Rabu, 26 Januari 2022

Walikota Medan Rencana Bangun Rusunami Untuk Warga Miskin

    Rabu, Januari 26, 2022  


PATIMPUS.COM - Walikota Medan Bobby Nasution menyambut baik ajakan kerjasama yang ditawarkan PT Waskita Karya Realty (WKR) untuk pengembangan kawasan kota di sejumlah aset milik Pemko Medan. 

Meski demikian orang nomor satu di Pemko Medan itu berharap agar pengembangan yang dilakukan dapat berfokus pada pembangunan rumah susun sederhana milik (Rusunami).

Hal ini terungkap ketika Bobby Nasution menerima kunjungan jajaran PT WKR di Balai Kota Medan, Selasa (25/1/2022). Selain bersilaturahmi, kedatangan rombongan yang dipimpin Rishan Kurnia selaku Project Director tersebut juga bertujuan untuk berdiskusi dengan Bobby Nasution terkait rencana pengembangan tersebut.


Dikatakan Bobby Nasution, Pemko Medan saat ini tengah berencana mengembangkan Rusunami di Kota Medan, terutama yang peruntukannya bagi masyarakat kurang mampu. Oleh karenanya, imbuhnya,  jika nantinya terbangun kolaborasi dengan PT WKR, maka diharapkan perencanaannya berjalan lebih baik.


“Kalau keinginan kami (Pemko Medan) untuk menghadirkan Rusunami bisa didukung, maka dinilai lebih baik. Ada beberapa lokasi yang mungkin bisa didiskusikan lebih lanjut dengan OPD terkait. Tentunya, kita berharap aset Pemko Medan pemanfaatannya bisa lebih optimal, terutama yang berkaitan dengan masyarakat,” kata Bobby Nasution.


Sementara itu, Project Director PT WKR Rishan Kurnia mengungkapkan, pihaknya ingin membangun kerjasama dengan Pemko Medan terkait pengembangan kota. Namun sebelum pengembangan itu dilaksanakan, jelas Rishan, PT WKR terlebih dahulu  akan melakukan kajian terkait finansial, bisnis dan marketnya.


“Kedatangan kami ke sini untuk membangun komunikasi sekaligus kemungkinan terjalinnya kerjasama dengan Pemko Medan dalam pengembangan kota. Di samping itu kami juga minta izin bersama OPD terkait untuk melihat area atau lokasi-lokasi yang ada. Mudah-mudahan usai pertemuan ini, kita bisa saling bekerjasama,”  bilang Rishan. (*)


Selasa, 25 Januari 2022

Kasus Vaksin Kosong Harusnya Dibawa ke MKEK

    Selasa, Januari 25, 2022  


PATIMPUS.COM - Pakar kesehatan Sumut, Delyuzar, angkat bicara terkait kasus dugaan vaksin kosong yang disuntikkan ke murid SD Wahidin di Medan Labuhan, beberapa hari lalu.

Delyuzar mengatakan pada kasus ini yang penting adalah melihat kronologisnya. Terkait minta maaf yang dilakukan dokter berinisial G itu katanya adalah tindakan yang umum sekali.

"Minta maaf bukan berarti minta maaf karena vaksin kosong, bisa jadi minta maaf karena viralnya video itu, atau minta maaf atas kesalahan prosedur SOP. Dimana biasanya jika memvaksin kan alatnya ditunjukkan ke orangnya tapi ini saya lihat karena untuk anak-anak, sang dokter bawa cerita supaya sang anak tidak takut. Bisa jadi minta maaf karena SOP nya. Tapi kesan saya dari kronologis itu yakin sekali bahwa vaksin yang disuntikkan itu sudah diisikan obatnya oleh perawat jadi bukan kosong yang dibuka plastiknya," kata Delyuzar kepada wartawan, Selasa (25/1)

Sehingga sebutnya harusnya ada azas praduga tak bersalah kalau belum diputuskan pengadilan. Apalagi katanya  persoalan tindakan medis. Jika itu ada kesalahan SOP maka sebenarnya bukan langsung ke polisi tapi itu ada aturannya. Kasus itu harus diperiksa di Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK)  yang itu di dalamnya ikatan Dokter Indonesia (IDI) .

"Kalau ada kesalahan disiplin kedokteran, tidak cocok dengan prosedur medis dia itu akan diperiksa oleh Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, (MKDKI) yang merupakan lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter, jadi  belum ke polisi dulu. Itu prosedurnya," paparnya. 

Jadi katanya kalau ada temuan pidana baru ke polisi. Atas kejadian ini tidak bisa  hanya melihat video viral itu saja, video itukan sebutnya sifatnya parsial.

"Bagaimana kita membedakan itu sudah diisi pakai obat, kemudian diambil dari plastik kemudian dengan suntik kosong. Kalau kita lihat di video itu diakan ada melakukan tindakan menekan alat suntik. Jadi kalau saya harus ada azas praduga tak bersalah dulu sampai bisa kita buktikan," tegasnya.

Justru menurutnya yang perlu dikejar itu yang mengupload dan membuat narasi yang pada akhirnya merusak program vaksinasi. 

"Itu harus dikejar itu yang mengupload video dan membuat narasi yang diduga belum benar itu. Kalau itu tidak benar adanya, ia sangat menyayangkan prosedur yang tidak seharusnya itu," paparnya.

Delyuzar juga  meminta dalam hal ini pemeriksaan jangan hanya dilakukan terhadap satu anak namun juga ratusan anak yang mendapat suntikan. Kejadian ini mintanya harus segera mendapat titik terang. 

Karena sebutnya dengan kejadian  ini tidak menjadi gangguan dalam menjalankan program percepatan vaksinasi guna penanggulangan Covid-19. 

lebih lanjut ia mengharapkan jika ini tidak benar adanya, pertama yang harus dilakukan pemerintah harus dibangun kembali semangat para petugas tenaga kesehatan untuk terus  menjalankan program ini jangan menjadi ketakutan semua. 

Senada dengan Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Cabang Sumatera Utara (PDUI Cabang Sumut)  dr. Rudi Rahmadsyah Sambas bahwa kasus ini harus segera mendapat titik terang.

"Kita menginginkan ini segera di clearkan karena ini menyangkut harkat martabat dokter umum yang saat ini tenaganya sangat dibutuhkan dalam membatu percepatan program vaksinasi pada pandemi ini," ucapnya. 

Meski kasus ini sudah ditangani oleh IDI sebut Rudi, rencananya Rabu (26/1) pihaknya akan melakukan silaturahmi dengan pihak Polres Belawan yang sekaligus akan mendisksusikan kasus ini. 

"Kita akan diskusi dulu, mau silaturahmi dengan polres. Karena yang minta kitakan menjadi Vaksinator kan pihak polres. Kita mau diskusi dulu karena kitakan membantu vakisinasi polres Belawan. Kita menginginkan ini segera di clear kan karena ini menyangkut harkat martabat dokter umum yang saat ini tenaganya sangat dibutuhkan dalam membatu percepatan program vaksinasi pada pandemi ini," tegasnya. (*)


Polda Sumut Ambilalih Kasus Dugaan Vaksin Kosong

    Selasa, Januari 25, 2022  


PATIMPUS.COM - Dugaan pemberian vaksin kosong terhadap seorang bocah saat kegiatan vaksinasi usia 6-11 tahun di SD Wahidin, Kec. Medan Labuhan kini ditangani Polda Sumut.


Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, penanganan kasus itu sudah diambil alih Direktorat Krimum. Hal itu dilakukan guna memudahkan birokrasi.


"Karena kita harus berkoordinasi dengan teman-teman IDI dan Dinas Kesehatan. Ini terus kita lakukan dengan Ditkrimum dan timnya,” kata Kombes Hadi, Selasa (25/1/2022).


Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah memeriksa belasan saksi. Selain itu, ada penambahan korban.


"Ada penambahan korban, jadi dari pengembangan yang tadinya kita lakukan penyelidikan terhadap 1 orang yang viral di video dari pengembangan ada 2 korban.  Satu yang sudah dilaporkan juga termasuk orang tua dari kedua korban sudah kita minta keterangan, dari sekolah yang sama,” ujarnya.


Terkait motif, Kombes Hadi belum mau berbicara secara detail. Saat ini, pihaknya masih terus menggali keterangan dari dokter G yang merupakan vaksinator.


“Karena kita juga belum menentukan statusnya, karena kita belum mengetahui motifnya, (masih) menggali. Yang jelas dokter terduga itu telah menyampaikan permohonan maaf, khilaf, itu terus digali,” sebutnya.


Dari belasan saksi yang diperiksa, ia mengungkapkan, pihak pengawas dari Polres.


Selain itu, ia juga mengungkapkan jika pihaknya telah memeriksa pengawas kegiatan yang berasal dari Polres Pelabuhan Belawan.


“Dari 13 saksi yang diperiksa itu Nakes, korban dan pengawas. Karena pengawas dari kepolisian dari Polres Belawan juga diminta keterangan,” ujarnya.


Ia menegaskan, dalam penyelidikan, Polda Sumut melakukannya dengan cermat dan teliti serta tak terburu-buru dalam menetapkan tersangka.


“Karena langkah yang harus dilakukan audit bapak Kapolda sudah memerintahkan Kabid Dokkes bekerjasama dengan IDI melakukan audit dengan jumlah vaksin disiapkan dan capaian vaksin target pada hari itu dan sisa vaksin pada hari itu. Yang semuanya akan dilakukan audit,” tutupnya. (*)

Ini Penjelasan dr TG SH Terkait Viralnya Video Vaksin Kosong

    Selasa, Januari 25, 2022  



PATIMPUS.COM : Video penyuntikan vaksin kosong yang beredar melalui Whatsapp dan menjadi viral di masyarakat membuat dr TG SH selaku vaksinator angkat bicara.

Di hadapan pihak keluarga dan kepolisian, Dr TG SH mengatakan tudingan di video tersebut tidak benar dan menyesatkan. Berikut penjelasan dr TG SH :

Saya adalah dokter yang vaksinator yang memiliki sertifikat vaksinator. Pada tanggal 15 Januari 2022, saya membaca WA Grup PDUI yang dishare oleh Ketua PDUI Sumut dr Rudi Sambas, isinya membutuhkan tenaga dokter Vaksinator untuk memberikan pelayanan Vaksin di Medan Labuhan yang di selenggarakan oleh Polres Medan Labuhan bekerjasama dengan Pihak Sekolah SD Wahidin dan RSU Delima Martubung.

Atas informasi tersebut, saya dan beberapa teman sejawat saya menyatakan berkeinginan untuk mensukseskan memberikan pelayanan Vaksin bagi anak-anak sebagai bagian dari Program Pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 dan mencapai target capaian target Vaksinasi di Kota Medan.

Selain saya ada beberapa sejawat saya yang juga ikut serta, beberapa : dr. S. Tim dokter vaksinator kami bergabung dengan tim Vaksinator dokter dan perawat dari RSU Delima Martubung, dll.

Saya dan tim vaksinator dibagi tempat penugasan dan saya mendapatkan penugasan di SD Wahidin Medan Labuhan bersama beberapa tim vaksinator lain. Pelayanan dijadwalkan diadakan hari Senin tanggal 17 Januari 2022.

Senin, 17 Januari 2022 sekira pukul 09 lewat, saya tiba di lokasi pelayanan vaksin di SD Wahidin. Di Lokasi saya mendapatkan informasi bahwa ada sekira 460 anak yang akan divaksin. Di lokasi saya melakukan koordinasi, karena pelayanan vaksin ini tidak satu kali saya ikuti dan lakukan namun berulang kali.

Sebelum pelayanan saya melakukan briefing dengan tim vaksinator agar kegiatan berlangsung lancar dan tertib, dalam tim saya dibantu oleh Perawat W dari RS Delima. Meja suntik kami atur sedemikian rupa, agar anak – anak tidak gugup dan takut dengan pelayanan vaksinasi massal.

Pelayanan vaksin di mulai sejak jam 09.00 – 17.00 wib. Ada 3 meja yang kami siapkan,

• Meja 1: untuk registrasi dan pemeriksaan suhu dan tekanan darah.

• Meja 2: diisi Perawat/Nakes, untuk memasukkan dosis vaksin ke dalam spuit sesuai dosis.

• Meja 3: diisi Dokter, untuk menyuntikkan vaksin ke lengan peserta.

Terkait kasus video saya yang viral, dimana saya dituding menyuntikkan vaksin kosong dari beberapa video yang beredar adalah tidak benar dan menyesatkan.

Berikut penjelasan dan klarifikasi saya;

• Vaksin yang digunakan bersumber dari Polres Medan Labuhan Merk SINOVAC.

• Spuit (jarum suntik) yang disediakan adalah Spuit 0,5 cc. Merck ONE JECK 0,5 ml ukuran 14 G, pembuatan juli 2021 (2021 – 07) dan expired Juni 2026 (2026 –

06) Produksi : PT ONEJECT INDONESIA . No Reg : Kemenkes RI AKD 20902400067.

• Selama pelayanan, karena sangat ramai, anak – anak di dampingi oleh orang tua dan wali masing – masing, sehingga saya tidak mengetahui dan tidak sadar selama pelayanan ada pihak yang mengambil gambar atau merekam. Hal ini tidak saya permasalahkan karena sifatnya untuk dokumentasi, kenangan – kenangan.

• Dalam pembagian tugas, untuk mempercepat pelayanan pemberian vaksin pada anak, maka dalam tim kami sepakati tugas masing – masing. Tim vaksinator dokter melakukan penyuntikkan vaksin dan perawat yang membantu untuk mengambil memasukkan vaksin dalam spuit 0,5 cc yang sudah disediakan.

• Selama pelayanan penyuntikan vaksin sesuai yang terlihat dalam video yang beredar, saya mengambil spuit 0,5 cc yang berada disisi kanan belakang saya dan saya yakini bahwa spuit itu sudah diisi/terisi vaksin (vaksin dimasukkan oleh Perawat W) yang posisi berada dibelakang saya.

• Prosedur yang dilakukan oleh Perawat W adalah :

√ Mengambil spuit 0,5 cc Merk One Jeck dalam Kotak Spuit yang masih baru dan bersegel.

√ Menyobek kertas segel Spuit 0,5 cc.

√ Mengeluarkan Spuit 0,5 cc dari dalam kemasan.

√ Membuka Segel Aluminium Vaksin.

√ Menusuk Karet Vial Vaksin.

√ Menarik Dosis Vaksin sebanyak 0,5 cc ke dalam Spuit.

√ Memasukkan kembali Spuit yang sudah berisi Vaksin ke dalam kertas pembungkus spuit.

√ Meletakkan vaksin yang sudah berisi ke dalam Box Spuit.

• Prosedur yang dilakukan oleh saya selaku dokter adalah:

√ Memanggil Peserta Vaksin untuk duduk dengan mengangkat lengan baju hingga setinggi bahu (terkadang saya membantu peserta untuk menaikkan baju keatas setinggi bahu).

√ Melakukan Disinfeksi membersihkan dengan alkohol swab di lokasi yang akan disuntikkan vaksin.

√ Mengambil spuit 0,5 cc di dalam box spuit yang saya yakini sudah di isi vaksin sesuai dosis oleh Perawat W.

√ Melakukan suntikkan vaksin secara intramuskular di daerah lengan kiri atas menggunakan spuit yang saya ambil (saya yakini sudah berisi vaksin yang berada dibelakang kursi saya) dan

menyuntikkan hingga terdengar bunyi ”klek” (bunyi ini menandakan bahwa spuit telah mendorong vaksin masuk kedalam tubuh dan patah sehingga tidak bisa digunakan kembali)

• Terhadap tudingan saya menyuntikkan vaksin kosong adalah tudingan yang menyesatkan dan saya bertanggungjawab dan menyakini dengan sungguh –

sungguh sesuai sumpah profesi saya bahwa saya yakini suntikan yang saya berikan adalah berisi vaksin yang telah diisi oleh sejawat saya.

• Terkait viralnya video saya; sudah ada pertemuan Mediasi dengan Pihak Keluarga, Sekolah dan Kapolres pada keesokan harinya Selasa, 18 Januari 2022 sekira pukul 17.00 wib diruang rapat sekolah yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru – guru, pihak Keluarga, vaksinator, sejawat. Dalam pertemuan mediasi tersebut yang dipimpin oleh Kapolsek Labuhan (Kompol Mustafa Nasution), telah diberikan penjelasan dan pemahaman bahwa: apa yang saya suntikkan benar adalah suntikan yang telah berisi vaksin yang telah diisi oleh Perawat W ke dalam spuit.

Namun apabila pihak keluarga masih belum yakin, dapat diberikan suntikan ulang kembali. Namun pihak keluarga menolak untuk disuntikkan kembali karena sesuai pengakuan dan keyakinan dari penjelasan dokter dan perawat bahwa sudah benar dan diyakini suntikkan tersebut telah berisi vaksin dan telah disuntikkan jadi tidak diperlukan lagi suntikan ulang. Dan keluarga menerima penjelasan dan klarifikasi tersebut.

• Demikian kronologis singkat dan penjelasan yang dapat saya sampaikan dan saya siap mempertanggungjawabkan terkait viralnya kasus ini. Terima kasih.


Medan, 20 Januari 2022

Dibuat oleh,

ttd

Dr. TG, S.H

Vaksinator

Senin, 24 Januari 2022

Alumni PDAM Tirtanadi Apresiasi Kebijakan dan Keberhasilan Dirut Kabir Bedi

    Senin, Januari 24, 2022  



PATIMPUS.COM - Ketua Alumni PDAM Tirtanadi, Ir H Yusmansyah MBA MT sangat mendukung seluruh kebijakan dan keberhasilan yang telah dicapai Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi Kabir Bedi dalam program kerja peningkatan pelayanan dan kualitas air.

Hal tersebut dikatakan Yusmansyah saat ditemui wartawan pada acara Diklat pegawai PDAM di Hotel Inna International Medan Senin (24/1/2022).

"Kami melihat saat ini Dirut Tirtanadi Kabir Bedi sudah berhasil untuk peningkatan debit dan kualitas air di Kota Medan, untuk itu jangan ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu PDAM Tirtanadi," tegas Yusmansyah didampingi mantan Direktur Administrasi dan Keuangan Arif Haryadian.

Yusmansyah lebih jauh mengatakan saat ini sedang dilaksanakan percepatan penambahan debit air seperti dari SPAM Regional Binjai dan penambahan jalur pipa di Hamparan Perak. Selain itu juga akan dibangun IPAM di kawasan Johor serta akan dibangun IPAM di Pulo Brayan. 

Hal ini membuktikan program kerja Dirut Kabir Bedi yang sangat bagus untuk perbaikan ketersediaan air bagi masyarakat Kota Medan, selain itu pelanggan air limbah yang semula 20.000 pelanggan saat ini sudah mencapai 40.000 pelanggan dan diproyeksikan tahun 2022 akan menjadi 70.000 pelanggan, untuk itu harus didukung oleh semua pihak, tambah Yusmansyah.

Ketika disinggung tentang kesejahteraan pegawai, Yusmansyah mengatakan kesejahteraan pegawai sudah memadai dibandingkan ketika dia masih aktif menjadi pegawai Tirtanadi.

"Kalau sekarang pegawai Tirtanadi sudah sejahtera, buktinya cari parkir mobil susah, itukan indikator sejahtera," ujar Yusmansyah.


Menurut Yusmansyah, para alumni PDAM Tirtanadi yang sudah bekerja 20 bahkan 30 tahun tidak bisa dipisahkan sebagai bagian dari keluarga besar Tirtanadi, dia berharap kepada seluruh pegawai dapat bekerja dengan baik agar kejayaan Tirtanadi menjadi PDAM terbaik se Indonesia seperti di era tahun 1990an sampai awal tahun 2000an dapat terwujud kembali. (don)

RSU Haji Medan Targetkan Vaksinasi Booster 150 Orang Perhari

    Senin, Januari 24, 2022  



PATIMPUS.COM - Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan menargetkan vaksinasi Covid-19 lanjutan (booster) sebanyak 150 orang per hari. Sedangkan target vaksinasi anak 100 orang per hari.

Hal itu dikatakan Kabag Umum RSU Haji Medan drg Anda Siregar MKes didampingi Humas RSU Haji Abdul Muthalib Harahap saat menerima kunjungan Ketua Forum Wartawan Keseharan (Forwakes) Sumut Mahbubah Lubis SH didampingi Dewan Pertimbangan Forwakes Sumut M Yunan Siregar, Ketua Divisi Humas & Kemitraan Forwakes Sumut Leo Bastari Bukit SSos di ruang kerjanya, Senin (24/1/2022).

Ia mengatakan sasaran vaksinasi booster kepada masyarakat umum yang berusia minimal 18 tahun dan ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut. "Dari data yang sudah kami vaksin memang belum terlalu signifikan," ungkapnya.

Selain masyarakat umum, pihaknya melayani ASN dari sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut untuk vaksin booster. Pelayanan tersebut berdasarkan surat dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut.

Bagi masyarakat ingin melakukan vaksinasi booster di RSU Haji silahkan mendaftar ke https://bit.ly/3GCToRc. "Daftar langsung juga silahkan, kalau kuotanya sudah penuh kita himbau besoknya datang," ujarnya.

Persyaratan booster bagi yang sudah vaksinasi lengkap dosis satu dan dua, 6 bulan setelah dosis dua dan usia minimal 18 tahun. "Bagi yang ingin vaksin di sini untuk masyarakat berdomisili Sumut dan luar Sumut," ungkapnya.

Ia mengatakan masyarakat melakukan vaksinasi di RS Haji tidak ada mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Namun bila terjadi KIPI, pihaknya sudah mempersiapkan tim medis dan alat pendukungnya.

Disinggung stok vaksinasi di RS Haji, drg Anda Siregar mengatakan masih ada dan kuotanya stabil. Hal itu dikarenakan RS Haji disuport dari Dinas Kesehatan Sumut.

"Kita juga merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Sumut untuk melaksanakan vaksinasi booster dan juga vaksinasi kepada anak 6 sampai 11 tahun," harapnya.

Ia mengatakan pihaknya hingga saat ini masih melayani masyarakat umum untuk vaksinasi dosis satu dan dua. "Untuk vaksin satu dan dua ada juga," tuturnya. (*)

Minggu, 23 Januari 2022

Polisi Diminta Usut Kasus Pidana Pensiunan PTPN 2 di Helvetia

    Minggu, Januari 23, 2022  


PATIMPUS.COM - Sengketa tanah PTPN 2 yang berlokasi di Dusun I Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deli Sedang, Sumatera Utara telah ke ranah hukum setelah pensiunan perusahaan perkebunan tersebut membuat laporan pengaduan ke Polda Sumatera Utara (Sumut).

Aduan pelapor Masidi, kakek berusia 62 tahun itu, diterima dengan surat laporan STTLP/B/20/I/2022/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA, tertanggal 6 Januari 2022, yang melaporkan tentang peristiwa pidana UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 170 jo 406.

Sengketa tanah PTPN 2 itu telah menjadi konsumsi publik, bahkan Surya Adinata SH MKn selaku Ketua LBH Gelora Surya Keadilan pun mengikuti perkembangan kasusnya.

"Sangat disayangkan sengketa tanah PTPN 2 di Dusun I Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deliserdang harus memasuki ranah hukum, terkait pelanggaran pidana," ungkap Surya Adinata ketika diminta komentarnya oleh awak media, Sabtu (22/1).

Karena telah terjadi dugaan pelanggaran hukum di objek tanah PTPN 2, aparat hukum wajib menelusuri pengaduan pelapor Masidi.

"Kita harap, aparat jajaran Polda Sumut bertugas secara profesional dalam menangani pelaporan pensiunan PTPN 2 tersebut. Kita minta diusut kasus pidananya hingga tuntas," beber mantan Direktur LBH Medan.

Sekretaris Taruna Merah Putih Sumut ini menyampaikan, semua warga negara Indonesia berhak memperoleh kepastian dan keadilan hukum sesuai Undang-undang yang berlaku. 

"Di mata hukum semua itu sama. Oleh karena itu, siapa pun tak terkecuali para pensiunan PTNP 2 memiliki hak keadilan dimata hukum," ucapnya. (*)

IAKMI Sumut : Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Minim Sosialisasi

    Minggu, Januari 23, 2022  


PATIMPUS.COM - Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Indonesia Cabang Sumatera Utara (IAKMI Cabang yang), Destanul Aulia, menyatakan bahwa permintaan pelaksanaan pendidikan tatap muka (PTM) sudah menjadi pilihan sebagian besar  masyarakat terutama para kaum ibu.

Hal ini  karena dampak negatif dari pembelajaran secara daring yang sudah  dirasakan seperti bertambahnya beban  rumah tangga dalam membantu proses pendidikan di rumah dan beban ekonomi yang semakin berat. 

Namun disatu sisi sebutnya periode  pandemik ini masih sedikit yang dapat dipelajari terutama yang berhubungan dengan tingkat  kesadaran masyarakat pada  aktivitas kesehatan masyarakat, berupa promotif dan preventif di kalangan masyarakat. 

Lanjut Destanul Aulia, bahwa rendahnya kesadaran masyarakat saat ini karena  desain program kesehatan masyarakat itu sendiri yang belum efektif untuk mendorong kesadaran masyarakat.

Katanya ini terbukti karena masih belum yakinnya masyarakat terhadap pemberian vaksin kepada anak-anak sebagai suatu upaya dalam mendorong peningkatan imun pada anak.

"Artinya pemerintah masih cenderung memberikan upaya yang besar untuk kuratif terlihat  dari sisi anggaran dan program programnya yang sangat minim memberikan penyuluhan dan sosialisasi di sekolah ataupun kepada para ibu. Dan juga terlihat masih kurangnya respon  pentahelix dalam aktivitas ini," terangnya pada Minggu (23/1/2022).

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung soal munculnya kasus Nakes melakukan penyuntikan vaksin kosong kepada anak sekolah dasar (SD),  Destanul Aulia meminta agar pihak terkait  perlu mencari tahu apa motiv nakes yang memberikan vaksin kosong tersebut. 

"Apakah itu by desain atau tidak di sengaja. Jika itu by desain tentunya sangat mencoreng dunia kesehatan yang seharusnya patuh pada SOP dalam pemberian vaksin.  Dan juga sebaiknya penyelenggaraan vaksin juga seharusnya berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat," tegas Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM ) USU ini.

Sementara itu, berdasarkan informasi terakhir, kasus suntik vaksin kosong ini meski pelakunya (Nakes) sudah meminta maaf namun pihak kepolisian akan terus memproses kasus ini. (*)

Sabtu, 22 Januari 2022

Pemerintah Umumkan Dua Pasien Omicron Meninggal Dunia

    Sabtu, Januari 22, 2022  


PATIMPUS.COM - Kementerian Kesehatan mencatat dua kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia. Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.

“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso.”ucap juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.

Hingga Sabtu (22/1) tercatat 3.205 penambahan kasus baru Covid-19, 627 kasus sembuh, dan 5 kasus meninggal akibat terpapar Covid-19. Kenaikan kasus baru konfirmasi merupakan implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omicron di Indonesia. Dimana sejak 15 Desember hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia

Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam antisipasi penyebaran Omicron di Indonesia, mulai dari menggencarkan 3T terutama di wilayah pulau Jawa dan Bali, peningkatan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, menggencarkan akses telemedisin, serta meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit.

Yang terbaru, Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan aturan baru untuk penanganan konfirmasi Omicron di Indonesia, yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.


“Melalui Surat Edaran ini, penanganan pasien konfirmasi Omicron sesuai dengan penanganan Covid-19, dimana untuk kasus sedang sampai berat dilakukan perawatan di rumah sakit, sementara tanpa gejala hingga ringan, difokuskan untuk Isolasi mandiri dan Isolasi Terpusat” jelas dr Nadia. (*)

Jumat, 21 Januari 2022

Aisyiyah Sumut Serahkan Bantuan Bencana Mandailing Natal

    Jumat, Januari 21, 2022  


PATIMPUS.COM - Konsolidasi Pimpinan Wilayah Aisyiyah terus berlanjut. Untuk kawasan Tabagsel, konsolidasi organisasi berlangsung di Mandailing Natal (Madina) yang menjadi kabupaten ke-4 yang roadshow-kan PW Aisyiyah Sumut.

Tiga PD Aisyiyah sebelumnya adalah Padang Sidimpuan, Padang Lawas dan Tapanuli Selatan.  Untuk Rayon 1 Medan dan sekitarnya dilakukan konsolidasi untuk empat PD Aisyiyah, yakni Medan, Binjai, Deli Serdang dan Serdang Bedagai.

Di Panyabungan, Mandailing Natal yang disebut juga sebagai ‘serambi mekkah’ itu konsolidasi berlangsung di Komplek TK ABA Panyabungan. Hadir Pimpinan Harian, utusan Cabang dan Ranting yang seluruhnya berjumlah sekitar 50 peserta.

Konsolidasi di Panyabungan diawali kata pembukaan oleh Sekretaris PDA Netty Herawati yang menjelaskan diselenggarakannya konsolidasi dan berbagai informasi seputar PDA Madina. Sedangkan kata sambutan disampaikan Ketua PDA Madina Masrayani Siregar yang menjelaskan kondisi PDA Madina hari ini.

Jelas Masrayani Siregar, bagaimana pun pandemi Covid19 yang terjadi sangat memberi pengaruh pada aktifitas Aisyiyah di Mandailing Natal.  Covid19 nyaris membuat gerakan Aisyiyah menjadi sempit, katanya. Hampir dua tahun Aisyiyah Madina hanya melakukan kegiatan terbatas.

Masyarani Siregar juga menjelaskan seputar musibah bencana alam yang menimpa dua kawasan di Mandailing Natal, yakni Lingga Bayu  dimana ada TK ABA milik Aisyiyah yang terdampak parah akibat banjir. Kemudian bencana banjir juga menimpa kawasan Natal yang berada dipesisir pantai barat Sumatera Utara.

Untuk dua lokasi bencana yang menjadikan aset Aisyiyah di sana rusak, PW Aisyiyah Sumatera Utara menyampaikan dana taliasih masing-masing Rp 5 juta. Bantuan yang diserahkan oleh Ketua PW Aisyiyah Sumut Hj. Elynita diterima oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah Lingga Bayu dan Cabang Aisyiyah Natal.

Ketua PW Aisyiyah Sumut itu juga mengajak semua warga Aisyiyah untuk melakukan muhasabah diri sembari terus memperbaiki kualitas hidup menjadi muslim yang kaffah. Hj. Elynita juga meminta kepada warga Aisyiyah Madina untuk terus bekerja sekuat yang bisa dilakukan. Aisyiyah adalah pejuang, mulai dari pejuang pendidikan, pejuang sosial, pejuang ekonomi yang tangguh.’

Pada kesempatan itu, Hj, Elynita kembali menyampaikan potret pejuang Aisyiyah yang tangguh dan memiliki jasa besar terhadap bangsa, negara dan Muhammadiyah, yakni Prof. Siti Baroroh Baried. ” Sosok Baroroh Baried adalah sosok perempuan berkemajuan,” kata Elynita.

Sementara itu, Sekretaris PW Aisyiyah Sumatera Utara Dra. Zubaidah Pohan selain menyampaikan materi Administrasi Aisyiyah dan Media Digital Aisyiyah. Materi lain dijelaskan seputar Permendikbud No.30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dan RUU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) yang sedang menjadi isu nasional.

Zubaidah Pohan juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada warga Aisyiyah, terkhusus pimpinan Aisyiyah di semua level, seperti menjadi pribadi uswah hasanah di tengah masyarakat ( Ada Aturan yang harus diikuti), merapikan administrasi organisasi (surat menyurat dan kegiatan), meningkatkan keunggulan amal usaha, mempererat ukhuwah dan menjaga idealisme (Bangga Menjadi warga Aisyiyah).

Terkait dengan media digital, Zubaidah Pohan menjelaskan bahwa media sosial saat ini sudah menjadi sebuah keniscayaan dalam sebuah organisasi modern. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian Aisyiyah adalah, media sosial dengan platform : Wibesite, Digitalisasi data, pelaporan online, database organisasi termasuk pengelolaan IG, Tweeter, FB dan Youtube.

Sementara itu, Bendahara PW Aisyiyah Sumut Yuniar R. Yoga pada paparan administrasi keuangan, selain menjelaskan secara teknis administrasi juga berpesan kepada semua pelaku admisitrasi keuangan: . (1) Kebendaharaan adalah tugas Amanah dan Kejujuran, (2) bendahara bukan cuma pencatat dan penyimpan tapi juga perencana dan pengatur cashflow, (3) catat apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang dicatat, kerjakan hari ini jangan tunggu besok, (4) buat laporan secara rutin, bulanan, 3 atau 6 bulanan. Dan, (4)  verifikasi kepada ketua untuk disetujui serta lengkapi buku-buku keuangan dengan baik.

Konsolidasi sudah berlangsung untuk delapan Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Sumatera Utara. Selanjutkan konsolidasi akan berlangsung dibeberapa daerah lainnya. (*)

© 2023 patimpus.com.