Subuh Keliling PKS Medan Maimun,Ustadz Son Ajak Muda Mudi Bersihkan Hati
| Sabtu, Mei 01, 2021

By On Sabtu, Mei 01, 2021


PATIMPUS.COM - Sebagai partai Islam rahmatan lil 'alamin, Dewan Pengurus Cabang Partai Keadilan Sejahtera (DPC PKS) Medan Maimun, menggiatkan program-program pembinaan dakwah. Tidak saja untuk kader dan simpatisan tapi terbuka buat masyarakat selama bulan Ramadhan, diantaranya Tasqif Ramadhan dan Subuh Keliling (Suling) Ramadhan.


Suling DPC PKS Medan Maimun yang diadakan di Masjid Jami' Aur pada Sabtu (1/5/2021) Subuh, menghadirkan Ustadz Son Haji Harahap SAg yang pernah mengajar di Kampung Aur.


Ustadz Son mengajak para jama'ah untuk bermuhasabah dan memanfaatkan sebaik-baiknya Ramadhan tahun ini untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati seperti iri, dengki,hasad, dan sombong.


Dengan mengutip firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Asy-syams ayat : 9-10, Sungguh beruntung orang yang menyucikan hatinya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." Ustad Son menjelaskan, bahwa sangat beruntung orang-orang yang berusaha membersihkan hati (jiwa) nya pada bulan ramadhan ini dengan memperbanyak zikir dan sholat, perbanyak infaq dan shodaqoh, serta memperbanyak membaca Al-Qur'an. 


"Bapak/ibu sebagaimana firman Allah dalam Qur'an Surat As-Syam ayat 9-10 berbunyi : Sungguh beruntung orang-orang yang membersihkan hati dan jiwanya pada ramadhan ini dengn zikir dan sholat, dengan perbanyak Infaq dan shodaqoh, dan perbanyak baca qur'an. Kalau hati sudh bersih, jangan dikotori lagi nanti kita termasuk orang-orang yang merugi." jelas Ustad Son yang juga kader PKS.


Ketua DPC PKS Medan Maimun Ismalik SyahputraSE menjelaskan kegiatan suling ini merupakan agenda pembinaan DPC PKS Medan Maimun buat pengurus, kader dan simpatisan PKS yang bergerak dari masjid ke masjid yang ada di wilayah Medan Maimun selama ramadhan.


Kegiatan Suling juga sebagai media dakwah bersama dengan masyarakat sebagai wujud PKS sebagai pelayan di tengah masyarakat. Tidak saja monoton sebagai partai politik, tetapi PKS hadir di tengah masyarakat sebagai media dakwah berusaha mengajak masyarakat serta anak-anak muda yang ada di wilayah Medan Maimun khususnya Kampung Aur untuk berbarengan belajar menanamkan rasa cinta kepada Allah Swt.


"Jadi PKS bukan saja partai politik yang hanya sibuk dan monoton saat pesta perpolitikan seperti pemilu, pilkada tapi PKS sedang berusaha menjadi partai politik yang hadir di tengah masyarakat sebagai media dakwah buat anak-anak muda agar mereka bisa kita bina untuk mengenal Allah dan Ilmu agama." Jelas Ismalik.


Ismalik juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Badan Kenaziran Masjid Jami' Aur yang sudah menerima DPC PKS Medan Maimun melaksanakan Suling di Masjid Jami' Aur serta berharap agar kiranya masyarakat yang puya anak remaja dapat mengarahkan anaknya bergabung di PKS agar bisa dibina dalam ilmu agama sehingga menjadi generasi yang cinta kepada Allah Swt.


Sementara itu Ketua Badan Kenaziran Masjid Jami' Aur St. Fazli menyampaikan terimakasihnya kepada PKS Medan Maimun yang telah sudi bersilaturahmi ke Masjid Jami' Aur dan berharap kegiatan dakwah PKS seperti suling ini dapat ditingkatkan lagi sehingga PKS bisa maju dan semakin dekat dengan masyarakat.

Acara yang dihadiri oleh puluhan kader dan simpatisan PKS serta masyarakat Kampung Aur. Juga turut hadir, Ketua Badan Pembina Cabang PKS Isharianto Sinambela, Ketua Dewan Pengurus Ranting PKS Kelurahan Aur Suwandi Syahputra dan Ketua Badan Kenaziran Masjid Jami' Aur St Fazli. (son)

Warung Ini Kembalikan Duit Ratusan Juta Yang Ditinggal Pemiliknya
| Sabtu, Mei 01, 2021

By On Sabtu, Mei 01, 2021


Illustrasi


PATIMPUS.COM - Jika kita makan berdua dengan teman di sebuah rumah makan atau restoran, wajar saja membayar sampai ratusan ribu rupiah. Tapi bagaimana jikalau kita sampai membayar hingga ratusan juta rupiah? Ronaldo saja tak sampai segitu biaya makannya.


Peristiwa langka ini pernah terjadi di sebuah tempat jajanan malam di pinggir jalan Kota Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Seorang pengunjung, sebut saja namanya Wijaya, sempat pusing tujuh keliling dan nyaris saja stress.


Pasalnya, dia hampir saja kehabisan uang senilai ratusan juta rupiah di warung tempat dia makan. Padahal jika dihitung harga makanan dan minuman yang dikonsumsinya bersama temannya, biayanya tak sampai Rp 100 ribu.


"Dia sama kawannya makan nasi goreng dua porsi pakai tambah dan jus dua gelas," sebut Ardi, kasir di jajanan malam yang terletak di Jalan Pemuda Medan, kepada wartawan, Jumat (30/4/2021) Malam.


Ditambah pria yang akrab dipanggil Pak Haji ini, tamu itu tidak keberatan membayar makanannya berapa pun itu setelah dihitung pelayan. Setelah membayar dia langsung pergi. 


"Tidak ada komplen. Setelah bayar dia langsung pergi sama temannya. Seperti terburu-buru, gitu," sebut Pak Haji, yang mengaku belum pernah menginjakkan kakinya di Tanah Suci Mekkah ini.


Kehebohan mulai terjadi beberapa menit kemudian setelah tamu tersebut, sebut saja namanya Wijaya, pergi dari warung pinggir jalan itu dengan mobilnya. Pasalnya, seorang pelayan menemukan sebuah tas hitam di meja nomor 2 dalam.


"Ketika dikejar, mobil tamu itu sudah menjauh. Tas itu diserahkan ke saya. Biasanya kalau tertinggal, pasti tamunya balik lagi. Kami tidak memeriksa isinya," terang Ardi yang mengaku mendapat gelar haji dari karyawan karena kerap memakai peci haji.


Benar saja. Beberapa menit kemudian, pria turunan Tionghoa itu kembali dan menanyakan tas hitam miliknya. Setelah memastikan itu milik Wijaya, Pak Haji pun menyerahkan tas itu ke Wijaya. Setelah menerima tas itu, Wijaya pun memeriksa isi tasnya.


Pak Haji Ardi

Alangkah terkejutnya Pak Haji dan karyawan lainnya, karena di dalam tasnya berisi uang lembaran seratus ribu rupiah. Jumlahnya sangat banyak, hampir memenuhi isi tas itu yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.


Wijaya pun lega karena tak selembar pun uangmya ada yang hilang dan mengucapkan terima kasih kepada Pak Haji dan karyawan Nasi Goreng Pemuda tersebut.


Sebagai rasa terima kasihnya, Wijaya mengambil 10 lembar uang seratus ribuan dan diserahkan ke Pak Haji. Pak Haji sempat menolak karena itu sudah kewajibannya membantu orang lain. Namun Wijaya memaksa dan tetap menyerahkan uang Rp 1 juta ke Pak Haji.


Kali ini Pak Haji tak dapat menolak dan terpaksa menerima uang terima kasih itu dari Wijaya. Lalu uang itu pun dibagi-bagikan kepada seluruh karyawan di Nasi Goreng Pemuda tersebut. "Rezeki orang inilah," senyum Pak Haji yang mengaku sangat ingin pergi umroh atau berhaji.


Sayangnya tamu itu langsung pergi tanpa menyebutkan nama dan tempat tinggalnya.


"Untunglah kita yang dapat, kalau orang lain itu, lewatlah. Pecahkan rekor makan malam termahal di dunia," canda Iwin, karyawan nasgor tersebut. (don)

Pemprov Papua : Label Teroris Timbulkan Stigma Negatif Bagi Warga Papua
| Jumat, April 30, 2021

By On Jumat, April 30, 2021


PATIMPUS.COM - Pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD telah resmi menetapkan KKB Papua menjadi teroris. Namun penetapan itu disayangkan banyak pihak termasuk Komnas HAM RI. 

Terakhir, Pemerintah Provinsi Papua angkat bicara dan meminta Jakarta untuk meninjau kembali status teroris itu karena akan menimbulkan stigma baru bagi warga Papua.

Pemprov Papua pun mengeluarkan 7 poin pernyataan sikap terkait status teroris KKB Papua. Pernyataan sikap tersebut disebarluaskan oleh Juru bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, dengan 7 poin pernyataan sikap yakni:

1. Terorisme adalah konsep yang selalu diperdebatkan dalam ruang lingkup hukum dan politik, dengan demikian penetapan KKB sebagai kelompok teroris perlu untuk ditinjau dengan seksama dan memastikan obyektifitas negara dalam pemberian status tersebut.

2. Pemerintah Provinsi Papua sepakat bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai bagian dari KKB adalah perbuatan yang meresahkan, melanggar hukum serta menciderai prinsip-prinsip dasar HAM.

3. Pemerintah Provinsi Papua meminta kepada Pemerintah Pusat dan DPR RI agar melakukan pengkajian kembali menyoal penyematan label terhadap KKB sebagai teroris. Kami berpendapat bahwa pengkajian tersebut harus bersifat komprehensif dengan memperhatikan dampak sosial, dampak ekonomi dan dampak hukum terhadap warga Papua secara umum.

4. Pemerintah Provinsi Papua mendorong agar TNI dan Polri terlebih dahulu untuk melakukan pemetaan kekuatan KKB yang melingkupi persebaran wilayahnya, jumlah orang dan ciri-ciri khusus yang menggambarkan tubuh organisasi tersebut. Hal ini sangat dibutuhkan, sebab Pemerintah Provinsi Papua tidak menginginkan adanya peristiwa salah tembak dan salah tangkap yang menyasar penduduk sipil Papua.

5. Pemerintah Provinsi Papua juga berpendapat bahwa pemberian label teroris kepada KKB akan memiliki dampak psikososial bagi Warga Papua yang berada di perantauan. Hal ini ditakutkan akan memunculkan stigmatisasi negatif yang baru bagi Warga Papua yang berada di perantauan.

6. Pemerintah Provinsi Papua juga berpendapat bahwa Pemerintah Pusat sebaiknya melakukan komunikasi dan konsultasi bersama Dewan Keamanan PBB terkait pemberian status teroris terhadap KKB.

7. Pemerintah Provinsi Papua menyatakan bahwa Rakyat Papua akan tetap dan selalu setia kepada NKRI, sehingga kami menginginkan agar pendekatan keamanan (security approach) di Papua dilakukan lebih humanis dan mengedepankan pertukaran kata dan gagasan bukan pertukaran peluru.

Komnas HAM Khawatir Kekerasan Meningkat Pasca Status Teroris KKB Papua
| Kamis, April 29, 2021

By On Kamis, April 29, 2021

 


PATIMPUS.COM - Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) RI sangat kuatir atas kemungkinan eskalasi kekerasan, setelah penetapan status teroris untuk kelompok perlawanan bersenjata (KKB) di Papua.

Dalam rilisnya yang diterima wartawan, Kamis (29/4/2021), Ketua Komnas HAM RI, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan pihaknya tentu saja mengutuk keras berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan bersenjata, baik yang ditujukan kepada orang sipil mau pun kepada aparat keamanan.

"Seruan tokoh agama dan masyarakat Papua yang disampaikann ke Komnas HAM selama ini selalu menginginkan penyelesaian damai agar masyarakat Papua bisa hidup aman dan meneruskan pembangunan daerah mereka yang sangat tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia. Suara perdamaian dari para tokoh masyarakat itu sudah kami sampaikan di dalam berbagai kesempatan kepada Presiden Joko Widodo, pimpinan Polri-TNI dan pejabat pemerintahan lainnya," sebut Ahmad Taufan Damanik.

Taufan menjelaskan, pendekatan keamanan yang dilakukan selama ini, belum berhasil dan masih menyisakan banyak catatan kekerasan dan pelanggaran HAM, baik dari aparat mau pun dari kelompok bersenjata yang ingin merdeka. 

"Karena itu, di dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan pihak pemerintah sudah kami sampaikan keinginan untuk mengkaji ulang pendekatan keamanan yang selama ini belum berhasil dengan lebih mengedepankan jalan damai dan pendekatan kesejahteraan," jelasnya.

Komnas HAM bahkan sudah mengambil inisiatif untuk membangun dialog dengan berbagai kelompok di Papua dan berencana akan semakin mengintensifkan jalan damai tersebut. Inisiatif ini disambut baik oleh pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah. 

"Namun, kebijakan baru yang mengubah status KKB menjadi organisasi teroris, kami kuatirkan akan mengubah situasi sosial politik di Papua menuju jalan buntu penyelesaian yang damai tersebut," pungkasnya.

Selanjutnya, Ahmad Taufan Damanik mengatakan, mendesak organisasi masyarakat Papua yang melakukan gerakan bersenjata untuk menghentikan aksi-aksinya dan menempuh jalan damai bagi penyelesaian masalah Papua yang lebih bermartabat dan manusiawi. Tindakan-tindakan kekerasan akan semakin menjauhkan tujuan damai di Papua dan pembangunan yang sangat diharapkan rakyat Papua. Tindakan kekerasan juga menambah daftar Panjang penderitaan rakyat Papua.

"Didukung tokoh-tokoh masyarakat dan agama, Komnas HAM RI akan terus melakukan pemantauan atas kemungkinan meningkatnya pelanggaran HAM di Papua. Kami juga mengajak seluruh aktifis hak asasi manusia dan tokoh masyarakat sipil  secara aktif memperjuangkan Papua agar bebas dari kekerasan serta mendorong penegakan hukum yang adil dan transparan," sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga kembali mengingatkan janji Presiden Joko Widodo untuk segera menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM yang berat, Wamena-Wasior dan Paniai mau pun kasus-kasus lainnya sehingga penegakan hukum dan keadilan benar-benar dirasakan masyarakat Papua.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menko Polhukam, Mahfud MD, mengubah status Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menjadi berstatus teroris Papua, karena menganggap melakukan teror terhadap warga sipil, tokoh agama dan aparat TNI-Polri. Puncak melabelkan teroris kepada KKB Papua ketika Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjend TNI I Putu IGP Dani Nugraha Karya, gugur ditembak KKB Papua. (don)

Isi Bulan Ramadhan, Anak Kampung Sejahtera Ikuti Pesantren Kilat
| Kamis, April 29, 2021

By On Kamis, April 29, 2021



PATIMPUS.COM - Puluhan anak Kampung Sejahtera Medan Petisah mengisi waktu di bulan Puasa dengan mengikuti Pesantren Kilat Ramadhan 1442 H yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (PPPKS) selama 3 hari, mulai dari tanggal 29 April hingga 2 Mei 2021 di lapangan Serbaguna Kampung Sejahtera, Jalan H Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah. 


Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Kelurahan Petisah Tengah dan Komunitas Turun Tangan Medan, serta didukung oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Eksplore Sumatera, Vertical Rescue, dan Prima DMI Sumut, Cambridge Condominium, Raja Ekspres, serta seluruh warga Kampung Sejahtera.


Camat Medan Petisah, Agha Novrian STTP mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh PPPKS dan panitia penyelenggara untuk anak-anak Kampung Sejahtera, berupa pesantren kilat yang dapat menanamkan pemahaman agama dan meningkatkan keimanan di bulan Ramadan yang berkah ini. 


"Sekolah belum bisa melakukan tatap muka, dengan adanya kegiatan ini anak-anak bisa semi bersekolah. Harapannya kepada adik-adik agar mengikuti acara selama 3 hari kedepan ini dengan baik, saling akrab mengakrabkan, dapat menjadi duta penerapan protokol kesehatan" ujarnya.


Aminurasid mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah membantu menyukseskan acara ini, dan terimakasih juga kepada relawan dan panitia semoga kedepan kolaborasi ini akan terus berjalan dan pesantren kilat ini menjadi agenda tiap tahunnya. Kegiatan ini juga untuk mengedukasi anak-anak kampung sejahtera dan mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat di bulan Ramadan.


"Terimakasih juga kami sampaikan kepada Kabareskrim Polri Bapak Agus Andrianto, Bang Ismail Pong yang telah memberikan sedekah Alquran kepada anak-anak Kampung Sejahtera, Raja Ekspres, dan semua donatur yang telah membantu demi terlaksananya kegiatan pesantren kilat Ramadhan 1442 Hijriyah," tuturnya.


Selaku Ketua Komunitas Turun Tangan Medan, Fika Amelia Efendi tidak menyangka kegiatan ini bakal terselenggara dengan megah dan meriah. 


"Kami berharap nantinya adik-adik dapat mengikuti kegiatan ini hingga akhir. Dan diakhir acara nanti, peserta terbaik akan dinobatkan menjadi santri dan santriwati terbaik" harapnya.


Kegiatan pesantren kilat Ramadan ini dilaksanakan dengan konsep alam, yang diselenggarakan di bantaran Sungai Babura dengan menggunakan tenda. Selain belajar mengaji dan salat berjamaah, mereka juga melakukan sahur dan buka bersama. Hal ini untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan keakraban anak-anak kampung sejahtera. (son)

Akhirnya KKB Papua Dilabeli Teroris
| Kamis, April 29, 2021

By On Kamis, April 29, 2021

 


PATIMPUS.COM - Memburuknya situasi di wilayah Kabupaten Puncak, Papua, dengan banyaknya warga sipil dan aparat yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),  membuat pemerintah bertindak tegas.


Melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, para KKB resmi dinyatakan sebagai kelompok teroris.


Mahfud MD mengatakan bahwa organisasi atau KKB yang melakukan kekerasan di Papua dikategorikan sebagai teroris.


“Guna menangani tindakan-tindakan kekerasan yang muncul belakangan ini di Papua, maka pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan teroris,” ujarnya.


Hal tersebut disampaikan Menko Polhukam dalam konferensi pers terkait peristiwa atau eskalasi tindak kekerasan yang terjadi di Papua dalam beberapa hari terakhir ini, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Kamis (29/4/2021).


Menurut Mahfud MD, kelompok sipil bersenjata di Papua dikategorikan sebagai teroris, berdasarkan ketentuan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.


“Di mana yang dikatakan teroris itu adalah siapa pun orang yang merencanakan, menggerakkan dan mengorganisasikan terorisme,” katanya, di channel YouTube Kemenko Polhukam RI.


Tak hanya itu, Mahfud MD juga menjelaskan bahwa terorisme merupakan setiap perbuatan yang menggunakan kekerasan, atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas.


Hal tersebut juga dapat menimbulkan korban secara massal atau kerusakan hingga  kehancuran terhadap objek vital yang strategis, terhadap lingkungan hidup, fasilitas publik atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, dan keamanan.


"Nah berdasarkan definisi yang dicantumkan di dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 tersebut, maka apa yang dilakukan oleh KKB dan segala nama organisasinya dan orang-orang yang berafiliasi dengannya adalah tindakan teroris," tuturnya.


Di sisi lain, sejalan dengan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo, Badan Intelijen Negara, Pimpinan Polri, TNI, Mahfud MD menyebut fakta bahwa banyak tokoh masyarakat, tokoh adat Papua, pemerintah daerah dan anggota DPRD Papua yang datang ke Pemerintah.


“Dalam hal ini ke Kantor Kemenko Polhukam menyatakan dukungan kepada Pemerintah Indonesia untuk melakukan tindakan yang diperlukan guna menangani tindakan-tindakan kekerasan yang muncul belakangan ini di Papua,” ucapnya. (pir)