RS Pirngadi Tegaskan Dukung UHC Prioritas
| Selasa, September 30, 2025

By On Selasa, September 30, 2025


PATIMPUS.COM – Direktur RSUD Dr Pirngadi Medan, dr Suhartono, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh implementasi Universal Health Coverage (UHC) Prioritas yang baru saja diluncurkan di Sumatera Utara. 


Menurutnya, capaian ini merupakan momentum besar bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa hambatan biaya.


“Kami di RSUD Dr. Pirngadi menyambut baik pencapaian UHC Prioritas ini. Artinya, seluruh masyarakat Sumatera Utara kini punya jaminan perlindungan kesehatan. Tugas rumah sakit adalah memastikan akses layanan itu benar-benar dirasakan masyarakat tanpa diskriminasi dan tanpa ada pasien yang ditelantarkan,” ujar Suhartono, Selasa (30/9/2025).


Suhartono menegaskan, pihaknya akan mengedepankan prinsip pelayanan humanis, cepat, dan tepat bagi seluruh peserta JKN. Ia menekankan bahwa program UHC Prioritas tidak boleh hanya berhenti di angka cakupan kepesertaan, tetapi harus tercermin dalam kualitas layanan sehari-hari di rumah sakit.


“Kalau kelas tiga penuh, kami akan menyesuaikan agar pasien tetap tertangani, sebagaimana arahan Bapak Gubernur. Prinsipnya, jangan sampai masyarakat merasa kesulitan hanya karena persoalan kamar atau administratif. Ini sesuai semangat UHC, yaitu tidak boleh ada hambatan biaya dan hambatan pelayanan,” tegasnya.


Suhartono juga mengantisipasi potensi lonjakan pasien di awal pelaksanaan program. RSUD Dr. Pirngadi, kata dia, sudah menyiapkan langkah teknis seperti penguatan sistem rujukan, optimalisasi layanan rawat jalan, serta koordinasi lintas fasilitas kesehatan agar pelayanan tetap berjalan lancar.


“Awal-awal biasanya memang akan terjadi peningkatan kunjungan karena masyarakat ingin mencoba layanan UHC Prioritas. Itu wajar. Kami sudah mempersiapkan agar layanan tidak terganggu, termasuk memperkuat sistem digital untuk registrasi dan monitoring pasien,” jelasnya.


Ia menambahkan, keberhasilan UHC tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan BPJS Kesehatan, tetapi juga seluruh rumah sakit dan tenaga kesehatan. “Ke depan, kami ingin masyarakat Sumut bukan hanya mendapat kepastian biaya, tetapi juga merasakan mutu layanan yang makin baik. Itulah makna UHC Prioritas yang sebenarnya,” tutup Suhartono. (don)

UHC Prioritas Diluncurkan, Warga Sumut Punya Akses Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan Biaya
| Senin, September 29, 2025

By On Senin, September 29, 2025



PATIMPUS.COM – Provinsi Sumatera Utara resmi menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC) Prioritas dengan telah menjamin seluruh penduduknya ke dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 


Capaian monumental tersebut ditandai dengan kegiatan Launching Program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas – Program Berobat Gratis (Probis) Sumut Berkah, yang diselenggarakan di Grha Bhineka Perkasa Jaya, Deli Serdang, pada Senin (29/09). 


Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program UHC Prioritas di Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu program yang termasuk dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat Provinsi Sumatera Utara. 


“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kepala Daerah di Provinsi Sumatera Utara, atas dukungan dan komitmennya sehingga Provinsi Sumatera Utara telah berhasil meraih predikat UHC Prioritas. Mohon sama-sama di lapangan nanti dapat kita pantau, agar masyarakat Provinsi Sumatera Utara dapat merasakan UHC Prioritas ini,” kata Bobby. 


Bobby mengatakan bahwa pencapaian UHC Prioritas oleh Provinsi Sumatera Utara harus dimaknai dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan. 


Menurutnya, UHC Prioritas tidak hanya sekedar kemudahan akses masyarakat dengan menunjukkan identitas untuk mendapatkan pelayanan, namun lebih dari itu masyarakat juga harus mendapatkan layanan yang baik dan tidak ada masyarakat yang ditelantarkan ketika mengakses layanan kesehatan. 


“Kepada rumah sakit, kami berharap agar tidak lagi menolak pasien dengan beralasan kamar sudah penuh . Misalnya jika memang ruang rawat kelas tiga penuh, pasien bisa ditempatkan sementara di ruang rawat kelas dua atau yang diatasnya tanpa ada tambahan biaya. Jangan sampai ada masyarakat yang ditelantarkan,” pesan Bobby. 


Lebih lanjut, Bobby menyampaikan bahwa di masa awal-awal pelaksanaan UHC Prioritas biasanya akan terjadi lonjakan pasien. Hal tersebut dapat terjadi karena rasa penasaran masyarakat yang ingin mencoba layanan kesehatan dengan memanfaatkan UHC Prioritas tersebut. 


“Untuk itu mohon nanti sama-sama kita pantau di lapangan agar pelaksanaan UHC Prioritas ini dapat sesuai dengan maknanya. Capaian UHC Prioritas ini bukanlah sebuah final, tetapi merupakan starting point untuk masyarakat Sumatera Utara mendapatkan layanan kesehatan yang baik,” kata Bobby.


Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, David Bangun menjelaskan bahwa predikat UHC merupakan suatu kondisi seluruh penduduk daerah di suatu wilayah telah terdaftar sebagai peserta Program JKN dan memiliki akses layanan terhadap kesehatan yang layak tanpa hambatan biaya. 


Ia melanjutkan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029, telah ditetapkan target kepesertaan Program JKN sebesar 98,6 persen dari total jumlah penduduk, dengan jumlah keaktifan peserta sebesar 80 persen. 


“Per 1 September 2025, Provinsi Sumatera Utara telah mencapai jumlah kepesertaan Program JKN sebesar 15.672.374 jiwa dari total penduduk sebanyak 15.640.905 jiwa atau 100,20 persen dengan tingkat keaktifan peserta sebesar 80,27 persen atau sebanyak 12.555.579 jiwa terdaftar dan aktif. Atas capaian ini Provinsi Sumatera Utara resmi menyandang predikat UHC, dan menjadi provinsi yang meraih UHC dengan jumlah penduduk yang paling besar di Indonesia,” kata David.


Lebih lanjut, David menyampaikan bahwa capaian tersebut dapat diraih berkat sinergi dan kolaborasi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan di wilayah Provinsi Sumatera Utara.


Pihaknya juga mengapresiasi komitmen yang tinggi dari Gubernur Sumatera Utara yang menghendaki adanya jaminan perlindungan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat di wilayah Provinsi Sumatera Utara.


“Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara yang telah mendukung penuh pencapaian UHC di Provinsi Sumatera Utara. Melalui capaian ini, kini seluruh masyarakat Provinsi Sumatera Utara memiliki akses layanan kesehatan yang lebih terbuka,” terang David.


David mengatakan, pencapaian UHC tidak hanya terbatas pada capaian angka cakupan kepesertaan semata tetapi juga peningkatan kualitas pelayanan yang oleh masyarakat. Untuk itu, pihaknya komprehensif bersama dengan pemerintah daerah akan diterima berkomitmen untuk terus memastikan peserta mendapatkan kualitas pelayanan untuk kesehatan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.


“P yang prima, baik eran serta pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan seluruh elemen pemerintah dan komponen masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan Universal Health Coverage komprehensif. Yang BPJS  Kesehatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara berkelanjutan akan berupaya untuk menjaga keberlangsungan  program UHC Prioritas ini, agar masyarakat memiliki perlindungan finansial dan akses layanan kesehatan yang berkualitas,” kata David. (don)

Ketua Serikat Wanita Muslimah Nusantara : Hasyim, SE Sosok Pemimpin Inklusif, Jangan Dilemahkan Dengan Isu SARA
| Minggu, September 28, 2025

By On Minggu, September 28, 2025


PATIMPUS.COM – Ditengah memanasnya suhu demokrasi di Kota Medan, dukungan terus mengalir untuk sosok Hasyim SE, dalam memimpin Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan.

Sebelumnya dukungan kepada Hasyim SE, datang dari Ary Apriansyah, Ketua Forum Komunikasi Intelektual Bersatu (FKI-B) Sumatera Utara dan juga sebagai pimpinan Komunitas Sahabat Setia Hasyim (SSH).


‎Dukungan kali ini datang dari Ketua Umum Serikat Wanita Muslimah Nusantara (SWMN), Siti Mala Hayati. Siti menyerukan ditengah memanasnya suhu demokrasi di Kota Medan perlunya kesejukan politik.


‎Siti Mala Hayati juga menegaskan bahwa penggunaan isu SARA untuk melemahkan tokoh politik adalah tindakan tidak bertanggung jawab, tidak mendidik, dan hanya akan merusak persatuan.


‎Menurut Siti Mala Hayati, Indonesia dibangun di atas fondasi kebhinekaan. Setiap anak bangsa, termasuk dari etnis Tionghoa, Batak, Jawa, Melayu, dan etnis lainnya, memiliki hak yang sama untuk berkontribusi dan memimpin.


‎“Kita tidak boleh mengerdilkan seseorang hanya karena latar belakangnya. Persatuan jauh lebih penting daripada politik sesaat,” ujar Siti kepada awak media di Medan, Sabtu (27/9/2025).


‎Siti Mala Hayati menilai, serangan politik berbasis SARA yang diarahkan kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim, SE, adalah upaya yang sangat keliru karena sosok kepemimpinannya sudah terbukti kerja nyata.


‎“Hasyim adalah figur yang telah membuktikan kepemimpinan dengan kerja nyata. Jangan pernah mencoba melumpuhkan kiprahnya dengan isu identitas. Itu politik murahan,” tegasnya.


‎Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa rekam jejak Hasyim SE sudah terlihat jelas. Selama kepemimpinannya, ia tidak hanya membesarkan partai, tetapi juga hadir di tengah masyarakat. “Beliau dikenal dekat dengan rakyat, mampu merangkul berbagai kalangan, dan itu adalah bukti nyata kepemimpinan inklusif yang sangat dibutuhkan Kota Medan,” katanya.


‎Siti Mala Hayati juga menekankan bahwa Hasyim SE masih sangat layak dipercaya untuk kembali memimpin PDI Perjuangan Kota Medan.


‎“Beliau punya pengalaman panjang, dari Ketua DPRD Medan hingga kini sebagai anggota DPRD Sumatera Utara. Basis politiknya jelas, kiprahnya terbukti. Kota Medan adalah barometer perpolitikan di Sumatera Utara, dan Hasyim mampu menjaga itu dengan menjadikan PDIP sebagai pemenang di kota ini hingga menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRD Medan,” jelasnya.


‎Siti Mala Hayati pun berharap agar Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dapat kembali memberikan kepercayaan penuh kepada Hasyim SE.


‎“Kami yakin, Hasyim punya kemampuan dan pengalaman untuk terus membesarkan partai. Jangan dilemahkan, justru harus didukung. Beliau sosok yang terbukti setia, berpengalaman, dan mampu membawa kemenangan bagi PDI Perjuangan,” ucapnya.


Selain itu lanjutnya, Siti mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah. “Politik identitas hanya akan melahirkan perpecahan. Sebaliknya, kita harus mendorong politik kesejukan, politik gagasan, dan politik kerja. Karena hanya itu yang akan membawa bangsa kita maju,” katanya.


‎Menutup pernyataannya, Siti Mala Hayati menegaskan kembali sikap SWMN. “Kami berdiri teguh menolak politik berbasis SARA. Mari rawat kebersamaan, mari dukung pemimpin yang bekerja nyata. Dan kami percaya, Hasyim SE adalah sosok yang pantas terus melanjutkan pengabdiannya demi Medan yang lebih baik dan demi kejayaan PDI Perjuangan di masa depan,” pungkasnya. (rel/Soni)

‎DPW SPI Sumut Siap Bersinergi Perangi Narkoba
| Sabtu, September 27, 2025

By On Sabtu, September 27, 2025


PATIMPUS.COM - Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Sumatera Utara (Sumut) turut hadir dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Kepala Badan Narkotika Nasional RI, Komjen Pol Drs Suyudi Ario Seto MSi, di Polda Sumatera Utara (Poldasu) pada Jum'at (26/09/2025).

‎Agenda ini meliputi pemusnahan barang bukti narkoba, sekaligus kunjungan ke Kantor BNN Provinsi Sumut bersama Brigjen Pol. Drs. Toga Habinsaran Panjaitan.

‎Kehadiran SPI menjadi bentuk dukungan terhadap langkah tegas BNN dan Polda Sumut dalam memberantas peredaran narkoba.

‎Ketua DPW SPI Sumut  Burhanuddin S.E  menegaskan Sahabat Polisi Indonesia Sumatera Utara siap bersinergi mendukung penuh langkah-langkah BNN dan Polda Sumut dalam memberantas narkoba.

‎“Kami mendukung penuh setiap langkah BNN dan aparat kepolisian dalam memerangi narkoba. SPI siap bersinergi untuk mengedukasi masyarakat dan menjaga generasi muda dari bahaya narkotika,” tegas Burhanuddin. 

‎Dengan semangat kolaborasi, SPI berharap sinergi ini semakin memperkuat upaya bersama menuju Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba).

‎Turut hadir juga pengurus SPI, Sekjen Ananda Abdinesia Sitepu SH,  Penasehat Ponidi SE, Dir Hukum Faisal Rambe, Bendahara Alex Muslim, Bidang Informasi dan Data Aminullah Harahap. (Soni)

PKBI Sumut Pastikan Kontrak Sosial Program HIV Kota Medan
| Sabtu, September 27, 2025

By On Sabtu, September 27, 2025


PATIMPUS.COM - Berdasarkan Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah menjadi dasar berjalannya program Kontrak Sosial (Social Contracting) yang menggambarkan skema kerja sama antara pemerintah dengan organisasi masyarakat atau Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). 


"Kerjasama yang dilaksanakan dengan menjalankan pengadaan barang/jasa ini dijabarkan lebih terperinci dalam Peraturan LKPP No. 3 Tahun 2021 tentang Pedoman Swakelola," ungkap Eka Prahadian  Abdurahman, Technical Officer Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Wilayah Sumatera Utara, saat menggelar konferensi pers melalui pendanaan Global Fund yang dikelola oleh Principle Recipient (PR) Indonesia Aids Coalition, Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI), Jumat (26/09/2025) di Kantor PKBI Sumut Jalan Multatuli Medan.


Hadir dalam kegiatan tersebut Emilda SKM, Pengelola Program HIV Dinkes Kota Medan, Adelia Risa P SE MSP Ketua Kwrja Lingkup Sosial Kemasyarakatan BAPPEDA Kota Medan, Mariance SSTP MSP Kabid Rehabsos Dinsos Kota Medan, Saurma MGP Siahaan Ketua Yayasan Peduli Anak HIV-AIDS dan L Marsudi Budi Utomo, Pengelola Peogram Komisi Penanggulangan AIDS Kota Medan


Eka yang biasa disapa Ewok ini menjelaskan dalam Peraturan tersebut, Swakelola dibagi menjadi 4 tipe. Secara spesifik, mekanisme kerjasama yang mengatur relasi antara pemerintah OMS tercantum di dalam Swakelola Tipe III. 


Kebijakan dikeluarkannya mekanisme kerjasama Swakelola adalah peluang baru bagi organisasi masyarakat untuk mengambil perannya, menjawab partisipasi masyarakat dalam pembangunan, serta mempersiapkan atau memberikan peluang seluas-luasnya kepada organisasi komunitas untuk mengambil peran dan terlibat dalam program pemerintah. 


"Maka dari itu, diharapkan kegiatan ini dapat menguatkan pemahaman para pelaku pengadaan agar tidak memiliki kendala dan hambatan dalam melaksanakan Swakelola Tipe III dan dapat membantu organisasi memahami bahwa Swakelola Tipe III merupakan peluang baik untuk masa depan kolaborasi Pemerintah dan Organisasi komunitas penggiat HIV-AIDS di Indonesia," sebutnya.


Dalam pelibatan OMS terhadap program pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menginisiasi pelibatan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam proses pembangunan. 


Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa yang disempurnakan melalui Perpres 12/2021. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) kemudian mengeluarkan Peraturan LKPP 3/2021 tentang Pedoman Swakelola yang menjabarkan lebih detail tentang persyaratan swakelola. Kegiatan yang dapat dilakukan melalui Swakelola Tipe III di antaranya bidang riset, pengkajian, sektor pendidikan/edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan pendampingan. 


"Peran Media sangatlah dibutuhkan dalam proses sosialisasi dan pengawasan pembangunan yang di programkan oleh pemerintah termasuk dalam penanggulangan HIV/AIDS yang diamanatkan dalam PP no 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) di mana HIV termasuk di dalamnya, dan juga kontrak social penanganan program HIV di Kota Medan," sebut Ewok.


Sementara Dinas Kesehatan Kota Medan bersama mitra jejaring kesehatan meluncurkan Program Swakelola Tipe 3 sebagai langkah strategis memperkuat penanganan HIV di Kota Medan. 


"Program ini berfokus pada percepatan skrining dan tes HIV dengan melibatkan bidan jejaring dan rumah sakit swasta sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat," sebut Emilda SKM selaku Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan Medan.


Emilda mengatakan, Dinas Kesehatan Medan, telah menegaskan bahwa percepatan penanganan HIV menjadi prioritas pemerintah daerah sejalan dengan target nasional 'Three Zeros' (Zero Infeksi Baru, Zero Kematian Akibat AIDS, dan Zero Stigma & Diskriminasi).


Pada tahun 2025 ini Dinas Kesehatan merencanakan dua kegiatan dalam program kerjanya yang akan dikelola dengan mekanisme Swakelola Tipe 3 yaitu Percepatan Tes dan Skrining HIV untuk Ibu hamil pada Bidan Jejaring dan Rumah Sakit Swasta yang ada di Kota Medan serta kegiatan Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2025 tingkat Kota Medan.


Dalam pelaksanaan swakelola tipe 3 tahun ini Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Yayasan Peduli Anak Dengan HIV-AIDS, untuk mendorong lebih banyak tenaga kesehatan di lini pertama seperti bidan praktik mandiri dan fasilitas kesehatan swasta untuk memperluas akses skrining dan tes HIV. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan layanan sejak dini.


Dinas Kesehatan Medan sendiri sedang fokus pada program perluasan akses skrining dan tes HIV dengan menyediakan layanan skrining HIV di jejaring bidan dan rumah sakit.


Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kota Medan hingga pertengahan tahun 2025.

Statistik Kasus

Kasus Kumulatif: Hingga triwulan pertama tahun 2025 (Januari-Maret), total kasus HIV/AIDS yang tercatat sejak 2006 di Kota Medan telah mencapai 9.883 kasus.


Kasus Baru 2025: Selama triwulan pertama tahun 2025, Dinas Kesehatan Kota Medan mencatat adanya 398 kasus HIV baru yang terdeteksi. Angka ini menunjukkan tren penemuan kasus baru yang konsisten dan signifikan.


Sebagian besar kasus HIV baru terus ditemukan pada kelompok usia produktif. Data menunjukkan dominasi pada rentang usia 25–49 tahun, diikuti oleh kelompok usia 20–24 tahun dan 15–19 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa populasi remaja dan dewasa muda sangat rentan dan memerlukan perhatian khusus dalam hal pencegahan.


Kasus HIV jauh lebih banyak terjadi pada laki-laki. Proporsi kasus pada laki-laki dan perempuan tercatat sekitar 85% laki-laki dan 15% perempuan.


Sementara Faktor Risiko dan Penularan didominasi Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL): Kelompok LSL tetap menjadi penyumbang penularan HIV tertinggi di Kota Medan, dengan persentase mencapai 46,2% dari total kasus. Penularan melalui hubungan seks tanpa kondom yang tidak aman menjadi faktor utama.


Penularan juga terjadi pada populasi umum, penderita Tuberkulosis (TB), pasangan ODHA, dan pekerja seks.


Tercatat, sebanyak 5.813 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Medan telah rutin menjalani pengobatan dengan Antiretroviral (ARV). Pengobatan ini sangat vital untuk menekan replikasi virus dan meningkatkan kualitas hidup ODHA. (don)


Kakanwil Kemenag Sumut ‎Resmikan PWM Sumut 2025
| Jumat, September 26, 2025

By On Jumat, September 26, 2025


PATIMPUS.COM – Perkemahan Wirakarya Madrasah (PWM) Sumatera Utara (Sumut) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Utara, H Ahmad Qosbi SAg MM, di Bumi Perkemahan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Kampus IV Tuntungan, Jum'at (26/09/2025).

‎PWM Sumatera Utara 2025 ini, diikuti siswa-siswi madrasah dari 23 kabupaten/kota se-Sumatera Utara, bersama para guru pendamping, kepala madrasah, dan jajaran Kementerian Agama.

Ahmad Qosbi menekankan bahwa PWM bukan sekadar kegiatan perkemahan biasa, tetapi juga sebagai wadah untuk menunjukkan potensi siswa madrasah.

‎“Kegiatan ini adalah ajang silaturahmi, pembentukan karakter, dan peningkatan kompetensi bagi seluruh anak-anak kita. Saat ini, dunia membutuhkan kalian, bukan hanya yang pandai dikelas, tetapi juga yang berakhlak mulia, punya empati, dan peduli pada sesama,” ungkap Ahmad Qosbi.

‎ “Melalui perkemahan ini, adik-adik sekalian akan belajar banyak hal, mulai dari kebersamaan, gotong royong, hingga kepedulian terhadap lingkungan. Tunjukkan bahwa siswa madrasah bisa bersinergi, berkolaborasi, dan menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat,” tegas Qosbi menambahkan lagi.

‎Ahmad Qosbi mengingatkan lagi bahwa setiap usaha yang dilakukan peserta akan menjadi investasi berharga di masa depan. 

‎“Ingat, setiap keringat yang kalian keluarkan di perkemahan ini akan menjadi bekal untuk masa depan. Kalian adalah duta-duta madrasah yang kelak akan menjadi pemimpin, ulama, ilmuwan, dan pengusaha,” kata Qosbi.

‎Dalam kesempatan itu, Ahmad Qosbi juga menyampaikan apresiasi kepada UINSU Medan atas kerja sama dalam penyelenggaraan PWM 2025. 

‎“Sinergi antara madrasah dan perguruan tinggi sangat penting dalam mencetak generasi unggul. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih besar bagi umat dan bangsa,” ucap Qosbi.

‎Ahmad Qosbi juga berpesan kepada peserta, agar memanfaatkan setiap momen dengan sungguh-sungguh. “Ikuti setiap kegiatan dengan semangat, disiplin, dan riang gembira. Jalin persahabatan, tukar pengalaman, dan jadilah pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,” pesan Qosbi. (Soni)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis