Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Juni 2025

Tembus 30 Juta Kasus, Biaya Pemanfaatan JKN di Sumut Capai Rp 43 Triliun

    Rabu, Juni 25, 2025  


PATIMPUS.COM - Pemanfaatan layanan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Sumatera Utara mengalami lonjakan yang sangat signifikan dalam dekade terakhir. 


Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan, jumlah pemanfaatan layanan JKN di Sumut tercatat melonjak drastis, dari hanya 2,9 juta kasus pada 2014 menjadi 30,7 juta kasus pada tahun 2024.


Asisten Deputi Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi BPJS Kesehatan, Iwan Adriady, menjelaskan bahwa kenaikan tersebut menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap layanan JKN, yang semakin mudah diakses seiring dengan meluasnya cakupan fasilitas kesehatan.


“Pada tahun 2014, pemanfaatan JKN tercatat sekitar 8.218 kasus per hari. Kini, di 2024, jumlah ini meningkat menjadi 84.120 kasus per hari. Ini menunjukkan adanya pertumbuhan hampir sepuluh kali lipat dalam pemanfaatan layanan JKN,” ujarnya dalam kegiatan Media Gathering bersama Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara di Medan, Selasa (24/6). 


Kegiatan ini turut dihadiri Kepala BPJS Kesehatan cabang Medan dr Yasmine Ramadhana Harahap.

Menurutnya, peningkatan tersebut mencerminkan tren positif dalam sistem jaminan kesehatan di Sumut.


Sebelum pandemi Covid-19, pemanfaatan layanan JKN di tahun 2019 tercatat mencapai 22,8 juta kasus. Meskipun angka ini sempat menurun pada 2020 akibat pandemi menjadi 19,2 juta, pasca-pandemi, angka tersebut kembali naik dan bahkan mencatatkan rekor tertinggi pada 2023 dengan 28,9 juta kasus.


Dia memaparkan, layanan yang paling banyak dimanfaatkan oleh peserta JKN adalah kunjungan ke puskesmas dan dokter praktik perorangan, serta rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit.  Pada 2024, tercatat kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (PPK) seperti puskesmas dan klinik mencapai 12,4 juta kasus. 


Sementara itu, untuk rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit mencapai 13,6 juta dan 4,5 juta kasus, masing-masing.

Merutnya, peningkatan pemanfaatan layanan ini diperkirakan akan terus berlanjut, mengingat semakin meningkatnya cakupan kepesertaan JKN, serta penguatan sistem pelayanan dan digitalisasi yang mempermudah proses administrasi. 


Iwan menegaskan, meski layanan terus berkembang, evaluasi terhadap kualitas tetap menjadi fokus utama. “Ini adalah indikator bahwa sistem jaminan kesehatan kita terus berkembang dan menjawab kebutuhan masyarakat. Namun tentu, kami juga terus melakukan evaluasi agar kualitas layanan tetap terjaga,” ujarnya.


Di sisi lain, lanjutnya, biaya manfaat untuk program JKN di Sumatera Utara juga mengalami peningkatan yang signifikan dalam tujuh tahun terakhir. Total biaya yang telah dikeluarkan dari 2018 hingga Mei 2025 mencapai Rp43,053 triliun. 

 Adapun mayoritas biaya, yakni sebesar Rp36,497 triliun (84,77%) digunakan untuk pelayanan di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) seperti rumah sakit, sementara Rp6,555 triliun (15,23%) digunakan untuk pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas dan klinik.


Peningkatan biaya ini tercatat konsisten dari tahun ke tahun, dimulai dengan Rp4,377 triliun pada 2018 dan terus meningkat hingga mencapai Rp8,050 triliun pada 2024. Hingga Mei 2025, biaya yang telah dikeluarkan sudah mencapai Rp5,240 triliun.

Peningkatan biaya manfaat ini mencerminkan tidak hanya bertambahnya jumlah peserta aktif, tetapi juga meningkatnya biaya pengobatan yang lebih mahal di fasilitas rujukan, terutama rumah sakit.


 Iwan mengingatkan pentingnya untuk terus mengedepankan upaya pencegahan dan memperkuat layanan kesehatan primer untuk menekan pengeluaran. 


"Selain itu, kami juga perlu kolaborasi antara pemangku kepentingan dan masyarakat dalam mengedepankan promotif dan preventif, agar biaya layanan kesehatan tidak semakin membebani sistem jaminan sosial kesehatan," ujar Iwan.


BPJS Kesehatan juga memperkenalkan program New Rehab 2.0, yang memberikan solusi bagi peserta yang menunggak iuran untuk membayar secara bertahap, khususnya bagi masyarakat yang terdampak kondisi ekonomi namun tetap ingin menjaga perlindungan kesehatan mereka.


Salah satu topik menarik yang dibahas dalam kegiatan ini adalah penerapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang akan diterapkan mulai Juli 2025. Sistem ini dirancang untuk menyamaratakan standar layanan bagi seluruh peserta JKN, menggantikan sistem kelas 1, 2, dan 3 yang selama ini berlaku.


Dengan adanya perubahan ini, BPJS Kesehatan berharap program JKN akan semakin inklusif dan dapat memberikan manfaat lebih besar bagi seluruh lapisan masyarakat, menjawab tantangan kebutuhan kesehatan, serta memastikan keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional ke depannya. (don)



Selasa, 24 Juni 2025

BPJS Kesehatan Tanggapi Nonaktifnya 7,3 Juta Peserta PBI

    Selasa, Juni 24, 2025  


PATIMPUS.COM – BPJS Kesehatan menanggapi beredar kabar dinonaktifkannya 7,3 juta peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).


Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menjelaskan bahwa peserta JKN yang dinonaktifkan tersebut, bisa mengaktifkan kembali status kepesertaan JKN-nya jika yang bersangkutan memenuhi beberapa kriteria.


“Pertama, peserta tersebut termasuk dalam daftar peserta PBI JK yang dinonaktifkan pada bulan Mei 2025. Kedua, jika berdasarkan verifikasi di lapangan, peserta tersebut termasuk kategori masyarakat miskin dan rentan miskin. Ketiga, jika peserta tersebut termasuk peserta yang mengidap penyakit kronis, atau dalam kondisi darurat medis yang mengancam keselamatan jiwanya,” terang Rizzky pada Senin (23/06).


Rizky menambahkan, peserta PBI JK yang dinonaktifkan tersebut bisa melapor ke Dinas Sosial setempat dengan membawa Surat Keterangan Membutuhkan Layanan Kesehatan. Selanjutnya, Dinas Sosial akan mengusulkan peserta tersebut ke Kementerian Sosial, dan Kementerian Sosial akan melakukan verifikasi terhadap peserta yang diusulkan. Jika peserta lolos verifikasi, maka BPJS Kesehatan akan mengaktifkan kembali status JKN peserta tersebut, sehingga peserta yang bersangkutan dapat kembali mengakses layanan kesehatan.


Rizzky menuturkan bahwa penonaktifan tersebut dilandasi oleh Surat Keputusan Menteri Sosial Nomor 80 Tahun 2025, serta Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Mengacu pada regulasi tersebut, maka mulai bulan Mei 2025, penetapan peserta PBI akan menggunakan basis data DTSEN. 


Dengan berubahnya acuan penetapan peserta PBI JK, dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi DTSEN sebagai landasannya, maka tak heran jika ada sejumlah peserta PBI JK yang dinonaktifkan status JKN-nya karena nama-namanya tidak ada dalam DTSEN.


Menurut Rizzky, pembaruan data PBI JK dilakukan secara berkala oleh Kementerian Sosial supaya data peserta PBI JK tepat sasaran. Untuk mengecek apakah status kepesertaan JKN masih aktif atau tidak, peserta yang bersangkutan dapat menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 165, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) di nomor 08118165165, Aplikasi Mobile JKN, atau melalui Kantor BPJS Kesehatan terdekat.


“Sebagai informasi, pembaruan data PBI JK dilakukan secara berkala oleh Kementerian Sosial supaya data peserta PBI JK tepat sasaran. Bagi peserta JKN yang sedang berobat di rumah sakit, jika perlu informasi atau butuh bantuan, kami juga siapkan petugas BPJS SATU untuk membantu,” kata Rizzky. (don)


Jumat, 13 Juni 2025

RSUD Pirngadi Medan Terus Upayakan Pemenuhan Kriteria KRIS

    Jumat, Juni 13, 2025  


PATIMPUS.COM - Wakil Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, drg Afifuddin menjelaskan upaya rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan, dalam memenuhi sejumlah kriteria Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).


"Kita telah mempersiapkan sebanyak 103 tempat tidur di lantai 5, 6, 7 atau sebanyak 73 persen dari jumlah tempat tidur rawatan dan direncanakan selesai pada November," ujarnya, Kamis (12/6/2025).


Jumlah tempat tidur, dijelaskan Afifuddin, telah melebihi sebanyak 13 persen lebih banyak dari persyaratan minimal 60 persen jumlah tempat tidur rawatan yang harus dimiliki. 


"Kamar tersebut secara bertahap sedang dilakukan perbaikan agar dapat memberikan kenyaman yang dipersyaratkan oleh BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan," ucapnya.


Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa RSUD dr Pirngadi Medan menyiapkan sejumlah kamar dengan maksimal kapasitas tiga tempat tidur perkamar. 


"Selain itu, tentunya RSUD Pirngadi juga sudah menyediakan, sejumlah kamar dengan kapasitas satu tempat tidur dan dua tempat tidur lainnya," tuturnya. 


Arifuddin mengatakan jika ada 12 parameter yang harus kita penuhi dalam rangka meningkatkan pelayanan ke pasien rawat inap seperti kamar mandi, pintu, jarak tempat tidur, pencahayaan, kelembapan udara, dan lainnya.


"Selain itu kita juga masih menambahan outlet oksigen, pada tempat tidur pasien serta dalam tahap finishing pengecatan untuk di ruangan," ucapnya. 


Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Medan tersebut, dikatakan Afifuddin turut memiliki kendala dalam pemenuhan kriteria KRIS yang telah ditetapkan BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan. 


"Renovasi mengharuskan penempatan pasien yang harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menggangu kenyamanan dan keselamatan pasien," tuturnya. 


Afifuddin juga mengatakan kendala RSUD Pirngadi karena, menggunakan bangunan utama yang sudah ada dan harus menyesuaikan dengan kriteria KRIS. (don)

Sabtu, 07 Juni 2025

RSU Haji Medan Bagikan 15 Ekor Daging Qurban Idul Adha 1446 H Ke Warga

    Sabtu, Juni 07, 2025  


PATIMPUS.COM - Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan pemotongan hewan qurban sebanyak 11 ekor sapi dan 4 ekor kambing usai pelaksanaan Shalat Ied Idul Adha 1446 H, Jumat (6/6/2025).


Direktur RSU Haji Medan, Ibu Sri Suriani Purnamawati SSi Apt MKes, hadir langsung dalam kegiatan ini bersama Wakil Direktur Umum dan Pengembangan Sumber Daya Manusia UPTD RSU Haji Medan, Bapak Ridesman Nasution SH SKM MKes, serta pejabat struktural lainnya.


Kehadiran jajaran pimpinan dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen RSU Haji Medan untuk menjaga nilai-nilai spiritual, kebersamaan, dan kepedulian sosial di lingkungan kerja.


Daging hasil qurban kemudian dibagikan kepada para pegawai RSU Haji Medan dari berbagai unit, termasuk tenaga medis, non-medis, petugas keamanan (satpam), cleaning service, petugas parkir, hingga para tukang becak yang setiap hari mangkal di depan rumah sakit. Pembagian ini menjadi simbol rasa syukur dan kepedulian sosial dari keluarga besar RSU Haji Medan kepada masyarakat sekitar.


“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian. Semoga tahun depan semakin banyak pegawai RSU Haji Medan yang terdorong untuk berqurban, sebagai bentuk ketulusan dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT,” ujar Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati.


Beliau juga menambahkan bahwa orang-orang yang berqurban tahun ini adalah simbol dari ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT. 


"Qurban bukan hanya tentang berbagi daging, tetapi juga tentang memperkuat nilai ibadah, keimanan, dan solidaritas sosial di antara kita," lanjutnya.


Kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin keagamaan, tetapi juga wujud nyata dari semangat Kolaborasi Sumut Berkah yang terus digaungkan oleh RSU Haji Medan dalam membangun lingkungan kerja yang harmonis dan peduli.


Dengan semangat Idul Adha, RSU Haji Medan berharap kegiatan ini membawa berkah bagi semua pihak dan menjadi inspirasi untuk terus berbagi dan peduli kepada sesama. (don)

Kamis, 05 Juni 2025

HUT Ke 33, RSU Haji Medan Berupaya Menjadi Rumah Sakit Type A

    Kamis, Juni 05, 2025  


PATIMPUS.COM - RSU Haji Medan diusianya yang ke 33 tahun akan berupaya meningkatkan statusnya menjadi RS Tipe A serta meningkatkan pelayanan yang lebih baik.


"Dengan izin Allah serta kerja keras seluruh elemen rumah sakit, RSU Haji Medan terus tumbuh dan berkembang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Dirut RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati SSi Apt MKes, Kamis (05/06/2025).


Tema milad, "kolaborasi Sumut Berkah untuk pelayanan Rumah Sakit Umum Haji Medan yang unggul, maju, dan diridhoi Allah SWT", merupakan pengingat dan motivasi bahwa keberhasilan tidak bisa dicapai secara sendiri-sendiri, melainkan melalui sinergi, kolaborasi, dan niat tulus untuk memberikan manfaat.


"Kami percaya, dengan mengedepankan nilai-nilai spiritual, integritas, profesionalisme, dan kebersamaan, RSU Haji Medan akan terus berkembang menjadi rumah sakit yang unggul dan membawa maslahat bagi umat," terangnya.


Direktur menambahkan acara ulang tahun RSU Haji Medan, dikemas melalui acara pengajian sekaligus menyambut Idul Adha 1446 H beserta santunan anak yatim.


Melalui acara pengajian ini, sambungnya, pihaknya tidak hanya berhenti pada peringatan seremonial, tetapi juga mengisi hari jadi ini dengan kegiatan yang bermakna, yaitu pemberian santunan kepada anak-anak yatim. Ini adalah bentuk kepedulian dan rasa syukur kepada Allah SWT. Sebab, dalam setiap rezeki yang kita miliki, ada hak orang lain yang harus kita tunaikan, dan anak yatim adalah golongan yang sangat dimuliakan dalam islam.   


“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam perjalanan RSU Haji Medan selama ini, kepada para dokter, perawat, tenaga kesehatan, staf, serta mitra-mitra strategis. mari kita jaga semangat kebersamaan ini untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kemaslahatan umat dan keridhaan Illahi,” ucap Sri Suriani Purnamawati.


Dia menyebutkan pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan ke depan direncanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Sumatera Utara.


Beberapa langkah strategis yang sedang dan akan dilakukan antara lain, peningkatan fasilitas dan Infrastruktur, penambahan fasilitas khusus seperti ruang tunggu, poliklinik dan IGD tambahan nantinya. Upaya peningkatan status Rumah Sakit menjadi tipe A. Peningkatan mutu, kualitas dan identitas rumah sakit bernuansa Islami, sehingga RSU Haji Medan bisa mendapatkan Akreditasi Syariah. 


Dengan langkah-langkah strategis tersebut, RSU Haji Medan diharapkan dapat menjadi rumah sakit bertaraf internasional, yang mampu memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Sumatera Utara.  "Dirgahayu 33 tahun RSU Haji Medan. Ramah dan Empati dalam memberikan pelayanan," ujarnya mengakhiri. (don)

Jumat, 30 Mei 2025

RSJ M Ildrem dan PWA Sumut Sepakat Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Jiwa

    Jumat, Mei 30, 2025  


PATIMPUS.COM - Rumah Sakit (RS) Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumatera Utara (Sumut) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Musyawarah Pimpinan Wilayah I Aisyiyah Sumut, Resepsi Milad Aisyiyah ke 108 Tahun di Pendopo Jentera Malay, Kabupaten Langkat. 


Direktur RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem, drg Ismail Lubis MM menyampaikan, MoU itu tentang demi terwujudnya Kolaborasi Sumut Berkah yang dimana membutuhkan kolaborasi segala pihak untuk mencapai Sumut yang sejahtera. 


Drg Ismail Lubis MM, mengatakan MoU yang ditandatangani itu untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat Sumut, serta meningkatkan pelayanan terbaik kepada pasien disabilitas mental yang ada di RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem. 


"Pertama tentunya saya mengucapkan selamat Musyawarah Pimpinan Wilayah kepada Aisyiyah Sumatera Utara. Pada hari ini, Rumah Sakit Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem melakukan penandatanganan MoU dengan Aisyiyah Sumut. Tujuan kesepakatan bersama ini meningkatkan kualitas pelayanan terutama Unit Rehabilitasi, mendorong kebijakan dan aturan yang dapat memajukan, meningkatkan taraf hidup dan kepedulian masyarakat terhadap disabilitas mental," kata drg Ismail Lubis MM, Jum'at (30/5/2025). 


Adapun beberapa kesepakatan yang ditandatangani oleh RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem dan PWA Sumut, dijelaskan Ismail, nantinya PWA Aisyiyah Sumut terlibat aktif dalam pelaksanaan instalasi rehabilitasi. 


Kemudian, memfasilitasi setiap program ataupun kegiatan juga bekerjasama meningkatkan kapasitas staff melalui seminar, pelatihan dan workshop. 


"Penandatanganan kerjasama ini merupakan keseriusan RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem dalam meningkatkan kualitas pelayanan terkhusus kesehatan jiwa," ucap Ismail. 


Nantinya, kata Ismail, peran Aisyiyah kepada RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem untuk merubah stigma masyarakat kepada RS Jiwa. Selain itu, untuk membuka jalur kepada komunitas yang peduli dengan keluarga disabilitas mental. 


"Selain itu, peran Aisyiyah dalam merubah stigma, memantau makan obat, memberikan informasi jalur pelayanan mental, relawan dan lembaga komunitas peduli disabilitas mental," tutupnya. (don)

© 2023 patimpus.com.