Sekolah Alam TPL Untuk Menjangkau Anak-Anak BHL
| Kamis, Juli 28, 2022

By On Kamis, Juli 28, 2022


PATIMPUS.COM - Toba Pulp Lestari (TPL) merupakan perusahaan HTI yang memiliki luas izin konsesi sebesar 167.912 Ha di lima sektor wilayah operasionalnya. TPL berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. 

TPL berkomitmen untuk mengelola hutan secara berkelanjutan dan memenuhi standard kelas dunia dalam empat aspek berkelanjutan ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. 

Di setiap sektor wilayah operasionalnya, TPL memiliki sekolah alam yang dibangun dan diperuntukkan untuk seluruh anak-anak yang tinggal di wilayah operasional perusahaan didirikan sejak tahun 2015 hingga sekarang.

Sekolah alam ini didirikan untuk setiap anak yang orangtuanya bekerja di wilayah sektor khususnya di areal konsesi. Sekolah alam ini juga merupakan sekolah yang mengajarkan anak-anak dengan cara yang lebih menyenangkan. 

Di sekolah alam ini anak-anak juga dapat mendiskusikan pelajaran yang sulit di sekolah formal mereka. Anak-anak ini dapat mengikuti sekolah alam selama 3 kali dalam seminggu. Salah satu sekolah alam TPL, berada di Sektor Aek Nauli, Kabupaten Simalungun. 

Coking Naibaho, Incharge Plantation Askep TPL Sektor Aek Nauli, mengatakan perusahaan sangat peduli terhadap kehidupan Buruh Harian Lepas (BHL), karenanya perusahaan memberikan fasilitas tempat tinggal yang layak huni dan ramah anak dengan lingkungan yang asri. Tempat tinggal layak huni ini dengan fasilitas kamar, dapur, kamar mandi, ruang tengah, dan air bersih. 

Bahkan jelasnya, perusahaan juga sangat memperhatikan kondisi anak dari BHL, dan terus membuka sekolah alam untuk anak yang belum memasuki usia sekolah di setiap sektor operasional perusahaan. Program pendidikan untuk anak-anak pekerja BHL ini, sebagai bentuk perhatian pada anak-anak selama orangtua mereka bekerja. 

“Dengan adanya sekolah alam ini, kita melihat ada peluang untuk mengembangkan pola pikir anak-anak yang belum mendapat pendidikan. Respon dari orang tua mereka juga sangat positif dan mendukung sekolah alam ini. Anak-anak yang sebelumnya tinggal di rumah ketika orangtuanya pergi bekerja, dapat membantu menambah pengetahuan dan mengisi waktu luang mereka. Sehingga kelak di masa depan, mereka dapat mencapai cita-cita yang mereka impikan,” jelas Coking, Kamis (28/07). 

Koordinator Yayasan Bonapasogit Sejahtera (YBS), Roselly Simanjuntak, menyampaikan tujuan didirikannya sekolah alam ini adalah untuk mengenalkan anak kepada lingkungan sekitarnya lewat eksplorasi langsung. Anak juga ditekankan untuk menghargai perbedaan dan memandang keberagaman sebagai sesuatu yang perlu dipelihara. 

“Visi sekolah alam ini yaitu menjadi lembaga pendidikan yang mampu menjangkau anak-anak usia sekolah di sekitar HTI TPL dalam mencerdaskan dan mempersiapkan generasi bangsa untuk mencintai alam semesta. Sedangkan misinya menyiapkan pemimpin masa depan yang tangguh, berilmu, beretika dan cinta lingkungan serta beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa,” terang Roselly. 

Mewakili orangtua murid, Agusman Hulu dan Mawar sangat bersyukur dengan fasilitas sekolah alam yang diberikan TPL kepada anak-anak mereka. 

“Sebelumnya anak saya coba sekolahkan di Parapat, namun karena lokasi yang jauh dan biaya yang besar tidak bisa berlanjut. Saya senang dengan adanya sekolah alam yang disediakan TPL ini, kami para orangtua terbantu karena tidak perlu jauh lagi mengantar anak untuk bersekolah,” ujar Agusman. 

Sekolah alam ini merupakan salah satu komitmen TPL dalam mendukung kesejahteraan anak khususnya dalam dunia pendidikan anak dan pemenuhan hak  dasar anak. Semoga dengan adanya sekolah alam ini dapat memberikan motivasi yang lebih baik lagi dan dapat terus mendukung dunia pendidikan anak Indonesia. (don)


Program KKS - KLA Harus Ada Kemauan Kepala Daerah
| Rabu, Juli 27, 2022

By On Rabu, Juli 27, 2022


PATIMPUS.COM - Kabupaten/Kota Sehat (KKS) dan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) merupakan 2 program branding yang dilakukan pemerintah pusat sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah.

Dua program  branding itu, terdapat irisan aktivitas yang dapat menjadi point bagi Pemerintah Daerah dalam mencapai predikat KKS dan KLA.

Dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional 2022 dan sebagai bentuk partisipasi dari kelompok masyarakat dalam mendorong terciptanya lingkungan yang lebih baik untuk anak tumbuh dan berkembang. Yayasan Pusaka Indonesia bekerjasama dengan Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia berkolaborasi menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ; “Memaksimalkan Konsep Kota/Kabupaten Sehat dan Kota Layak Anak dalam Upaya Menciptakan generasi emas di Indonesia,”

Seminar yang berlangsung secara hybrit menghadirkan 4 narasumber sebagai pemantik jalannya diskusi, yakni R. Budiono Subambang, ST., MPM. Direktur SUPD III Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri;  Dra. Cucu Cakrawati Kosum M.Kes Jetua Tim Kerja Penyehatan Udara, Tanah dan Kawasan,  Kementrian Kesehatan; Sri Prihartini L. Wijayanti SH.MH,Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Hak anak , Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan Shoim Sahryati Ketua Yayasan Kepedulian untuk Anak (Kakak) Surakarta.

Dalam sambutannya Ketua badan Pengurus Yayasan Pusaka Indonesia Kristina Perangin-angin SE mengharapkan seminar ini bisa memberikan kontribusi bagi semua pihak hingga bisa melahirkan kebijakan yang lebih baik bagi perlindungan anak.

“Kita sepakat tidak ada kabupaten sehat tanpa memberi perlindungan anak. Alangkah penting seminar ini. Semoga bisa memberikan warna dalam memberi kebijakan nantinya,” ujar Kristina.

Wakil Ketua Fakta Tubagus menambakan seminar ini harapannya bisa melahirkan regulasi yang baik sehingga bisa mewujudkan generasi emas. Dengan memaksimalkan 2 brendit ini bisa menjadikan Indonesia emas. 

“Meskipun kita tahu target generasi sehat 2045 masih lama, namun jika tidak dimulai dari sekarang, jangan sampai 2045 nanti, generasi emas  menjadi generasi cemas. KKS dan KLA harus juga melahirkan inisiator kota layak anak dan kota kabupaten Sehat,” tambah Tubagus.

Dalam diskusi yang belangsung, terungkap bahwa dalam KKS dan KLA terdapat indicator yang sangat berpengaruh bagi penilaian KKS dan KLA diantaranya adalah  indicator yang berpengaruh pada perlindungan bagi kesehatan anak, adanya kawasan tanpa rokok, aturan penjualan rokok dan iklan rokok. 

Menarikanya lagi dalam pemaparan yang disampaikan oleh yayasan Kakak, peran serta masyarakat di Surakarta dalam mewujudkan Kota Sehat sudah dilakukan seperti adanya kampong bebas asap rokok dan partisipasi masyarakat dalam membersihkan iklan rokok.

Dra. Cucu Cakrawati Kosum dari  Kementrian Kesehatan mengakui, sosialisasi penyelenggaraan KKS dan KLA masih kurang, ia berharap melalui forum-forum dan partisipasi masyarakat bisa dilakukan.

Sementara itu, Sri Prihartini L. Wijayanti SH.MH mengatakan bagi daerah yang ingin mendapatkan brending city baik KKS maupun KLA penting melaksanakan indicator. 

“Daerah yang melaksanakan indicator tersebut akan menambah poin, seperti daerah yang memiliki perda Kawasan Tanpa Rokok dan memiliki ketaatan dalam pelaksanaannya akan menambah poin dalam penilaian KKS mapun KLA,” ujarnya.

Dipenghujung acara disampaikan, bahwa Daerah yang melaksanakan program KKS dan KLA, baik yang mendapat penghargaan akan menjadi daerah yang lebih baik dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat. Brending KKS dan KLA harus didukung oleh Kepala daerah yang peduli dan didukung oleh partisipasi masyarakatnya. Dan pentingnya sinergisitas antara pusat dan daerah sehingga melahirkan regulasi yang saling mendukung terwujudkan hak anak. (rel)


KONI Sumut Pastikan PON XXI Sumut-Aceh Berjalan Sesuai Rencana
| Selasa, Juli 26, 2022

By On Selasa, Juli 26, 2022


PATIMPUS.COM - Komite Olahraga Nasional Indonesia Sumatera Utara (KONI SUMUT), memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga nasional (PON) XXI, Aceh-Sumut akan digelar sesuai rencana pada September 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Ketua KONI Sumut, Jhon Ismadi Lubis pada konferensi press di Aula Kantor KONI Sumut di Jalan Williem Iskandar Medan, Senin (25/7/2022). 

Menepis adanya anggapan soal persiapan PON XXI 2024 yang digelar di Aceh-Sumut kacau balau, Jhon juga mengatakan, pihaknya sudah memastikan persiapan on the track baik dari sisi persiapan atlet, semuanya sudah berjalan sesuai rencana yang telah disusun.

“PON XXI direncanakan digelar September 2024. Semuanya berjalan sesuai dengan yang direncanakan,” katanya didampingi Sekretaris Chairus Azmi, wakil Ketua Sakiruddin, Budi Valianto dan Mesnan.

Bahkan pihaknya juga sudah menggelar pelatda jangka panjang untuk sejumlah cabang olahraga perseorangan yang tetap menerapkan pola promosi dan degradasi. Sementara untuk cabang beregu menyusul mulai digelar awal 2023.

Jhon Ismadi Lubis juga menjelaskan sampai saat ini sudah 479 atlet yang menjalani pelatda jangka panjang dibawah binaan masing-masing pelatih. Selama mengikuti pelatda jangka panjang, para atlet juga diwajibkan menjalani tes fisik dan kesehatan sehingga seluruh cabang olah raga terakomodir.

“Bagi atlet yang di pelatda jangka panjang ada tiga tahap proses promisi dan degradasinya. Yakni melalui Porprovsu, kejurda dan selekda. Semua cabang olahraga terakomodir, sehingga akhir tahun kita sudah punya atlet yang benar-benar dipersiapkan menghadapi PON,” ucapnya lagi.

Lebih lanjut Jhon mengatakan, PON XXI nanti rencananya akan mempertandingkan 64 cabang olahraga dengan 84 disiplin dan 890 nomor.

“Tapi itu masif belum final, bisa akan dilakukan pertemuan selanjutnya untuk memastikan pembagian cabang olahraga yang akan dipertandingkan di daerah mana saja,” tambahnya.

Terkait sarana dan prasaran pelaksanaan PON mendatang, ia menyebutkan hal tersebut merupakan wewenang Pemprov Sumut. Namun secara garis besar ia menyebutkan sejumlah venua awal tahun 2023 akan dibangun menyusul selesainya proses tender.

Misalnya pembangunan stadion madia, venue boling dan martial arts di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang. Stadion madia bisa digunakan untuk atletik, dan martial arts bisa digunakan untuk 12 cabang olahraga.

Sementara untuk sejumlah cabang olahraga lainnya, bisa digelar disejumlah venue yang sudah ada, misalnya di GSG jalan pancing dan kolam renang selayang dan Unimed.

“Kalau untuk cabang olahraga yang di dalam ruangan sebenarnya sudah cukup memadai hanya tinggal poles sedikit agar sesuai standar. Demikian juga pembangunan mess untuk pelatda di Siosar juga dalam waktu dekat ini berlangsung,” pungkasnya mengakhiri. (son)

IKAHUT USU : TPL Berperan Besar Terhadap Ekonomi dan Penerapan Teknologi Kehutanan
| Senin, Juli 25, 2022

By On Senin, Juli 25, 2022


PATIMPUS.COM - Pengurus Pusat Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Sumatera Utara (PP IKAHUT USU) mengapresiasi PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) yang telah banyak berperan besar dalam roda perekonomian di Indonesia, khususnya di provinsi Sumatera Utara.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Pelantikan dan Pengukuhan PP IKAHUT USU periode 2022-2026, yang resmi dilantik di Hotel Garuda Plaza, Medan, Sumatera Utara Minggu, (24/7).

Ketua Panitia PP IKAHUT USU, Izhar Ilyas, mengapresiasi dan berterimakasih atas dukungan TPL dalam acara ini perusahaan berkontribusi mendukung kelancaran kegiatan ini. Ia menjelaskan pengaruh perusahaan yang bergerak di bidang HTI bagi ekonomi masyarakat dan khususnya bagi Fakultas Kehutanan di Indonesia. 

“Menurut saya pengaruh dan peran serta TPL sangat besar bagi roda ekonomi masyarakat yang berada di wilayah operasional perusahaan, dan juga sangat bermanfaat mengenai informasi teknologi bidang Hutan Tanaman Industri (HTI) bagi mahasiswa fakultas kehutanan. Sehingga kami berharap kolaborasi dengan perusahaan ke depannya dapat saling mendukung segala sisi baik dalam transparansi informasi dan inovasi kelola hutan yang lestari,” ungkap Izhar dan sejumlah pengurus IKAHUT USU.

Hadir mewakili manajemen TPL Ronald Hot Marnaek Panjaitan SHut, Enviromental & Integreted Management System Manager. Ronald hadir sebagai salah satu narasumber dalam diskusi panel yang mengangkat tema Peran Para Pihak dalam Mendukung Indonesia's Folu Net Sink 2030 pada kegiatan ini.

Dalam kegiatan ini Ronald menyampaikan peranan TPL sebagai salah satu stakeholder dan pandangan perusahaan terhadap pentingnya Fakultas Kehutanan bagi perkembangan Hutan Tanaman Industri (HTI) terkhusus di Sumatera Utara dan Indonesia secara keseluruhan.

“TPL melihat fakultas sebagai wadah dilahirkannya sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kemampuan tinggi dalam melakukan pengelolaan hutan lestari. Fakultas kehutanan selalu mengedepankan inovasi dalam melihat kondisi kehutanan di Indonesia, oleh karenanya perusahaan memandangnya menjadi salah satu pihak yang dapat dilibatkan untuk bekerjasama dalam mengembangkan industri kehutanan,” jelas Ronald.

Ronald menambahkan, dalam menjalankan  operasionalnya, TPL mengambil pendekatan holistik untuk konservasi hutan alam dengan melakukan penilaian Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dan Stok Karbon Tinggi (SKT), hanya kawasan non NKT dan non SKT yang akan dikembangkan menjadi Hutan Tanaman Industri.

Perusahaan juga berkomitmen untuk melakukan pengurangan jejak karbon berkelanjutan dengan meningkatan penyerapan karbon dan perbaikan berkelanjutan, meningkatkan efisiensi bahan baku dan energi diseluruh rantai pasokan dan mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan. TPL beroperasi pada tingkat kualitas tertinggi dengan mengadopsi pratik terbaik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan energi yang terbarukan.

“TPL selalu menjaga mengelola hutan secara berkelanjutan dan memenuhi standard kelas dunia dalam empat aspek berkelanjutan ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik,” jelasnya menutup diskusi sabagai narasumber. (don)

Ratusan Pemuda Indonesia Pantau KTR Serentak
| Minggu, Juli 24, 2022

By On Minggu, Juli 24, 2022


PATIMPUS.COM - Sebanyak seratus lebih anak dari berbagai organisasi di Indonesia melakukan gerakan pemantauan pelanggaran Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Minggu (24/7/22) di 3 Kota yakni Medan, Jakarta dan Surakarta.

Dari pantauan sehari dengan menggunakan Aplikasi Pantau KTR tersebut mereka menemukan 406 pelanggaran yang terjadi.

Koordinator Gerakan Pantau Serentak Indonesia Bergerak, Anggi Maysarah mengatakan laporan pelanggaran tersebut ditemukan di kawasan tanpa rokok khususnya di taman. Untuk Kota Medan dilakukan di Lapangan Merdeka.  Jakarta dilakukan di 3 tempat yakni Monas, Kota Tua, dan SCBD di acara Car Free Day. Surakarta dilakukan di Kegiatan Car Free Day Jalan Slamet Riadi.

Direktur Yayasan Pusaka Indonesia Kristina Perangin Angin SE mengatakan kegiatan ini rangkaian dari peringatan hari anak nasional. 

"Semoga gerakan pantau bersama indonesia bergerak memberikan manfaat bersama untuk perbaikan Indonesia ke depannya," ujar Kristina saat membuka kegiatan.

Acara yang dimulai sejak pagi tadi ikut mewarnai kegiatan pagi masyarakat. Bahkan Tim Pantau dari Surakarta sempat bertemu dengan Sandiaga Uno dan Wali Kota Gibran. Sayangnya menurut Nung dari Kakak, kehadiran tim pantau tidak mendapat respon. Namun menurut laporan Nung dari zoon, menyebutkan gerakan ini didukung oleh Dinas DP3AP2KB.

"Di Surakarta, gerakan ini turut dihadiri Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Surakarta. Ia  mendukung forum anak menjadi pelopor dan pelapor dalam pantau KTR," ujar Nung Melaporkan.

DiJakarta tidak kalah seru karena kegiatan dilakukan di 3 titik sekaligus. Sejak pagi sudah ikut dalam ke ramaian karena melakukan pemantauan di lokasi Car Free Day, yakni di SCBD dan tempat keramaian lainnya yakni Monas dan Kota Tua.

Di Medan, hujan gerimis tidak menghambat kegiatan pemantauan. Kendati sempat tertunda sejenak, namun di jam 10 forum anak dan NSYTCM tetap melanjutkan pemantauan.

"Semoga semangat anak-anak muda untuk mewujutkan Indonesia yang sehat bisa terwujut," tutup Elisabet. (rel)

Masyarakat Diajak Peduli Lindungi Anak dari Bahaya Asap Rokok
| Minggu, Juli 24, 2022

By On Minggu, Juli 24, 2022


PATIMPUS.COM - Yayasan Pusaka Indonesia bersama 12 lembaga di Indonesia menggelar "Gerakan Pantau Serentak, Indonesia Bergerak.

Gerakan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia untuk mengajak masyarakat untuk peduli perlindungan anak dari bahaya asap rokok sekaligus memperingati hari anak nasional (HAN).

Gerakan ini akan dilakukan serentak di 3 Kota yakni Medan, Jakarta dan Surakarta, pada Minggu (24/7/2022). Ada pun 13 Lembaga yang tergabung adalah  Yayasan Pusaka Indonesia, TC Sumut dan Forum Anak Medan, Komnas PT,  KJR, Aksi Kebaikan dan SFA, YLKI, KKMI, FAKTA, KAKAK, Pemuda Penggerak, Forum Anak Surakarta.

Koordinator Tobacco Control YPI Elisabet SH mengatakan Gerakan ini mengajak semua elemen masyarakat  untuk bergabung dalam gerakan *Pantau Serentak, Indonesia Bergerak!*

 “Ayo kita Lindungi Generasi dengan Implementasi,” seru Elisabet. 

Ditambahkan Elisabet, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2022, kita bergerak serentak melakukan pengawasan dan pelaporan apabila melihat ada yang merokok di kawasan publik, apalagi di sekitar anak-anak. Melihat ada tanda-tanda puntung rokok, bungkus rokok dan asbak di kawasan publik di sekitar anak-anak, dan melihat pedagang rokok berada di sekitar anak-anak di kawasan publik.

Untuk memudahkan kamu dalam melakukan pelaporannya, silahkan gunakan Aplikasi Pantau KTR yang ada di Appstore dan Playstore kamu. Tutorial penggunaannya, silahkan klik disini yaa https://www.youtube.com/watch?v=Z7LUMrrFgx8&t=12s 

"Momen ini kita jadikan semangat kepada bangsa untuk sama sama melakukan kontrol betapa bahanya asap rokok yang tidak terkendali di tengah Indonesia memiliki peraturan yang tidak ditegakan. Kita ingin menunjukan pada pemerintah, betapa banyak pelanggaran yang terjadi," ujar Elisabet.

Gerakan Pantau Serentak Indonesia Bergerak juga mengajak seluruh masyarakat yang ada di Indonesia untuk ikut peduli dengan ikut melakukan pemantauan melalui Aplikasi Pantau KTR. Aplikasi ini bisa didownload melalui playstore dan Appstore 

Anggi Maysarah, Koordinator Acara mengatakan setelah didownload, masyarakat bisa melaporkan, memfoto bukti pelanggaran Kawasan Tanpa Rokok (KTR) secara real time.

"Untuk memudahkan kamu dalam melakukan pelaporannya, silahkan gunakan Aplikasi Pantau KTR yang ada di Appstore dan Playstore kamu," ujar Anggi 

Tutorial penggunaannya, silahkan klik disini  https://www.youtube.com/watch?v=Z7LUMrrFgx8&t=12s

"Aplikasi Pantau KTR bisa digunakan di seluruh Indonesia untuk 7 kawasan yang harus dilindungi dari bahaya asap rokok, baik itu orang yang merokok, puntung rokok, bungkus rokok, iklan rokok, penjualan rokok yang dilarang di 7 kawasan tanpa rokok,"  ujar Anggi.

Ada pun 7 kawasan tanpa rokok itu adalah fasilitas kesehatan, pendidikan, tempat bermain anak, rumah ibadah, perkantoran, sarana transportasi, dan tempat umum yang dikhususkan seperti kafe atau rumah makan.

7 Kawasan tanpa rokok menjadi amanat di Undang-undang kesehatan dan peraturan daerah maupun peraturan Gubernur/ Wali Kota yang menyebutkan tempat tersebut harus dilindungi dari bahaya asap rokok karena bahaya yang diakibatkannya seperti kanker, jantung, impotensi dan lainnya.

 Terkhusus bahaya asap rokok bagi anak anak bisa menghambat tumbuh kembang atau stunting. (rel)