Headline News

‎Banjir Bukan Musibah Bagi Bocah Sungai Deli, Tetapi Dunia Bermain

‎ PATIMPUS.COM - Hujan deras yang melanda kota Medan sejak kemarin malam hingga menjelang subuh memaksa luapan air membanjiri rumah-rumah w...

‎Banjir Bukan Musibah Bagi Bocah Sungai Deli, Tetapi Dunia Bermain
| Minggu, Oktober 12, 2025

By On Minggu, Oktober 12, 2025


PATIMPUS.COM - Hujan deras yang melanda kota Medan sejak kemarin malam hingga menjelang subuh memaksa luapan air membanjiri rumah-rumah warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Deli mulai dari hulu hingga hilirnya.

‎Ratusan rumah warga dilingkungan III dan IV Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun terendam banjir setinggi kurang lebih 1,5 hingga 2 meter sejak tadi malam.

‎Dibalik banjir tersebut, ada keceriaan di wajah anak-anak Kampung Aur disaat banjir datang. 

‎Disaat para orang tua, remaja sibuk mengevakuasi kenderaan sepeda motor, perabotan, elektronik dan barang lainnya, namun bocah Sungai Deli di Kampung Aur memanfaatkan banjir tersebut sebagai momentum untuk mandi dan bermain bersama teman-temannya.

‎Dunia anak-anak merupakan dunia bermain dan banjir menjadi dunia bermain dan bersahabat dengan alam bagi anak-anak Sungai Deli.

‎"Iya Om, banjir. Enak mandi banjir om. Bisa mandi sama kawan-kawan," ujar bocah bernama Zikri kepada awak media saat mandi banjir, Minggu (12/10/2025).

‎Uniknya, saat air banjir menggenangi ratusan rumah di Kampung Aur, para bocah Sungai Deli ini memanfaatkan moment banjir ini untuk bersilaturahmi, mandi sambil bermain. Namun ketika air sungai surut menyisakan lumpur yang tebal, para bocah Sungai Deli masih tetap bersemangat membantu membersihkan lumpur tebal yang tersisa baik itu dirumah mereka, di Masjid maupun di langgar depan halaman tempat aktivitas bermain mereka.

‎Bagi bocah-bocah Sungai Deli di Kampung Aur, Momentum banjir merupakan moment bersahabat dengan alam untuk melatih fisik dan daya tahan tubuh sambil melepas penat, mandi, bermain bersama teman-temannya dan ikut membantu membersihkan lumpur.

‎Banjir seolah-olah sudah menjadi sahabat yang tidak bisa terpisahkan bagi bocah-bocah Sungai Deli. Jika pemerintah mencari solusi kebijakan untuk mengatasi banjir, ambillah kebijakan yang tidak menzholimi kebahagian bocah-bocah Sungai Deli dengan tidak memisahkan mereka dari kampung halaman mereka mengenal alam Sungai Deli. (Soni)

‎Tim Robotics MAN 1 Madina Borong Juara International Robotics Talent Competition 2025 Di Malaysia
| Minggu, Oktober 05, 2025

By On Minggu, Oktober 05, 2025


PATIMPUS.COM - MAN 1 Mandailing Natal (Madina) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan dikancah internasional.

‎Tim Robotics MAN 1 Mandailing Natal berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 dan Juara 2 pada beberapa kategori perlombaan diajang International Robotics Talent Competition 2025 yang digelar di Royal Military College, Malaysia pada Sabtu (4/10/2025).

‎Dalam kompetisi tersebut, tim Robotics MAN 1 Mandailing Natal berhasil meraih Juara 1 kategori Robot Summo Strategy melalui penampilan gemilang dua siswa kelas XII A, yaitu Muhammad Daffa Rafionaldi dan Royhan Habibi Pulungan. 

‎Tidak hanya itu, pada kategori Summo Battle, siswa atas nama Tio Temanta Ginting (XII C) dan Adifa Denata Negara (XII E) sukses membawa pulang Juara 2. Sementara itu, pada kategori Desain Robot Summo, Ikhsan Alhamdi Lubis (XII C) juga berhasil menorehkan prestasi dengan meraih Juara 2.

‎Kepala MAN 1 Mandailing Natal, Hajjah Salbiah SAg MM, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian siswa-siswinya. 

‎Menurutnya, keberhasilan ini merupakan kebanggaan besar bagi madrasah, masyarakat Mandailing Natal, bahkan Indonesia.

‎ 

‎Hajjah Salbiah berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh siswa untuk terus berinovasi, berkarya, dan berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

‎“Prestasi ini semakin menegaskan bahwa MAN 1 Mandailing Natal tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu bersaing dalam bidang teknologi modern di kancah global. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah dapat melahirkan generasi berprestasi yang siap menjawab tantangan zaman,” ungkap Hajjah Salbiah. 

‎Salbiah mengucapkan selamat kepada Tim Robotics MAN 1 Mandailing Natal atas prestasi gemilang yang berhasil mengharumkan nama madrasah, daerah, dan bangsa di ajang internasional.

‎Sementara itu, Pembimbing Tim Robotics MAN 1 Mandailing Natal Reza Hidayat menyampaikan bahwa capaian ini merupakan buah dari kerja keras, kekompakan, dan kesungguhan para siswa dalam berlatih.

‎Reza menegaskan bahwa dengan disiplin, semangat pantang menyerah, dan dukungan madrasah, para siswa mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya hingga meraih juara di level dunia. (Soni)

SPI Sumut Gelar Seminar Perdana Pendidikan Karakter Di SMK Negeri 8 Medan
| Jumat, Oktober 03, 2025

By On Jumat, Oktober 03, 2025


PATIMPUS.COM ‐ Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Sumatera Utara (Sumut) sukses menggelar seminar perdana pengembangan dan pendidikan karakter bagi kalangan tenaga pendidik di SMK Negeri 8 Medan Jalan SMTK/Doktor Mansyur, Medan Selayang, Kamis  (02/10/2025).

‎Acara ini dibuka dengan laporan Ketua Panitia, Ahmad Ridwan Panjaitan, S.Pd.I, yang menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat penerapan pendidikan karakter di sekolah.

‎Kepala Sekolah SMK Negeri 8, Wilmahandayani SPd MSi, dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif SPI Sumut yang memberi perhatian pada peran tenaga pendidik. Beliau menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai pondasi dalam membentuk generasi muda yang berakhlak, disiplin, dan bertanggung jawab.

‎Hal senada juga disampaikan Wakasek SMK 8, Lin Aprinauly SPd, yang menyatakan apresiasinya bahwa seminar ini sangat bermanfaat.

‎"Seminar ini sangat bermanfaat bagi kami khususnya untuk sekolah dan berterimakasih, kalau visi misi kita itu berkarakter baik dan kuat menuju indonesia Emas,  memberikan wawasan baru serta metode praktis yang dapat diterapkan guru dalam mendidik siswa di kelas," ungkap Lin Aprinauly saat diwawancarai awak media.

‎Sementara itu, Ketua DPW SPI Sumut, Burhanuddin SE, yang berhalangan hadir menyampaikan permohonan maafnya tidak bisa hadir karena sedang bertugas di luar kota, namun ia menyampaikan dukungannya melalui pesan tertulis: 

‎“Saya mendukung penuh terselenggaranya seminar ini dan berharap dapat menghasilkan gagasan positif untuk kemajuan pendidikan, serta tetap berlangsung sukses.” ungkap Burhanuddin.

‎Alex Surbakti Muslim Halim, Bendahara SPI dalam sambutannya mewakili Ketua SPI Sumut Burhanuddin SE, menekankan bahwa SPI siap Berkolaborasi dengan Lembaga Pendidikan Sathya Sai Indonesia (LPSSI),  bersinergi dengan dunia pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang tertib, aman, dan berkarakter.

‎Turut hadir dalam kegiatan ini Sekjen SPI, Ananda Abdinesia Sitepu SH, Direktur Hukum SPI, Faisal Rambe SH, serta Kepala Bidang Informasi dan Data, Aminullah Harahap.

‎Seminar ini menghadirkan Narasumber, I Nyoman Sumantra SPd MSos,  sebagai Penelitian dan Pengembangan, dari Lembaga Pendidikan Sathya Sai Indonesia (LPSSI) yang bekerjasama dengan SPI Sumut. 

‎"Kita sebenarnya berbagi pentingnya pendidikan karakter kepada guru kita di SMK 8 karena guru adalah pemegang peran yang sangat penting sekali, Materi yang disampaikan berfokus pada strategi penguatan karakter peserta didik, membangun budaya disiplin, serta sinergi pendidik dengan masyarakat dalam menciptakan generasi berkarakter unggul," ujarnya.

‎Dengan terlaksananya seminar perdana ini, SPI Sumut menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mendukung dunia pendidikan, sejalan dengan misi membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan cinta tanah air. (Soni)


Batik dan Jalan Panjang UMKM Binaan PalmCo Menembus Pasar Modern
| Kamis, Oktober 02, 2025

By On Kamis, Oktober 02, 2025



"Dibalik motif yang kaya makna, ada upaya panjang melestarikan warisan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi kerakyatan"



HARI ITU, di sebuah sudut pameran di Jakarta, tampak deretan kain batik dengan motif yang tidak biasa. Ada motif khas Deli Serdang yang menampilkan tumbuhan rawa dalam warna-warna lembut, ada pula motif Jambi yang dipadukan dengan sentuhan kontemporer. Di balik ragam kain itu berdiri para pelaku UMKM yang tidak hanya piawai membatik, tetapi juga kini mulai fasih bicara soal strategi digital, branding, dan pasar ekspor.


Batik—lebih dari sekadar kain bergambar—adalah narasi panjang tentang identitas, ketekunan, dan transformasi sosial. Dan di balik transformasi itu, ada peran PTPN IV PalmCo, sub Holding PTPN III (Persero) sebuah entitas yang selama ini lebih dikenal sebagai perusahaan di sektor perkebunan sawit, namun kini tampil sebagai salah satu aktor pelestari budaya melalui pemberdayaan UMKM batik di berbagai wilayah Indonesia.


Dalam peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober ini, PalmCo menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi UMKM batik binaan. Tidak hanya lewat dukungan modal, tetapi juga pelatihan kreatif, penguatan kapasitas produksi, hingga akses ke pasar digital dan internasional.


"Batik adalah bagian dari jati diri Indonesia. Melestarikannya bukan hanya menjaga budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ucap Jatmiko K. Santosa, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Kamis (02/10/2025).



Dari Kebun ke Panggung Budaya


PTPN IV PalmCo bukan pendatang baru dalam urusan pemberdayaan masyarakat. Namun langkah mereka menyentuh sektor batik menjadi menarik karena menunjukkan transformasi peran BUMN—dari entitas ekonomi menjadi agen kebudayaan.


Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PalmCo membina sejumlah UMKM batik di Sumatera Utara, Riau, hingga Jambi. Para pelaku usaha ini mendapatkan pelatihan dari lembaga profesional seperti La Salle College Jakarta, terutama dalam hal desain kontemporer, teknik pewarnaan alami, hingga penguasaan platform digital untuk pemasaran.


“PalmCo tidak hanya membantu dari sisi modal, tapi juga memberi kami arah dalam mengembangkan motif dan menyesuaikan produk dengan selera pasar,” kata Hijrah Saputra, pelaku usaha batik asal Tebing Tinggi yang mengusung merek Tebing Batik Collection.


Hijrah kini telah memasarkan produknya melalui berbagai kanal daring dan aktif mengikuti pameran-pameran di tingkat nasional. Sejumlah produknya bahkan diminati pembeli dari Malaysia dan Singapura.


Batik, Identitas Sekaligus Peluang


Batik adalah kekayaan budaya yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda sejak 2009. Namun dalam realitas keseharian, banyak perajin batik yang masih berjuang menghidupi usahanya di tengah gempuran produk tekstil massal.


Inilah yang menjadi salah satu latar belakang program PalmCo. Di Jambi, misalnya, Batik Maryana milik Citra Amelia Futriana, yang sebelumnya hanya berproduksi untuk pesanan lokal, kini mulai dikenal di kancah nasional.


“Dulu, kami hanya menjual lewat mulut ke mulut. Sekarang, kami bisa ikut pameran, punya media sosial aktif, dan mulai punya pelanggan tetap dari luar daerah,” ujar Citra.


Dengan pendampingan dari PalmCo, para pembatik lokal seperti Citra tak lagi sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga memodernisasinya tanpa kehilangan nilai-nilai luhur. Pewarna alami dari tumbuhan lokal tetap digunakan, namun dipadukan dengan motif dan produk turunan yang sesuai selera pasar milenial—dari tas tangan hingga aksesori.


Strategi Jangka Panjang


Model pemberdayaan yang diterapkan PalmCo mencakup tiga pilar: pelatihan keterampilan, pembiayaan, dan pemasaran. Ketiganya dijalankan secara simultan dan berkelanjutan agar UMKM tidak hanya tumbuh sesaat, tetapi mampu bertahan dalam jangka panjang.


Langkah ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar perusahaan pelat merah tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada social impact yang terukur.


PalmCo bahkan mendorong internalisasi nilai batik dalam budaya perusahaan, dengan mengajak seluruh karyawan mengenakan batik dalam kegiatan resmi maupun sehari-hari. Hal ini menjadi simbol keterlibatan seluruh elemen perusahaan dalam upaya pelestarian budaya nasional.


Batik sebagai Gaya Hidup Modern


Dalam dunia yang serba cepat dan digital, batik tetap punya tempat. Bukan hanya sebagai pakaian formal saat upacara atau pertemuan resmi, tetapi juga sebagai gaya hidup yang menunjukkan kecintaan terhadap budaya lokal.


PalmCo memfasilitasi agar batik dapat menjangkau segmen ini. Melalui pelatihan desain dan rebranding, batik dari daerah-daerah seperti Asahan, Labuhanbatu, dan Muaro Jambi mulai tampil dengan warna dan motif yang lebih berani—tanpa meninggalkan akar tradisi.


“Batik tidak boleh hanya dikenang, tapi harus hidup dan berkembang,” ujar Nurul Huda Nasution dari Batik Mardiyah, salah satu mitra binaan PalmCo. “Dukungan seperti ini membuat kami merasa tidak berjalan sendiri.”


Jalan Panjang yang Tidak Sendiri


Perjalanan batik dan UMKM pembatik adalah perjalanan panjang yang penuh liku. Namun dengan kehadiran institusi seperti PalmCo, jalan itu menjadi lebih terang.


Melestarikan batik bukan hanya tentang mempertahankan kain bercorak, tetapi juga menjaga mata pencaharian, mengangkat kearifan lokal, dan memberi ruang bagi budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.


Sebagaimana disebutkan Jatmiko, Batik adalah jati diri kita. Dan tugas kita bersama menjadikannya tetap hidup, bernilai, dan membanggakan. (rel/don)

‎Sejak 2024, Sentuhan Spiritual PAI KUA Binjai Timur Dampingi Penghuni Panti Jompo Belajar Al Quran
| Kamis, Oktober 02, 2025

By On Kamis, Oktober 02, 2025


PATIMPUS.COM - Sejak tahun 2024, Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Binjai Timur telah menggagas dan menjalankan  program kegiatan penyuluhan Tahsin Al-Qur’an untuk para orang tua lanjut usia (lansia).

‎Setiap hari Rabu, penyuluh agama datang membimbing para lansia memperbaiki bacaan Al-Qur’an mereka. Suasana pagi disebuah ruang sederhana di Panti Jompo Kota Binjai itu, tidak seperti biasanya. Tak ada suara televisi atau obrolan santai yang ramai. 

‎Tetapi hanya terdengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dibaca dengan lirih, namun penuh ketulusan dari suara-suara renta yang mencoba melafalkan huruf demi huruf dengan tajwid yang benar, meski harus mengulang berkali-kali.


‎Diantara penyuluh agama yang datang membimbing para lansia dengan penuh kesabaran dan mendampingi melewati proses pembelajaran yang tidak mudah yakni sosok Salim Fakhri SHI.

‎Membimbing lansia bukan tanpa tantangan. Menurut Salim, usia senja membawa keterbatasan tersendiri, baik dari segi pendengaran, penglihatan, maupun daya ingat. 

‎“Kadang mereka lupa huruf yang baru saja diajarkan. Kadang harus diulang sampai lima, enam kali. Tapi justru dari situlah letak keharuannya, mereka tetap semangat, tetap ingin bisa,” ujar Salim dengan mata berkaca, Rabu (1/10/2025).



‎Ada kalanya, rasa frustasi menyelimuti suasana hati. Beberapa lansia merasa malu atau takut salah saat membaca di depan teman-temannya. Namun, dengan pendekatan yang ramah dan metode pengajaran yang interaktif, suasana kelas tahsin perlahan menjadi tempat yang nyaman, bahkan menyenangkan.

‎“Kesulitan mereka adalah ujian kesabaran bagi kami. Tapi senyum bahagia mereka setelah bisa membaca satu ayat dengan benar—itu tidak tergantikan,” tambah Salim.

‎Di antara para peserta ada sosok Nenek Yolanda (72) yang  menjadi inspirasi. Meski tubuhnya renta dan suara mulai melemah, semangatnya membara. Setiap Hari Rabu, ia datang lebih awal, duduk di barisan depan, dan mengikuti arahan penyuluh dengan antusias.

‎“Walaupun saya sudah tua, saya ingin bacaan Al-Qur’an saya lebih baik. Kalau saya menghadap Allah nanti, saya ingin membawa bacaan yang indah,” ucap Yolanda dengan mata berkaca, suaranya bergetar menahan haru.

‎Kesungguhan Nenek Yolanda memotivasi peserta lainnya. Ia tak segan mengulang-ulang satu ayat yang sama, bahkan meminta bimbingan tambahan seusai kelas. Ketika ia akhirnya mampu membaca dengan tajwid yang benar, ruangan kelas tahsin seolah dipenuhi rasa haru dan kebanggaan.

‎Bagi para penyuluh, program tahsin ini lebih dari sekadar tugas atau kegiatan rutin. Ini adalah misi kemanusiaan dan dakwah. “Kami tidak hanya mengajarkan huruf dan makhraj, tapi juga menghadirkan ketenangan batin bagi mereka. Banyak yang bilang setelah ikut kelas ini, mereka lebih tenang, lebih damai,” ujar salah satu penyuluh.

‎Suasana religius yang tercipta dari kegiatan ini membawa dampak positif. Para lansia terlihat lebih ceria, lebih aktif secara sosial, dan merasa dihargai. Doa bersama yang selalu menutup kegiatan menjadi momen syahdu yang menyatukan hati.

‎Melihat dampak positif dari kegiatan ini, para penyuluh berharap program tahsin ini dapat diperluas dan didukung lebih banyak pihak. “Kami ingin kegiatan ini tidak hanya berlangsung di satu panti jompo, tapi juga di tempat-tempat lain. Mungkin ke depannya bisa melibatkan relawan muda, atau dukungan fasilitas seperti mushaf besar untuk lansia yang sulit melihat,” ungkap Salim.

‎Ia juga berharap ada dukungan dari pemerintah daerah maupun lembaga keagamaan untuk menjadikan program semacam ini sebagai bagian dari gerakan nasional mencerdaskan spiritual lansia. “Karena siapa pun kita, berapa pun usia kita, kita tetap butuh dekat dengan firman Allah,” pungkasnya.

‎Di balik usia yang renta dan langkah yang mulai pelan, para lansia di Panti Jompo Binjai menunjukkan bahwa semangat belajar tak pernah padam. Al-Qur’an menjadi cahaya yang menerangi hari-hari mereka, menjadi teman setia di masa senja. Dan di sana, di sudut kota kecil, para penyuluh agama terus menyalakan lentera harapan—satu huruf, satu ayat, satu jiwa dalam bimbingan kasih-Nya. (Soni)

RSU Haji Medan Dukung Penuh UHC Prioritas Sumut
| Selasa, September 30, 2025

By On Selasa, September 30, 2025


PATIMPUS.COM – Menyambut peluncuran Program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas di Provinsi Sumatera Utara, RSU Haji Medan menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah monumental tersebut. 


Direktur RSU Haji Medan Sri Suriani Purnamawati, S.Si, Apt, M.Kes menegaskan kesiapan institusinya dalam mendukung pelaksanaan program berobat gratis bagi seluruh masyarakat Sumut.


“Kami sangat mengapresiasi pencapaian UHC Prioritas yang telah diraih oleh Provinsi Sumatera Utara. Ini merupakan tonggak penting dalam upaya mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Direktur RSU Haji Medan, Selasa (30/9/2025).


Menurutnya, RSU Haji Medan telah melakukan berbagai penyesuaian internal untuk memastikan seluruh pasien yang datang, khususnya peserta JKN, mendapatkan pelayanan yang optimal tanpa hambatan biaya. 


Direktur menegaskan, pihak rumah sakit akan mematuhi arahan Gubernur Sumatera Utara agar tidak ada lagi penolakan pasien dengan alasan keterbatasan ruang rawat.


“RSU Haji Medan berkomitmen untuk tidak menolak pasien yang membutuhkan perawatan. Jika ruang kelas tiga penuh, kami akan mengupayakan penempatan sementara di kelas yang tersedia tanpa membebankan biaya tambahan kepada pasien,” tegasnya.


Lebih lanjut, Direktur menyampaikan bahwa lonjakan kunjungan pasien di awal pelaksanaan UHC Prioritas merupakan hal yang wajar dan menjadi tantangan bersama bagi seluruh fasilitas kesehatan. RSU Haji Medan, kata dia, telah menyiapkan langkah antisipatif agar pelayanan tetap berjalan lancar dan berkeadilan.


“UHC Prioritas bukan hanya soal angka cakupan, tetapi tentang bagaimana kita memperlakukan masyarakat dengan pelayanan yang manusiawi dan profesional. RSU Haji Medan siap menjadi bagian dari transformasi layanan kesehatan di Sumatera Utara,” tutupnya.


Dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran rumah sakit, RSU Haji Medan berharap pelaksanaan UHC Prioritas dapat menjadi titik awal menuju sistem kesehatan yang lebih kuat, adil, dan berkelanjutan di Sumatera Utara.


"Inilah yang kita harapkan bersama," pungkasnya.


Peluncuran UHC Prioritas ini dihadiri jajaran direksi dan pejabat struktural. Bahkan, pihaknya menyediakan stand layanan pemeriksaan kesehatan gratis bersama tim kesehatan dan promkes RSU Haji Medan. (don)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis