Cewek Pakai Helm Ditemukan Tewas Tergantung di Pagar Rumah Kosong
| Minggu, Agustus 15, 2021

By On Minggu, Agustus 15, 2021


PATIMPUS.COM - Wanita tanpa identitas ditemukan warga dalam kondisi tewas tergantung di pagar sebuah rumah kosong di Jalan Kapten Sumarsono, Dusun III, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sabtu (14/8/2021) Siang.

Petugas Polsek Sunggal yang tiba di lokasi setelah mendapat laporan warga bergabung dengan Tim Inafis Polrestabes Medan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kanit Reskrim AKP Budiman Simanjuntak mengatakan, saat ini pihaknya masih menyelidiki identitas wanita tersebut. 

"Sudah tiga orang kami mintai keterangannya, namun ketiganya tidak ada yang mengenali mayat perempuan tersebut," katanya. 

Ia menjelaskan, jasad wanita tersebut ditemukan dalam posisi tergantung di tembok pagar dan memakai helm. 

"Ciri-ciri, memakai celana panjang warna gelap, baju kaos lengan panjang warna terang. Namun di tubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan sehingga masih kita dalami penyebab wanita tersebut bisa tergantung di tembok pagar tersebut," jelas Budiman. 

Jenazah wanita itu kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut.

"Bagi masyarakat yang mengetahui identitas wanita tersebut kami harap agar bisa memberikan informasi ke Unit Reskrim Polsek Sunggal," pungkasnya. 

Langgar PPKM, Pesta Nikah di Lubuk Pakam Dibubarkan
| Sabtu, Agustus 14, 2021

By On Sabtu, Agustus 14, 2021


PATIMPUS.COM - Pesta pernikahan yang digelar di cafe Uncle Sam dan Dipo 88 di Jajan Diponegoro, dibubarkan tim pemerintah Kecamatan Lubuk Pakam, Jumat (13/8/2021).

Tim dipimpin Danramil 06/Lubukpakam, Kapten (Arh) JP Girsang dengan sejumlah personelnya, Kasi Trantib Rikardo, Polsek Lubukpakam diwakili Kanit Provost Iptu MT Pangaribuan dan Polmas Lubuk Pakam I-II Bripka Sajali,Satgas Kelurahan Lubuk Pakam I-II dan Kasi Trantib Kelurahan Lubuk Pakam I-II, Pintu Batu.

Kapten JP Girsang mengatakan, pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan maklumat, Instruksi Gubernur dan Perbup yang ada.

"Di tempat-tempat yang ada kerumunan termasuk pesta dan hajatan, sesuai dengan maklumat yang telah disepakati bahwa per tanggal 10 Agustus tidak boleh mengadakan pesta dan hajatan. Oleh karena itu kita harus melakukan penegakkan secara persuasif," tegasnya. 

Ia menjelaskan, kegiatan itu juga sekaitan dengan kondisi Kecamatan Lubukpakam berada di level 3 dan di zona merah. "Marilah kita tetap melaksanakan protokol kesehatan 5 M," lanjutnya. 

Petugas kemudian berjalan menuju lokasi pesta Uncle Sam's Kafe dan setibanya di lokasi mengimbau para undangan dan penyelenggara pesta agar tetap melakukan protokol anjuran pemerintah.

"Kepada ibu dan bapak, kita sudah tidak boleh mengadakan resepsi pesta yang menimbulkan kerumunan sesuai arahan dan Intruksi dari pemerintah. Mari jaga teggakkan disiplin Prokes yang ketat," tandas JP Girsang.

Pihak penyelenggara pesta dan pemilik Cafe Uncle Sam akhirnya mematuhi perintah dengan menghentikan acara. (*)

Gugur Melawan Covid, 4 anggota IDI Medan Terima Bintang Jasa Pratama
| Sabtu, Agustus 14, 2021

By On Sabtu, Agustus 14, 2021


PATIMPUS.COM - Sebanyak 4 anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan yang gugur melawan Covid-19, mendapatkan tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama dari Presiden RI Joko Widodo.

Dari catatan IDI Medan, hingga 10 Agustus 2021, sudah 23 anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan gugur karena terpapar Covid-19. 

Keempatnya, dr Andhika Kesuma Putra, M.Ked (P), Sp.P (K), FCPP (USA); dr. Aldreyn Asman Aboet, Sp.An, KIC; dr. Edwin Parlindungan Marpaung, Sp.OT (K) dan dr. Ifan Eka Syahputra, Sp.A.

Presiden Joko Widodo, yang memutuskan menganugerahkan tanda kehormatan kepada sejumlah pihak, yang dianggap berjasa kepada bangsa dan negara. Pemberian dilakukan di Istana Negara, pada Kamis 12 Agustus 2021.

Para penerima yakni mantan pejabat negara, pengusaha, ilmuwan, WNI dan WNA, serta para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan COVID-19. 

Ketua IDI Medan dr. Wijaya Juwarna SpTHT-KL (K) menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih atas pemberian tanda kehormatan kepada beberapa dokter anggota IDI Medan yang wafat dalam perjuangan penanganan Covid-19 di Kota Medan.

"Beberapa dokter yang meninggal ini memang terlibat langsung dalam penanganan pandemi Covid-19. Jadi ini bentuk apresiasi kepada mereka yang kami sebut pahlawan pejuang kemanusiaan, sehingga mendapat tanda jasa dari pemerintah," ungkapnya, Sabtu (14/8/2021).

Dia juga berharap, apresiasi pemerintah kepada tenaga medis atau kesehatan tidak hanya lewat pemberian gelar saja, melainkan meningkatkan perlindungan karena itu menjadi kewajiban.

“Oleh karena itu, faktor keselamatan seperti APD yang lengkap wajib disediakan sehingga gugurnya korban dari tenaga medis bisa dicegah, begitu juga insentif sebagai dukungan moral, sehingga keluarga yang mereka tinggalkan selama bertugas tidaklah terabaikan,” ujar Wijaya.

Ditambahkannya, semoga segala amal ibadah para dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang meninggal diterima Allah SWT. 

“Semoga darmabakti, dedikasi, dan pengabdian mereka akan menjadi suri teladan dan menjadi pendorong semangat bagi tenaga kesehatan dan relawan medis lainnya yang sedang berjuang melawan Covid-19,” tutupnya. (*)

Pemuda Indonesia Serukan Pernyataan Bersama Gunakan Aplikasi Pantau KTR
| Kamis, Agustus 12, 2021

By On Kamis, Agustus 12, 2021


PATIMPUS.COM - Persoalan kesehatan yang tidak kalah penting menjadi pembahasan dimasa pandemi Covid-19 adalah persoalan etika merokok yang harus dikendalikan agar tidak merusak kesehatan. Baik bagi perokok itu sendiri maupun perokok pasif yang ada di sekitarnya.

Bertepatan hari Remaja Internasional pada 12 Agustus 2021 kali ini Yayasan Pusaka Indonesia melakukan webinar bersama pemuda Indonesia yang hadir dari berbagai daerah. 

Tema diskusi "Remaja Indonesia Memantau dengan hati menghadirkan 2 narasumber remaja berprestasi. Dia adalah Muhammad Iqbal Darmawan, Grand Finalis The New L-Man of Year 2020 dan Duta Muda Asean untuk Indonesia. Serta Anggi Maisarah Finalis wanita Muslimah, yg kini aktif menggalang remaja menjadi sahabat pantau KTR (Kawasan Tanpa Rokok). 

Diskusi yang dipandu oleh Nina Samidi dari Komnas Pengendalian Tembakau ini menghadirkan sekitar 90 peserta dari berbagai daerah. Baik dari Jakarta, Medan, Lombok, Gorontalo, Bali, Sawahlunto, Solo, Palembang dan lainnya.

Banyak kisah menarik yang hadir dalam diskusi ini. Iqbal Dermawan mengakui ia punya pengalaman tidak enak ketika di kafe harus terkena asap dari pengunjung. Meski tidak enak hati mendapat paparan asap rokok, tetapi ia punya trik untuk mengajak pengunjung kafe menghargai orang yang tidak ingin terkena paparan asap rokok.

"Saya biasanya membawa permen dan snack, dan saya coba berkomunikasi dengan si perokok dan menggantikannya dengan permen dan snack," ujar pria yang masih duduk di bangku kuliah ini.

Tapi Iqbal bersyukur dengan adanya aplikasi pantau KTR ini. Karena banyak orang yang tidak ingin terpapar asap rokok bisa melakukan aksinya.

"Gerakan ini memang harus dilakukan bersama sama dan secara masif, ini untuk terwujutnya Indonesia yang sehat," ujar Iqbal seraya mengajak pemuda untuk melakukan gerakan bersama.


Anggi Maysarah yang saat ini gencar mengajak anak muda untuk membuat gerakan pengendalian dampak rokok menjelaskan, bahwa aplikasi pantau KTR ini tujuannya untuk melaporkan tempat kawasan tanpa rokok yang ternyata justru masih dilanggar. 

"Selain pelanggaran aplikasi pantau KTR juga bisa memberikan apresiasi bagi wilayah yang sudah menerapkan KTR," sebutnya.

Anggi berharap Aplikasi ini bisa dimanfaatkan anak-anak muda yang selama ini 'silent', akan tetapi sebenarnya gerah dengan orang yang tidak menerapkan KTR. "Ini saatnya anak anak muda ikut bergerak," ujarnya

Aplikasi ini disambut Sarah, peserta asal Jakarta. Ia mengakui sejak tahun 2017 ia bersama pemuda penggerak sudah melakukan gerakan untuk menjadi kampus mereka menerapkan KTR.

"Mudah mudahan melalui aplikasi ini, penerapan KTR di kampus segera terwujud," ujarnya.

Diakhir sesi acara, forum ini membuat pernyataan bersama. 

"Kami Remaja Indonesia, dengan ini menyatakan siap berkontribusi dalam memajukan kesehatan melalui implementasi Kawasan Tanpa Rokok dengan aplikasi Pantau KTR," ujar mereka serempak. (*)

Bobby Beri Waktu 2 Minggu Atasi Persoalan RS Pirngadi Medan
| Kamis, Agustus 12, 2021

By On Kamis, Agustus 12, 2021


PATIMPUS.COM - Walikota Medan, Bobby Afif Nasution mengharapkan agar RSUD dr Pirngadi Medan dapat menjadi rumah sakit kebanggan warga Kota Medan.

"Saya minta dalam waktu dekat Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Suryadi Panjaitan dapat melakukan perbaikan-perbaikan dan selama 2 minggu harus ada solusi dari manajemen RS atas persoalan-persoalan yang ada saat ini," sebut Bobby Nasution saat merayakan HUT RSUD dr Pirngadi Medan Ke 93, Kamis (12/8/2021).

Bobby mengatakan, beberapa hari lalu dia memberikan kado yang berisi 9 poin perbaikan-perbaikan di RSUD dr Pirngadi. "Dua Minggu lagi kita harapkan sudah ada hasil dan solusinya," ucap Bobby 

Pada peringatan HUT RSUD dr Pirngadi, Bobby juga secara simbolis menerima  bantuan CSR dari sejumlah Universitas di Medan. Bantuan itu berupa bantuan mobil penumpang Hiace dari fakultas kedokteran UISU Medan, bantuan peralatan pendidikan dari Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nomensen Medan, Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia (FK UMI) Medan.

"Kepada seluruh Universitas saya ucapkan terima kasih telah memberikan support ada yang memberi mobil, laptop, PC dan infokus. Semoga ini menambah semangat kami untuk melayani masyarakat kota Medan," ucap menantu Presiden RI Joko Widodo ini.

Ketika ditanya apa upaya Pemko Medan dalam mendorong RS Pirngadi ini menjadi ramai kembali, Bobby menjawab rumah sakit ini harus dijadikan terbaik, baik dari fasilitas maupun SDMnya.

"Ini rumah sakit daerah, rumah sakit di Medan ini bukan satu-satunya kalau dibilang apa upaya Pemko tentunya masyarakat sudah bisa memilih mana  yang baik. Jadi kita saat ini beramai-ramai mencoba menjadikan diri kita yang terbaik biar masyarakat yang memilih sendiri. Apapun yang kita buat kalau kita sendiri fasilitasnya tidak baik susah nanti masyarakat kalau kita paksakan masuk ke RSUD dr Pirngadi. Fasilitasnya perlu kita perbaiki," tegas Bobby.

Menanggapi permintaan Walikota Medan harus melakukan perbaikan, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan mengatakan saran yang diberikan walikota cukup bagus, dan pihaknya akan segera melakukan perbaikan-perbaikan. 

"Kita akan lebih aktif dan giat dan belakangan ini kita juga sudah melakukan program jemput pasien secara gratis, kita harus tingkatkan terus fasilitas sarana dan prasarana  dan SDM. Tetapi untuk dokter spesialis kita cukup mumpuni bagaimana kita memperbaiki mindset kita bahwa kita ini pelayanan terdepan untuk masyarakat banyak, jadi kita harus menyadari bahwa Kota Medan itu sangat berharap RS ini lebih baik dari sebelumnya," kata Suryadi.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Medan juga menyerahkan langsung hadiah kepada dokter teladan, perawat atau bidan teladan, pemenang lomba ruangan terbaik. Memberikan cenderamata kepada pensiunan pegawai RSUD dr Pirngadi tahun 2021.

Selanjutnya juga ada memberikan penghargaan dari Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (KPRI) kepada pendiri koperasi keluarga Alm dr Nasrun Makmur Sp PD, pembina koperasi dan ketua koperasi yang sudah pensiun.

Sementara Perwakilan Dinkes Kota Medan, Mardohar Tambunan yang juga merupakan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan, enggan memberikan tanggapan terkait perkembangan Covid-19.

"Nanti saja ya, saya buru-buru," ucap Mardohar yang langsung berlari menjauhi wartawan meski pun dikejar. (*)

Ini 5 Kecamatan di Medan yang Disekat
| Kamis, Agustus 12, 2021

By On Kamis, Agustus 12, 2021


PATIMPUS.COM - Lima kecamatan berstatus zona merah di Kota Medan terpaksa disekat guna mencegah penyebaran Covid-19, Rabu (11/8/2021).

Sebanyak 140 personel gabungan TNI-Polri, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP, dikerahkan di 5 kecamatan tersebut.

Lima kecamatan dimaksud masing-masing Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Selayang dan Medan Helvetia.

"Personel yang bertugas di pos-pos penyekatan di wilayah tersebut memastikan serta membatasi mobilitas warga untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko melalui Kasatlantas AKBP Sonny W Siregar.

Lebih lanjut mantan Kabag Sumda Polrestabes Medan ini menjelaskan, pada pos-pos penyekatan tersebut, personel gabungan melakukan pengecekan terhadap para pelaku perjalanan yang dari sektor kritikal, esensial dan non esensial serta melakukan pengecekan dokumen perjalanan dan sertifikat vaksinasi," jelas Kasatlantas.

Ditambahkan Sonny seluruh titik telah dilengkapi dengan water block, traffic cone, tenda dan kursi.

"Di lokasi, personel juga membagikan masker kepada pengendara yang tidak mengenakan masker," tambah mantan Kasat Sabhara Polrestabes Medan ini.

Selain itu juga, kata AKBP Sonny, personel gabungan juga menyosialisasikan imbauan protokol kesehatan (Prokes) sesuai anjuran pemerintah kepada pengendara.

"Intinya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," pungkas orang nomor satu di Satlantas Polrestabes Medan ini.

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis