Pimpinan DPRD Medan Apresiasi Polrestabes Bentuk Tim JCS
| Senin, Desember 08, 2025

By On Senin, Desember 08, 2025


PATIMPUS.COM - Pimpinan DPRD Kota Medan, H Zulkarnaen SKM, memberikan apresiasi kepada Kapolrestabes Kota Medan, Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak yang telah membentuk Timsus JCS (Jaga, Cegah, Sigap).


Zulkarnaen yang merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Medan dari Fraksi Gerindra itu menilai, pembentukan Timsus JCS merupakan bentuk keseriusan Polrestabes Medan di bawah kepemimpinan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak dalam menciptakan kondusifitas di Kota Medan.


"Alhamdulillah, saya hadir langsung dalam kegiatan pengukuhan Tim JCS Polrestabes Medan pada Sabtu (6/12) kemarin. Saya menilai, Tim JCS ini merupakan langkah tepat yang dilakukan Kapolrestabes Medan dalam menjaga keamanan aman di Kota Medan," ucap Zulkarnaen kepada wartawan, Senin (8/12/2026).


Dikatakan Zulkarnaen, Polrestabes Medan memang perlu membentuk sebuah tim khusus yang bekerja dalam memberantas aksi-aksi kriminalitas yang sudah sangat meresahkan masyarakat Kota Medan.


"Misalnya seperti begal, rampok, geng motor, dan aksi kriminalitas jalanan lainnya. Aksi kriminalitas di Kota Medan sudah sangat tinggi, masyarakat resah karenanya. Kepolisian tentunya butuh tim khusus untuk menangani masalah ini, sebab dibutuhkan penanganan dan aksi yang lebih serius," ujarnya.


Zulkarnaen berharap Tim JCS Polrestabes Medan dapat bekerja keras dan bergerak cepat dalam menekan angka kriminalitas di Kota Medan. Dengan ada Tim JCS Polrestabes Medan, angka kejahatan di Kota Medan diharapkan dapat menurun secara signifikan.


"Saya berharap, kegiatan patroli dan tindakan-tindakan preventif dapat lebih ditekankan. Kita ingin Kota Medan kembali aman, masyarakat merasa tenang, dan seluruh aktivitas tidak lagi terganggu dengan tingginya aksi kriminalitas," pungkasnya.

(rel)

Korban Banjir Di Sumut Alami Sakit Kulit dan ISPA
| Minggu, Desember 07, 2025

By On Minggu, Desember 07, 2025


PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merilis perkembangan situasi kesehatan pascabencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda 17 kabupaten/kota di provinsi tersebut.


Data terbaru hingga Minggu, 7 Desember 2025 pukul 13.00 WIB menunjukkan dominasi penyakit berbasis lingkungan yang berpotensi berkembang menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) jika tidak dilakukan intervensi cepat.


Sekretaris Dinkes Sumut, Hamid Rijal Lubis, menyampaikan bahwa penyakit kulit (6.433 kasus) dan ISPA (5.151 kasus) menjadi penyakit tertinggi yang dilaporkan dari wilayah terdampak. Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh paparan air kotor, sanitasi lingkungan yang menurun, serta kepadatan dan kelembapan di lokasi pengungsian.


Selain itu, tercatat 1.065 kasus diare, 755 kasus Influenza Like Illness (ILI), serta 534 kasus suspek demam tifoid, yang menggambarkan tingginya penyakit saluran cerna dan infeksi akut pada periode pascabanjir. 


Sementara itu, laporan kasus dengue masih rendah (7 kasus), namun kewaspadaan tetap ditingkatkan karena peningkatan tempat perindukan nyamuk biasanya terjadi setelah air surut.


Dinkes juga menerima laporan 2 kasus suspek campak, masing-masing dari Kabupaten Deli Serdang dan Tapanuli Tengah. Untuk mencegah penularan lebih luas, petugas kesehatan diminta segera melakukan pelacakan dan pemeriksaan kontak di lokasi pengungsian maupun tempat tinggal korban.


Tidak ada laporan kasus leptospirosis, pertusis, maupun malaria hingga saat ini. Namun, Dinkes menegaskan perlunya pemantauan ketat karena penyakit-penyakit tersebut dapat meningkat dalam situasi krisis, terutama jika terjadi penurunan cakupan imunisasi atau peningkatan vektor.


Hamid Rijal menjelaskan bahwa dominasi penyakit kulit, ISPA, dan penyakit berbasis air menunjukkan bahwa faktor lingkungan menjadi penyebab utama. “Pola penyakit ini selaras dengan kondisi pascabanjir yang memengaruhi sanitasi, hunian sementara, dan akses air bersih,” ujarnya.


Secara demografis, kelompok usia di atas 5 tahun mendominasi kasus ISPA, penyakit kulit, suspek dengue, dan diare. Sementara balita paling rentan terhadap suspek campak, dipengaruhi kondisi fisiologis dan status imunisasi. Distribusi kasus antara laki-laki dan perempuan relatif seimbang.


Dampak Bencana dan Kondisi di Lapangan


Bencana besar yang melanda Sumatera Utara menyebabkan dampak signifikan:


  1. 1.495.687 jiwa terdampak (402.776 KK)

  2. 327 orang meninggal

  3. 103 luka berat, 2.927 luka ringan

  4. 139 orang hilang

  5. 56.271 orang mengungsi



Di sisi lain, beberapa fasilitas kesehatan mengalami kerusakan atau tidak beroperasi, sehingga menghambat layanan medis bagi masyarakat terdampak.


Di Tapanuli Selatan, dua Pustu (Huta Godang dan Garoga) serta satu Polindes Sibara-bara tidak beroperasi. Sementara Pustu Tolang tetap beroperasi namun dipindahkan ke Posko Kesehatan Desa Tolang Julu.


Di Tapanuli Tengah, tiga puskesmas, Tukka, Kolang, dan Sorkam tidak beroperasi dan dialihkan menjadi layanan keliling ke posko-posko kesehatan. Satu Pustu di Bottot juga tidak beroperasi.


Di Langkat, RSUD Tanjung Pura tidak dapat beroperasi sehingga layanan dipindahkan ke RSU Putri Bidadari. Puskesmas Pantai Cermin juga tidak berfungsi dan sementara dipindahkan ke posko kesehatan setempat.


Dinkes Sumut menekankan pentingnya penguatan surveilans, peningkatan sanitasi pengungsian, penyediaan air bersih, serta deteksi dini kasus untuk mencegah terjadinya KLB. Koordinasi lintas sektor juga terus dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan selama masa tanggap darurat. (don)

Pemko Medan, OMS, dan Komunitas Gandeng Tangan Tanggulangi HIV-AIDS Melalui Swakelola Tipe 3
| Jumat, Desember 05, 2025

By On Jumat, Desember 05, 2025


PATIMPUS.COM - Pemerintah Kota Medan bersama Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) hari ini mengumumkan langkah progresif dalam penanggulangan HIV-AIDS melalui pendekatan Swakelola Tipe 3.


Menurut Eka Prahadian Adburahman, Technical Officer Program HIV Kota Medan, saat memberikan keterangan di Gedung PKBI Sumut, Jumat (5/12/2025), kolaborasi strategis ini menandai pergeseran paradigma, menempatkan komunitas sebagai garda terdepan dalam mencapai target eliminasi HIV di Kota Medan.


"Salah satu tantangan terbesar program HIV adalah memastikan Orang dengan HIV (ODHIV) dapat terjangkau dan mengakses layanan Kesehatan yang diperlukan serta tetap patuh pada pengobatan Antiretroviral (ARV). OMS dan OBK, melalui tenaga Peer Educator (pendidik sebaya), Penjangkau Lapangan, Paralegal, memainkan peran tak tergantikan," sebutnya.


Di lapangan, mereka bukan hanya fasilitator, tetapi juga “peluru” tajam yang dapat menjangkau populasi beresiko tinggi yang tidak terjangkau oleh program-program pemerintah selama ini. 


Dengan adanya mekanisme Swakelola Tipe 3 untuk program HIV, OMS dan OBK kini memiliki sumber daya yang stabil untuk mengintensifkan pendampingan, memastikan ODHIV dalam pendampingan aktif, dan membantu mereka mencapai status viral load tersupresi, yang merupakan kunci untuk menghentikan penularan virus serta mengurangi stigma dan diskriminisasi.


Eka mengungkapkan, Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumatera Utara pada tahun 2025 ini melalui dukungan Global Fund komponen program Community System Strenghtening-Human Rights (CSS-HR)  melakukan advokasi anggaran daerah untuk penanggulangan HIV-AIDS di tingkat Kota Medan melalui meknisme anggaran Swakelola tipe 3. 


Selama bertahun-tahun, OMS dan OBK di Medan telah menjadi tulang punggung dalam penjangkauan populasi kunci—mereka yang paling sulit dijangkau oleh sistem kesehatan formal. Melalui skema Swakelola Tipe 3, Pemerintah Kota Medan secara resmi mengakui dan mendukung peran fundamental ini, mengalokasikan anggaran program secara langsung untuk dikelola oleh mitra komunitas.


Pendekatan Swakelola Tipe 3 ini adalah investasi kepercayaan yang dicoba dibangun antara Pemerintah kota Medan dan Organisasi Masyarakat Sipil serta Komunitas di isu HIV-AIDS.


Pada tahun 2025, total alokasi anggaran ke OMS/OBK adalah Rp 33.939.250. Meskipun jumlah anggaran masih belum terlalu memadai dalam mendukung penanggulangan HIV-AIDS di Kota Medan, namun dengan adanya mekanisme swakeloal tipe 3 ini OMS dan OBK dapat memberikan layanan di masyarakat karena mereka yang paling memahami seluk-beluk komunitas, sehingga setiap rupiahnya benar-benar menyentuh target, mulai dari proses Penjangkauan (Reach), Pendampingan Pengobatan (Treat), hingga Retensi Kepatuhan ARV (Retain).


"Swakelola Tipe 3 sebagai jalan keluar dari tantangan stigma dan diskriminasi. Ketika komunitas memimpin, hambatan untuk mengakses layanan kesehatan akan berkurang," ujarnya. 


Pemerintah Kota Medan, lanjut Eka, berkomitmen memastikan transparansi dan akuntabilitas penuh atas anggaran yang disalurkan. Semua kegiatan diikat dalam perjanjian kerja sama yang ketat, dengan pengawasan berlapis dari Organisasi Masyarakat Sipil dan Organisasi Berbasis Komunitas yang tergabung dalam Medan District Task Force (MDTF).


Kolaborasi ini membuktikan bahwa penanggulangan HIV-AIDS adalah tanggung jawab kolektif. Pemerintah Kota Medan mengajak seluruh stakeholder, termasuk media dan masyarakat, untuk mendukung program ini demi mewujudkan Medan sebagai kota yang sehat, inklusif, dan bebas dari stigma. (don)

PalmCo Salurkan 500 Ton Minyak Goreng untuk Korban Banjir Sumatera
| Kamis, Desember 04, 2025

By On Kamis, Desember 04, 2025


PATIMPUS.COM - Pemerintah mempercepat operasi kemanusiaan untuk membantu warga terdampak banjir di sejumlah wilayah Sumatra. Sebanyak 207 truk logistik berisi kebutuhan pokok—mulai dari telur, minyak goreng, gula, susu, mie instan, air mineral, hingga beras—diberangkatkan menuju Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Nilai bantuan mencapai Rp34,8 miliar.


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pasokan pangan untuk masyarakat di wilayah bencana dipastikan aman. Pemerintah, kata dia, menyiapkan cadangan beras hingga tiga kali lipat dari kebutuhan provinsi terdampak.


“Kita ingin tidak satu orang pun kekurangan beras. Cadangan kita besar,” ujar Mentan.


Dalam kesempatan itu, ia juga memberi apresiasi kepada Sub Holding PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo yang dinilai berperan besar mendukung stabilitas pasokan minyak goreng di lapangan.


“Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada Dirut PTPN IV PalmCo. Partisipasinya luar biasa, terutama dalam membantu menjaga ketersediaan minyak goreng. Pengiriman terus dilakukan untuk masyarakat kita di wilayah bencana,” kata Amran.


Komitmen 500 Ton Minyak Goreng


PTPN IV PalmCo menjadi salah satu BUMN dengan kontribusi signifikan dalam operasi bantuan ini. Direktur Utama Jatmiko K. Santosa menyampaikan bahwa selain 26 ton minyak goreng yang disalurkan melalui program Kementan Peduli, perusahaan juga telah menyediakan dan siap untuk menyalurkan total 470 ton lainnya sehingga total 500 ton minyak goreng akan disalurkan di tiga provinsi terdampak. Bantuan kni memiliki nilai sekitar Rp9,3 miliar.


“Pagi ini kami bersama Pak Menteri dan jajaran BUMN melepas lebih dari 200 truk bantuan ke Sumatra. Untuk PalmCo, kami mengirimkan 26 ton minyak goreng beserta kebutuhan pokok lainnya,” ujar Jatmiko.


Selain bantuan pangan, unit-unit regional PalmCo juga mengerahkan peralatan dan tenaga untuk mendukung percepatan pemulihan di wilayah banjir.


“Semoga bantuan ini meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak,” ujarnya.


*Kolaborasi Pemerintah dan BUMN*

Sinergi pemerintah, BUMN, dan pelaku usaha menjadi langkah penting memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi secara cepat. Selain memperkuat operasi kemanusiaan, kontribusi PalmCo membantu menjaga stabilitas pasokan minyak goreng di Sumatra, terutama di tengah terganggunya distribusi akibat banjir.


Upaya bersama ini diharapkan mempercepat pemulihan wilayah terdampak, sekaligus memberi kepastian bagi masyarakat bahwa pasokan pangan tetap terjaga selama masa tanggap darurat. (don)

RS Haji Medan Kirim Tim Medis Bantu Korban Bencana di Sibolga
| Kamis, Desember 04, 2025

By On Kamis, Desember 04, 2025


PATIMPUS.COM – Rumah Sakit Haji Medan menugaskan tim medis untuk membantu penanganan kesehatan di posko pengungsian Sibolga. 


Tim yang terdiri dari satu dokter umum dan dua perawat ini diberangkatkan pada 2 Desember 2025 dan akan bertugas hingga 10 Desember 2025.


Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RS Haji Medan, drg. Fitrady Ulianda Siregar, M.Kes, menjelaskan bahwa tim tersebut berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 


“Kami fokus pada pelayanan kesehatan di posko pengungsian. Bantuan donasi tetap terpusat melalui posko utama di Kwarda Sumut, sementara kami berperan dalam pengobatan dan penanganan masalah kesehatan,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).


Menurut Anda—sapaan akrab drg. Fitrady Ulianda Siregar—, penyakit yang paling banyak ditemukan di lokasi pengungsian adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit kulit. 


"Kami berharap, kehadiran tim medis yang kami kirim ini dapat meringankan beban para pengungsi dengan memberikan pelayanan kesehatan langsung di lapangan," harapnya. (don)

Pasca Banjir, RS Haji dan RS Pirngadi Medan Alami Peningkatan Pasien
| Kamis, Desember 04, 2025

By On Kamis, Desember 04, 2025

foto : istimewa

PATIMPUS.COM - Pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah seperti RSU Haji Medan dan RSUD dr Pirngadi Medan, mengalami peningkatan pasca banjir pekan lalu.


Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, SSi Apt MKes memberitahukan, perkembangan pelayanan kesehatan pasien setelah bencana banjir di Kota Medan pada Kamis (27/11/2025).


"Alhamdulillah mulai hari Senin pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), pelayanan rawat jalan dan rawat inap semuanya berjalan dengan lancar," ujarnya kepada Forwakes, Kamis (4/12/2025). 


Lebih lanjut, Sri mengatakan turut terjadi peningkatan kunjungan pasien di rumah sakit milik Pemerintah Sumatera Utara, khususnya di layanan poli rawat jalan. 


"Peningkatan terjadi mulai, Senin (1/12/2025) yaitu poli rawat jalan dari 391 orang menjadi 596 pasien, dan layanan rawat inap dari 159 pasien menjadi 204 pasien," tuturnya. 


Dirinya pun menyampaikan, kebanyakan pasien rawat jalan yang datang ke RSU Haji, tidak ada mengeluhkan masalah kesehatan setelah bencana banjir kemarin.


"Mereka (pasien) datang berobat mayoritas adalah kontrol ke layanan poli neurologi, jantung, endokrin serta untuk mendapatkan layanan fisioterapi," ucapnya. 


Terpisah, Kepala Bagian Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Gibson Girsang turut menyampaikan jika terdapat peningkatan pasien. 


"Peningkatan pasien ada, tapi tidak signifikan, adapun jumlah pasien pada, Senin (1/12/2025) ialah 380 pasien dan RSUD Pirngadi tetap siap melayani pasien," katanya. 


Rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan itu, dikatakan Gibson, melayani pasien dengan jenis penyakit yang datang untuk berobat adalah, pasien berulang yang rutin berobat jalan ke pirngadi seperti pasien hemodialisa dan fisiotherapi. (don)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis