Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Agustus 2021

Prospek Menjanjikan, PKM UMSU Gandeng Petani Jamur Tiram Medan Denai

    Selasa, Agustus 10, 2021  


PATIMPUS.COM - Prospek ekonomi Jamur Tiram masih sangat menjanjikan.  Banyak resto dan perusahaan makanan di Medan yang membutuhkan pasokan jamur tiram dalam jumlah besar.

Menyadari kebutuhan  produksi jamur masih cukup besar, tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UMSU menggandeng satu kelompok tani  Budidaya Jamur Tiram di Kelurahan Medan Denai Medan.

Dari catatan pihak Kantor Perdagangan Kota Medan, kebutuhan jamur tiram adalah 3  sampai 5 ton perhari sementara produksi yang dihasilkan tak lebih dari 500 kg/harinya. Artinya, pasar terbuka sangat lebar untuk memroduksi jamur lebih banyak.

Tim PKM UMSU yang terdiri dari  Dr Alri Diwirsah MP, Sudirman ST MT dan Abdul Rahman Cemda SP MSi yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud Risti untuk melakukan pengabdian masyarakat bersama Kelompok Tani Jamur Tiram di Keluraha Medan, Denai, dengan mengadakan pelatihan guna meningkatkan kemapuan petani mengelola tanaman jamur tiram. Selain melakukan pelatihan, tim PPM UMSU juga menyerahkan perangkat kebutuhan berupa mesin untuk menyiapkan badlog guna mengefisiensikan tenaga kerja dan waktu.

Ketua tim PPM UMSU Dr. Alri Diwirsah kepada media di lokasi pengembangan jamur tiram di Jalan Jermal 17, menjelaskan, bahwa  pasar masih sangat membutuhkan produksi jamur tiram, khususnya jamur tiram organik. Yang dimaksud jamur tiram organik adalah proses penanaman jamur yang tidak menggunakan zat kimia seperti pupuk tapi semata dari media alami, seperti dedak, serbuk kayu, kulit manis, kayu karet, dan beberapa material alami lainnya.

Kata Alri Diwirsah (Fakultas Pertanian)  didampingi Sudirman (Fakultas Teknik) dan Abdul Rahman Cemda (Fakultas Pertanian), selain melatih petani  untuk memahami secara benar proses pengembangan jamur tiram dengan baik hingga produksinya dapat maksimal, juga dilakukan pelatihan pengoperasian mesin untuk pengadukan media dan pengisian media ke badlog, pelatihan pemasaran dengan menggunakan teknologi informasi sampai pada pelatihan dan pendampingan manajemen administrasi keuangan, pembuatan bisnisplan.



Usaha di Tengah Pandemi

Pengembangan Jamur Tiram menjadi menarik karena merupakan usaha pertanian yang tidak membutuhkan lahan terlalu luas sementara modal dan proses kerjanya juga tidak sesulit pengembangan jenis tanaman muda lainnya. Jamur tiram dengan harga antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per-kilonya dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Selain itu, Kata Alri pengembangan jamur tiram sangat cocok di tengah suasana pandemi Covid19 karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan kontak fisik dengan orang lain.

Tim PPM UMSU hadir di salahsatu kecamatan di Kota Medan, yakni kecamatan Medan Denai terletak di wilayah Tenggara Kota Medan dengan pendudukan 19.547 jiwa.  Kecamatan Medan Denai dengan luas wilayahnya 8,85 Km2 berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang. Di kawasan ini banyak terdapat usaha agrobisnis seperti pengolahan.

Lingkungan pekarangan di wilayah Kelurahan Denai sebagian besar belum dimanfaatkan untuk lahan pertanian sehingga sangat sesuai untuk pengembangan budidaya jamur tiram.

Jamur Tiram Organik

Seorang anggota kelompok tani Jamur Tiram Kelaurahan Medan Denai, Agus Setiawan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran tim PPM UMSU lewat pengabdian masyarakat di Medan Denai. Kata Agus dengan teknis pengembangan yang dilatihkan, kini mereka sudah menanam jamur pada 3000 badlog pada sebuah kumbung lahannya disewa kepada warga.

Kata Agus, menarikanya, Program PPM dengan Jamur Tiram yang dikembangkan adalah jamur organik dengan citarasa yang berbeda dengan jamur biasa. Jamur tiram organik yang dihasilkan selaih lebih gurih, garing dan ada sensasi rasa yang beda.

Agus mengakui cukup optimis dengan usaha yang sedang mereka kembangkan. (*)

Minggu, 13 Juni 2021

YP IT Al Ikhwan Desa Bangun Tanjung Morawa Fokuskan Tahfiz Qur'an dan Bahasa Arab

    Minggu, Juni 13, 2021  


PATIMPUS.COM - Membentuk generasi yang berakhlak, berprestasi, unggul dan siap berkompetisi di kehidupan sehari-hari serta berguna bagi agama, bangsa dan negara merupakan tujuan utama dunia pendidikan madrasah.

Pendidikan di Yayasan Perguruan Islam Terpadu (YP IT) Al Ikhwan yang terletak di Jalan Lokasi Dusun XIII - B, Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa, juga menerapkan Kurikulum Pendidikan Nasional, dengan mengajarkan mata pelajaran umum lainnya. 

YP IT Al Ikhwan sendiri fokus pada tingkatan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Islam Terpadu (MIS IT) setingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT). Selain mengajarkan program unggulan Tahfizul Qur'an yang dapat mencetak generasi Qur'an, 

Perguruan Al Ikhwan juga menerapkan Program Kurikulum Nasional serta membantu pemerintah menuntaskan wajib belajar 12 tahun dengan dibimbing oleh Tenaga Pengajar (Guru) yang memiliki background Sarjana Pendidikan yang linier dengan mata pelajaran yang diampuhnya.


Sejarah Perguruan Al Ikhwan

Inisiatif Yayasan Al Ikhwan, mendirikan Perguruan Al Ikhwan berawal dikarenakan wilayah tersebut tidak ada sekolah. Desa Bangun Tanjung Morawa tersebut merupakan pemukiman padat penduduk, tetapi tidak memiliki akses pendidikan untuk generasi muda sebagai ujung tombak bangsa dan negara.

Melihat jauhnya lokasi sekolah dari wilayah tersebut, Yayasan Perguruan Al Ikhwan mendirikan sekolah di daerah tersebut.

Mengawali kiprah di dunia pendidikan, awalnya Perguruan Al Ikhwan menerima lebih kurang 20 orang siswa yang dimulai dari Tingkat pendidikan TK, semakin banyaknya minat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya, pada Tahun 2008 Perguruan Al Ikhwan mendirikan Madrasah Ibtidayyah Swasta Islam Terpadu (MIS IT).

MIS IT Al Ikhwan sendiri merupakan sekolah favorit, dengan Bimbingan Guru yang Berpengalaman dan memiliki background lulusan Sarjana Pendidikan, dan bahkan lulusan Pesantren.

MIS IT Al Ikhwan memiliki program unggulan Tahfizul Qur'an yang siap melahirkan Generasi yang Berakhlak Qur'ani, yang berprestasi dan siap berkompetisi tidak saja di bidang pendidikan akademik tetapi juga pendidikan non akademik yang berfokus pada Tahfis Qur'an.

Adapun metode pengajarannya yaitu untuk siswa-siswi akan diajarkan dengan target setiap 1 semester minimal hafal 2 surat. selain tahzul qur'an siswa juga diajarkan praktek berwudhu, Sholat berjama'ah, dan setiap harinya belajar Iqra' dan Al-Qur'an serta praktek hafalan do'a.

MIS IT Al Ikhwan yang sudah berdiri selama 13 tahun ini, juga berkontribusi membantu program pemerintah menuntaskan  belajar 12 tahun sesuai dengan misinya. selain itu MIS Al Ikhwan juga memiliki kegiatan ekskul seperti Pramuka, Tahfis dan belajar dengan membiasakan Mufradat (belajar dengan membiasakan dan mengenalkan kosakata). seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.



Pandemi Segera Berakhir

Kepala MIS IT Al Ikhwan Fina Yulita SPdI, saat ditemui patimpus.com berharap agar masa pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga anak didiknya dapat kembali belajar tatap muka langsung dibimbing gurunya. Fina merasa untuk mewujudkan visi sekolahnya yaitu melahirkan generasi yang berakhlak mulia, beriman kepada Allah SWT serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas, belajar daring bukan solusi mencerdaskan generasi bangsa yang berakhlak dan beriman kepada Allah. Karena belajar dari google tidak mendapatkan pelajaran akhlak, dan pelajaran akhlakul karimah tidak bisa didapat dari internet.

Menurutnya solusi mewujudkan visi sekolah tersebut yaitu belajar tatap muka langsung dibimbing guru yang linier dengan kemampuan dibidang mata pelajarannya sehingga guru dapat langsung berinteraksi melihat perkembangan siswanya.

"Kita sebagai tenaga pendidik mengharapkan virus ini segera berakhir agar siswa bisa bertatap muka karena belajar dari google tidak mendapatkan pelajaran akhlak dan pelajaran akhlakul karimah itu tidak didapat dari internet yang membuat individual budi pekerti si anak semakin berkurang, jadi solusinya kita berharap belajar bertatap muka dengan dibimbing langsung oleh gurunya." ujar Fina.



Berdirinya SMP IT Al Ikhwan

Dengan dibimbing oleh guru yang berkompeten dibidangnya dan didukung program dan metode pendidikan yang baik, membuat MIS IT Al Ikhwan berkembang pesat, setiap tahunnya siswa yang terdaftar terus bertambah. 

Perkembangan dengan program dan metode pendidikan yang baik tersebut dengan sukses melahirkan generasi qur'ani, dan juga atas usulan dari masyarakat agar mendirikan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Pada tahun 2015 Yayasan Perguruan Al Ikhwan meningkatkan mutu pendidikan sekolah dengan resmi membuka jenjang pendidikan tingkatan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT).

Sama seperti MIS IT nya, SMP IT  Al Ikhwan siap melahirkan generasi yang Berakhlakul Karimah, generasi cinta qur'an yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,  berprestasi serta siap berkompetisi di segala bidang.

SMP IT Al Ikhwan sendiri selama 6 tahun sudah berkiprah di dunia pendidikan sehingga memiliki program unggulan dengan mata pelajaran akademik dan non akademik. Untuk program Akademik sekolah fokus pada pelajaran umum seperti mata pelajaran IPA, IPS, Matematika dan lainnya. untuk program  non akademik, sesuai misi sekolah tersebut yaitu mengembangkan secara optimal bakat dan potensi yang dimiliki siswa, dengan menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan terprogram.

SMP IT Al Ikhwan memiliki program ekstrakurikuler unggulan seperti Tahfiz Qur'an, Memanah, Nasyid, Futsal dan Drum Band. Selain itu ada juga ekskul tambahan lain buat siswa yang berbakat dan bisa mengembangkan potensinya, seperti pidato tiga bahasa yaitu Bahasa indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, serta Tilawah Qur'an.

Dede Sulaiman S.Pd selaku Kepala SMP IT Al Ikhwan saat ditemui di ruang kerjanya, berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan penanganan virus corona, dan bagi siswa tetap bersemangat belajar walaupun belajar daring. Selain itu juga Dede berharap agar pendidikan segera bertatap muka.

"Harapan saya selaku tenaga pendidik, terkhusus untuk siswa selaku generasi muda, ujung tombak negara kita, untuk tetap semangat walaupun belajar daring ataupun during, buat pemerintah semoga bisa segera menangani dan menyelesaikan virus covid ini, agar kita bisa kembali ke sekolah dengan belajar  bertatap muka tanpa kendala apapun." ujar Dede.


Menerima Murid Baru

Bagi masyarakat yang berdomisili di sekitaran  Dusun XIII-B, Desa Bangun Sari Tanjung Morawa dan sekitarnya, ingin anak-anaknya menjadi hafis qur'an, bisa dimasukkan atau didaftarkan ke Perguruan Islam Terpadu Al Ikhwan.

Perguruan Al Ikhwan membuka pendaftaran Siswa-siswi baru dengan Tahun Ajaran Baru 2021-2022 dengan Tingkatan Pendidikan MIS IT  dan SMP IT.

Dengan Persyaratan sebagai berikut :

Untuk MIS IT Al Ikhwan : 

1. Membawa foto copy KTP Ayah dan Ibu : 1 lembar
2. Foto Copy Akte Kelahiran : 1 lembar
3. Foto copy Kartu Keluarga (KK) : 1 lembar
4. Foto copy Ijazah TK : 1 lembar


Pendaftaran Bisa langsung datang ke sekolah atau Contact Person : Ummi Fina (0812-6037-4543) atau Buya Bambang (0823-6901-1939)


Untuk SMP IT Al Ikhwan :

1. Membawa foto copy KTP Ayah dan Ibu : 1 lembar
2. Foto Copy Akte Kelahiran : 1 lembar
3. Foto copy Kartu Keluarga (KK) : 1 lembar
4. Foto copy SKHU/ Ijazah  SD/MI : 1 lembar
5. Foto Copy Kartu NISN : 1 lembar

6. Pasphoto 3x4 : 1 lembar

Contact Person : Buya Dede : 0813-6206-5284 atau Ummi Wida : 0813-6264-7402

SMP IT memberikan diskon potongan harga buat siswa-siswi yang berprestasi disekolah sebelumnya baik SD/MI dan juga memberi potongan harga bagi Alumni MIS IT AL-Ikhwan. (son)

Sabtu, 12 Juni 2021

UMA - KOPA Gelar Peningkatan Self-Compassion Anak Kampung Aur

    Sabtu, Juni 12, 2021  


PATIMPUS.COM -  Pentingnya anak-anak memahami dirinya sendiri membuat mahasiswa psikologi Universitas Medan Area (UMA) bersama Komunitas Peduli Anak (KOPA) menggelar kegiatan meningkatkan Self-Compassion di Kampung Aur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan Self-Compassion anak, serta mensosialisasikan bahwa pentingnya bagi anak memahami diri sendiri secara positif," terang Syafri Tanjung, pendiri KOPA kepada patimpus.com, Jumat (11/6/2021), di Medan.

Pria yang akrab dipanggil Pak Icap ini mengatakan, kegiatan self-compassion ini sudah berlangsung sejak Rabu (7/4/2021) hingga saat ini.

Kegiatan mahasiswa UMA fakultas psikologi di bawah bimbingan ibu Meri Hafni SPsi MPsi ini, lanjut Pak Icap, pada awalnya melihat anak-anak di Kampung Aur masih merasa asing dengan mahasiswa UMA.

"Mahasiswa melihat tidak sedikit anak-anak yang tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dan setiap anak memiliki watak dan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda," sebutnya.

Namun, para Mahasiswa Psikologi UMA perlahan dapat membangun hubungan yang baik dan menyesuaikan diri dengan anak-anak Kampung Aur dimulai dengan saling memperkenalkan diri. 

Anak-anak Kampung Aur juga mengajak mahasiswa UMA untuk berkeliling di sekitar tempat tinggal mereka.



Anak-anak tampak semakin dekat dengan mahasiswa UMA. Hal ini terlihat dari rasa antusiasme anak-anak Kampung Aur ketika mahasiswa berkunjung pada minggu berikutnya dan mereka mulai dapat berkomunikasi dengan baik.

Kepada mahasiswa nak-anak Kampung Aur mulai bercerita secara langsung tentang keseharian mereka atau dengan menuliskan hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan yang mereka alami diselembar kertas.

Pada minggu berikutnya mahasiswa UMA juga memberikan ilmu-ilmu pengetahuan dasar kepada anak-anak kelurahan Aur, seperti mengajarkan cara berhitung, menggambar dan mewarnai, kuis ilmu sosial dasar, dan lain-lain.

Anak-anak tampak antusias dan sebagian terlihat sulit untuk menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Untuk menunjukkan rasa apresiasi mahasiswa terhadap semangat anak-anak di kelurahan Aur, mahasiswa UMA memberikan makanan dan minuman ringan kepada mereka.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kita semua dapat melihat dunia dengan perspektif yang berbeda-beda. Karena banyak sekali kehidupan diluar sana yang belum pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya, juga dapat menerapkan ilmu yang telah didapat secara langsung dengan terjun ke masyarakat," tukasnya. (don)

Selasa, 01 Juni 2021

YP Az Zuhri Desa Medan Sinemba Tj Morawa Buka Pendaftaran Pondok Pesantren Modern

    Selasa, Juni 01, 2021  



PATIMPUS.COM - Pentingnya generasi bangsa untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di zaman sekarang ini merupakan suatu keharusan dalam dunia pendidikan. 

Akan tetapi Iptek ini juga berdampak positif dan negatif bagi generasi. Yang positif harus didukung demi perkembangan generasi, sehingga bermanfaat bagi mereka di dalam masyarakat. Sedangkan yang negatif yang mendatangkan mudhorot serta bisa merusak akhlak dan moral harus ditepis.

Untuk menepis pengaruh negatif dari Iptek yang mudhorot bagi generasi maka diperlukan pendidikan agama, melalui pondok pesantren. 

Berawal dari kekhawatiran dengan pengaruh buruk terhadap perkembangan teknologi pada generasi bangsa, seperti kecanduan gadget dan game online,  pergaulan bebas, narkoba dan lainnya yang dapat merusak akhlak dan moral remaja sebagai penerus bangsa dan agama, Ustad Syaripudin Zuhri SPdI mendirikan pondok pesantren modern atau boarding school.


Ditemui patimpus.com di ruangannya, pendiri sekaligus pengelola Yayasan Perguruan (YP) Az Zuhri, mengatakan pondok pesantren modern tersebut akan dilengakapi dengan fasilitas asrama untuk siswa dan siswi.

Pesantren fokus pelajaran Agama seperti Tahfis yang ditargetkan 3 tahun sudah hafal minimal 5 Juz Al Quran, selain itu target 6 bulan sudah lancar Komunikasi Bahasa Arab serta bahasa Inggris dan ada juga mata pelajaran umum.

"Alhamdulillah, Pesantren telah diresmikan pada 12 Januari 2021 dan peletakan batu pertamanya oleh Buya Drs KH Syahid Marqom MM, Guru Besar dan pendiri pondok pesantren Mawaridussalam serta Alumni Pesantren Gontor," ujar Zuhri, Senin (31/5/2021).

Zuhri menjelaskan bahwa YP Az Zuhri berdiri dengan visi mempersiapkan dan mencetak generasi yang cerdas, berilmu dan berakhlak mulia yang terampil dan kreatif.


Sejarah Berdiri

Perguruan Az  Zuhri berdiri pada tahun 2008 dengan Tingkatan Pendidikan awal PAUD dan Raudhatul Athfal setingkat TK. pada tahun 2010 berkembang dengan membuka Tingkatan Madrasah Ibtidayyah (MI) setingkat Sekolah Dasar (SD), dan pada tahun 2016 meningkatkan jenjang tingkatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) setingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP).

Sebagai Madrasah atau sekolah favorit, Dan meningkatnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke YP Az Zuhri. Maka pada Tahun Ajaran Baru yang di mulai pada Juli untuk Ajaran 2021-2022 ini, YP Az Zuhri meningkatkan mutu pendidikannya dengan membuka Jenjang Pendidikan tambahan yaitu Madrasah Aliyah (MA) setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang nanti akan difokuskan belajar dengan menggunakan Laptop dan juga akan dibekali dengan Ekskul Bengkel LAS. 


Tidak hanya MA bahkan akan dibuka juga Boarding School Pondok Pesantren Modern dengan tingkatan pendidikan Madrasah Ibtidayyah (SD)untuk Kelas 5 dan 6 sebagai persiapan generasi ke jenjang remaja, selain itu tingkatan Madrasah Tsanawiyah (SMP) dan Madrasah Aliyah (SMA).

Ustad Syaripudin Zuhri SPdI, menjelaskan bahwa perguruan yang dikelolanya ini memiliki fasilitas sekolah, seperti adanya laboratorium komputer, perpustakaan, ruang kelas dan lingkungan sekolah yang asri terlihat banyak tanaman dan bunga-bunga yang ditanam di lingkungan sekolah, sehingga menyehatkan mata dan udara di sekitar sekolah pada akhirnya siswa-siswi akan betah dan fokus belajar di sekolah.

Buka Pendaftaran

Perguruan Az Zuhri juga memiliki banyak ekskul unggulan (mata pelajaran tambahan unggulan) yang dapat menambah skill dan kreatifitas siswa seperti Mujawwad (melagukan Al Quran), memanah, berenang, pidato, kaligrafi, pencaksilat, dan Seni Tari.

Dari ekskul tersebut banyak prestasi yang sudah diraih siswa-siswi Perguruan Az Zuhri, seperti juara 1 Lomba Pidato tingkat Kota medan, juara 3 lomba seni tari kota medan, dan Az Zuhri juga sudah mengikuti lomba tingkat kabupaten/kota, dan provinsi dari semua ekskul tersebut.

Zuhri berharap bahwa mutu pendidikan di Indonesia lebih mengedepankan pendidikan agama, karena dengan dasar agama generasi muda bisa ingat kepada tuhannya.

Perguruan Az Zuhri yang dikelolanya dapat mencetak dan melahirkan generasi Islam yang berakhlak mulia, mandiri, berdikari dengan ilmu dan skil yang didapatkannya dari para Guru-guru Perguruan Az Zuhri yang berkompeten dibidangnya dengan latar belakang lulusan Sarjana Pendidikan Agama dan bahkan ada yang dari lulusan pesantren ternama. Sehingga para siswa-siswi tadi bisa bermanfaat buat agama, nusa dan bangsa serta masyarakat.


Hingga saat ini sudah ada sekitar 40 orang calon santriwan/santriwati yang mendaftar di Pondok Pesantren Modern Az Zuhri dengan konsentrasi ilmu Tahfiz Qur'an, Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan juga pelajaran umum Lainnya. 

YP Az Zuhri membuka pendaftaran untuk siswa-siswi baru Tahun Ajaran 2021-2022  dengan konsentrasi ilmu jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, RA, MI, MTs, MA dan juga membuka pendaftaran pondok pesantren modern dengan Konsentrasi Ilmu MI, MTs, dan MA.

Masyarakat bisa mendaftarkan anak-anaknya dengan datang langsung ke YP Az Zuhri yang beralamat di Jalan Simpang Kayu Besar Desa Medan Sinembah Pasar 15 Dusun 8 Gg Musholla Kec. Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sumut. (son)

Kondisi Covid-19 Abu-Abu, Gubsu Edy Rahmayadi Tunda Belajar Tatap Muka

    Selasa, Juni 01, 2021  


PATIMPUS.COM - Belum pastinya kapan pandemi Vovid-19 berakhir membuat Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi belum berani menerapkan proses belajar mengajar secara tatap muka.

Dalam hal itu Gubsu mengatakan Pemprov Sumut masih melakukan kajjan bersama para ahli.

"Pembelajaran tatap muka kita tunda, sampai kita kumpulkan tokoh pendidikan, kita bicara lagi nanti dengan kondisi COVID saat ini," kata Edy Rahmayadi kepada wartawan, Senin (31/5/2021) di rumah dinas Gubsu.

Mantan Pangkostrad ini enggan terburu-buru mengambil keputusan. Dia tidak mau angka penularan COVID-19 di Sumut kian tinggi akibat pembelajaran tatap muka.

"Jangan sampai seperti negara tetangga, anak umur 6 bulan sudah kena. Ini saya tak mau sepeti ini, saya akan cek dan tanyakan ke orang yang berkompeten," ucap Edy.

Edy mengatakan, bila nantinya hasil kajian dari peneliti memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran tatap muka, Pemprov Sumut akan segera menindaklanjutinya.

"Segera, tapi kita masih punya waktu sampai 9 Juli. Tapi kepastian buka, dari awal saya katakan lihat situasi kondisi," kata Edy.

Edy menjelaskan, angka penularan COVID-19 di Sumut saat ini terus menurun. Namun di setiap hari besar, jumlahnya akan meningkat.

"Jumlah kasus saat ini sudah mulai melandai, tapi masih terlalu riskan. Kenapa? Ini kebiasaan Sumatera Utara, saya mulai tahu, setiap hari besar dan berlimpah PMI (Pekerja Migran Indonesia) pasti meningkat di sini," kata Edy.

Oleh sebab itu Edy mengatakan, jika para PMI pulang melalui bandara pihaknya akan dengan mudah mengisolasinya. Namun bila masuk secara ilegal seperti jalur laut Kota Tanjung Balai, sulit mendeteksinya.

"Yang susah dia yang ilegal, tenaga kerja perkebunan di Malaysia mau lebaran pulang mereka, itu yang pulang ke daerah akhirnya buat terpapar. Pernah dilakukan Wali Kota Tanjung Balai, dibuatkan tempat isolasi di Tanjung Balai tapi begitu wali kota alami proses hukum (tersangka korupsi) jadi terbengkalai," tutup dia.

Sabtu, 29 Mei 2021

Muhammadiyah Dukung Percepatan Vaksinasi, 115 RSM Siap Bantu

    Sabtu, Mei 29, 2021  


PATIMPUS.COM - Muhammadiyah mendukung program vaksinasi berjalan cepat agar pandemi segera berakhir.  Untuk itu, Muhammadiyah siap menjadikan 115 Rumah Sakit yang dimiliki di seluruh Indonesia dapat dijadikan lokasi vaksinasi. Demikian dijelaskan Ketua Muhammadiyah Covid19 Command Center (MCCC) Agus Samsuddin kepada media, Sabtu (29/5/2021).

Sejalan dengan pernyataan Ketua MCCC Pusat itu, di Medan Muhammadiyah Sumatera Utara melalui RS Muhammadiyah menyelenggarakan program vaksinasi tahap kedua melalui program vaksinasi lintas agama. Valsinasi tahap pertama berlangsung pada 10 April di Kampus Utama Jl Mukhtar Basri, kemudian vaksinasi kedua diakukan dua tahap karena dilakukan pemisahan peserta sebelum 60 tahun dan usia diatas 60 tahun.

Proses terakhir, vaksinasi tahap II berlangsung Sabtu (29/5/2021) di gedung Pascasarjana UMSU Jalan Denai Medan.

Rektor UMSU Prof. Agussani menyampaikan apresiasi kepada semua pihak suksesnya pelaksanaan vaksinasi lintas agama di Kampus UMSU. Vaksinasi UMSU dilakukan oleh tim medis RS Muhammadiyah Medan.

Program vaksinasi di Kampus UMSU melibatkan tokoh dari berbagai agama yang dikoordinir oleh Forum Komunikasi Umat Beragama. Ketua FKUM Medan H. Ilyas Halim memberi apresiasi atas baiknya pelaksanaan vaksinasi tokoh lintas agama di Medan. Program vaksinasi ini melibatkan lebih dari 1000 umat dari berbagai agama,

Dari Yogyakarta, Ketua MCCC PP Muhammadiyah Agus Samsudin, mengatakan, sangat mendukung program percepatan vaksinasi karena sebagai bagian dari ikhtiar agar terbebas dari pandemic Covid-19. Dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan, Muhammadiyah sudah melakukan vaksinasi ke-10.

Vaksinasi yang dilakukan oleh Muhammadiyah tidak terbatas hanya untuk warga Muhammadiyah saja, tetapi untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia. “Seperti yang dilakukan di UMS kemarin, kami memvaksinasi 2.500 orang lintas agama,” lanjutnya. (don)

UMSU Masuk Nominasi 10 Besar Lomba Pantun

    Sabtu, Mei 29, 2021  


PATIMPUS.COM - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi  di Indonesia yang berhasil masuk nominasi 10 besar lomba berbalas pantun Tingkat Nasional Tahun 2021 yang di selenggarakan oleh Balai Pustaka bekerjasama dengan kementerian BUMN.

"Prestasi ini menjadi kabar yang menggembirakan, apalagi UMSU menjadi satu-satunya kampus yang lolos masuk 10 besar. Kini tim pantun menunggu hasil akhir, semoga bisa memuncaki hasil sebagai hasil terbaik," ujar Kabiro Bimawa Radiman kepada wartawan Sabtu (29/5/2021) di Medan.

Lomba berbalas pantun ini di ikuti sebanyak 1.083 peserta seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Masing-masing peserta menyertakan videklip rekaman yang berisi pantun sesuai persyaratan yang disampaikan Balai Pustaka selaku penyelenggara lomba.

Besarnya jumlah peminat lomba ini tentu saja menjadi kabar gembira karena anak-anak milenial ternyata masih gandrung berpantuk sebagai salah satu warisan budaya nusantara yang berasal dari Melayu.

Dijelaskan, kategori lomba pantun di bagi menjadi dua yaitu milenial BUMN dan Umum

Dari 10 besar nantinya UMSU akan bersaing merebutkan juara terbaik 1,2,3 dan Favorit, yang akan di umumkan pada tanggal 1 Juni 2021.

Kepala Biro Bimawa Radiman berharap UMSU dapat meraih hasil terbaik, Untuk kepada parap pecinta pantun mohon dukungan  kepada tim Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan cara like, share dan comment video Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di akun Instagram balai pustaka https://www.instagram.com/tv/CPTcZqnB0nT/?utm_medium=copy_link dan YouTube https://youtu.be/jfMhur6Th1I. (don)

Sabtu, 08 Mei 2021

MA Batalkan SKB Tiga Menteri Larangan Berjilbab di Sekolah

    Sabtu, Mei 08, 2021  


PATIMPUS.COM - Dinilai bertentangan dengan undang-undamg, Mahkamah Agung (MA) membatalkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga menteri terkait larangan pewajiban/pelarangan atribut keagamaan pada seragam sekolah. 


SKB tersebut dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut pada Februari lalu. 


Pokok isinya melarang pemerintah daerah dan instansi di bawahnya mengeluarkan peraturan maupun imbauan yang mewajibkan ataupun melarang penggunaan atribut agama pada seragam sekolah negeri. Provinsi Aceh dikecualikan dari aturan tersebut.


Seperti tertuang dalam naskah putusan gugatan uji materi SKB dengan nomor perkara 17 P/HUM/2021, hakim yang menyidangkan gugatan uji materi terhadap SKB tersebut adalah Yulius, Sudaryono, dan Irfan Fachrudi. Sementara, gugatan dilayangkan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatra Barat.


Salah satu yang menurut hakim MA dilanggar SKB tersebut adalah UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Pasal yang dilanggar adalah Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12.


Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menghargai keputusan MA terkait pencabutan SKB 3 Menteri soal seragam sekolah. Dia pun meminta ketiga Kementerian bisa segera mencabut SKB tersebut.


Syaiful lalu menjelaskan, sebetulnya SKB 3 Menteri itu dibuat untuk menjaga keragaman dan mempertahankan kebangsaan di lingkungan sekolah sehingga tidak terjadi ruang diskriminasi di sekolah terhadap siswa dan siswi.


Syaiful lantas menyinggung keputusan MA agar SKB 3 Menteri dicabut, yakni UU Nomor 23 soal kewenangan sekolah berada di tangan pemda. Atas dasar itulah, dia pun mengingatkan agar pemda tidak menjadikan keputusan MA tersebut sebagai euforia untuk membuat kebijakan intoleran.


"Karena itu, kita imbau kepada pemda masing-masing untuk menjadikan sekolah sebagai area zona yang anti diskriminasi khususnya terkait penggunaan dan pemakaian seragam sekolah anak kita. Karena memang mereka yang punya kewenangan yang diatur dalam UU nomor 23 soal Pemda. Jadi kejadian ini jangan sampai menjadi euforia malah Pemda berlomba lomba keluarkan kebijakan yang malah kontradiktif bagi penjagaan kita terhadap keragaman yang ada di Indonesia," jelasnya.

Kamis, 06 Mei 2021

Perhumas Muda Medan Sosialisasikan Cara Pencegahan Covid-19

    Kamis, Mei 06, 2021  


PATIMPUS.COM - Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi Medan bersama Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Muda Medan dan BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Medan mensosialisasikan cara pencegahan Covid-19 melalui acara Public Relations Talk Series #3 'Vaksin Aman Hidup Nyaman' yang digelar secara virtual dan live Youtube Perhumas Medan, Kamis (6/5/2021).


Adapun yang menjadi pembicara acara tersebut yaitu, Anggota DPR RI Komisi IX yang juga menjabat sebagai Dewan Penasihat BPC Perhumas Medan, H Gus Irawan Pasaribu, sebagai Keynote speaker, Ketua BPC Perhumas Medan, Saurma MGP Siahaan M.I.Kom, MIPR, sebagai Opening speech, Rektor Bidang Tata Kelola Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Dr. Hendry Aspan, sebagai Special Speech, anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara, dr. Rizkia Pratiwi, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Soekowardojo, serta Rektor Universitas Sari Mutiara (USM), yang juga menjabat sebagai Sekretaris Asosiasi Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dr Dra Ivan Elisabeth Purba.


Gus Irawan Pasaribu, mengatakan pandemi covid-19 ini sudah menewaskan banyak korban juga telah memperburuk pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu saya mengajak masyarakat agar mendukung program vaksinasi ini, dan jangan pernah takut divaksin. Vaksinasi ini sangat aman dan halal sesuai dengan fatwa yang telah dikeluarkan MUI. ungkapnya.


Dijelaskannya lagi bahwa vaksin ini bukan untuk menghilangkan Covid-19 tapi vaksin ini untuk menjaga daya tahan tubuh, maka yang sudah divaksin jangan merasa sudah kebal dari Covid-19 karena masih akan bisa kembali tertular bila mengabaikan protokol kesehatan.


Mestinya organisasi pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat menggandeng organisasi seperti Perhumas Muda Medan dan Perhumas Medan untuk membantu mensosialisasikan program vaksinasi ini. 


"Saya berharap Perhumas Muda Medan dan Perhumas Medan menjadi bahagia dalam mensosialisasikan program vaksinasi ini, dan saya juga berharap kepada pemerintah agar melakukan akselarasi. Bila masyarakat sehat maka ekonomi pelan-pelan akan kembali membaik," tutupnya.


Sementara itu ketua BPC Perhumas Medan, Saurma Siahaan, dalam sambutannya menjelaskan "Kegiatan ini dilaksanakan Perhumas Muda Medan yang merupakan wadah mahasiswa komunikasi dari 10 kampus di Sumatera Utara yang tiap bulannya dilaksanakan secara bergilir hingga 10 seri, dan bulan depan giliran UMSU dengan tema yang berbeda" ucapnya.


Rektor Bidang Tata Kelola Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Dr. Hendry Aspan dalam sambutannya mengungkapkan apresiasinya terhadap mahasiswa Universitas Panca Budi Medan yang tergabung dalam Perhumas Muda Medan yang menjadi panitia kegiatan ini. "Saya bangga dan apresiasi  dengan mahasiswa saya yang telah menggelar acara semenarik ini," ujarnya.


Selanjutnya dari dr. Rizkia Pratiwi yang mewakili Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara mengungkapkan penularan Covid-19 sangat cepat karena kita terlalu menganggap enteng, setelah vaksin tidak 100 persen kebal sama seperti yang telah dikatakan bapak Gus Irawan Pasaribu tadi. katanya.


"Kita terkhususnya masyarakat muslim selalu mengacu keputusan fatwa dari MUI, yang mana MUI telah mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksinasi virus Covid-19. Berdasarkan fatwa MUI vaksin halal, jadi masyarakat jangan takut untuk divaksin. Setelah divaksin, salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 ialah dengan menerapkan 5 M seperti Menjauhi Kerumunan, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Membatasi Mobilitas". tambahnya.


Sementara itu dari sisi ekonomi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Soekowardojo, mengatakan kurs ekonomi di masa pandemi semakin kecil artinya kesejahteraan masyarakat semakin menurun. "Salah satu solusi pulihnya pertumbuhan ekonomi bila vaksinasi berhasil," ujarnya.


Dakhir acara, Dr Dra Ivan Elisabeth Purba, menjelaskan penerima vaksin itu diharapkan mencapai 21 juta jiwa belum tercapai, terkendala karena masyarakat masih takut untuk divaksin. Target pemerintah itu lansia, karena angka kematian nasional terjadi kepada masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas.


"Hanya saja masih jauh dari target kita. Mau divaksin supaya kita bisa hidup normal kembali. Untuk memutus tali rantai penularan diperlukan kolaborasi semua sektor, orang, profesi harus berperang dalam menghentikan virus ini, dan harus saling menginformasikan berita yang benar ke masyarakat," harapnya. (son)

Senin, 03 Mei 2021

60 Juta Siswa Indonesia Perokok

    Senin, Mei 03, 2021  



PATIMPUS.COM - Prevalensi jumlah perokok anak dari tahun ke tahun menunjukan angka yang cukup mengkhawatirkan dan peningkatan. Dari data riset kesehatan dasar kementrian kesehatan, di tahun 2013 prevalensi perokok anak di usia 15 tahun ke bawah 7,2%, ditahun 2016 meningkat menjadi 8,8% dan  tahun 2018 sebanyak 9,1%.


Atau diperkirakan dalam jumlah lebih dari 60 juta anak melakukan aktivitas merokok. Padahal rokok sangat berbahaya bagi kesehatan anak. 


Tantangan untuk menurunkan jumlah perokok anak bukan saja dari iklan promosi dan sponsor rokok saja yang begitu gencar mempengaruhi anak-anak tetapi kalangan internal sendiri termasuk orang tua dan tenaga pengajar.




Yayasan Pusaka Indonesia yang konsen terhadap perlindungan kesehatan anak melihat di banyak sekolah belum memiliki komitmen bersama untuk menurunkan angka perokok anak.


"Masalah perokok anak harusnya menjadi masalah serius di tataran lembaga pendidikan, apalagi kita harus mencapai target Indonesia emas di tahun 2024 ini," ujar Elisabet Juniarti Koordinator program Tobaco Control Yayasan Pusaka Indonesia, dalam siaran persnya, Senin (3/5/2021).


YPI mengapresiasi sekolah yang sudah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah. Namun disayangkan masih ada juga sekolah yang belum melakukan itu bahkan masih menemukan guru yang merokok di sekolah.


"Guru itu teladan bagi anak-anak. Sehingga penting bagi guru untuk bisa ikut mengimplementasikan perda KTR di sekolah-sekolah. Jadi guru tak sekedar melarang siswa merokok tetapi ia juga tidak seharusnya merokok di sekolah," ujar Elisabet menambahkan.


Data dari dinas kesehatan Kota Medan. Sudah sekitar 90 % sekolah yang  telah menerapkan perda KTR. Perda KTR ini mengatur larangan merokok di 7 kawasan termasuk di sarana pendidikan. Selain melarang aktifitas merokok, memasang iklan dan sponsor, bahkan tidak dibenarkan penyediaan tempat asbak rokok


Namun yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah merebaknya rokok vave. Disebutkan Elisabet konsumsi rokok elektronik ini juga mengalami peningkatan di usia pelajar di antara usia 10 sampai 18 tahun.  Dari tahun 2016 yang hanya 1,2%, di tahun 2018 meningkat menjadi 10,9%.


Di momen hari pendidikan nasional ini, Elisabet berharap guru bisa menyampaikan informasi yang baik dan larangan merokok kepada pelajar. Sebab angka perokok anak sudah begitu mengkhawatirkan bagi kesehatan mereka di masa yang akan datang.

Kamis, 29 April 2021

Mahasiswa Unimed Bakal Dibekali Pengalaman Kerja Nyata di Pegadaian

    Kamis, April 29, 2021  



PATIMPUS.COM - Generasi milenial yang duduk dibangku perkuliahan Universitas Negeri Medan (Unimed) akan dibekali pengalaman bekerja nyata di perusahaan PT Pegadaian (Persero).


Hal ini sebagai bukti kepedulian PT Pegadaian (Persero) salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dalam menyukseskan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yakni Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.


Kolaborasi tersebut segera direalisasikan antara PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dan Unimed, setelah melakukan penandatanganan kerjasama Bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.


Penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Edwin S Inkiriwang dan Prof  Drs Manihar Situmorang MSc PhD selaku Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Kamis, 29 April 2021, di Biro Rektorat Unimed.


Sebelumnya, Pemimpin PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Edwin S Inkiriwang mengatakan, sebagai perusahaan BUMN yang sedang bertransformasi digital, memberikan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswi Unimed untuk melakukan pemagangan belajar.


"Pemagangan yang wajib dilakukan mahasiswa di luar kampus merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Kita (Pegadaian) siap memberikan wadah pembelajaran tersebut bagi mahasiswa-mahasiswi Unimed," ungkap Edwin.


Menurut Edwin, mahasiswa Unimed yang melakukan pemagangan di Pegadaian akan dibekali pengalaman pembelajaran di bidang pemasaran. 


"Tak hanya belajar, anak-anak didik nanti juga diberikan bekal pengalaman bekerja secara nyata di perusahaan, sehingga kelak mampu beradaptasi dalam dunia kerja," sebut Edwin.


Dalam kesempatan itu, Edwin S Inkiriwang berjanji akan mendatangkan Direktur Teknologi dan Digital PT Pegadaian (Persero) untuk bisa mengajar di Unimed. "Namun, belum bisa terealisasikan saat ini berhubungan pandemi masih melanda pelosok negeri, sehingga agenda tersebut masih tertunda," beber Edwin.


Sementara itu, Wakil Rektor IV Unimed, Prof Drs Manihar Situmorang MSc PhD berterimakasih kepada PT Pegadaian (Persero) yang telah bersedia memberikan kesempatan bagi mahasiswanya untuk belajar magang di perusahaan plat merah tersebut.


"Seharusnya kami (Unimed) yang datang ke Pegadaian untuk menjalin kerjasama ini. Dan ternyata, sudah terlebih dahulu disambut oleh Pegadaian," ungkapnya.


Ia berharap, mahasiswa-mahasiswa Unimed yang kelak melakukan proses pemagangan di PT Pegadaian (Persero) dapat beradaptasi dan menggali sebanyak mungkin informasi maupun pengalaman bekerja secara nyata. 


"Kerjasama dengan Pegadaian, tak hanya sampai disini saja. Mungkin dalam kesempatan lain akan diperluas lagi program-program kerjasama lainnya," ucap Wakil Rektor. 


Turut mendampingi Pemimpin PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Deputi Bisnis Area Medan I, M Aries Aviani; Kepala Departemen Bisnis Gadai Area Medan 2, Sofie Martin; Humas & Protokoler, Gopher Manurung dan para staf Wakil Rektor IV Unimed. (don)

© 2023 patimpus.com.