Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Maret 2023

RS Pirngadi Peringatkan Bahaya Mata Belekan, Ini Cara Mengatasinya

    Minggu, Maret 12, 2023  


PATIMPUS.COM - Kegiatan Instalasi Promosi Kesehatan RSUD Dr Pirngadi bersama SMF Mata memberikan penyuluhan tentang konjungtivitas kepada pengunjung di Poliklinik Mata, Rabu belum lama ini.


Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva mata/selaput bening mata bagian depan. "Konjungtivitis dapat disebabkan oleh adanya proses infeksi, iritasi fisik, atau respon alergi," kata salah satu dokter spesialis mata Dr Zaldi SpM.


Disebutkannya, gejala yang tampak pada penderita dapat berupa mata merah, kelopak mata bengkak, gatal, mata berair dan adanya belekan.


"Pertolongan pertama yang dapat diberikan adalah kompres air hangat lebih kurang 20 menit, tidak menggosok mata yang sakit, bersihkan kotoran di mata dengan air hangat, bersihkan mata dengan air mengalir yang bersih secara perlahan dengan membuka kelopak mata, jangan sekali-kali memberi obat tetes mata yang dijual bebas," pesannya.


Dia juga meminta masyarakat untuk segera ke dokter bila mata merah dan infeksinya tidak mengalami perbaikan dalam waktu 3 hari dan bila kondisi mata memburuk. "Segera ke dokter jika dalam waktu 3 hari tidak ada perbaikan," katanya. (don)

Jumat, 10 Maret 2023

RSU Haji Optimis Pembangunan Tower A Selesai Juli 2023

    Jumat, Maret 10, 2023  


PATIMPUS.COM - Unuk memenuhi syarat naik ke kelas A, pembangunan Tower A RSU Haji Medan harus sudah selesai pada Juli 2023.


"Jika pada Juli nanti pembangunan gedung Tower A sudah selesai, maka jumlah bed RSU Haji Medan akan menjadi 400. Hal ini, tentu syarat menjadi RS kelas A tersebut sudah terpenuhi," sebut Wakil Direktur Umum dan Pengembangan SDM RSU Haji Medan, Ridesman, kepada wartawan, kemarin.


Namun, Ridesman mengakui, saat ini banyak hal yang masih harus dipersiapkan untuk mewujudkannya.


"Sebetulnya dari jumlah tempat tidur kita nyaris kelas A, yakni sebanyak 248 bed. Tapi karena Covid-19 kemarin, jumlahnya harus kita kurangi menjadi 219, karena harus ada ruang isolasi dan lain-lain," ungkapnya kepada wartawan, kemarin.


Ridesman menyebutkan, untuk menjadi kelas A tentunya faktor lainnya adalah SDM. Di mana, harus memiliki dokter sub spesialis paling tidak sebanyak 15 sub spesialis.


Saat ini, sebutnya, RSU Haji baru memiliki 10 dokter spesialis. Tentunya, untuk mendapatkan sub spesialis ini tidak akan mudah.


Salah satu hal yang dapat dilakukan, adalah melakukan kontrak dokter sub spesialis. Di samping juga, pihaknya juga akan menyekolahkan dokter yang mereka miliki.


"Satu lagi adalah peralatan pendukungnya yang akan kita adakan tahun ini, misalnya radioterapi, Insya Allah anggaran sudah ada. Kemudian untuk jantung juga harus bisa operasi bedah jantung," terangnya.


Ridesman menyebutkan, yang membuat pihaknya semakin optimis bisa memperoleh kelas A, adalah dengan keluarnya SK Menteri Kesehatan yang menetapkan RSU Haji Medan sebagai RS unggulan prioritas hingga tingkat utama untuk kanker, jantung, stroke, uronefro serta ibu dan anak.


Selanjutnya juga sebagai pusat penanganan Diabetes Melitus, gastro (masalah lambung), infeksi emerging seperti flu burung dan juga Tuberkulosis.


"Selain itu kami juga memprogram RSU Haji agar mendapatkan sertifikat sebagai RS Syariah," terangnya.


Untuk saat ini, Ridesman menyampaikan, RSU Haji Medan pada pekan lalu juga telah meraih akreditasi sebagai RS Paripurna.


"Alhamdulillah per Februari kemarin kita juga sudah mendapatkan status pendidikan kedokteran utama," pungkasnya. (don)

Kamis, 09 Maret 2023

Kadis Kesehatan Sumut Sebut Pentingnya Akreditasi Klinik

    Kamis, Maret 09, 2023  


PATIMPUS.COM - Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (PKFI) melakukan sosialisasi Akrditasi Klinik dan Workshop Penyusunan Dokumen Akreditasi Klinik di Hotel Grandhika Jalan dr Mansyur Medan, Kamis (9/3/2023).

Sosialisasi tersebut bekerja sama dengan Lembaga Penyelenggara Akreditasi Pelayanan Kesehatan Paripurna (LPA PKP), serta didukung oleh Hexpham Jaya (HJ) sebagai pemproduksi, pengembangan dan pemasaran obat. 

Ketua PKFI Provinsi Sumatera Utara, dr Junida Sinulingga MKes, menyampaikan dukungan PKFI untuk Akreditasi Klinik. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes mengatakan pentingnya akreditasi bagi klinik untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan bagi pasien dan masyarakat, perlindungan bagi SDM Kesehatan, dan meningkatkan tata kelola pelayanan disemua klinik. 

"LPA PKP sebagai penyelenggara Akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, sangat mendukung upaya PKFI ini, agar seluruh Klinik di Sumatera Utara dapat Terakreditasi," ujar Alwi Mujahit.

Acara Sosialisasi dan Workshop ini diikuti oleh 200 peserta perwakilan Klinik dari  Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing tinggi, Asahan, dan Pematang Siantar. 

Pertemuan ini merupakan salah satu komitmen dari PKFI dalam peningkatan kualitas Klinik melalui Akreditasi, dan diharapkan Klinik dapat meningkatkan pengetahuan tentang Akreditasi serta mempersiapkan klinik masing-masing untuk mengikuti Akreditasi. (don)


PPI RS Pirngadi Edukasi Pasien Pentingnya Cuci Tangan

    Kamis, Maret 09, 2023  


PATIMPUS.COM - Guna memutus mata rantai kuman dan mencegah penyakit, Instalasi Promosi Kesehatan bersama Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) melakukan edukasi kepada pasien, keluarga dan petugas kesehatan pentingnya cuci tangan di Ruang Rawat Inap RSUD dr Pirngadi Kota Medan.


Supervisi atau pembinaan yang telah dilakukan sejak Senin (6/3/2023) ini menjadi agenda rutin sebagai upaya meningkatkan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. 


“Kegiatan ini rutin dilakukan agar cuci tangan bisa dilaksanakan secara optimal” ujar Kasubag Hukum dan Humas RSUD Dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin, kepada wartawan, Kamis (9/3/2023).


Kebersihan tangan, menurut Edison merupakan salah satu pendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional khususnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.


“Mencuci tangan dengan sabun, salah satu tindakan sanitasi yang sangat penting dan mudah untuk dikerjakan, tapi banyak yang sering lupa dan merasa sepele padahal ini bisa memutuskan mata rantai kuman dan menghindari penyakit,” tutupnya.


Sementara itu, petugas PPI RSUD dr Pirngadi Medan tampak bersemangat memberikan edukasi terkait langakah dan prosesur untuk cuci tangan kepada pasien dan keluarga pasien. 


Langkah-langkah tersebut diantaranya mencuci tangan secara menyeluruh, membersihkan punggung tangan hingga pergelangan tangan secara bergantian, membersihkan sela-sela jari tangan secara bergantian hingga membersihkan ujung jari dibatas telapak tangan dengan gerakan memutar secara bergantian. (don)

Selasa, 07 Maret 2023

Medan Akan Terima UHC Award Dari Wapres

    Selasa, Maret 07, 2023  


PATIMPUS.COM - Jumlah warga Kota Medan yang mendaftar sebagai peserta JKN-KIS telah mencapai 96 persen dari total penduduk sebanyak 2,5 juta jiwa sehingga lolos dalam program Universal Health Coverage (UHC).


"Kota Medan telah melebihi syarat UHC yakni 95 persen dari jumlah penduduknya," terang Kepala Cabang BPJS Kesehatan Medan, dr Yasmine Ramadhana Harahap MM AAAK, kepada wartawan, Selasa (7/3) di Medan, Sumatera Utara.


Yasmine mengatakan, hal itu merupakan keuntungan bagi Kota Medan yang sudah sukses mencapai cakupan UHC.


“Dengan adanya UHC itu, peserta yang didaftarkan oleh Pemda, KTPnya langsung aktif dan jadi jaminan BPJS Kesehatan. Misalkan dia sakit hari ini dan langsung didaftarkan, maka kartunya langsung aktif, iurannya dibayarkan oleh Pemda,” ungkapnya didampingi Kabid SDM, Umum dan Komunikasi Publik Rahman Cahyo dan Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta, Supriyanto Syaputra.


Oleh keberhasilan mencapai 95 persen UHC tersebut, maka Kota Medan pada 14 Maret 2023 mendatang akan menerima UHC Award dari Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin di Balai Sudirman, Jakarta.


"Yang menerima penghargaan UHC Award nanti adalah Bapak Walikota Medan, Bobby Nasution," ujarnya.


Dia mengapresiasi Kota Medan dengan jumlah penduduk yang cukup besar sekitar 2,5 juta jiwa bisa meraih UHC. 


“Warga Medan yang didaftarkan Pemda beruntung, KTPnya bisa langsung aktif. Tetapi sebelum UHC masa tunggu kartunya aktif satu bulan ke depan,” imbuhnya.


Penghargaan UHC Award ini, lanjutnya, mendorong Pemda lainnya untuk bisa UHC.


Sementara itu, Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Medan Supriyanto Syaputra mengatakan, BPJS Kesehatan telah memberlakukan aturan berobat dengan KTP, bahkan jauh sebelum UHC Medan dilaunching pada Desember 2022.


“Dalam tiga bulan JKMB diberlakukan, penambahan pesertanya telah mencapai 10.032 peserta. Di mana 80 persennya adalah peserta yang sebelumnya menunggak, sehingga sempat tidak bisa mengakses layanan perobatan,” tandasnya. (don)

Faskes Tolak Pasien JKN-KIS Pakai KTP Dapat Teguran Keras

    Selasa, Maret 07, 2023  


PATIMPUS.COM - Sejak diberlakukannya berobat menggunakan KTP bagi peserta JKN-KIS pada 1 Desember 2022, sudah ada dua Fasilitas Kesehatan (Faskes) mendapatkan teguran keras karena menolak layanan tersebut.


"Ada dua faskes yang kita temukan dan keduanya sudah ditegur. Untuk itu kami minta jangan ada lagi faskes yang menolak peserta mengakses layanan dengan KTP,” terang Kepala Cabang BPJS Kesehatan Medan dr Yasmine Ramadhana Harahap MM AAAK, kepada wartawan, Selasa (7/3) di Medan, Sumatera Utara.


Yasmine mengingatkan faskes untuk tidak menolak peserta JKN-KIS maupun JKMB (Jaminan Kesehatan Medan Berkah) yang mengakses layanan menggunakan KTP.


“Kalau ada Faskes yang menolak segera lapor ke kami. Nanti akan kami beri teguran,” ungkapnya.


Yasmine menjelaskan, sejak 2022 lalu, BPJS Kesehatan sudah tidak ada lagi mencetak kartu untuk peserta. Karena peserta yang ingin mendapatkan layanan cukup melalui NIK dengan menunjukkan KTPnya saja atau bisa menggunakan JKN Mobile.


Hal ini juga berlaku kepada peserta JKMB dalam program Universal Health Coverage (UHC) Kota Medan.


“Peserta JKMB juga dapat mengakses layanan menggunakan KTP tentunya dengan mekanisme yang sudah ditentukan,” pungkasnya. (don)

Minggu, 05 Maret 2023

USG Kehamilan Bayarnya Pakai Sampah

    Minggu, Maret 05, 2023  


PATIMPUS.COM - Ibu-ibu hamil di Desa Nagur, Kecamatan Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mendadak menukarkan sampah rumah tangganya untuk mendapatkan USG Gratis.


USG kehamilan gratis yang diinisiasi Gerakan Kawan Awen ini mengkolaborasikan program menjaga lingkungan dengan kesehatan ibu dan bayi. 


"Syaratnya hanya membawa sampah yang bisa di daur ulang sebanyak 1 kg seperti botol dan plastik," jelas Founder Gerakan Awen, Alween Ong pada Minggu (5/3) di sela-sela pelaksanaan USG gratis tersebut. 


Setidaknya ada 30 peserta USG gratis yang hadir, kesemuanya antusias karena memang sebelumnya mereka kebanyakan belum pernah memeriksakan kehamilannya dengan USG.


"Alhamdulillah pesertanya kurang lebih 30 orang dibagi dua sesi pagi dan siang,' ungkap Alween Ong sembari menceritakan mengapa memilih  Serdang Bedagai melangsungkan USG Gratis itu.


"USG gratis  kita lakukan  memang disinilah bermula. Saat kita bertemu dengan seorang ibu hamil di salah satu desa di Kabupaten Serdang Bedagai ini, ketika itu saya menanyakan usia kehamilannya dan apakah sudah USG atau belum namun ibu tersebut tidak menjawab  malah mengaku bingung harus menggunakan uangnya untuk membeli odol gigi atau telur. Akhirnya kita menyimpulkan bahwa jangankan berpikir untuk USG, untuk makan saja sudah kesulitan. Lalu kita pun berfikir apa yang bisa kita lakukan untuk mereka dan ini juga kita lakukan  terkait program pemerintah untuk menekan Angka stunting," tegas Alween Ong yang juga dikenal sebagai wirausaha muda ini. 


Sebutnya, bicara stunting tidak  hanya menyelesaikan yang sudah terlahir tapi sebelum terlahirpun harus sama-sama ikut serta memantau. Itulah pentingnya ibu hamil itu melakukan USG.


"Kita lihat tadi didalam ada kandungannya yang sudah besar namun berat badannnya masih kurang, ada juga yang sungsang  bahkan ada yang usia yang sudah rentan untuk hamil atau terlalu tua. Rata-rata peserta mata pencahariannya nelayan. Sehingga  kita harapkan masyarakat sehat dan kedepannya program ini tidak hanya dqpat dilakukan dibeberapa titik namun kedepan bisa bekerjasama dengan pemerintah dan ini dilakukan lebih sering.


Seorang peserta, Wiwin Winarsih (29) warga Dusun 3 Desa Nagur, ikut USG ingin mengetahui kondisi kehamilannya. Selama ini ia mengaku tidak USG karena jauh dari fasilitas kesehatan sehingga ia mengharapkan USG gratis kawan Awen ini terus dilakukan agar masyarakat lainnya dapat merasakannya.


Dokter Spesialis Kandungan, dr Pebriwarita Pulungan, SpOG mengatakan secara keseluruhan Dari 30 peserta itu kebanyakan sama sekali tidak pernah melakukan USG dan juga tidak pernah kontrol kehamilan. Dan ada juga ditemukan usia lanjut dengan kehamilan ke lima dan bahkan paling memprihatinkan berat bayinya tidak sesuai dengan usia kehamilannya. 


"Kurangnya nutrisi dan protein Ini alasan mereka  karena  saat ini ikan susah , padahal  ini   daerah pesisir penghasil ikan sehingga heran mereka bisa kekurangan nutrisi," jelasnya. Ia mengharapkan edukasi terhadap masyarakat terus gencar dilakukan.


Sementara itu, sebelum melakukan pemeriksaan kehamilan, para peserta di edukasi oleh Green Smoothie Fakctory 

bagaimana membuat minuman sehat dari buah-buahan tanpa menggunakan pemanis atau gula. (don)

Kamis, 02 Maret 2023

RS Diminta Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

    Kamis, Maret 02, 2023  


PATIMPUS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr H Alwi Mujahit Hasibuan MKes meminta rumah sakit di seluruh Sumatera Utara agar meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi. 


“Rumah Sakit memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi sehingga rumah sakit dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi,” ujar Alwi Mujahit Hasibuan, saat pembukaan Lokakarya Pembelajaran Pendampingan Kualitas Pelayanan KIB di Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh MOMENTUM Private Health Care Delivery (MPHD), Rabu (1/3/2023).


Dijelaskan oleh dr. H. Alwi Mujahit Hasibuan, M. Kes bahwa upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi di rumah sakit meliputi dimensi kepatuhan terhadap standar pelayanan, patient safety, penguatan kinerja rujukan serta keterlibatan penuh dari pasien, keluarga dan masyarakat.


Dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi di rumah sakit ditambah dengan upaya lain seperti deteksi awal pencegahan komplikasi kehamilan, peningkatan response time pada kondisi darurat serta keterpaduan data dan informasi kesehatan ibu dan bayi diyakini akan menekan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sumatera Utara.


Selanjutnya dr Dwirani Amelia, Sp.OG selaku Chief of Party USAID MPHD Indonesia serta didampingi dr Apsari D. Kusumastuti, MARS selaku Senior Program Manager USAID MPHD North Sumatera menyampaikan selama tahun 2021-2022 di Sumatera Utara, MPHD telah melaksanakan Pendampingan Tematik di 10 dari total 18 rumah sakit swasta di 4 wilayah yakni Kabupaten Deli Serdang, Asahan, Langkat dan Karo.


Pendampingan Tematik melibatkan Mentor Maternal dan Neonatal Provinsi Sumatera Utara sesuai Surat Keputusan Mentor yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi SumateraUtara yang terdiri dari Ahli Kandungan (SpOG), Ahli Anak (SpA), Bidan, Perawat, Manajemen RS dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.


Selama proses pendampingan yang telah dilaksanakan, Tim Mentor dan MPHD mendapatkan berbagai lesson learned dan best practices, baik dari aspek pendampingan dan juga teknis pelaksanaan. (don)


Rabu, 01 Maret 2023

YPI Apresiasi Videotron di Medan Sosialisasikan Perda KTR

    Rabu, Maret 01, 2023  


PATIMPUS.COM - Sejumlah videotron menampilkan poster iklan layanan masyarakat (ILM) berisi tentang Perda Kawasan Tanpa Rokok tersebar di banyak titik persimpangan di Medan. 


Tidak tanggung tanggung, ILM dengan variasi ukuran bahkan ada yang 5x3 meter dengan layar display yang cukup strategis menjadi perhatian masyarakat.


Iklan seruan tersebut sebagai bagian dari edukasi tentang KTR dan ajakan  untuk mematuhi Perda  No. 3 tahun 2014 tentang  Kawasan Tanpa Rokok.  


Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) yang selama ini konsern dalam program Tobacco Control (TC) memberikan apresiasinya kepada Walikota Medan yang memiliki komitmen mengedepankan kesehatan masyarakat khususnya anak anak.


Koordinator Program TC YPI, Elisabet SH berharap edukasi ini mengingatkan kembali semua elemen masyarakat Kota Medan untuk patuh dan menerapkan 7 kawasan tanpa rokok. Telah banyak data yang membuktikan korelasi bahaya buruk asap rokok bagi kesehatan  dan menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia. 


Karenanya disiplin ubtuk mematuhi Perda KTR harus terus dilakukan. Karenanya ILM ini  semakin menambah catatan kepedulian Pemko Medan terhadap kesehatan, semoga dapat diikuti dengan langkah penegakan lainnya, sehingga Pemko Medan bisa meraih predikat Kabupaten Kota Sehat.


Elisabet mengakui, sebelumnya pihak Dinas Perhubungan dan Dinas Infokom Kota Medan menyatakan kesediaannya untuk ikut berkontribusi dalam melakukan sosialisasi perda KTR di Kota Medan. Mereka melalui fasilitas yang dimiliki Pemko Medan akhirnya memberikan space ILM tentang kawasan tanpa rokok, di semua titik persimpangan Kota Medan.


"Ini menunjukan Kota Medan memiliki komitmen yang sama untuk menyelamatkan tumbuh kembang anak anak Indonesia. Kita sangat mengapresiasi," tambah Elisabet.


Iklan layanan masyarakat tentang 7 kawasan tanpa rokok ini sudah diterbitkan Pemko Medan sudah terlihat sejak Jumat (24/2) hingga hari ini. Seperti di persimpangan Jalan SM Raja - Tritura,  Iskandar Muda - Gajah Mada, Jalan Juanda - Katamso, Waspada dan masih banyak lagi. (don)


Rabu, 15 Februari 2023

IDI Sumut, BPJS Kesehatan dan BPJSTK Bersinergi Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

    Rabu, Februari 15, 2023  


PATIMPUS.COM - Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Sumatera Utara mengadakan coffee morning dengan mengundang BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Rabu (15/02/2023). 


Jamuan coffee morning dihadiri oleh jajaran pimpinan BPJS Kesehatan area Sumatera Utara dan Kota Medan, dr. Mariamah, M. Kes. (Deputi Direksi Wilayah I), dr. Nur Eva Parindury (Asisten Deputi Jaminan Pelayanan Kesehatan, Rasinta Ria Ginting (Asisten Deputi Kepesertaan dan Mutu Layanan), Iriana Hendrawati Pasaribu (Analis Jaminan Pelayanan Kesehatan), dr. Yasmine Ramadhana Harahap (Kepala Cabang Medan), dan Rice Handayani (Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer).


Kegiatan itu juga dihadiri oleh jajaran pimpinan BPJS Ketenagakerjaan yaitu Meralih Sukma mewakili Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, dr. Suci Rahmad (Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Medan Kota), R. Harry Agung (Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Medan Utara) dan Fadly Maulana (Kepala Bidang Kepesertaan Program Khusus Kacab Medan Kota).


Dalam pertemuan tersebut membahas beberapa poin yaitu, upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Sumatera Utara dalam konteks menyukseskan universal health coverage, dan membangun langkah untuk memberikan proteksi atas risiko pekerjaan bagi seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan melalui kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan. Diharapkan terbangun sinergi antara instansi yang bergerak di sektor kebijakan pelayanan kesehatan di Sumatera Utara.


Ketua IDI Wilayah Sumatera Utara, dr. Ramlan Sitompul, Sp.THT-BKL, Sub.Sp F.P.R (K) menyampaikan bahwa forum pertemuan seperti ini harus dibudayakan agar tercipta hubungan yang harmonis antara pemangku jabatan lintas sektoral sehingga kebijakan yang dibuahkan relevan dan kontekstual dalam menjawab permasalahan kesehatan yang dihadapi di Sumatera Utara.


“Kebijakan tentu harus mengakomodir kepentingan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pelayanan kesehatan baik masyarakat, tenaga medis, tenaga kesehatan, pengelola fasilitas kesehatan dan pemerintah”, imbuhnya.


Deputi Direksi Wilayah I BPJS Kesehatan, dr. Mariamah, M. Kes menyatakan sangat mengapresiasi acara coffee morning yang diinisiasi oleh IDI Wilayah Sumut ini dan merencanakan akan menjadi tuan rumah pertemuan selanjutnya.


BPJS Ketenagakerjaan melalui Pps Kakanwil Sumbagut, Meralih Sukma dan Kepala Kantor Cabang Medan Kota, dr. Suci Rahmad, juga menyampaikan apresiasi atas pertemuan tersebut dan berharap berdampak terhadap kemudahan koordinasi layanan bagi peserta yang bekerja dengan risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, kesinambungan koordinasi data dalam hal mendukung universal health coverage, dan peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat pekerja di Sumatera Utara di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. (don)

Minggu, 12 Februari 2023

Raker IKA FKM USU Hasilkan Beberapa Program Unggulan

    Minggu, Februari 12, 2023  


PATIMPUS.COM - Rapat Kerja Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Kedokteran Masyarakat (IKA FKM) Universitas Sumatera Utara (USU) periode 2022 - 2026 digelar di Hotel Saka, Sabtu (11/2/2023).


Acara yang dimulai Jam 11.00 WIB dipimpin Sekretaris IKA Buyung RB D Daulay, SKM, M.Kes mengambil tema Optimalisasi Potensi Organisasi Untuk Kemajuan Alumni, dilakukan secara daring dan luring guna mengakomodir seluruh pengurus agar maksimal dalam kegiatan dimaksud. 


Hadir dalam acara yang diikuti sekitar 50 orang pengurus juga  dihadiri Dekan FKM USU yang di Wakili oleh Wakil Dekan I Dr. Ummi Salamah, SKM, M.Kes, dan Dewan Pembina IKA FKM USU Selamet Hartono, SKM, M.Kes (Kadinkes Sergei ).


Ketua IKA FKM USU Edi Subroto, SKM, M.Kes yang juga Sekretaris Dinkes Kota Medan saat membuka acara mengatakan, Raker ini sebagai langkah kongkrit dan komitmen jajaran pengurus IKA FKM untuk mewujudkan visi organisasi. Diharapkan melalui Raker ini lahir program-program unggulan yang dapat bermanfaat bagi pengembangan kampus, organisasi, dan alumni.


Sementara Dekan FKM USU sangat mendukung digelarnya Raker. Hal ini karena melihat kebutuhan organisasi dan kampus harus sejalan dan bermitra, mengingat sampai saat ini ada 7.867 Alumni FKM USU yang harus kita inventarisasi dan kita organisasi. Sehingga dapat terdistribusi ke semua lini agar mendapat tempat dan manfaat bagi masyarakat .


"Rapat kerja tersebut menghasilkan

24 program kerja yang telah di tetapkan bersumber dari 8 kordinator bidang. Beberapa program unggulan antara lain (Pengabdian Pada Desa Binaan, Job Portal untuk alumni pencari kerja, Alumni Gathhering bermitra dengan kampus, Program kemitraan Dunia Usaha bersama Alumni, dan lainnya)," kata Edi.


"Seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan sukses hingga akhir acara pukul 16.00 WIB di tandai dengan sesi foto bersama," ujar Edi. (don)

Rabu, 08 Februari 2023

1,16 Juta Keluarga di Sumut Berisiko Stunting

    Rabu, Februari 08, 2023  


PATIMPUS.COM - Sekretaris Utama (Sestama) Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) RI Tavip Agus Rayanto menyampaikan pihaknya mencatat ada 1.166.929 keluarga berisiko stunting di Sumatera Utara (Sumut).


“Kami mencatat di Sumut ada sebanyak 1.166.929 keluarga berisiko stunting di Sumut. Orang beresiko itu tidak otomatis stunting hanya perlu mendapat perhatian, dari data nasional ini kita lihat, kita pilih dan definisikan siapa yang menjadi sasaran stunting maka dipersempit lagi,” ujar Tavip dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumut di Hotel Santika, Medan, Rabu (8/2/2023).


Data keluarga tersebut dipersempit lagi, diantaranya lanjut Tavip ada sebanyak 214.075 keluarga memiliki baduta (balita usia 0-23 bulan) 512.502 keluarga memiliki balita (usia 24-59 bulan), 199.412 keluarga tidak memiliki sumber air minum layak, 247.878 keluarga tidak memiliki jamban layak, ditambah dengan Pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan 4T (Terlalu Muda Menikah, Terlalu Tua Saat Hamil, Terlalu Banyak Anak, Terlalu Dekat Jarak Kehamilannya).


“Ada sebanyak 771.218 Pasangan Usia Subur yang terlalu banyak anak di Sumatera Utara, 35.872 pasangan yang terlalu dekat jarak kehamilannya, 489.789 pasangan yang hamil terlalu tua dan 9.137 pasangan terlalu muda,” katanya.


Penurunan angka stunting ini, lanjut Tavip, tidak akan sulit bila dipecahkan bersama-sama oleh 33 Kabupaten/Kota Provinsi Sumut dengan intervensi spesifik maupun intervensi sensitif khususnya yang menyangkut nutrisi asupan gizi, pola asuh yang benar, dan lingkungan serta sanitasi yang sehat. “Kalau ini dikeroyok 33 kabupaten/kota tidak akan berat,” ujarnya.


Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan peran dalam menurunkan angka stunting sesuai target 14% di tahun 2024 mendatang. 


Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah menyampaikan, masih adanya Kabupaten/Kota yang angka stuntingnya tinggi, karena belum semua masyarakat mendapatkan informasi lengkap terkait stunting. Ijeck mencontohkan Kabupaten Labura yang angka stuntingnya turun signifikan. Menurutnya, capaian tersebut karena adanya komitmen dari Kepala Daerah. 


“Karena stunting ini bukan hanya masalah gizi saja, tetapi juga soal sanitasi, air bersih dan lainnya. Informasi itu penting, harus bisa sampai ke daerah, ke masyarakat seperti yang dilakukan Labura, posyandunya aktif di semua tempat, bukan sekedar ada tapi aktif ini perlu dicontoh,” ujarnya.


Tahun 2022, lanjut Ijeck, berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Sumut berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 4,7%, menjadi 21,1%, dari sebelumnya 25,8% pada tahun 2021. “Capaian yang luar biasa ini atas kerja sama antara Kepala Perwakilan BKKBN dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Mudah-mudahan kami yakin untuk tahun 2023 angka 18% bisa tercapai dan 2024 bisa turun 14% bahkan mungkin bisa di bawah itu,” ujar Ijeck.


Ijeck juga mengingatkan pemerintah daerah untuk dapat memaksimalkan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) 2023. “Tahun ini dana BOKB meningkat sekitar Rp493 Miliar, jumlah ini mengalami kenaikan hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp171 miliar. Dananya sudah ada, tinggal bagaimana Pemda meningkatkan perannya, semoga tahun ini serapan dana  BOKB bisa meningkat,” tutupnya. (don)

Selasa, 07 Februari 2023

YMMA Sumut Optimis Eliminasi TBC 2030 di Sumut Tercapai

    Selasa, Februari 07, 2023  


PATIMPUS.COM - SR Yayasan Mentari Meraki Asa Provinsi Sumatera Utara menggelar Rapat Koordinasi Wilayah Tahun 2023 di Hotel Grandhika Medan, Selasa (07/02/2023).


Tujuan pertemuan tersebut untuk memastikan koordinasi antara SR dan 10 SSR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI yang tersebar di 10 Kab/Kota dengan layanan kesehatan dan Dinas Kesehatan berjalan dengan baik dan masing-masing mampu mengambil peran dalam menyukseskan penanggulangan TBC berbasis komunitas.


10 Kab/Kota yang termasuk dalam program tersebut yakni Kota Medan, Kab. Deli Serdang, Kab. Langkat, Kota Binjai, Kab. Karo, Kab. Simalungun, Kota Pematangsiantar, Kab. Asahan, Kab. Labuhanbatu, dan Kota Padangsidimpuan.


Zubaidah Pohan, Manajer SR YMMA Sumatera Utara mengungkapkan komitmen pengelola program untuk mendukung pemerintah menanggulangi Tuberkulosis di Sumatera Utara. Ia mengatakan Komunitas merupakan salah satu komponen penting di masyarakat yang dapat menjadi katalis dalam akselerasi pencapaian milestone Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia tahun 2030.


Dalam paparannya terkait hasil pengelolaan program baik progres pencapaian terduga, notifikasi, dan terapi pencegahan tuberkulosis di tahun 2022, Zubaidah optimis SR YMMA Sumatera Utara dapat meningkatkan capaian dari target yang telah dibuat oleh pengelola program di pusat.


“Tahun 2022 menjadi acuan bagi YMMA Sumatera Utara untuk meningkatkan capaian baik terduga, notifikasi, dan terapi pencegahan tuberkulsosis. Di tahun 2023 ini, kami melakukan resolusi programatik untuk menjaring, melacak, mendampingi, serta menyembuhkan pasien tuberkulosis. Masing-masing pengelola program di 10 Kab/Kota wilayah kerja kita punya target yang harus direalisasikan. Maka, melalui Rakorwil ini, dengan sumberdaya dan kapasitas yang kami miliki, mudah-mudahan target tersebut bisa kita raih,” ungkapnya.


Ia juga menekankan agar seluruh pengelola program di Sumatera Utara untuk menguatkan koordinasi, melibatkan lebih banyak pihak, dan mengajak masyarakat untuk aktif dan berperan serta menanggulangi tuberkulosis di Sumatera Utara. Semakin banyak pihak yang terlibat, maka eliminasi TBC 2030 yang dicanangkan pemerintah pusat dapat terwujud.


“Keterlibatan banyak pihak adalah kunci bagaimana program ini bisa berjalan. Maka dari itu, kami mengajak kepada semua elemen untuk sama-sama berkolaborasi dan bergandeng tangan menanggulangi tuberkulosis,” lanjutnya.


Zubaidah dalam paparannya juga mengapresiasi peran pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan baik Provinsi maupun Kab Kota se Sumatera Utara. Ia berharap di tahun 2023 ini YMMA dan Dinas Kesehatan secara rutin saling berkoordinasi terutama pada update capaian komunitas, update indeks kasus tersedia di Dinkes, update kasus LTFU untuk dilakukan tracing, update hasil CBMF dan kebutuhan dukungan pasien TBC, serta update pembayaran enabler.


“Kami berterima kasih dengan Dinas Kesehatan baik Provinsi, maupun Kab/Kota yang terus mendukung peran komunitas dalam penanggulangan TBC. Sebagai mitra pemerintah, Kami berharap koordinasi berjalan rutin dan semakin baik sehingga capaian, update kasus, dan matching data bisa kita lakukan bersama. Begitu juga kami berterima kasih dengan puskesmas, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, dan klinik,” ucap Zubaidah.


Zubaidah juga berharap kepada pengelola program di 10 SSR untuk melakukan penguatan kapasitas dan peran kader. Pengelola Program harus dapat memetakan wilayah dan strategi kerja yang konstruktif untuk menjaring lebih banyak lagi penerima manfaat program.


“Fokus utama kita adalah dengan melakukan intervensi dan mengerahkan sumber daya kader dengan beban kasus berdasarkan Puskesmas. Hubungan dengan kader harus harmonis karena kader merupakan garda terdepan pelaksanaan program ini,” pungkasnya. (iki)

Senin, 06 Februari 2023

Forwakes Sumut Gelar Donor Darah dan Seminar Stunting

    Senin, Februari 06, 2023  


PATIMPUS.COM - Dokter Spesialis Anak RSU Haji Medan dr. Ari Kurniasih, MKed (Ped), Sp.A meminta remaja untuk menjaga kualitas diri. Sebab, para remaja ini nantinya akan menjadi orangtua yang nanti merawat dan mendidik anak-anaknya.


"Berkualitaslah jadi manusia. Kedepannya kalian 'digendongin' begitu banyak tanggungjawab. Orangtua yang tidak berkualitas berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang tumbuh kembangnya terganggu di seribu hari pertama kelahirannya akan menjadi anak yang stunting dan dia tidak bisa menjadi SDM (sumber daya manusia) yang baik," tegas dr. Ari saat menjadi narasumber di acara Donor Darah dan Seminar Edukasi Pencegahan Stunting Sejak Dini di Gedung PWI Sumut Parada Harahap Jalan Adinegoro Medan, Senin (6/2/2023). 


Kegiatan yang diselenggarakan oleh Forwakes (Forum Wartawan Kesehatan) Sumut bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Medan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut ini menghadirkan siswa dari MAN Serdangbedagai dan Mahasiswa UNIMED. Hadir juga Ketua PWI Pusat Atal S Depari, Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik serta Kepala Dinkes Sumut dr. Alwi Mujahit, Penasehat Forwakes Sumut Zulnaidi dan lainnya.


Disebutkan dr. Ari, remaja terutama perempuan harus paham untuk menjadi seorang ibu. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang ibu atau orang tua, usia dan pola pikir harus sudah matang.


"Lima tahun ke depan kalian akan menikah dan nanti dikaruniai anak. Untuk itu kalian harus cukup gizi, jangan mengalami anemia yang bisa menyebabkan anak stunting. Sekarang sudah ada pemberian tablet zat besi, konsumsi itu. Kalau tidak mau konsumsi itu, maka perbanyak konsumsi protein hewani seperti ikan, telur dan ayam," sarannya.


Dia juga meminta remaja untuk tidak hamil di luar nikah dan tidak menikah jika belum siap secara usia dan pola pikir. "Jangan belum siap menjadi ibu tapi sudah menjadi ibu. Banyak kita temukan pasangan suami istri yang tidak matang secara berpikir dan usianya. Alhasil, lahir bayi-bayi prematur. Ke depan tumbuh kembangnya gimana? Anak-anak itu menjadi stunting, sehingga dia tidak bisa menjadi SDM yang baik dan akan menjadi beban negara," ungkapnya.


Ditambahkannya, anak yang mengalami stunting akan terganggu kesehatannya, daya tahan tubuh atau imunitasnya sehingga sering sakit. "Ini menyebabkan pengeluaran negera menjadi lebih banyak. Untuk itu saya tekan lagi, berkualitaslah menjadi manusia," tegasnya lagi.


Sedangkan Perwakilan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Sumut Dra. Rabiatun Adawiyah MPHR juga menyampaikan soal 4 T (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat Dan Terlalu Banyak) kepada peserta seminar. 


"Jangan terlalu muda menikah dan melahirkan. Usia menikah yang matang itu untuk perempuan adalah 21 tahun dan laki-laki usia 25 tahun. Pada usia ini alat reproduksi sudah mapan atau cocok untuk melahirkan. Kalau dibawah 21 tahun maka alat reproduksi belum sempurna, sehingga rentan alami pendarahan hingga kematian pada ibu dan bayi," ungkapnya. 


Kemudian, Terlalu Tua. "Usia di atas 35 tahun disarankan tidak lagi melahirkan, karena alat reproduksinya sudah mulai 'usang' sehingga beresiko tinggi alami pendarahan hingga kematian. Terlalu Dekat juga tidak boleh. Jarak orang melahirkan itu 2 sampai 5 tahun, kenapa? perempuan yang melahirkan banyak syaraf-syaraf yang putus dan untuk memulihkan syaraf yang putus itu butuh waktu 2 sampai 5 tahun, maka jarak melahirkan itu jangan terlalu dekat. Oleh karena itu, pakai alat kontrasepsi," ujarnya.


Terakhir, Terlalu Banyak. Ibu yang mempunyai anak banyak mempunyai risiko untuk meninggal. "Jumlah anak terlalu banyak kemungkinan akan menyebabkan kesehatan ibu yang sedang hamil atau pasca persalinan terganggu. Terlalu sering melahirkan bisa memberi dampak buruk bagi seorang ibu sehingga risiko kematian menjadi lebih meningkat," ungkapnya.


Sementara itu, Kadis Kesehatan Sumut dr. Alwi Mujahit mengatakan, 1 dari 5 anak mengalami stunting. Sebab, prevalensi angka Stunting di Sumut 21,1 persen. Hal ini menurutnya tentu bakal menjadi permasalahan sosial untuk kedepannya, bila kasus stunting tidak segera ditanggulangi.


Alwi menjelaskan, kasus stunting ini sebetulnya dapat diintervensi hingga temuannya menjadi nol kasus. Caranya ujar dia ialah, dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada anak selama 2 tahun.


Pemberian ASI itu, terangnya menurut hasil penelitian dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia yang diperolehnya, yaitu dilakukan selama 8 kali perhari sampai sang anak merasa kenyang. Hal ini, kata Alwi, maka sudah cukup untuk memenuhi gizi dari sang anak agar terhindar dari stunting.


"Jadi sebenarnya stunting ini kalau diintervensi, yakni di 1.000 hari pertama kehidupan. Mulai dari konsepsi di dalam rahim (gizi ibu), kemudian pemberian ASI selama 2 tahun. Kalau kedua hal ini bisa kita jaga dengan baik, stunting itu harusnya nol," imbuhnya.


Sedangkan Ketua PWI Pusat Atal S Depari mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Forwakes Sumut bekerja sama PWI Sumut dan PMI Medan.


"Negara kita ini masih sangat butuh darah, jadi kegiatan ini sangat bagus sekali. Begitu juga dengan Stunting, banyak anak-anak kita kurang gizi. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak hanya pemerintah tetapi kita sebagai wartawan," tambahnya. (don)

Jumat, 03 Februari 2023

Ini Alasan RS Medan Labuhan Belum Bisa Rawat Inap

    Jumat, Februari 03, 2023  


PATIMPUS.COM - Pelayanan rawat inap di RSUD H Bachtiar Djafar Medan Labuhan seharusnya direncanakan pada 6 Februari 2023 mendatang, namun hal itu batal dilakukan.


Pasalnya Direksi RSUD H Bachtiar Djafar Medan Labuhan masih menunggu serah terima Sertifikat Layak Operasional (SLO) lift untuk pasien rawat inap.


Direktur RSUD H Bachtiar Djafar dr Irliyan Saputra SpOG kepada wartawan Jumat (23/02/2023) mengatakan sejak peresmian rumah sakit untuk melayani rawat jalan pada Desember 2022 lalu, tidak langsung melayani pasien rawat inap.


Hal itu dikarenakan masih ada sejumlah fasilitas gedung belum bisa langsung dioperasionalkan. Misalnya, lift khusus untuk pasien rawat inap dan juga pemenuhan kebutuhan SDM.


"Kalau dari tim medis sudah siap, tapi kami masih menunggu serah terima SLO lift pasien rawat inap dari dinas terkait, dari managemen terus berupaya agar seluruh layanan RS dapat dibuka katanya.


Bila surat tersebut sudah diterima kepada pihaknya, ia mengatakan rumah sakit akan membuka pelayanan rawat inap. "Ruangan rawat inap kan ada di lantai 6," sebutnya.


Sejak dibukanya pelayanan poliklinik untuk rawat jalan, ia mengatakan sudah dikunjungi masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Medan Labuhan.


"Pasien yang berobat jalan ke rumah sakit dari rujukan Puskesmas, klinik swasta dan program UHC. Jumlah pasiennya masih puluhan, belum banyak kali, karena baru buka dua bulan," ungkapnya.


Ia mengatakan poliklinik yang telah dibuka di rumah sakit tersebut antara lain THT, penyakit dalam, anak, dan obgyn. "Empat poliklinik ini syarat rumah sakit kelas C," sebutnya. (don)

Anggota Dewan Himbau Dinkes Medan Serius Tangani Tuberkulosis

    Jumat, Februari 03, 2023  


PATIMPUS.COM - Anggota DPRD Kota Medan, Edi Syahputra SE, mengatakan Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang berbahaya, namun bisa disembuhkan. Oleh sebab itu dia meminta Dinas Kesehatan Medan serius dalam penanggulangan penyakit tersebut.


“Kita menyambut baik program penanggulangan TBC di Kota Medan. Hari ini TBC masih menjadi penyakit menular yang masih menjadi PR besar untuk kita. Saya mengimbau kepada Dinas Kesehatan dan seluruh layanan kesehatan untuk keseriusan dalam penanggulangan ini. Selaku anggota DPRD, kami berkomitmen untuk memperjuangkan anggaran untuk penanggulangan TBC di Kota Medan seperti peraturan daerah,” terang Edi Syahputra saat Konfrensi Pers komitmen Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Medan, yang digelar Yayasan Mentari Meraki Asa (MMA), Jumat (3/2/2023).


Edi Syahputra, mengatakan, selain dukungan regulasi terkait anggaran dan pelayanan kesehatannya, dia juga siap mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai syarat pelayanan kesehatan seperti identitas diri dan lain sebagainya.


“Saya juga siap membantu masyarakat yang tidak punya NIK atau surat pindah sebagai syarat melakukan pengobatan. Identitas diri itu sangat perlu untuk mendukung pengobatan,” tambahnya.


Ia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa penyakit tuberkulosis dapat menyerang tubuh manusia tanpa mengenal statusnya. Ia menceritakan bagaimana punya historis penyakit tuberkulosis yang menyerang keluarganya.


“Karena hal tersebutlah saya secara pribadi sangat mendukung program ini. Penyakit ini tidak mengenal siapa anda, mau kaya, miskin, pejabat, tuberkulosis dapat menyerang anda,” lanjutnya.


Sementata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Putri mengatakan pihaknya Bmenyambut baik upaya kolaborasi dan komitmen bersama dalam penanggulangan TBC di Kota Medan. Ia berharap dengan dukungan dari multipihak, eliminasi TBC akan segera terwujud.


Ia juga berharap peran komunitas dan media untuk menyampaikan informasi Tuberkulosis secara lengkap sehingga masyarakat dapat memahami standar pelayanan kesehatan tuberkulosis.


“Semoga dengan kegiatan hari ini masyarakat dapat menerima banyak informasi terkait penanggulangan tuberkulosis. Sehingga masyarakat paham bagaimana dan tindakan apa yang akan dilakukan mereka untuk melakukan pemeriksaan. Adanya komunitas seperti YMMA Kota Medan dan peran media sangat diharapkan untuk penyampaian informasi ini,” ungkapnya.


Ia juga berharap dengan adanya dukungan legislatif, maka terealisasi peraturan daerah sehingga lebih banyak lagi pihak yang dapat turut serta melakukan penanggulangan tuberkulosis.


“Dengan lahirnya Perda melalui dukungan legislatif, akan lebih banyak lagi dukungan dari berbagai pihak. Nantinya kita dapat membentuk satuan kerja kecamatan untuk mendorong warganya melakukan pemeriksaan dan deteksi dini. Kalau positif, kita akan melakukan pendampingan melalui kader. Kemudian keluarga dan lingkungan sekitar juga kita lakukan penyuluhan dan bila perlu adanya skrining,” tambahnya.


Staf Program YMMA Kota Medan Muhammad Irsyad yang melaksanakan program penanggulangan Tuberkulosis berbasis komunitas mengatakan, saat ini YMMA berada di seluruh puskesmas di Kota Medan untuk mendukung pemerintah dalam mengeliminasi TBC di Kota Medan.


“YMMA Kota Medan sebagai salah satu mitra pemerintah terus melakukan upaya untuk mengeliminasi TBC di Kota Medan. Kita punya 150 kader yang bertugas di 41 puskesmas di mana mereka melakukan pelacakan, pendampingan, dan penyuluhan terkait tuberkulosis,” ucap Irsyad.


Indonesia selalu termasuk dalam daftar tiga negara dengan beban TBC terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir dan tahun 2022 menduduki peringkat ke dua. Saat ini Kota Medan menargetkan 14.000 orang dapat diobati dan mendapatkan pelayanan.


Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Medan juga dihadiri USAID TB Private Sector Kota Medan Dr. Junida Sinulingga, Kasi P2P Dinkes Kota Medan Edy Yusuf, Wasor Dinkes Kota Medan, Dokter TB Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia, dan staf YMMA Kota Medan. (aki)

© 2023 patimpus.com.