Jumat, 10 Juni 2022

Bupati Sergai Luncurkan Program PSBI di Desa Pematang Pelintahan

    Jumat, Juni 10, 2022  


PATIMPUS.COM - Meski saat ini pandemi Covid-19 telah memasuki tren yang lebih terkendali, pemerintah dan masyarakat harus menghadapi beberapa tantangan lebih lanjut. Salah satunya adalah berupaya meningkatkan kesejahteraan petani.

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Sergai H Darma Wijaya saat membuka Acara Peluncuran Program Pertanian Pintar dan Pertanian Presisi Beras Klaster dan Bank Indonesia (PSBI) di Desa Pematang Pelintahan, Sei Rampah, Kamis (9/6/2022).

Dalam sambutan pembukaannya, Bupati Sergai mengatakan bahwa harga kebutuhan petani, seperti pupuk dan alat pertanian lainnya, telah meningkat. Ini tidak selalu disertai dengan penyesuaian harga produksi, katanya.

 "Biaya produksi pertanian naik, tapi harga jualnya tidak. Ini tentu berdampak negatif bagi petani kita," kata bupati yang akrab disapa Bang Wiwiek itu.

Ia juga mengatakan masalah ketidaksinkronan biaya produksi dengan harga jual tidak hanya terjadi di petani padi, tetapi juga di industri lain, seperti perkebunan. Selain itu, Bang Wiwiek mengatakan harga minyak sawit belakangan ini turun tajam.

Karena itu, Bang Wiwiek berharap kedatangan Bank Indonesia (BI) berdampak baik bagi petani. Salah satu aspek yang menjadi perhatian Bupati adalah peningkatan produksi.

“Misalnya, alangkah baiknya jika hasil panen yang sebelumnya 5-6 ton per hektar bisa ditingkatkan menjadi 7-8 ton. Tentunya kesejahteraan petani juga otomatis meningkat. Dengan kehadiran BI mendampingi petani untuk menggunakan teknologi pertanian yang lebih modern, maka saya optimis hal tersebut bisa terwujud,” kata Bang Wiwiek.

Terakhir, Bupati Sergai berpesan kepada kaum milenial untuk fokus pada peluang di sektor pertanian.

“Mari kita ajak generasi muda untuk merubah mindset dan membuat mereka mau mengembangkan pertanian di bidangnya masing-masing. Mari jadi petani mandiri,” tutupnya.

Di kesempatan yang serupa, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, menyampaikan pihaknya bertanggungjawab memberi fasilitas dan pendampingan terhadap para petani di Sergai.

“Harapannya, apa yang kami lakukan bisa memberikan contoh kepada para petani mengenai apa dan bagaimana mengembangkan pertanian menjadi lebih produktif serta mengubah pola pikir dan semangat baru kepada para petani,” jelasnya.

Masih lanjutnya, pendampingan ini kami lakukan dari hulu ke hilir dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk membangun cluster pangan yang “naik kelas dan mandiri” tentunya dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah.

“Kami melaksanakan program ini secara bertahap sampai tahun 2027, di mana tahun ini fokus terhadap budidaya padi dan mengimplementasikan digital farming. Kemudian dilanjutkan dengan   tahap pengembangan padi dan akan diintegrasikan dengan ternak di mana hasil padi yang sudah dipanen untuk pakan ternak dan ternak dapat menghasilkan pupuk organik untuk padi sehingga dapat saling bermanfaat,” papar Doddy.

Dikatakan oleh Doddy, tahap berikut dari program ini adalah menciptakan cluster pertanian yang jauh lebih mandiri dan maju dengan kekuatannya sendiri dengan memperkuat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan koperasi.

“Semoga lewat upaya ini, kita bisa melahirkan petani yang mandiri dan mampu menyerap perkembangan teknologi serta tentunya dapat kita jalankan dengan maksimal,” pungkasnya.

Gapoktan “Harapan” Desa Pematang Pelintahan, Jumain, menyampaikan kalau di desanya ini mayoritas penduduk adalah petani.  Namun belakangan aktivitas bertani mengalami kesulitan akibat kenaikan harga kebutuhan pokok petani, utamanya pupuk. (sar)

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.