Tiba Di Lapangan Merdeka, Jokowi Diberi Tongkat 'Balehat Raja'
| Kamis, Juli 07, 2022

By On Kamis, Juli 07, 2022

 


PATIMPUS.COM - Presiden Joko Widodo melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, dengan mengunjungi Lapangan Merdeka, dalam rangka menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022, pada Kamis (7/7).

Didampingi Ibu Iriana Joko Widodo, Presiden Jokowi yang tiba sekitar pukul 09.30 WIB tampak menggunakan pakaian adat etnis Sumatera Utara, yaitu Baju Adat Toba. Kedatangan keduanya disambut tarian Semarak Indonesiaku yang dibawakan oleh masyarakat dari Kampung KB Binaan Dinas Kebudayaan Kota Medan.

Setelahnya, Presiden dan Ibu Iriana mengikuti prosesi tradisi adat Batak Toba. Presiden diberikan tongkat 'Balehat Raja' yang memiliki arti sebagai lambang kekuatan Presiden Jokowi dalam menjalankan kepemimpinan di Tanah Air.

"Kita berikan tongkat Balehat Raja untuk menjadi semacam perlambang kekuatan kepada Bapak Presiden dalam rangka menjalankan kepemimpinannya," ujar tokoh masyarakat Sumatra Utara, Rustam Effendy Nainggolan, dalam keterangannya usai prosesi berlangsung.

Untuk diketahui, Peringatan Harganas ke-29 Tahun 2022 ini mengambil tema "Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting". 

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden dan Ibu Iriana dalam Harganas kali ini.

"Kami menghaturkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah berkenan hadir bersama Ibu Negara pada kesempatan ini Hari Keluarga Nasional ke-29 di Sumatra Utara. Harganas merupakan momentun refleksi dan apresiasi negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas," ujar Hasto.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. (don)

Tekan Prevalensi, BKKBN Dorong KB Pascapersalinan
| Rabu, Juli 06, 2022

By On Rabu, Juli 06, 2022


PATIMPUS.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong para penyuluh Keluarga Berencana (KB) untuk meningkatkan layanan KB bagi akseptor pascapersalinan.

Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOg (K) mengatakan layanan KB pascapersalinan itu efektif untuk menurunkan prevalensi stunting.

Hal tersebut disampaikan Hasto dalam acara Konsolidasi Implementasi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022 yang diikuti oleh 34 kepala dan jajaran kantor Perwakilan BKKBN di seluruh Indonesia, Selasa (05/07/2022).

Acara yang digelar hybrid, luring dan daring dari Hotel Santika Medan, Sumatera Utara ini merupakan rangkaian kegiatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29.

“Kalau sampai pasca bersalin tidak KB maka sangat sulit sekali menurunkan stunting. Kalau menurunkan stunting dengan grebek pasca persalinan sebetulnya akseptor baru akan tercapai. Artinya unmet neednya turun, akseptor barunya ada juga, stuntingnya turun. Jadi sekali kerja dapat tiga kalau mau grebek pasca persalinan,” kata Hasto.

Menurut Hasto, lebih mudah mengajak ibu pasca bersalin untuk memasang kontrasepsi. Sebab, secara psikologis seorang ibu yang baru melahirkan tidak ingin langsung punya anak lagi. 

Oleh karena itu, strategi komunikasi yang baik menjadi pintu gerbang bagi BKKBN untuk mensukseskan program Bangga Kencana.

“Anda hari ini melahirkan ditanya satu tahun lagi apa mau melahirkan? Pasti 100 persen jawab tidak, saya yakin itu. Tapi kalau ditanya siapa yang mau pasang kontrasepsi yang jawab iya 29 persen sehingga punya peluang 71 persen untuk dirayu. Pil bisa, kondom bisa, susuk bisa,” kata Hasto. 

Hasto juga meminta jajaran perwakilan BKKBN di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan seoptimal mungkin media massa dan media sosial.

“Bapak dan ibu, bisa blow up di media. Informasikan setelah melahirkan langsung bisa pasang susuk. Habis melahirkan pasang susuk maka menyusui jadi lancar dan orangnya tetap sehat. Ini adalah strategi pasar,” kata Hasto.

Hasto juga meminta jajaran perwakilan BKKBN untuk bekerja secara efektif dan efisien.

“Penting sekali komunikasi. Bapak ibu nggak akan sukses kalau diam saja. Pesan saya pakai bahasa positif. Jangan cari jalan buntu tapi jalan cerahnya. Cari peluang, kalau nggak ada ciptakan peluang sendiri. Stunting jadi kekuatan baru tapi tidak melupakan program Bangga Kencana, tidak melupakan tugas kita menjalankan visi kependudukan dan keluarga seimbang,” ujarnya.

Stunting merupakan ancaman nyata bagi masa depan anak-anak dan Indonesia. Angka kasus stunting yang saat ini mencapai 24,4% masih melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) yakni prevelansi stunting kurang dari 20%.

BKKBN terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting nasional menjadi 14% pada 2024. 

Puncak peringatan ke 29 Harganas digelar di Kota Medan, Sumatera Utara pada Kamis (07/07/2022). Puncak Harganas ini juga menjadi momentum BKKBN untuk menurunkan prevalensi stunting. (don)

Wagubsu : Stunting Sumut Diatas Rata-Rata
| Rabu, Juli 06, 2022

By On Rabu, Juli 06, 2022


PATIMPUS.COM - Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 diperingati secara nasional di Kota Medan pada Kamis, 7 Juli 2022, yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Medan.

Menjelang Harganas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar webinar, dialog dan aspirasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (6/7/2022).

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo SpOG (K), Direktur Kemendagri, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Gubernur Provinsi Riau, Wagub Jambi, Wagub Bengkulu, Walikota dan Bupati Se Sumatera Utara, termasuk Walikota Medan, Muhammad Afif Bobby Nasution dan Wakil Walikota Medan Aulia Rahman.

Dalam sambutannya, Walikota Medan, Muhammad Afif Bobby Nasution mengatakan, kondisi stunting di Kota Medan mengalami peningkatan yakni berjumlah 550 keluarga, yang 20 persen diantaranya berusia 2 tahun ke atas.

Bobby berharap kasus stunting di Kota Medan mengalami penurunan dan menganggarkan dana sebesar Rp 198 miliar lebih untuk mengatasi stunting di Kota Medan.

"Masalah stunting di Kota Medan menjadi perhatian pemerintah pusat, oleh sebab itu saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mengatasi masalah stunting ini. Salah satu langkah Pemerintah Kota Medan dalam mengatasinya adalah memperbaiki gizi keluarga dan memberikan bantuan usaha kepada keluarga stunting akibat ekonomi sehingga kekurangan gizi," sebut Bobby.

Sementara, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah mengakui angka stunting di Sumatera Utara mencapai 25,7 persen berada di atas rata-rata nasional sekitar 24 persen.

"Ini menjadi tugas dan tangungjawab kami dalam penurunan angka stunting dan membahagiakan keluarga di Sumatera Utara. Oleh sebab itu sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar tahun 2024, angka penurunan stunting menjadi 14 persen," sebut Wagubsu.

Ijeck berharap mudah-mudahan di Sumatera Utara, yang terdiri dari 25 kabupaten dan 8 kota, berkat kerjasama dengan BKKBN angka stunting mengalami penurunan.

Sedangkan Kepala BKKBN Pusat, dr Hasto Wardoyo SpOG (K) mengatakan, sesuai pesan Presiden, Joko Widodo, bahwa Peraturan Presiden No 72a tahun 2021, dalam rangka percepatan penurunan stunting 14 persen tahun 2024, keluarga-keluarga muda terus menjadi perhatian utama. Karena keluarga-keluarga mudalah yang masih bisa hamil dan melahirkan anak-anaknya.

"Perlu saya sampaikan kepada gubernur, walikota serta bupati, bahwasannya generasi muda kita 24,4 persen mengalami stunting, sementara yang 9,8 persen inditional disabel, 1 persen autisme dan yang 3 persen difabel, sehingga generasi muda kita yang kurang optimal itu sudah hampir 40 persen lebih. Semua itu disebabkan oleh masalah stunting," jelas dr Hasto Wardoyo SpOG (K). (don)


Pasar KAMU, Pasar Kreatif Kampung Lama Yang Viral
| Rabu, Juli 06, 2022

By On Rabu, Juli 06, 2022


BERAWAL dari sebuah cita-cita mengangkat perekonomian masyarakat Kampung Lama, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, H Dedi Sofyan menginisiasi sebuah pekan sarapan karya anak muda yang disingkat Pasar KAMU.


Jika secara ekonomis, Pasar KAMU yang terletak di pelosok kampung berhutan bambu ini, tak mungkin didatangi oleh pembeli. Namun nyatanya, H Dedi Sofyan mampu menyulap kampung halamannya dikunjungi oleh ribuan pembeli setiap pekannya. Alhasil lokasi ini menjadi daerah tujuan wisata lokal maupun mancanegara.


"Saat itu saya melihat ada potensi lokal yang menjadi sumber pendapatan masyarakat yakni kue. Tapi bagaimana aset lokal ini bisa dicari orang, maka dia harus diramu agar menjadi daya tarik," ujar mantan aktivis Yayasan KKSP Medan ini, saat ditemui di Pasar KAMU, Minggu (3/7/2022).



Apa sih, yang menjadi daya tarik pengunjung berduyun-duyun datang ke Pasar KAMU? H Dedi Sofyan mengungkapkan, yang menjadi daya tarik pengunjung itu salah satunya adalah alat tukarnya, yakni koin TEMPU yang terbuat dari tempurung kelapa.


Tempu ini hanya bisa digunakan di Pasar KAMU untuk membeli segala makanan tradisionalnya berupa kue-kue dan juga lainnya seperti nasi gurih dan lontong. Satu koin Tempu setara dengan Rp 2000. Pembeli harus menukarkan uang konvensionalnya untuk membeli koin Tempu.


Selain makanan tradisional, suasana Pasar KAMU juga dikemas se tradisional mungkin, seperti berada di abad pertengahan pada zaman kerajaan dulu.



"Semula ada teori dari masyarakat kita, kalau mau berjualan itu harus di tempat orang berlalulalang, dipersimpangan atau di tempat kumpul-kumpul orang. Sementara lokasi kita tidak seperti itu, tidak strategis. Nah kita berpikir bagaimana agar orang yang datang mencari tempat ini. Setelah dicari-cari, maka ditemukanlah alat tukar. Ya Tempu tadi. Barulah kita mulai berjualan," ungkap pria yang biasa dipanggil Boyak ini.


Semula hanya ada 2 stand yang menjual 4 macam kue milik keluarga H Dedi Sofyan. Dibuka setiap hari Minggu, mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB. Namun, dua bulan usaha itu berjalan, sempat terhenti oleh Pandemi Covid-19. Namun itu tak menyurutkan niat H Dedi Sofyan untuk melanjutkan Pasar KAMU.


Seiring berjalannya waktu dan banyaknya antusias pengunjung, maka jumlah stand pun bertambah, berikut fasilitas-fasilitas penunjang lainnya, seperti toilet, tempat angkringan dan sebagainya.



"Untuk membangun pasar ini kan harus melibatkan banyak orang. Mulailah melibatkan anak muda di kampung ini. Kita menerapkan pola agar anak muda ini bekerjasama dengan keluarganya. Anak muda ini yang berjualan, orangtuanya yang memproduksi makanannya," terang Dedi.


Hasilnya, hingga saat ini sudah tersedia sebanyak 60 stand yang menjual 270 jenis makanan dan minuman jaman dulu dengan omset mencapai Rp 40 juta sampai Rp 50 juta setiap pekannya. Hal ini tentu saja sangat membantu perekonomian warga Desa Denai Lama yang rata-rata sebagai petani.


"Mengajak anak-anak muda berusaha di Pasar KAMU ini untuk mengajarkan mereka hal-hal yang positif. Mereka berjualan, mereka punya akses media sosial, mereka upload produk mereka sehingga secara otomatis mempromosikan Pasar KAMU ini ke dunia maya. Lalu orang mencari makanan yang nyaris tak ditemukan lagi, ke sini. Nah, karena viral orang kan datang untuk membeli produknya," ungkap Dedy.



Pengunjung yang datang juga turut mempromosikan Pasar KAMU, bahwa ada pasar khusus untuk sarapan pagi dengan aneka makanannya yang tradisional dengan menggunakan uang Tempu. Pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, baik berkelompok atau pun per individu.


"Nah, mereka penasaran. Ada kue tradisional, ada Tempu. Lantas mereka promosikan ke komunitasnya, kawan-kawannya atau juga mereka bikin konten di youtube dan media sosial lainnya. Rekan-rekan jurnalis dan klub sepeda juga ikut membantu mempromosikan Pasar KAMU ini," pungkas Dedi.



Terkait peran pemerintah daerah terhadap Pasar KAMU, H Dedi Sofyan mengatakan, bahwa lambat laun pemerintah baik Kabupaten Deliserdang maupun Pemerintah Provinsi Sumatera akan ikut ambil bagian di Pasar KAMU.


"Kita memiliki pasar dengan produk-produk karya lokal yang sudah mengharumkan nama pemerintah, sehingga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Deliserdang mulai melirik kita. Contohnya, dua pekan berturut-turut Pak Wakil Gubernur Sumatera Utara, H Musa Rajekshah sarapan pagi di Pasar KAMU. Termasuk beberapa tokoh, turis asing dan juga aparatur pemerintahan yang berkunjung untuk melihat potensi yang ada. Jadi lokasi ini juga sebagai daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara," jelasnya. (don)


#PasarKamu

#KawanLama

#PatimpusCom

Aset Neto Rp 38,7 Triliun, BPJS Kesehatan Sukses Pertahankan WTM Ke 8
| Selasa, Juli 05, 2022

By On Selasa, Juli 05, 2022


PATIMPUS.COM - Sinergi dan kolaborasi yang dibangun BPJS Kesehatan bersama pemerintah, mitra kerja,  peserta dan masyarakat telah sukses menjaga keberlangsungan  penyelenggaraan Program JKN.

Melalui berbagai terobosan yang  dihadirkan di tengah Pandemi Covid19, hal tersebut menjadikan BPJS Kesehatan mendapatkan  banyak capaian dan prestasi  yang diakui secara nasional maupun internasional. 

Salah satu bukti keberhasilan yang didapat yaitu BPJS Kesehatan sukses mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) untuk laporan keuangan tahun 2021 dari akuntan publik. 

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam zoom meeting dengan wartawan, Selasa (5/7), menjelaskan bahwa predikat WTM ke 8 secara berurutan merupakan yang diraih  sejak BPJS Kesehatan beroperasi  tahun 2014, dan predikat ke 30 sejak era PT Askes (Persero). 

Hal ini menandakan bahwa posisi keuangan BPJS Kesehatan pertanggal 31 Desember 2021 serta kinerja keuangan dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia sesuai dengan audit dari Kantor Akuntan Publik. 

“Tentunya berbagai capaian di tengah pandemi Covid-19 ini tidak didapat tanpa kerja keras. BPJS membuat gebrakan baru dengan memperhatikan kepada publik. Dengan komitmen yang terus kami kedepankan, hal inilah yang menjadikan BPJS Kesehatan sukses mempertahankan capaian WTM dalam mengelola keuangan,” kata Ghufron.

Ghufron menyebut, capaian  selanjutnya yang patut diapresiasi adalah kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) di tahun 2021 telah dinyatakan  positif. Hal tersebut dibuktikan dari aset neto yang yang dimiliki hingga tahun 2021 sebesar Rp38,7 triliun. Posisi aset  neto ini masuk dalam kategori sehat dan mampu memenuhi 5,15  bulan estimasi pembayaran klaim kedepan.

Dengan capaian tersebut, BPJS Kesehatan juga senantiasa berupaya untuk menciptakan inovasi, khususnya dari sisi finansial dan ekosistem digitalisasi sehingga dapat mempercepat peningkatan mutu layanan. 

“Di tahun 2022, BPJS Kesehatan masih memiliki berbagai tantangan yang harus diperbaiki, khususnya akses, mutu, efisiensi, ekuitas dan sustainabilitas finansial. Meski dihadang oleh beragam tantangan, harapannya pemerintah, seluruh pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat bisa terus bersinergi dan berkolaborasi untuk menjawab tantangan dan bersama JKN yang berkualitas,” tambah Ghufron. 

Sama menjaga penyelenggaraan program selain capaian WTM, sepanjang tahun 2021 ada beberapa capaian yang berhasil diraih BPJS Kesehatan dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan yang diwujudkan dalam beberapa indikator. 

Dari aspek kepesertaan, per Januari 2022 jumlah kepesertaan Program JKN mencapai 235,7 juta jiwa atau sekitar 86% dari total penduduk Indonesia. Seiring dengan jumlah pertumbuhan kepesertaan JKN, BPJS Kesehatan juga memperluas akses layanan di fasilitas kesehatan. 

Hingga akhir Desember 2021, BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan 23.608 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama  (FKTP) dan 2.810 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (rumah sakit).

Dimasa  Pandemi Covid19, BPJS Kesehatan telah melakukan transformasi layanan dengan menghadirkan pelayanan secara digital dan pemanfaatan teknologi revolusi industri 4.0 yang bisa diakses peserta kapan saja dan dimana saja, diantaranya Antrean Online, dan layanan telekonsultasi hingga Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA). 

Sampai dengan akhir tahun 2021, jumlah pemanfaatan pelayanan melalui PANDAWA mencapai 4,3  juta  pemanfa atan  yang  terdiri dari layanan administrasi kepesertaan dan informasi layanan. Selain itu, sistem antrean online yang terkoneksi dengan Mobile JKN sudah mencapai 21.066 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 1.433 Rumah Sakit (RS). 

Program JKN juga semakin dirasakan kehadirannya oleh masyarakat yang sedang dalam kondisi sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. Hingga 31 Desember 2021, jumlah pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap kunjungan sakit dan kunjungan sehat sebanyak 392,9 juta kunjungan atau sebanyak 1,1 juta per hari, serta pemanfaatan skrining kesehatan selama tahun 2021 sebanyak 2,2 juta skrining. Sementara itu, potensi rebound dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan semakin terlihat pasca Pandemi Covid. 

Selanjutnya, berkat dukungan dan  kerja sama dari berbagai pihak, berdasarkan aspek kolekting iuran, BPJS Kesehatan mencatat total penerimaan iuran hingga 31 Desember 2021 sebesar Rp143,3 triliun, lebih besar dari yang ditargetkan. Penerimaan iuran tiap tahunnya cenderung  meningkat. Tercatat, total penerimaan iuran tahun 2020 sebesar Rp139,8 triliun. Peningkatan jumlah kolekting iuran tersebut juga didukung dari jumlah  kanal  pembayaran  yang tersebar di 696.569 titik yang terdiri dari kanal perbankan, non perbankan hingga Kader JKN.

Tidak berhenti di situ, BPJS Kesehatan juga menggandeng sejumlah pihak perbankan dalam menyediakan layanan supply infrastructure financing untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana FKTP. BPJS Kesehatan juga mengoptimalkan pemanfaatan fingerprint untuk penerbitan e-SEP, validasi klaim rumah sakit  secara digital melalui e-VEDIKA, dan memperketat upaya pencegahan fraud di faskes. Selain itu, di tahun 2021, BPJS Kesehatan mulai menerapkan mekanisme pemberian uang muka pelayanan  kesehatan kepada rumah sakit dan klinik utama untuk memperlancar arus kas keuangan fasilitas kesehatan. 

Hal ini dilakukan agar mereka bisa fokus memberikan pelayanan  terbaik kepada peserta. Besaran uang muka tersebut disesuaikan  dengan capaian indikator kepatuhan dan mutu layanan fasilitas kesehatan. Semakin baik layanan rumah sakit kepada peserta JKN, maka kesempatan mendapatkan uang muka akan semakin besar, hingga 60%.

"Kami harap dengan semua pencapaian dan inovasi yang telah kita raih bersama dengan dukungan berbagai pihak ini, dapat semakin meningkatkan mutu layanan BPJS Kesehatan kepada seluruh peserta JKN dan masyarakat Indonesia," tutup  Ghufron. (don)

IKMA Sergai Diharapkan Hindari Investasi Bodong
| Senin, Juli 04, 2022

By On Senin, Juli 04, 2022


PATIMPUS.COM - Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa (IKMA) Serdang Bedagai di Ruang Kuliah Umum (RKU) kampus Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam berjalan dengan lancar, Senin (4/7/2022). 

Sosialisasi ini dihadiri oleh dosen-dosen dari Universitas Malikussaleh yaitu Dr Adnan SE MSi, Likdanawati SE MSi, Hamdiah SE MSi, Irada Sinta SE MSi dan dihadiri oleh 50 mahasiswa dan mahasiswi dari IKMA Sergai.

Kemudian disampaikan oleh para pemateri yang sangat luar biasa yaitu Bapak Dr Rico Nur Ilham SE MM RSA CPRM selaku Kepala Lab Investasi dan Pasar Modal Universitas Malikussaleh dan Bapak Fauzaturrahman selaku Branch Representative Phintraco Sekuritas Aceh. 

"Semoga dengan adanya sosialisasi ini kita dapat memahami dan membedakan mana investasi yang memang layak untuk kita jalankan (legal) dan mana investasi yang tidak legal  dalam arti tidak di awasin dalam OJK. Maka dari itu diharapkan untuk teman-teman mendengarkan dan menyimak sosialisasi hari ini. Semoga sosialisasi hari ini menambah wawasan kita mengenai Investasi," ucap Fadli selaku ketua panitia. 

Selain itu Rizki Shubhan Nasution selaku Ketua Umum IKMA Sergai berharap kepada pengurus setelah mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema "sosialisasi menghindari investasi bodong", agar bisa mengenal dan mengetahui apa itu investasi dan bisa mengetahui apa saja investasi yang legal dan ilegal yang disampaikan pemateri pada sosialisasi kali ini.

"Setelah kegiatan ini berlangsung saya harap kepada kawan-kawan bisa mengimplementasikan apa yang didapat di sosialisasi ini ke masyarakat sekitar," pintanya.

Penyelenggaraan kegiatan ini ditujukan untuk memberikan sosialisasi kepada IKMA Sergai dikarenakan meningkatnya kasus penipuan pada Investasi Bodong yang juga viral pada tahun 2022. (sar)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis