkan Bantuan Korban Banjir Langkat

    Senin, November 14, 2022  


PATIMPUS.COM - Banjir yang melanda Desa Lalang Gang Inpres Tanjung Pura, Langkat yang sudah memasuki bulan ke dua, mendapat perhatian dari Barisan Relawan Anies Baswedan Presiden Indonesia (Bara Api) Medan.

"Kita dari Bara Api sangat prihatin. Semoga warga sabar dan kuat. Informasi dan aspirasi yang kami terima langsung dari warga di wilayah Desa Lalang ini, sudah digenangi air selama 2 bulan," ujar Fefri Amri Anto, Ketua Bara Api, saat menyalurkan bantuan korban banjir di Desa Lalang, Langkat, Minggu (14/11/2022).


Menurut Fiye sapaan akrab Fefri Amri Anto, kondisi banjir di Desa Lalang sungguh memprihatinkan. Sebab banjir yang telah terjadi selama 2 bulan dan menyebabkan airnya menjadi hitam tersebut belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal warga sangat membutuhkan makanan, air bersih, pakaian dan obat-obatan.


Selain itu terlihat juga Sekolah Dasar yang terendam banjir menyebabkan aktifitas belajar mengajar dipindahkan ke musholla yang jauh dari lokasi banjir.



"Di desa Lalang ini ada 4 dusun. Mungkin ada ratusan KK yang mengungsi. Warga yang mengungsi sangat memprihatinkan dan sangat membutuhkan makanan, air bersih, pakaian, dan obat-obatan jadi perlu mendapatkan perhatian serius dalam penangan banjir ini tidak saja dari Pemkab dan Pemprov tapi juga uluran tangan dari para dermawan," jelas Fiye.


Sementara itu, menurut warga saat tim Bara Api meninjau langsung lokasi banjir ditemani oleh relawan Fokal 1 Langkat, mengatakan selama 2 bulan direndam banjir, baru dari pihak kepolisian setempat yang turun dan memberikan bantuan.


Warga khawatir, jika banjir belum surut, maka warga akan mengalami sakit dan kelaparan karena aktifitas warga terhenti akibat banjir.


Tim Bara Api sendiri menyalurkan langsung bantuan berupa pakaian layak pakai, mi instan, telur dan gula. Bantuan tersebut langsung diserahkan dan diterima langsung di Posko Banjir yang didirikan Relawan Fokal-1 Langkat. (son)

Kamis, 13 Oktober 2022

Kompensasi PT SJMS Macat, Warga Berencana Tutup Parit Pembuangan Limbah

    Kamis, Oktober 13, 2022  


PATIMPUS.COM - Warga pemilik lahan berencana akan menutup parit yang selama ini diduga tempat pembuangan limbah pabrik PT SJMS, di Lingkungan I Bukit Tangga, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Menurut warga bernama Fiyanti (45) didampingi Azizah (51) dan warga lainnya, mengatakan rencana penutupan parit itu buntut berhentinya kontribusi dari perusahaan berupa beras 15 Kg perbulan dan uang Rp 100 ribu pertahun, sebagai kompensasi perusahaan atas pembuangan limbahnya ke parit warga.

"Kami sudah tidak lagi menerima kontribusi dari perusahaan," sebut warga, kepada wartawan, Kamis 13/10/2022).

Menurutnya, kompensasi dari PT SJMS kepada warga sudah disepakati pada Mei 2016 lalu, namun sejak beberapa bulan ini, kompensasi tersebut tidak mereka peroleh lagi.

"Saya sebagai pemilik tanah, yang di dalamnya terdapat parit persis berada di sebelah pondasi rumah saya. Parit itu akan saya timbun," kata Yanti.

Diungkapkan Yanti, parit mereka sudah bertahun-tahun digunakan untuk membuang limbah pabrik PT SJMS yang mengolah minyak kelapa sawit.

"Selama itu kami menikmati bau busuk limbah pabrik itu yang mengalir ke parit kami," ucap Yanti mengeluh.

Selain Yanti, ada juga Azizah, Nofiani (45), Julifian (37) dan Fiyunarti (41) yang tidak lagi mendapatkan kompensasi dari PT SJMS tersebut. Padahal sebelumnya mereka tercatat sebagai penerima kompensasi dari perusahaan tersebut.

Saat hendak dikonfirmasi, R Sihombing selaku humas PT SJMS tidak berada di kantornya. "Humas baru saja keluar," sebut seorang anggota Satpam.


Sementara Lurah Bukit Kubu, Fitriani SSos, mengatakan, persoalan yang tidak mendapatkan lagi kompensasi itu memang benar.

"Saya dengar warga ada yang merantau, maka dianggap tidak ada di tempat. Kalau pun didaftarkan kembali itu kan urusan perusahaan, tentu ada manajemennya," sebut Lurah Fitriani. (raj)

Selasa, 06 September 2022

FOZ Sumut Salurkan Bantuan Korban Kebakaran Kampung Matfa

    Selasa, September 06, 2022  


PATIMPUS.COM - Forum Zakat Sumatera Utara (FOZ Sumut) menyalurkan bantuan untuk para korban terdampak bencana kebakaran yang terjadi di Kampung Matfa Desa Telaga Said, Kec. Sei Lepan, Kab. Langkat Sumatera Utara, Selasa (6/9/2022).

Sebanyak 33 rumah warga di desa ini hangus terbakar dilahap si jago merah. Akibat musibah kebakaran tersebut dari 33 rumah yang terbakar, terdata ada 33 Kepala Keluarga dengan total 136 jiwa terdampak bencana kebakaran.

Terjadinya musibah kebakaran juga menimbulkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah sehingga para korban terdampak untuk sementara harus mengungsi di Rumah Sehat dan Surau terdekat.

Atas musibah ini, FOZ Sumut bersama dengan 11 lembaga kemanusiaan menyalurkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, gula, mie, kain sarung, dan air mineral.

Hadir langsung menyalurkan bantuan, Sulaiman selaku Ketua FOZ Sumut menyampaikan bahwa bantuan ini diberikan berasal dari gabungan lembaga. 

"Kita dari FOZ pada kesempatan ini ada 11 lembaga yang ikut serta menyalurkan bantuan untuk para korban kebakaran. Kami berharap agar bantuan ini bisa diterima dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ucap Sulaiman.

Adapun kesebelas lembaga tersebut yakni Dompet Dhuafa Waspada, Rumah Zakat, IZI, Rumah Yatim, PZU, BSMI, HI, SYU, DT Peduli, DPF, dan Yakesma.

Lebih lanjut, Sulaiman juga menyatakan bahwa bencana kebakaran ini termasuk dalam isu kemanusiaan yang butuh pertolongan segera. 

"Seperti kita tahu ada sampai 33 rumah yang terbakar, mereka tidak sempat menyelamatkan apapun jadi kita upayakan salurkan bantuan yang mendesak seperti sembako," ungkapnya.

Secara simbolis, bantuan ini diterima langsung oleh Pimpinan Kampung Matfa, Tuwan Imam Hanafi. Ia mengucapkan terima kasih atas kepedulian FOZ Sumut membantu korban bencana dan dengan senang hati, menerima bantuan yang diberikan dari sebelas lembaga itu.

"Tentunya ucapan terima kasih kami atas kepeduliannya. Ini satu bentuk persaudaraan yang mesti dirawat dan Semoga teman-teman sehat selalu, diberi keberkahan dan keselamatan. Semoga apa yang diberikan bisa bermanfaat untuk para korban," ucapnya.

Sementara itu, Hendrik Koko selaku koordinator aksi penyaluran bantuan tersebut menyampaikan bahwa bantuan dihimpun oleh sebelas lembaga itu terkumpul dalam waktu lima hari. 

"Terhitung sejak mendapat kabar musibah kebakaran, bersama kawan-kawan lembaga di FOZ Sumut kita himpun bantuan, alhamdulillah terkumpul dan kita turun langsung kesini mengantar bantuannya," ucap Hendrik.

Hendrik berharap kedepannya lembaga yang tergabung dalam FOZ Sumut bisa terus mengedepankan sinergi. 

"Semoga sinergi antar lembaga seperti bantuan semacam ini dapat terus dijalankan dan bisa lebih banyak lagi lembaga lain yang ikut terlibat," harapnya.

Adapun rincian bantuan yang diberikan yakni sebanyak 800 kg beras, 80 kornet kaleng, 60 liter minyak, 72 kg gula, 10 dus mineral, dan 20 dus mie instan dengan total keseluruhan senilai 15 juta.(son)

Jumat, 15 Juli 2022

Ethics Care : Polrestabes Medan Harus Gelar Razia Kendaraan Knalpot Bising

    Jumat, Juli 15, 2022  


PATIMPUS.COM - Kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor, dilengkapi knalpot sesuai standar pabrikan. 

Namun, tidak jarang sebagian pengguna mengganti atau memodifikasi knalpot bawaan dengan yang tidak standar, sehingga menimbulkan suara bising. 

Masalahnya para pengguna motor akan merasa lebih gahar jika motornya telah menggunakan knalpot free flow (racing), padahal knalpot tidak standar itu menghasilkan polusi suara bahkan sampai memekakkan telinga.

Apalagi suara bising tersebut seringkali terjadi malam hari dan tidak hanya berada dijalan protokol tapi merengsek ke wilayah permukiman warga.

"Secara hukum penggunaan knalpot tidak standar ini tidak dibenarkan, bahkan terdapat sanksi pidananya. Untuk kendaraan dengan knalpot bising ini dapat menjadi salah satu sasaran sasaran petugas polisi ketika menetapkan rasio kepatuhan lalu lintas di jalanan," ujar Farid Wajdi, Founder Ethics Care, kepada wartawan, Jumat (15/07/2022) di Medan.

Petugas kepolisian khususnya Polrestabes Medan, lanjutnya Farid Wajdi, perlu giat razia lalu lintas, dan kembali menertibkan bahkan jika perlu menyita penggunaan knalpot racing atau bising yang tidak sesuai aturan Standar Nasional Indonesia (SNI). Intinya sebagai upaya pencegahan sekaligus tindakan represi petugas dapat menilangnya untuk kemudian diberi sanksi sesuai undang-undang. 

Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) juga dijelaskan bahwa knalpot yang laik jalan merupakan salah satu persyaratan teknis kendaraan yang dapat dikemudikan di jalan.

Peraturan ini termaktub dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2009. Dalam peraturan ini, disebutkan bahwa motor yang berkubikasi 80-175 cc, tingkat kebisingannya adalah 80 dB. Sedangkan untuk motor di atas 175 cc maksimal bisingnya adalah 83 dB.

Sanksi Pidana

Karena itu, pengguna knalpot bising dapat dikenai sanksi sesuai dengan Pasal 285 ayat (1). Pasal ini berbunyi: “setiap orang yang mengemudikan motor di jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3), dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.”

"Kepada petugas polisi dapat melakukan pendataan terhadap bengkel-bengkel variasi yang selama ini ditengarai menjual dan memasang knalpot bising. Perlu didata dan tindakan edukasi," himbau Farid Wajdi.

Selain itu, petugas kepolisian senantiasa melakukan pendidikan bagi pemilik kendaraan dalam hal melakukan pergantian baik yang berhubungan dengan kebisingan suara, kelayakan jalan, kedalaman alur ban, keterangan lampu, klakson atau spare part yang tidak lulus uji teknis. 

Knalpot racing juga sangat berdampak pada pencemaran udara, karena knalpot ini tidak mempunyai penyaringan emisi gas buang (catalytic converter). 

Emisi gas buang yang dihasilkan oleh knalpot racing menjadi lebih berbahaya. 

Bagi orang di sekitar motor yang menggunakan knalpot racing adalah polusi suara. 

Knalpot ini menghasilkan suara yang berisik dan sangat mengganggu orang lain yang ada di sekitarnya. (rel)

Jumat, 22 April 2022

Kuburan Muslim Sei Mati Tumpang Tindih, Warga Kampung Aur Cari Lahan Baru

    Jumat, April 22, 2022  


PATIMPUS.COM - Ketersediaan lahan untuk memakamkan jenazah di Pemakaman Muslim Masyarakat Minang Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun sudah penuh.


Jenazah yang dikubur di dalam satu liang pun tidak terhitung lagi jumlahnya. Bahkan, banyak warga yang mengaku kuburan keluarganya sudah hilang karena diganti dengan kuburan orang lain.


Penuhnya kuburan di Pekuburan Sei Mati tersebut disampaikan warga kepada Camat Medan Maimun, Deddy Nasution, saat melakukan kunjungan ke Kampung Aur, Kelurahan Aur, Rabu (19/04/2022) Siang.


"Kami harap Pak Camat membantu mencari solusi untuk pemakaman muslim yang sudah penuh dan tumpang tindih," pinta Sutan Fazli, selaku Ketua BKM Masjid Jami' Kampung Aur.


Sutan Fazli mengatakan, kemungkinan warga akan mencari lahan baru untuk memakamkan warganya, namun lahan di Kota Medan ini sudah terisi semua. Alternatif lain warga akan mencari lahan kosong di kawasan Deliserdang, tetapi itu sangat jauh dan perlu mobil jenazah, sementara warga masih mengandalkan keranda sorong infak dari Nasi Goreng Pemuda.



Menanggapi hal itu, Camat Deddy Nasution mengatakan, Pemko Medan sendiri sudah memiliki kuburan di kawasan Simalingkar B yang saat ini sudah terisi oleh jenazah Covid-19. Namun itu terlalu jauh bagi warga Kampung Aur.


"Saya terima masukan warga dan akan kita koordinasikan kepada pimpinan Walikota Medan untuk mencari solusi lahan pemakaman ini," pungkasnya.


Sementara itu, Harun Buang, penggali kubur di Pemakaman Masyarakat Minang, Sei Mati, Jumat (22/04/2022) mengakui lahan kuburan di lokasi tersebut sudah penuh.


Akibat tidak adanya lagi lahan, dirinya terpaksa membongkar kuburan lama untuk diisi oleh jenazah yang baru. Di lahan itu dalam satu liang terdapat 4 sampai 5 jenazah. Namun sebelum dibongkar, harus koordinasi terlebih dahulu kepada pihak keluarga dan STM setempat.


"Kuburan yang dibongkar masih ada hubungan keluarga, jadi pihak keluarga tidak ada yang keberatan kalau kuburan yang lama dibongkar. Tapi setelah dibongkar sebaiknya cepat dibangun kembali batu nisannya," pungkas Buang yang sudah 42 tahun menjadi penggali kubur saat usianya 10 tahun.


Buang menambahkan, luas Pemakaman Masyarakat Minang ini sekitar 120 meter persegi dan sudah ada sejak tahun 1887. Disamping kuburan masyarakat Minang terdapat kuburan Arab dan kuburan masyarakat Mandailing.


"Nah di bekas Istana Plaza itu dulu adalah kuburan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1700. Sekitar tahun 1977, kuburan Belanda dipindah ke kawasan Delitua, Kabupaten Deliserdang," ujarnya yang mengakui ikut memindahkan tulang belulang orang Belanda saat usianya 10 tahun.


Mengenai penuhnya kuburan tersebut, Buang menyarankan agar warga mencari lahan baru. Tetapi jika ingin memcontoh kuburan di Arab Saudi yang berusia 1400 tahun tanpa bangunan di atasnya, itu tidak mungkin dilakukan. Sebab masyarakat muslim di sini masih menjalani tradisi jiarah ke makam keluarganya.


"Kalau tanpa bangunan, pihak keluarga paling nanti jiarahnya di luar, kirim doa tanpa tahu lagi mana kuburan keluarganya," sebutnya.


Dengan sempitnya lahan, Buang terpaksa membuat aturan bagi keluarga agar tidak mendirikan bangunan sendiri, sebab bisa merusak bangunan kuburan lainnya.


"Kadang keluarga yang dirikan bangunan lebar kurang lebar dibuatnya. Makanya kita larang mereka membangun dan aku yang membangunnya sesuai dengan ukurannya," pungkasnya. (don)


© 2023 patimpus.com.