Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Februari 2024

Sudah 30 Persen Fasiitas Tower A RS Haji Medan Terisi

    Kamis, Februari 29, 2024  


PATIMPUS.COM - Setelah selesai dibangun pada tahun 2023 kemarin, kini manajemen RSU Haji Medan terus memacu agar gedung Tower A bisa dimanfaatkan masyarakat yang ingin berobat.


Direktur RSU Haji Medan, dr Rehulina Ginting mengaku, masih menunggu hingga pengisian barang penuh, sehingga nanti bisa melayani masyarakat.


"Kita tunggu proses pengisian barang. Saat ini baru 30 persen keterisian fasilitas seperti alkes dan tempat tidur," ujar Rehulina kepada wartawan, Kamis (29/2).


Selain itu, sambungnya, SDM yang akan mengisi Tower A juga akan dilakukan bertahap.


"Saat ini sudah cukup, namun kita akan buka lagi untuk perekrutan SDM untuk lantai berikutnya. Jadi bertahap, tidak sekaligus," jelasnya. 


Adapun SDM yang dibutuhkan saat ini, sebut Rehulina, adalah perawat. 


"Yang dibutuhkan dalam hal pelayanan adalah perawat. Kalau dokter sudah mencukupi dengan jumlah penerimaan kemarin PPPK. Jadi kita sudah ada penambahan 10 PPPK, dokter kita yang lulus PPPK juga ada 4 dan jumlah itu sudah cukup mengakomodir, belum lagi dokter yang internship," terangnya. 


Rehulina menyampaikan, kebutuhan perawat itu paling tidak 4 sampai 6 petugas.


"Untuk perawat ini kan 3 shift, putarannya 4 kali, 1 istirahat, 3 berjalan. Paling sedikit itu 1 lantai itu ada 4 sampai 6 perawat. Jadi itu sangat dibutuhkan," tandasnya.


Kebutuhan untuk Tower A tersebut, katanya lagi, termasuk juga dengan adanya cleaning service, Satpam yang sangat berkaitan dengan operasionalnya Tower A.


Di sisi lain, Rehulina mengatakan, saat ini peningkatan pasien di RS Haji sangat drastis.


"Kita sudah sampai 180 pasien, rawat jalan juga sampai 500 pasien. Ini menunjukkan masyarakat kita sangat membutuhkan untuk pelayanan kesehatan," tandasnya.  


Sebagaimana diketahui, Tower A ini dibangun dengan 8 lantai yang akan digunakan untuk rawat inap pasien. Lantai dasarnya basement untuk lobi dan parkir, lantai 1 Ruang Cuci Darah (HD) sebanyak 32 mesin, lantai 2 kelas standar bagi peserta BPJS Kesehatan.


"Di lantai 2 ini nantinya akan ada 12 kamar yang setiap kamar diisi empat tempat tidur. Lantai 3 kelas standar terdiri dari delapan kamar diisi dua bed dan enam kamar diisi empat bed," sebut  Wakil Direktur Umum dan PSDM RSU Haji Medan Ridesman SH SKM MKes MH (Kes). 


Kemudian, di lantai 4 dan 5 masih kelas standar sebanyak delapan kamar diisi dua bed dan 12 kamar diisi satu bed. Lantai 6 ada Ruangan VIP sebanyak 16 kamar diisi satu bed.


"Lantai 7 ada Ruangan VIP sebanyak delapan kamar disisi delapan bed dan VVIP sebanyak enam kamar diisi enam bed. Total tempat tidurnya ada 174 bed dan total kamar 103. Sedangkan di Lantai 8 roof top, garden dan tenant," ujarnya.


Ia mengatakan pembangunan Tower A ini menambah kapasitas ruang rawat inap rumah sakit untuk melayani masyarakat yang berobat. "Apalagi kebijakan strategi pengembangan ini salah satu syarat untuk naik tipe B ke tipe A," ungkapnya.


Ia mengatakan masa kontrak pembangunan gedung Tower A bedasarkan berita acaranya hingga 15 November 2023. "Kami optimis pihak kedua mengerjakan pembangunan gedung sebelum jatuh tanggal kontrak yang telah disepakati, karena ini untuk masyarakat Provinsi Sumut yang berobat," jelasnya.


Ia mengatakan begitu selesai dibangun, gedung tersebut langsung dioperasionalkan secara bertahap. "Gedung ini akan dioperasionalkan secara bertahap. Gedung itu sangat berfungsi untuk melayani pasien," ungkapnya. (don)


Kamis, 15 Februari 2024

82 Petugas Pemilu di Sumut Dilarikan ke RS dan Puskesmas

    Kamis, Februari 15, 2024  


PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut mencatat 82 petugas penyelenggara Pemilu  dan pemilih yang mendapatkan perawatan di rumah sakit dan Puskesmas di berbagai kab/kota di Sumut. 


Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 orang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sementara 72 orang lainnya dirawat di Puskesmas. Bahkan, satu dari mereka dinyatakan meninggal dunia.


Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr. Alwi Mujahit, mengungkapkan, kelompok yang terkena dampak tersebut terdiri dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu. 


Di antaranya 1 orang dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), 17 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 7 orang Linmas, 27 pemilih, 8 petugas, 1 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 16 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan 5 saksi.


"Dari sebaran geografis, terlihat bahwa kabupaten/kota dengan jumlah kasus tertinggi adalah Tanjungbalai dengan 41 orang, diikuti oleh Toba dengan 10 orang, Labuhanbatu Selatan (Labusel) dan Padang Lawas (Palas) masing-masing 8 orang, Simalungun 6 orang, Deliserdang 4 orang, Medan 3 orang, dan Asahan 2 orang," ungkapnya, Selasa (15/2). 


Sedangkan, Kadis Kesehatan Kota Medan dr. Taufik Ririansyah mengatakan, mayoritas kasus yang memerlukan perawatan tersebut disebabkan oleh kelelahan dan masalah kesehatan pencernaan seperti asam lambung.


"Di Medan, ada dua yang mendapatkan perawatan karena kelelahan dan asam lambung," katanya. 


Dia juga meminta petugas penyelenggara Pemilu memperhatikan kesehatannya. 


"Kami mendorong agar ada program kesehatan dan pencegahan yang lebih intensif bagi petugas penyelenggara Pemilu di masa mendatang. Langkah-langkah ini termasuk pengaturan jadwal istirahat yang lebih teratur, penyediaan makanan sehat, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan selama proses Pemilu," ungkap Ririansyah. (don)


Rabu, 07 Februari 2024

Presiden Jokowi Tinjau Pelayanan RS Kumpulan Pane Tebingtinggi

    Rabu, Februari 07, 2024  

 


PATIMPUS.COM - Presiden Jokowi bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kota Tebingtinggi, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (7/2).


Di sini Presiden Jokowi juga meninjau pelayanan terhadap pasien di RSU Kumpulan Pane.


Dalam kesempatannya, Jokowi mengaku, selalu berkunjung di kota dan kabupaten yang lain untuk mengecek pelayanan bidang kesehatan, melihat fasilitas rumah sakit, mengecek kondisi gedung rumah sakit.


“Ngecek di pelayanan pendaftaran pasien, layanan BPJS Keaehatan seperti apa dan kecepatan layanan BPJS Kesehatan. Itu yang selalu saya lihat,” ujar Jokowi kepada media.


Menurut dia, di RSUD Kumpulan Pane Tebingtinggi ini banyak pasien yang berdatangan dari kabupaten/kota sekitarnya.


“Saya lihat jumlah pasien juga sangat banyak, di sini hanya 202 tempat tidur, sehingga kapasitasnya perlu ditambah,” akunya.


Di sisi lain, Jokowi menyebut, dia sudah bertanya keoada Walikota dan Gubernur Sumut bahwa bakal ada lahan yang bisa dibangun untuk ditambah.


“Saya minta nanti proposalnya dikuatkan, sehingga pembangunannya nanti dibangun oleh pemerintah pusat,” pungkasnya. (don)

Presiden Jokowi Temu Ramah Dengan Peserta JKN di Tebingtinggi

    Rabu, Februari 07, 2024  



PATIMPUS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tatap muka dengan peserta JKN di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, Rabu (7/2/2024).


Temu ramah dengan peserta JKN KIS ini berlangsung di GOR Asber Nasution dan dihadiri Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, bersama Pj. Gubernur Sumatera Utara, Mayor Jendral (Purn) Hasanuddin, Pj. Walikota Tebing Tinggi, Syarmadani, berbagai stakeholder terkait, serta diikuti oleh 1.500 peserta JKN.


Jokowi menegaskan pentingnya Program JKN sebagai bentuk jaminan kesehatan yang komprehensif bagi seluruh warga negara. Menurutnya kesehatan adalah investasi masa depan bangsa. Melalui Program JKN, pemerintah memberikan perlindungan kesehatan yang luas dan terjangkau bagi masyarakat.


"Saat ini terdapat lebih dari 96,7 juta peserta JKN yang iurannya ditanggung oleh negara. Capaian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia," ucap Jokowi.


Jokowi juga menekankan komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Dikatakan bahwa pemerintah terus berupaya memastikan bahwa setiap warga negara dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas, tanpa terkecuali.


"Meski sudah tersedia rumah sakit, peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan di FKTP terlebih dahulu bila sakit ringan. Jangan semuanya ke rumah sakit, karena bila demikian maka antrean di rumah sakit akan menjadi panjang dan tidak maksimal dalam melayani peserta JKN," jelas Jokowi.


Jokowi juga mengatakan, kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa. Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat terus maju dalam mencapai kesejahteraan dan kesehatan yang merata.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan bahwa Program JKN telah menjadi program strategis pemerintah yang paling dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan capaian kepesertaan JKN yang semakin tinggi. Per 1 Februari 2024, terdapat 267,87 juta atau 95,97 persen dari total penduduk Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta JKN.


“Di Kota Tebing Tinggi sendiri, seluruh penduduk telah terdaftar sebagai peserta JKN dan menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC). Capaian ini tentu berkat dukungan yang luar biasa dari pemerintah dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam menyukseskan Program JKN,” ujar Ghufron.


Ghufron mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit. Seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara teratur, dan kelola stres dengan baik.


"Apa yang sudah dan akan dicapai oleh BPJS Kesehatan merupakan manifestasi dari doa dan ikhtiar kita bersama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, terutama melalui Penyelenggaraan Program JKN. BPJS Kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara bagi masyarakat Indonesia. Dengan masyarakat yang sehat, Indonesia dapat menjadi negara yang bersaing di kancah dunia,” pungkas Ghufron.


Manfaat besar tersebut langsung dirasakan oleh Farida, salah satu peserta JKN yang memiliki riwayat penyakit pada kelenjar getah bening. Ia menuturkan bahwa selama menjalani perawatan di rumah sakit hingga sembuh semuanya ditanggung oleh Program JKN


"Saya pernah melakukan operasi kelenjar getah bening. Beruntung, berkat pemerintah yang telah menghadirkan Program JKN ini meringankan saya dari segi finansial. Tak terbayangkan berapa uang yang harus saya keluarkan bila tidak ditanggung oleh Program JKN ini," cerita Farida


Tidak hanya itu, Sumiati yang juga merupakan peserta JKN menjadi salah satu saksi manfaat kehadiran Program JKN. Sumiati menyatakan bahwa dirinya telah merasakan manfaat langsung dari Program JKN .


"Saya merasakan manfaat besar menjadi peserta JKN, seperti mengakses layanan kesehatan untuk pemeriksaan mata. Dari awal periksa sampai selesai semuanya tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Bahkan, kacamata yang saya dapat juga ditanggung oleh Program JKN, terima kasih Program JKN," ucap Sumiati. (don)


Senin, 05 Februari 2024

Pj Gubsu Jenguk Bocah Kurang Mampu

    Senin, Februari 05, 2024  


PATIMPUS.COM - Usai mendapat laporan dari masyarakat, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengunjungi Sakira Nayla Lubis, yang sedang dirawat di Rumah Sakit Mitra Sejati, Jalan Jenderal Besar AH Nasution, Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Minggu (4/2).


Sakira Nayla Lubis adalah warga Desa Salambue, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, yang mengalami cedera tengkorak kepala di bagian belakang.


Bersama Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, Direktur Rumah Sakit Haji Rehulina Ginting, Kepala Biro Umum Dedi Jaminsyah Putra Harahap, dan Kepala Biro Adpim Moettaqien Hasrimi, Pj Gubernur Sumut melihat kondisi Sakira Nayla Lubis yang masih terbaring koma di Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). 


"Saya kemarin dikabari bahwa ada satu warga kita yang sakit karena kepalanya cedera, sehingga diperlukan perawatan secepatnya. Kemudian saya menghubungi Kepala Biro Umum dan Kepala Dinas Kesehatan agar segera memberikan bantuan kepada warga kita. Hari ini saya melihat langsung bagaimana kondisi warga kita yang berasal dari Kota Padangsidimpuan, masih dirawat di Ruang PICU," kata Hassanudin.


Hassanudin juga berkomunikasi dengan orangtua Sakira Nayla Lubis, yang setia menunggu sang anak. Dipenuhi rasa haru, Pj Gubernur Sumut itu pun menanyakan ihwal kejadian mengapa sang anak bisa sakit hingga dirawat di rumah sakit di Medan.


Rupanya, Sakira Nayla Lubis (6) pada Kamis (1/2), sekitar jam 22.00 WIB, saat bermain dengan temannya , kepalanya terbentur sudut meja. Mulutnya mengeluarkan busa, matanya pun terpejam hingga tak sadarkan diri. Sakira Nayla pun dibawa ke rumah sakit terdekat, namun peralatan rumah sakit tidak mendukung.


Karena kondisi Sakira Nayla yang kritis dianjurkan segera dibawa ke rumah sakit di Medan. Namun sayangya, Sakira Nayla Lubis tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. Sehingga keluarga kesulitan dalam membiayai pengobatan Sakira Nayla yang harus segera dioperasi. 


Setelah mendengar kisah itu, Pj Gubernur Hassanudin mengatakan, karena Sakira Nayla berasal dari keluarga tidak mampu dan harus mendapat perhatian dari pemerintah, maka seluruh biayai rumah sakit akan menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Sumut.


"Saya sangat bersyukur, RS Mitra Sejati telah menangani dengan cepat. Saya imbau kepada seluruh rumah sakit sebagai pelayanan masyarakat, apabila  pasien yang membutuhkan pelayanan agar segera diberi tindakan pertama. Utamakan keselamatan pasien. Tertib administrasi ya mengikuti, berproses setelah ada penanganan jadi jangan sampai terhambat," ujar Pj Gubernur Sumut.


Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan, kondisi Sakira Nayla terbilang 'berat', karena awal masuk ke rumah sakit juga sudah 'berat'. Kesehatan Sakira Nayla Lubis saat ini masih belum sadar, koma.


"Saat ini ventilator masih terpasang, yang menandakan butuh alat bantu untuk bertahan. Tapi operasinya sudah berjalan dengan baik. Kondisi yang bermasalah sudah dikoreksi, kan ada tulang kepalanya yang pecah, sehingga menekan jaringan otak. Itulah yang menyebabkan kondisinya tidak sadar. Mudah-mudahan setelah ditangani Sakira Nayla Lubis segera pulih," kata Alwi.


Sakira Nayla Lubis adalah anak kedua dari Astabi Lubis dengan Efrida Yanti. Ayahnya bekerja sebagai buruh nelayan. Sementara sang ibu berjualan 'kedai sampah' di rumahnya. Sambil menangis, Efrida Yanti mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pj Gubernur Sumut.


Sejak anaknya masuk rumah sakit dan butuh biaya besar, Efrida berupaya mencari pinjaman untuk biaya. Sakira Nayla Lubis tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. Dari Padangsidimpuan ia membawa puluhan juta rupiah yang berasal dari pinjaman untuk membayar down paymen (DP) rumah sakit. Sayangnya uang yang terkumpul juga masih kurang. 


Efrida tak menyangka mendapat perhatian dari orang nomor satu di Sumut. Apalagi, Efrida harus menghadapi kesulitan sendirian. Pasalnya, sang suami hingga saat ini belum mengetahui kondisi anaknya itu.


"Suami saya nelayan di salah satu perusahaan. Pulangnya lama Pak Gub. Dari laut ke Padangsidimpuan butuh waktu dua minggu perjalanan. Saya sudah mencoba mengubungi rekan-rekannya soal anaknya ini," katanya.


Efrida juga harus meninggalkan dua anaknya di rumah. Ditemani sang adik, Efrida mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian Pj Gubernur Sumut serta jajarannya yang bergerak cepat membantu untuk kesembuhan anaknya. 


"Saya gak nyangka Pak Pj Gubernur Sumut datang bantu saya. Orang yang punya kedudukan tinggi, mau datang dan bantu saya orang 'kecil' yang sedang kesulitan. Saya doakan semoga Bapak Pj Gubernur Sumut sehat, lancar segala urusannya. Saya mengucapkan terima kasih banyak," ucapnya berlinangan air mata. (don)

Jumat, 02 Februari 2024

RS Pirngadi dan Dinas Koperasi Gelar Doa Bersama Anak Yatim

    Jumat, Februari 02, 2024  


PATIMPUS.COM - RSUD dr Pirngadi Medan berkolaborasi dengan Dinas Koperasi Kota Medan, menggelar doa bersama lintas agama, Jumat (2/2) di halaman parkir RSUD dr Pirngadi.


Direktur RSUD dr Pirngadi, dr Suhartono menyampaikan, doa bersama ini juga dirangkaikan dengan pemberian santunan terhadap anak yatim, petugas kebersihan, dan juga petugas keamananan.


"Doa bersama lintas agama ini sebagai salah satu bentuk dari komitmen seluruh civitas rumah sakit dalam menjaga persatuan kesatuan dan keberagaman serta menularkan rasa persaudaraan diantara kita dan untuk terciptanya kolaborasi yang baik," ujar Suhartono.


Di sisi lain, Suhartono menerangkan, RSUD Pirngadi Medan akan selalu berkomitmen untuk meningkatkan integritas loyalitas dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


"Oleh karena itu kami sangat mengharapkan bimbingan dan arahan dari bapak Waliota untuk meningkatkan motivasi dalam melaksanakan karya dan pengabdian di rumah sakit umum daerah tersebut," pinta Suhartono.


Walikota Medan, Bobby Nasution yang diwakilkan Asisten Perekonomian dan Pembangungan Sekretariat Daerah Kota Medan, Agus Suriyono meminta untuk seluruh pihak untuk menjadikan momentum ini.


"Karena merupakan cerminan dari semangat keberagaman yang sebenarnya. Ini sudah menjadi kekayaan budaya masyarakat Kota Medan. Dengan penuh kehangatan tentu kita berkumpul di sini dengan latar agama, latar belakang kepercayaan, budaya, untuk berkumpul di sini untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selalu diberikan hidup ini dan diberikan kekuatan dalam kehidupan ini," bilangnya.


Mengenai santunan itu, sambung Agus, hal tersebut untuk mengekspresikan kepedulian dan empati terhadap sesama santunan yang diberikan.


"Bukan hanya sekedar bantuan materi, tetapi juga merupakan ungkapan kepedulian dan solidaritas. Ini juga membuktikan bahwa kebaikan dan persaudaraan masih tetap hidup di tengah masyarakat Kota Medan yang merupakan cerminan dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial diantara kita bersama," tandasnya. (don)

© 2023 patimpus.com.