Dirut Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti Terima Audiensi Forwadi Bahas Silaturahmi Akhir Tahun
| Rabu, November 19, 2025

By On Rabu, November 19, 2025


PATIMPUS.COM - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Sumatera Utara, Ardian Surbakti, menerima audiensi Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) di ruang kerjanya, Selasa (18/11/2025) sore.


Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban, membahas rencana kegiatan silaturahmi akhir tahun antara jajaran Direksi Tirtanadi dan para wartawan yang selama ini menjadi mitra strategis perusahaan.


Dalam kesempatan itu, Ardian Surbakti didampingi Kepala Sekretaris Perusahaan (Ka.Sekper) Perumda Tirtanadi Nurlin, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Forwadi. Ia menegaskan pentingnya hubungan kemitraan yang sehat antara Tirtanadi dan insan pers, terutama dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun kepada masyarakat. “Sinergi dengan teman-teman wartawan sangat penting bagi kami. Informasi mengenai pelayanan air bersih harus sampai ke publik secara tepat,” ujarnya.


Ardian juga menilai kegiatan silaturahmi akhir tahun merupakan momen strategis untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi antara perusahaan dan media. Menurutnya, kebersamaan seperti itu menjadi ruang untuk saling bertukar pandangan serta mengevaluasi sepanjang tahun tentang pelayanan Tirtanadi untuk dapat terus ditingkatkan.


Sementara itu, Ketua Forwadi Ahmad Rivai Parinduri  didampingi Sekretaris Forwadi Adi Siswoyo Wasgo dan Bendahara Forwadi Hj Laswiyati Wakid menyampaikan terima kasih kepada Dirut Perumda Tirtanadi Ardian atas sambutan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa Forwadi siap terus mendukung penyampaian informasi publik yang berimbang, terutama terkait program-program pelayanan air bersih dan sanitasi kepada masyarakat Sumut.


Dalam audiensi tersebut, Forwadi juga memaparkan beberapa gagasan terkait format kegiatan silaturahmi akhir tahun. Usulan tersebut meliputi dialog terbuka antara Direksi dan wartawan, penyampaian evaluasi program, serta diskusi interaktif mengenai tantangan pelayanan air bersih ke depan. Usulan itu disambut positif oleh pihak Tirtanadi.


Ardian menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus membuka ruang komunikasi dengan media. Ia menilai bahwa kehadiran wartawan bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai mitra evaluasi yang membantu perusahaan memperbaiki pelayanan. “Kritik yang membangun dari kawan-kawan wartawan juga menjadi bagian penting dalam upaya kami meningkatkan kualitas layanan,” katanya.


Pertemuan audiensi tersebut ditutup dengan foto bersama serta kesepakatan untuk menindaklanjuti rencana kegiatan silaturahmi akhir tahun dalam waktu dekat. Baik Tirtanadi maupun Forwadi berharap kegiatan tersebut dapat memperkuat kolaborasi dan memberikan manfaat besar bagi publik, khususnya pelanggan Perumda Tirtanadi di  Sumatera Utara. (don)

Perumda Tirtanadi Fokus Peningkatan Pelayanan, Kadiv Umum : Tidak Ada Monopoli Pelaksanaan Pekerjaan
| Jumat, November 14, 2025

By On Jumat, November 14, 2025


PATIMPUS.COM - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi saat ini memiliki 20 cabang pelayanan yang terdiri dari zona 1 dengan 14 cabang pelayanan di Kota Medan termasuk Sibolangit dan Berastagi.


Ditambah zona 2 dengan 6 cabang pelayanan di Kabupaten Toba, Samosir, Tapanuli Selatan, Nias Selatan dan Utara serta Padang Lawas Utara (Paluta).


Sementara pengolahan airnya dari zona 1 dan 2 per September 2025 menghasilkan 8.091 liter/detik, sedangkan total pendapatan s/d September 2025 sebesar Rp 669 Miliar lebih dengan pengeluaran untuk biaya operasional sebesar Rp. 582 Miliar lebih, sedangkan laba hingga triwulan III 2025 tercatat sebesar +/- Rp. 87 Miliar lebih (sebelum  pajak).


"Pada Tahun 2024 Perumda Tirtanadi berdasarkan hasil audit membukukan Pendapatan sebesar Rp. 879 Miliar, Biaya Operasional Rp. 790 Miliar, Pajak Penghasilan Badan Rp. 21 Miliar, dan Laba Bersih Rp. 67 Miliar dan telah memberikan konstribusi kepada Pemprovsu melalui setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 35 Miliar," ujar Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti beberapa waktu lalu.


Sementara program kerja layanan Perumda Tirtanadi kepada pelanggan yang berjumlah 524.283 per September 2025 dari kedua zona tersebut, adalah dengan meningkatkan layanan yang cepat dan sigap kepada pelanggan.


"Saat ini layanan Tirtanadi cepat buktinya kemaren bocor pipa dirumahku setelah kutelpon ke Kantor Cabang Labuhan langsung datang petugasnya,"ujar Lista penduduk Medan Marelan Komplek Mediterania.


Selain itu Perumda Tirtanadi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pelanggan dalam membayar tagihan air sangat mudah melalui fasilitas m-banking, Kantor Pos, Indomaret, Alfamart, maupun shopee.


Tidak ada monopoli pelaksanaan  pekerjaan


Sementara Kepala Divisi (Kadiv) Umum Perumda Tirtanadi Haslinda Nasution mengatakan bahwa di Perumda Tirtanadi tidak pernah ada monopoli pelaksanaan pekerjaan."Tidak ada monopoli pelaksanaan pekerjaan,"ujar Haslinda Nasution Kamis (13/11/2025) sore, hal ini dikatakannya  terkait adanya pemberitaan di media beberapa waktu lalu.


Menurut Haslinda semua pekerjaan yang diterima oleh rekanan sudah sesuai pada Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) yang dikeluarkan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP).



Dijelaskan Haslinda bahwa seluruh penerima pekerjaan adalah yang dinyatakan terdaftar dalam DRT dan hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku.


Di tempat terpisah Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar Rekanan (IKRAR) Perumda Tirtanadi  Harist Lubis SE mengatakan bahwa pengadaan barang dan jasa di Perumda Tirtanadi hingga saat ini sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


"Kami melihat hingga saat ini pengadaan barang dan jasa di Tirtanadi sudah sesuai ketentuan yang berlaku,"ujar Harist  Lubis, ketika ditemui di Halaman Mesjid Ma'ulhayah Perumda Tirtanadi. (don)

Dirut Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti "Kebut" Pendapatan dengan Tekan Losses
| Sabtu, November 01, 2025

By On Sabtu, November 01, 2025


PATIMPUS.COM - Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi Ardian Surbakti "mengebut" pendapatan perusahaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara  (Pemprovsu) itu dengan "menekan" losses (kehilangan air).


"Kehilangan air  yang sekitar 38% ini harus kita perkecil," ujar Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti, Jumat (31/10/2025).


Lebih jauh Ardian Surbakti mengatakan untuk meminimalkan tingkat kehilangan air adalah dengan melakukan rehab pipa dinas yang sudah rawan kebocoran terutama pada daerah yang kondisi pipa dinasnya selalu tergenang air parit sehinga kebocoran tidak terlihat dan demi menjaga kualitas air ke pelanggan.


Selain itu dikatakannya kepada seluruh cabang pemasaran dan Kabag Jaringan dan Divisi Penanggulangan Kehilangan Air (PKA)  diharapkan lebih giat lagi dalam mencari dan menanggulangi kebocoran fisik maupun non fisik.


Dikatakannya untuk "menekan" losses dapat juga dilakukan dengan meningkatkan penggantian meter bermasalah dengan memberdayakan bagian pengawasan yang tugasnya melakukan kontrol dan monitoring dengan secara data dan faktanya di lapangan, dengan menindaklanjuti permasalahan yang dijumpai.


Kata Ardian Surbakti selain mengganti meter bermasalah  untuk "menekan" losess juga dilakukan mengganti ataupun merehab pipa dan melakukan verifikasi meter produksi selain itu senantiasa melakukan patroli pipa bocor dan evaluasi meter air yang kadaluarsa.


Selanjutnya dikatakan kerja tim cek ulang pemakaian air pelanggan perlu dimaksimalkan dengan melibatkan tim PKA cabang.


Menurut Ardian Surbakti tingkat losses kehilangan air per Agustus 2025 sekitar 38% itu akan diupayakan secara terus menerus untuk dilakukan penurunan secara serius. "Semoga ini dapat "ditekan" terus sehingga losses menurun setiap tahunnya," ujar Ardian Surbakti.


Diuraikan Ardian Surbakti tidak dipungkiri penyebab terjadinya losses diantaranya adanya sambungan liar (illegal connection) langsung dari pipa distribusi ke rumah pelanggan langsung tanpa melalui meter (by pass), oleh karena itu kata Ardian Tirtanadi saat ini sedang gencar "menekan" losses dari sambungan illegal melalui tim cabang - cabang.


"Jika kedapatan nanti dan terbukti pelanggan melakukan sambungan pipa secara illegal maka kami terpaksa membawa ke jalur hukum," ungkap Ardian Surbakti.


Dijelaskannya saat ini Perumda Tirtanadi memiliki 20 cabang pelayanan terdiri dari zona 1 dengan 14 cabang pelayanan di Kota Medan termasuk Sibolangit dan Berastagi, kemudian zona 2 dengan 6 cabang pelayanan di beberapa Kabupaten Sumatera Utara, dengan jumlah pelanggan kedua zona tersebut per September 2025 berjumlah 524.283 pelanggan.


Sampai dengan Triwulan III 2025 jumlah produksi kata Ardian Surbakti dari 22 Instalasi Pengolahan Air (IPA) keseluruhan zona 1 dan 2 pada bulan September produksi air yang dihasilkan adalah sebesar 20.817.666 m³ (8.091 liter/detik), dengan total pendapatan s/d September 2025 sebesar Rp 669 Miliar lebih dengan pengeluaran untuk biaya operasional sebesar Rp. 582 Miliar lebih, dengan demikian sampai dengan Triwulan III 2025 ini Perumda Tirtanadi telah mencatatkan Laba sebesar +/- Rp. 87 Miliar lebih (sebelum pajak).


" Tirtanadi telah memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Pemprovsu pada Tahun 2024 sebesar Rp 35 Miliar,"ujar Ardian Surbakti yang juga Ketua Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PD. Perpamsi) Sumut.


Ardian Surbakti juga menyampaikan bahwa Perumda Tirtanadi dalam mengelola perusahaan tetap menjalankan fungsi sosial seperti adanya kategori tarif yang  disubsidi oleh Tirtanadi.


Di tempat terpisah  Dewan Pengawas Perumda Tirtanadi Andi Atmoko Panggabean menyambut baik rencana Dirut Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti dalam upaya "menekan" losses (kehilangan air) agar menambah PAD Pemprovsu.


"Rencana Dirut dalam menekan losses sangat baik sehingga bisa menambah peningkatan  PAD ke Pemprovsu," ujar Andi Atmoko Panggabean, Sabtu (1/11/2025).


 Andi Atmoko sangat mengapresiasi upaya manajemen (Direksi) Perumda Tirtanadi dalam menekan angka kehilangan air / losses dengan berbagai upaya baik dari segi teknis maupun non teknis/administrasi. (rel/don)

Perumda Tirtanadi Jalin MoU dengan Kejari Medan
| Jumat, Oktober 24, 2025

By On Jumat, Oktober 24, 2025


PATIMPUS.COM - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti selaku pihak pertama dari Perumda Tirtanadi jalin Memorandum of Understanding (MoU) nota kesepahaman (perjanjian kerjasama) dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan Fajar Syah Putra SH MH selaku pihak kedua di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan Jln Adi Negoro No 5 Medan Kamis (23/10/2025).


Penandatanganan MoU tersebut, yang berlangsung khidmat bertujuan untuk penanganan/penyelesaian kasus hukum perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) yang dihadapi Tirtanadi. 


"MoU ini akan berlangsung selama 2 tahun,"ujar Direktur Utama Ardian Surbakti didampingi Kepala Sekretaris Perusahaan (Ka.Sekper) Nurlin, Kabid Kerjasama Bebby Hendriany beserta staf bidang hukum Ghita Ghassani.


Dikatakan Ardian Surbakti diharapkan dari MoU ini pihak Kejari Medan akan memberikan masukan - masukan kepada Tirtanadi terkait kebijakan - kebijakan yang dilakukan Tirtanadi agar tidak melanggar hukum.


"Diharapkan MoU ini nantinya pihak Kejari Medan dapat memberikan masukan secara TUN maupun perdata kepada Tirtanadi agar kegiatan di Tirtanadi tidak melanggar hukum," ungkap Ardian Surbakti.


Selain itu dikatakannya ke depan Perumda Tirtanadi sangat memerlukan masukan - masukan secara TUN perihal kerjasama dengan pihak ketiga.


Sementara Anggota Dewan Pengawas Tirtanadi Andi Atmoko Panggabean sangat mengapresiasi MoU Tirtanadi dengan Kejari Medan ia berharap kedepannya Tirtanadi dalam bekerja tidak ada yang melanggar hukum secara perdata maupun TUN, sehingga seluruh keputusan yang dibuat sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


"Kami sangat apresiasi MoU ini semoga kedepan nantinya Tirtanadi dalam mengambil keputusan secara perdata maupun TUN sudah sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku sehingga para pegawai tidak merasa khawatir dengan keputusan yang diambilnya,"ujar Andi Atmoko melalui telepon selularnya Jumat (24/10/2025). (don)

Batik dan Jalan Panjang UMKM Binaan PalmCo Menembus Pasar Modern
| Kamis, Oktober 02, 2025

By On Kamis, Oktober 02, 2025



"Dibalik motif yang kaya makna, ada upaya panjang melestarikan warisan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi kerakyatan"



HARI ITU, di sebuah sudut pameran di Jakarta, tampak deretan kain batik dengan motif yang tidak biasa. Ada motif khas Deli Serdang yang menampilkan tumbuhan rawa dalam warna-warna lembut, ada pula motif Jambi yang dipadukan dengan sentuhan kontemporer. Di balik ragam kain itu berdiri para pelaku UMKM yang tidak hanya piawai membatik, tetapi juga kini mulai fasih bicara soal strategi digital, branding, dan pasar ekspor.


Batik—lebih dari sekadar kain bergambar—adalah narasi panjang tentang identitas, ketekunan, dan transformasi sosial. Dan di balik transformasi itu, ada peran PTPN IV PalmCo, sub Holding PTPN III (Persero) sebuah entitas yang selama ini lebih dikenal sebagai perusahaan di sektor perkebunan sawit, namun kini tampil sebagai salah satu aktor pelestari budaya melalui pemberdayaan UMKM batik di berbagai wilayah Indonesia.


Dalam peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober ini, PalmCo menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi UMKM batik binaan. Tidak hanya lewat dukungan modal, tetapi juga pelatihan kreatif, penguatan kapasitas produksi, hingga akses ke pasar digital dan internasional.


"Batik adalah bagian dari jati diri Indonesia. Melestarikannya bukan hanya menjaga budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ucap Jatmiko K. Santosa, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Kamis (02/10/2025).



Dari Kebun ke Panggung Budaya


PTPN IV PalmCo bukan pendatang baru dalam urusan pemberdayaan masyarakat. Namun langkah mereka menyentuh sektor batik menjadi menarik karena menunjukkan transformasi peran BUMN—dari entitas ekonomi menjadi agen kebudayaan.


Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PalmCo membina sejumlah UMKM batik di Sumatera Utara, Riau, hingga Jambi. Para pelaku usaha ini mendapatkan pelatihan dari lembaga profesional seperti La Salle College Jakarta, terutama dalam hal desain kontemporer, teknik pewarnaan alami, hingga penguasaan platform digital untuk pemasaran.


“PalmCo tidak hanya membantu dari sisi modal, tapi juga memberi kami arah dalam mengembangkan motif dan menyesuaikan produk dengan selera pasar,” kata Hijrah Saputra, pelaku usaha batik asal Tebing Tinggi yang mengusung merek Tebing Batik Collection.


Hijrah kini telah memasarkan produknya melalui berbagai kanal daring dan aktif mengikuti pameran-pameran di tingkat nasional. Sejumlah produknya bahkan diminati pembeli dari Malaysia dan Singapura.


Batik, Identitas Sekaligus Peluang


Batik adalah kekayaan budaya yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda sejak 2009. Namun dalam realitas keseharian, banyak perajin batik yang masih berjuang menghidupi usahanya di tengah gempuran produk tekstil massal.


Inilah yang menjadi salah satu latar belakang program PalmCo. Di Jambi, misalnya, Batik Maryana milik Citra Amelia Futriana, yang sebelumnya hanya berproduksi untuk pesanan lokal, kini mulai dikenal di kancah nasional.


“Dulu, kami hanya menjual lewat mulut ke mulut. Sekarang, kami bisa ikut pameran, punya media sosial aktif, dan mulai punya pelanggan tetap dari luar daerah,” ujar Citra.


Dengan pendampingan dari PalmCo, para pembatik lokal seperti Citra tak lagi sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga memodernisasinya tanpa kehilangan nilai-nilai luhur. Pewarna alami dari tumbuhan lokal tetap digunakan, namun dipadukan dengan motif dan produk turunan yang sesuai selera pasar milenial—dari tas tangan hingga aksesori.


Strategi Jangka Panjang


Model pemberdayaan yang diterapkan PalmCo mencakup tiga pilar: pelatihan keterampilan, pembiayaan, dan pemasaran. Ketiganya dijalankan secara simultan dan berkelanjutan agar UMKM tidak hanya tumbuh sesaat, tetapi mampu bertahan dalam jangka panjang.


Langkah ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar perusahaan pelat merah tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada social impact yang terukur.


PalmCo bahkan mendorong internalisasi nilai batik dalam budaya perusahaan, dengan mengajak seluruh karyawan mengenakan batik dalam kegiatan resmi maupun sehari-hari. Hal ini menjadi simbol keterlibatan seluruh elemen perusahaan dalam upaya pelestarian budaya nasional.


Batik sebagai Gaya Hidup Modern


Dalam dunia yang serba cepat dan digital, batik tetap punya tempat. Bukan hanya sebagai pakaian formal saat upacara atau pertemuan resmi, tetapi juga sebagai gaya hidup yang menunjukkan kecintaan terhadap budaya lokal.


PalmCo memfasilitasi agar batik dapat menjangkau segmen ini. Melalui pelatihan desain dan rebranding, batik dari daerah-daerah seperti Asahan, Labuhanbatu, dan Muaro Jambi mulai tampil dengan warna dan motif yang lebih berani—tanpa meninggalkan akar tradisi.


“Batik tidak boleh hanya dikenang, tapi harus hidup dan berkembang,” ujar Nurul Huda Nasution dari Batik Mardiyah, salah satu mitra binaan PalmCo. “Dukungan seperti ini membuat kami merasa tidak berjalan sendiri.”


Jalan Panjang yang Tidak Sendiri


Perjalanan batik dan UMKM pembatik adalah perjalanan panjang yang penuh liku. Namun dengan kehadiran institusi seperti PalmCo, jalan itu menjadi lebih terang.


Melestarikan batik bukan hanya tentang mempertahankan kain bercorak, tetapi juga menjaga mata pencaharian, mengangkat kearifan lokal, dan memberi ruang bagi budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.


Sebagaimana disebutkan Jatmiko, Batik adalah jati diri kita. Dan tugas kita bersama menjadikannya tetap hidup, bernilai, dan membanggakan. (rel/don)

Dit Pamobvit Polda Sumut Gelar Anev Sistem Pengamanan di Perkebunan Tanjung Garbus Pagar Merbau
| Rabu, September 17, 2025

By On Rabu, September 17, 2025

Photo : istimewa
Kegiatan Anev Direktorat Pengamanan objek Vital (Dit Pamobvit) di Kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau


PATIMPUS.COM - Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pamobvit) Kepolisian Daerah Sumatera Utara melaksanakan kunjungan lapangan dalam rangka analisa dan evaluasi (Anev) secara lebih mendalam terhadap sistem manajemen pengamanan di Perkebunan Tanjung Garbus Pagar Merbau yang merupakan KSO PTPN IV Regional II, Kecamatan Pagar Merbau, pada Jumat (12/9/2025).


Kegiatan dipimpin Kasubdit Waster Dit Pamobvit, AKBP Dr Samsul Bahri Siregar SH MH, didampingi Kanit Audit 1 Kompol Tenang Krisna SE SIk MM, bersama sejumlah anggota Dit Pamobvit.


Kehadiran tim disambut Manajer Unit Tanjung Garbus Pagar Merbau Edi Marlon Doloksaribu dan seluruh manajemen kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau serta Sukaraito selaku Korkam (Koordinator Keamanan).


Sebelumnya Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pamobvit) Kepolisian Daerah Sumatera Utara juga sudah melaksanakan kunjungan lapangan selama 2 (dua) hari ke Kebun Pagar Merbau  pada Rabu s.d Kamis (20-21/8/2025).


Fokus Anev dan Survei Lapangan dengan agenda pembahasan sistem manajemen pengamanan serta identifikasi persoalan keamanan di areal perkebunan khususnya terkait dengan terjadinya kehilangan Produksi Tandan Buah Segar (TBS) akibat pencurian di kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau.


Selain itu tim melakukan survei lapangan untuk memetakan titik-titik rawan pencurian tandan buah segar (TBS) dan gangguan keamanan lainnya.


Kemudian tim Dit Pamobvit Polda Sumut juga melakukan kunjungan dan koordinasi ke Polsek Pagar Merbau dan ke Desa sekitar untuk mendapatkan gambaran menyeluruh terkait dengan kondisi keamanan Kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau baik dari sisi internal maupun eksternal.


Saran dan Rekomendasi pasca kunjungan lapangan oleh Kasubdit Waster Dit Pamobvit, AKBP Dr. Samsul Bahri Siregar, menegaskan perlunya peningkatan sistem pengamanan. 


“Hasil temuan ini akan ditindaklanjuti bersama pihak perkebunan, termasuk membangun pos pengamanan, menertibkan ternak yang diumbar, serta memperketat patroli di titik rawan ,” ujarnya.


Perlunya menjalin koordinasi dan kolaborasi aktif dengan seluruh stakeholder yang ada disekitar kebun yang mencakup pihak kepolisian, TNI, aparat desa, tokoh-tokoh masyarakat serta pihak terkait lainnya dan mengajak masyarakat dalam menjaga dan turut membantu keamanan produksi yang juga sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden untuk sama-sama menjaga sawit negara sehingga terciptanya kondisi yang saling mendukung dalam pelaksanaan program perusahaan dan ekosisten keamanan kebun yang kuat.


Manajemen PTPN IV khususnya Pihak kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau menyatakan siap mendukung serta melaksanakan saran dan rekomendasi Dit Pamobvit demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif di seluruh areal Tanjung Garbus Pagar Merbau. (rel/don)

Pekerjaan Jaringan Distribusi Utama di Kecamatan Patumbak Deliserdang Sesuai Prosedur
| Selasa, September 09, 2025

By On Selasa, September 09, 2025


PATIMPUS.COM - Pimpinan Proyek (Pimpro) Jaringan Distribusi Utama (JDU) Marindal I pada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi Hakim Hasibuan, angkat bicara terkait pekerjaan JDU, pipa distribusi yang dikerjakan oleh Tirtanadi yang terletak di Desa Marindal I jalan Karya  dan Utama 2 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deliserdang, yang menuai pemberitaan "miring" pada salah satu media online sudah sesuai prosedur.


"Pekerjaan  JDU yang di Marindal I Desa Patumbak Kabupaten Deliserdang itu sudah sesuai prosedur," kata Pimpro JDU Marindal  I Hakim Hasibuan kepada wartawan di Ruang Kerjanya Selasa (9/9/2025).


Menurut Hakim Hasibuan, pekerjaan pipa distribusi di Marindal I Kecamatan Patumbak merupakan bagian progran Tirtanadi untuk masyarakat guna mendapatkan air bersih, yang sebelum dilakukan pekerjaan sudah dilaksanakan sosialisasi di Kantor Kepala Desa kepada masyarakat sekitar pada tanggal 17 Februari 2025 untuk memahami pekerjaan pipa distribusi tersebut.


Dikatakannya seluruh ijin pekerjaan juga sudah didapatkan Tirtanadi seperti ijin dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PMPTST) Kabupaten Deliserdang tertanggal 18 Februari 2025 dengan Nomor perizinan PB - UMKU 02203662843300130001 dan surat pernyataan dari Tirtanadi tentang Kesanggupan Pemantauan dan Pengelolaan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).


Selain itu kata  Hakim saat ini pekerjaan sudah selesai dikerjakan dengan baik dan sesuai ketentuan yang berlaku, menurutnya pemasangan JDU tersebut yang dikerjakan oleh PT Putra Siatas Barita dengan no kontrak PRj-01/PMC/2025 tertanggal 26 Juni 2025, sudah sesuai ketentuan.


Dikatakan Hakim Hasibuan sampai saat ini masih dilakukan pemeliharaan pekerjaan dengan penyempurnaan kembali lokasi hasil pengorekan tanah.


"Enam bulan kedepan setelah selesai pengerjaan kita akan laksanakan pemeliharaan lokasi pengerjaan agar seperti semulanya," ujar Hakim Hasibuan.


Sementara Ketua Lembaga Pemantau Pemerintah dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU) Salfimi Umar mengatakan pekerjaan pipa distribusi di Marindal I Jalan Karya dan Utama 2, yang dilaksanakan Tirtanadi bagian terpenting dari kebutuhan masyarakat akan air bersih.


"Saya sangat berterimakasih kepada Tirtanadi yang sangat peduli akan kebutuhan masyarakat tentang air bersih," ujar Salfimi.


Lebih jauh Salfimi mengatakan kebutuhan akan air bersih tidak bisa tergantikan dengan yang lain. Untuk itu katanya kedepan Tirtanadi hendaknya lebih memprioritaskan lagi pemasangan pipa distribusi di daerah yang masyarakat berpenghasilan rendah agar lebih dimudahkan dalam mendapatkan air bersih.


"Kami berharap Tirtanadi kedepannya dapat lebih memprioritaskan di daerah masyarakat yang betpenghasilan rendah untuk pemasangan pipa distribusi agar mudah mendapatkan air bersih untuk hajat hidup orang banyak," ujar Salfimi. (don)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis