Tampilkan postingan dengan label Walikota Medan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Walikota Medan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Agustus 2021

Walikota Medan Santuni Jukir Korban Penembakan Perampok Simpang Limun

    Sabtu, Agustus 28, 2021  


PATIMPUS.COM - Cerita kepahlawanan Julianus Simanungkalit, juru parkir yang mencoba menghalangi pelarian empat perampok bersenjata api laras panjang dan bersenjata tajam di toko emas Pasar Simpang Limun sampai ke telinga Walikota Medan, Bobby Nasution.

Bersama Kapolresta Medan Kombes Pol Riko Sunarko, Bobby datang didampingi istrinya Kahiyang Ayu, menjenguk Julianus Simanungkalit, di RS Bhayangkara Jalan Wahid Hasyim Medan, Sabtu (28/8/2021).

Kepada Julianus, Bobby mengucapkan terima kasih dan bersimpati atas keberanian Julianus dalam usaha menggagalkan aksi perampokan yang membawa lari 5 kilogram emas dari dua toko emas milik Aulia Chan dan Masril. 

“Tetap semangat, dan kami doakan agar Bapak Julianus cepat sehat. Kami juga mengucapkan terima kasih karena keberanian bapak yang berusaha mencegah perampokan tersebut,” kata Bobby kepada Julianus sembari memberikan santunan untuk meringankan beban keluarga.

Saat ini kondisi Julianus cukup stabil setelah mendapatkan perawatan berupa pembedahan.

Hal itu dibenarkan dokter ahli forensik yang turut melakukan autopsi bagian luar kepada Julianus. “Kondisi bapak Julianus saat ini dalam keadaan sadar dan cukup stabil. Kami sudah autopsi luar, dan dokter bedah telah melakukan operasi,” kata dokter ahli forensik didampingi direktur RS Bhayangkara, AKBP Nelson.

Pihak keluarga Julianus Simanungkalit juga tidak perlu merisaukan biaya perawatan. Karena seluruh biaya perawatan telah digratiskan oleh pihak RS Bhayangkara tingkat 2 Kota Medan.

Hal itu dibenarkan oleh kepala Rumah Sakit Bhayangkara tingkat 2 Kota Medan AKBP Nelson.

“Pasien sempat ditolak oleh dua rumah sakit karena tidak ada ahli bedah yang mampu menangani. Akhirnya pasien atas nama bapak Julianus dirawat di sini dan sudah dilakukan tindakan operasi. Dan kami tegaskan bahwa pasien tidak dikutip biaya sepeserpun,” kata AKBP Nelson.

Julianus yang sehari-hari jadi juru parkir di sekitar lokasi kejadian perampokan, sempat berusaha menghalangi terduga perampok yang akan melarikan diri usai melancarkan aksinya.

Melihat itu, Julianus melempar terduga perampok dengan kotak tahu. Akibatnya perampok menembaknya dan peluru mengenai bagian kiri lehernya. (*)

Selasa, 08 Juni 2021

Politisi Muda PKS Soroti 100 Hari Kerja Bobby - Aulia

    Selasa, Juni 08, 2021  


PATIMPUS.COM  -   Politisi Muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Syaiful Ramadhan, menyoroti terkait 100 Hari Kinerja Walikota dan Wakil Walikota Medan Bobby-Aulia dalam dialog lintas pagi yang dilaksanakan RRI Pro 1 Medan, Senin (07/06/2021).

Bang SR sapaan Syaiful Ramadhan menyampaikan saran, apresiasi dan Kritikannya  terkait 100 Hari kerja Pemko Medan pada acara tersebut. Sebelum menyampaikan catatanya terhadap 100 hari kerja Walikota Medan, menurut syaiful, mengukur kinerja dalam 100 hari dengan kondisi hari ini kurang pas. 

Tapi untuk memberikan spirit kebersamaan sesuai dengan visi PKS 'Bersama Melayani Rakyat' , PKS Sendiri ingin memastikan bahwa seluruh program Walikota dan Wakil Walikota Medan pada saat janji kampanye harus benar-benar dilaksanakan agar dapat mewujudkan Medan Berkah tersebut.  

"Semangat PKS hari ini, ingin memastikan bahwa perubahan yang dituju untuk Kota Medan Berkah harus berada pada jalur yang benar. PKS ingin memastikan bahwa seluruh program yang dijanjikan semasa kampanye seperti, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat bisa benar benar diwujudkan," tegasnya.

Sekretaris DPRD Kota Medan Fraksi PKS ini menegaskan, saat ini PKS memilih bersikap objektif yaitu tidak dalam posisi oposisi maupun pendukung Walikota terpilih. PKS akan berusaha seobjektif mungkin dalam menilai setiap langkah-langkah Walikota.

"Kalau ada kebijakan yang baik dan untuk kemashlahatan warga kota Medan akan didukung dan PKS tak segan-segan menyampaikan apresiasinya, begitu juga sebaliknya jika dirasa ada yang kurang pas maka PKS akan terus mengkritisi," ujar Syaiful.

"Hal ini sudah kami lakukan di DPRD Medan, banyak masukan dan dukungan yg kami berikan kepada Pemko Medan. Contohnya pada terobosan E-parking, PKS sangat mengapresiasi hal tersebut, sebab sejak lama ini sudah kami suarakan sebab dapat menambah PAD kota Medan, dan itu merupakan salah satu solusi di tengah pandemi ini," terang Syaiful.

Diakhir acara, Syaiful Ramadhan yang akrab dikenal Aleg Anak Sungai ini berpesan bahwa 100 hari Kepemimpinan Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution - Aulia Rachman menjadi perhatian publik bukan saja menjadi perbincangan di Masyarakat Kota Medan tapi juga sudah menjadi perhatian khusus dari Anggota DPRD Medan.

"Sejak dilantik akhir Februari silam, Bobby-Aulia telah menunjukan sejumlah gebrakan. Namun, kami mengingatkan Bobby-Aulia tetap fokus merealisasikan janji-janji kampaye yang sudah di sampaikan kepada warga Kota Medan", tutupnya Syaiful di akhir acara tersebut.


Blunder KCW

Ini beberapa kebijakan yang menjadi perhatian dan catatan PKS dari 100 hari Kepemimpinan Bobby-Aulia :

1. Dibukanya Kesawan City Walk (KCW) dan Tidak Dilaksanakannya Ramadhan Fair.

Kebijakan ini kami menilai sebagai ketidakmampuan Pemko Medan dalam membaca situasi. Argumentasi Pemko Medan terhadap tidak dilaksanakannya Ramadhan Fair adalah terkait kondisi pandemi. Sementara argumentasi pembukaan KCW lebih ke masalah ekonomi. Buntutnya KCW menjadi persoalan serius terkait upaya penanganan pandemi sehingga terpaksa harus ditutup.

PKS sendiri mendukung upaya menghidupkan UMKM di KCW. Hanya saja, kebijakan hari ini jelas merupakan blunder yang menjadi catatan kita, dimana kemungkinan Wali Kota tidak mendapatkan atau tidak diberi masukan yang valid dari bawahannya atau mungkin bawahannya tidak berani memberi masukan terhadap kondisi sebenarnya.

2. Komunikasi dengan kawan-kawan media yang viral, kami menilai menjadi catatan di 100 hari ini terkait 'kebebasan pers'. Meski pada akhirnya persoalan ini telah reda. Namun, jejak digital akan menjadi catatan bahwa ada komunikasi yang tidak pas dibangun Bobby-Aulia terhadap upaya membangun keterbukaan informasi dan Kebebasan Pers. Meskipun dalam persoalan ini kami meyakini, Bobby-Aulia tidak menghendakinya.

3. Birokrasi, kami memberi catatan penting dalam perjalanan 100 hari ini, pemecatan Lurah, Kepala Lingkungan yang diduga terlibat pungli menjadi kredit point bagi Bobby-Aulia. Ini menjadi terobosan yang baik, sekaligus penguatan kepada bawahan agar benar-benar bekerja dengan  baik dalam melayani masyarakat.

Namun, kita juga menyoroti adanya pengangkatan pejabat Pemko Medan yang pernah terlibat pesta narkoba. Kita melihat ini menjadi catatan penting, persoalan ini menunjukan adanya kemungkinan Bobby-Aulia tidak mendapatkan informasi atau tidak diberi informasi yang valid terhadap tracek record pejabat-pejabat yang diangkat.

4. Penanganan Sampah dan Normalisasi Drainase, kami menilai masih belum maksimal dilaksanakan, walau saat ini penanganan kebersihan sudah dialihkan ke Kecamatan masing-masing. Sampai saat ini kami masih mendapatkan laporan dan temukan sampah dan banjir dibeberapa daerah.

5. Penindakan Bangunan tak berizin,  Fraksi PKS mendukung sepenuhnya, dan akan mendorong dan memberi penguatan agar Bobby-Aulia tidak hanya tegas diawal kepemimpinan tetapi lemah selanjutnya. Ada banyak bangunan Megah tak memiliki IMB tapi sepertinya belum tersentuh. "PKS yakin, Bobby Nasution sudah mendapatkan informasi terkait bangunan megah ini dan publik menunggu aksi selanjutnya".

6. Infrastruktur, terkait hal ini kami memakluminya, karena APBD saat ini yang merancang pemerintah sebelumnya sehingga memungkinkan Bobby-Aulia belum leluasa. Cukup banyak infrastruktur di Kota Medan yg butuh diperbaiki, ini membutuhkan biaya yg tidak sedikit, untuk itu FPKS mendukung langkah-langkah Bobby dalam percepatan peningkatan PAD Kota Medan.

7. Komunikasi Politik, sebagai anak muda dan baru di dunia perpolitikan, Bobby harus banyak belajar dan mendengarkan masukan dari siapa saja, sebagaimana karakter anak medan yg suka berkawan. Bobby jangan segan-segan meminta dan mendengarkan masukan dari PKS, Bobby harus membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder yang ada. Karena Medan ini milik bersama, bukan hanya milik Bobby semata. Kritik dan Saran itu biasa sebab merupakan bagian cinta kita terhadap Kota Medan. (son)

Selasa, 01 Juni 2021

Peringati Hari Tanpa Tembakau Se Dunia, Puntung Rokok Berserakan Di Kantor Walikota Medan

    Selasa, Juni 01, 2021  


PATIMPUS.COM - Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Nort Sumatera Youth Tobaco Control Movement (NSYTCM) mendatangi kantor Walikota Medan untuk menyampaikan 6 rekomendasi berkaitan dengan pengendalian rokok di Kota Medan, Senin (31/5/21).

Rekomemdasi yang mereka sampaikan ini merupakan hasil diskusi pemuda sumut berkaitan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang jatuh pada tanggal 31 Mei.

Koordinator NSYTCM Zulqadri mengatakan 6 rekomendasi pemuda tersebut adalah mendesak Walikota Medan untuk serius melaksanakan perda KTR, Memberlakukan sanksi dengan tegas bagi pelaku pelanggaran.

Meminta Walikota menertibkan iklan dan sponsor rokok di wilayah KTR. Menekankan pejabat di pemerintahan untuk tidak merokok di kantor, sehingga menjadi contoh yang tidak baik bagi jajaran dan masyarakat. Mendesak Walikota dan DPRD untuk mengalokasikan anggaran untuk implementasi perda KTR kota Medan. Mengajak kaum muda untuk berhenti merokok dan tidak menggunakan Vape, "Quit not Switch".

TC Sumut akan ikut melakukan pantau KTR, serta mengajak dan mensosialisasikan kepada masyarakat lain untuk terlibat aktif dan peduli.

Namun sayang, niat pemuda untuk menyampaikan 6 rekomendasi pemuda berkaitan pengendalian dampak rokok tersebut tidak seorang pun yang bersedia menerima. Sejumlah pemuda tersebut hanya diperkenankan menyampaikan aspirasi dengan memajang poster di depan Kantor Walikota.

"Kita minta bapak Walikota mendengarkan aspirasi pemuda karena persoalan ini menyangkut masa depan anak bangsa. Bagaimana Kota Medan bisa menjadi kota sehat, jika pengendalian dampak rokok saja tidak bisa dilakukan," ujar Zulqadri. 

Bahkan ia penyayangkan Perda Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan tidak berjalan dengan baik. 

"Tadi saja kita melihat sendiri puntung rokok berserak di kantor Walikota, pegawai merokok seolah tidak ada aturan, padahal perda itu produk Pemko Medan, tidak ada stiker larangan merokok, ini miris sekali," tambah Zulqadri lagi.

Sementara itu salah seorang staf humas Pemko Medan menyampaikan agar surat audiensi masih diproses di bagian administrasi umum dan disampaikan kepada bagian protokoler. Selanjutnya bagian protokoler yang nantinya akan memproses pertemuan dengan Walikota Medan.

Meski tak bisa menyampaikan aspirasinya, sejumlah massa akhirnya membubarkan diri. Dan akan menunggu proses dari pihak protokoler. (don/rel)

Jumat, 23 April 2021

Kadis Kesehatan Medan Dicopot, Alasannya Bikin Geleng Kepala

    Jumat, April 23, 2021  

 


PATIMPUS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Edwin Effendi MSc, dicopot dari jabatannya, oleh Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.


Penggantinya adalah Wakil Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Syamsul Bahri Nasution, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt).


Alasan pencopotan Edwin Effendi yang menjabat sebagai Kadis Kesehatan Medan selama 6 tahun ini adalah karena lambannya penanganan Covid-19 di Medan.


"Sudah kita ingatkan berkali-kali mengenai masalah penanganan Covid-19 adalah program utama kita. Saya selalu meminta pendataan dan penanganan mengenai hal ini. Jadi sejak hari pertama saya kesehatan menjadi prioritas kita dan masalah kesehatan ini juga terus menumpuk," jelasnya pada wartawan, Jumat (23/4/2021).


Untuk itu Bobby sudah bolak-balik meminta agar Dinkes Medan melakukan pendataan dan penanganan yang baik, tapi kinerja mereka tak kunjung memuaskan. 


"Jadi ini untuk percepatan kita saja, agar persoalan kesehatan, terutama saat ini Covid-19 lekas diatasi," lanjut Bobby. 


Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD & PSDM), Muslim Harahap juga membenarkan hal ini. 


"Jadi beliau (Edwin) persiapan pensiun. Bulan Agustus ini dia sudah pensiun," jelasnya saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler.


Muslim membantah adanya pencopotan Edwin. Dijelaskannya, bahwa percepatan pensiun terhadap Edwin boleh dipercepat. Percepatan pensiun ini adalah permintaan Edwin langsung. 


"Jadi, boleh dipercepat bila ada izin dari Menteri Dalam Negeri dan ada di Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 jelas di sana boleh pensiun dipercepat. Jadi bukan di copot ya. Memang sudah persiapan pensiun," terang Muslim dan mengatakan dan telah ditunjuk sebagai Plt Kadis Kesehatan Kota Medan Syamsul Bahri dari RSUD Dr Pirngadi Medan dan telah bekerja hari ini. 

Urus SKU Bayar, Bobby Copot Lurah Sidorame Timur

    Jumat, April 23, 2021  

 


PATIMPUS.COM - Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM langsung mencopot Lurah Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Hermanto beserta Kasi Pembangunan Dina Simanjuntak saat melakukan sidak di Kantor Kelurahan Sidorame Timur, Jumat (23/4/2021). 


Pencopotan dilakukan  terkait keluhan warga menyusul dimintainya   sejumlah uang ketika melakukan pengurusan  Surat Keterangan Usaha (SKU) yang sangat dibutuhkan sebagai salah satu persyaratan  untuk bisa mendapatkan bantuan langsung tunai usaha mikro, kecil dan menengah (BLT UMKM) dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop & UKM) Republik Indonesia.


Sebelum pencopotan dilakukan, Bobby Nasution yang tiba di Kantor Kelurahan Sidorame Timur sekitar pukul 10.50 WIB langsung memasuki ruangan loket pelayanan, sebab di ruangan tersebut beberapa hari lalu, sejumlah warga sempat ribut karena keberatan dimintai sejumlah uang saat mengurus SKU.  Kehadiran Bobby Nasution sangat mengejutkan sejumlah pegawai, sebab mereka tidak menyangka sama sekali jika orang satu di Pemko Medan datang melakukan sidak.


Bobby Nasution kemudian mempertanyakan soal pengutipan uang yang dikeluhkan warga tersebut kepada beberapa pegawai di ruangan loket pelayanan tersebut. Sebab, dia menilai tidak layak aparatur pemerintah yang telah mendapatkan gaji dan tunjangan dari negara masih meminta uang kepada masyarakat. Padahal masyarakat yang mengurus SKU tersebut, jelas Wali Kota, kondisinya saat ini  tengah sulit akibat pandemi Covid-19 sehingga sangat mengharapkan sekali bisa mendapatkan bantuan BLT UMKM tersebut.


Lantaran para pegawai mengaku tidak mengetahuinya, Bobby Nasution minta Lurah Sidorame Timur dipanggil ke dalam ruangan. Setelah Hermanto masuk ruangan, Bobby Nasution langsung mempertanyakan masalah pengutipan uang tersebut. Hermanto membantah dan mengaku tidak ada melakukan pengutipan.


Kemudian Bobby Nasution kembali bertanya, surat-surat apa saja yang telah ditandatanganinya hari. Menurut Hermanto, dia baru menandatangani legalisir surat SKBD dan surat kematian. “Apa ada minta uang dari surat yang ditandatangani itu,” tanya Bobby Nasution. “Tidak ada saya minta uang, pak,” jawab Hermanto.


Kembali Wali Kota minta kepada Hermanto untuk mengaku. “Kemarin, bapak sama Ibu Dina Simanjutak bilang kepada kepling kalau mengurus SKU harus ada uangnya. Jangan begitulah, nanti saya buka rekamannya. Betul? Apakah ini suara bapak atau bukan,” ujar Wali Kota sambil membuka rekaman bukti suara melalui ponselnya.


Meski sudah dibukakan rekaman suara sebagai bukti, baik lurah maupun kasi pemerintahan yang baru saja masuk dalam ruang loket pelayanan tetap bersikukuh mengatakan tidak ada meminta uang. “Bapak dan ibu jangan begitulah, masyarakat sekarang sudah susah, mengapa harus dimintai uangnya lagi. Pantas saja kalau begini program kita tidak berjalan. Kantor bapak ini dekat dengan Polrestabes Medan, apa bapak nggak takut?”  ujar Wali Kota.


Lantaran tetap tidak mengaku, Wali Kota kemudian meminta agar Kepling XIII Reswandi Siregar yang mengetahui kasus pengutipan uang untuk dihadirkan. Tak lama berselang, sang kepling pun datang dan Bobby Nasution pun kembali mempertanyakan soal pengutipan uang tersebut. “Apa betul Pak Lurah minta uang? tanya Wali Kota kepada kepling tersebut.


“Itu yang kita alami, Pak. Sejauh ini menurut pengakuan warga saya, ada pengutipan yang dilakukan di atas Rp.50 ribu untuk pengurusan SKU. Saat mengurus SKU, warga pertama kali kan bertemu dengan Bu Dina. Baru setelah itu tindak lanjut dengan Pak Lurah. Itu lah yang dialami warga saya. Jumlah warga di lingkungan saya yang mengurus SKU sebanyak 14 orang, tapi saya tidak tahu berapa warga yang sudah datang ke kantor kelurahan ini,” jelas Reswandi.


Hermanto tetap tidak mengaku. “Maaf ya Pak, saya tidak pernah minta sampai segitu, seikhlasnya. Jujur pak, kalau dikasih saya terima dan kalau nggak dikasih, ya sudah. Tidak ada saya patok-patok, Pak. Selama ini masyarakat banyak yang terima kasih saja dan saya tidak ada masalah. Sama kepling saya ini juga, kalau pun tidak dikasih, saya tidak ada masalah,” sanggahnya.


Setelah mendengar penjelasan Kepling XIII dan Lurah Sidorame Timur tetap juga membantah, Bobby Nasution pun langsung mengambil tindakan tegas. “Bapak nggak usah jadi lurah lagi ya. Telepon BKD, suruh ganti dan berhentikan bapak ini sebagai lurah sama ibu ini ya, begitu kinerjanya,” tegas Wali Kota.


Kepada wartawan, Bobby Nasution sangat menyesalkan tindakan Lurah Sidorame Timur beserta Kasi Pembangunan. Sebagai pelayan masyarakat, tegas Bobby Nasution, pengutipan uang seperti itu tidak boleh dilakukan. Sebab, keduanya telah digaji negara dan mendapatkan tambahan penghasilan pengawai (TPP).


Sebagai antisipasinya, jelas Wali Kota, pengurusan izin maupun data-data diri nanti akan dilimpahkan atau ditargetkan kepada kelurahan. Apabila target itu dipenuhi tentunya ada reward yang diberikan sedangkan jika tak tercapai tentunya ada punishment. “Hal-hal seperti inilah yang membuat citra kita buruk di masyarakat. Apapun yang kita lakukan, nantinya masyarakat menganggap kita tidak bekerja. Kalau dari tingkat terbawah sudah begini, bagaimana nanti yang ke atas-atasnya. Untuk itu kita berhentikan lurahnya, tidak ada cerita untuk yang minta-minta uang kepada masyarakat seperti ini,” tegasnya.


Begitu Bobby Nasution hendak meninggalkan Kantor Kelurahan Sidorame Timur, beberapa warga mendatanginya, salah seorang diantaranya mengaku bernama Parmuliani. Ibu paro baya bertubuh sedikit kurus itu mengaku kepada Bobby Nasution jika dimintai uang ketika mengurus surat miskin. Mendengar pengakuan Parmuliani, Wali Kota pun sangat prihatin, tidak menyangka jika warga yang ingin mengurus surat miskin pun harus membayar uang. Iba melihat ibu tersebut, Bobby Nasution kemudian memberikan satu paket berisikan  sejumlah bahan kebutuhan pokok.


Sementara itu Kepling XIII Kelurahan Sidorame Timur Reswandi Siregar saat ditemui wartawan, juga membenarkan masalah pengutipan uang untuk pengurusan SKU tersebut. “Selain SKU, secara umum mungkin seperti surat keterangan domisili, surat kematian, besarannya bervariasi dan itu sesuai keikhlasan. Kami sebagai kepling diingatkan agar memberitahukan kepada warga agar memberi uang ingot-ingot sama lurah,” beber Reswandi.


Sedangkan Lurah Sidorame Timur Hermanto ketika dikonfirmasi usai Wali Kota meninggalkan lokasi mengatakan, dirinya sangat mendukung program Wali Kota untuk membuat Medan semakin lebih maju. Namun dia mengaku sangat keberatan karena dikatakan minta uang kepada masyarakat. “Kalau saya ada meminta dari masyarakat, nggak mungkin saya sampai 8 tahun jadi lurah disini. Lurah yang lama disini, satu saya dan satu lagi namanya Pak Basri. Yang lainnya, setahun, dua tahun sudah diganti. Kalau itu keputusan Pak Wali, saya terima. Selama ini kalau dikasih, saya terima, kalau tidak dikasih tidak masalah,” terang Hermanto.

Kamis, 04 Maret 2021

Bobby Nasution Walikota Medan Ke 4 Yang Temukan Fasilitas RS Pirngadi Tak Memadai

    Kamis, Maret 04, 2021  


PATIMPUS.COM - Sejak masa Abdillah, banyak fasilitas RSUD dr Pirngadi Medan ditemukan dalam kondisi yang tidak memadai, seperti eskalator, kamar lift, toilet dan sebagainya yang rusak dan tidak bisa digunakan.


Habis masa Abdillah, sidak kemudian dilanjutkan oleh Rahudman Harahap, kemudian Dzulmi Eldin. Sidak rata-rata terjadi diawal kepemimpinan Walikota Medan yang baru.


Tetapi, setiap inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh setiap Walikota Medan ke rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, tidak ada perubahan yang mencolok. Hanya terdapat beberapa pembenahan di rumah sakit tersebut.


Sidak ke RSUD dr Pirngadi kembali dilakukan oleh Walikota Medan yang baru, Bobby Nasution, Kamis (4/3/2020). Dalam sidaknya Bobby Nasution meninjau sejumlah hal, diantaranya kinerja dokter, tenaga kesehatan, dan para pegawai, hingga pelayanan yang diterima oleh pasien. 


Bobby Nasution juga terlihat meninjau proses pendaftaran pasien, jumlah tempat tidur pasien, jumlah tempat tidur yang terisi, jumlah pasien Covid-19, dan data mengenai intensitas dokter mengunjungi pasien dalam setiap harinya. 


Selain itu, Bobby Nasution memaparkan bahwa dalam sidaknya ia menemui banyak fasilitas yang seharusnya dapat digunakan untuk dokter dan pasien tidak berfungsi. 


"Fasilitas juga masih banyak yang tidak berfungi dan tidak layak. Ekskalator mati, ada pintu kaca yang pecah. Kebersihan juga masih belum maksimal, masih banyak sampah berserakan," kata Bobby Nasution. 


Atas temuan dalam sidak tersebut, Bobby Nasution menegaskan bahwa Pemko Medan akan menjadikan pembenahan RSUS Pirngadi Medan sebagai prioritas. 


"Hal ini menjadi perhatian Pemko Medan ke depan, karena rumah sakit sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan. Apalagi kita masih dalam situasi pandemi, masyarakat seharusnya memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap  dan memadai," tegas Walikota Medan yang juga merupakan menantu Presiden Jokowi itu. (don)


© 2023 patimpus.com.