Kamis, 06 Mei 2021

Perhumas Muda Medan Sosialisasikan Cara Pencegahan Covid-19

    Kamis, Mei 06, 2021  


PATIMPUS.COM - Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi Medan bersama Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Muda Medan dan BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Medan mensosialisasikan cara pencegahan Covid-19 melalui acara Public Relations Talk Series #3 'Vaksin Aman Hidup Nyaman' yang digelar secara virtual dan live Youtube Perhumas Medan, Kamis (6/5/2021).


Adapun yang menjadi pembicara acara tersebut yaitu, Anggota DPR RI Komisi IX yang juga menjabat sebagai Dewan Penasihat BPC Perhumas Medan, H Gus Irawan Pasaribu, sebagai Keynote speaker, Ketua BPC Perhumas Medan, Saurma MGP Siahaan M.I.Kom, MIPR, sebagai Opening speech, Rektor Bidang Tata Kelola Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Dr. Hendry Aspan, sebagai Special Speech, anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara, dr. Rizkia Pratiwi, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Soekowardojo, serta Rektor Universitas Sari Mutiara (USM), yang juga menjabat sebagai Sekretaris Asosiasi Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dr Dra Ivan Elisabeth Purba.


Gus Irawan Pasaribu, mengatakan pandemi covid-19 ini sudah menewaskan banyak korban juga telah memperburuk pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu saya mengajak masyarakat agar mendukung program vaksinasi ini, dan jangan pernah takut divaksin. Vaksinasi ini sangat aman dan halal sesuai dengan fatwa yang telah dikeluarkan MUI. ungkapnya.


Dijelaskannya lagi bahwa vaksin ini bukan untuk menghilangkan Covid-19 tapi vaksin ini untuk menjaga daya tahan tubuh, maka yang sudah divaksin jangan merasa sudah kebal dari Covid-19 karena masih akan bisa kembali tertular bila mengabaikan protokol kesehatan.


Mestinya organisasi pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat menggandeng organisasi seperti Perhumas Muda Medan dan Perhumas Medan untuk membantu mensosialisasikan program vaksinasi ini. 


"Saya berharap Perhumas Muda Medan dan Perhumas Medan menjadi bahagia dalam mensosialisasikan program vaksinasi ini, dan saya juga berharap kepada pemerintah agar melakukan akselarasi. Bila masyarakat sehat maka ekonomi pelan-pelan akan kembali membaik," tutupnya.


Sementara itu ketua BPC Perhumas Medan, Saurma Siahaan, dalam sambutannya menjelaskan "Kegiatan ini dilaksanakan Perhumas Muda Medan yang merupakan wadah mahasiswa komunikasi dari 10 kampus di Sumatera Utara yang tiap bulannya dilaksanakan secara bergilir hingga 10 seri, dan bulan depan giliran UMSU dengan tema yang berbeda" ucapnya.


Rektor Bidang Tata Kelola Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Dr. Hendry Aspan dalam sambutannya mengungkapkan apresiasinya terhadap mahasiswa Universitas Panca Budi Medan yang tergabung dalam Perhumas Muda Medan yang menjadi panitia kegiatan ini. "Saya bangga dan apresiasi  dengan mahasiswa saya yang telah menggelar acara semenarik ini," ujarnya.


Selanjutnya dari dr. Rizkia Pratiwi yang mewakili Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara mengungkapkan penularan Covid-19 sangat cepat karena kita terlalu menganggap enteng, setelah vaksin tidak 100 persen kebal sama seperti yang telah dikatakan bapak Gus Irawan Pasaribu tadi. katanya.


"Kita terkhususnya masyarakat muslim selalu mengacu keputusan fatwa dari MUI, yang mana MUI telah mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksinasi virus Covid-19. Berdasarkan fatwa MUI vaksin halal, jadi masyarakat jangan takut untuk divaksin. Setelah divaksin, salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 ialah dengan menerapkan 5 M seperti Menjauhi Kerumunan, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Membatasi Mobilitas". tambahnya.


Sementara itu dari sisi ekonomi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Soekowardojo, mengatakan kurs ekonomi di masa pandemi semakin kecil artinya kesejahteraan masyarakat semakin menurun. "Salah satu solusi pulihnya pertumbuhan ekonomi bila vaksinasi berhasil," ujarnya.


Dakhir acara, Dr Dra Ivan Elisabeth Purba, menjelaskan penerima vaksin itu diharapkan mencapai 21 juta jiwa belum tercapai, terkendala karena masyarakat masih takut untuk divaksin. Target pemerintah itu lansia, karena angka kematian nasional terjadi kepada masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas.


"Hanya saja masih jauh dari target kita. Mau divaksin supaya kita bisa hidup normal kembali. Untuk memutus tali rantai penularan diperlukan kolaborasi semua sektor, orang, profesi harus berperang dalam menghentikan virus ini, dan harus saling menginformasikan berita yang benar ke masyarakat," harapnya. (son)

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.