BPJS Kesehatan Buka Posko Layanan Kesehatan Gratis bagi Korban Bencana Aceh - Sumut
| Rabu, Desember 10, 2025

By On Rabu, Desember 10, 2025


PATIMPUS.COM - Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi kemanusiaan pasca bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I bergerak cepat membuka Posko Kesehatan pada tanggal 08-11 Desember 2025 di beberapa titik terdampak. 


Posko Kesehatan ini merupakan kolaborasi antara BPJS Kesehatan, Pemerintah Daerah dan Fasilitas Kesehatan di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh. 


Posko layanan kesehatan dibuka di Kabupaten Aceh Tamiang dan Kota Lhoksukon di Provinsi Aceh, serta di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah di Provinsi Sumatera Utara. 


Seluruh posko memberikan pelayanan kesehatan gratis sekaligus konsultasi psikologi bagi masyarakat yang terdampak, mengingat banyaknya penyintas yang mengalami tekanan fisik dan emosional. Antusiasme Masyarakat untuk mendapatkan layanan sangat tinggi saat Posko mulai di buka.   


“Kami sampaikan bahwa  di tengah kondisi sarana kesehatan yang turut terdampak, BPJS Kesehatan memastikan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan (faskes) di wilayah sekitar zona bencana. Langkah ini dilakukan untuk menjaga agar pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal, terutama di faskes yang masih beroperasi. 


Sejumlah fasilitas kesehatan yang tidak terdampak dilaporkan mengalami lonjakan kunjungan pasien dari wilayah yang terdampak akibat bencana, hal ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk memperkuat pelayanan dasar bagi masyarakat,” kata Deputi Direksi Wilayah I BPJS Kesehatan, Nuim Mubaraq, Selasa (09/12). 


Nuim menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan secara khusus juga memberi perhatian pada layanan kategori life saving, terutama Hemodialisis (HD). 


Untuk memastikan pasien HD tetap mendapatkan pelayanan, BPJS Kesehatan melakukan pemetaan kapasitas dan ketersediaan layanan HD di rumah sakit sekitar lokasi bencana. Pasien HD dari rumah sakit yang terdampak diarahkan ke rumah sakit lain yang masih mampu memberikan layanan. 


“Dalam situasi darurat ini, BPJS Kesehatan menegaskan bahwa peserta yang rutin menjalani HD tidak memerlukan dokumen tambahan, termasuk HD traveling, ketika harus berpindah sementara ke rumah sakit lain. Kami berkoordinasi dengan rumah sakit yang menerima rujukan pasien-pasien tersebut agar dapat menambah kapasitas pelayanan dengan membuka shift tambahan dari dua shift menjadi tiga shift per hari, untuk memastikan seluruh pasien tetap mendapatkan terapi tepat waktu,” jelas Nuim. 


Nuim melanjutkan, RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur merupakan satu-satunya rumah sakit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Aceh Timur pasca terjadinya bencana. 


Beberapa pelayanan di poliklinik sudah mulai diaktifkan kembali diantaranya Poliklinik THT, Poliklinik Mata, Poliklinik Bedah, Poliklinik Anak, Poliklinik Gigi, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Saraf, dan Poliklinik Jiwa. 


“Pelayanan HD di RSUD dr. Zubir Mahmud mengalami peningkatan akibat adanya pengalihan pasien dari RSUD di Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang yang belum berfungsi. Kami tetap berkoordinasi secara intens agar pelayanan bagi pasien di RSUD dr. Zubir Mahmud dapat berjalan dengan optimal,” kata Nuim.  


Lonjakan pasien HD ataupun non BPJS Kesehatan juga telah berkoordinasi dengan  RSU Putri Bidadari di  Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera RSU  Putri Bidadari Langkat, dr Esti Aditya Utara menegaskan kesiapan  pihaknya satu rujukan  tambahan. 


“Bagi pasien dari wilayah Provinsi Aceh. Kami siap menerima pasien rujukan  dari Aceh, termasuk pasien HD. Plh Direktur sebagai salah maupun penyakit kronis lainnya.  Kami pastikan seluruh pasien yang datang akan dilayani seoptimal mungkin regulasi yang berlaku,” kata Esti. 


Sesuai diharapkan dengan  kolaborasi bersama antara BPJS Kesehatan, Pemerintah Daerah dan Fasilitas Kesehatan, akses layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan di daerah terdampak tetap dapat diberikan secara berkualitas dan optimal. (don)

Korban Banjir Di Sumut Alami Sakit Kulit dan ISPA
| Minggu, Desember 07, 2025

By On Minggu, Desember 07, 2025


PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merilis perkembangan situasi kesehatan pascabencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda 17 kabupaten/kota di provinsi tersebut.


Data terbaru hingga Minggu, 7 Desember 2025 pukul 13.00 WIB menunjukkan dominasi penyakit berbasis lingkungan yang berpotensi berkembang menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) jika tidak dilakukan intervensi cepat.


Sekretaris Dinkes Sumut, Hamid Rijal Lubis, menyampaikan bahwa penyakit kulit (6.433 kasus) dan ISPA (5.151 kasus) menjadi penyakit tertinggi yang dilaporkan dari wilayah terdampak. Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh paparan air kotor, sanitasi lingkungan yang menurun, serta kepadatan dan kelembapan di lokasi pengungsian.


Selain itu, tercatat 1.065 kasus diare, 755 kasus Influenza Like Illness (ILI), serta 534 kasus suspek demam tifoid, yang menggambarkan tingginya penyakit saluran cerna dan infeksi akut pada periode pascabanjir. 


Sementara itu, laporan kasus dengue masih rendah (7 kasus), namun kewaspadaan tetap ditingkatkan karena peningkatan tempat perindukan nyamuk biasanya terjadi setelah air surut.


Dinkes juga menerima laporan 2 kasus suspek campak, masing-masing dari Kabupaten Deli Serdang dan Tapanuli Tengah. Untuk mencegah penularan lebih luas, petugas kesehatan diminta segera melakukan pelacakan dan pemeriksaan kontak di lokasi pengungsian maupun tempat tinggal korban.


Tidak ada laporan kasus leptospirosis, pertusis, maupun malaria hingga saat ini. Namun, Dinkes menegaskan perlunya pemantauan ketat karena penyakit-penyakit tersebut dapat meningkat dalam situasi krisis, terutama jika terjadi penurunan cakupan imunisasi atau peningkatan vektor.


Hamid Rijal menjelaskan bahwa dominasi penyakit kulit, ISPA, dan penyakit berbasis air menunjukkan bahwa faktor lingkungan menjadi penyebab utama. “Pola penyakit ini selaras dengan kondisi pascabanjir yang memengaruhi sanitasi, hunian sementara, dan akses air bersih,” ujarnya.


Secara demografis, kelompok usia di atas 5 tahun mendominasi kasus ISPA, penyakit kulit, suspek dengue, dan diare. Sementara balita paling rentan terhadap suspek campak, dipengaruhi kondisi fisiologis dan status imunisasi. Distribusi kasus antara laki-laki dan perempuan relatif seimbang.


Dampak Bencana dan Kondisi di Lapangan


Bencana besar yang melanda Sumatera Utara menyebabkan dampak signifikan:


  1. 1.495.687 jiwa terdampak (402.776 KK)

  2. 327 orang meninggal

  3. 103 luka berat, 2.927 luka ringan

  4. 139 orang hilang

  5. 56.271 orang mengungsi



Di sisi lain, beberapa fasilitas kesehatan mengalami kerusakan atau tidak beroperasi, sehingga menghambat layanan medis bagi masyarakat terdampak.


Di Tapanuli Selatan, dua Pustu (Huta Godang dan Garoga) serta satu Polindes Sibara-bara tidak beroperasi. Sementara Pustu Tolang tetap beroperasi namun dipindahkan ke Posko Kesehatan Desa Tolang Julu.


Di Tapanuli Tengah, tiga puskesmas, Tukka, Kolang, dan Sorkam tidak beroperasi dan dialihkan menjadi layanan keliling ke posko-posko kesehatan. Satu Pustu di Bottot juga tidak beroperasi.


Di Langkat, RSUD Tanjung Pura tidak dapat beroperasi sehingga layanan dipindahkan ke RSU Putri Bidadari. Puskesmas Pantai Cermin juga tidak berfungsi dan sementara dipindahkan ke posko kesehatan setempat.


Dinkes Sumut menekankan pentingnya penguatan surveilans, peningkatan sanitasi pengungsian, penyediaan air bersih, serta deteksi dini kasus untuk mencegah terjadinya KLB. Koordinasi lintas sektor juga terus dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan selama masa tanggap darurat. (don)

RS Haji Medan Kirim Tim Medis Bantu Korban Bencana di Sibolga
| Kamis, Desember 04, 2025

By On Kamis, Desember 04, 2025


PATIMPUS.COM – Rumah Sakit Haji Medan menugaskan tim medis untuk membantu penanganan kesehatan di posko pengungsian Sibolga. 


Tim yang terdiri dari satu dokter umum dan dua perawat ini diberangkatkan pada 2 Desember 2025 dan akan bertugas hingga 10 Desember 2025.


Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RS Haji Medan, drg. Fitrady Ulianda Siregar, M.Kes, menjelaskan bahwa tim tersebut berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 


“Kami fokus pada pelayanan kesehatan di posko pengungsian. Bantuan donasi tetap terpusat melalui posko utama di Kwarda Sumut, sementara kami berperan dalam pengobatan dan penanganan masalah kesehatan,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).


Menurut Anda—sapaan akrab drg. Fitrady Ulianda Siregar—, penyakit yang paling banyak ditemukan di lokasi pengungsian adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit kulit. 


"Kami berharap, kehadiran tim medis yang kami kirim ini dapat meringankan beban para pengungsi dengan memberikan pelayanan kesehatan langsung di lapangan," harapnya. (don)

Pasca Banjir, RS Haji dan RS Pirngadi Medan Alami Peningkatan Pasien
| Kamis, Desember 04, 2025

By On Kamis, Desember 04, 2025

foto : istimewa

PATIMPUS.COM - Pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah seperti RSU Haji Medan dan RSUD dr Pirngadi Medan, mengalami peningkatan pasca banjir pekan lalu.


Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, SSi Apt MKes memberitahukan, perkembangan pelayanan kesehatan pasien setelah bencana banjir di Kota Medan pada Kamis (27/11/2025).


"Alhamdulillah mulai hari Senin pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), pelayanan rawat jalan dan rawat inap semuanya berjalan dengan lancar," ujarnya kepada Forwakes, Kamis (4/12/2025). 


Lebih lanjut, Sri mengatakan turut terjadi peningkatan kunjungan pasien di rumah sakit milik Pemerintah Sumatera Utara, khususnya di layanan poli rawat jalan. 


"Peningkatan terjadi mulai, Senin (1/12/2025) yaitu poli rawat jalan dari 391 orang menjadi 596 pasien, dan layanan rawat inap dari 159 pasien menjadi 204 pasien," tuturnya. 


Dirinya pun menyampaikan, kebanyakan pasien rawat jalan yang datang ke RSU Haji, tidak ada mengeluhkan masalah kesehatan setelah bencana banjir kemarin.


"Mereka (pasien) datang berobat mayoritas adalah kontrol ke layanan poli neurologi, jantung, endokrin serta untuk mendapatkan layanan fisioterapi," ucapnya. 


Terpisah, Kepala Bagian Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Gibson Girsang turut menyampaikan jika terdapat peningkatan pasien. 


"Peningkatan pasien ada, tapi tidak signifikan, adapun jumlah pasien pada, Senin (1/12/2025) ialah 380 pasien dan RSUD Pirngadi tetap siap melayani pasien," katanya. 


Rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan itu, dikatakan Gibson, melayani pasien dengan jenis penyakit yang datang untuk berobat adalah, pasien berulang yang rutin berobat jalan ke pirngadi seperti pasien hemodialisa dan fisiotherapi. (don)

RSU Haji Medan Rangkai Kegiatan Spesial Sambut HKN ke-61
| Senin, November 17, 2025

By On Senin, November 17, 2025


PATIMPUS.COM - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun 2025, Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan menyusun serangkaian kegiatan edukatif dan partisipatif yang berlangsung mulai 25 hingga 28 November 2025. 


Di bawah kepemimpinan Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, S.Si., Apt., M.Kes., perayaan HKN tahun ini mengusung semangat kolaborasi dan peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat.


Kegiatan dimulai pada 25 November 2025 dengan Edukasi Seputar Diabetes, yang akan dipandu oleh Nurmalina Marbun, S.Psi dan Irma Yeni, SKM, M.Kes.


Pada 26 November 2025, akan digelar Seminar Kesehatan Nefrologi Anak bersama drg. Afrida Arwi dan drg. Anda Siregar, M.Kes.


Selanjutnya, pada 26 hingga 27 November 2025, RSU Haji Medan mengadakan Donor Darah Keluarga Besar RSU Haji Medan Provsu, yang dikoordinasikan oleh dr. Sri Alinawati, M.Kes, Tenne Erika Napitupulu, SST, M.K.M, dan Rosdiana, S.Kep., Ns.


Sebagai penutup, pada 28 November 2025, akan diadakan Senam Jantung Sehat bersama SDM RSU Haji Medan dan Lucky Draw, dipandu kembali oleh Nurmalina Marbun, S.Psi dan Irma Yeni, SKM, M.Kes.


Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, menegaskan bahwa HKN bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk memperkuat sinergi antara rumah sakit dan masyarakat. 


“Kami ingin menjadikan HKN sebagai gerakan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesadaran kesehatan,” ujarnya, Senin (17/11/2025). (don)


Gratis, BPJS Kesehatan dan LP USU Deteksi Dini Penyakit Ginjal Dengan Prolanis
| Selasa, November 11, 2025

By On Selasa, November 11, 2025


PATIMPUS.COM – Dalam upaya memperkuat sistem pencegahan penyakit kronis di Provinsi Sumatera Utara, BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I bersama Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan kolaborasi strategis untuk meningkatkan deteksi dini Penyakit Ginjal Kronis (PGK), khususnya melalui pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Kota Medan, Selasa (11/11). 


Kolaborasi ini difokuskan pada peningkatan partisipasi peserta dalam pemeriksaan Prolanis yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, mengingat penderita diabetes melitus dan hipertensi merupakan kelompok utama yang berisiko tinggi mengalami kerusakan ginjal. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, baik itu preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. 


Peneliti Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Isti Ilmiati Fujiati menyampaikan bahwa pemeriksaan Prolanis dua kali dalam setahun memiliki dasar ilmiah yang kuat untuk memastikan ketepatan diagnosis dan intervensi dini terhadap gangguan fungsi ginjal.


“Hasil pemeriksaan pertama sering dipengaruhi oleh faktor sementara seperti dehidrasi, penggunaan obat tertentu, infeksi saluran kemih, atau fluktuasi tekanan darah dan gula darah. Oleh karena itu, pemeriksaan kedua setelah 3–6 bulan menjadi penentu utama untuk memverifikasi apakah terjadi gangguan fungsi ginjal yang persisten. Inilah alasan ilmiah mengapa Prolanis wajib dilaksanakan dua kali setahun,” ujar Isti. 


Isti juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek klinis, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan edukasi dan perubahan perilaku melalui inisiatif Prolanis Jempol yaitu sebuah model intervensi berbasis bukti yang dikembangkan oleh tim peneliti USU bersama peserta Prolanis dari sejumlah puskesmas dan klinik di Kota Medan. 


“Melalui Prolanis Jempol, kami memperkenalkan pendekatan 7 Keterampilan Perilaku Perawatan Diri (7 Skills Self-Care Behavior) yang melibatkan keluarga dalam proses pendampingan. Tujuh keterampilan tersebut meliputi: pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, pemantauan gula darah mandiri, kepatuhan minum obat, pemecahan masalah kesehatan, manajemen stres, serta upaya pengurangan risiko komplikasi,” jelas Isti. 


Hasil awal penelitian menunjukkan bahwa peserta yang aktif mengikuti kelas edukasi, menerapkan keterampilan perawatan diri, serta menjalani pemeriksaan berkala secara konsisten, mengalami stabilitas fungsi ginjal yang lebih baik, penurunan tekanan darah dan gula darah, serta perlambatan progresivitas kerusakan ginjal.



Deputi Direksi Wilayah I BPJS Kesehatan, Nuim Mubaraq menyampaikan bahwa Prolanis menjadi fondasi penting dalam upaya deteksi dini berbagai penyakit termasuk PGK. 


Program Prolanis sendiri menyediakan rangkaian layanan komprehensif yang mencakup pemeriksaan laboratorium (urine dan kimia darah), pemantauan parameter klinis (tekanan darah, gula darah), konsultasi dengan tenaga kesehatan, edukasi kesehatan, serta aktivitas fisik terstruktur seperti Senam Prolanis.


“Prolanis bukan sekadar rangkaian pemeriksaan rutin. Ini adalah intervensi menyeluruh yang dirancang untuk mencegah komplikasi berat, termasuk gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan hemodialisis. Sayangnya, masih banyak peserta yang hadir pada pemeriksaan pertama, namun tidak kembali pada sesi lanjutan. Padahal, pemeriksaan kedualah yang memberikan gambaran klinis yang valid untuk pengambilan keputusan medis selanjutnya,” tegas Nuim. 


Lebih lanjut, Nuim menekankan bahwa seluruh biaya pemeriksaan Prolanis dijamin oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tanpa beban tambahan bagi peserta. 


“BPJS Kesehatan memastikan akses layanan ini seluruh peserta JKN Lebih lanjut,” tambahnya.


Disampaikan juga ditanggung sepenuhnya tanpa biaya tambahan bagi bahwa kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan, antara lain: penurunan kejadian gagal ginjal terminal, peningkatan kualitas hidup penderita penyakit kronis, efisiensi belanja kesehatan nasional, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan berbasis deteksi dini.


“Kolaborasi antara penyelenggara JKN dan lembaga pendidikan tinggi menjadi salah satu bentuk sinergi dalam memperkuat fondasi sistem kesehatan kita. USU menyediakan keilmuan dan riset berbasis bukti, BPJS Kesehatan menyediakan akses dan pendanaan, sedangkan fasilitas kesehatan menjadi garda  terdepan dalam pelaksanaan di lapangan,” ujar Isti. 


Masyarakat Sumatera Utara, khususnya peserta JKN dengan diagnosis diabetes dan hipertensi, diimbau untuk  memanfaatkan fasilitas Prolanis secara aktif dan konsisten di FKTP tempat mereka terdaftar. BPJS Kesehatan telah menyediakan fasilitasnya, Penelitian USU  menyediakan  keilmuannya, masyarakat diharapkan menjadi pihak yang mengambil langkah nyata.


“Ginjal tidak pernah berhenti bekerja, tetapi seringkali kita lupa menjaganya. Pemeriksaan berkala adalah bentuk penghargaan kita terhadap organ yang bekerja tanpa henti untuk menyaring racun dari tubuh. Mari jadikan Prolanis sebagai benteng pertama dalam menjaga kesehatan jangka panjang,” pungkas Isti. (don)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis