Walau Pilkada Serentak, PKS Tetap Layani Masyarakat Korban Banjir
PATIMPUS.COM - Dinamika politik yang terjadi saat proses pelaksanaan, menjelang hingga sesudah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 November 2024 sangat memprihatinkan.
Mirisnya selama proses tersebut terjadi konflik antar kelompok yang saling menghujat seperti khususnya pendukung satu kandidat dengan pendukung kandidat yang lain.
Terkait hal itu, tokoh masyarakat KH Muhammad Nuh MSP sangat menyayangkan terjadinya hal itu, apalagi seperti kasus Pilkada Sumatera Utara dan Jakarta, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak menjadi perbincangan yang dipersalahkan.
Menurut M Nuh yang merupakan mantan politisi PKS, mengatakan padahal masing-masing Partai Politik (Parpol) punya mekanisme dalam pengambilan keputusan.
"Demokrasi sejatinya mengarahkan publik untuk saling menghormati dan bila ada pihak yang merasa dirugikan, jalur hukum bisa digunakan untuk mendapatkan keputusan atau jalan keluar yang terbaik," ungkap M Nuh kepada awak Media melalui pesan WhatsApp Jum'at (29/11/2024).
Dinamika politik yang saling menghujat ini, kata M Nuh lagi juga mendapat sorotan dari tokoh umat Habib Rizieq Shihab (HRS).
Mencermati kondisi yang kurang menentramkan hati itu, Habib Rizieq Syihab mengimbau agar pendukung PKS dan pendukung Anies, jangan mau diadu domba.
"Sadarlah saudara, pendukung Anies kawan seperjuangan kita, pendukung PKS, kawan seperjuangan kita, kenapa kita mau diadu domba," kata HRS dikutip dari Republika.co.id dalam ceramahnya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan Petamburan, Ahad (15/9/2024) yang videonya beredar viral di media sosial.
PKS sebagai partai politik yang lahir dari rahim Reformasi, sesungguhnya berusaha menjaga jarak terhadap konflik, apalagi sampai ke akar rumput.
Sebagai partai yang berslogan Bersih dan Peduli, tentu berusaha agar nilai-nilai luhur tersebut dapat diimplementasikan di dunia nyata, dan dirasakan oleh masyarakat banyak.
Bersih, karena memang diakui oleh banyak pihak, perbuatan yang tak selaras dengan aturan hukum minim terjadi di PKS.
Peduli, dibuktikan dengan hadir dan cepat tanggapnya kader-kader PKS di berbagai keadaan, terutamanya saat bencana alam, seperti Tsunami Aceh 2004, dari berbagai provinsi relawan PKS melayani masyarakat korban tsunami.
Rombongan relawan PKS tiada henti di Jalan Lintas Sumatera, demikian juga yang menggunakan transportasi udara. Selain itu bencana alam gempa bumi Yogyakarta 2006, erupsi gunung Merapi 2006 dan 2010, Gempa Palu dan Donggala 2018, dan kabut asap Sumatera dan Kalimantan 2019. Tentu juga kader PKS hadir dan tanggap disetiap bencana alam yang tak terhitung jumlahnya di berbagai daerah.
"Seperti kata pepatah, karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Meski pepatah ini ada di masyarakat kita, tapi taklah sepenuhnya dapat diterapkan secara menyeluruh (general). Sebab siapa pula yang tak pernah salah. Makanya pepatah itu harus disikapi secara proporsional," ungkap M Nuh.
Mencermati Pilkada serentak 2024 yang sudah digelar dan secara umum telah didapatkan informasinya, PKS punya meknisme dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, serta biasanya ada evaluasi secara bertahap.
Diakhir perbincangan, M Nuh menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah banjir yang terjadi di Medan dan Deli Serdang saat berlangsungnya Pilkada Serentak 2024.
"Saya turut prihatin dan bersedih atas terjadinya Banjir di Medan dan Deli Serdang saat berlangsungnya Pilkada serentak 27 November 2024, Semoga masyarakat yang terdampak banjir diberikan ketabahan, kesabaran, kekuatan dan kesehatan, Aamiin," tutup M Nuh.
Meski masih banyak kalangan yang mempersalahkan sikap dan kebijakan PKS, ada juga beberapa simpatisan dari masyarakat yang salut dengan sikap peduli dan melayani dari kader PKS.
Awak media mewawancarai salah satu warga di wilayah Medan Maimun terdampak banjir yang namanya tidak ingin disebutkan. Ia mengatakan walaupun PKS di Bully dan banyak yang mempersalahkan, ia kagum dengan kepedulian dan cepat tanggapnya kader-kader PKS.
Ia melihat di daerahnya di Medan Maimun, para kader PKS mendirikan Posko Banjir di Sekretariat Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Maimun yang di komandoi H Ismalik Syahputra.
Para kader PKS selalu hadir bukan saja saat pemilu, saat tidak pemilu pun mereka siap siaga melayani masyarakat, terbukti saat curah hujan yang cukup tinggi hingga terjadinya peristiwa bencana alam banjir di beberapa daerah saat Pilkada berlangsung hingga usainya pelaksanaan, mereka turun melayani dengan tanggal bencana.
Namun karena karakter para kader PKS yang peduli dan cepat tanggap dalam setiap bencana alam, mereka hadir turun dengan semangat menerjang banjir untuk melayani masyarakat.
Ia juga sangat menyayangkan masih ada yang menyalahkan PKS, seperti informasi yang diterimanya yakni kejadian di Medan Johor yang ditengarai, seseorang yang tadinya simpati pada PKS, tiba-tiba berbalik mempersalahkan PKS, dan bahkan menyebarkan pandangannya itu ke berbagai grup WhatsApp.
Namun pada saat banjir, yang bersangkutan menelpon kader PKS yang sudah kenal baik, dengannya. "Saat kader PKS hadir membantu mengantar sarapan, ia bertanya apakah makan siang dan malam juga disediakan, sang kader dengan senyum menjawab : ya, in sya Allaah disiapkan. Lalu ditanya : Tadi milih siapa? Jawabannya : Rahasia...," jelas warga tersebut.
"PKS memang banyak disalah fahami, bahkan dibully, tapi kader PKS tetap Peduli, insyaAllah," tegasnya kepada awak media.
Menanggapi pernyataan salah satu warga Medan Maimun yang diwawancara terkait kader PKS turun membantu saat musibah banjir, awak media mencoba menelusuri Posko Banjir di Sekretariat DPC PKS Medan Maimun.
Awak media berbincang langsung Ketua DPC PKS Maimun H. Ismalik Syahputra. Bang Malik sapaan akrabnya membenarkan bahwa di kantor Sekretariat DPC PKS Maimun didirikan Posko Tanggap Bencana Banjir.
Bang Malik mengatakan, setiap bencana banjir di Medan Maimun, Ia bersama relawan tanggap bencana PKS Maimun sudah siap membantu masyarakat dengan mendirikan posko banjir, menyalurkan bantuan berupa makana dan minuman bahkan mengevakuasi warga terdampak banjir.
"ya benar bg, Alhamdulillah saat ini kita DPC PKS Maimun mendirikan Posko Tanggap Bencana Banjir, jadi bantuan dari kader-kader dan bahkan para Anggota DPRD PKS akan langsung kita salurkan kerumah-rumah warga yakni berupa makanan dan minuman yang dibutuhkan warga terdampak banjir. Kita juga ada Relawan Tanggap Bencana PKS Maimun yang siap membantu masyarakat yang terdampak baik melakukan evakuasi, membagikan kebutuhan pangan makanan dan minuman dan saat banjir pada Pilkada hari ini relawan kita membantu mengantar masyarakat untuk mencoblos ke tps. ini rutin kita lakukan saat banjir terjadi bukan karena saat Pemilu saja diluar Pemilu tetap kita lakukan," kata Bang Malik.
" Musibah banjir yang bertepatan di hari pencoblosan Pilkada serentak 2024 menyebabkan banyak masyarakat yang tidak bisa berpartisipasi hadir ke TPS, khususnya masyarakat Medan Maimun yang sebagian besar terdampak dengan meluap nya air Sungai Deli. Kita berharap pemerintah ambil peran dan serius dalam hal mitigasi bencana banjir yang selalu berulang ini, sehingga dampak yang di timbulkan dapat di minimalisir. Apalagi kejadian bertepatan dengan hari pencoblosan, yang akhirnya tingkat partisipasi masyarakat menjadi minim," tambah bang Malik. (Soni)