Tampilkan postingan dengan label Gubsu Edy Rahmayadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gubsu Edy Rahmayadi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Januari 2021

Batas Usaha Jam 9 Malam, PKL Malam Merasa Tidak Adil, Minta Perpanjangan Waktu

    Minggu, Januari 24, 2021  

PATIMPUS.COM - Peraturan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tentang batas operasional rumah makan dan restoran sampai jam 21.00 WIB, diprotes Pedagang Kaki Lima (PK5) yang berjualan malam. Pasalanya, aturan itu jelas sangat merugikan pedagang yang buka malam.


"Kami buka jam 18.00 WIB Sore, dan harus tutup jam 21.00 WIB. Artinya, hanya 3 jam kami mencari nafkah," ujar Syahrul Tanjung, yang buka usaha nasi goreng di Jalan Brigjen Katamso, Kampung Baru, Minggu (24/1/2021) Malam. 


Menurutnya, itu sangat tidak masuk akal dan merugikan dirinya, karena untuk membayar upah harian pekerjanya tidak boleh kurang.


"Harusnya, dibagi waktunya. Yang buka pagi sama buka malam berbeda. Jangan malah membunuh usaha yang buka malam, yang sebagian besar PKL semua," ucap Tito, pekerja di Nasi Goreng Pemuda, Jalan Pemuda.


Menurutnya, dengan dibatasinya jam operasional resto sampai jam 21.00 WIB, otomatis membunuh mata pencaharian peengusaha UKM kaki lima.


Tempat usahanya pun terpaksa tidak beroperasi sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sehingga kawasan tersebut menjadi sepi.


"Mungkin virus coronanya berkeliaran jam 9 malam," sindir Fitri, warga Brigjen Katamso.


Untuk itu, para pedagang yang berjualan malam, meminta Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi melalui Satgas Covid untuk mengevaluasi aturan jam operasional resto dan rumah makan.


"Biar adil, dilarang buka saja dari pagi, karena virus corona itu juga menyebar sejak pagi," pungkas Tito. (don)

Sabtu, 23 Januari 2021

Pasca Operasi Pemisahan, Edy Rahmayadi Pastikan Bayi Adam dan Aris Dalam Kondisi Baik

    Sabtu, Januari 23, 2021  

PATIMPUS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memastikan bayi kembar siam, Adam dan Aris asal Labuhanbatu, dalam kondisi baik, saat menjenguk keduanya di RSUP H Adam Malik, Jumat (22/1/2021). 

Pasca menjalani operasi 10 jam pemisahan perut dan dada, kondisi kedua bayi kembar siam itu secara medis dipastikan tidak memiliki masalah. 


"Kita berusaha berdoa mudah-mudahan dia tidak ada masalah. Secara medis tadi saya tanyakan tidak ada masalah. Kita berdoa semuanya, semoga Adam dan Aris sehat sampai nanti besar," ucap Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar, usai menjenguk kedua bayi tersebut. 


Tidak banyak yang disampaikan Edy Rahmayadi, namun pada kunjungan ini ia hanya memastikan kondisi kedua bayi kembar siam tersebut dalam keadaan baik, setelah operasi pemisahaan. "Waktu belum dipisah saya melihat dan saya gendong, tapi Alhamdulillah sekarang sudah bisa," ucap Edy Rahmayadi mengakhiri. 


Diketahui bayi kembar siam Adam dan Aris merupakan putra pasangan Nur Rahmawati (26) dan Supono (32), warga Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu. Keduanya lahir pada 9 Desember 2019 lalu dan kemudian dirujuk ke RSUP H Adam Malik.


Dari keterangan Kasubag Humas RUSPHAM Rosario Dorothy Simanjuntak, yang memberi keterangan beberapa waktu yang lalu terdapat 50 tenaga medis dilibatkan dalam operasi pemisahan Adam dan Aris. Di antaranya dokter subspesialis bedah anak, dokter bedah jantung, dokter spesialis anestesi pediatrik, dan dokter spesialis anak. (don)

Jumat, 22 Januari 2021

Pembangunan SPAM Dimulai, Kapasitas Air Bersih Mebidang Bertambah 1.100 Liter/Detik

    Jumat, Januari 22, 2021  


PATIMPUS.COM - Kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kota Medan, Binjai dan Deliserdang (Mebidang) yang pembangunannya dimulai akan bertambah secara signifikan hingga 1.100 liter/detik. 


Kepastian pembangunan SPAM itu ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) berkapasitas 1.100 liter/detik dengan PT Adhi Karya, dan penyerahan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) SPAM Regional Mebidang, Jumat (22/1/2021), di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan. 


Penandatanganan kontrak dan penyerahan SPMK SPAM ini disaksikan langsung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah, Walikota Medan Akhyar Nasution, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Sekda Kota Binjai Idaham Mahfullah P Daulay.


Kontrak pembangunan IPA ditandatangani General Manager Departemen Infrastruktur PT Adhi Karya Johan Arifin dan Kepala Satuan Kerja PPPW II Provinsi Sumut Puja Nurmadi. Sedangkan untuk SPMK SPAM Regional Mebidang diserahkan Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Yudha Mediawan kepada General Manager Divisi Operasi 3 PT Brantas Abipraya (Persero) Dody Purbawanto.


Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, pembangunan SPAM Regional Mebidang ini akan membantu memenuhi kebutuhan air di kawasan Mebidang, karena saat ini baru terpenuhi sekitar 64%.


“Kebutuhan kita itu 11.000 liter/detik, baru mampu memenuhinya sekitar 7.000 liter/detik, masih kurang 4.000 liter/detik. Dengan pembangunan SPAM ini maka akan bertambah 1100 liter/detik, itu tentu sangat membantu walau masih kurang 3.900 liter/detik,” kata Edy Rahmayadi, saat diwawancara usai acara.


Menurut Edy, rencana pembangunan SPAM ini sudah dimulai dari 7 tahun lalu, namun banyak kendala yang dihadapi karena melibatkan banyak stakeholder. Di tahun ini, proyek akhirnya bisa berjalan terhitung sejak penyerahan SPMK kepada pemegang tender. Selain itu, kapastias airnya juga akan terus ditambah.


“Sumber air yang kita gunakan pada SPAM Mebidang adalah sungai di Binjai (Sei Bingei) dan karena melibatkan tiga daerah maka pembangunannya tidak mudah, tetapi Alhamdulillah, sekarang sudah selesai dan pemegang tender sudah mulai bisa bekerja. Kita harapkan ini selesai secepat mungkin,” terang Edy.


SPAM Mebidang ini sendiri memiliki kapasitas 2x1.100 liter/detik, namun pembangunannya dilakukan dalam dua tahap, 1.100 liter/detik untuk tahun 2021 kemudian sisanya di tahun 2024. SPAM Sei Bingei masih belum memenuhi kebutuhan air bersih di Mebidang, sehingga Edy Rahmayadi berharap ada investor lain yang mau menambah kapasitas penyediaan air bersih di Mebidang.


“Ada beberapa insvestor yang sudah menawarkan, ada kapasitas 200 liter/detik, 500 liter/detik bahkan dari Cina juga ada 300 liter/detik. Kita tentu berharap kebutuhan air masyarakat di Mebidang bisa terpenuhi sesegera mungkin karena air itu kebutuhan dasar manusia,” tegas Edy.


Berdasarkan keterangan Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Yudha Mediawan, ada empat paket dalam pembangunan SPAM Regional Mebidang, dua paket konstruksi dan dua paket supervisi. Paket konstruksi yaitu pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) oleh PT Brantas Abipraya sedangkan untuk supervisinya PT Bina Lestari Lingkungan Sejahtera. Paket konstruksi berikutnya adalah Instalasi Pengelolaan Air (IPA) oleh PT Adhi Karya dengan supervisinya PT Virama Karya, PT Pemetar Argeo Consultant Engineering dan PT Graha Purna Karya Consultant.


“Untuk JDU sepanjang 36 km dengan nilai proyek Rp435 miliar dua minggu lalu sudah tanda tangan kontrak di depan Presiden dan Menteri PUPR. Hari ini penandatanganan paket Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dan penyerahan SPMK. Per tanggal ini kontraktor sudah bisa memobilisasi kegiatan pembangunan SPAM regional Mebidang. Total nilai proyek SPAM ini sekitar Rp700 milir,” jelas Yudha.


Yudha menjelaskan masalah yang terjadi selama ini karena belum adanya kesepahaman antara stakeholder di tiga daerah tersebut sehingga pembangunan terhambat. Namun, sekarang permasalahan tersebut sudah selesai, tetapi dia meminta agar masalah perizinan bukan menjadi kendala lagi.


“Sudah lama sekali ini, tetapi setelah saya bertemu dengan Pak Gubernur, bottlenecking (macetnya proses) selesai, tidak butuh lama kami berdiskusi dengan beliau dan ini semua clear dan sekarang kita sudah mendapat pemenang tender dan penyerahan SPMK-nya. Kita mau kerja sama dengan stakeholder terkait karena akan banyak perizinan seperti gali pipa di jalan, lintasan kereta api dan IMB IPA itu harus segera diterbitkan Pemerintah Kota Binjai,” tegasnya.


Turut hadir Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumut Syafriel Tansier, Kepala Balai Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Sumut Agus Kurniawan dan Kepala Balai Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II Maman Suparman dan OPD terkait. (don)

Selasa, 12 Januari 2021

Bulan Ini 26 Ribu Orang Di Sumut Akan Divaksin, Gubsu Yang Pertama

    Selasa, Januari 12, 2021  

 


PATIMPUS.COM - Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menjadi orang pertama di Sumatera Utara yang akan menerima suntik vaksinasi Covid-19, yang akan dilakukan pada bulan Januari 2021 ini. Langkah ini diambilnya guna memotivasi warga agar tidak takut divaksin.


“Saya yang akan pertama disuntik, ini dr Handoyo (Tim Medis Satgas Covid-19 Sumut) yang akan menyuntik saya. Tidak ada persiapan khusus, datang, suntik, sudah selesai,” kata Edy Rahmayadi, usai rapat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin (11/1/2021).


Dikatakannya, di Sumut sendiri sebanyak 26.133 pejabat publik, tokoh dan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Sumatera Utara (Sumut) akan divaksinasi pada Januari 2021 (Termin I). Vaksinasi dilakukan mulai dari tingkat provinsi, kemudian tingkat kabupaten/kota yaitu Kota Medan, Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang (Mebidang).


Untuk vaksinasi perdana pada Termin I, akan dilakukan kepada 10 pejabat dan tokoh tingkat provinsi, Kamis (14/1),  di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan.


Gubernur Sumut Edy Rahmayadi akan menjadi orang pertama yang divaksin, kemudian disusul pejabat dan tokoh tingkat provinsi lainnya.

 

Usai pejabat dan tokoh Sumut, selanjutnya giliran masing-masing 10 pejabat dan tokoh Mebidang yang akan divaksin, 15 Januari 2021. Sedangkan untuk SDMK tergantung daerahnya masing-masing menentukan jadwal vaksinasi.


Pada termin ini, SDMK Kota Medan mendapat jatah 18.729 orang, Deliserdang 4.874 orang dan Kota Binjai 2.490 orang. Gubernur memastikan pejabat, tokoh atau SDMK yang tidak memenuhi syarat tidak akan divaksin.


“Kepada bupati dan walikota sesuai dengan kondisi, kalau sudah usia lanjut (60 tahun ke atas) jangan, komorbid jangan. Bila bupatinya tidak bisa, wakilnya, begitu juga dengan walikota, kalau tidak bisa juga Sekdanya, kalau tidak bisa juga asisten, kalau Kadiskes wajib karena tenaga kesehatan,” terang Edy Rahmayadi yang didampingi Kadiskes Sumut Alwi Mujahit dan Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar.


Semua partisipan pada Termin I ini akan mendapat dua suntikan dengan jarak waktu 14 hari dari suntikan pertama. Pada saat ini jumlah vaksi yang diterima Pemprov Sumut baru 40.000, namun Edy Rahmayadi yakin kebutunan vaksin Sumut akan terpenuhi.


“Aturannya itu 14 hari, namun saya dengar kabar belum resmi, ada juga 28 hari, kita lihat nanti, masih ada waktu. Kita harusnya itu 74.000 (vaksin), tetapi sekarang yang ada 40.000, kurang 34.000 lagi. Ini berjalan karena jaraknya (dari suntikan pertama) 14 hari atau mungkin lebih,” ungkapnya.


Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi secara lebih detail mengatakan orang-orang yang tidak boleh divaksin adalah penderita hipertensi, diabetes, auto imun, ibu menyusui dan ibu hamil. “Tidak boleh bila komorbidnya tidak terkontrol, auto imun itu orangnya kurang bisa memproduksi  antibody, jadi tidak bisa dan tentunya orang yang sudah pernah terinfeksi covid-19,” katanya


Dia juga meminta Gubernur, Polda dan Pangdam memeriksa semua kesiapan vaksinasi Termin I ini termasuk pendaftaran SDMK. Berdasarkan keterangannya, saat ini ada layanan pendaftaran melalui SMS dan website untuk SDMK.


“Periksa kesiapannya, saat ini kita punya SMS dan website untuk registrasi, dua atau tiga hari ke depan bisa lewat WA dan aplikasi. Kami ingin SDMK didaftarkan hingga ke level Puskesmas karena termin kedua nanti vaksinnya akan jauh lebih banyak. Dan satu lagi, pastikan vaksinasinya sesuai dengan SOP, ini sangat penting,” kata Budi.


Kadiskes Sumut Alwi Mujahit mengatakan Pemprov Sumut telah mendaftarkan SDMK-nya untuk vaksinasi. Sedangkan untuk pejabat dan tokoh dalam waktu dua hari ke depan pihaknya akan memeriksa dan memastikan langsung kesiapannya.


“Nama-namanya sudah ada, dan yang sudah pasti itu Pak Gubernur dan juga saya. Untuk pejabat dan tokoh yang lain akan kita pastikan sebelum tanggal 14 Januari. Sedangkan untuk tenaga vaksinator kita sudah menyiapkan 1500 orang (dokter, perawat dan bidan) dan akan terus bertambah,” kata Alwi.


Sedangkan Termin II, Alwi menjelaskan akan dilaksanakan pada bulan Februari untuk 30 kabupaten/kota di Sumut. “Tenaga kesehatan kita ada 69.614 orang, mereka semua tentu akan divaksin, inshaa Allah selesai di termin II,” pungkas Alwi. (don)


© 2023 patimpus.com.