Air Terjun Sigiutan, Si Imut Yang Mempesona
| Minggu, Juli 17, 2022

By On Minggu, Juli 17, 2022


Penulis : Ardiansyah Hasibuan

PATIMPUS.COM - Dengan tinggi 7 meter, air terjun Sigiutan tampak imut. Menyembul dari balik rerimbunan hutan alam Tinokkah. Hempasan air yang lembut dan debit air yang tidak begitu besar menambah pesonanya.

Bandingkan dengan Sampuran, air terjun yang menjulang 30 meter di Desa Dolok Merawan. Pun air terjun Bahuri di Desa Pabatu VI yang tingginya mencapai 20 meter. Aliran airnya deras. 

Tahun lalu saya pernah menikmati keindahan air terjun Sampuran. Sekitar 1 jam perjalanan ke arah timur dari Sei Rampah.  

Sigiutan adalah satu dari 3 air terjun yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai. 

Airnya jernih. Dingin. Berasal dari sumber mata air hutan sekitar. 

“Airnya segar, ada manis-manisnya," kata teman saya Ridho sambil menirukan gaya bintang iklan air mineral. “Bisa langsung diminum kok,” tambahnya. 

Alirannya mengalir tenang ke sungai di bawahnya. Sungainya tidak begitu dalam. Tingginya se lutut orang dewasa. Karenanya, pengunjung tidak perlu khawatir untuk berenang.

Sepanjang dinding tebing banyak mata air alami yang keluar. Ukurannya kira-kira sebesar pipa air di rumah. Sebagian dibiarkan alami, sebagian lagi dipasang pipa oleh pengelola. 

Udara sejuk. Segar. Ditambah hijau hutan di sepanjang lereng aliran sungai membuat Sigiutan semakin menawan. 

Lokasinya berada di tengah hutan alam Desa Tinokkah, Kecamatan Sipispis. Persis berada di belakang Masjid Sigiutan. Jalan terus ke belakang membelah perkebunan sawit penduduk. Tinokkah sendiri berbatasan dengan Desa Sambosar Raya, Kabupaten Simalungun. 

Dengan mengendarai roda empat, saya dan 4 orang teman menempuh jarak 76 kilometer selama 1,5 jam dari Sei Rampah. Jika dari Medan bisa memakan waktu lebih dari 2 jam via tol. 

Tenang saja. Selepas dari Kota Tebing Tinggi, jalan menuju Sipispis tidak terlalu ramai kendaraan. Jalan aspal mulus ditambah bentangan alam Sipispis yang indah membuat perjalanan tidak terasa penat.

Sepanjang jalan akan kita temui tanaman karet yang rindang dengan padang rumput yang terawat. Juga tanaman sawit milik penduduk. Serta sedikit jalur berliku dan tanjakan sepanjang Desa Marjanji sampai ke Kantor Camat Sipispis. 

Di sisi lain tampak perkampungan dengan rumah-rumah penduduk terbuat dari beton. Tertata rapi, bersih dan terkesan mewah. 

Apakah ini satu indikasi taraf ekonomi masyarakat Sipispis membaik? Pasalnya, beberapa waktu lalu harga sawit dan karet sempat booming. Dampaknya tentu kepada peningkatan pendapatan mereka.

Kami tiba di Sigiutan pukul 13.00 WIB. Suhu 28°C saat kami tiba pekan lalu. Cukup sejuk. Padahal saat berangkat cuaca sangat terik. Mencapai 32°C.

Kenderaan tidak bisa langsung ke spot air terjunnya. Harus parkir di tempat yang telah disediakan oleh pengelola. Pengelolanya individu. Masyarakat sekitar. 

“Berapa biaya parkir bang?” tanya saya. 

“Sepuluh ribu,” jawab Parlin Damanik, pertugas parkir. 

Memang untuk kenderaan roda 4 dikenakan biaya parkir sebesar Rp 10.000. Kenderaan roda 2 sebesar Rp 5000. Becak dan kenderaan sejenis roda 3 dikenakan biaya Rp 7000.

Setelah itu kami berjalan kaki menuruni jalan yang disemen sepanjang 200 meter dengan kemiringan 20 derajat. 

Setiap orang dikenakan biaya masuk sebesar Rp 2000. Kami bayar cash. Petugas yang mengutipnya juga nyambi berjualan makanan ringan. Ia adalah satu-satunya penjual yang ada. 

Sigiutan adalah tempat yang pas bagi saya untuk melepas kepenatan. Merenung. Melihat diri. Untuk kembali memulai perjalanan. Singkatnya, ini sungguh wisata alam yang menyenangkan. #

Ethics Care : Polrestabes Medan Harus Gelar Razia Kendaraan Knalpot Bising
| Jumat, Juli 15, 2022

By On Jumat, Juli 15, 2022


PATIMPUS.COM - Kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor, dilengkapi knalpot sesuai standar pabrikan. 

Namun, tidak jarang sebagian pengguna mengganti atau memodifikasi knalpot bawaan dengan yang tidak standar, sehingga menimbulkan suara bising. 

Masalahnya para pengguna motor akan merasa lebih gahar jika motornya telah menggunakan knalpot free flow (racing), padahal knalpot tidak standar itu menghasilkan polusi suara bahkan sampai memekakkan telinga.

Apalagi suara bising tersebut seringkali terjadi malam hari dan tidak hanya berada dijalan protokol tapi merengsek ke wilayah permukiman warga.

"Secara hukum penggunaan knalpot tidak standar ini tidak dibenarkan, bahkan terdapat sanksi pidananya. Untuk kendaraan dengan knalpot bising ini dapat menjadi salah satu sasaran sasaran petugas polisi ketika menetapkan rasio kepatuhan lalu lintas di jalanan," ujar Farid Wajdi, Founder Ethics Care, kepada wartawan, Jumat (15/07/2022) di Medan.

Petugas kepolisian khususnya Polrestabes Medan, lanjutnya Farid Wajdi, perlu giat razia lalu lintas, dan kembali menertibkan bahkan jika perlu menyita penggunaan knalpot racing atau bising yang tidak sesuai aturan Standar Nasional Indonesia (SNI). Intinya sebagai upaya pencegahan sekaligus tindakan represi petugas dapat menilangnya untuk kemudian diberi sanksi sesuai undang-undang. 

Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) juga dijelaskan bahwa knalpot yang laik jalan merupakan salah satu persyaratan teknis kendaraan yang dapat dikemudikan di jalan.

Peraturan ini termaktub dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2009. Dalam peraturan ini, disebutkan bahwa motor yang berkubikasi 80-175 cc, tingkat kebisingannya adalah 80 dB. Sedangkan untuk motor di atas 175 cc maksimal bisingnya adalah 83 dB.

Sanksi Pidana

Karena itu, pengguna knalpot bising dapat dikenai sanksi sesuai dengan Pasal 285 ayat (1). Pasal ini berbunyi: “setiap orang yang mengemudikan motor di jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3), dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.”

"Kepada petugas polisi dapat melakukan pendataan terhadap bengkel-bengkel variasi yang selama ini ditengarai menjual dan memasang knalpot bising. Perlu didata dan tindakan edukasi," himbau Farid Wajdi.

Selain itu, petugas kepolisian senantiasa melakukan pendidikan bagi pemilik kendaraan dalam hal melakukan pergantian baik yang berhubungan dengan kebisingan suara, kelayakan jalan, kedalaman alur ban, keterangan lampu, klakson atau spare part yang tidak lulus uji teknis. 

Knalpot racing juga sangat berdampak pada pencemaran udara, karena knalpot ini tidak mempunyai penyaringan emisi gas buang (catalytic converter). 

Emisi gas buang yang dihasilkan oleh knalpot racing menjadi lebih berbahaya. 

Bagi orang di sekitar motor yang menggunakan knalpot racing adalah polusi suara. 

Knalpot ini menghasilkan suara yang berisik dan sangat mengganggu orang lain yang ada di sekitarnya. (rel)

Surya Adinata Yakin Polri Profesional Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi
| Jumat, Juli 15, 2022

By On Jumat, Juli 15, 2022


PATIMPUS.COM - Maraknya pemberitaan pribadi tentang sosok istri dari Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Ferdy Sambo yang menjadi korban pelecehan seksual oleh ajudannya mendapat sorotan publik.

Dalam case polisi tembak polisi, oleh publik harus bisa dibedakan, bahkan memisahkan antara informasi yang faktual dan sensasional dalam peristiwa baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

"Jangan lah publik langsung menjustice kasus hukum dengan melibatkan privasi Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Mabes Polri. Bahkan, tersiar opini desakan menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya," ungkap Surya Adinata SH MKn, tokoh muda pengamat hukum yang juga Ketua LBH Gelora Surya Keadilan, Jumat (15/07/2022).

Mantan Direktur LBH Medan ini mengungkapkan, yang sangat disayangkan adalah berseliwerannya narasi hingga opini-opini yang tak dapat dipertanggungjawabkan yang menguap ke publik. 

"Harusnya, bagi publik dapat memisahkan apa yang sebetulnya sedang diteliti secara scientific oleh pihak kepolisian dan narasi apa yang terlanjur dikonsumsi oleh publik sebagai hal yang sensasional," jelasnya.

Sekretaris Taruna Merah Putih Sumut ini menambahkan, janganlah sampai publik terhasut dengan berbagai macam narasi dan opini yang mengkaitan insiden berdarah dengan sosok Irjen Ferdy Sambo.   

"Negara kita negara hukum. Kita percayakan saja seluruh kasus tersebut kepada institusi Polri untuk mengusut dan mengungkap kejadian di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo," sebut pria berkacamata ini.

Surya Adinata mengharapkan, publik dapat dengan cerdas menerima dan memilah narasi yang muncul. "Publik jangan menerima langsung narasi yang muncul mengabaikan fakta dan data, sehingga kesan yang muncul adanya teori konspirasi untuk menjatuhkan seseorang. Begitu juga, menanggapi opini dengan mengindahkan kebenaran/fakta yang membuat seseorang sudah terhukum secara sosial, sehingga berdampak pada karirnya," pesan pengacara muda ini.

Surya Adinata sangat yakin dengan keprofesionalan Polri dalam melakukan penyelidikan hingga penyidikan kasus baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo serta mengungkap fakta dan kebenarannya ke publik. 

"Saya sangat yakin dengan keprofesionalan dan motto Presisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tidak akan terpengaruh dengan narasi yang berkembang saat ini, untuk memerintahkan jajarannya menuntaskan pengungkapan kasus yang menimpa Irjen Ferdy Sambo," beber Surya. 

Irjen Fredy Sambo merupakan lulusan Akpol 1994, berpengalaman dalam bidang reserse semasa karir di Polri meraih Bintang Bhayangkara Nararya. Sebelum diamanahkan menjadi Kadiv Propam Polri, jenderal bintang dua ini menjabat Dirtipidum Bareskrim Polri. (rel)

Kejurnas Rally Digelar di Kawasan HTI - TPL Aek Nauli Simalungun
| Jumat, Juli 15, 2022

By On Jumat, Juli 15, 2022

PATIMPUS.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara  bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut kembali menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Rally putaran III dan IV di kawasan Danau Toba pada  5 - 7 Agustus 2022 di kawasan Hutan Tanaman Industri Toba Pulp Lestari (TPL) Sektor Aek Nauli, Kabupaten Simalungun.

Ketua Umum IMI Sumatera Utara, H Harun Mustafa Nasution mengatakan, Kejurnas ini merupakan lanjutan dari putaran I dan II yang sebelumnya sudah dilaksanakan Desember 2021 lalu di lokasi yang sama.

“Kejuaraan merupakan bagian dari persiapan kita menuju target kembali menjadi tuan rumah kejuaraan reli Asia Pasifik (APRC) dan kejuaraan dunia (WRC),” ucap Harun Nasution didampingi Ketua Harian Rudi Siregar SE MM, Sekum A Syauki, Wakil Pimpinan Perlombaan Ir Elwin Siregar dan Ketua Panpel Mahyudaniel, kemarin.

Harun Nasution menyebut, rangkaian kejurnas yang digelar di Danau Toba ini akan menjadi cikal bakal bergulirnya kembali APRC dan WRC di Sumut.

”Namun untuk menghadirkan kembali WRC di Sumut, perlu dukungan dari semua pihak dan juga komitmen dari kita semua. Agar event yang terakhir berlangsung di Sumut pada 1997 bisa berlangsung lagi di kawasan Danau Toba,” sebut Harun, yang juga mantan pe-rally andal ini.

Terpisah, Kadisbudar Sumut, Zumri Sulthony mengatakan konsep kegiatan rally dalam kemasan wisata olahraga atau sport tourism ini akan terus digalakkan demi memancing wisatawan terutama mancanegara untuk datang ke Sumatera Utara.

"Konsep sport tourism seperti ini harus bisa mendongkrak pariwisata kita. Apalagi rally itu tim, nantinya mereka akan membawa banyak orang kesini," katanya.

Zumri menambahkan konsep kegiatan sport tourism dalam kemasan kejurnas rally ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Sejumlah ajang wisata olahraga yang sudah digelar seperti Motocross Gastrack, MTB, Cycling, Jungle Trail Run Bukit Lawang yang terbukti meningkatkan kunjungan wisatawan. Dalam pagelaran rally ini saya harap dapat mendorong dampak perekonomian di Sumatera Utara khususnya di sektor pariwisata," sebut Zumri.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Utara nantinya juga akan meminta para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) dapat memanfaatkan momentum gelaran rally bulan Agustus mendatang.

Disbudpar  bersama OPD lainnya akan bersinergi menyediakan stand-stand bagi para pelaku UMKM agar masyarakat memanfaatkan untuk bersedia berkunjung dan membeli produk UMKM sambil menyaksikan kejurnas rally.

"Di sini adalah kesempatan para pelaku usaha untuk memasarkan produk dan juga dapat meramaikan kegiatan reli ini. Supaya juga produk mereka ini dikenal luas oleh wisatawan sehingga semua orang tahu bahwa inilah produk UMKM Sumatera Utara," ujar Zumri.

Direktur TPL Jandres Silalahi menyambut dengan hormat dan mendukung penuh terlaksananya event Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Rally putaran III dan IV tahun 2022. 

Bukan hal yang baru lagi bahwa Hutan Tanaman Industri (HTI) TPL di kawasan Aek Nauli Danau Toba, memiliki potensi besar dalam mendukung kegiatan rally yakni rute terbaik dunia, dan daerah ini juga merupakan kebanggaan Sumatera Utara dan Indonesia.

“Event Nasional Danau Toba Rally 2022 ini diharapkan dapat mendorong bangkitnya ekonomi dan olahraga di Sumatera Utara. 

Terutama untuk kemajuan pariwisata Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas,” ungkap Jandres. (don)

Gubsu Yakin Sergai Lumbung Padi No Satu di Sumut
| Jumat, Juli 15, 2022

By On Jumat, Juli 15, 2022


PATIMPUS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, ikut dalam Gerakan Panen Padi dan Pengembangan Budidaya Padi APBD Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Tahun 2022 di Desa Makmur, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kamis (14/7/2022).

Dikesempatan ini, Gubsu Edy Rahmayadi menyampaikan keyakinannya jika Kabupaten Sergai bisa menjadi lumbung padi nomor satu di Sumut. Bukan apa-apa, menurut Edy dengan luas lahan persawahan yang mencapai 31 ribu hektar, hal tersebut sangat mungkin. Belum lagi kalau melihat jumlah produksi padi Sergai yang mencapai 7-8 ton per hektar.

Tapi di saat yang sama, mantan Pangdam Bukit Barisan itu juga mengingatkan agar petani jangan sampai mengalihfungsikan lahan tani menjadi perkebunan.

“Sebagai bahan pangan pokok masyarakat, kita terus berupaya meningkatkan produksi beras. Namun tak sedikit petani kita yang menyulap lahan taninya jadi kebun, perumahan, atau lahan tanaman lain. Karena itu saya tidak pernah bosan meminta petani kita supaya terus semangat bersawah,” tegas Gubsu.

Edy Rahmayadi melanjutkan, dengan semakin banyaknya lahan pertanian maka kebutuhan impor beras bisa diminimalisir, bahkan diakhiri. Edy kemudian meminta pemerintah daerah jangan lelah memberi stimulus dan dukungan untuk membantu petani mengembangkan sektor pertanian.

“Sekarang di Sumut cuma 7 kabupaten saja yang bertahan memproduksi beras. Jumlah ini mesti ditingkatkan. Jangan malah sampai makin berkurang,” tutupnya.

Pada kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Serdang Bedagai H Adlin Umar Yusri Tambunan ST MSP.

Keinginan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya dan Wakil Bupati (Wabup) H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP, untuk membangun pertanian di Sergai tidak berakhir jadi sekadar janji politik. Lewat “Sapda” atau Sapta Dambaan, keduanya menjadikan “pertanian mandiri dan berkelanjutan” sebagai salah satu program unggulan dan prioritas. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati pada pertemuan tersebut.

“Saya bersama Pak Bupati sama-sama berupaya untuk menciptakan produksi padi yang maksimal. Tentu saja untuk sampai ke situ, ada beberapa syarat penting yang mesti dipenuhi. Salah satunya dukungan infrastruktur,” terang Adlin.

Kesadaran akan vitalnya peran infrastruktur, sambung Adlin, membuat dirinya dan Bupati Sergai giat mencanangkan pembangunan fasilitas pertanian. Misalnya memudahkan akses pengairan bagi para petani lewat pengadaan irigasi sawah. 

“Kalau kebutuhan air untuk sawah bisa dipenuhi, jelas akan mendorong produktivitas lahan,” jelasnya.

Tak hanya fasilitas, Wakil Bupati juga menambahkan kalau pihaknya aktif mengajak dan memfasilitasi masyarakat untuk mengadopsi teknologi pertanian terbaru dan menggencarkan penggunaan bibit unggul.

“Zaman berubah. Sektor pertanian banyak mengalami perkembangan dan inovasi. Petani Sergai harus mampu beradaptasi. Untuk hal tersebut, Pemkab Sergai lewat dinas terkait akan terus membantu,” ucapnya lagi.

Tak lupa, ucapan terima kasih disampaikan olehnya kepada Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) dan kepada Gubsu Edy Rahmayadi. Pasalnya menurut Adlin, Pemprovsu selama ini terus memberi perhatian untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi pangan, terutama padi, di Kabupaten Sergai.

Panen raya ini juga diikuti dengan penyerahan bantuan untuk kelompok tani Sergai dalam bentuk bibit, pupuk, alat pertanian, dan sebagainya, tutupnya. (sar)

YBM PLN Sumut Kirim Santri Dhuafa ke Jawa
| Kamis, Juli 14, 2022

By On Kamis, Juli 14, 2022


PATIMPUS.COM - Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIW Sumut melepas Santri Rumah Gemilang Indonesia angkatan-27 sebanyak 15 santri serta Santri Thursina dan SMK Nurul Barqi di The Crew Hotel, Jl. Bandara Kuala Namu, Tumpatan Nibung, Kec. Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, Rabu (13/7/2022).

Sebelum diantar ke bandara para santri semuanya dikumpulkan terlebih dahulu untuk diberi pengarahan dan pesan-pesan agar semua santri dapat memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya.

Abdul Rahman selaku pembina YBM PLN UIW Sumut mengatakan semua kegiatan ini bersumber dari dana zakat pegawai PLN yang dipotong gajinya 2,5%.

"Kegiatan ini bersumber dari dana zakat pegawai PLN yang dipotong dari gajinya 2,5 %, maka untuk itu diharapkan kepada adek-adek agar bisa memanfaatkan program ini dengan sungguh-sungguh. Raih prestasi dan tetap jaga amal ibadah sehari-hari supaya di beri keberkahan oleh Allah Swt. Semoga adek-adek semangat dan betah ketika mengikuti program ini," katanya.

YBM PLN adalah lembaga amil zakat yang mengelola dana zakat pegawai muslim PLN dan disalurkan kepada 8 asnaf zakat sesuai dengan hukum syariat islam. Sementara program yang dijalankan meliputi dari 5 pilar program yang sudah ditetapkan oleh pengurus pusat. Yaitu Pilar Sosial kemanusiaan, Dakwah, pendidikan, Ekonomi dan kesehatan. 

Rumah gemilang Indonesia (RGI), Ponpes Thursina, SMK Nurul Barqi merupakan bagian dari pilar program pendidikan. Yang mana program tersebut bertujuan untuk mendidik skil dan keterampilan belajar agar para santri dapat memiliki bekal pengetahuan dan kemandirian dalam menghadapi tantangan dimasa depan. Para santri juga merupakan anak anak kaum dhuafa yang putus sekolah atau tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. 

Sampai saat ini ada sekitar 100 anak penerima manfaat dari program ini. Semoga para dapat memperoleh ilmu dan menjadi generasi islam yg sholeh dan sholeha berbakti pada bangsa dan negara. (son)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis