Tampilkan postingan dengan label Video. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Video. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Maret 2021

Pria Stress Tabrakkan Diri Ke KA di Jalan Pegadaian Medan

    Senin, Maret 22, 2021  



PATIMPUS.COM - Seorang pria diduga mengalami tekanan mental tewas mengenaskan setelah menabrakkan dirinya ke Kereta Api (KA) yang melintas di Jalan Pegadaian, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Senin (22/3/2021) sekira jam 18.00 WIB. 


Menurut informasi, Sore itu korban terlihat duduk-duduk di bantalan rel KA. Saat KA yang datang dari arah Bandara Kualanamu menuju Stasiun Besar KA mendekat, korban pun langsung menabrakkan dirinya.


Seketika tubuh korban tercabik-cabi roda besi dan terseret sejauh 50 meter, tepat di tengah palang pintu KA Jalan Palang Merah Medan.


"Tadi sempat dia minum Aqua botol, lalu melompat ke rel dan langsung ditabrak KA," ujar Tony, warga Jalan Mahkamah Medan.



Pantauan di TKP, terlihat darah segar berceceran di atas rel KA, bersama potongan tubuh korban. Kondisi korban yang mengenaskan itu menjadi tontonan warga dan menghalangi laju kendaraan yang melintas, sehingga menimbulkan kemacatan parah.


Sejumlah petugas Polantas kemudian tiba di lokasi kejadian dan mengurai kemacatan. Tak lama, jasad korban pun dikumpulkan petugas dan dievakuasi ke RSUD dr Pirngadi Medan.


"Tidak ada identitas yang kita temukan di TKP. Diduga korban gelandangan atau orang stress," sebut seorang petugas. (don)






Minggu, 21 Maret 2021

Video : Dahsyatnya Gempa Tsunami Jepang

    Minggu, Maret 21, 2021  


PATIMPUS.COM - Gempa bumi Magnitudo (M) 7,2 mengguncang Prefektur Miyagi, Jepang, Sabtu (20/3/2021) waktu setempat. Gempa tersebut memicu gelombang tsunami setinggi hingga 1 meter menghantam sebagian pantai Jepang.


Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/3/2021), beberapa warga masyarakat pesisir mengatakan mereka telah melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi setelah peringatan tsunami dikeluarkan pada Sabtu malam.



"Saya teringat hari itu 10 tahun lalu," kata seorang pria di kota Ishinomaki kepada media nasional NHK saat dia melarikan diri ke sebuah taman di atas bukit.


"Karena pengalaman kami hari itu, saya bergerak cepat. Jantung saya berdebar kencang," katanya menyinggung tentang bencana gempa bumi berkekuatan 9,0 pada 11 Maret 2011 lalu, yang memicu tsunami dahsyat.


Seorang pejabat kantor manajemen bencana Prefektur Miyagi, Takashi Yokota, mengatakan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan ataupun korban.


"Kami belum menerima laporan langsung tentang kerusakan atau cedera setelah gempa bumi dan peringatan tsunami. Tapi kami masih mengumpulkan informasi," katanya kepada AFP.


Bulan lalu, wilayah itu juga diguncang gempa kuat lain yang melukai puluhan orang.


Jepang terletak di "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.


Negara ini sering dilanda gempa dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat, yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran yang kuat. (don/det/afp)

Sabtu, 20 Februari 2021

Junimart Girsang : PPKM Jangan Tebang Pilih

    Sabtu, Februari 20, 2021  



PATIMPUS.COM - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang mengatakan, Instruksi Gubsu tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sah-sah saja dilakukan, namun jangan sampai mematikan ekonomi masyarakat.


"PPKM itu boleh saja dibatasi dan boleh diperlunak artinya masyarakat boleh berdagang, namun harus konsisten menerapkan Protokol Kesehatan. Itu yang perlu," sebut Junimart Girsang saat mengunjungi Nasi Goreng Pemuda, di Jalan Pemuda Medan, Jumat (19/2/2021) tengah malam.


Menurut Junimart Girsang, PPKM itu diterbitkan kepada masyarakat, yang dinilai tidak konsisten menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes). Seperti distancing atau jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker.


Jika itu sudah diterapkan pedagang, maka pemerintah bisa saja mentolerir dengan jam-jam tertentu, seperti sampai jam 23.00 atau jam 24.00 WIB. "Nah, sekarang siap gak, pedagang menerapkan semua itu?" pungkasnya. 


"Seperti contoh tempat usaha yang tidak distancing. Mereka Satgas Covid tidak mau beresiko. Mereka juga tidak mau dapat teguran dari pusat," sebutnya.


Junimart mengatakan, dalam penegakkan PPKM ini, Pemerintah Sumatera Utara juga harus konsisten. Kalau memang Pemprovsu yang menerapkan PPKM secara penuh, maka mereka harus konsisten.


"Dia harus punya sikap. Samakan semua. Tapi kalau ini ditanya, dia harus lakukan secara terbatas dan bisa dilakukan secara lunak. Siap gak? Misalnya Nasi Goreng Pemuda ini untuk melaksanakan Prokes secara konsisten, seperti masker, siapkan tempat cuci tangan dan harus distancing. Saya kira itu saja. Kalau siap, saya rasa tidak masalah," tegasnya.


Sambungnya, masyarakat tidak bisa dimatikan ekonominya. Jika ekonominya dimatikan, mau makan apa masyarakat. 


"Selain itu pembeli juga harus sadar Prokes. Pedagang juga harus siap juga menerapkan Prokes itu. Ini saling saling mengingatkan kita," sebut Anggota Komisi II Bidang Pemerintahan itu.



Sementara itu, pelaku usaha yang emggan disebutkan namanya mengatakan, sejak adanya PPKM ini, praktis omset penjualan mereka turun drastis.


"Kami kan pelaku usaha kuliner yang berjualan malam, buka jam 6 sore. Kalau usaha kami harus dibatasi sampai jam 9 malam, otomatis omset kami berkurang. Mau tak mau kami harus menanggung rugi," sebutnya.


Pria berusia 48 tahun ini juga menambahkan, pemerintah sebaiknya memberi toleransi kepada pedagang yang membuka usahanya di malam hari atau diperlunak, agar mereka tetap menyambung hidup di tengah pandemi Covid-19 ini.


"Gubsu pernah mengatakan, ekonomi masyarakat Sumatera Utara harus didongkrak, tapi di sisi lain dia menerapkan pembatasa kegiatan. Inilah yang bikin bingung. Tambah bingungnya lagi, siang boleh jualan, malam tidak boleh. Apa virus coronanya keluar jam 9 malam?" ucapnya.


Menurutnya, penanganan Covid-19 terkesan panik dan plin plan. Sebab, jika ingin masalah Covid-19 ini tuntas, kenapa tidak dari awal dilakukan PSBB atau Lockdown sekaligus.


"Ini tidak, warga dibiarkan berkeliaran asal terapkan Prokes. Mana mungkin semua warga mematuhinya. Apalagi saat ini warga mulai jenuh dan tidak percaya dengan virus corona," sebutnya.


Sementara itu petugas kepolisian yang sedang melakukan penindakan PPKM mengatakan, mereka hanya menjalankan perintah atasan berdasarkan Instruksi Gubernur. 


Ketika ditanya soal dampak razia yang mereka lakukan dan kerugian yang dialami para pelaku usaha, tim Satgas tersebut mengatakan, hal itu bukan urusan mereka. (don)

Jumat, 19 Februari 2021

Ngantuk Nabrak Pick Up, Toyota Vios Telentang di Tengah Jalan

    Jumat, Februari 19, 2021  


PATIMPUS.COM - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Brigjend Katamso, depan Gang Perwira, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, pada Jumat (19/2/2021).


Mobil Toyota Vios berwarna hitam terbalik di tengah jalan setelah menabrak mobil pick up Gran Max yang sedang parkir di pinggir jalan. Tabrakan keras yang menghantam bagian sudut belakang pik up hingga penyok juga menyeret dua pengendara sepeda motor serta membuat kaca di sebuah rumah pecah.


Akibat kecelakaan, mobil sedan warna hitam tersebut mengalami kerusakan parah di bagian depan dan samping. Kemacetan panjang pun terjadi karena banyak warga yang penasaran dan menonton serta merekam kejadian tersebut. Tak lama personel Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas tiba di lokasi kejadian.


Arvin pengendara sepeda motor matic yang terkena musibah tersebut mengatakan, saat itu dirinya sedang mengendarai sepeda motornya dari arah Deli Tua menuju Istana Maimun. Tiba-tiba ada mobil pickup yang mendorongnya dengan keras dari belakang.




"Terkejut kali bang. Kejadiannya sangat cepat. Sempat sekilas nampak mobil mendekat dengan cepat, tahu-tahu aku udah jatuh dan mobil sedan itu terbalik," katanya sembari menunjukkan luka lecet di pergelangan tangan kanannya.


Sementara itu Teguh, pemilik mobil pick up Gran Max mengatakan, dia baru saja memarkirkan mobilnya sekitar 20 menit sebelum kejadian. Saat itu dia sedang berada di lantai 2 rumahnya.


"Ini memang biasanya di situ parkir. Orang baru sampai rumah terus naik ke atas. Terdengar suara keras kali, rupanya mobil disorong sampai rumah sebelah melewati gang," katanya sambil menunjuk kerusakan pada bak dan ban belakangnya yang pecah. 


Ani pemilik rumah, yang saat kejadian sedang berada di dapur mengaku mendengar suara keras dari jalan. Karena terkejut, dia langsung berlari ke depan dan melihat ada mobil pikap yang mendorong sepeda motor hingga membentur dinding kaca rumahnya.


"Saking kerasnya, makanya kaget trus lari ke depan. Kutengok kereta (sepeda motor) yang diparkir di depan disorong sama pikap ini, kena kaca, langsung pecah lah. Katanya dia lagi ngantuk. Ketiduran sebentar terus nabrak. Orang Bajak II (Mariendal) dia," ujar ani.


Sementara itu, Adi, pengemudi mobil Toyota Vios tampak kebingungan dan pucat atas kejadian yang terjadi saat itu.


"Tadi ngantuk. Ketiduran, Bang," katanya sembari minum dan tangannya gemetaran saat memegang ponselnya.


Tak lama kemudian dia pun masuk ke rumah Ani bersama personel polisi untuk dimintai keterangan.


seorang saksi mata bernama Heri mengatakan, dia tidak tahu persis apakah sebelumnya mobil sedan itu ngebut atau tidak, awalnya mobil sedan itu menabrak pick up yang terparkir di depan warung sarapan di dekat Gang Perwira. 


"Aku kan pas di seberang nengok aplikasi, tiba-tiba nampak mobil sedan itu nabrak trus kebalik, orang yang bawa kereta jatuh kena tabrak, terus kaca rumah itu pecah," katanya. 


Heri yang juga driver ojek online itu mengatakan, dia sempat melihat seorang pemuda dengan perawakan sedikit gemuk keluar dari mobil sedan itu kemudian duduk di pinggir jalan.


"Pucat sekali mukanya. Sama warga dibawa duduk ke sudut rumah yang kacanya pecah itu," ungkapnya. 


Agar kemacetan tidak berkepanjangan dan warga yang menonton tidak berkerumunan di lokasi, mobil tersebut pin akhirnya diderek Dinas Perhubungan. (son)



Selasa, 09 Februari 2021

Wagubsu : Vaksinasi Wartawan Bulan Maret

    Selasa, Februari 09, 2021  


PATIMPUS.COM - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajeckshah mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini, peran pekerja pers sangat penting memberikan informasi kepada masyarakat. Oleh sebab itu, jurnalis tidak pernah berhenti untuk terus mencari berita.


"Wartawan sangat rentan dengan penyebaran Covid-19, karena melakukan kontak langsung dengan masyarakat," ujar Wagubsu yang akrab di panggil Ijeck, saat menyambangi Warkop Jurnalis di Jalan Agussalim, Medan, Selasa (9/2) Siang.


Kehadiran Musa Rajeckshah di Warkop Jurnalis guna merayakan Hari Pers Nasional (HPN) bersama rekan-rekan jurnalis.


Ikut hadir dalam perayaan HPN tersebut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, H Hermansjah dan Sekretaris PWI Sumut, Edward Thahir.

Ijeck melanjutkan, dengan beresikonya tugas para jurnalis maka para pekerja pers ini perlu mendapatkan vaksinasi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari penularan virus corona.



"Kita mengharapkan seluruh masyarakat Sumatera Utara mendapatkan vaksinasi. Namun karena keterbatasan, maka vaksinasi dilakukan secara bertahap. Saat ini vaksinasi masih dilakukan untuk para pekerja kesehatan (nakes) di tahap pertama. Kemungkinan vaksinasi untuk rekan-rekan jurnalis akan dilakukan sekitar bulan Maret 2021 ini," terang Musa Rajeckshah.


Ijeck menambahkan, untuk mekanisme vaksinasi rekan-rekan jurnalis adalah dengan mendaftarkan diri ke organisasi PWI atau pun komunitas-komunitas persnya ke Satgas Covid-19 Kabupaten/Kota atau ke Dinas Kesehatan setempat.


Usai berbincang-bincang dengan para wartawan, Ijeck pun melanjutkan kunjungannya ke Museum Pers Medan di kediaman sesepuh pers Muhammad TWH, Jalan Sei Alas, Petisah, Medan. (don)

Senin, 18 Januari 2021

Keterangan Ketua 2 Satgas Penanganan Banjir Kalimantan Selatan

    Senin, Januari 18, 2021  


PATIMPUS.COM - Keterangan Letkol Inf Adi Yoga, Kodim 1009, Tanah Laut, Kalimatan Selatan, selaku Ketua 2 Satgas Penanganan Banjir Kalimatan Selatan, Sabtu (16/1/2021).

© 2023 patimpus.com.