Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Maret 2021

Peran Strategis IAKMI Sumut Sukseskan Vaksinasi Covid-19

    Senin, Maret 08, 2021  


PATIMPUS.COM - Mengambil topik 'Menyukseskan Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19, Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Provinsi Sumatera Utara (IAKMI Sumut) kembali menggelar webinar, Sabtu (6/3/2021) kemarin.

 

Sejumlah narasumber dilibatkan dalam webinar itu. Di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan Mkes, Ketua IAKMI Sumut Destanul Aulia SKM MBA MEc PhD, Dewan Pakar IAKMI Pusat dr Adang Bachtiar.


Kemudian dr Azwan Hakmi Lubis SpA MKes Ketua PERSI Sumut, Rice Handayani Kabid BPJS Kesehatan Kota Medan serta drg Wahid Khusyairi MM Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara.


Dalam paparannya, Kadinkes Sumut dr Alwi Mujahit MKes menegaskan pelibatan semua stakeholder merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19. Hal itu dapat dilakukan melalui sosialisasi dan edukasi secara massif, baik melalui media massa yang bersifat cetak maupun elektronik.


"IAKMI Sumut memiliki peran strategis untuk menyukseskan program vaksinasi. Vaksinasi ini untuk memutus rantai penularan melalui pembentukan kekebalan kelompok atau herd imunity," kata dr Alwi mendorong IAKMI menjadi salah satu stakeholder penting di dalam pencapaian target vaksinasi Covid-19.


“Saat ini, prioritas dalam pemberian vaksin adalah tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam mengatasi pandemi covid-19”, tutur dr Alwi menambahkan.


Sementara itu, Dewan Pakar IAKMI Pusat dr Adang Bachtiar menyampaikan, penanggulangan pandemi covid-19 dapat dilaksanakan dengan sistem komando berdasarkan instruksi yang dikeluarkan pemerintah, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota dalam mendukung program 3M dan 3T. Untuk mempercepat tercapainya herd immunity, diperlukan penambahan fasilitas kesehatan sebagai sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan vaksin khususnya di Sumatera Utara.


"Demikian juga upaya peningatan jumlah logistik (vaksin) bagi seluruh masyarakat," kata Adang. Kolaborasi multisektor di dalam penanggulangan masalah nasional, semisal stunting, dapat direplika untuk mempercepat penanggulangan bencana Covid-19.

Sementara itu Kabid Pemanfaatan Primer BPJS Kesehatan Kota Medan Rice Handayani menjelaskan bahwa BPJS telah menyediakan aplikasi P-Care yang memberikan sumber informasi bagi masyarakat untuk memperoleh vaksin.


"Demikian juga data yang akurat dapat diperoleh dengan menggunakan aplikasi tersebut sehingga masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dapat diketahui secara akurat," kata Rice.


Ketua IAKMI Sumut Destanul Aulia dalam paparannya menegaskan bahwa IAKMI bertanggungjawab menyukseskan target vaksinasi.


"Salah satu tugas IAKMI adalah meciptakan suasana kegembiraan (happiness), senang dan puas ketika masyarakat akan mendapatkan vaksinasi covid-19," kata Destanul.


Destanul yang juga dosen FKM USU itu menyatakan bahwa program vaksin covid-19 yang dihubungkan akan kebutuhan kesehatan (health needs), dapat memberikan dampak kepada masyarakat untuk memperoleh imunisasi secara bersama-sama.


Dia juga berharap pemerintah daerah bisa melakukan kajian secara komprehensif di setiap wilayah (baik kota maupun desa) yang dibantu oleh semua unsur masyarakat, praktisi dan akademisi agar vaksinasi ini bisa berjalan baik, mengingat bahwa program pemerintah memerlukan adaptasi dan penerimaan masyarakat secara lokal.


"Strategi komunikasi, informasi dan edukasi tentang vaksin covid-19 wajib dikembangkan oleh semua penta-helix (pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, pers) dalam mendorong masyarakat untuk mampu menerapkan 3 C (cegah, cari, cermat tangani)," tukas Destanul. (don)

Selasa, 02 Februari 2021

Vaksinasi Wartawan Sumut Diproyeksikan Di Bulan Maret

    Selasa, Februari 02, 2021  


PATIMPUS.COM - Kalangan wartawan di Provinsi Sumatera Utara diproyeksikan sebagai penerima suntik vaksinasi Covid - 19 tahap 2 pada Maret 2021.


"Karena wartawan kan sering berhubungan dan berinteraksi dengan banyak orang, sehingga juga perlu untuk menerima vaksin,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah, Selasa (2/2/2021).


Aris Yudhariansyah mengatakan, proses vaksinasi tahap 1 yakni bagi tenaga kesehatan ditargetkan dapat selesai pada pertengahan Februari 2021 ini.


"Pada Maret nanti vaksinasi tahap 2 sudah bisa mulai dilakukan,” ungkapnya.


Untuk vaksinasi tahap 2 ini, jelas Aris sudah akan diberikan kepada kalangan ASN, TNI-Polri dan kelompok yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat termasuk wartawan.


Aris menerangkan, syarat mendapatkan vaksinasi Covid-19 ini, serupa dengan yang lain yaitu dengan mendaftar ke aplikasi KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional). Setelah terdaftar, para jurnalis baru dapat menerima suntik vaksin Covid-19 di faskes yang ditentukan.


“Jadi syaratnya daftar dulu di aplikasi KPCPEN itu,” bebernya.


Disinggung soal kemungkinan vaksin mandiri, Aris menambahkan, vaksinasi tahap 3, rencananya baru akan selesai pada akhir tahun 2021. Oleh karena itu, kemungkinan vaksinasi mandiri itu bila nantinya bakal dilakukan, yaitu baru pada tahun 2022 mendatang.


“Masa imun vaksin Covid-19 ini kan lamanya 6 bulan. Jadi mungkin ke depan, bisa saja akan dilakukan vaksinasi mandiri,” pungkasnya. (don)

Senin, 25 Januari 2021

Sudah 132 Ribu Tenaga Kesehatan Divaksinasi Covid-19

    Senin, Januari 25, 2021  

PATIMPUS.COM - Tercatat hingga 22 Januari, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi Covid-19 mencapai 132 ribu orang di seluruh Indonesia.


“Jumlah tenaga kesehatan di 13.525 fasilitas layanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi sudah mencapai lebih dari 132.000 orang atau 22% dari total 598.483 tenaga kesehatan,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi MPH, pada konferensi pers di Istana Negara, Jumat (22/1/2021).


Pada tahap awal vaksinasi Covid-19 pemerintah sudah menyebarkan undangan kepada tenaga kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi bagi 598.483 tenaga kesehatan dari target sebanyak 1,4 juta. Sisanya sebanyak 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di tanggal 21 Januari 2021.


“Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama maka kemungkinan mereka berada di kelompok kedua,” ucap dr. Nadia.


Selain jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi tersebut terdapat juga 20.154 tenaga kesehatan yang tidak bisa diberikan vaksinasi atau pun kemudian ditunda karena sejumlah alasan di antaranya merupakan penyintas atau memiliki penyakit bawaan dan sedang dalam keadaan hamil.


“Tenaga kesehatan yang ditunda vaksinasi karena penyakit bawaan paling banyak disebabkan hipertensi” tambah dr.Nadia


Vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari kami dapat mencapai target 1,4 juta. Vaksinasi sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit sehingga mengurangi angka jumlah tenaga kesehatan yang meninggal.


“Kita sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan terbesar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi,” kata dr. Nadia.


Ia menjelaskan vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding resikonya karena vaksin memiliki resiko efek samping yang rendah. Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KNKIPI menyatakan semua reaksi bersifat sementara dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius. (don/rel)

Kamis, 14 Januari 2021

Besok Warga Medan Akan Divaksinasi

    Kamis, Januari 14, 2021  




PATIMPUS.COM - Pemerintah Kota Medan mulai Jumat (15/01/2021) akan melaksanakan Vaksinasi Covid-19. Menjadi peserta pertama adalah seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan.


Vaksinasi ttersebut akan dilaksanakan di Posko Satgas Covid-19 di Gedung Dharma Wanita, Jalan Rotan Medan.


"Untuk Kota Medan, jumlah vaksin yang diterima sebanyak 18700 vial. Vaksinasi akan kita laksanakan mulai pukul 09.00 WIB. Semoga proses vaksinasi berjalan lancar sehingga upaya kita memutus mata rantai penyebaran Covid-19 berhasil," kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi ketika menerima kunjungan pengurus FKUB Kota Medan di Balai Kota Medan, Rabu (13/1).


Untuk Pemko Medan, kemungkinan yang akan mendapat vaksinasi pertama kali, jelas Plt Wali Kota, yakni Sekda Kota Medan Ir Wiriya Alrahman MM. Sebab, imbuhnya, secara medis, salah satu persyaratan yang harus menerima vaksinasi adalah orang yang belum pernah terkena atau terpapar Covid-19.


"Sesuai persyaratan medis tersebut, saya tidak akan menerima vaksinasi. Sebab, saya pernah positif Covid-19 dan menjalani perawatan. Jadi, dalam istilah medis, saya disebut sebagai penyintas (orang yang pernah positif Covid-19," ungkapnya.


Didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi, Akhyar selanjutnya menerangkan, usai unsur Forkopimda Kota Medan, vaksinasi kemudian akan dilakukan kepada seluruh tenaga kesehatan sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI. "Insya Allah, vaksinasi untuk tenaga kesehatan akan dilaksanakan Senin (18/1) mendatang," paparnya.


Setelah itu, lanjutnya, vaksinasi akan dilakukan terhadap seluruh pelayan publik, terutama yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat serta aparat TNI-Polri. 


"Sistem vaksinasi yang akan dilakukan sama seperti ketika Bapak Presiden menjalani vaksinasi. Ada 4 meja yang harus dilalui peserta vaksin. Meja pertama pendaftaran, lalu screening (mengecek tekanan darah dan suhu tubuh). Setelah itu, penyuntikan vaksin serta pendataan akhir sebagai tanda telah menerima vaksin," jelasnya.


Ketika disinggung mengenai vaksinasi untuk masyarakat, Akhyar menjelaskan, dilakukan setelah vaksinasi pelayan publik serta TNI-Polri selesai dilakukan.


"Nantinya, masyarakat akan menerima pemberitahuan untuk menjalani vaksin melalui SMS. Saya berharap masyarakat yang telah menerima pemberitahuan SMS segera menjalani vaksin," pesannya.


Kepada masyarakat, Akhyar mengajak untuk siap menerima dan tidak ragu dengan vaksin yang telah ada. Apalagi, vaksin yang dihadirkan telah melewati uji klinis sehingga aman digunakan.


"Ini adalah bentuk ikhtiar kita secara medis. Maka dari itu, kepada masyarakat untuk tidak meragukan vaksin tersebut. Insya Allah, pandemi ini dapat segera berakhir," pungkasnya. (don/rel)

Selasa, 12 Januari 2021

Bulan Ini 26 Ribu Orang Di Sumut Akan Divaksin, Gubsu Yang Pertama

    Selasa, Januari 12, 2021  

 


PATIMPUS.COM - Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menjadi orang pertama di Sumatera Utara yang akan menerima suntik vaksinasi Covid-19, yang akan dilakukan pada bulan Januari 2021 ini. Langkah ini diambilnya guna memotivasi warga agar tidak takut divaksin.


“Saya yang akan pertama disuntik, ini dr Handoyo (Tim Medis Satgas Covid-19 Sumut) yang akan menyuntik saya. Tidak ada persiapan khusus, datang, suntik, sudah selesai,” kata Edy Rahmayadi, usai rapat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin (11/1/2021).


Dikatakannya, di Sumut sendiri sebanyak 26.133 pejabat publik, tokoh dan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Sumatera Utara (Sumut) akan divaksinasi pada Januari 2021 (Termin I). Vaksinasi dilakukan mulai dari tingkat provinsi, kemudian tingkat kabupaten/kota yaitu Kota Medan, Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang (Mebidang).


Untuk vaksinasi perdana pada Termin I, akan dilakukan kepada 10 pejabat dan tokoh tingkat provinsi, Kamis (14/1),  di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan.


Gubernur Sumut Edy Rahmayadi akan menjadi orang pertama yang divaksin, kemudian disusul pejabat dan tokoh tingkat provinsi lainnya.

 

Usai pejabat dan tokoh Sumut, selanjutnya giliran masing-masing 10 pejabat dan tokoh Mebidang yang akan divaksin, 15 Januari 2021. Sedangkan untuk SDMK tergantung daerahnya masing-masing menentukan jadwal vaksinasi.


Pada termin ini, SDMK Kota Medan mendapat jatah 18.729 orang, Deliserdang 4.874 orang dan Kota Binjai 2.490 orang. Gubernur memastikan pejabat, tokoh atau SDMK yang tidak memenuhi syarat tidak akan divaksin.


“Kepada bupati dan walikota sesuai dengan kondisi, kalau sudah usia lanjut (60 tahun ke atas) jangan, komorbid jangan. Bila bupatinya tidak bisa, wakilnya, begitu juga dengan walikota, kalau tidak bisa juga Sekdanya, kalau tidak bisa juga asisten, kalau Kadiskes wajib karena tenaga kesehatan,” terang Edy Rahmayadi yang didampingi Kadiskes Sumut Alwi Mujahit dan Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar.


Semua partisipan pada Termin I ini akan mendapat dua suntikan dengan jarak waktu 14 hari dari suntikan pertama. Pada saat ini jumlah vaksi yang diterima Pemprov Sumut baru 40.000, namun Edy Rahmayadi yakin kebutunan vaksin Sumut akan terpenuhi.


“Aturannya itu 14 hari, namun saya dengar kabar belum resmi, ada juga 28 hari, kita lihat nanti, masih ada waktu. Kita harusnya itu 74.000 (vaksin), tetapi sekarang yang ada 40.000, kurang 34.000 lagi. Ini berjalan karena jaraknya (dari suntikan pertama) 14 hari atau mungkin lebih,” ungkapnya.


Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi secara lebih detail mengatakan orang-orang yang tidak boleh divaksin adalah penderita hipertensi, diabetes, auto imun, ibu menyusui dan ibu hamil. “Tidak boleh bila komorbidnya tidak terkontrol, auto imun itu orangnya kurang bisa memproduksi  antibody, jadi tidak bisa dan tentunya orang yang sudah pernah terinfeksi covid-19,” katanya


Dia juga meminta Gubernur, Polda dan Pangdam memeriksa semua kesiapan vaksinasi Termin I ini termasuk pendaftaran SDMK. Berdasarkan keterangannya, saat ini ada layanan pendaftaran melalui SMS dan website untuk SDMK.


“Periksa kesiapannya, saat ini kita punya SMS dan website untuk registrasi, dua atau tiga hari ke depan bisa lewat WA dan aplikasi. Kami ingin SDMK didaftarkan hingga ke level Puskesmas karena termin kedua nanti vaksinnya akan jauh lebih banyak. Dan satu lagi, pastikan vaksinasinya sesuai dengan SOP, ini sangat penting,” kata Budi.


Kadiskes Sumut Alwi Mujahit mengatakan Pemprov Sumut telah mendaftarkan SDMK-nya untuk vaksinasi. Sedangkan untuk pejabat dan tokoh dalam waktu dua hari ke depan pihaknya akan memeriksa dan memastikan langsung kesiapannya.


“Nama-namanya sudah ada, dan yang sudah pasti itu Pak Gubernur dan juga saya. Untuk pejabat dan tokoh yang lain akan kita pastikan sebelum tanggal 14 Januari. Sedangkan untuk tenaga vaksinator kita sudah menyiapkan 1500 orang (dokter, perawat dan bidan) dan akan terus bertambah,” kata Alwi.


Sedangkan Termin II, Alwi menjelaskan akan dilaksanakan pada bulan Februari untuk 30 kabupaten/kota di Sumut. “Tenaga kesehatan kita ada 69.614 orang, mereka semua tentu akan divaksin, inshaa Allah selesai di termin II,” pungkas Alwi. (don)


© 2023 patimpus.com.