Perumda Tirtanadi Fokus Peningkatan Pelayanan, Kadiv Umum : Tidak Ada Monopoli Pelaksanaan Pekerjaan
| Jumat, November 14, 2025

By On Jumat, November 14, 2025


PATIMPUS.COM - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi saat ini memiliki 20 cabang pelayanan yang terdiri dari zona 1 dengan 14 cabang pelayanan di Kota Medan termasuk Sibolangit dan Berastagi.


Ditambah zona 2 dengan 6 cabang pelayanan di Kabupaten Toba, Samosir, Tapanuli Selatan, Nias Selatan dan Utara serta Padang Lawas Utara (Paluta).


Sementara pengolahan airnya dari zona 1 dan 2 per September 2025 menghasilkan 8.091 liter/detik, sedangkan total pendapatan s/d September 2025 sebesar Rp 669 Miliar lebih dengan pengeluaran untuk biaya operasional sebesar Rp. 582 Miliar lebih, sedangkan laba hingga triwulan III 2025 tercatat sebesar +/- Rp. 87 Miliar lebih (sebelum  pajak).


"Pada Tahun 2024 Perumda Tirtanadi berdasarkan hasil audit membukukan Pendapatan sebesar Rp. 879 Miliar, Biaya Operasional Rp. 790 Miliar, Pajak Penghasilan Badan Rp. 21 Miliar, dan Laba Bersih Rp. 67 Miliar dan telah memberikan konstribusi kepada Pemprovsu melalui setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 35 Miliar," ujar Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti beberapa waktu lalu.


Sementara program kerja layanan Perumda Tirtanadi kepada pelanggan yang berjumlah 524.283 per September 2025 dari kedua zona tersebut, adalah dengan meningkatkan layanan yang cepat dan sigap kepada pelanggan.


"Saat ini layanan Tirtanadi cepat buktinya kemaren bocor pipa dirumahku setelah kutelpon ke Kantor Cabang Labuhan langsung datang petugasnya,"ujar Lista penduduk Medan Marelan Komplek Mediterania.


Selain itu Perumda Tirtanadi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pelanggan dalam membayar tagihan air sangat mudah melalui fasilitas m-banking, Kantor Pos, Indomaret, Alfamart, maupun shopee.


Tidak ada monopoli pelaksanaan  pekerjaan


Sementara Kepala Divisi (Kadiv) Umum Perumda Tirtanadi Haslinda Nasution mengatakan bahwa di Perumda Tirtanadi tidak pernah ada monopoli pelaksanaan pekerjaan."Tidak ada monopoli pelaksanaan pekerjaan,"ujar Haslinda Nasution Kamis (13/11/2025) sore, hal ini dikatakannya  terkait adanya pemberitaan di media beberapa waktu lalu.


Menurut Haslinda semua pekerjaan yang diterima oleh rekanan sudah sesuai pada Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) yang dikeluarkan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP).



Dijelaskan Haslinda bahwa seluruh penerima pekerjaan adalah yang dinyatakan terdaftar dalam DRT dan hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku.


Di tempat terpisah Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar Rekanan (IKRAR) Perumda Tirtanadi  Harist Lubis SE mengatakan bahwa pengadaan barang dan jasa di Perumda Tirtanadi hingga saat ini sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


"Kami melihat hingga saat ini pengadaan barang dan jasa di Tirtanadi sudah sesuai ketentuan yang berlaku,"ujar Harist  Lubis, ketika ditemui di Halaman Mesjid Ma'ulhayah Perumda Tirtanadi. (don)

Gratis, BPJS Kesehatan dan LP USU Deteksi Dini Penyakit Ginjal Dengan Prolanis
| Selasa, November 11, 2025

By On Selasa, November 11, 2025


PATIMPUS.COM – Dalam upaya memperkuat sistem pencegahan penyakit kronis di Provinsi Sumatera Utara, BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I bersama Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan kolaborasi strategis untuk meningkatkan deteksi dini Penyakit Ginjal Kronis (PGK), khususnya melalui pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Kota Medan, Selasa (11/11). 


Kolaborasi ini difokuskan pada peningkatan partisipasi peserta dalam pemeriksaan Prolanis yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, mengingat penderita diabetes melitus dan hipertensi merupakan kelompok utama yang berisiko tinggi mengalami kerusakan ginjal. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, baik itu preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. 


Peneliti Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Isti Ilmiati Fujiati menyampaikan bahwa pemeriksaan Prolanis dua kali dalam setahun memiliki dasar ilmiah yang kuat untuk memastikan ketepatan diagnosis dan intervensi dini terhadap gangguan fungsi ginjal.


“Hasil pemeriksaan pertama sering dipengaruhi oleh faktor sementara seperti dehidrasi, penggunaan obat tertentu, infeksi saluran kemih, atau fluktuasi tekanan darah dan gula darah. Oleh karena itu, pemeriksaan kedua setelah 3–6 bulan menjadi penentu utama untuk memverifikasi apakah terjadi gangguan fungsi ginjal yang persisten. Inilah alasan ilmiah mengapa Prolanis wajib dilaksanakan dua kali setahun,” ujar Isti. 


Isti juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek klinis, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan edukasi dan perubahan perilaku melalui inisiatif Prolanis Jempol yaitu sebuah model intervensi berbasis bukti yang dikembangkan oleh tim peneliti USU bersama peserta Prolanis dari sejumlah puskesmas dan klinik di Kota Medan. 


“Melalui Prolanis Jempol, kami memperkenalkan pendekatan 7 Keterampilan Perilaku Perawatan Diri (7 Skills Self-Care Behavior) yang melibatkan keluarga dalam proses pendampingan. Tujuh keterampilan tersebut meliputi: pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, pemantauan gula darah mandiri, kepatuhan minum obat, pemecahan masalah kesehatan, manajemen stres, serta upaya pengurangan risiko komplikasi,” jelas Isti. 


Hasil awal penelitian menunjukkan bahwa peserta yang aktif mengikuti kelas edukasi, menerapkan keterampilan perawatan diri, serta menjalani pemeriksaan berkala secara konsisten, mengalami stabilitas fungsi ginjal yang lebih baik, penurunan tekanan darah dan gula darah, serta perlambatan progresivitas kerusakan ginjal.



Deputi Direksi Wilayah I BPJS Kesehatan, Nuim Mubaraq menyampaikan bahwa Prolanis menjadi fondasi penting dalam upaya deteksi dini berbagai penyakit termasuk PGK. 


Program Prolanis sendiri menyediakan rangkaian layanan komprehensif yang mencakup pemeriksaan laboratorium (urine dan kimia darah), pemantauan parameter klinis (tekanan darah, gula darah), konsultasi dengan tenaga kesehatan, edukasi kesehatan, serta aktivitas fisik terstruktur seperti Senam Prolanis.


“Prolanis bukan sekadar rangkaian pemeriksaan rutin. Ini adalah intervensi menyeluruh yang dirancang untuk mencegah komplikasi berat, termasuk gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan hemodialisis. Sayangnya, masih banyak peserta yang hadir pada pemeriksaan pertama, namun tidak kembali pada sesi lanjutan. Padahal, pemeriksaan kedualah yang memberikan gambaran klinis yang valid untuk pengambilan keputusan medis selanjutnya,” tegas Nuim. 


Lebih lanjut, Nuim menekankan bahwa seluruh biaya pemeriksaan Prolanis dijamin oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tanpa beban tambahan bagi peserta. 


“BPJS Kesehatan memastikan akses layanan ini seluruh peserta JKN Lebih lanjut,” tambahnya.


Disampaikan juga ditanggung sepenuhnya tanpa biaya tambahan bagi bahwa kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan, antara lain: penurunan kejadian gagal ginjal terminal, peningkatan kualitas hidup penderita penyakit kronis, efisiensi belanja kesehatan nasional, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan berbasis deteksi dini.


“Kolaborasi antara penyelenggara JKN dan lembaga pendidikan tinggi menjadi salah satu bentuk sinergi dalam memperkuat fondasi sistem kesehatan kita. USU menyediakan keilmuan dan riset berbasis bukti, BPJS Kesehatan menyediakan akses dan pendanaan, sedangkan fasilitas kesehatan menjadi garda  terdepan dalam pelaksanaan di lapangan,” ujar Isti. 


Masyarakat Sumatera Utara, khususnya peserta JKN dengan diagnosis diabetes dan hipertensi, diimbau untuk  memanfaatkan fasilitas Prolanis secara aktif dan konsisten di FKTP tempat mereka terdaftar. BPJS Kesehatan telah menyediakan fasilitasnya, Penelitian USU  menyediakan  keilmuannya, masyarakat diharapkan menjadi pihak yang mengambil langkah nyata.


“Ginjal tidak pernah berhenti bekerja, tetapi seringkali kita lupa menjaganya. Pemeriksaan berkala adalah bentuk penghargaan kita terhadap organ yang bekerja tanpa henti untuk menyaring racun dari tubuh. Mari jadikan Prolanis sebagai benteng pertama dalam menjaga kesehatan jangka panjang,” pungkas Isti. (don)

‎‎Lebih 150 Tokoh Masyarakat Sumatera Utara Deklarasikan GKR-BRI  ‎
| Selasa, November 11, 2025

By On Selasa, November 11, 2025


PATIMPUS.COM - Lebih dari 150 orang Tokoh  Masyarakat Sumatera Utara lintas agama, lintas etnis dan lintas profesi mendeklarasikan Gerakan Kaya Raya Bersama Rakyat Indonesia (GKR-BRI) pada Senin, 10 November 2025, di AOBI Café Teracce Jalan Singgalang No.1 Medan.

‎Gerakan GKR-BRI lahir atas keprihatinan terhadap kondisi kehidupan kebangsaan terutama  keprihatinan atas  ketidakadilan dalam sektor ekonomi. GKR-BRI ini bertujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bersama yang popular dengan tagline Kaya Raya Bersama.

‎Terlihat ikut mendeklarasikan GKR-BRI dari berbagai lintas tersebut antara lain Syarifuddin Siba, Parlindungan Purba, Daudsyah Munthe, Harmen Ginting, Irwansyah Nasution, Datuq Adil Freddy Haberham, Budiman Nadapdap, Effendi Manulang dari Tebing Tinggi, Alaxander Gulo, tokoh perempuan Elvi Rahmita Ginting, T Laurina kerabat Kerajaan Ramunia Serdang, hadir juga tokoh media Anto Genk dan HA Nuar Erde dan puluhan Anggota DPW IMO Indonesia Sumatera Utra.

‎Tampil menyampaikan orasi Dr. Yanhar Jamaluddin, MAP dengan judul “Transparansi Pengelolaan Keuangan Publik” . Selain itu ada juga Taufiqqurahman mantan Sekjen PB GAMMI, T Ismail dan T Muchairad dari Istana Maimon, Ahmad Arief politisi Partai Demokrat, Muazad Zein mantan Sekretaris DPRD Medan, Marah Husen Lubis mantan Kadispora Medan, Mayzen Saftana, Edwin Ginting, Ustad Juliadi Ketua PIN Sumut, Prof Basyarsah mantan Rektor Al Washliyah, Harus Fadhillah mantan Sekda Kabupaten Sergai, Prof Shafwan Hadi Umri Budaywan dan Ahli Bahasa serta puluhan lainnya.

‎Tokoh Sahabat Segala Suku, Irwansyah Nasution SH MH, memimpin deklarasi yang diataranya menyatakan bahwa Indonesia dianugerahi Allah SWT dengan kekayaan sumber daya alam yang seharusnya bisa mensejahterakan seluruh rakyatnya.

‎Tapi kenyataannya sudah 80 tahun merdeka masih banyak rakyat Indonesia yang miskin dan tidak dapat menikmati kekayaan bumi pertiwi yang berlimpah ruah ini. Hal itu disebabkan tidak adilnya sistem perpolitikan kita dalam membagi manfaat dari sumber daya alam itu. 

‎Menurut Irwansyah, sejak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 sistem perekonomian di Indonesia tidak menyebabkan seluruh rakyat Indonesia bisa menjadi kayaraya, sumber daya alam hanya dikuasai segelentir orang yang disebut oligarki. Sistem ini hanya menghasilkan kenyataan yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

‎“Syukurlah secercah harapan muncul ketika tiba-tiba ada sosok Prabowo Subianto dan Purbaya Yudhi Sadewa membawa isu perubahan sistem perekonomian Indonesia ke depan” kata Irwansyah lagi.

‎Salah seorang penggagas GKR-BRI Syarifuddin Siba mengatakan kehadiran dua orang tokoh ini telah membangkitkan spirit baru bagi rakyat Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekan Indonesia yaitu masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. 

‎Menurut Siba, untuk mensejahterakan dan memakmurkan seluruh rakyat Indonesia itu hanya bisa dicapai dengan optimalisasi penerimaan kekayaan alam Indonesia untuk dimanfaatkan secara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

‎“Perlu adanya dukungan moral agar kebijakan-kebijakan mensejahterakan rakyat itu dapat segera tercapai  dan atas dasar berpikir itulah kita mendeklarasikan Gerakan Kaya Raya Bersama Rakyat Indonesia ini,” kata Siba dalam sambutannya sebelum deklarasi. (Soni)

Rico Waas Akan Perbaiki Sarana dan Prasarana RSUD dr Pirngadi Medan
| Selasa, November 11, 2025

By On Selasa, November 11, 2025


PATIMPUS.COM - Wali Kota Medan Rico Waas menegaskan pentingnya pembenahan sistem secara menyeluruh di sektor kesehatan, khususnya di rumah sakit Dr Pirngadi Medan dan puskesmas mulai dari sarana dan prasarana, tenaga medis hingga pelayanan pasien. 


"Yang perlu kita perbaiki adalah sistemnya. Dimulai dari SDM, manajemen kesehatan hingga sarana dan prasarana. Untuk di rumah sakit Dr Pirngadi tahun depan kita akan melakukan perbaikan sarana dan prasarana. Tentunya ini juga harus diiringi perbaikan sistem kesehatannya agar rumah sakit milik Pemko Medan ini  kembali memiliki kualitas kesehatan yang baik," ujar Rico Waas saat menerima audiensi Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO) Sumatera Utara, di Rumah Dinas Wali Kota Medan, Senin (10/11/2025).


Selain itu Rico Waas juga menginginkan perbaikan di puskesmas yang ada di Kota Medan. Dimulai dari tampilan bagian depan puskesmas yang menarik dan indah seperti klinik swasta, sehingga masyarakat yang datang berobat merasa lebih nyaman.


"Ini tentunya bukan hal yang sulit, hanya sentuhan yang sederhana bisa membuat puskesmas kita lebih menarik dan nyaman. Kami akan terus mendorong untuk mewujudkannya termasuk meminta bantuan dari IKKESINDO Sumut dengan membuat roadmapnya", jelas Rico Waas. 


Dalam kesempatan itu, 

Sebelumnya, Ketua IKKESINDO Sumut Azwan Hakmi Lubis yang hadir bersama pengurus  lainnya menyampaikan komitmen pihaknya untuk bersinergi dengan Pemko Medan dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan, baik di fasilitas pelayanan primer seperti puskesmas, maupun sekunder seperti rumah sakit daerah.


“Kami siap membantu agar RSUD Dr. Pirngadi dan RS Bachtiar Ja’far dapat memenuhi standar pelayanan kesehatan terbaik, baik dari sisi SDM, alat kesehatan, maupun sarana prasarana. Dua rumah sakit ini adalah kebanggaan Kota Medan, dan harus menjadi contoh pelayanan kesehatan berkualitas di daerah,” ungkap Azwan seraya juga akan membantu Pemko Medan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas. (don)

Forwakes Sumut dan RS Columbia Asia Gelar Seminar HAN Ke 61
| Senin, November 10, 2025

By On Senin, November 10, 2025


PATIMPUS.COM - Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara (Sumut) bersama Rumah Sakit Columbia Asia Medan, menggelar seminar Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 dengan tema ‘Piring Makanku, Cermin Gizi Seimbang Keluarga Indonesia’.


Ketua Forwakes Sumut, Mahbubah Lubis mengatakan, perayaan HKN bukan sekedar ritual tahunan, namun pengingat bahwa kesehatan merupakan pondasi penting, dalam membangun warga yang produktif, sejahtera dan berdaya saing.


“Tema tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana tantangan pola makan, gaya hidup, serta rendahnya literasi soal gizi masih menjadi isu serius di tengah masyarakat,” ujarnya di Aula Tosca Room RS Columbia Asia Medan, Senin (10/11/2025).


Mahbubah menegaskan, jika pemahaman tentang gizi seimbang bukan hanya untuk mencegah stunting atau obesitas, tetapi memastikan kualitas hidup keluarga Indonesia tetap optimal baik dari fisik, mental dan maupun daya pikirnya.


Selain itu, Direktur RS Columbia Asia Medan, DR dr Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., FISQua turut menekankan, gizi bukan hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, tetapi juga akan berpengaruh terhadap otak.


“Otak kita tidak akan bisa mampu, menerima masukkan input ilmu, kalau memang dari kebutuhan gizi saja kita tidak terpenuhi. Gizi terlalu berlebihan tidak baik dan terlalu kurang juga tidak baik. Sehingga bagaimana kita bisa memiliki gizi yang seimbang itu,” ucapnya.


Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Aziz Rahman Muis, M.Ked(PD), Sp.Pd menyampaikan bahwa gizi seimbang, dikatakan seimbang kalau misalnya apa yang dikonsumsi, harus sama dengan aktivitas yang dilakukan.


“Kalau misalnya lebih banyak makanan atau gizi yang masuk ke tubuh kita dari pada yang keluar, berarti outputnya bisa menyebabkan masyarakat menjadi obesitas maupun kegendutan,” tuturnya.


Namun, dikatakannya, apabila misalnya gizi yang masuk sedikit, tapi aktivitas yang dilakukan masyarakat banyak, bisa menyebabkan kekurusan juga pada tubuhnya.


“Makanya saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kecukupan gizi kita itu, harus disesuaikan sama kebutuhan tubuh dan aktivitas  yang kita lakukan seharian,” katanya.


Seminar ini juga diisi oleh narasumber Fenti Adfrida Yanti Saragih, AMG selaku Pengelola Program Gizi Dinkes Kota Medan dan dr. Winra Pratita, M.Ked(Ped), SpA(K) anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut.


Di sisi lain, Mahbubah juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada RS Columbia Asia Medan atas kolaborasi ini dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan perilaku hidup sehat.


"Terimakasih juga kami ucapkan kepada BPJS Kesehatan, Pemko Medan, dan Alfamidi atas dukungannya di seminar kali ini. Semoga ke depan kita dapat terus meningkatkan sinergi dalam menyebarluaskan edukasi kesehatan, khususnya kepada generasi muda," ujar Mahbubah.


Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi wadah berbagi ilmu, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun budaya hidup sehat yang dimulai dari keluarga dan komunitas lokal.


"Kolaborasi seperti ini adalah fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing. Kami berharap semangat ini terus berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan yang inspiratif dan berdampak nyata," tutupnya. (don)


Dinkes Medan Gelar HKN Ke 61,   Forwakes Juara Lomba Tulis
| Sabtu, November 08, 2025

By On Sabtu, November 08, 2025



PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun, dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan aksi donor darah kader posyandu se-Kota Medan di Lapangan Merdeka, Jalan Balai Kota, Kecamatan Medan Barat. 


Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas turut hadir dan mengapresiasi, atas  terselenggaranya kegiatan CKG kader posyandu Kota Medan dan seluruh pihak yang berperan dalam kegiatan pada hari ini.


"Alhamdulillah, ini adalah wujud nyata dan sinergi antara Pemerintah Kota Medan dan masyarakat, dalam upaya mewujudkan Kota Medan yang sehat, energetik, dan produktif," ujarnya kepada Wartawan, Sabtu (8/11/2025). 


Peran kader posyandu, dijelaskan Rico,  penting dalam menjaga kesehatan masyarakat mulai dari tingkat paling kecil, khususnya dalam mengawasi tumbuh kembang anak, pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan bayi.


"Rekan kader posyandu adalah pejuang di masyarakat hingga tingkat terdalam yang ada di Kota Medan. Kita selalu mendambakan Kota Medan yang sehat, tumbuh kembangnya masyarakat dimulai dari anak-anak hingga sampai dewasa itu baik," tuturnya. 


Kader Partai Nasdem itu mengatakan, yang bisa menentukan bagaimana Kota Medan menjadi kota yang sehat, layak anak dan tumbuh kembangnya baik, tidak lagi ada stunting, ibu dan bayi lahir dalam keadaan sehat, salah satunya adalah rekan kader posyandu. 


Rico menegaskan harapannya agar Kota Medan bisa melindungi masyarakatnya dari segala penyakit. Sehingga ia minta kepada kader posyandu untuk tetap berjuang dan tetap semanga, dalam menjaga kesehatan masyarakat yang ada di kota Medan.


"Semoga upaya kita dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi seluruh warga Kota Medan dan ini adalah bukti bahwa, kesehatan merupakan dasar penting dalam membangun kota yang maju dan berkelanjutan," ucapnya. 


Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Irliyan Saputra Sp.OG mengatakan dalam rangka HKN ke-61, Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan beberapa kegiatan pada hari ini.


"Kita mengadakan CKG yang diikuti hampir 500 orang, kemudian launching Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas di Kota Medan dan pengumuman puskesmas pemenang Sepekan Mengejar Imunisasi (Penari)," katanya.


Lomba Tulis


Sebelumnya Dinkes Medan menggelar lomba tulis bagi para jurnalis di bidang kesehatan terkait HAN Ke 61. Ada pun para pemenang adalah, Juara I Laila Azizah dari Sumut Pos denhan judul “Nayra dan Kenangan Pneumonia: Ketika Pilihan Imunisasi Menjadi Penyelamat”.


Juara II Yunan Siregar dari Metrojurnal, dengan Judul “Bu Taing Si Kader Posyandu, Jejak Kecil dengan Sejuta Makna”.


Dan Juara III, Mahjijah Ozy dari Analisadaily, dengan Judul “Proteksi Sejak Dini dari Serangan Virus dan Bakteri, Niken: Imunisasi Adalah Hak Anak dan Kewajiban Ibu”.


Semua pemenang dari Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumut, dan masing-masing mendapatkan hadiah uang tunai dan piagam penghargaan. (don)

Sejak 1 Oktober, 127 Pasien Telah Manfaatkan UHC di RS Haji Medan
| Kamis, November 06, 2025

By On Kamis, November 06, 2025


PATIMPUS.COM - Progam Universal Health Coverage (UHC) Prioritas dengan nama Program Berobat Gratis (Probis) Sumut Berkah sudah berjalan selama satu bulan, sejak pertama kali dapat dimanfaatkan masyarakat dari 1 Oktober 2025 hingga 1 November 2025. 


Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati SSi Apt MKes, mengungkapkan, pelaksanaan program UHC Prioritas di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sumut.


 "Saat ini pelaksanaan UHC di RSU Haji berjalan lancar, khususnya bagi pasien-pasien rawat inap. Walaupun ada beberapa kendala dan kendala tersebut sampai saat ini masih bisa diatasi," ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/11/2025). 


Lebih lanjut, Sri mengatakan program unggulan milik Gubernur Sumut Bobby Nasution tersebut, telah dimanfaatkan ratusan masyarakat. 


"Masyarakat ataupun pasien yang telah memanfaatkan fasilitas UHC Prioritas, di RSU Haji Medan selama bulan Oktober 2025 sebanyak 127 orang," tuturnya.


Terkait ketersediaan kamar rawat kelas tiga, Sri mengaku bahwa kamar rawat tersebut selalu penuh, namun pihaknya turut dapat mengantisipasi persoalan tersebut. 


"Ruang rawat inap kelas tiga memang selalu penuh, untuk itu antisipasi kami adalah menaikkan atau menitipkan pasien ke kelas yang diatasnya dan menyediakan ruangan transit sementara," ucapnya. (don)

RSUD dr Pirngadi Medan Gelar Seminar Ilmiah Bahas Kesehatan Mental dan Bahaya Bullying
| Rabu, November 05, 2025

By On Rabu, November 05, 2025


PATIMPUS.COM - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61 dan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025, RSUD dr. Pirngadi Medan menyelenggarakan Seminar Ilmiah Kesehatan bertema “Kesehatan Mental dan Dampak Bullying”, Kamis (23/10/2025).


Kegiatan ini diadakan di Aula RSUD dr. Pirngadi Medan dan dihadiri oleh peserta dari Dinas Kesehatan Kota Medan, RSUD dr. Pirngadi Medan, serta RSUD H. Bachtiar Djafar Medan.


Seminar menghadirkan dua narasumber utama, yaitu dr. Mawar Gloria Tarigan, SpKJ (K) — Ketua SMF Psikiatri RSUD dr. Pirngadi Medan — dan Terendienta Pinem, M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis RSUD H. Bachtiar Djafar Medan. Keduanya membahas berbagai aspek psikologis dan sosial terkait dampak bullying, serta pentingnya peran lingkungan dalam menjaga kesehatan mental individu.


Dalam paparannya, dr. Mawar Gloria Tarigan menekankan bahwa bullying tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga menimbulkan luka psikologis mendalam.


“Bullying adalah bentuk kekerasan psikologis yang dapat memicu stres, kecemasan, hingga depresi. Karena itu, penting bagi keluarga, sekolah, dan lingkungan kerja untuk menciptakan ruang aman bagi setiap individu,” ujar dr. Mawar.


Sementara itu, Terendienta Pinem, M.Psi., Psikolog menyoroti aspek psikologi perkembangan dan pentingnya deteksi dini pada korban perundungan. Ia menjelaskan bahwa trauma akibat bullying dapat menghambat kemampuan sosial dan emosional seseorang jika tidak ditangani dengan tepat.


“Perlu pendekatan empatik dan suportif, bukan hanya bagi korban, tetapi juga pelaku, agar siklus kekerasan psikologis ini bisa dihentikan. Pendampingan dari psikolog dan tenaga kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting,” jelas Terendienta.


Acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan yang diwakili oleh dr. Pocut, yang dalam sambutannya mengapresiasi langkah RSUD dr. Pirngadi dalam menyelenggarakan kegiatan ilmiah yang relevan dengan tantangan sosial saat ini.


“Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan masyarakat. Edukasi seperti ini penting agar tenaga kesehatan memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap masalah psikologis pasien,” tutur dr. Pocut.


Seminar berjalan interaktif, diwarnai dengan sesi tanya jawab dan diskusi mendalam seputar strategi pencegahan bullying di lingkungan kerja dan layanan kesehatan. Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan hingga akhir acara.


Melalui kegiatan ini, RSUD dr. Pirngadi Medan berharap dapat memperkuat sinergi antarinstansi kesehatan dalam meningkatkan literasi masyarakat mengenai kesehatan mental serta membangun lingkungan sosial yang lebih inklusif dan bebas perundungan.


 “Kami ingin mengingatkan bahwa kesehatan mental adalah hak setiap orang. Dengan memahami dampak bullying, kita semua dapat berperan aktif menciptakan lingkungan yang sehat dan penuh empati,” tutup dr Mawar Gloria Tarigan. (rel)

Dirut Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti "Kebut" Pendapatan dengan Tekan Losses
| Sabtu, November 01, 2025

By On Sabtu, November 01, 2025


PATIMPUS.COM - Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi Ardian Surbakti "mengebut" pendapatan perusahaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara  (Pemprovsu) itu dengan "menekan" losses (kehilangan air).


"Kehilangan air  yang sekitar 38% ini harus kita perkecil," ujar Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti, Jumat (31/10/2025).


Lebih jauh Ardian Surbakti mengatakan untuk meminimalkan tingkat kehilangan air adalah dengan melakukan rehab pipa dinas yang sudah rawan kebocoran terutama pada daerah yang kondisi pipa dinasnya selalu tergenang air parit sehinga kebocoran tidak terlihat dan demi menjaga kualitas air ke pelanggan.


Selain itu dikatakannya kepada seluruh cabang pemasaran dan Kabag Jaringan dan Divisi Penanggulangan Kehilangan Air (PKA)  diharapkan lebih giat lagi dalam mencari dan menanggulangi kebocoran fisik maupun non fisik.


Dikatakannya untuk "menekan" losses dapat juga dilakukan dengan meningkatkan penggantian meter bermasalah dengan memberdayakan bagian pengawasan yang tugasnya melakukan kontrol dan monitoring dengan secara data dan faktanya di lapangan, dengan menindaklanjuti permasalahan yang dijumpai.


Kata Ardian Surbakti selain mengganti meter bermasalah  untuk "menekan" losess juga dilakukan mengganti ataupun merehab pipa dan melakukan verifikasi meter produksi selain itu senantiasa melakukan patroli pipa bocor dan evaluasi meter air yang kadaluarsa.


Selanjutnya dikatakan kerja tim cek ulang pemakaian air pelanggan perlu dimaksimalkan dengan melibatkan tim PKA cabang.


Menurut Ardian Surbakti tingkat losses kehilangan air per Agustus 2025 sekitar 38% itu akan diupayakan secara terus menerus untuk dilakukan penurunan secara serius. "Semoga ini dapat "ditekan" terus sehingga losses menurun setiap tahunnya," ujar Ardian Surbakti.


Diuraikan Ardian Surbakti tidak dipungkiri penyebab terjadinya losses diantaranya adanya sambungan liar (illegal connection) langsung dari pipa distribusi ke rumah pelanggan langsung tanpa melalui meter (by pass), oleh karena itu kata Ardian Tirtanadi saat ini sedang gencar "menekan" losses dari sambungan illegal melalui tim cabang - cabang.


"Jika kedapatan nanti dan terbukti pelanggan melakukan sambungan pipa secara illegal maka kami terpaksa membawa ke jalur hukum," ungkap Ardian Surbakti.


Dijelaskannya saat ini Perumda Tirtanadi memiliki 20 cabang pelayanan terdiri dari zona 1 dengan 14 cabang pelayanan di Kota Medan termasuk Sibolangit dan Berastagi, kemudian zona 2 dengan 6 cabang pelayanan di beberapa Kabupaten Sumatera Utara, dengan jumlah pelanggan kedua zona tersebut per September 2025 berjumlah 524.283 pelanggan.


Sampai dengan Triwulan III 2025 jumlah produksi kata Ardian Surbakti dari 22 Instalasi Pengolahan Air (IPA) keseluruhan zona 1 dan 2 pada bulan September produksi air yang dihasilkan adalah sebesar 20.817.666 m³ (8.091 liter/detik), dengan total pendapatan s/d September 2025 sebesar Rp 669 Miliar lebih dengan pengeluaran untuk biaya operasional sebesar Rp. 582 Miliar lebih, dengan demikian sampai dengan Triwulan III 2025 ini Perumda Tirtanadi telah mencatatkan Laba sebesar +/- Rp. 87 Miliar lebih (sebelum pajak).


" Tirtanadi telah memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Pemprovsu pada Tahun 2024 sebesar Rp 35 Miliar,"ujar Ardian Surbakti yang juga Ketua Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PD. Perpamsi) Sumut.


Ardian Surbakti juga menyampaikan bahwa Perumda Tirtanadi dalam mengelola perusahaan tetap menjalankan fungsi sosial seperti adanya kategori tarif yang  disubsidi oleh Tirtanadi.


Di tempat terpisah  Dewan Pengawas Perumda Tirtanadi Andi Atmoko Panggabean menyambut baik rencana Dirut Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti dalam upaya "menekan" losses (kehilangan air) agar menambah PAD Pemprovsu.


"Rencana Dirut dalam menekan losses sangat baik sehingga bisa menambah peningkatan  PAD ke Pemprovsu," ujar Andi Atmoko Panggabean, Sabtu (1/11/2025).


 Andi Atmoko sangat mengapresiasi upaya manajemen (Direksi) Perumda Tirtanadi dalam menekan angka kehilangan air / losses dengan berbagai upaya baik dari segi teknis maupun non teknis/administrasi. (rel/don)

M Arif Tanjung Gelar Dialog Bersama Pelajar Kota Medan
| Jumat, Oktober 31, 2025

By On Jumat, Oktober 31, 2025


PATIMPUS.COM - Untuk mewujudkan makna dari peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 97 tahun kepada generasi muda saat ini, Tokoh Masyarakat M Arif Tanjung menggelar edukasi melalui Dialog Bersama Pelajar Kota Medan di Warkop Apa Adanya Jalan Menteng VII nomor 77 Kecamatan Medan Denai Kota Medan, Jumat (31/10/2025) sore.

‎Dialog yang dihadiri siswa-siswi dari SMAN 2 dan SMAN 5 Medan ini bertajuk 'Bangkit dan Berprestasi' mengangkat tema 'Peran Pemuda Di Era Digital'. 

‎Selain adakan dialog, M. Arif Tanjung juga membagi-bagikan puluhan bingkisan peralatan sekolah berupa tas, buku, pena, dan botol minum kepada para siswa.

‎" Ya, Alhamdulillah.. Dialog bersama Pelajar Kota Medan dari SMAN 2 Medan dan SMAN 5 Medan ini sengaja saya lakukan pada saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun dengan tujuan awal kita mengedukasi para siswa-siswi dalam memaknai peringatan bersejarah Sumpah Pemuda ini agar mereka generasi muda mengingat perjuangan tokoh-tokoh muda era perjuangan dahulu, dan menjadi pemantik mereka untuk lebih bersemangat belajar sebagai jalan perjuangan mencapai cita-cita," ungkap M. Arif Tanjung kepada awak media usai acara.

‎"Alhamdulillah di peringatan hari Sumpah Pemuda ini saya mendapat rezeki dan bisa berbagi kepada puluhan siswa SMAN 2 dan SMAN 5 Medan. Nilai materinya mungkin tidak seberapa namun esensinya ini adalah sebagai pemantik agar mereka ingat perjuangan tokoh-tokoh muda dahulu dan mereka bisa lebih giat lagi belajar menggapai cita-cita," tambah Arif Tanjung yang juga sosok pemuda Pemerhati Sosial.

‎Dengan Momentum peringatan Sumpah Pemuda ini, Arif Tanjung juga berharap kegiatan tersebut juga menjadi wadah komunikasi antara generasi muda dan tua dapat terbangun diluar sekolah sembari menikmati kopi. 

‎Sehingga, sambungnya lagi. Ada kesamaan makna dalam memahami peristiwa yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat saat ini.

‎"Kita juga menghidangkan makan dan minum untuk anak anak yang hadir pada saat memberikan materi pelatihan terkait bagaimana menyikapi perkembangan era digitalisasi saat ini untuk kedepannya," terang Arif Tanjung. (Soni)


Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis