Senin, 06 Februari 2023

Forwakes Sumut Gelar Donor Darah dan Seminar Stunting

    Senin, Februari 06, 2023  


PATIMPUS.COM - Dokter Spesialis Anak RSU Haji Medan dr. Ari Kurniasih, MKed (Ped), Sp.A meminta remaja untuk menjaga kualitas diri. Sebab, para remaja ini nantinya akan menjadi orangtua yang nanti merawat dan mendidik anak-anaknya.


"Berkualitaslah jadi manusia. Kedepannya kalian 'digendongin' begitu banyak tanggungjawab. Orangtua yang tidak berkualitas berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang tumbuh kembangnya terganggu di seribu hari pertama kelahirannya akan menjadi anak yang stunting dan dia tidak bisa menjadi SDM (sumber daya manusia) yang baik," tegas dr. Ari saat menjadi narasumber di acara Donor Darah dan Seminar Edukasi Pencegahan Stunting Sejak Dini di Gedung PWI Sumut Parada Harahap Jalan Adinegoro Medan, Senin (6/2/2023). 


Kegiatan yang diselenggarakan oleh Forwakes (Forum Wartawan Kesehatan) Sumut bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Medan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut ini menghadirkan siswa dari MAN Serdangbedagai dan Mahasiswa UNIMED. Hadir juga Ketua PWI Pusat Atal S Depari, Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik serta Kepala Dinkes Sumut dr. Alwi Mujahit, Penasehat Forwakes Sumut Zulnaidi dan lainnya.


Disebutkan dr. Ari, remaja terutama perempuan harus paham untuk menjadi seorang ibu. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang ibu atau orang tua, usia dan pola pikir harus sudah matang.


"Lima tahun ke depan kalian akan menikah dan nanti dikaruniai anak. Untuk itu kalian harus cukup gizi, jangan mengalami anemia yang bisa menyebabkan anak stunting. Sekarang sudah ada pemberian tablet zat besi, konsumsi itu. Kalau tidak mau konsumsi itu, maka perbanyak konsumsi protein hewani seperti ikan, telur dan ayam," sarannya.


Dia juga meminta remaja untuk tidak hamil di luar nikah dan tidak menikah jika belum siap secara usia dan pola pikir. "Jangan belum siap menjadi ibu tapi sudah menjadi ibu. Banyak kita temukan pasangan suami istri yang tidak matang secara berpikir dan usianya. Alhasil, lahir bayi-bayi prematur. Ke depan tumbuh kembangnya gimana? Anak-anak itu menjadi stunting, sehingga dia tidak bisa menjadi SDM yang baik dan akan menjadi beban negara," ungkapnya.


Ditambahkannya, anak yang mengalami stunting akan terganggu kesehatannya, daya tahan tubuh atau imunitasnya sehingga sering sakit. "Ini menyebabkan pengeluaran negera menjadi lebih banyak. Untuk itu saya tekan lagi, berkualitaslah menjadi manusia," tegasnya lagi.


Sedangkan Perwakilan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Sumut Dra. Rabiatun Adawiyah MPHR juga menyampaikan soal 4 T (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat Dan Terlalu Banyak) kepada peserta seminar. 


"Jangan terlalu muda menikah dan melahirkan. Usia menikah yang matang itu untuk perempuan adalah 21 tahun dan laki-laki usia 25 tahun. Pada usia ini alat reproduksi sudah mapan atau cocok untuk melahirkan. Kalau dibawah 21 tahun maka alat reproduksi belum sempurna, sehingga rentan alami pendarahan hingga kematian pada ibu dan bayi," ungkapnya. 


Kemudian, Terlalu Tua. "Usia di atas 35 tahun disarankan tidak lagi melahirkan, karena alat reproduksinya sudah mulai 'usang' sehingga beresiko tinggi alami pendarahan hingga kematian. Terlalu Dekat juga tidak boleh. Jarak orang melahirkan itu 2 sampai 5 tahun, kenapa? perempuan yang melahirkan banyak syaraf-syaraf yang putus dan untuk memulihkan syaraf yang putus itu butuh waktu 2 sampai 5 tahun, maka jarak melahirkan itu jangan terlalu dekat. Oleh karena itu, pakai alat kontrasepsi," ujarnya.


Terakhir, Terlalu Banyak. Ibu yang mempunyai anak banyak mempunyai risiko untuk meninggal. "Jumlah anak terlalu banyak kemungkinan akan menyebabkan kesehatan ibu yang sedang hamil atau pasca persalinan terganggu. Terlalu sering melahirkan bisa memberi dampak buruk bagi seorang ibu sehingga risiko kematian menjadi lebih meningkat," ungkapnya.


Sementara itu, Kadis Kesehatan Sumut dr. Alwi Mujahit mengatakan, 1 dari 5 anak mengalami stunting. Sebab, prevalensi angka Stunting di Sumut 21,1 persen. Hal ini menurutnya tentu bakal menjadi permasalahan sosial untuk kedepannya, bila kasus stunting tidak segera ditanggulangi.


Alwi menjelaskan, kasus stunting ini sebetulnya dapat diintervensi hingga temuannya menjadi nol kasus. Caranya ujar dia ialah, dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada anak selama 2 tahun.


Pemberian ASI itu, terangnya menurut hasil penelitian dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia yang diperolehnya, yaitu dilakukan selama 8 kali perhari sampai sang anak merasa kenyang. Hal ini, kata Alwi, maka sudah cukup untuk memenuhi gizi dari sang anak agar terhindar dari stunting.


"Jadi sebenarnya stunting ini kalau diintervensi, yakni di 1.000 hari pertama kehidupan. Mulai dari konsepsi di dalam rahim (gizi ibu), kemudian pemberian ASI selama 2 tahun. Kalau kedua hal ini bisa kita jaga dengan baik, stunting itu harusnya nol," imbuhnya.


Sedangkan Ketua PWI Pusat Atal S Depari mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Forwakes Sumut bekerja sama PWI Sumut dan PMI Medan.


"Negara kita ini masih sangat butuh darah, jadi kegiatan ini sangat bagus sekali. Begitu juga dengan Stunting, banyak anak-anak kita kurang gizi. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak hanya pemerintah tetapi kita sebagai wartawan," tambahnya. (don)

Sabtu, 04 Februari 2023

Balok Teman Sampai Tewas, Tukang Botot Sei Bilah Diringkus

    Sabtu, Februari 04, 2023  


PATIMPUS.COM - Pelaku penganiayaan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia ditangkap petugas Polsek Pangkalan Brandan Polres Langkat, Jumat (03/02/2023) Malam.


Pelaku ditangkap tidak lama usai melakukan penganiayaan, saat berada di RS Pertamina Pangkalan Brandan, sekitar jam 20.45 WIB.


Pelaku berinisal AW alias Ade (21) merupakan seorang pengepul barang bekas (botot), warga Jalan Stasiun, Komplek Baru, Kelurahan Sei Bilah Timur, Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat, Sumut, sementara korban MA alias Toceng (34) teman seprofesi, warga Dusun III, Desa Kelantan Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat.


Kapolsek Pangkalan Berandan AKP Bram Canda SH MH melalui Kanit Reskrim Ipda Sihar Sihotang SH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Dirinya mengatakan, peristiwa terjadi di Gang Antara, Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan.


Awal kejadian, pelaku marah akibat dilempar batu oleh korban saat melintas menggunakan sepeda motor di jalan Stasiun Kerata Api, pelaku langsung menghampiri korban dengan membawa sepotong kayu, namun saat itu korban juga membawa kayu yang diambilnya di jalanan.


Saat berhadapan, korban meminta maaf namun pelaku mengira dirinya akan dipukul hingga langsung memukul kepala korban menggunakan kayu yang dipegangnya mengakibatkan korban langsung jatuh tidak sadarkan diri.


"Pelaku mengakui perbuatannya dengan cara memukul kepala korban dengan menggunakan kayu ukuran 1x3 sepanjang 70 cm, saat ini pelaku sudah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," terang Ipda Sihar Sihotang.


Sementara peristiwa penganiayaan ini disaksikan warga sekitar, dimana korban sempat memohon dan meminta maaf, namun pelaku tidak mengindahkan dan memukul korban dengan kayu hingga tewas.


"Banyak warga yang melihat kejadian ini, saat itu Toceng sudah meminta maaf, namun Ade (pelaku) memukulnya hingga jatuh tersungkur, sadis kali la bang," ucap Tri salah seorang warga yang melihat kejadian ini.


Jali (48) warga lainnya mengatakan, Toceng warga Desa Klantan tapi tinggal di Sei Bilah, sehari-hari bekerja sebagai pengepul barang bekas (pencari botot), antara keduanya mereka saling kenal, saat kejadian dirinya sudah meminta maaf, tapi tetap dipukul, ucapnya.


Usai melakukan pemukulan, atas desakan warga, pelaku bersama orang tuanya langsung membawa korban ke RSPPB, namun sesampainya di RSPPB  setelah diperiksa kondisi korban dinyatakan sudah meninggal dunia. (raj)

Jumat, 03 Februari 2023

Ini Alasan RS Medan Labuhan Belum Bisa Rawat Inap

    Jumat, Februari 03, 2023  


PATIMPUS.COM - Pelayanan rawat inap di RSUD H Bachtiar Djafar Medan Labuhan seharusnya direncanakan pada 6 Februari 2023 mendatang, namun hal itu batal dilakukan.


Pasalnya Direksi RSUD H Bachtiar Djafar Medan Labuhan masih menunggu serah terima Sertifikat Layak Operasional (SLO) lift untuk pasien rawat inap.


Direktur RSUD H Bachtiar Djafar dr Irliyan Saputra SpOG kepada wartawan Jumat (23/02/2023) mengatakan sejak peresmian rumah sakit untuk melayani rawat jalan pada Desember 2022 lalu, tidak langsung melayani pasien rawat inap.


Hal itu dikarenakan masih ada sejumlah fasilitas gedung belum bisa langsung dioperasionalkan. Misalnya, lift khusus untuk pasien rawat inap dan juga pemenuhan kebutuhan SDM.


"Kalau dari tim medis sudah siap, tapi kami masih menunggu serah terima SLO lift pasien rawat inap dari dinas terkait, dari managemen terus berupaya agar seluruh layanan RS dapat dibuka katanya.


Bila surat tersebut sudah diterima kepada pihaknya, ia mengatakan rumah sakit akan membuka pelayanan rawat inap. "Ruangan rawat inap kan ada di lantai 6," sebutnya.


Sejak dibukanya pelayanan poliklinik untuk rawat jalan, ia mengatakan sudah dikunjungi masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Medan Labuhan.


"Pasien yang berobat jalan ke rumah sakit dari rujukan Puskesmas, klinik swasta dan program UHC. Jumlah pasiennya masih puluhan, belum banyak kali, karena baru buka dua bulan," ungkapnya.


Ia mengatakan poliklinik yang telah dibuka di rumah sakit tersebut antara lain THT, penyakit dalam, anak, dan obgyn. "Empat poliklinik ini syarat rumah sakit kelas C," sebutnya. (don)

Anggota Dewan Himbau Dinkes Medan Serius Tangani Tuberkulosis

    Jumat, Februari 03, 2023  


PATIMPUS.COM - Anggota DPRD Kota Medan, Edi Syahputra SE, mengatakan Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang berbahaya, namun bisa disembuhkan. Oleh sebab itu dia meminta Dinas Kesehatan Medan serius dalam penanggulangan penyakit tersebut.


“Kita menyambut baik program penanggulangan TBC di Kota Medan. Hari ini TBC masih menjadi penyakit menular yang masih menjadi PR besar untuk kita. Saya mengimbau kepada Dinas Kesehatan dan seluruh layanan kesehatan untuk keseriusan dalam penanggulangan ini. Selaku anggota DPRD, kami berkomitmen untuk memperjuangkan anggaran untuk penanggulangan TBC di Kota Medan seperti peraturan daerah,” terang Edi Syahputra saat Konfrensi Pers komitmen Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Medan, yang digelar Yayasan Mentari Meraki Asa (MMA), Jumat (3/2/2023).


Edi Syahputra, mengatakan, selain dukungan regulasi terkait anggaran dan pelayanan kesehatannya, dia juga siap mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai syarat pelayanan kesehatan seperti identitas diri dan lain sebagainya.


“Saya juga siap membantu masyarakat yang tidak punya NIK atau surat pindah sebagai syarat melakukan pengobatan. Identitas diri itu sangat perlu untuk mendukung pengobatan,” tambahnya.


Ia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa penyakit tuberkulosis dapat menyerang tubuh manusia tanpa mengenal statusnya. Ia menceritakan bagaimana punya historis penyakit tuberkulosis yang menyerang keluarganya.


“Karena hal tersebutlah saya secara pribadi sangat mendukung program ini. Penyakit ini tidak mengenal siapa anda, mau kaya, miskin, pejabat, tuberkulosis dapat menyerang anda,” lanjutnya.


Sementata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Putri mengatakan pihaknya Bmenyambut baik upaya kolaborasi dan komitmen bersama dalam penanggulangan TBC di Kota Medan. Ia berharap dengan dukungan dari multipihak, eliminasi TBC akan segera terwujud.


Ia juga berharap peran komunitas dan media untuk menyampaikan informasi Tuberkulosis secara lengkap sehingga masyarakat dapat memahami standar pelayanan kesehatan tuberkulosis.


“Semoga dengan kegiatan hari ini masyarakat dapat menerima banyak informasi terkait penanggulangan tuberkulosis. Sehingga masyarakat paham bagaimana dan tindakan apa yang akan dilakukan mereka untuk melakukan pemeriksaan. Adanya komunitas seperti YMMA Kota Medan dan peran media sangat diharapkan untuk penyampaian informasi ini,” ungkapnya.


Ia juga berharap dengan adanya dukungan legislatif, maka terealisasi peraturan daerah sehingga lebih banyak lagi pihak yang dapat turut serta melakukan penanggulangan tuberkulosis.


“Dengan lahirnya Perda melalui dukungan legislatif, akan lebih banyak lagi dukungan dari berbagai pihak. Nantinya kita dapat membentuk satuan kerja kecamatan untuk mendorong warganya melakukan pemeriksaan dan deteksi dini. Kalau positif, kita akan melakukan pendampingan melalui kader. Kemudian keluarga dan lingkungan sekitar juga kita lakukan penyuluhan dan bila perlu adanya skrining,” tambahnya.


Staf Program YMMA Kota Medan Muhammad Irsyad yang melaksanakan program penanggulangan Tuberkulosis berbasis komunitas mengatakan, saat ini YMMA berada di seluruh puskesmas di Kota Medan untuk mendukung pemerintah dalam mengeliminasi TBC di Kota Medan.


“YMMA Kota Medan sebagai salah satu mitra pemerintah terus melakukan upaya untuk mengeliminasi TBC di Kota Medan. Kita punya 150 kader yang bertugas di 41 puskesmas di mana mereka melakukan pelacakan, pendampingan, dan penyuluhan terkait tuberkulosis,” ucap Irsyad.


Indonesia selalu termasuk dalam daftar tiga negara dengan beban TBC terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir dan tahun 2022 menduduki peringkat ke dua. Saat ini Kota Medan menargetkan 14.000 orang dapat diobati dan mendapatkan pelayanan.


Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Medan juga dihadiri USAID TB Private Sector Kota Medan Dr. Junida Sinulingga, Kasi P2P Dinkes Kota Medan Edy Yusuf, Wasor Dinkes Kota Medan, Dokter TB Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia, dan staf YMMA Kota Medan. (aki)

YMMA Desak Pemkab Deliserdang Buat Perda Khusus Tuberkulosis

    Jumat, Februari 03, 2023  


PATIMPUS.COM - Guna mencapai target eliminasi tahun 2030, Pemerintah Kabupaten Deliserdang didesak segera membuat Peraturan Daerah (Perda) khusus penanggulangan Tuberkulosis (TB) karena penyakit tersebut sangat berbahaya.


"Anggaran penanggulangan TB di Dinas Kesehatan Deliserdang sudah ada, namun masih sangat minim sekali, hanya diperuntukkan biaya obat saja. Masih banyak sekali anggaran dibutuhkan untuk memerangi penyakit TBC," sebut Taufik, Ketua Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) Deliserdang, Kamis (2/2) di Lubuk Pakam.


Taufik mengatakan penyakit yang disebut juga TBC ini merupakan virus yang dapat menular melalui udara dengan cara batuk atau bersin yang menyerang paru-paru manusia. Sehingga penyakit tersebut sangat berbahaya.


“YMMA sendiri saat ini sudah memiliki petugas maupun kader TB di beberapa Kecamatan di Deliserdang, yang terus bergerak mencari dan bersosialisasi kepada masyarakat akan bahaya sekaligus pengobatan virus TB. Namun hal itu belum mencapai maksimal karena terkendala oleh finansial," ungkap Taufik.


Taufik menambahkan program eliminasi TB 2030 harus bisa tercapai, dengan cara keseriusan pemerintah dan komunitas-komunitas yang peduli akan bahaya TB.


Sementara Dinas Kesehatan Deliserdang Wasor TB, Zurjani mengatakan, untuk SPM TB sudah memenuhi capaian yang diberikan, walau pun masih banyak PR untuk dapat mewujudkan Eliminasi TBC di Tahun 2030 nanti.


“Dinas Kesehatan Deli Serdang sudah melakukan upaya pencegahan penyakit TB dan perlu juga disebarluaskan bahwa penderita penyakit TB/TBC di Deliserdang tidak perlu resah untuk biaya perobatan, sebab pemerintah Deliserdang menggratiskan pengobatannya, Untuk lokasi berobat bisa di Puskesmas terdekat dan rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan pemerintah," kata Zurjani.


Sementara anggota DPRD Deli Serdang yang juga ketua Fraksi PAN Deliserdang, Bayu Sumantri Agung sangat mendukung capaian yang dipaparkan dalam kegiatan ini.


Selaku anggota dewan, Bayu Sumantri meminta kepada pihak Dinas Kesehatan Deliserdang untuk membuat naskah akademik terkait TB, dan diserahkan ke bagian Bapemperda DPRD Deliserdang, agar dapat dikawal hingga menjadi prioritas ke program Legislasi Daerah (Prolega).


“Dari pemaparan Dinas Kesehatan Deliserdang maupun YMMA terkait penyakit TBC di Deliserdang, maka sangat diperlukan lebih banyak lagi penyuluhan maupun mencegahnya di tengah masyarakat," tegas Bayu Sumantri Agung.


Bayu mengungkapkan anggaran pencegahan penyakit TBC di Dinas Kesehatan nantinya di P APBD tahun 2023 akan mereka perjuangkan untuk bisa diadakan penambahan, sehingga segala kendala dan target pencapaian Eliminasi TB 2030 bisa tercapai. (don)

Rabu, 01 Februari 2023

Wagubsu Musa Rajekshah Dukung Kegiatan Forwakes Sumut

    Rabu, Februari 01, 2023  


PATIMPUS.COM - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah mendukung kegiatan Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumut, terlebih saat kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) yang dilaksanakan di Medan.


"Semoga HPN tahun ini berjalan dengan lancar dan sukses. Dan, bisa lebih sukses dari HPN-HPN lainnya. Bila giat dari kawan-kawan ini butuh dukungan, maka Pemprovsu bisa langsung berkordinasi saja ke panitia," ujar Wagubsu, saat menerima audiensi Pengurus Forwakes Sumut, Selasa (31/01/2023) di ruang kerjanya di Kantor Gubernur, Lantai 9, Medan.


Kepada Wagubsu, Ketua Forwakes Sumut Mahbubah Lubis, menyampaikan sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka ikut andil meramaikan HPN yang merupakan  perhelatan besar insan pers di Sumut. 


"Kita Forwakes merupakan  salah satu organisasi pers yang didalamnya beranggotakan para wartawan dari berbagai media lokal dan nasional ini tahun ini ikut andil memeriahkan HPN. untuk itu kita hadir disini guna meminta dukungan dan dorongan dari Wagubsu agar kegaiatan-kegiatan kita dapat berjalan sukses," jelas Mahbubah Lubis kepada Wagubsu yang didampingi Kadis Kominfo Sumut,  ilyas, dan Ketua Kegiatan HPN, Faisal. 


Mahbubah mengatakan, kegiatan yang akan dilaksanakan Forwakes Sumut yakni Donor Darah dan Seminar dan Edukasi Stunting Sejak Dini. Giat itu akan dilaksnaakan pada Senin (6/1/2023) Bertempat di Gedung PWI Sumut. 


Untuk giat Donor Darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI ) Cabang Medan terbuka untuk umum dengan target 100 pendonor, sedangkan  seminar dan edukasi Stunting sejak dini itu akan dihadiri pelajar dan mahasiswa dari sekolah dan perguruan tinggi (PT) di Medan. 


"Saya berharap pak Wagubsu bisa berhadir dan juga memberi dukungan acara ini," katanya yang saat itu didampingi, Humas, Leo Bukit, Bendahara,  Anita Sinuhaji, Ketua  Panitia , Diva Suwanda dan Bendahara Panitia Donor Darah, Nisa Lubis.


Dalam kesempatan itu, Forwakes Sumut menyempatkan memperkenalkan Profil dan sejarah berdirinya Forwakes Sumut kepada Wagubsu.(don)

Selasa, 31 Januari 2023

Dibandrol 5 Juta, Keluarga Wartawan Batal Makamkan Orangtua di Lahan Garapan

    Selasa, Januari 31, 2023  


PATIMPUS.COM - Keluarga Zulfadli Siregar batal memakamkan mertuanya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim tanah garapan eks HGU PTPN IV, Pasar IV, Gg. Wakaf Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan.


Pasalnya, pengurus TPU tersebut membanderol harga Rp 5 juta untuk 1 liang lahat untuk menguburkan jenazah mertuanya tersebut.


Kepada wartawan, Zulfadli Siregar (41) bersama istrinya, Juli Yamagishi (38) warga Pasar VII, Makmur Ujung, Anggrek 27, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan, mengatakan ibunda istrinya meninggal dunia dan berniat akan dikuburkan dalam satu liang lahat di pekuburan tersebut.


Namun anehnya, saat hendak ditanyakan proses penguburan jenazah, pihak yang mengaku sebagai wakil ketua STM, Dusun Kenanga Jalan Sederhana, Desa Sambirejo Timur, mengatakan bahwa biaya pemakaman dikenakan sebesar Rp 5 juta.


Tentu saja hal ini sangat mengejutkan dan di luar kemampuannya sebagai keluarga yang mengalami kemalangan.


Karena biaya yang memberatkan tersebut, pasangan suami istri ini pun dengan sedih dan kesal tidak jadi memakamkan almarhumah dalam satu liang lahat bersama makam mendiang suaminya.


"Aneh kami rasa, awalnya mereka minta Rp 700 ribu tapi malah berujung diminta Rp 5 juta karena kami dianggap pendatang atau bukan warga lingkungan sini," kata Zulfadli yang berprofesi sebagai wartawan di media online di Medan, Selasa (31/1/2023) sore.


Menanggapi hal ini, wartawan mencoba mencari info kebenaran tentang kebijakan ini. Hasilnya, diduga berdasarkan kebijakan yang diambil oleh Saring, selaku Kepala Dusun (Kadus) 4 yang juga menjabat sebagai Kaur Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan.


Saat dikonfirmasi terkait kebijakan biaya pemakaman yang dinilai kejam seperti mencekik leher ini ternyata tidak ditampik sang kadus.


Kata Saring, banderol Rp 5 juta itu dipatok sebagai bentuk penolakan warga di luar Desa Bandar Klippa, karyawan aktif PTPN IX, pensiunan dan STM 3 desa saja.


"Kalau yang bersangkutan tidak menjadi anggota STM tanah wakaf di sini dan bukan penduduk warga Bandar Klippa maka dikenakan biaya sebesar itu," jawab Saring enteng.


Saring yang diketahui masih berstatus pelaksana tugas (Plt). Kadus 4 ini, mengaku hal itu bukan kebijakannya melainkan kesepakatan bersama Kadus Bandar Klippa pada waktu itu.


"Karena selama ini orang dari luar di TPU muslim yang notabene kuburan itu diperuntukkan bagi warga Desa Bandar Klippa," katanya lagi.


Dilanjutkannya, setelah pergantian pengurus, maka diambil kebijakan bersama dengan anggota STM dari 3 desa yaitu Bandar klippa, Desa Tembung, dan Sambirejo Timur  yang berjumlah 38 STM, dengan jumlah  anggotanya sekitar 11.000 KK yg tercakup di STM, tanah wakaf.


"Sebetulnya penolakan secara halus, jadi jangan salah tanggap kami mencari keuntungan dan seolah mencekik leher," pungkasnya.


Saat dipertanyakan apakah hal ini dibenarkan sesuai dengan aturan, Plt. Kadus 4 sekaligus Kaur Desa Bandar Klippa inj menjawab kalau intinya tanah wakaf Pasar IV, yang diperuntukan untuk masyarakat Bandar Klippa, karyawan aktif PTPN IX dan pensiunan karyawan.


"Soal tarif itu bahasa lembutnya untuk menolak bagi orang yang bukan warga Bandar Klippa, karyawan PTP IX sekarang PTPN II, dan anggota STM tanah wakaf yang  dikebumikan di Pasar IV ini," tandasnya beralibi. (son)

Sabtu, 28 Januari 2023

Gerakan Kawan Awen Adakan USG Gratis Kepada Ibu Hamil

    Sabtu, Januari 28, 2023  


PATIMPUS.COM - Gerakan Kawan Awen mengadakan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) gratis kepada ibu hamil, Sabtu (28/01/2023) di Kantor Desa Lau Dendang, Kabupaten Deliserdang, Sumut.


Program USG gratis, yang bekerjasama dengan sejumlah pihak diantaranya Dokter Spesialis Kandungan, dr Pebriwarita Pulungan SpOG, Green Smoothie Factory, Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumut dan lainnya itu, dilakukan untuk membantu  ibu hamil memeriksakan kondisi bayi di dalam kandungannya serta mendekatkan akses USG ke masyarakat yang membutuhkan dengan sistem jemput bola.


Selain pemeriksaan USG gratis, warga juga diberikan sejumlah edukasi terkait pentingnya pemberian ASI kepada bayi, edukasi bagaimana agar air ASI lancar dan edukasi bagaimana menjaga kesehatan selama kehamilan. 


Jelas program ini membuat warga sangat senang, seperti ungkapan salah seorang warga Deliserdang ini, Muliati  mengaku sangat senang bisa memeriksakan kehamilannya secara gratis sebab karena keterbatasan ekonomi sampai usia kehamilan 6 bulan  ia belum pernah melakukan pemeriksaan USG. Mulyani berharap program ini terus berlanjut agar dapat membantu warga yang membutuhnya.


Warga lainnya, Dina Utami juga mengaku sangat terbantu dan berharap program ini terus berjalan.


"Usia kandungan saya sudah 8 bulan namun pemeriksaan USG saya lakukan hanya dibulan pertama saja selanjutnya tidak pernah lagi. Saya berharap program ini terus ada sehingga dapat membantu ibu-ibu hamil kurang mampu melakukan pemeriksaan kehamilannya," harap Dina Utami.


Founder KawanAwen, Alwen Ong mengatakan program USG gratis ini dilakukannya berawal rasa prihatinnya terhadap warga di salah satu daerah yang lokasinya jauh untuk mengakses lokasi pemeriksaan USG dan juga ketidakmampuan ekonomi yang mengakibatkan warga itu mengurungkan niatnya untuk memeriksakan kehamilannya.


"Awalnya saya berfikir untuk menghadirkan USG gratis karena pada ramadhan lalu saat kita turun ke lapangan kita bertemu dengan seorang ibu hamil dan saya bertanya kebeliau berapa usia kehamilannya dan apakah sudah USG namun ibu tersebut tidak menjawab malah mengatakan ia memiliki uang Rp 10 ribu tapi aku bingung mau beli odol atau mau beli telur. Jadi saya merasa uang Rp 10 ribu dia sangat berarti sehingga harus   memilih antara mau makan telur atau gosok gigi saat itu. Jadi jawaban untuk USG itu tidak ada, artinya kita hari ini gembar -gembir tentang Pencegahan stunting, kehidupan anak yang generasi gemilang tapi ada hal yang kita alpa. Bahwa ternyata masih ada warga yang terlewatkan diperhatikan Kesehatan kehamilannya," ungkap Alwen Ong. 


Atas itulah program ini sebutnya dilakukan dan ternyata pada pelaksaanan perdana itu diakuinya cukup bagus antusias masyarakat sehingga dari target hanya 20 ibu hamil yang dilayani ternyata bertambah menjadi 26 orang karena hingga akhir kegiatan masih ada warga yang berdatangan untuk melakukan pemeriksaan USG. 


Alwen mengaku, program ini dihadirkannya memang untuk masyarakat kurang mampu dan juga jauh dari akses layanan USG. Sehingga diharapkannya dengan USG gratis dengan sistem jemput bola mendatangi langsung warga ini dapat membantu dN memudahkan warga.


"Gerakan KawanAwen serius bantu pemerintah dari sisi Kesehatan semoga program ini bermanfaat bagi banyak orang," ungkap Alwen Ong yang juga pengelola Narsis Printing Medan ini.


Alwen juga menceritakan bahwa program ini sempat tertunda 2 tahun namun ia bersama timnya terus bersemangat untuk mewujudkan ini. 


"Awalnya kita mengajukann bantuan dari dana CSR, mulai CSR Pemko, Pemprovsu namun apakah karena tidak mau repot atau tidak faham intinya 2 tahun menanti tidak ada hasilnya. Yang kemudian kita mencari tau berapa harga alat dan bagaimana bisa membeli alatnya, alhamdulillah dari Narsis Printing yang kita kelola kita mampu membeli alat USG dan juga langsung mendapat support dari dokter obgyn dan lainnya," ungkap Alwen Ong.


Dokter Spesialis Kandungan, dr Pebriwarita Pulungan, SpOG mengatakan pemeriksaan USG bagi ibu hamil sangat penting untuk mengetahui apakah ada kelainan, atau keterlambatan pertumbuhan sejak dalam kehamilan. 


"Semakin cepat kita tau maka semakin cepat dalam penangannya supaya kehamilannya tidak berisiko.  Resiko itu bukan hanya kepada ihunya saja melainkan kepada bayinya juga jadi pemeriksaan USG memamg  perlu  bagi ibu hamil," tegasnya.


Hal-hal yang dapat terpantau dari USG yaitu  terpantaunya  perkemabngan bayi mulai lingkar kepala, lingkar perut, panjang paha, air ketuban, plasenta dan bahkan bagi ibu hamil yang tidak tau dia hamil bisa  kita melihat usia kehamilan dan taksiran melahirkannya. ataupun dapat kita lihat apakah ada kelainan. Jadi  idealnya USG sebaiknya 6 kali dalam masa kehamilan," jelasnya lagi.


Dipenghujung ia mengaku mau terlibat dalam pemeriksaan gratis bersama gerakan KawanAwen ini karena jiwanya terpanggil dan ia ingin ilmu yang diperolehnya bisa dibagikan untuk ibu hamil. apalagi yang ia mengaku karena sekolah dengan beasiswa sehingga ia merasa harus mengabdi kepada masyarakt salah satunya dengan kegiatan itu.


Sementara itu, para ibu hamil pada kegiatan itu selain bisa melakukan pemeriksaan gratis, edukasi Kesehatan juga mendapatkan bingkisan dan pemberian foto hasil pemeriksaan USG. (rel)

Jumat, 27 Januari 2023

Usai Ngobrol di Warkop, Mantan Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak

    Jumat, Januari 27, 2023  


PATIMPUS.COM - Mantan Anggota DPRD Langkat Periode 2014-2019, bernama Paino (47) trwas ditembak saat melintas di Devisi 1 Desa Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (26/01/2023) sekira jam 23.18 WIB.


Berdasarkan informasi, Kamis malam sekitar jam 21.00 korban sedang mengobrol santai di warung bersama Miran dan Amin di Dusun 1 Desa Besilam Bukit Lambasa Kecamatan Wampu sambil menunggu teman-temannya.


Kemudian pada jam 22.45 Wib Aipda Solomo datang bersama teman-temannya di warung tersebut dan ikut mengobrol bareng. hingga jam 23.00 wib koban pun membubarkan diri dari warung milik Miran menuju arah pulang ke rumah dengan mengendarai kereta Jenis KLX.


Ketika melintas di Devisi 1 Desa Besilam BL Kecamatan Wampu (TKP) terdengar suara letusan dan pada jam 23.18 Wib, saksi Arif melintas di jalan tersebut melihat korban tergeletak di tengah jalan. Karena merasa takut saksi memanggil temannya Hendra ke TKP dan saat dibalikkan tubuh korban ada luka tembak di dadanya.


Selanjutnya jam 23.54 wib, saksi Arif dan Saksi Hendra membawa korban dengan mobil ke RS Putri Bidadari Jalinsum Medan – Sumut Desa Jentera Stabat Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat.


Sekira Jumat (27/01/2023) jam 00.50 Wib mobil yang membawa Paino tiba di RS Putri Bidadari dan langsung dibawa ke UGD. Setelah dilakukan pemeriksaan awal terhadap diri Paino oleh dokter jaga dan dinyatakan bahwa Paino sudah meninggal dunia. 


Di TKP polisi mengamankan barang bukti satu butir selongsong peluru, kereta jenis KLX dan Sendal. (raj)

Kamis, 26 Januari 2023

Pasca Covid-19, IMO Sumut Mantapkan Kepengurusan Baru

    Kamis, Januari 26, 2023  


PATIMPUS.COM - Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Sumatera Utara, akan kembali aktif pasca masa berkabung atas wafatnya Sekretaris serta pandemi Covid-19.


Hal tersebut terungkap saat pengurus IMO Sumut menggelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk membentuk dan memantapkan kepengurusan IMO Sumut, di KA KOPI Jalan HM Yamim, Rabu (25/01/2023).


Ketua IMO Sumut terpilih Safrul Daulay SH MM CCPS, mengatakan rapat Musda IMO Sumut kali ini merupakan awal kebangkitan baru organisasi atau wadah perusahaan media Indonseia. 


Selain itu, kata Safrul Daulay, pertemuan ini sekaligus membentuk Panitia Musda agar kedepannya kepengurusan IMO Sumut yang sudah terstruktur dapat dikukuhkan.


"Hari ini, kita akan bentuk panitia musdanya, kedepannya kita kukuhkan kepengurusan IMO Sumut yang sudah ada, kita juga bahas program yang akan kita jalankan nantinya," ucapnya.


Pertemuan tersebut juga membahas sosialisasi IMO dan perkembangan serta peranan media dan industri dalan menjalankan peraturan, regulasi yang penuh tantangan.


Safrul Daulay melanjutkan, IMO sumut juga kedepannya siap bersinergi membangun kemitraan dengan semua stakeholder, baik Pemerintah, BUMN dan swasta yang ada. 


Ia juga siap membesarkan dan mengembangkan IMO di Sumatera Utara secara bersama. Menurutnya peranan IMO di Sumatera Utara harus terstruktur dengan baik dalam mengembangkan perusahaan media online sehingga dapat melahirkan perusahaan-perusahaan media yang lebih profesional dan bermartabat.


“IMO adalah wadah atau organisasinya perusahaan-perusahaan media online yang ada di Sumut, jadi kita di IMO Sumut yang baru terbentuk kembali kepengurusannya siap bersinergi dengan membangun kemitraan yang baik dengan semua stakeholder, baik Pemerintah, BUMN dan swasta yang ada,” tutur Safrul.


Ketua IMO Sumatera Utara yang terpilih secara aklamasi ini juga menegaskan dan mengajak seluruh pengurus IMO Sumut untuk bersama bahu membahu mensosialisasikan untuk membesarkan IMO di Sumut, dan ia juga siap menerima kritikan yang bersifat membangun.


“Terimakasih atas kepercayaan rekan-rekan semua telah mempercayakan saya sebagai Ketua IMO Sumut, mari bersama-sama kita bangkitkan kembali IMO Sumut ini, bersama kita sosialisasikan untuk  membesarkan dan mengembangkan organisasi dan medianya,” tutupnya.


Rapat Musda yang berlangsung dengan hangat dan penuh rasa kekeluargaan tersebut dihadiri oleh beberapa media Online yang tergabung dari beberapa Pimpinan Redaksi dan Wartawan yaitu Ketua IMO Sumut Safrul Daulay SH MM CCPS, Sekretaris IMO Sumut Sunarto, MPsi, Pairin SSos dari media Global Cyber, Fajar Trihatya SE, dari media MetroEkspress.com, Selamat Purba dari media NkriPost.co, Jasrial Husin, Rilekhius Harefa dari media Medan Ekspos, Sri Sundari dari media online Sergap, Soni Muhammad dari media Patimpus.com, Barto Sihotang dari media Waroeng Berita, Nelson dari media Marmata news, Jhonsen Nainggolan dari media Barometeronlinesumut.com, Ayub dari media Info sekitar, Budi Risdianto dari media warta berita.Susandi dari media online Pewarta.co.(son)

© 2023 patimpus.com.