Minggu, 31 Januari 2021

Mbak You Sudah Prediksi Pelawak Senior Yang Memiliki Huruf O Meninggal

    Minggu, Januari 31, 2021  

PATIMPUS.COM - Apakah kematian komedian Murfi Hidayat Sembako atau lebih dikenal Murfi Sembako pada Jumat, 29 Januari 2021 lalu telah diprediksi oleh paranormal Mbak You?


Melalui konferensi pers, Mbak You memaparkan sederet prediksinya di tahun 2021 yang mana salah satunya ada pelawak senior yang memiliki huruf O meninggal dunia.


“Ada pelawak udah senior, ada huruf O nya meninggal,” ucap Mbak You dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Sabtu, 30 Januari 2021.


“Ada juga kapal laut bertabrakan, banyak korban jiwa dan memang ada salah satu tokoh di situ. Salah satu kapal itu tenggelam, terjadi sebelum di November 2021,” ujarnya.


Selain itu, Mbak You juga memprediksi akan banyak bencana alam di 2021 seperti adanya gunung meletus dan bencana air.


“Perpindahan air laut ke darat berskala dalam arti tahap 1, tahap 2, tahap 3. Kadang kecil, sedang dan saat sedang ada tambahan bencana seperti gempa sehingga orang di pesisir harus jaga-jaga,” paparnya.


Lalu disebutkan juga akan ada fenomena alam seperti langit terbelah dengan warna yang sangat aneh dan mengerikan yang ada di beberapa titik dengan model yang sama. (don/pir)

Remaja Masjid Jami' Aur Belajar Design Grafis

    Minggu, Januari 31, 2021  


PATIMPUS.COM - Di era digitalisasi segalanya serba mudah dan banyak dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis/usaha. Sudah saatnya remaja khususnya di Kampung Aur belajar dan beradaptasi di era digital ini.


Seperti yang sedang dilaksanakan Remaja Masjid Jami' Aur (RMJA) pada Minggu, (31/1/21) di Madrasah Nurul Huda jalan Kampung Aur Lingkungan IV Kelurahan Aur.


Remaja Masjid Jami' Aur kembali melaksanakan Program yang telah diagendakan. Kali ini RMJA membuka Kelas Pelatihan Design Grafis gratis.


Kegiatan yang bersinergi dengan Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) ini diikuti puluhan anggota RMJA dan juga beberapa senior.


Walaupun menggunakan alat yang sederhana yaitu mengandalkan 3 buah laptop peserta pelatihan design grafis terlihat asyik dan fokus mengikuti ilmu yang disampaikan oleh Humas JPRMI Medan Maimun, Fachreza Aulia Lubis.


Reza berharap ilmu yang diajarkannya dapat diaplikasikan para remaja dan RMJA sebagai pelopor agar memiliki skill design grafis yang handal.


"Design grafis ini sangat bagus untuk generasi remaja. Harapan saya nantinya apa yang kami ajarkan ke RMJA akan lahir generasi remaja yang punya soft skill yang handal. Jadi walau pun nantinya mereka tamat sekolah, mereka tidak bingung mau kemana. Soft skill design grafis ini bisa jadi usaha mereka. Jadi mereka tak menganggur," ujar Reza.


Reza yang juga owner Berkah Group menambahkan, setelah tamat sekolah ada skill mereka untuk berbisnis design grafis. "Insya Allah, jika mereka sudah mahir, saya mengajak mereka untuk bisa mengembangkan soft skill mereka tadi di dunia usaha. Kita bisa menjembataninya melalui Berkah Group, bisnisnya para remaja untuk mengembangkan skillnya agar menghasilkan income," sebutnya.


Salah satu senior RMJA yang mengikuti pelatihan tersebut mengapresiasi kegiatan yang mencerdaskan generasi Kampung Aur khususnya anggota RMJA dan berterima kasih kepada JPRMI yang telah sudi ikhlas bergerak mendidik Pengurus RMJA.


"Kegiatan Design Grafis RMJA ini sangat Bagus, Apalagi di era digital ini. Dengan adanya pelatihan ini insyaAllah akan lahir remaja yang handal dan bisa memiliki kemampuan design grafis sehingga bisa menghasilkan usaha sendiri di bidang design grafis ini", sambut Soni salah satu senior RMJA.


Ketua RMJA, Luthfi Akbar Prakipsa mengatakan kegiatan design grafis untuk tahap awal ini adalah pelatihan dasar. 

"Next akan kita adakan lagi sampai anggota RMJA kita mahir dan menguasai skill design grafis melalui Photoshop," harapnya. (son)

Sabtu, 30 Januari 2021

Gempa Bumi Getarkan Seluma, Bengkulu

    Sabtu, Januari 30, 2021  



PATIMPUS.COM - Gempa bumi berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Seluma, Bengkulu, pada Sabtu (30/1/2021) sekitar Jam 17.52 WIB. 


Pusat gempa berada di 37 kilometer Barat Daya Seluma, Bengkulu dengan kedalaman 30 kilometer.


Gempa tersebut dilaporkan tak berpotensi tsunami.       


"Tidak berpotensi tsunami," tulis akun @infoBMKG.


Gempa tersebut sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.


Hingga kini, belum diketahui apakah terdapat korban jiwa maupun kerugian yang diakibatkan gempa tersebut. (don)

Amerika Puji Indonesia Sita 2 Kapal Tanker, Iran Dan China Sewot

    Sabtu, Januari 30, 2021  



PATIMPUS.COM - Amerika Serikat memuji tindakan Bakamla yang menyita kapal tanker berbendera Iran. Langkah negeri Paman Sam ini malah membuat China dan Iran merespons secara negatif.


Indonesia menyita kapal Iran dan sebuah kapal berbendera Panama setelah keduanya terdeteksi melakukan transfer minyak di perairan Kalimantan hingga menyebabkan tumpahan minyak di laut.


Kapal-kapal itu juga menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional, mematikan sistem identifikasi otomatis, dan tidak menanggapi panggilan radio. 


"Kami menyambut baik upaya Penjaga Pantai Indonesia untuk melawan aktivitas maritim terlarang," kata juru bicara kedutaan AS di Jakarta kepada Reuters.


Untuk diketahui, Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengharuskan kapal menggunakan transponder atau perangkat sinyal untuk keselamatan dan transparansi. Kru bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa.


Sumber Reuters itu mengatakan bahwa Washington mendukung segala upaya memastikan standar IMO untuk keselamatan dan kepatuhan lingkungan ditegakkan. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, penyitaan tidak ada hubungannya dengan upaya Amerika Serikat menyumbat jalur-jalur ekspor minyak Iran.


Langkah pemerintah ini terang memicu protes dari Iran. Tidak hanya itu, China pun ikut sewot lantaran ada beberapa warganya menjadi ABK di salah satu kapal tersebut dan kini ditahan aparat Indonesia.


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian membenarkan bahwa 25 kru tersebut berkebangsaan China, tetapi tidak menjelaskan apakah mereka berada di satu kapal yang sama atau terpisah di dua kapal, yang masing-masing berbendera Iran dan Panama. "Kedutaan kami telah menyatakan keprihatinannya kepada Indonesia," kata Zhao, Rabu (27/1/2021).


"Kami mendesak mereka untuk memverifikasi situasi tentang pelaut China secepat mungkin dan memberi tahu kami secara resmi," ia melanjutkan.


Zhao juga mengatakan Tiongkok meminta Indonesia untuk melakukan penyelidikan secara adil dan sesuai dengan hukum. (don/jpn/ant)

Jumat, 29 Januari 2021

BI : Gunakan Dirham Dan Dinar Untuk Transaksi Di Pasar Bisa Dipenjara

    Jumat, Januari 29, 2021  


PATIMPUS.COM - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, mengingatkan soal kewajiban penggunaan uang rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti diatur dalam UUD 1945 dan juga UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.


Hal itu dikatakannya terkait sebuah video viral menunjukkan aktivitas Pasar Muamalah yang dalam transaksinya menggunakan dinar dan dirham. 


"Seiring dengan adanya indikasi penggunaan alat pembayaran selain rupiah di masyarakat, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa berdasarkan Pasal 23 B UUD 1945 jo. Pasal 1 angka 1 dan angka 2, Pasal 2 ayat (1) serta Pasal 21 ayat (1) UU Mata Uang, rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Erwin melalui keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021).


Pasal 23 B dalam UUD 1945 yang dimaksud Erwin berbunyi, "Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang." Sementara dalam Pasal 21 UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dijelaskan sebagai berikut:   

(1) Rupiah wajib digunakan dalam:  

a. setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;  

b. penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi  

dengan uang; dan/atau  

c. transaksi keuangan lainnya  

yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik  

Indonesia.


Adapun soal sanksi dan ketentuan pidana penjara hingga denda atas pelanggaran pasal tersebut, diatur dalam Pasal 33 pada undang-undang yang sama. Bunyinya:


(1) Setiap orang yang tidak menggunakan Rupiah dalam:  

a. setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;  

b. penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi  

dengan uang; dan/atau  

c. transaksi keuangan lainnya  

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dipidana  

dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan  

pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus  

juta rupiah).





Melalui pernyataan tertulis yang disampaikan Erwin, Bank Indonesia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari penggunaan alat pembayaran selain rupiah.


"Dalam hal ini kami menegaskan bahwa dinar, dirham atau bentuk-bentuk lainnya selain uang rupiah bukan merupakan alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI. BI mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan rupiah sebagai mata uang NKRI," ujarnya. 


Bank Indonesia, lanjut Erwin, berkomitmen untuk terus mendorong gerakan untuk mencintai dan merawat rupiah bersama dengan Otoritas terkait dan seluruh komponen masyarakat sebagai salah satu simbol kedaulatan negara. 


Sebelumnya sebuah video di akun Youtube milik Arsip Nusantara itu yang diunggah sudah lebih dari setahun silam, 27 Agustus 2019, menunjukkan aktivitas Pasar Muamalah yang transaksinya menggunakan dirham dan dinar untuk mencegah riba.


Dari keterangan di dalam video tersebut, diketahui aktivitas perdagangan Pasar Muamalah itu berlangsung di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji Kota Depok. Pasar Muamalah sudah berada di Kelurahan Tanah Baru sejak 2001.  


Pada potongan gambar video terdapat sejumlah makanan dan kebutuhan lain yang ditulis dengan harga barang dengan mata uang dirham dan koin dinar. Selain itu, penjual dan pembeli juga bisa bertransaksi dengan bertukar barang (barter), salah satunya dimaksudkan untuk mencegah riba. 


"Jadi di pasar ini tidak boleh ada kecurangan, tidak boleh ada riba, dan pastinya ada pengawas," kata Ibrahim Adji, yang menjelaskan aktivitas Pasar Muamalah di video tersebut. (don/kum)

Selamat Jalan Mak Oneng Meisal, Musisi Biola Jalanan Kota Medan

    Jumat, Januari 29, 2021  



PATIMPUS.COM - Dari jalanan Kota Medan ke cafe-cafe, acara pernikahan hingga mengisi sebuah acara dendang Melayu di TVRI lokal adalah kehidupan sehari-hari Maisal Koto sebagai musisi biola.


Profesi itu sudah dia lakoni sejak puluhan tahun lalu. Gesekan senar biolanya sangat memukau para penonton. Bahkan dia menjadi guru pagi pebiola-pebiola jalanan lainnya.


"Kalau diundang acara pesta, lumayanlah dapat-dapat Rp250 ribu," sebut Maisal Koto beberapa waktu lalu saat mengamen di Nasi Goreng Pemuda.


Sedangkan hasil dari mengamen di jalanan, kakek 1 orang cucu ini mengatakan pendapatannya bisa lebih dari Rp 300 ribu.



"Kalau satu malam saja ngamen di beberapa tempat, bisa dapat segitu. Terutama malam minggu dan malam senin," ujarnya.


Sedangkan Job di TVRI Medan sudah jarang. Sesekali saja dia dipanggil untuk mengisi acara musik Melayu. 


"Kalau saat ini, sering di jalanan dan cafe-cafelah. Cemana lagi, kalau gak ngamen gak makan. Apalagi saat Covid-19 ini, banyak cafe yang tutup," tukasnya.


Kini pria yang akrab dipanggil Mesal itu sudah tiada. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya saat sedang mengamen di sebuah kafe di Medan, Kamis (28/1/2021) Pagi.


"Dia meninggal tadi pagi pas main biola di sebuah cafe," sebut sumber, tanpa memberitahu lokasi meninggalnya.


Almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Kampung Aur, Kelurahan Aur, Medan Maimun. Dan dikebumikan di pekuburan muslim Jalan B Katamso, Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun.


Banyak pelayat yang mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhirnya. "Dia orang baik. Gak pernah bikin rusuh di kampung ini," ujar warga. (don)




Polisi Selidiki Kasus Puluhan Kucing Dijadikan Tambul Parmitu

    Jumat, Januari 29, 2021  


PATIMPUS.COM - Setelah viral di media sosial, akhirnya polisi mengusut kasus pembantaian puluhan kucing untuk dijadikan makanan (tambul) para pemuda peminum tuak (parmitu) di sebyah warung tuak Jalan Tangguk Bongkar 7, Mandala.


"Sesuai video viral kejadian di jalan Tangguk Bongkar memang wilayah kita, anggota Polsek Medan Area bersama Kanit Reserse sedang menyelidiki di TKP," ujar Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chaniago kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).


Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Rianto, mengungkapkan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sebab belum ada pihak yang melapor soal kejadian tersebut.


"Masih kita selidiki karena laporannya bukan ke tempat kita. Masih kita cari ibu (saksi) itu untuk buat laporannya," katanya.


Polisi juga sudah turun ke lokasi yang disebutkan di media sosial itu, di Jalan Tangguk Bongkar 7. Di sana ditemukan karung goni yang diduga tempat membuang bangkai kucing.


"Kita dapat goninya, kita ambil. Anggota saat ini masih di lapangan," ucapnya.


Kasus ini berawal dari unggahan akun Instagram @soniarizkikarai, pada Rabu (27/1). Diceritakan dalam postingannya, Sonia kehilangan kucingnya bernama Tayo. Kemudian dia bersama dengan temannya, Wulan, mencari kucing tersebut.


Sonia menerima informasi kucingnya dimasukkan ke dalam karung goni oleh seseorang di Jalan Tangguk Bongkar 7 Medan, Mandala, Medan Denai, Kota Medan. Setelah bertanya-tanya kepada warga sekitar akhirnya dia berhasil menemukan rumah orang yang mengambil kucingnya.


Setelah tiba di lokasi yang dimaksud, Sonia dan Wulan menemukan sebuah karung goni. Tanpa pikir panjang Wulan lalu membukanya.


"Setelah membukanya kami melihat banyak kepala kucing, bahkan kucing yang sedang hamil juga ada dan setelah itu saya lemas," kata Sonia.


Setelah melihat karung itu, Wulan mengatakan ada kepala yang mirip dengan Tayo. "Lalu Bu Wulan bilang, Nia ini ada kepala Tayo. Saya pun tak sanggup lagi berdiri dan menangis sejadi jadinya," ujar Sonia. (don/kum)

Kamis, 28 Januari 2021

Heboh! Kucing Dipenggal, Dikuliti, Lalu Jadi Tambul Parmitu Di Tangguk Bongkar 7 Medan

    Kamis, Januari 28, 2021  


PATIMPUS.COM - Bukan kasus baru kalau kucing dijadikan tambul para Parmitu (peminum tuak) di warung-warung di Kota Medan. Namun kali ini pembantaian hewan-hewan jinak itu sudah heboh di jagat media sosial.


Hebohnya pembantaian kucing-kucing untuk dijadikan makanan pertama kali diungkap oleh pemilik akun Instagram @soniarizkikarai, Rabu (27/1/2021), tidak lama setelah kehilangan kucing kesayangannya.


Sonia pun bersama temannya mencari kucing tersebut. Kemudian, dia menerima informasi dari seseorang yang melihat kucingnya dimaksukkan ke goni di kawasan Jalan Tangguk Bongkar 7 Medan, Mandala, Medan Denai.


“Hari ini (kemarin) saya mencari kucing saya yang dua hari yang lalu hilang. Setelah bertanya tanya kesana dan kemari akhirnya ada yang liHat kucing saya dimasukkan ke goni sama orang yang katanya sudah sering ngambilin kucing untuk dibunuh lalu dijual dagingnya dengan per Kg 70.000,” tulisnya di akun.


Akhirnya, Sonia memberanikan diri untuk langsung ke rumah orang yang dimaksud. Awalnya tetangga di sana enggan menunjukkan rumah tersebut, malah memberi alamat yang salah. “Sampai akhirnya saya bertanya sama anak anak di situ dan mereka menunjukkan rumah yang benar,” lanjutnya.


Setiba di lokasi, Sonia langsung bertemu dengan seorang pria yang diduga menjagal kucing-kucing itu. Sonia sempat mengalihkan pembicaraa soal kucing, lantaran warga sekitar memperingatkan untuk tidak langsung ke pokok bahasan.


Setelah berdebat panjang dengan pria itu. Teman Sonia, bernama Wulan tetiba melihat ada goni. Alangkah kagetnya merka ternyata berisi kepala dan isi perut kucing.


“Pas ditanyak jawaban mereka itu anjing, tapi buk wulan izin buka dan setelah membukanya kami melihat banyak kepala kucing bahkan kucing yang sedang hamil juga ada. Dan setelah itu saya lemas enggak bisa sambil nangis, lalu buk Wulan bilang “Nia ini ada kepala Tayo (kucingnya yang hilang)”. Saya pun tak sanggup lagi berdiri dan menangis sejadi jadinya,” sebutnya.

 

Peristiwa di lokasi semakin runyam, lantaran ada beberapa orang pria mendatangi mereka sambil marah marah karena terganggu dengan kegaduhan di tempat. “Dia maki maki kami juga ditempat dan sempat hampir adu tangan sama Buk Wulan. Dan dia bilang kalau saya ngomong lagi dia bakal ludahi muka saya,” ungkapnya.


Sonia mengaku sudah sempat melaporkan kasus ini ke Polsek, tapi tidak membuahkan hasil. “Bahkan saya sudah bawa kepala kucing saya sebagai bukti ke Polsek tapi sampai di Polsek polisinya enggak tahu pasal tentang kucing dan habis itu mereka (oknum polisi di Polsek tempatnya melapor) ketawa ketawa enggak jelas. Enggak lama kemudian saya dipanggil masuk ke dalam Polsek dan ditanyain dan akhirnya mereka nyuruh saya ke Polsek satuya lagi karena mereka bilang itu bukan daerah mereka,” tuturnya.


Dalam unggahannya, Sonia juga menyertakan gambar potongan-potongan anggota tubuh kucing-kucing yang mereka temukan di lokasi. “Kucing di situ dipotong potong, dikuliti untuk dimakan, aku sudah ke Polsek. Terus mereka kek ketawa gitu. Pasalnya pasal berapa ya. Kami bingungnya itu, terus sambil ketawa-ketawa orang itu,” kenangnya.


Sonia memastikan akan terus membawa kasus ini ke ranah hukum. “Aku ngelapor bukan masalah ganti rugi. Tapi biar ke depannya enggak ada lagi pembunuhan kek gitu. Kucingnya salah apa sih. Lokasi kejadian di Jalan Tangguk Bongkar 7 Medan. Saksi ada dan sebenarnya semua warga juga tahu, tapi ya diam aja. Insya Allah besok (hari ini) dicoba lagi ke jalur hukum,” bebernya.


Dan, hari ini, rencananya Sonia melaporkan kasus ini ke Polda Sumut. “InsyaAllah siang ini saya ke Polda langsung, doain ya teman-teman,” sebutnya, Kamis (28/1/2021). (don/pos/ins)

Ngaku Menantu Kapolri, Pasutri Raup Rp 39 Miliar Hasil Jual Ini

    Kamis, Januari 28, 2021  



PATIMPUS.COM - Sepasang suami istri (pasutri) dibekuk Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya atas dugaan melakukan tindak pidana penipuan di Pondok Indah, Jakarta Selatan.


Kedua pasutri tersebut berinisial DK alias Donny Widjaja dan KA, bersekongkol melakukan penipuan dengan modus menawarkan sejumlah proyek fiktif. 


Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, DK dan KA sudah beraksi sejak Januari hingga Agustus 2019. Dalam kurun waktu tersebut, pasangan suami istri itu telah enam kali melakukan penipuan dengan modus proyek fiktif yang berbeda-beda.


"Ini kejadian sejak Januari 2019. Ada enam proyek fiktif yang ditawarkan kepada korban-korbannya," ungkap Yusri saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Rabu (27/1/2021). 


Setidaknya, mereka berhasil meraup untung hingga Rp39 miliar lebih dari para korbannya. Proyek fiktif pertama ialah pembelian lahan di Karawang, Jawa Barat senilai lebih dari Rp 24 miliar pada Januari 2019. Berikutnya, pada April hingga Mei 2019, kedua tersangka menawarkan korban dengan proyek penyedia bahan bakar industri berskala besar atau MFO.


Nilai dari proyek tersebut mencapai Rp4,3 miliar. Yang ternyata proyek fiktif. Masih di bulan yang sama, DK dan KA menawarkan proyek batubara. Korbannya diminta menyetorkan uang sebesar Rp5,8 miliar. 


"Kemudian ada juga proyek fiktif pengelolaan gedung parkir dan mall ternama di beberapa wilayah. Korban diminta menjadi sponsor dan dimintakan uang Rp117 juta," kata Yusri. 


Lebih lanjut, pria kelahiran Sulawesi Selatan itu mengungkapkan, proyek fiktif kelima yaitu penyedia bahan bakar industri berskala besar atau MFO (Marine Fuel Oil) di terminal di kawasan Cilegon senilai Rp3 miliar pada Juli 2019. 


"Terakhir adalah proyek fiktif pembelian tanah di Depok. Tersangka ini berjanji di tanah tersebut akan dibangun masjid," kata Yusri. 


Saat melancarkan aksi, DK mengaku sebagai eks menantu mantan Kapolri Jenderal (purn) Timur Pradopo.  "Dia (DK) memperkenalkan diri kepada korban, kemudian dia menyampaikan bahwa dia mantan menantu salah satu petinggi polisi," ujarnya. 


Dengan mencatut nama mantan Kapolri, kata Yusri, korban pun tergiur penawaran sejumlah proyek fiktif yang ditawarkan tersangka. Selain itu, para tersangka mengaku memiliki banyak pengalaman di bidang bisnis. 


"Sehingga dengan menyakinkan diri kepada korban, setelah itu dia mulai bermain menawarkan. Bahkan ada beberapa proyek," pungkas Yusri. Sebagai informasi, dalam kasus tersebut, polisi menetapkan tujuh orang tersangka yakni DW, KA, FCT, BH, FS, DWI, dan CN. Dari ketujuh pelaku itu, hanya DW dan KA yang ditahan polisi. (don/jpnn)

Pemko Medan Kucurkan Dana Hibah Untuk Hotel Hingga Restoran

    Kamis, Januari 28, 2021  

PATIMPUS.COM - Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pariwisata, akan memberikan dana hibah kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Kota Medan sebesar Rp 24,4 miliar.


Dana tersebut berasal dari dana bantuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang bertujuan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi program pemerintah RI di tengah pandemi Covid-19.


Hal itu terungkap dalam kegiatan Penegasan Penggunaan Dana Hibah Pariwisata Kota Medan Tahun 2020 di Aula Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Medan, Jalan Adinegoro, Rabu (27/1). Kemudian dirangkai dengan penerangan/penyuluhan hukum bagi pelaku usaha Parekraf dalam pembuatan pelaporan dana hibah.


Kegiatan yang dihadiri langsung Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan Teuku Rahmatsyah SH MH, Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono, Kepala BPKAD T Ahmad Sofyan dan perwakilan dari Inspektorat Kota Medan tersebut bertujuan memberikan penekanan dan penegasan kepada pengelola usaha Parekraf di Kota Medan yang menerima dana hibah untuk menggunakan bantuan tersebut sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam rangka PEN. Dengan harapan, guna menghindari terjadinya permasalahan di waktu mendatang.


Dalam laporannya, Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono mengatakan Pemko Medan menerima dana hibah pariwisata dari Kemenparekraf RI sebesar Rp.24,4 Milyar. Kemudian, lanjut Agus, dana hibah dibagikan kepada 65 hotel dan 158 usaha kuliner (cafe, restoran dan rumah makan) dengan sejumlah syarat dan ketentuan yang berlaku di antaranya usaha berjalan aktif dan membayar pajak tahun 2019.


"Dana hibah yang kita terima, dibagikan secara proporsional. Dengan besaran angka untuk hotel sebesar Rp.16, 1 M dan usaha kuliner menerima sebesar Rp. 8,3 M. Tentunya, pelaku usaha Parekraf yang memenuhi syarat saja yang dapat menerima dana hibah tersebut," kata Agus.


Di hadapan pelaku usaha Parekraf yang hadir, Agus mengingatkan agar dana hibah yang diterima akhir tahun 2020 lalu tersebut , benar-benar digunakan dalam rangka PEN sesuai dengan ketentuan dan peruntukan yang diberlakukan oleh pemerintah di sektor pariwisata.


"Secara tegas dana hibah digunakan dalam mendukung keberhasilan pariwisata lewat CHSE (Cleanliness/kebersihan, Health/kesehatan, Safety/keamanan dan Environtment/ramah lingkungan). Lalu, untuk keperluan dan kepentingan pegawai lokasi usaha, pemberian diskon dan operasional. Semua ketentuan sudah jelas sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang ditandatangi bersama. Artinya, dana hibah bukan diberikan secara cuma-cuma, melainkan untuk dipertanggung jawabkan sesuai ketentuan," jelasnya.


Sementara itu, Kajari Medan Teuku Rahmatsyah SH MH menuturkan bahwa kegiatan penegasan penggunaan dana hibah juga menjadi program Kejaksaan Agung RI untuk mendukung kesuksesan program pemerintah dalam rangka PEN. Tujuannya, untuk menghindari dan mencegah terjadinya masalah di kemudian hari.


"Kegiatan ini sebagai rambu atau peringatan bagi kita untuk mencegah permasalahan di kemudian hari. Apalagi dana hibah juga rentan menjadi sumber terjadinya permasalahan yang berujung pada tindak pidana dan hukum akibat dari ada penyimpangan. Maka, Kejari perlu hadir untuk mencegah penyalahgunaan uang negara termasuk di Kota Medan," pungkas Kajari. (don)

© 2023 patimpus.com.