RS Haji Medan Kirim Tim Medis Bantu Korban Bencana di Sibolga
| Kamis, Desember 04, 2025

By On Kamis, Desember 04, 2025


PATIMPUS.COM – Rumah Sakit Haji Medan menugaskan tim medis untuk membantu penanganan kesehatan di posko pengungsian Sibolga. 


Tim yang terdiri dari satu dokter umum dan dua perawat ini diberangkatkan pada 2 Desember 2025 dan akan bertugas hingga 10 Desember 2025.


Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RS Haji Medan, drg. Fitrady Ulianda Siregar, M.Kes, menjelaskan bahwa tim tersebut berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 


“Kami fokus pada pelayanan kesehatan di posko pengungsian. Bantuan donasi tetap terpusat melalui posko utama di Kwarda Sumut, sementara kami berperan dalam pengobatan dan penanganan masalah kesehatan,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).


Menurut Anda—sapaan akrab drg. Fitrady Ulianda Siregar—, penyakit yang paling banyak ditemukan di lokasi pengungsian adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit kulit. 


"Kami berharap, kehadiran tim medis yang kami kirim ini dapat meringankan beban para pengungsi dengan memberikan pelayanan kesehatan langsung di lapangan," harapnya. (don)

Pasca Banjir, RS Haji dan RS Pirngadi Medan Alami Peningkatan Pasien
| Kamis, Desember 04, 2025

By On Kamis, Desember 04, 2025

foto : istimewa

PATIMPUS.COM - Pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah seperti RSU Haji Medan dan RSUD dr Pirngadi Medan, mengalami peningkatan pasca banjir pekan lalu.


Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, SSi Apt MKes memberitahukan, perkembangan pelayanan kesehatan pasien setelah bencana banjir di Kota Medan pada Kamis (27/11/2025).


"Alhamdulillah mulai hari Senin pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), pelayanan rawat jalan dan rawat inap semuanya berjalan dengan lancar," ujarnya kepada Forwakes, Kamis (4/12/2025). 


Lebih lanjut, Sri mengatakan turut terjadi peningkatan kunjungan pasien di rumah sakit milik Pemerintah Sumatera Utara, khususnya di layanan poli rawat jalan. 


"Peningkatan terjadi mulai, Senin (1/12/2025) yaitu poli rawat jalan dari 391 orang menjadi 596 pasien, dan layanan rawat inap dari 159 pasien menjadi 204 pasien," tuturnya. 


Dirinya pun menyampaikan, kebanyakan pasien rawat jalan yang datang ke RSU Haji, tidak ada mengeluhkan masalah kesehatan setelah bencana banjir kemarin.


"Mereka (pasien) datang berobat mayoritas adalah kontrol ke layanan poli neurologi, jantung, endokrin serta untuk mendapatkan layanan fisioterapi," ucapnya. 


Terpisah, Kepala Bagian Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Gibson Girsang turut menyampaikan jika terdapat peningkatan pasien. 


"Peningkatan pasien ada, tapi tidak signifikan, adapun jumlah pasien pada, Senin (1/12/2025) ialah 380 pasien dan RSUD Pirngadi tetap siap melayani pasien," katanya. 


Rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan itu, dikatakan Gibson, melayani pasien dengan jenis penyakit yang datang untuk berobat adalah, pasien berulang yang rutin berobat jalan ke pirngadi seperti pasien hemodialisa dan fisiotherapi. (don)

RSU Haji Medan Rangkai Kegiatan Spesial Sambut HKN ke-61
| Senin, November 17, 2025

By On Senin, November 17, 2025


PATIMPUS.COM - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun 2025, Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan menyusun serangkaian kegiatan edukatif dan partisipatif yang berlangsung mulai 25 hingga 28 November 2025. 


Di bawah kepemimpinan Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, S.Si., Apt., M.Kes., perayaan HKN tahun ini mengusung semangat kolaborasi dan peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat.


Kegiatan dimulai pada 25 November 2025 dengan Edukasi Seputar Diabetes, yang akan dipandu oleh Nurmalina Marbun, S.Psi dan Irma Yeni, SKM, M.Kes.


Pada 26 November 2025, akan digelar Seminar Kesehatan Nefrologi Anak bersama drg. Afrida Arwi dan drg. Anda Siregar, M.Kes.


Selanjutnya, pada 26 hingga 27 November 2025, RSU Haji Medan mengadakan Donor Darah Keluarga Besar RSU Haji Medan Provsu, yang dikoordinasikan oleh dr. Sri Alinawati, M.Kes, Tenne Erika Napitupulu, SST, M.K.M, dan Rosdiana, S.Kep., Ns.


Sebagai penutup, pada 28 November 2025, akan diadakan Senam Jantung Sehat bersama SDM RSU Haji Medan dan Lucky Draw, dipandu kembali oleh Nurmalina Marbun, S.Psi dan Irma Yeni, SKM, M.Kes.


Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, menegaskan bahwa HKN bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk memperkuat sinergi antara rumah sakit dan masyarakat. 


“Kami ingin menjadikan HKN sebagai gerakan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesadaran kesehatan,” ujarnya, Senin (17/11/2025). (don)


Gratis, BPJS Kesehatan dan LP USU Deteksi Dini Penyakit Ginjal Dengan Prolanis
| Selasa, November 11, 2025

By On Selasa, November 11, 2025


PATIMPUS.COM – Dalam upaya memperkuat sistem pencegahan penyakit kronis di Provinsi Sumatera Utara, BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I bersama Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan kolaborasi strategis untuk meningkatkan deteksi dini Penyakit Ginjal Kronis (PGK), khususnya melalui pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Kota Medan, Selasa (11/11). 


Kolaborasi ini difokuskan pada peningkatan partisipasi peserta dalam pemeriksaan Prolanis yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, mengingat penderita diabetes melitus dan hipertensi merupakan kelompok utama yang berisiko tinggi mengalami kerusakan ginjal. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, baik itu preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. 


Peneliti Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Isti Ilmiati Fujiati menyampaikan bahwa pemeriksaan Prolanis dua kali dalam setahun memiliki dasar ilmiah yang kuat untuk memastikan ketepatan diagnosis dan intervensi dini terhadap gangguan fungsi ginjal.


“Hasil pemeriksaan pertama sering dipengaruhi oleh faktor sementara seperti dehidrasi, penggunaan obat tertentu, infeksi saluran kemih, atau fluktuasi tekanan darah dan gula darah. Oleh karena itu, pemeriksaan kedua setelah 3–6 bulan menjadi penentu utama untuk memverifikasi apakah terjadi gangguan fungsi ginjal yang persisten. Inilah alasan ilmiah mengapa Prolanis wajib dilaksanakan dua kali setahun,” ujar Isti. 


Isti juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek klinis, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan edukasi dan perubahan perilaku melalui inisiatif Prolanis Jempol yaitu sebuah model intervensi berbasis bukti yang dikembangkan oleh tim peneliti USU bersama peserta Prolanis dari sejumlah puskesmas dan klinik di Kota Medan. 


“Melalui Prolanis Jempol, kami memperkenalkan pendekatan 7 Keterampilan Perilaku Perawatan Diri (7 Skills Self-Care Behavior) yang melibatkan keluarga dalam proses pendampingan. Tujuh keterampilan tersebut meliputi: pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, pemantauan gula darah mandiri, kepatuhan minum obat, pemecahan masalah kesehatan, manajemen stres, serta upaya pengurangan risiko komplikasi,” jelas Isti. 


Hasil awal penelitian menunjukkan bahwa peserta yang aktif mengikuti kelas edukasi, menerapkan keterampilan perawatan diri, serta menjalani pemeriksaan berkala secara konsisten, mengalami stabilitas fungsi ginjal yang lebih baik, penurunan tekanan darah dan gula darah, serta perlambatan progresivitas kerusakan ginjal.



Deputi Direksi Wilayah I BPJS Kesehatan, Nuim Mubaraq menyampaikan bahwa Prolanis menjadi fondasi penting dalam upaya deteksi dini berbagai penyakit termasuk PGK. 


Program Prolanis sendiri menyediakan rangkaian layanan komprehensif yang mencakup pemeriksaan laboratorium (urine dan kimia darah), pemantauan parameter klinis (tekanan darah, gula darah), konsultasi dengan tenaga kesehatan, edukasi kesehatan, serta aktivitas fisik terstruktur seperti Senam Prolanis.


“Prolanis bukan sekadar rangkaian pemeriksaan rutin. Ini adalah intervensi menyeluruh yang dirancang untuk mencegah komplikasi berat, termasuk gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan hemodialisis. Sayangnya, masih banyak peserta yang hadir pada pemeriksaan pertama, namun tidak kembali pada sesi lanjutan. Padahal, pemeriksaan kedualah yang memberikan gambaran klinis yang valid untuk pengambilan keputusan medis selanjutnya,” tegas Nuim. 


Lebih lanjut, Nuim menekankan bahwa seluruh biaya pemeriksaan Prolanis dijamin oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tanpa beban tambahan bagi peserta. 


“BPJS Kesehatan memastikan akses layanan ini seluruh peserta JKN Lebih lanjut,” tambahnya.


Disampaikan juga ditanggung sepenuhnya tanpa biaya tambahan bagi bahwa kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan, antara lain: penurunan kejadian gagal ginjal terminal, peningkatan kualitas hidup penderita penyakit kronis, efisiensi belanja kesehatan nasional, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan berbasis deteksi dini.


“Kolaborasi antara penyelenggara JKN dan lembaga pendidikan tinggi menjadi salah satu bentuk sinergi dalam memperkuat fondasi sistem kesehatan kita. USU menyediakan keilmuan dan riset berbasis bukti, BPJS Kesehatan menyediakan akses dan pendanaan, sedangkan fasilitas kesehatan menjadi garda  terdepan dalam pelaksanaan di lapangan,” ujar Isti. 


Masyarakat Sumatera Utara, khususnya peserta JKN dengan diagnosis diabetes dan hipertensi, diimbau untuk  memanfaatkan fasilitas Prolanis secara aktif dan konsisten di FKTP tempat mereka terdaftar. BPJS Kesehatan telah menyediakan fasilitasnya, Penelitian USU  menyediakan  keilmuannya, masyarakat diharapkan menjadi pihak yang mengambil langkah nyata.


“Ginjal tidak pernah berhenti bekerja, tetapi seringkali kita lupa menjaganya. Pemeriksaan berkala adalah bentuk penghargaan kita terhadap organ yang bekerja tanpa henti untuk menyaring racun dari tubuh. Mari jadikan Prolanis sebagai benteng pertama dalam menjaga kesehatan jangka panjang,” pungkas Isti. (don)

Rico Waas Akan Perbaiki Sarana dan Prasarana RSUD dr Pirngadi Medan
| Selasa, November 11, 2025

By On Selasa, November 11, 2025


PATIMPUS.COM - Wali Kota Medan Rico Waas menegaskan pentingnya pembenahan sistem secara menyeluruh di sektor kesehatan, khususnya di rumah sakit Dr Pirngadi Medan dan puskesmas mulai dari sarana dan prasarana, tenaga medis hingga pelayanan pasien. 


"Yang perlu kita perbaiki adalah sistemnya. Dimulai dari SDM, manajemen kesehatan hingga sarana dan prasarana. Untuk di rumah sakit Dr Pirngadi tahun depan kita akan melakukan perbaikan sarana dan prasarana. Tentunya ini juga harus diiringi perbaikan sistem kesehatannya agar rumah sakit milik Pemko Medan ini  kembali memiliki kualitas kesehatan yang baik," ujar Rico Waas saat menerima audiensi Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO) Sumatera Utara, di Rumah Dinas Wali Kota Medan, Senin (10/11/2025).


Selain itu Rico Waas juga menginginkan perbaikan di puskesmas yang ada di Kota Medan. Dimulai dari tampilan bagian depan puskesmas yang menarik dan indah seperti klinik swasta, sehingga masyarakat yang datang berobat merasa lebih nyaman.


"Ini tentunya bukan hal yang sulit, hanya sentuhan yang sederhana bisa membuat puskesmas kita lebih menarik dan nyaman. Kami akan terus mendorong untuk mewujudkannya termasuk meminta bantuan dari IKKESINDO Sumut dengan membuat roadmapnya", jelas Rico Waas. 


Dalam kesempatan itu, 

Sebelumnya, Ketua IKKESINDO Sumut Azwan Hakmi Lubis yang hadir bersama pengurus  lainnya menyampaikan komitmen pihaknya untuk bersinergi dengan Pemko Medan dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan, baik di fasilitas pelayanan primer seperti puskesmas, maupun sekunder seperti rumah sakit daerah.


“Kami siap membantu agar RSUD Dr. Pirngadi dan RS Bachtiar Ja’far dapat memenuhi standar pelayanan kesehatan terbaik, baik dari sisi SDM, alat kesehatan, maupun sarana prasarana. Dua rumah sakit ini adalah kebanggaan Kota Medan, dan harus menjadi contoh pelayanan kesehatan berkualitas di daerah,” ungkap Azwan seraya juga akan membantu Pemko Medan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas. (don)

Forwakes Sumut dan RS Columbia Asia Gelar Seminar HAN Ke 61
| Senin, November 10, 2025

By On Senin, November 10, 2025


PATIMPUS.COM - Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara (Sumut) bersama Rumah Sakit Columbia Asia Medan, menggelar seminar Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 dengan tema ‘Piring Makanku, Cermin Gizi Seimbang Keluarga Indonesia’.


Ketua Forwakes Sumut, Mahbubah Lubis mengatakan, perayaan HKN bukan sekedar ritual tahunan, namun pengingat bahwa kesehatan merupakan pondasi penting, dalam membangun warga yang produktif, sejahtera dan berdaya saing.


“Tema tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana tantangan pola makan, gaya hidup, serta rendahnya literasi soal gizi masih menjadi isu serius di tengah masyarakat,” ujarnya di Aula Tosca Room RS Columbia Asia Medan, Senin (10/11/2025).


Mahbubah menegaskan, jika pemahaman tentang gizi seimbang bukan hanya untuk mencegah stunting atau obesitas, tetapi memastikan kualitas hidup keluarga Indonesia tetap optimal baik dari fisik, mental dan maupun daya pikirnya.


Selain itu, Direktur RS Columbia Asia Medan, DR dr Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., FISQua turut menekankan, gizi bukan hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, tetapi juga akan berpengaruh terhadap otak.


“Otak kita tidak akan bisa mampu, menerima masukkan input ilmu, kalau memang dari kebutuhan gizi saja kita tidak terpenuhi. Gizi terlalu berlebihan tidak baik dan terlalu kurang juga tidak baik. Sehingga bagaimana kita bisa memiliki gizi yang seimbang itu,” ucapnya.


Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Aziz Rahman Muis, M.Ked(PD), Sp.Pd menyampaikan bahwa gizi seimbang, dikatakan seimbang kalau misalnya apa yang dikonsumsi, harus sama dengan aktivitas yang dilakukan.


“Kalau misalnya lebih banyak makanan atau gizi yang masuk ke tubuh kita dari pada yang keluar, berarti outputnya bisa menyebabkan masyarakat menjadi obesitas maupun kegendutan,” tuturnya.


Namun, dikatakannya, apabila misalnya gizi yang masuk sedikit, tapi aktivitas yang dilakukan masyarakat banyak, bisa menyebabkan kekurusan juga pada tubuhnya.


“Makanya saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kecukupan gizi kita itu, harus disesuaikan sama kebutuhan tubuh dan aktivitas  yang kita lakukan seharian,” katanya.


Seminar ini juga diisi oleh narasumber Fenti Adfrida Yanti Saragih, AMG selaku Pengelola Program Gizi Dinkes Kota Medan dan dr. Winra Pratita, M.Ked(Ped), SpA(K) anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut.


Di sisi lain, Mahbubah juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada RS Columbia Asia Medan atas kolaborasi ini dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan perilaku hidup sehat.


"Terimakasih juga kami ucapkan kepada BPJS Kesehatan, Pemko Medan, dan Alfamidi atas dukungannya di seminar kali ini. Semoga ke depan kita dapat terus meningkatkan sinergi dalam menyebarluaskan edukasi kesehatan, khususnya kepada generasi muda," ujar Mahbubah.


Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi wadah berbagi ilmu, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun budaya hidup sehat yang dimulai dari keluarga dan komunitas lokal.


"Kolaborasi seperti ini adalah fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing. Kami berharap semangat ini terus berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan yang inspiratif dan berdampak nyata," tutupnya. (don)


Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis