Rio Maholtra Sukses Persembahkan Emas Pertama Untuk Sumsel
| Kamis, September 12, 2024

By On Kamis, September 12, 2024


PATIMPUS.COM - Atlet Sumatera Selatan, Rio Maholtra berhasil mempersembahkan medali emas cabang olahraga atletik dari nomor 110 meter putra PON XXI Aceh-Sumut. 


Bermain di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center di Desa Sena, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rio sukses menambah pundi-pundi emas Sumsel di Stadion Madya Atletik Sumut. 


Rio Maholtra yang mengambil titik start di lintasan 1 berhasil mengungguli lawan lawannya dari provinsi lain. Dia finish terdepan dengan catatan waktu 14.24 detik. 


Rio Maholtra yang mengenakan nomor dada 294, sejak start langsung memacu larinya. Dia dibayangi-bayangi Baim Bagus Sirait dari Sumatera Utara dan Ghanes Bagus dari Jawa Timur.


Tampil konstan sejak start, Rio Maholtra akhirnya tampil terdepan dengan catatan waktu 14.24 detik sekaligus berhak membawa pulang medali emas. Sementara medali perak diraih Baim Bagus Sirait dari Sumatera Utara dengan catatan waktu 14.80 detik, dan perunggu diraih Ghanes Bagus dengan catatan 14.82 detik.


Namun sayang catatan waktu 14.24 detik yang diraih Rio Maholtra tersebut belum mampu melampaui rekor PON 2021 Papua, rekor atas namanya sendiri yang saat itu mencatat waktu 14.11 detik.


Capaian medali emas ini adalah yang ketiga kalinya diraih Rio Maholtra. Pada PON  XIX Jawa Barat dan PON XX Papua ia juga meraih emas di nomor yang sama.Hanya pada PON XVIII Riau ia meraih perak.


Rio Maholtra usai pengalungan medali mengatakan, rasa syukurnya bisa kembali bisa mempersembahkan medali emas untuk kontingennya. 


Ia mengaku persiapan untuk menghadapi PON kali ini sama seperti PON PON sebelumnya. Latihan yang dijalani juga dengan keras apalagi ia menyadari atlet lain dari daerah lain tentunya juga punya tekad yang sama untuk meraih medali.


"Semoga apa yang saya raih di PON ini dapat terus dipertahankan.Masih bisa sekali lagi di PON mendatang untuk membuktikan prestasi saya. Mohon doa dari semuanya semoga bisa tercapai," katanya. (ponxxi)

Dina Aulia Pecahkan Dua Rekor Nasional Sekaligus 100 Meter Gawang Putri
| Kamis, September 12, 2024

By On Kamis, September 12, 2024


PATIMPUS.COM - Atlet asal Kalimantan Selatan, Dina Aulia berhasil memecahkan rekor nasional dan rekor PON untuk nomor 100 meter gawang putri di PON XXI/2024 Aceh Sumut, di Stadion Madya Atletik Sumut, Kamis (12/9) menjadi saksi catatan sejarah ini. 


Di partai final, Dina Aulia berhasil mencatatkan waktu 13.16 detik dan berhak meraih medali emas. Catatan waktu tersebut melampaui rekor PON atas nama Emilia Nova atlet DKI Jakarta pada PON tahun 2016 di Jawa Barat.


Catatan waktu 13.16 detik milik Dina Aulia itu juga melampaui rekor nasional atas nama Dedeh Irawati, atlet asal DKI Jakarta dengan waktu 13.18 yang diciptakan tahun 2012.


Pada babak final PON XXI/ 2024 Aceh-Sumut ini, Dina Aulia berhak mendapat emas dan perak diraih Emilia Nova atlet DKI Jakarta dengan waktu 13.43 detik. Sedangkan untuk perunggu diraih Yunitasari  Mariska dari Jawa Timur dengan waktu 13.63 detik. 


Dina Aulia usai pengalungan medali mengatakan, sama sekali tidak menduga bisa memecahkan rekor nasional dan rekor PON. Yang penting baginya adalah bagaimana bisa meraih medali emas seperti yang sudah ditargetkan sebelumnya.


Selama ini, kata dia, persiapan untuk menghadapi PON XXI/2024 Aceh-Sumut ini lebih dari dua tahun. Selama persiapan itu, dirinya terus memacu dan memantapkan catatan waktu khusus spesialisasi 100 meter gawang putri.


"Usai PON ini, latihan akan terus saya tingkatkan, agar bisa  meningkatkan catatan waktu saya. Semoga ke depan apa yang menjadi cita cita saya bisa terkabul untuk berlaga di Asian Games dan Olimpiade," katanya.


Sementara terkait bonus yang akan ia terima dari Pemprov Kalimantan Selatan karena keberhasilan menyumbang emas untuk kontingennya, ia secara tegas menyebutkan akan umroh bersama ke dua orang tuanya ke tanah suci.


"Mau berangkatkan umroh orang tua saya. Habis PON ini, istirahat sebentar dan selanjutnya latihan dengan keras lagi. Tidak boleh puas dengan apa yang diraih saat ini, harus terus berjuang agar bisa membela nama negara di level lebih tinggi nanti," katanya. (ponxxi)

Hari Pertama, 6 Medali Emas Cabor Atletik Diperebutkan
| Kamis, September 12, 2024

By On Kamis, September 12, 2024


PATIMPUS.COM - Hari ini, Kamis (12/9) perburuan medali pada cabang olahraga atletik dimulai. Perlombaan digelar di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, mulai pukul 16.00 WIB.


Di hari pertama ini ada enam nomor yang diperlombakan yakni lari 5000 meter putra, lompat jauh putri, lempar lembing putra, lompat galah putra, lari 110 meter gawang putra, dan 100 meter gawang putri.


"Ke-6 nomor yang dipertandingkan pada hari pertama ini langsung final memperebutkan 6 medali emas, 6 perak dan 6 perunggu" kata Koordinator bidang pertandingan cabor Atletik PON 2024, Drs Suharjo di Deli Serdang, Kamis.


Untuk nomor lari 5000 meter putra akan diikuti 10 pelari yakni Sepius Tobai (Papua Tengah),Syamsuddin (Sulsel), Rikkio Marthin (Jabar), Iqbal Saputra (Sumbar), Gio Apriando (Aceh), Nofeldi P (Sulteng), Denzel Usman (Sumut), Tanius A (Papua Pegunungan), Robi Syianturi (Babel) dan Daniel Simanjuntak (Sumut). 


Lompat jauh putri, diikuti Diva Aprilian (Jabar), Ni Kadek Rani (Bali), Nur Karunia (Jatim), Vinsensia A (Papua), Maria Natalia (Bali), Maesaroh (Banten), Rohani (NTB), Destyana Adinda (Jabar) Ni Luh Mibtayuni (Bali) dan Marini Aulia (Sumut).


Lempar lembing putra, diikuti Eventinus (Papua Selatan), Marsim (Sumsel), Erit Martahiret (Sumbar), Yosias Mbawbal (Papua Selatan), Abdul Hafiz (Sumut), I Dewa Komang (Bali), Silfanus (Papua Selatan), Agustin Abadi (Papua), Fayma Defril (Aceh), Egi Fatil (Bengkulu) dan Ariel Reynaldi (Sumut).


Lompat galah putra, diikuti Teuku Tegar (Jawa Timur), Eko Wicaksono (Lampung), Hasan Basri (Kalteng), Riswan bisma (Jatim), Idan Fauzan (Jabar), dan Frederick (DKI Jakarta).


Lari 110 meter gawang putra, diikuti Eric Satya (Kalimantan Utara), Baim Bagus (Sumut), Rio Maholtra (Sumsel), Ayub kabri (Jateng) dan Ghanes Bagus (Jatim) 

  

Serta nomor terakhir adalah nomor 100 meter gawang putri yang diikuti Devi Aprilian (Jabar), Emilia Nova (DKI Jakarta), Dina Aulia (Kalsel) dan Mariska Y (Jatim).


Dalam kesempatan itu juga disampaikan pertandingan cabor atletik di sengaja digelar sore hari mulai pukul 16.00 WIB mengingat siang hari terik matahari sangat berdampak pada atlet kondisi atlet. 


"Semua mainnya sore, kecuali jalan cepat yg digelar pagi. Kalau siang matahari sangat terik, tentunya bisa berdampak pada stamina atlet. Semoga semuanya berjalan baik, termasuk cuaca," katanya. (ponxxi)

Cegah Stunting dan Kemiskinan, BKKBN Sumut Melakukan Pelayanan Ke Perbatasan
| Rabu, September 11, 2024

By On Rabu, September 11, 2024


PATIMPUS.COM - Kantor Camat Muarasipongi, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, menggelar kegiatan intensifikasi dan integrasi pelayanan KBKR di wilayah perbatasan Sumatera Utara dan Sumatera Barat dengan meriah dan penuh antusiasme, Senin (9/9)


Wakil Bupati Mandailing Natal, Atika Azmi Utammi Nasution, B.App.Fin.M.Fin., menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Ia juga berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam menyukseskan acara, dengan target pelayanan KB mencapai 100 akseptor KB MKJP. Beliau mengingatkan pentingnya menghindari perilaku "4 Terlalu" (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak anak, dan terlalu singkat jarak kelahiran).


Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp., MPH, menekankan bahwa layanan KB di perbatasan bertujuan untuk menurunkan Total Fertility Rate (TFR), mencegah stunting, dan mengurangi angka kemiskinan.


Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, ST, M.Eng., juga berterima kasih atas fasilitasi dari Pemkab Mandailing Natal dan Dinas KB setempat. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan capaian MCPR (Modern Contraceptive Prevalence Rate), yang saat ini masih di angka 56%, dan menurunkan TFR ke target nasional 2,1 anak per perempuan. (don)

Stadion Madya Atletik Sumut Sport Centre Nan Megah
| Selasa, September 10, 2024

By On Selasa, September 10, 2024


PATIMPUS.COM - Sumatera Utara pernah menjadi tuan rumah pelaksanaan pekan Olahraga Nasional (PON) III tahun 1953. Stadion Teladan Medan yang menjadi salah satu venue, menjadi saksi bisu kemeriahan dan kemegahan even olahraga terakbar di tanah air itu.

Menunggu berpuluh tahun lamanya, atau tepatnya 71 tahun setelahnya, Sumatera Utara kembali dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON, namun kali ini tidak sendiri, melainkan berdua bersama Aceh.

Banyak yang diharapkan kenapa setiap provinsi ingin daerahnya menjadi tuan rumah PON. Di antaranya adalah terbangunnya sarana dan prasarana olahraga yang tidak hanya berstandar nasional, namun juga internasional.

Untuk kali ini di Sumatera Utara berbagai sarana olahraga dibangun seperti seperti stadion utama, GOR martial arts, GOR bola voli indoor dan stadion madya atletik di kawasan Sumut Sport Center di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang. 

Khusus untuk Stadion Madya Atletik tentunya akan menjadi kebanggan tersendiri karena dibangun dengan standar internasional. Artinya juga untuk berbagai berbagai perlombaan atletik tingkat dunia tentunya dapat digelar di stadion yang berkapasitas 2.507 tempat duduk tersebut.

Stadion Madya Atletik itu sendiri memiliki dua lintasan, lintasan untuk latihan dan lintasan untuk pertandingan atau pemanasan yang masing-masing memiliki delapan jalur lomba. 

Lintasan tersebut bisa digunakan untuk lari 100 meter, 200 meter, lari gawang, 400 meter dan lainnya, juga ada fasilitas untuk lomba nomor lempar galah, lempar cakram, tolak peluru, lompat jauh, dan lompat tinggi.

Stadion Madya Atletik juga dipasang pagar pengaman tersebut, memiliki dua lapangan rumput berukuran standar menggunakan rumput zoysia matrella dan penyiraman dengan rain gun.

Tribun barat memiliki ruang wasit, fungsional, ruang vip dan operator, tertutup atap dan dengan fasad ornamen khas Deli.

Di lantai I ada medical room, ruang tes doping, ruang P3K, ruang TD, wasit, meeting dan operasional, ruang VIP, media room, ruang interview, post event control dan mix zona. Di lantai 2 ada ruang transit VIP, toilet, mushola, tangga akses tribun, dan tribun penonton.

Sementara tribun timur diperuntukkan untuk ruang official, ruang atlet, gudang, ruang latihan beban dan coaching area, tidak beratap, dan berkapasitas 512 orang. 

Stadion Madya Atletik juga dilengkapi papan skor atau scoring board type outdoor berukuran 7,6 x 14,4 meter dan timing system untuk pertandingan atletik lari. Ini membuat nuansa berkelas semakin terlihat saat duduk di tribun.

Terkait adanya stadion atletik bertaraf internasional tersebut, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumatera Utara, sangat mengapresiasi, karena tentunya ke depan diharapkan akan berdampak pada kemajuan atletik daerah itu.

Kenapa demikian, tentunya sarana berlatih atlet akan semakin bertambah dari yang dulunya hanya berlatih di lintasan atletik Universitas Negeri Medan (Unimed).

"Kita tentunya sangat berbangga hati dengan adanya stadion madya atletik itu. Artinya itu kan punya Pemprov Sumut. Bertambah lah tempat latihan atletik kita. Hanya saja yang perlu dipikirkan adalah 

lokasinya yang jauh dari Medan, tentunya butuh transportasi, belum lagi keselamatan atlet selama dalam perjalanan menuju kesana," kata Sekum PASI Sumut Suharjo.

Tentunya akan lebih bagus jika nantinya kawasan sport center di Desa Sena, Deli Serdang tersebut dilengkapi dengan asrama. Yang perlu juga mendapat perhatian nantinya setelah PON adalah perawatannya harus benar-benar diseriusi. 

Lintasan tartan jangan sampai  tidak terawat. Tidak boleh kepanasan terlalu lama. Jangankan pasir, abu saja tak boleh ada di atasnya. Karena abu atau pasir akan membuat kualitas tartan akan berkurang, cepat keras dan dan bisa berubah warna.

Nah, sekarang yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana berbagai venue yang direvitalisasi maupun dibangun baru tersebut benar-benar dapat difungsikan dengan baik dan jangan sampai terbengkalai setelah PON.

Terkait hal itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo menegaskan bahwa usai PON, federasi olahraga serta pemerintah daerah agar mempersiapkan langkah mencari event-event olahraga selanjutnya setelah PON.

Pemerintah pusat, kata dia berkomitmen dalam mendukung keberlangsungan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

"Kita akan terus mendukung upaya-upaya untuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan ini, baik dari segi prestasi maupun ekonomi, serta memaksimalkan pemanfaatan venue-venue yang ada pasca PON,” katanya.

Dito juga menekankan bahwa seluruh venue untuk pertandingan sudah 100 persen siap digunakan, meskipun beberapa fasilitas pendukung masih perlu diselesaikan.

"Mungkin ada beberapa fasilitas pendukung yang akan segera diselesaikan, tetapi hal itu tidak mempengaruhi jalannya pertandingan. Jadi, untuk pertandingan dan penonton, semua sudah siap,” ungkapnya. (ponxxi)

Atasi Jatim, Aceh Gondol Dua Emas Barongsai
| Senin, September 09, 2024

By On Senin, September 09, 2024


PATIMPUS.COM - Aceh berhasil menggondol dua medali emas dari cabor Barongsai di ajang PON XXI. Perolehan medali emas itu dipastikan setelah babak final nomor Barongsai Ketangkasan mampu dimenangkan Aceh atas Jawa Timur.


Cabang olahraga (cabor) Barongsai PON XXI Aceh-Sumut 2024 telah menyelesaikan seluruh pertandingannya hari ini, Minggu (8/9). Dengan pertandingan terakhir, babak final nomor Barongsai Ketangkasan yang mempertemukan Aceh dengan Jawa Timur (Jatim).


Pada hasil akhir, dewan juri memenangkan tim Aceh dengan selisih keunggulan 0,2 detik atas Jatim. Barongsai Ketangkasan merupakan satu dari 10 nomor pertandingan cabor Barongsai yang mengharuskan kaki pemain kepala menyentuh sasaran di posisi ketinggian dengan jumlah tertentu, secepat mungkin.


Kemenangan dari pertarungan yang sengit ini menyejajarkan Aceh dengan Jatim yang sudah terlebih dahulu menyabet dua medali emas. Sementara peraih medali emas terbanyak di cabor ini ditempati Sumut dengan empat medali.


"Ini sesuai dengan target kami, dua medali emas dari Barongsai," ungkap Bachtiar Hasan, Ketua Kontingen KONI Aceh, seusai pertandingan, Minggu (8/9/2024).


Menurut dia, capaian Aceh di cabor Barongsai tidak lepas dari persiapan tim yang sudah dilakukan sejak Januari 2024. Sebagai bagian dari persiapan, para atlet juga sudah diikutsertakan dalam beberapa kejuaraan, baik di dalam maupun luar negeri.


Dia meyakini capaian medali ini juga berkat kerja sama yang baik antara pelatih dengan pengurus KONI dan FOBI Aceh. Adapun satu medali emas lain yang berhasil digondol Aceh berasal dari nomor Pekingsai Kecepatan.


Dia berharap, capaian medali emas di Barongsai juga diikuti atlet Aceh dari cabor yang lain. Aceh merupakan tuan rumah penyelenggaraan PON XXI bersama dengan Sumut.


Menurut Bachtiar, pihaknya menurunkan 1.200 atlet di ajang PON XXI. Dari jumlah itu, sebanyak 640 orang atlet di antaranya dikirim ke Sumut untuk perburuan medali emas pada 34 cabor yang dipertandingkan di Sumut. (ponxxi)


Kuasai Barongsai, Sumut Tembus Target Emas
| Senin, September 09, 2024

By On Senin, September 09, 2024


PATIMPUS.COM - Sumut berhasil melampaui target dan menguasai cabang olahraga Barongsai di PON XXI dengan akumulasi perolehan emas terbanyak dari provinsi lain. 


Hingga pertandingan terakhir, Sumut mengantongi empat dari 10 medali emas yang diperebutkan dalam cabang olahraga ini.


Cabang olahraga (cabor) Barongsai PON XXI Aceh-Sumut 2024 telah menyelesaikan seluruh pertandingannya hari ini, Minggu (8/9/2024). Dengan pertandingan terakhir babak final nomor Barongsai Ketangkasan yang dimenangkan Aceh.


PON XXI menjadi debut cabor Barongsai di ajang PON dengan 10 nomor pertandingan. Yakni Naga Taolu Bebas, Naga Halang Rintang, Naga Kecepatan, Barongsai Taolu Bebas, Barongsai Kecepatan, Barongsai Tradisional, Barongsai Halang Rintang, Barongsai Ketangkasan, Pekingsai Taolu Bebas dan Pekingsai Kecepatan.


Dari jumlah nomor itu, Sumatera Utara (Sumut) berhasil mendapatkan empat medali emas, diikuti Jawa Timur dan Aceh yang sama-sama meraih dua emas. Dua emas lagi dapat dicuri Kalimantan Utara dan Yogyakarta yang masing-masing memperoleh satu medali.


"Empat medali emas Sumut berasal dari nomor Naga kecepatan, Pekingsai Taolu Bebas, Naga Halang Rintang dan Barongsai Tradisional," ungkap Bobby C Halim, Sekretaris Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Sumut, seusai pertandingan terakhir.


Menurutnya, jumlah total perolehan medali tersebut melampaui target yang dipatok FOBI Sumut, yakni tiga medali emas. Karena itu, hasil akhir ini menjadi kejutan dan kebanggaan bagi insan olahraga Barongsai di Sumut dan pada umumnya bagi daerah.


Apalagi, Sumut juga mendapat tambahan medali, berupa dua perunggu yang berasal dari nomor Barongsai ketangkasan dan Pekingsai kecepatan. Dia menegaskan, prestasi ini berkat kerja sama, dukungan dan kerja keras semua pihak di Sumut.


Mulai dari upaya memasukkan Barongsai menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan di PON XXI, sampai pada persiapan atlet. Apresiasi FOBI Sumut juga ditujukannya untuk TNI AU yang selama ini menjadi salah satu mitra dalam pengembangan olahraga Barongsai. (ponxxi)


Paus Fransiskus Berkunjung Ke Indonesia, Ketum LPPEI : Keberagaman Adalah Rahmat Bagi Bangsa Indonesia
| Sabtu, September 07, 2024

By On Sabtu, September 07, 2024


PATIMPUS.COM - Kunjungan Paus Fransiskus ada 3-6 September 2024 ke Indonesia, sarat pesan perdamaian dan mendorong kerukunan serta saling menghormati. 


Selain itu, kedatangan Uskup Roma ini banyak memberikan pesan bermakna sangat mendalam terutama di tengah masyarakat yang masih menyimpan banyak kekecewaan atas perkembangan demokrasi, apalagi akan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024 mendatang diseluruh Indonesia. 


Hal itu diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ekspresi Iman (LPPEI) James E. Simorangkir kepada awak media melalui pesan WhatsApp. Sabtu (7/9/2024).


James E. Simorangkir menilai kedatangan Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus tersebut seperti sebuah peringatan bagi semua lapisan masyarakat.


" Saya menilai kedatangan beliau yang membawa pesan perdamaian dan juga seperti sebuah peringatan bagi kita semua betapa pentingnya menyadari bahwa keberagaman adalah rahmat bagi bangsa kita, jadi bukan menjadi alat pertentangan, " ungkap James.


James E. Simorangkir yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Jakarta menambahkan, Deklarasi Istiqlal juga menjadi fondasi untuk saling menghargai dan membangun semangat toleransi.


"Pesan deklarasi Istiqlal itu sebagai semacam peringatan bagi kita untuk tidak menganggap rendah yang lain dan menempatkan sesama warga negara mempunyai kedudukan yang sama dalam membangun kebersamaan dan membangun bangsa," ungkap James.


" Karena itu, kita bersyukur kunjungan Paus Fransiskus dapat kita rasakan sebagai refleksi kebangsaan kita. Paus menempatkan diri sebagai seorang yang memahami kehidupan bangsa kita, mengaktualisasikan dirinya sebagai bagian dari bangsa kita. Dan pesan yang dalam adalah ketika Paus meninggalkan pesan berharga, jika negara anda adalah tambang emas terbesar di dunia, jadikanlah itu rahmat dan anugerah bangsa ini untuk tak melupakan hak-hak orang miskin dan berupaya mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh warga, karena dengan begitu kita dapat menghadirkan keadilan dan perdamaian. Tak ada perdamaian tanpa keadilan dan tak ada keadilan tanpa perdamaian," tegas James.


Sebagai aktivis pekerja sosial dan fasilitator ragam lokakarya di Indonesia, James E. Simorangkir melihat bahwa bangsa ini masih menghadapi banyak masalah terutama terkait sosial dan harus diatasi dengan benar serta sungguh-sungguh agar nantinya bisa memperbaiki seluruh sendi kehidupan berbangsa, bernegara serta bermasyarakat.


"Saya berharap semoga pesan Paus dapat diamalkan dalam Membangun Keindonesiaan dan Kebhinekaan," tutup James yang juga merupakan pemegang Diploma Komunikasi Sosial dan Religius dari Crec Avec Lyon, France. (Soni)

Hari Ini Babak Penyisihan Kriket T10, Sumut dan DKI Jakarta Langsung Ke Semifinal
| Sabtu, September 07, 2024

By On Sabtu, September 07, 2024


PATIMPUS.COM - Hari ke enam cabang olahraga kriket PON XXI Aceh - Sumut nomor Twenty 10 (T10), dipertandingkan di babak penyisihan, Sabtu (7/9/2024).


"Hari ini ada 8 provinsi yang akan bertanding, Sumatera Utara, Bali, DKI Jakarta, Lampung, Banten, Kalimantan TImur, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Barat, Sulawesi Selatan," sebut Dewa Lubis, Humas dan Publikasi Cabor Kriket.


Sumatera Utara dan DKI Jakarta, langsung melaju ke semifinal karena dua lawan kedua daerah itu  tidak hadir ke lokasi pertandingan.


Pertandingan kriket T10 ini lebih cepat dari pertandingan kriket T20 sebelumnya.


Pertandingan sempat diundur lantaran kondisi lapangan yang basah dan tergenang air akibat hujan tadi malam. Setelah air dikuras, pertandingan kemudian dilanjutkan.


Pada pertandingan pertama, putra Bali menang atas Bali dengan skor 9-8 poin, sedangkan Putri Bali kalah 6-7 dari Nusa Tenggara Timur.


Kemudian pada pertandingan lainnya, kriket putra Jawa Barat menang telak 19-8 atas Nusa Tenggara Timur. Kemudian pada pertandingan putri, tim kriket Kalimantan Timur menang 10-3 atas Papua.


Sementara, tim kriket putra Sumatera Utara langsung melaju ke semifinal setelah calon lawannya dianggap bye atau tidak hadir ke lapangan.


Hingga berita ini dibuat, masih berlangsung pertandingan antara tim putri Jawa Barat melawan Sulawesi Selatan. (Doni)



Bali Kawinkan Emas Cabor Cricket T20 PON XXI
| Jumat, September 06, 2024

By On Jumat, September 06, 2024


PATIMPUS.COM - Provinsi Bali akhirnya mengikuti jejak Sumatera Utara mengawinkan emas cabang olahraga kriket PON XXI Aceh - Sumut, Jumat (6/9/2024).


Putra Bali memenangkan pertandingan melawan Nusa Tenggara Timur di partai final kriket nomor Twenty 20 (T20), di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, dengan poin 84-82. Sementara Putri Bali menang tipis melawan Kalimantan Timur dengan poin 70-68.


Dengan kemenangan tersebut tim putra dan putri Bali berhak meraih emas dari cabang olahraga kriket kategori T20. 


Sementara tim putri Kalimantan Timur dan putra NTT harus puas meraih perak. Sedangkan perunggu di raih oleh putri Papua dan NTT, serta perunggu di bagian putra diraih Kaltim dan Jabar.


"Kami senang sekali hari ini bisa meraih emas dan kami akan terus berupaya memcapai target 8 emas," sebut kapten tim putra Bali, Danilson Johanis Hawoe.


Sementara kapten tim putri Bali, Ni Wayan Sariani mengatakan, di tim mereka ada 12 pemain nasional sehingga dengan mudah mengatasi perlawanan Kalimantan Timur. (doni)



Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis