Kapolrestabes Medan Dampingi Kapoldasu Ziarahi Makam Pahlawan
| Kamis, Juni 30, 2022

By On Kamis, Juni 30, 2022


PATIMPUS.COM - Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SIK MSi mendampingi Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak berziarah ke Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan di Jalan  Sisingamangaraja Medan, Rabu (29/6/2022). 

Ziarah ke makam pahlawan yang dipimpin Kapoldasu ini dalam rangka HUT Bhayangkara ke - 76 tahun 2022 yang berthemakan "Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi  dan Reformasi Struktural Untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh - Indonesia Tumbuh". 

Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Pol Drs RZ Panca Putra Simanjuntak MSi memimpin upacara kemudian dilanjutkan dengan ziarah dan penaburan bunga. 

"Kegiatan ziarah berlangsung hikmat dan lancar di Taman Makan Pahlawan Bukit Barisan Medan," jelas Kombes Valentino Alfa Tatareda kepada wartawan. 

Kombes Valentino mengaku, turut serta dalam pengamanan ziiarah Makam Pahlawan Bukit Barisan di Jalan Sisingamangaraja Medan. (rel)

Ganja Buat Medis Belum Terbukti Manjur Untuk Obat
| Kamis, Juni 30, 2022

By On Kamis, Juni 30, 2022


PATIMPUS.COM - Wacana tentang ganja medis belakangan ini kembali ramai diperbincangkan, khususnya di jagad maya.

Hal ini menyusul, setelah aksi seorang ibu, Santi Warastuti saat Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (26/6) lalu, yang meminta tolong agar anaknya, Pika menderita cereblal palsy, mendapatkan terapi dari ganja medis untuk pengobatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) drg Ismail Lubis mengatakan, sejauh ini tanaman ganja belum memiliki bukti manjur untuk obat. Apalagi, kata dia, ganja memiliki efek toleransi yang jika digunakan sebagai obat, dikhawatirkan dapat membuat dampak ketergantungan.

"Untuk obat tentu ganja tidak (belum) diperbolehkan. Saat ini untuk penyakit tertentu ada obat (alternatif) yang lain," ungkapnya, Kamis (30/6). 

Akan tetapi, Ismail menjelaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI saat ini akan mengeluarkan izin (regulasi) untuk melakukan penelitian terkait manfaat ganja untuk kepentingan medis. Dia menyebutkan, hal itu agar sebagai kebutuhan medis, dapat benar-benar terukur, bermanfaat, dan tidak berdampak buruk.

"Jadi harus dilakukan penelitian dulu. Dan Kemenkes akan mengeluarkan regulasi untuk penelitiannya," jelasnya.

Oleh karena itu, Ismail mengaku belum dapat memberikan pandangan yang terlalu jauh terkait ganja sebagai medis ini. Dirinya masih menunggu lebih lanjut dari penelitian yang akan dilakukan tersebut.

"Begitu juga terkait kehalalannya dari MUI, apakah ganja dapat digunakan sebagai medis," pungkasnya.

Seperti diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tujuan dari regulasi penelitian soal ganja medis bertujuan untuk mengontrol seluruh fungsi proses penelitian yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan di dunia medis.

Adapun dasar dari keputusan Kemenkes untuk menerbitkan regulasi penelitian tanaman ganja adalah Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sementara itu, pada Pasal 12 ayat 3 dan Pasal 13 aturan itu disebutkan, ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyelenggaraan produksi dan/atau penggunaan dalam produksi dengan jumlah yang sangat terbatas untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diatur dengan peraturan menteri.

Budi meyakini, semua tanaman dan binatang yang diciptakan Tuhan pasti memiliki manfaat untuk kehidupan. Salah satunya morfin, sebagai alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Namun jika disalahgunakan, dapat memicu dampak negatif, tidak hanya pada diri sendiri, tapi juga masyarakat. (don)

Keluarga Harus Ciptakan Rumah Aman bagi Anak
| Kamis, Juni 30, 2022

By On Kamis, Juni 30, 2022


PATIMPUS.COM - Hari Keluarga  yang diperingati setiap tanggal 29 Juni adalah moment untuk mengevalusi peran keluarga menjadi tempat yang paling aman dan nyaman bagi para penghuninya. Keluarga adalah sebuah negara kecil yang menjadi tolok ukur dalam bernegara dalam arti luas. 

Tidak sedikit kasus kekerasan justru terjadi di keluarga yang pelakunya adalah orang terdekat. Peran kedua orangtua, Ayah dan Ibu harus menjadi pilar bagi suksesnya sebuah keluarga dalam memberikan perlindungan. Termasuk dalam pemenuhan hak dasar mereka, yakni identitas, kesehatan, pendidikan dan tumbuh kembang. Namun hingga kini hak dasar tersebut masih sering diabaikan. 

Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) mencatat, Pelaku kekerasan justru banyak dilakukan di dalam keluarga. Dan kekerasan dalam keluarga sulit terdeteksi sehingga kekerasan demi kekerasan akan berlangsung lama dialami anak.

Direktur YPI Kristina Perangin Angin SE, mengatakan Undang Undang Perlindungan Anak dan Undang Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga harus terus digaungkan agar masyarakat ikut melakukan pengawasan.

"Kita menghargai perhatian pemerintah dengan banyaknya undang-undang dan peraturan yang dilahirkan pemerintah. Dan yang terbaru RUU Kesejahteraan Ibu dan anak (KIA). Tetapi peraturan harus diiringi dengan penegakan, tanpa itu semua hanya sebuah slogan," ujar Kristina.

Stanting dan Perlindungan Anak

Hal lain yang menjadi perhatian YPI adalah persoalan stanting anak. Stanting anak tak hanya disebabkan oleh gizi, tetapi juga dampak dan prilaku orang tua, salah satunya merokok  di rumah. Banyak anak yang terpapar asap rokok dari orangtua. Padahal rokok juga bisa menyebabkan stunting pada anak.

Elisabet Koordinator Program Tobacco Control mengatakan Data Survei Status Gizi Indonesia yang dirilis kementrian kesehatan baru baru ini menyebutkan angka stanting di Sumut mencapai 25,8%. Tertinggi di Kabupaten Mandailing Natal 47,7%,  Padanglawas 42% dan Pakpak Bharat 40%. 

Ia menambahkan Kasus stunting anak juga terdapat di Kota Medan berjumlah 550 tersebar dihampir seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Medan Baru

"Ayah atau Ibu merokok di dalam rumah, itu sama halnya dengan memberikan racun pada anak. Anak sudah terpapar sejak janin, ditambah lagi dengan asupan gizi yang tidak terpenuhi. Artinya hak dasar kesehatan dan tumbuh kembang anak sudah terganggu sejak ia masih dalam kandungan," ujar Elisabeth.

Untuk itu YPI meminta pemerintah memberikan edukasi kepada keluarga, melalui simpul PKK, hingga ke tingkat kelurahan dan RT, untuk menyerukan "Stop merokok di dalam rumah".

Elisabet juga menambahkan, jika Indonesia serius menjadikan Indonesia bebas dari stunting anak, maka pemerintah juga harus serius menegakan 7 kawasan tanpa rokok, yakni di sarana pendidikan, kesehatan, transportasi, tempat bermain, tempat umum, rumah ibadah dan tempat kerja. Ini akan  menyelamatkan generasi. 

Pusaka Indonesia berharap bisa bersinergi dengan pemerintah untuk menekan angka stunting pada anak. Dan keluarga adalah tempat yang paling utama untuk di selamatkan. (don)

DPP PPHRI Jalankan Program Pelatihan dan Penyuluhan Bantuan Hukum
| Rabu, Juni 29, 2022

By On Rabu, Juni 29, 2022


PATIMPUS.COM - Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Pengusaha Hotel & Restoran Indonesia (DPP PPHRI) menggelar rapat pengurus di aula pertemuan Melati Grand Kanaya Hotel Jalan Darussalam nomor 12 Medan, Selasa (28/6/2022).

Dihadiri langsung oleh ketua umum Rizki Jamaluddin dan para pengurus DPP PPHRI, dalam sambutannya Ketua Umum PPHRI Rizky Jamaludin mengatakan bahwa “PPHRI  berperan penting sebagai mitra strategis pemerintahan dan swasta dengan mengutamakan kegiatan di bidang industri kepariwisataan," ujar Rizky.

Para pengurus Perkumpulan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PPHRI) beranggotakan para pengusaha yang bergerak di bidang akomodasi, usaha pengelolaan makanan dan minuman, usaha rekreasi atau hiburan dan lembaga pendidikan.

Ada 3 tujuan dalam sidang rapat, yang pertama membuat program jangka panjang dan jangka pendek, kedua pemilihan ketua harian, dan ketiga progam yang akan dijalankan secepatnya.

Adapun sebagai Ketua Harian terpilih Riswan Surbakti siap untuk menjalankan tugas dengan baik dan benar.


Sebagai ketua umum Rizki Jamaludin juga mengatakan untuk kegiatannya pertama kita harus mengadakan pelatihan gratis yang diikuti oleh staf atau karyawan hotel yang ada di kota Medan khususnya untuk perkembangan program PPHRI.

“Saya juga berharap kita semua menjalankan program PPHRI ini dengan serius dan bersungguh-sungguh jangan angin-anginan," tambahnya.

Semenyara itu, Afwandi selaku Sub Bagian Marketing dan Promosi menambahkan ada beberapa poin penting tahap awal yang yang dirancang atas kesepakatan bersama oleh para pengurus sebagai program pengembangan Perkumpulan Pengusaha Hotel & Restoran Indonesia, diantarannya Pelatihan Gratis, dan Penyuluhan Bantuan Hukum untuk semua hotel Bintang dan Non Bintang serta Restoran/Caffee 

Setelah penetapan program yang akan dijalankan, diakhir acara sidang rapat pengurus PPHRI ditutup dengan Foto bersama dan acara berjalan dengan sukses. (son)

DPRD Sergai Sahkan AKD TA 2022-2024
| Rabu, Juni 29, 2022

By On Rabu, Juni 29, 2022



PATIMPUS.COM - DPRD Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) mensahkan alat kelengkapan DPRD (AKD) tahun anggaran (TA) 2022-2024 dalam rapat paripurna yang digelar, di Ruang Paripurna Kantor DPRD Sergai di Sei Rampah, Senin (27/07/2022).

Paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Sergai, Samsul Bahri didampingi Siswanto dan Merlin Barus, serta dihadiri 41 orang dari 45 anggota DPRD Sergai.

Adapun komposisi AKD yang disahkan dalam paripurna tersebut yakni Komisi A, koordinator Samsul Bahri Purba (F-Golkar), Ketua Junaidi S (F-PAN), Wakil Ketua Suryadi (F-NasDem), Sekretaris James Hotlan Pangaribuan (F-Gerindra), dengan anggota, Julasman (F-NasDem), Longway M Pakpahan (F-Golkar), Togar Situmorang (F-PDI-P), Rasdiaman Damanik (F-Hanura), Khaidir (F-PKB), M Yusnar Yusuf Saragih dan Satumin (F-DPS).

Lalu Komisi B, Koordinator Siswanto (F-NasDem), Ketua M Rajali Prima (F-PKB), Wakil Ketua M Efri Sipayung (F-NasDem), Sekretaris Jalaluddin (F-Golkar), dengan anggota, Enriko Silalahi (F-Gerindra), Sadarita Purba (F-Gerindra), Hendro Winata Purba (F-DPS), Yusnani (F-PDI-P), Hotnauli Sinurat (F-Hanura), H Ngatiman (F-PAN), dan Hari Ananda (DPS)

Selanjutnya Komisi C, Koordinator M Riski Ramadhan Hasibuan (F-Gerindra),  Ketua Taufik Kurrahman (F-DPS), Wakil Ketua Sarino (F-PKB), Sekretaris Mangudut Hasugian (F-PDI-P), dengan anggota Robert Butar-Butar (F-Gerindra), Hj Susilawaty (F-DPS), Jordan Sigalingging (F-Golkar), Supriadi (F-Hanura), Hj Yanti Handayani Siregar (F-Hanura), Darmalina Saragih (F-PAN), dan Saidul Bahri Purba (F-DPS)

Untuk Komisi D, Koordinator Merlin Barus (F-PDI-P), Ketua M Ilham Ritonga (F-Gerindra), Wakil Ketua Defriaty Tamba (F-Hanura), Sekretaris Zuhri Ahyar (F-PDI-P) dengan anggota, Edisman Situmorang (F-Gerindra), Surya Anggara (F-NasDem), M Nasir Damanik (F-NasDem), Meryanto (F-Golkar), Edi Resmanto (F-Golkar), Nahwan (F-PAN), M Yunus Purba (F-PKB), dan Sugiatik (F-DPS).(sar)

Anak-Anak Sangat Menderita Saat Terjadi Bencana
| Rabu, Juni 29, 2022

By On Rabu, Juni 29, 2022


PATIMPUS.COM - Anak-anak dianggap paling menderita saat terjadinya bencana di wilayah tempat tinggalnya. Oleh sebab itu pentingnya peran organisasi masyarakat sipil untuk mengurangi resiko dampak bencana terhadap anak-anak tersebut.


Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (KKSP) Medan, Maman Natawijaya, dalam kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas tentang Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam Mempengaruhi Kebijakan Pengurangan Resiko Bencana, yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 27 sampai 28 Juni 2022, di Hotel Arya Duta Jalan Raden Saleh Medan. 


"Adanya berbagai jenis bencana khususnya bencana alam yang disebabkan oleh manusia, memiliki risiko dan kerentanan yang korbannya tidak saja masyarakat dewasa, masyarakat disabilitas,  tetapi juga adalah anak-anak yang menderita secara fisik, bahkan sampai kepada bentuk kekerasan, eksploitasi dan pelecehan serta penelantaran anak," terang Maman, kepada wartawan, Selasa (28/6/2022)


Menyadari hal tersebut Yayasan KKSP bersama Plan International-Asia Regional Hub (Plan AH), dan Child Rights Coalition Asia (ACR Asia) memahami perlunya penguatan kapasitas dan peran penting organisasi masyarakat sipil dalam tanggap darurat bencana untuk mengurangi risiko yang terjadi pada saat bencana dan pascabencana sehingga tercipta pencegahan fungsional dan mekanisme komprehensif untuk situasi darurat.


Maman berharap dengan adanya workshop tersebut, organisasi masyarakat sipil dan organisasi berkebutuhan khusus dapat teredukasi memiliki persiapan dan memiliki ilmu pengetahuan tentang respon cepat dalam menghadapi kebencanan. Sehingga dapat melibatkan lebih banyak pihak untuk merespon penanggulangan bencana yang tepat sasaran dalam penanganan serta respon cepat mengevaluasi dalam darurat bencana.


"Dengan adanya workshop ini kita dari KKSP berharap organisasi masyarakat sipil dan juga organisasi yang berkebutuhan khusus (disabilitas) dapat teredukasi dan memiliki ilmu pengetahuan tentang kebencanaan seperti penanganan bencana sehingga respon cepat tanggap mereka terhadap penanganan bencana jadi tepat sasaran sehingga bisa mengevaluasi saat  penanganan saat darurat bencana," ujar Maman.


Maman yang juga merupakan alumni Komunikasi STIK-P juga berharap organisasi masyarakat sipil ini ikut terlibat dalam perencanaan serta dapat memiliki kemampuan dalam mempengaruhi sebagai pengambil kebijakan kebencanaan yang melibatkan lebih banyak pihak untuk memahami dan melakukan penilaian atas resiko-resiko yang terjadi seperti memberikan perlindungan terhadap kelompok khusus disabilitas, anak-anak, serta lansia.


Maman juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada organisasi masyarakat sipil yang sudah terlibat dalam workshop pelatihan dan diskusi kebencanaan yang diadakan KKSP dan mengharapkan peserta dapat lebih peka terhadap bangunan-bangunan khususnya sekolah apakah ramah atau tahan gempa, melakukan edukasi kebencanaan kepada guru dan siswa, dan juga membantu kelompok-kelompok yang berkebutuhan khusus seperti jalur evakuasi pemberian kursi roda, serta alat pemadam kebakaran.


Workshop tersebut melibatkan puluhan organisasi masyarakat sipil diantaranya dari organisasi lingkungan, sosial kemasyarakatan, perlindungan anak, kebencanaan seperti BPDB, PMI, MDMC, MERS-C, Vertical Rescue Indonesia serta organisasi yang berkebutuhan khusus (disabilitas).


Pada kesempatan akhir acara, Ayub selaku ketua organisasi Gerakan Kesejahteraan untuk Tunarungu Indonesia Sumatera Utara (Gerkatin Sumut) dan juga merupakan salah satu peserta disabilitas pada acara tersebut mengapresiasi acara workshop KKSP dan berharap acara tersebut semakin berkembang dan sukses dan ia mendapatkan banyak ilmu-ilmu dan pengalaman baru dari acara tersebut.


"Acara hari ini sangat bagus dan semakin berkembang dan sukses, sehingga mendapatkan ilmu-ilmu dan pengalaman serta pembelajaran yang dapat diterapkan pada masyarakat khususnya anak-anak tuli khususnya disabilitas dalam menanggapi bencana baik sebagai korban dan lain-lain," ucap Ayub. (son)