Jumat, 11 Agustus 2023

Diusia 95 Tahun, RS Pirngadi Optimis Bisa Saingi RS Swasta

    Jumat, Agustus 11, 2023  


USIANYA hampir satu abad atau tepatnya 95 tahun, namun energinya mulai perlahan bangkit seperti muda kembali. Segala pembenahan mulai dilakukan di semua sektor, terutama di pelayanan dan kualitas tenaga medisnya.


Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Dr Pirngadi Medan, dr Taufik Ririansyah mengatakan tahun ini RSUD Dr Pirngadi genap berusia 95 tahun. Diusia yang tak muda lagi rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan ini terus berkolaborasi untuk memajukan rumah sakit dengan inovasi-inovasinya.


"Kita akan melakukan penyegaran dari pada disiplin ilmu seperti sertifikat yang mati kita hidupkan kembali, melakukan pelatihan-pelatihan terbaru, kita juga menjemput bola pasien.

setiap instalasi harus menerapkan  inovasi untuk menjemput bola ke pasien bahkan untuk mendukung ini kita  sudah menyiapkan armada untuk antar jemput ke pasien yang ditargetkan," jelasnya.


Alhasil, dr Taufik Ririansyah mengatakan, hingga saat ini jumlah pasien rawat inap terus mengalami peningkatan setidaknya BOR sudah 40 persen ke atas. Sebelumnya di bawah 100 pasien sekarang sudah di atas 100 pasien. 


"Kita juga mendorong tenaga kesehatan (nakes) kita mengikuti beasiswa pendidikan agar bisa meningkatkan ilmunya dan diaplikasikan di RS Pirngadi ini," tegasnya.


Terkait persaingan dengan RS swasta di Kota Medan, ia mengatakan RS Pirngadi optimis bisa bersaing.


"Kita harus optimis bisa bersaing dengan rumah sakit swasta,  kedepan akan menjadi rencana kerja kita bagaimana menyatukan persepsi layanan yang sama kualitasnya yang ada di Medan baik nasional dan internasional," ucapnya yang juga menjabat Kadis Kesehatan Kota Medan ini.


Sejarah didirikannya Rumah Sakit Pirngadi dimulai tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama “GEMENTA ZIEKEN HUIS” yang peletakan batu pertama dilakukan oleh seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky anak dari Walikota Medan saat itu dan diangkat sebagai Direktur Dr W Bays.


Selanjutnya dengan masuknya ke Indonesia Rumah Sakit ini diambil Jepang dan berganti nama dengan “SYURITSU BYUSONO INCE” dan sebagai direktur Jepang yang dipercayakan kepada putra Indonesia “Dr RADEN PIRNGADI GONGGO PUTRO” yang akhirnya ditabalkan menjadi nama Rumah Sakit sekarang ini.


Setelah bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 menyatakan kemerdekaannya, Rumah Sakit Umum Pirngadi langsung diambil alih dan diurus oleh Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur Republik Indonesia Sementara (RIS), dengan pergolakan politik yang sangat cepat saat itu pada tanggal 17 Agustus 1950 semua negara bagian RIS dihapus diganti dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rumah Sakit Umum Pirngadi diambil alih dan diurus oleh Pemerintah Pusat/Kementerian Kesehatan di Jakarta.


Dalam priode Tahun 1950 s/d 1952 Rumah Sakit Pirngadi memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas Kedokteran USU, karena salah satu syarat pendirian Fakultas Kedokteran tersebut harus ada Rumah Sakit sebagai pendukung disamping harus adanya dosen pengajar yang saat itu pada umumnya adalah para dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini, baik kebangsaan Belanda maupun Bangsa Indonesia sendiri.


Sejak ditetapkan oleh Pemerintah berdirinya Fakultas Kedokteran USU tanggal 20 Agustus 1952, maka Rumah Sakit Pirngadi secara otomatis sebagai Rumah Sakit Pendidikan dipakai sebagai tempat kepaniteraan Klinik para Mahasiswa Kedokteran USU.


Selanjutnya dengan ditetapkan RSU H Adam Malik sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran USU pada Januari 1993, Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi berubah status dari Rumah Sakit Pendidikan menjadi Rumah Sakit Tempat Pendidikan, sehingga status Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi dengan fasilitas dan kapasitas yang dimiliki masih digunakan untuk pendidikan para calon dokter dari Fakultas Kedokteran USU, juga membuka diri untuk mendidik para calon dokter dari Fakultas lain yang ada di provinsi Sumatera Utara maupun Sumatera Barat dan Lampung.


Tidak diperoleh data yang pasti Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Sumatera Utara. dengan pelaksanaan otonomi daerah, Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Kota Medan.


Setelah Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi milik Kota Medan, Pemerintah Kota Medan memiliki perhatian dan tekad yang besar untuk kemajuan Rumah Sakit Pirngadi melalui pembenahan dan perbaikan di segala bidang, hal ini diwujudkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 30 Tahun 2002 tanggal 6 September 2002 tentang Perubahan Kelembagaan RSU Dr. Pirngadi menjadi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan, sehingga terjadi restrukturisasi Organisasi, Personil dan Manajemen dimana sebagai Direktur diangkat Dr H Sjahrial R Anas MHA dan diikuti pembenahan Sarana, Prasarana dan Pengadaan Peralatan- peralatan canggih sebagai pendukung palayanan. Pada era ini pula sejarah mencatat suatu gebrakan besar dan berani Bapak Walikota Medan dengan melakukan pembangunan Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi 8 tingkat dilengkapi dengan peralatan canggih.


Sumber daya manusia, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan dalam pelaksanaan pendidikan, maka RSU Dr Pirngadi Medan meningkatkan status dari Rumah Sakit Tempat Pendidikan Berdasarkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Rekomendasi Berdasarkan Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (IRSPI), maka selanjutnya dilaksanakan penilaian Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan menjadi Rumah Sakit Pendidikan oleh Tim Visitasi yang terdiri dari Direktur Bina Pelayanan Medikm Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik, Kepala Biro Hukum dan Organisasi , Sekjen Depkes, Ketua Ikatan RSU Pendidikan serta Kepala Bagian Hukum dan Organisasi, Sek Dutjen. Bina Pelayanan Medik. (doni)

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.