Polisi Diminta Usut Kasus Pidana Pensiunan PTPN 2 di Helvetia
| Minggu, Januari 23, 2022

By On Minggu, Januari 23, 2022


PATIMPUS.COM - Sengketa tanah PTPN 2 yang berlokasi di Dusun I Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deli Sedang, Sumatera Utara telah ke ranah hukum setelah pensiunan perusahaan perkebunan tersebut membuat laporan pengaduan ke Polda Sumatera Utara (Sumut).

Aduan pelapor Masidi, kakek berusia 62 tahun itu, diterima dengan surat laporan STTLP/B/20/I/2022/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA, tertanggal 6 Januari 2022, yang melaporkan tentang peristiwa pidana UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 170 jo 406.

Sengketa tanah PTPN 2 itu telah menjadi konsumsi publik, bahkan Surya Adinata SH MKn selaku Ketua LBH Gelora Surya Keadilan pun mengikuti perkembangan kasusnya.

"Sangat disayangkan sengketa tanah PTPN 2 di Dusun I Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deliserdang harus memasuki ranah hukum, terkait pelanggaran pidana," ungkap Surya Adinata ketika diminta komentarnya oleh awak media, Sabtu (22/1).

Karena telah terjadi dugaan pelanggaran hukum di objek tanah PTPN 2, aparat hukum wajib menelusuri pengaduan pelapor Masidi.

"Kita harap, aparat jajaran Polda Sumut bertugas secara profesional dalam menangani pelaporan pensiunan PTPN 2 tersebut. Kita minta diusut kasus pidananya hingga tuntas," beber mantan Direktur LBH Medan.

Sekretaris Taruna Merah Putih Sumut ini menyampaikan, semua warga negara Indonesia berhak memperoleh kepastian dan keadilan hukum sesuai Undang-undang yang berlaku. 

"Di mata hukum semua itu sama. Oleh karena itu, siapa pun tak terkecuali para pensiunan PTNP 2 memiliki hak keadilan dimata hukum," ucapnya. (*)

IAKMI Sumut : Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Minim Sosialisasi
| Minggu, Januari 23, 2022

By On Minggu, Januari 23, 2022


PATIMPUS.COM - Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Indonesia Cabang Sumatera Utara (IAKMI Cabang yang), Destanul Aulia, menyatakan bahwa permintaan pelaksanaan pendidikan tatap muka (PTM) sudah menjadi pilihan sebagian besar  masyarakat terutama para kaum ibu.

Hal ini  karena dampak negatif dari pembelajaran secara daring yang sudah  dirasakan seperti bertambahnya beban  rumah tangga dalam membantu proses pendidikan di rumah dan beban ekonomi yang semakin berat. 

Namun disatu sisi sebutnya periode  pandemik ini masih sedikit yang dapat dipelajari terutama yang berhubungan dengan tingkat  kesadaran masyarakat pada  aktivitas kesehatan masyarakat, berupa promotif dan preventif di kalangan masyarakat. 

Lanjut Destanul Aulia, bahwa rendahnya kesadaran masyarakat saat ini karena  desain program kesehatan masyarakat itu sendiri yang belum efektif untuk mendorong kesadaran masyarakat.

Katanya ini terbukti karena masih belum yakinnya masyarakat terhadap pemberian vaksin kepada anak-anak sebagai suatu upaya dalam mendorong peningkatan imun pada anak.

"Artinya pemerintah masih cenderung memberikan upaya yang besar untuk kuratif terlihat  dari sisi anggaran dan program programnya yang sangat minim memberikan penyuluhan dan sosialisasi di sekolah ataupun kepada para ibu. Dan juga terlihat masih kurangnya respon  pentahelix dalam aktivitas ini," terangnya pada Minggu (23/1/2022).

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung soal munculnya kasus Nakes melakukan penyuntikan vaksin kosong kepada anak sekolah dasar (SD),  Destanul Aulia meminta agar pihak terkait  perlu mencari tahu apa motiv nakes yang memberikan vaksin kosong tersebut. 

"Apakah itu by desain atau tidak di sengaja. Jika itu by desain tentunya sangat mencoreng dunia kesehatan yang seharusnya patuh pada SOP dalam pemberian vaksin.  Dan juga sebaiknya penyelenggaraan vaksin juga seharusnya berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat," tegas Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM ) USU ini.

Sementara itu, berdasarkan informasi terakhir, kasus suntik vaksin kosong ini meski pelakunya (Nakes) sudah meminta maaf namun pihak kepolisian akan terus memproses kasus ini. (*)

Pemerintah Umumkan Dua Pasien Omicron Meninggal Dunia
| Sabtu, Januari 22, 2022

By On Sabtu, Januari 22, 2022


PATIMPUS.COM - Kementerian Kesehatan mencatat dua kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia. Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.

“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso.”ucap juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.

Hingga Sabtu (22/1) tercatat 3.205 penambahan kasus baru Covid-19, 627 kasus sembuh, dan 5 kasus meninggal akibat terpapar Covid-19. Kenaikan kasus baru konfirmasi merupakan implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omicron di Indonesia. Dimana sejak 15 Desember hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia

Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam antisipasi penyebaran Omicron di Indonesia, mulai dari menggencarkan 3T terutama di wilayah pulau Jawa dan Bali, peningkatan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, menggencarkan akses telemedisin, serta meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit.

Yang terbaru, Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan aturan baru untuk penanganan konfirmasi Omicron di Indonesia, yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.


“Melalui Surat Edaran ini, penanganan pasien konfirmasi Omicron sesuai dengan penanganan Covid-19, dimana untuk kasus sedang sampai berat dilakukan perawatan di rumah sakit, sementara tanpa gejala hingga ringan, difokuskan untuk Isolasi mandiri dan Isolasi Terpusat” jelas dr Nadia. (*)

Aisyiyah Sumut Serahkan Bantuan Bencana Mandailing Natal
| Jumat, Januari 21, 2022

By On Jumat, Januari 21, 2022


PATIMPUS.COM - Konsolidasi Pimpinan Wilayah Aisyiyah terus berlanjut. Untuk kawasan Tabagsel, konsolidasi organisasi berlangsung di Mandailing Natal (Madina) yang menjadi kabupaten ke-4 yang roadshow-kan PW Aisyiyah Sumut.

Tiga PD Aisyiyah sebelumnya adalah Padang Sidimpuan, Padang Lawas dan Tapanuli Selatan.  Untuk Rayon 1 Medan dan sekitarnya dilakukan konsolidasi untuk empat PD Aisyiyah, yakni Medan, Binjai, Deli Serdang dan Serdang Bedagai.

Di Panyabungan, Mandailing Natal yang disebut juga sebagai ‘serambi mekkah’ itu konsolidasi berlangsung di Komplek TK ABA Panyabungan. Hadir Pimpinan Harian, utusan Cabang dan Ranting yang seluruhnya berjumlah sekitar 50 peserta.

Konsolidasi di Panyabungan diawali kata pembukaan oleh Sekretaris PDA Netty Herawati yang menjelaskan diselenggarakannya konsolidasi dan berbagai informasi seputar PDA Madina. Sedangkan kata sambutan disampaikan Ketua PDA Madina Masrayani Siregar yang menjelaskan kondisi PDA Madina hari ini.

Jelas Masrayani Siregar, bagaimana pun pandemi Covid19 yang terjadi sangat memberi pengaruh pada aktifitas Aisyiyah di Mandailing Natal.  Covid19 nyaris membuat gerakan Aisyiyah menjadi sempit, katanya. Hampir dua tahun Aisyiyah Madina hanya melakukan kegiatan terbatas.

Masyarani Siregar juga menjelaskan seputar musibah bencana alam yang menimpa dua kawasan di Mandailing Natal, yakni Lingga Bayu  dimana ada TK ABA milik Aisyiyah yang terdampak parah akibat banjir. Kemudian bencana banjir juga menimpa kawasan Natal yang berada dipesisir pantai barat Sumatera Utara.

Untuk dua lokasi bencana yang menjadikan aset Aisyiyah di sana rusak, PW Aisyiyah Sumatera Utara menyampaikan dana taliasih masing-masing Rp 5 juta. Bantuan yang diserahkan oleh Ketua PW Aisyiyah Sumut Hj. Elynita diterima oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah Lingga Bayu dan Cabang Aisyiyah Natal.

Ketua PW Aisyiyah Sumut itu juga mengajak semua warga Aisyiyah untuk melakukan muhasabah diri sembari terus memperbaiki kualitas hidup menjadi muslim yang kaffah. Hj. Elynita juga meminta kepada warga Aisyiyah Madina untuk terus bekerja sekuat yang bisa dilakukan. Aisyiyah adalah pejuang, mulai dari pejuang pendidikan, pejuang sosial, pejuang ekonomi yang tangguh.’

Pada kesempatan itu, Hj, Elynita kembali menyampaikan potret pejuang Aisyiyah yang tangguh dan memiliki jasa besar terhadap bangsa, negara dan Muhammadiyah, yakni Prof. Siti Baroroh Baried. ” Sosok Baroroh Baried adalah sosok perempuan berkemajuan,” kata Elynita.

Sementara itu, Sekretaris PW Aisyiyah Sumatera Utara Dra. Zubaidah Pohan selain menyampaikan materi Administrasi Aisyiyah dan Media Digital Aisyiyah. Materi lain dijelaskan seputar Permendikbud No.30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dan RUU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) yang sedang menjadi isu nasional.

Zubaidah Pohan juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada warga Aisyiyah, terkhusus pimpinan Aisyiyah di semua level, seperti menjadi pribadi uswah hasanah di tengah masyarakat ( Ada Aturan yang harus diikuti), merapikan administrasi organisasi (surat menyurat dan kegiatan), meningkatkan keunggulan amal usaha, mempererat ukhuwah dan menjaga idealisme (Bangga Menjadi warga Aisyiyah).

Terkait dengan media digital, Zubaidah Pohan menjelaskan bahwa media sosial saat ini sudah menjadi sebuah keniscayaan dalam sebuah organisasi modern. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian Aisyiyah adalah, media sosial dengan platform : Wibesite, Digitalisasi data, pelaporan online, database organisasi termasuk pengelolaan IG, Tweeter, FB dan Youtube.

Sementara itu, Bendahara PW Aisyiyah Sumut Yuniar R. Yoga pada paparan administrasi keuangan, selain menjelaskan secara teknis administrasi juga berpesan kepada semua pelaku admisitrasi keuangan: . (1) Kebendaharaan adalah tugas Amanah dan Kejujuran, (2) bendahara bukan cuma pencatat dan penyimpan tapi juga perencana dan pengatur cashflow, (3) catat apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang dicatat, kerjakan hari ini jangan tunggu besok, (4) buat laporan secara rutin, bulanan, 3 atau 6 bulanan. Dan, (4)  verifikasi kepada ketua untuk disetujui serta lengkapi buku-buku keuangan dengan baik.

Konsolidasi sudah berlangsung untuk delapan Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Sumatera Utara. Selanjutkan konsolidasi akan berlangsung dibeberapa daerah lainnya. (*)

PT TPL Butuh Perwaku Sumut Guna Menjaga Pelestarian Lingkungan
| Kamis, Januari 20, 2022

By On Kamis, Januari 20, 2022


PATIMPUS.COM - Selain operasional perusahaan dalam meningkatkan nilai ekonomi dan pertambahan pemasukan daerah, aktifitas dan kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan di dunia industri.

Demikian disampaikan Direktur PT Toba Pulp Lestari, Anwar Lawden saat menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia (DPW-Perwaku) Sumut 2021-2026 di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan, Kamis (20/1/2022).

"Kalangan cendikiawan dan akademisi ini menjadi pihak yang sangat kami butuhkan untuk memberi masukan terkait konsep menjaga kelestarian lingkungan hidup dalam operasi perusahaan kami," katanya kepada wartawan.

Anwar menjelaskan, PT TPL merupakan perusahaan yang berhubungan dengan pengelolaan hutan sesuai dengan izin yang mereka miliki. Mereka sendiri berkomitmen untuk tetap mematuhi seluruh aturan yang ada.

"Namun kan perkembangan situasi, informasi soal kondisi lingkungan hingga rekomendasi-rekomendasi terus berkembang. Itulah yang kita butuhkan dari kaum cendikiawan, agar perusahaan juga tetap bisa melakukan pembaharuan-pembaharuan prosedur operasional standar perusahaan dalam memastikan keberlangsungan lingkungan hidup," ujarnya.

Tidak hanya memberi masukan kepada pihak perusahaan, Anwar bahkan mendorong agar riset-riset dari kalangan cendekiawan tersebut dapat menjadi informasi publik. Dengan demikian, tudingan-tudingan negatif kepada perusahaan yang wilayah kerjanya berkaitan dengan izin pengelolaan hutan dapat diminimalisir.

"Artinya perlu publikasi berkala hasil riset terbaru dari kaum cendekiawan ini. Informasi itu perlu disampaikan kepada publik sehingga ada pemahaman bersama untuk berkolaborasi dalam menjaga kelestarian lingkungan," ungkapnya.


Sebelumnya dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berharap agar pengurus DPW Perwaku Sumut dapat memberikan kontribusi bagi kelestarian alam di Sumatera Utara.


"Kita harus menjaga kelestarian alam untuk diwariskan bagi anak cucu kita kelak," demikian Edy Rahmayadi. (*)

Lepas Mahasiswa Sumut ke Mesir, Edy Rahmayadi : Catat Nomor Hp Saya
| Selasa, Januari 18, 2022

By On Selasa, Januari 18, 2022


PATIMPUS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berpesan agar anak-anak Sumut yang kuliah di luar negeri, khususnya di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, harus berhasil menyelesaikan pendidikannya dan jangan sampai gagal. Sehingga kelak dapat berkontribusi membangun daerah ini. 


Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat melepas keberangkatan 59 anak Sumut untuk kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Senin (17/1/2022), di Masjid Gubernur, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan. 


Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga mengatakan, apabila mengalami kesulitan, para mahasiswa yang kuliah di Kairo tersebut dapat meminta tolong kepada dirinya. Sebab, Gubernur paham, bahwa kehidupan di luar negeri sebagai mahasiswa tersebut tidaklah mudah. 


"Anda catat nomor hp saya, jika Anda kesulitan di sana. Jangan sampai Anda gagal dalam studi. Menuntut ilmu sulit, nggak ada menuntut ilmu gampang," kata Edy Rahmayadi.


Edy juga berpesan kepada para mahasiswa tersebut agar memiliki cita-cita yang besar. Namun meski begitu keberhasilan cita-cita tergantung upaya yang dilakukan. "Pastikan Anda punya cita-cita yang baik," katanya.


Edy mengharapkan agar seluruh anak-anak Sumut yang belajar di Azhar Kairo dapat berhasil. Sehingga dapat berkontribusi bagi Sumut, khususnya di bidang keagamaan. "Yakinkan Anda berhasil, Anda saya tunggu di Sumut," ujarnya.


Wakil Ketua Umum Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Sumut Zainal Arifin berpesan kepada para mahasiswa untuk senantiasa membaca buku. Karena buku sangat penting untuk mendapatkan ilmu.


“Anda akan menjadi ulama di Sumut, ilmunya harus ada, ulama kalau tak punya ilmu bukan ulama,” kata Zainal.


Zainal juga meminta para mahasiswa untuk meniatkan diri belajar, bukan hanya karena gelar. Melainkan juga untuk mencari ilmu dan menerapkan ilmu. 


“Niatnya dengan Nama Mu Ya Allah, mudahkan aku belajar, mudahkan aku melangkah, lepaskan hatiku untuk meninggalkan Indonesia dan kembali pulang menjadi ulama, untuk Mu Ya Allah, bukan untuk gelar, untuk mencari ilmu, kemudian menerapkan ilmu,” kata Zainal.


Sekjen Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Indonesia Sumut Asril Pohan menyampaikan ada 500 mahasiswa asal Sumut yang saat ini sedang menempuh studi di Mesir. Dari total jumlah tersebut, mahasiswa S1 mendominasi, disusul S2 dan kemudian S3.


OIAA Sumut juga mengapresiasi berbagai bantuan yang telah diberikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, khususnya untuk mahasiswa yang belajar di Kairo Mesir. Menurutnya kolaborasi semua pihak terkait sangat diperlukan guna mencapai tujuan yang telah dicita citakan.


Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumut Asren Nasution. (*)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis