Tingkat Kepercayaan Meningkat, Poliklinik RS Haji Medan Dipenuhi Pasien
| Senin, Juli 07, 2025

By On Senin, Juli 07, 2025


PATIMPUS.COM - Direktur Rumah Sakit Haji (RSU) Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati SSi Apt MKes, mengatakan, hingga pertengahan tahun 2025 jumlah pasien poliklinik alami peningkatan.


"Sejauh ini RSU Haji Medan sudah menangani 78.623 pasien rawat jalan di poliklinik mulai dari bulan Januari-Juni," ujarnya, Senin (7/7/2025).


Lebih lanjut, Sri mengatakan melihat angka kunjungan pasien yang meningkat di RSU Haji Medan menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Rumah Sakit miliki Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.


"Peningkatan itu menunjukkan bahwa masyarakat semakin mempercayai RSU Haji Medan dalam memberikan akses layanan kesehatan," tuturnya. 


Kedepannya, dikatakan Sri, RSU Haji Medan terus berkomitmen untuk berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien dan mengurangi risiko dilayanan kesehatan rumah sakit tersebut. 


"Sehingga masyarakat semakin percaya dan merasa aman untuk berobat di RSU Haji Medan, serta mengembangkan layanan kesehatan dari berbagai aspek sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat," tuturnya. (don)

Diundur Hingga Desember, Baru 44 RS di Medan Penuhi Kriteria KRIS
| Senin, Juli 07, 2025

By On Senin, Juli 07, 2025


PATIMPUS.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus mendorong percepatan implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. 


Hingga saat ini, dari total 11.526 tempat tidur (TT) yang dialokasikan, sebanyak 6.793 TT (58,94%) telah memenuhi 12 Kriteria KRIS.


Menurut Kepala Seksi Yankes Rujukan Dinkes Sumut, dr M Emirsyah Harvian, Dinkes Prop. Sumut melakukan upaya mendorong RS untuk mengimplementasikan KRIS dengan melakukan evaluasi secara berkelanjutan terhadap progress implementasi KRIS serta mengadakan bimbingan baik secara langsung maupun daring terhadap upaya yang perlu dilakuan RS dalam pemenuhan 12 Kriteria KRIS. 


"Selain itu juga Dinkes Propsu mendorong kesadaran seluruh stakeholder RS tentang pentingnya pemenuhan KRIS ini, bukan hanya terkait pemenuhan peraturan pemerintah namun salah satu upaya perwujudan pelayanan berkualitas di RS dan bagi pasien," sebut Emir, Sabtu (5/7/2025).


Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Medan, dr. Surya Syahputra Pulungan, menyampaikan bahwa penerapan KRIS secara nasional diundur hingga Desember 2025 sembari menanti surat edaran resmi dari Kementerian Kesehatan.


Dari 66 rumah sakit di Medan, kata dia, 41 di antaranya telah memenuhi 12 Kriteria KRIS, namun masih menunggu verifikasi lapangan.


"Tahun 2024, 24 rumah sakit telah diverifikasi oleh Dinkes, BPJS Kesehatan, dan PERSI. Tahun 2025, asesmen lanjutan dilakukan melalui Zoom dengan Dinkes Provinsi," ujarnya.


Saat ini, sambung Surya, sebanyak 2.415 tempat tidur KRIS dari total 3.952 telah memenuhi standar.


Penerapan KRIS sendiri, kata Surya lagi, dilakukan bertahap.


"Untuk di tahap awal ini peraturan yang ditetapkan oleh Kemenkes, bagi Rumah Sakit pemerintah minimal tempat tidur yang dialokasikan untuk KRIS adalah 60% dari total tempat tidur kelas 1, 2 dan 3. Untuk rumah sakit swasta minimal 40% dari total tempat

tidur kelas 1, 2 dan 3.


Di sisi lain, Surya juga menyampaikan tantangan implementasi KRIS ini. Salah satu di antaranya rumah sakit lama membutuhkan investasi untuk renovasi sesuai kriteria.


"Ada juga terjadi pengurangan kapasitas kamar menjadi maksimal 4 tempat tidur," jelasnya.


Kemudian, lanjut Surya, belum diketahui biaya yang bisa di klaim sesuai dengan tata ruang/tempat tidur KRIS.


Tak hanya itu, dia menyebut, belum semua rumah sakit memiliki sarana vital seperti nurse call, kamar mandi akses kursi roda, dan oksigen sentral.


"Dinkes Kota Medan sudah bersama-sama melakukan verifikasi lapangan ke 24 Rumah Sakit di Kota Medan pada tahun 2024 dan terus berkoordinasi terkait pelaksanaan KRIS baik secara zoom maupun ketika melakukan Re-kredensialing ke Rumah Sakit provider BPJS kesehatan" urainya.


Sebagaimana diketahui, pemerintah Indoneia memutuskan untuk menunda implementasi penuh Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) hingga Desember 2025. Hal ini dikarenakan kesiapan rumah sakit yang baru mencapai 57 persen. Awalnya, KRIS direncanakan diterapkan penuh pada 1 Juli 2025, tetapi penundaan ini mempertimbangkan kesiapan fasilitas rumah sakit. (don)

Lazismu Medan Tembung Gelar Sunat Massal di RSJ Prof dr Muhammad Ildrem
| Rabu, Juli 02, 2025

By On Rabu, Juli 02, 2025


PATIMPUS.COM - Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Cabang Medan Tembung menggelar sunatan massal di RSJ Prof dr Muhammad Ildrem yang diikuti sebanyak 41 anak. 


Ketua Lazismu Cabang Medan Tembung, M. Darwis Lubis menyampaikan rasa terimakasihnya atas terselenggaranya kegiatan bakti sosial yang bekerjasama dengan RSJ Prof dr Muhammad Ildrem. 


"Pertama saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Direktur RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem Pak drg. Ismail Lubis yang telah bersama-sama dengan kita untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini," kata M. Darwis, Senin (30/6/2025). 


Darwis berharap kegiatan yang mereka lakukan dapat membantu meringankan masyarakat dan bisa semakin mempererat kerjasama antara Lazismu dan RSJ Prof dr Muhammad Ildrem. 


"Semoga kegiatan ini dapat membantu meringankan masyarakat dan kegiatan ini nantinya harapannya tidak hanya sekali saja, namun bisa terus berlanjut untuk meningkatkan kerjasama dengan RSJ Prof dr Muhammad Ildrem," ujarnya. 


Sementara itu, H. Aswan Lubis Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Medan Tembung juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas terselenggaranya kerjasama dengan RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem. 


"Saat ini kami bekerja sama dengan RS Jiwa Prof dr M Ildrem dalam hal pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk mengadakan sunat massal. Dimana sunat massal ini seluruh kegiatan ini dibiayai oleh RSJ Prof. M Ildrem," ucapnya. 


Aswan juga berharap kepada Direktu RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem, drg. Ismail Lubis agar kegiatan kerjasama ini bisa terus dilakukan dan menjadi kegiatan rutin agar bisa terus melakukan pengabdian kepada masyarakat. 


"RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem ditangan kepemimpinan Pak Direktur drg. Ismail Lubis semoga bisa terus menjalin kerjasama untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya. 


Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah itu juga merasa sangat antusias saat berkunjung ke RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem. Ia menyampaikan bahwa dirinya baru mengetahui di RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem tidak hanya melayani kesehatan jiwa saja. 


"Kami juga baru mengetahui bahwa di RSJ ini tidak hanya pelayanan jiwa saja. Namun bersifat umum, seperti poli gigi, poli anak, poli kulit dan poli rehabilitasi anak dan jenis poli lainnya. Tentunya harapan kami kepada masyarakat khususnya di kota Medan dan Sumatera utara dapat memanfaatkan RSJ Ildrem ini sebagai tempat pengobatan dan menjaga kesejahteraan masyarakat Sumut," tutup Aswan. 


Direktur RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem, drg. Ismail Lubis, MM yang hadir pada kegiatan tersebut menjelaskan kegiatan yang diadakan tersebut sekaligus merayakan 1 Muharram dan juga menjadi promosi RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem. 


"Kegiatan ini bersamaan  dengan Muharram, selain itu untuk ptomosi RS Jiwa untuk layanan dan persiapan dalam rangka menunggu SK Menkes, yang dimana akan berubah ke RS. Nantinya layanan jiwa menjadi unggulan dan melayani layanan umum berbasis kompetensi pelayanan," terang Ismail. 


Kemudian, Ismail juga berpesan  kepada anak-anak yang mengikuti sunatan massal agar kedepannya bisa semakin menjadi anak yang sholeh juga berbakti kepada kedua orang tua. 


"Semoga setelah di sunat nanti, anak-anak bapak bisa semakin berbakti sama orang tua ya, semakin menjadi anak yang sholeh dimanapun berada. Artinya kalau sudah disunat, sudah beranjak besar itu. Mangkanya harus bisa semakin berbakti sama orang tua," kata Direktur RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem, drg. Ismail Lubis, MM. 


Ismail juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Lazismu dan Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran UISU yang telah bekerjasama untuk mensukseskan kegiatan amal tersebut. Selain itu, ia juga berharap kegiatan amal itu bisa terus berlanjut. 


"Ya, terimakasih kepada Lazismu, kemudian Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran UISU juga Pimpinan Cabang Muhammadiyah Medan Tembung, atas kerjasamanya kegiatan amal kita ini bisa berlangsung dengan baik. Kemudian ya, saya berharap ini tidak sampai disini saja, harapan saya nanti bisa kita terus sering buat kegiatan amal seperti ini," ucapnya. (don)

Tembus 30 Juta Kasus, Biaya Pemanfaatan JKN di Sumut Capai Rp 43 Triliun
| Rabu, Juni 25, 2025

By On Rabu, Juni 25, 2025


PATIMPUS.COM - Pemanfaatan layanan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Sumatera Utara mengalami lonjakan yang sangat signifikan dalam dekade terakhir. 


Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan, jumlah pemanfaatan layanan JKN di Sumut tercatat melonjak drastis, dari hanya 2,9 juta kasus pada 2014 menjadi 30,7 juta kasus pada tahun 2024.


Asisten Deputi Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi BPJS Kesehatan, Iwan Adriady, menjelaskan bahwa kenaikan tersebut menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap layanan JKN, yang semakin mudah diakses seiring dengan meluasnya cakupan fasilitas kesehatan.


“Pada tahun 2014, pemanfaatan JKN tercatat sekitar 8.218 kasus per hari. Kini, di 2024, jumlah ini meningkat menjadi 84.120 kasus per hari. Ini menunjukkan adanya pertumbuhan hampir sepuluh kali lipat dalam pemanfaatan layanan JKN,” ujarnya dalam kegiatan Media Gathering bersama Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara di Medan, Selasa (24/6). 


Kegiatan ini turut dihadiri Kepala BPJS Kesehatan cabang Medan dr Yasmine Ramadhana Harahap.

Menurutnya, peningkatan tersebut mencerminkan tren positif dalam sistem jaminan kesehatan di Sumut.


Sebelum pandemi Covid-19, pemanfaatan layanan JKN di tahun 2019 tercatat mencapai 22,8 juta kasus. Meskipun angka ini sempat menurun pada 2020 akibat pandemi menjadi 19,2 juta, pasca-pandemi, angka tersebut kembali naik dan bahkan mencatatkan rekor tertinggi pada 2023 dengan 28,9 juta kasus.


Dia memaparkan, layanan yang paling banyak dimanfaatkan oleh peserta JKN adalah kunjungan ke puskesmas dan dokter praktik perorangan, serta rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit.  Pada 2024, tercatat kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (PPK) seperti puskesmas dan klinik mencapai 12,4 juta kasus. 


Sementara itu, untuk rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit mencapai 13,6 juta dan 4,5 juta kasus, masing-masing.

Merutnya, peningkatan pemanfaatan layanan ini diperkirakan akan terus berlanjut, mengingat semakin meningkatnya cakupan kepesertaan JKN, serta penguatan sistem pelayanan dan digitalisasi yang mempermudah proses administrasi. 


Iwan menegaskan, meski layanan terus berkembang, evaluasi terhadap kualitas tetap menjadi fokus utama. “Ini adalah indikator bahwa sistem jaminan kesehatan kita terus berkembang dan menjawab kebutuhan masyarakat. Namun tentu, kami juga terus melakukan evaluasi agar kualitas layanan tetap terjaga,” ujarnya.


Di sisi lain, lanjutnya, biaya manfaat untuk program JKN di Sumatera Utara juga mengalami peningkatan yang signifikan dalam tujuh tahun terakhir. Total biaya yang telah dikeluarkan dari 2018 hingga Mei 2025 mencapai Rp43,053 triliun. 

 Adapun mayoritas biaya, yakni sebesar Rp36,497 triliun (84,77%) digunakan untuk pelayanan di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) seperti rumah sakit, sementara Rp6,555 triliun (15,23%) digunakan untuk pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas dan klinik.


Peningkatan biaya ini tercatat konsisten dari tahun ke tahun, dimulai dengan Rp4,377 triliun pada 2018 dan terus meningkat hingga mencapai Rp8,050 triliun pada 2024. Hingga Mei 2025, biaya yang telah dikeluarkan sudah mencapai Rp5,240 triliun.

Peningkatan biaya manfaat ini mencerminkan tidak hanya bertambahnya jumlah peserta aktif, tetapi juga meningkatnya biaya pengobatan yang lebih mahal di fasilitas rujukan, terutama rumah sakit.


 Iwan mengingatkan pentingnya untuk terus mengedepankan upaya pencegahan dan memperkuat layanan kesehatan primer untuk menekan pengeluaran. 


"Selain itu, kami juga perlu kolaborasi antara pemangku kepentingan dan masyarakat dalam mengedepankan promotif dan preventif, agar biaya layanan kesehatan tidak semakin membebani sistem jaminan sosial kesehatan," ujar Iwan.


BPJS Kesehatan juga memperkenalkan program New Rehab 2.0, yang memberikan solusi bagi peserta yang menunggak iuran untuk membayar secara bertahap, khususnya bagi masyarakat yang terdampak kondisi ekonomi namun tetap ingin menjaga perlindungan kesehatan mereka.


Salah satu topik menarik yang dibahas dalam kegiatan ini adalah penerapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang akan diterapkan mulai Juli 2025. Sistem ini dirancang untuk menyamaratakan standar layanan bagi seluruh peserta JKN, menggantikan sistem kelas 1, 2, dan 3 yang selama ini berlaku.


Dengan adanya perubahan ini, BPJS Kesehatan berharap program JKN akan semakin inklusif dan dapat memberikan manfaat lebih besar bagi seluruh lapisan masyarakat, menjawab tantangan kebutuhan kesehatan, serta memastikan keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional ke depannya. (don)



BPJS Kesehatan Tanggapi Nonaktifnya 7,3 Juta Peserta PBI
| Selasa, Juni 24, 2025

By On Selasa, Juni 24, 2025


PATIMPUS.COM – BPJS Kesehatan menanggapi beredar kabar dinonaktifkannya 7,3 juta peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).


Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menjelaskan bahwa peserta JKN yang dinonaktifkan tersebut, bisa mengaktifkan kembali status kepesertaan JKN-nya jika yang bersangkutan memenuhi beberapa kriteria.


“Pertama, peserta tersebut termasuk dalam daftar peserta PBI JK yang dinonaktifkan pada bulan Mei 2025. Kedua, jika berdasarkan verifikasi di lapangan, peserta tersebut termasuk kategori masyarakat miskin dan rentan miskin. Ketiga, jika peserta tersebut termasuk peserta yang mengidap penyakit kronis, atau dalam kondisi darurat medis yang mengancam keselamatan jiwanya,” terang Rizzky pada Senin (23/06).


Rizky menambahkan, peserta PBI JK yang dinonaktifkan tersebut bisa melapor ke Dinas Sosial setempat dengan membawa Surat Keterangan Membutuhkan Layanan Kesehatan. Selanjutnya, Dinas Sosial akan mengusulkan peserta tersebut ke Kementerian Sosial, dan Kementerian Sosial akan melakukan verifikasi terhadap peserta yang diusulkan. Jika peserta lolos verifikasi, maka BPJS Kesehatan akan mengaktifkan kembali status JKN peserta tersebut, sehingga peserta yang bersangkutan dapat kembali mengakses layanan kesehatan.


Rizzky menuturkan bahwa penonaktifan tersebut dilandasi oleh Surat Keputusan Menteri Sosial Nomor 80 Tahun 2025, serta Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Mengacu pada regulasi tersebut, maka mulai bulan Mei 2025, penetapan peserta PBI akan menggunakan basis data DTSEN. 


Dengan berubahnya acuan penetapan peserta PBI JK, dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi DTSEN sebagai landasannya, maka tak heran jika ada sejumlah peserta PBI JK yang dinonaktifkan status JKN-nya karena nama-namanya tidak ada dalam DTSEN.


Menurut Rizzky, pembaruan data PBI JK dilakukan secara berkala oleh Kementerian Sosial supaya data peserta PBI JK tepat sasaran. Untuk mengecek apakah status kepesertaan JKN masih aktif atau tidak, peserta yang bersangkutan dapat menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 165, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) di nomor 08118165165, Aplikasi Mobile JKN, atau melalui Kantor BPJS Kesehatan terdekat.


“Sebagai informasi, pembaruan data PBI JK dilakukan secara berkala oleh Kementerian Sosial supaya data peserta PBI JK tepat sasaran. Bagi peserta JKN yang sedang berobat di rumah sakit, jika perlu informasi atau butuh bantuan, kami juga siapkan petugas BPJS SATU untuk membantu,” kata Rizzky. (don)


RSUD Pirngadi Medan Terus Upayakan Pemenuhan Kriteria KRIS
| Jumat, Juni 13, 2025

By On Jumat, Juni 13, 2025


PATIMPUS.COM - Wakil Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, drg Afifuddin menjelaskan upaya rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan, dalam memenuhi sejumlah kriteria Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).


"Kita telah mempersiapkan sebanyak 103 tempat tidur di lantai 5, 6, 7 atau sebanyak 73 persen dari jumlah tempat tidur rawatan dan direncanakan selesai pada November," ujarnya, Kamis (12/6/2025).


Jumlah tempat tidur, dijelaskan Afifuddin, telah melebihi sebanyak 13 persen lebih banyak dari persyaratan minimal 60 persen jumlah tempat tidur rawatan yang harus dimiliki. 


"Kamar tersebut secara bertahap sedang dilakukan perbaikan agar dapat memberikan kenyaman yang dipersyaratkan oleh BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan," ucapnya.


Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa RSUD dr Pirngadi Medan menyiapkan sejumlah kamar dengan maksimal kapasitas tiga tempat tidur perkamar. 


"Selain itu, tentunya RSUD Pirngadi juga sudah menyediakan, sejumlah kamar dengan kapasitas satu tempat tidur dan dua tempat tidur lainnya," tuturnya. 


Arifuddin mengatakan jika ada 12 parameter yang harus kita penuhi dalam rangka meningkatkan pelayanan ke pasien rawat inap seperti kamar mandi, pintu, jarak tempat tidur, pencahayaan, kelembapan udara, dan lainnya.


"Selain itu kita juga masih menambahan outlet oksigen, pada tempat tidur pasien serta dalam tahap finishing pengecatan untuk di ruangan," ucapnya. 


Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Medan tersebut, dikatakan Afifuddin turut memiliki kendala dalam pemenuhan kriteria KRIS yang telah ditetapkan BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan. 


"Renovasi mengharuskan penempatan pasien yang harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menggangu kenyamanan dan keselamatan pasien," tuturnya. 


Afifuddin juga mengatakan kendala RSUD Pirngadi karena, menggunakan bangunan utama yang sudah ada dan harus menyesuaikan dengan kriteria KRIS. (don)

RSU Haji Medan Bagikan 15 Ekor Daging Qurban Idul Adha 1446 H Ke Warga
| Sabtu, Juni 07, 2025

By On Sabtu, Juni 07, 2025


PATIMPUS.COM - Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan pemotongan hewan qurban sebanyak 11 ekor sapi dan 4 ekor kambing usai pelaksanaan Shalat Ied Idul Adha 1446 H, Jumat (6/6/2025).


Direktur RSU Haji Medan, Ibu Sri Suriani Purnamawati SSi Apt MKes, hadir langsung dalam kegiatan ini bersama Wakil Direktur Umum dan Pengembangan Sumber Daya Manusia UPTD RSU Haji Medan, Bapak Ridesman Nasution SH SKM MKes, serta pejabat struktural lainnya.


Kehadiran jajaran pimpinan dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen RSU Haji Medan untuk menjaga nilai-nilai spiritual, kebersamaan, dan kepedulian sosial di lingkungan kerja.


Daging hasil qurban kemudian dibagikan kepada para pegawai RSU Haji Medan dari berbagai unit, termasuk tenaga medis, non-medis, petugas keamanan (satpam), cleaning service, petugas parkir, hingga para tukang becak yang setiap hari mangkal di depan rumah sakit. Pembagian ini menjadi simbol rasa syukur dan kepedulian sosial dari keluarga besar RSU Haji Medan kepada masyarakat sekitar.


“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian. Semoga tahun depan semakin banyak pegawai RSU Haji Medan yang terdorong untuk berqurban, sebagai bentuk ketulusan dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT,” ujar Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati.


Beliau juga menambahkan bahwa orang-orang yang berqurban tahun ini adalah simbol dari ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT. 


"Qurban bukan hanya tentang berbagi daging, tetapi juga tentang memperkuat nilai ibadah, keimanan, dan solidaritas sosial di antara kita," lanjutnya.


Kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin keagamaan, tetapi juga wujud nyata dari semangat Kolaborasi Sumut Berkah yang terus digaungkan oleh RSU Haji Medan dalam membangun lingkungan kerja yang harmonis dan peduli.


Dengan semangat Idul Adha, RSU Haji Medan berharap kegiatan ini membawa berkah bagi semua pihak dan menjadi inspirasi untuk terus berbagi dan peduli kepada sesama. (don)