Jumat, 06 Agustus 2021

Kepala BNPB Berharap Ruang ICU Covid-19 RS Pirngadi Dapat Digunakan

    Jumat, Agustus 06, 2021  


PATIMPUS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito bersama Walikota Medan, Bobby Nasution, mengunjungi sekaligus meninjau pembangunan ruang ICU untuk penanganan Covid-19 di Kota Medan, Jumat (6/8/2021) sore.

Dalam kesempatannya, Kepala BNPB yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ini menjelaskan, ruangan ICU ini akan dibangun untuk 20 kamar pasien Covid 19. 

"Sesuai laporan Pak Wali, rumah sakit ini juga sudah menkonversi hampir 70 persen tempat tidurnya khusus untuk penanganan Covid 19. Memang inilah yang harus kita jalani, pengelolaannya di hulu yang harus bagus, supaya di hilirnya tidak tertekan," ujar Ganip. 

Ganip berharap, pembangunan ruangan ICU Covid 19 ini akan siap dan dapat dipergunakan untuk pasien dengan kategori berat sampai sedang. 

Sementara itu, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan menyampaikan, pembangunan ruang ICU Covid-19 ini terdiri dari 20 ruangan, di mana 14 ruangan digunakan untuk dewasa dan 6 ruangan untuk anak. 

"Mereka (Kepala BNPB Pusat dan Walikota) puas dengan progres pembangunannya dan dalam waktu dekat akan kita pakai gedung itu, karena kebutuhan ruang ICU yang cukup tinggi untuk saat ini," tandasnya. 

Untuk itu, Suryadi berharap, ruang ICU ini dapat digunakan sebelum 12 Agutus 2021. 

"Dan nanti pas ulang tahun Pirngadi yang ke 93, akan ada penandatangan prasasti yang dilakukan Pak Wali," jelasnya. 

Untuk alkes di ICU Covid 19 ini, selain menggunakan alkes yang sudah ada, nantinya akan ada bantuan alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI.

"Kita berharap, dari PNPB Pusat akan membantu untuk pengadaan, misalnya ventilator, monitor," jawabnya. 

Sebagai pimpinan di rumah sakit, Suryadi mengaku, siap bekerja dengan baik sebagaimana pesan dari Walikota Medan dalam memberikan pelayanan kepada pasien khususnya Covid 19.

"Pesan Pak Wali, bekerjalah dengan baik, bertanggung jawab dan profesional," tutupnya.

Horee, Akhirnya Lionel Messi Resmi Tinggalkan Barcelona

    Jumat, Agustus 06, 2021  


PATIMPUS.COM - Yang ditunggu-tunggu para hater Barcelona akhirnya datang juga. Pasalnya Lionel Messi secara resmi tidak bersama Barcelona lagi, Jumat (6/8/2021) dinihari WIB.

Sebenarnya Messi dan Barcelona sudah mencapai kata sepakat soal perpanjangan kontrak baru. Namun, sebab kendala finansial, kesepakatan itu urung terlaksana.

''Meskipun FC Barcelona dan Lionel Messi telah mencapai kesepakatan dan niat yang jelas dari kedua pihak untuk penandatanganan kontrak baru hari ini, hal itu tidak dapat terlaksana karena kendala finansial dan struktural [peraturan Liga Spanyol],'' tulis keterangan resmi Barcelona, Jumat (6/8/2021) dinihari WIB.

''Karena situasi ini, Messi tidak akan bertahan di FC Barcelona. Kedua pihak sangat menyayangkan keinginan pemain dan klub yang pada akhirnya tidak terpenuhi,'' lanjut mereka.

Akhir kata, Barcelona mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya atas peran besar Messi selama bermain untuk Barca.

''FC Barcelona dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih kepada pemain atas kontribusi untuk kemajuan klub dan mendoakan yang terbaik untuk masa depan dalam kehidupan pribadi dan [karier] profesionalnya,'' tutup mereka.

Lionel Messi bergabung ke tim utama Barcelona pada musim 2004/05. Selama masa baktinya itu, 'La Pulga' sudah menyumbang banyak trofi bergengsi seperti: 10 gelar La Liga, 4 gelar Liga Champions dan 3 gelar Piala Dunia Antarklub.

Kamis, 05 Agustus 2021

Dengan Cepat, Api Lahap 100 Hektar Hutan Danau Toba

    Kamis, Agustus 05, 2021  

 


PATIMPUS.COM - Hingga Kamis (5/8/2021), luas hutan kawasan Danau Toba yang terbakar di Desa Hariara Pohan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, sudah mencapai 100 hektar.

"Dari laporan terakhir yang diterima hari ini, luasan kebakaran mencapai 100 hektar," ujar Kepala Daops Manggala Agni Sumatera II/Pematang Siantar, Anggiat SP Sinaga, kepada wartawan.

Anggiat mengatakan hingga saat ini pihaknya sedang berupaya memadamkan kebakaran hutan yang dimulai sejak Rabu (4/8/2021). 

Penyebab kebakaran, menurut Anggiat dikarenakan musim kemarau yang membuat api dengan mudah menjalar luas ditambah hembusan angin kencang.

"Di saat musim kemarau, sore dan malam angin berembus kencang," ujarnya.

Kondisi ini diperburuk dengan topografi areal perbukitan yang terbakar. Keadaan itu membuat petugas kerja ekstra keras untuk memadamkan api sejak kemarin.

"Kita juga harus mengutamakan keselamatan petugas di lapangan, yang arealnya bisa dilalui bisa dipadamkan. Tapi kalau yang di atas bukit jika tak terjangkau kita observasi dan mengamati ke mana arah api menjalar," ujar Anggiat.

Agar kejadian ini tidak terulang, Anggiat mengimbau masyarakat untuk tidak ceroboh, apalagi bila berada di areal hutan yang mudah terbakar.

"Masyarakat supaya jangan membakar sembarangan saat berada di kebun. Jika membakar sampah juga harus dijaga, jangan ditinggalkan begitu saja," ujarnya.

Pangdam I/BB Pimpin Sidang Penerimaan Calon Bintara Wanita

    Kamis, Agustus 05, 2021  


PATIMPUS.COM - Pembangunan kekuatan di bidang personel merupakan upaya yang dilaksanakan oleh TNI AD guna menjawab berbagai perubahan dan tuntutan tugas TNI AD yang semakin hari semakin dinamis. Pembangunan tersebut dimulai sejak proses rekrutmen prajurit termasuk sidang parade penerimaan Bintara PK TNI AD reguler wanita TA 2021 yang dilaksanakan saat ini.

Hal tersebut disampaikan Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin saat memimpin sidang penerimaan Calon Bintara PK TNI AD Reguler Wanita TA 2021 Panda Kodam I/Bukit Barisan, digelar di Gedung Balai Prajurit Makodam I/BB, Rabu (4/8/2021).

“Saya berharap kepada seluruh panitia agar sidang pemilihan  ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh, profesional dan berlandaskan kejujuran untuk  memperoleh prajurit wanita TNI AD yang dibutuhkan organisasi TNI AD sesuai dengan ketentuan serta  peraturan yang berlaku dalam penerimaan calon Bintara PK TNI AD reguler wanita TA. 2021,” ucap Pangdam.

Dia meminta panitia untuk melaksanakan sidang pemilihan ini secara objektif dan transparan,  hilangkan prasangka negatif yang selama ini berkembang di tengah masyarakat terkait proses penerimaan prajurit TNI AD.

“Panitia sidang harus konsisten dan tegas dalam menyeleksi serta memutuskan hasil sidang. Tanamkan dalam diri masing-masing untuk selalu mengutamakan kepentingan organisasi dan tugas yang kita laksanakan ini merupakan bentuk pengabdian kita untuk kebaikan TNI AD, bangsa serta negara yang kita cintai,” pungkas Pangdam I/BB.

Kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hadir dalam acara Kasdam I/BB dan PJU Kodam I/BB. 

Di Usia ke 93, RSUD dr Pirngadi Berupaya Berikan Yang Terbaik Buat Pasien

    Kamis, Agustus 05, 2021  


PATIMPUS.COM - "SAYA sempat menangis melihat kondisi anak saya yang sakit. Sudah beberapa rumah sakit saya masuki untuk kesembuhan anak saya, tapi kondisinya semakin buruk. Untunglah teman saya membawanya ke RS Pirngadi dan alhamdulillah sembuh dan sehat," tutur Effendi (44), warga Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, mengenang anak laki-lakinya menderita penyakit lambung dan hepatitis B, Selasa (3/8/2021).

Pria berprofesi sebagai driver ojek online ini mengatakan, selama anaknya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, pelayanan dan perawatannya cukup baik. 

Terlebih dokter yang menangani anaknya adalah dokter spesialis yang sudah berpengalaman, sehingga dirinya merasa lega dan tidak khawatir lagi dengan kondisi anaknya.

Effendi menyarankan rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan ini harus terus berbenah dan meningkatkan kualitas dan kuantitasnya, terutama meremajakan bangunan tuanya yang tampak mulai rapuh, agar pasien dan keluarga pasien merasa nyaman.

Memang RSUD dr Pirngadi Medan sudah tidak muda lagi. Usianya kini sudah mencapai 93 tahun. Pada 11 Agustus 1928, rumah sakit ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama "Gementa Zieken Huis".

Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh seorang bocah berusia 10 tahun bernama Maria Constantia Macky, anak dari Walikota Medan saat itu. Direkturnya adalah dr W Bays.

Di jaman Jepang, rumah sakit ini diganti namanya menjadi "Syuritsu Byusono Ince" dan dr Raden Pirngadi Gonggo Putro dipercayakan Jepang sebagai direkturnya. Hingga akhirnya nama dr Raden Pirngadi Gonggo Putro ditabalkan menjadi Rumah Sakit dr Pirngadi Medan sampai sekarang.

"Rumah Sakit Pirngadi Medan ini sempat menjadi rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Sebab, syarat mendirikan fakultas kedokteran tersebut, harus ada rumah sakitnya," sebut Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan MKes SpPD.

Pada 27 Desember 2001, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyerahkan RS Pirngadi ke Pemerintah Kota Medan. Sejak saat itu Pemerintah Kota Medan memiliki perhatian dan tekad yang besar untuk kemajuan RS Pirngadi dengan melakukan pembenahan dan perbaikan di segala bidang. Termasuk membangun gedung baru berlantai 8.

"Bapak Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM, sangat peduli dan perhatian terhadap RS Pirngadi ini. Salah satu kepeduliannya adalah upaya melayani pasien Covid-19 di rumah sakit ini," ucap Suryadi Panjaitan, saat meninjau Ruang ICU Covid-19.

Walikota Medan, sebut direktur, sudah mengupayakan bantuan ruangan ICU untuk pasien Covid-19 di bekas ruang anak yang direnovasi. 

Ada sekitar 20 tempat tidur di ruang ICU Covid-19 yang terbagi dalam 16 orang dewasa dan 4 anak-anak atau bayi. Ada juga 4 sampai 8 bed untuk non ICU.

"Kita sangat berterima kasih telah dibantu atas pengadaan penambahan ruangan untuk merawat pasien Covid-19 yang saat ini sangat dibutuhkan. Ini atas upaya Pak Walikota kita yang berhubungan dengan kementerian PUPR dan Dirjen Yankes yang akan melengkapi alat kesehatannya," ucap Suryadi Panjaitan

Sesuai visi misi Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, maka melalui Medan Berkah, RSUD dr Pirngadi Medan yang akan merayakan HUT ke 93 pada 11 Agustus 2020 mendatang, akan memajukan pelayanan dan meningkatkan inovatif secara profesional dan komprehensif.

"Kita berharap, warga Kota Medan tidak ragu-ragu untuk berobat di rumah sakit ini, sebab semuanya ada dan pelayanannya sudah baik. Semua dokter disini adalah dokter spesialis yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing," imbuh Suryadi yang menjabat sebagai direktur RSUD dr Pirngadi Medan selama 4 tahun.

Sebelumnya, Walikota Medan, Bobby Nasution mengatakan, pembangunan dan renovasi ruang ICU RSUD dr Pirngadi Medan untuk mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Medan. 

Walikota Medan juga menyiapkan lokasi yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri (isoman) bagi warga Kota Medan, yakni di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Helvetia, serta bekas Hotel Soechi Jalan Cirebon Kecamatan Medan Kota.

"Warga yang terkontaminasi positif Covid-19 dengan gejala berat, isoman dilakukan di RSUD dr Pirngadi Medan," sebut Bobby Nasution mengakhiri.

Rabu, 04 Agustus 2021

IDI Sumut Sesalkan Kerumunan Vaksinasi Covid-19 di Gedung Serbaguna

    Rabu, Agustus 04, 2021  


PATIMPUS.COM - Insiden desak-desakan warga yang ingin mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut Jalan Willem Iskandar, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (3/8/2021) disinyalir akan memperparah penyebaran virus corona di Sumut.


Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumatera Utara, dr Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) menyayangkan cara pemerintah yang melakukan vaksinasi secara massal tanpa memandang resiko penularan virus akibat kerumunan massa.


"Kita menyesalkan vaksinasi dilakukan secara massal," sebut Ramkan dengan tegas.


Menurut Ramlan, vaksinasi secara massal tersebut dapat menimbulkan penularan virus corona. 


"Nanti vaksinnya yang difitnah lagi, dibilang setelah vaksin kena Covid-19. Padahal, Covid-19 itu karena ada kerumunan, bukan karena vaksinnya. Mulai sekarang dikelola dengan baik kegiatan vaksinasi itu," tegas mantan Ketua IDI Medan ini.


Dia menyarankan pemerintah daerah memberdayakan fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat 1, baik klinik swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu dalam melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.


Cara itu dinilainya lebih profesional dan efektif mencegah kerumunan saat dilakukannya vaksinasi. 


"Perlu profesional mengelola ini semua, Seharusnya tak boleh begitu (vaksinasi massal-red). Kita kan punya perangkat, ada Puskesmas, Pustu, klinik swasta, jadi lokasi vaksinasi itu menyebar, bukan dibuat menumpuk seperti itu, massal, massal, massal, akhirnya timbul kerumunan," ujarnya.


Menurutnya, vaksinasi yang dilakukan di fasilitas kesehatan lebih baik dan efektif. Jika ada efek samping setelah vaksinasi, maka bisa ditangani secara cepat. 


"Berdayakan Faskes swasta dan pemerintah itu, jangan dibuat massal lagi. Kalau terus seperti itu, nanti target mulia kita mau menurunkan Covid-19 malah menjadi menambah Covid-19 dengan cara seperti itu," tambahnya. 


Ditambahkannya lagi, kita harus mengembalikan kemulian masyarakat Indonesia mendapat layanan kesehatan lebih baik. Tanpa menambah korban berjatuhan. 


“Berlinang air mata kita melihat keadaan ini, sedih melihat masyarakat seperti itu. Kita harus memuliakan masyarakat kita dan menjaga kesehatannya serta memastikan tidak tertuar Covid-19,” demikian Ramlan.


Senin, 02 Agustus 2021

Usai Divaksin Moderna Ketua IDI Sumut Rasakan Ini

    Senin, Agustus 02, 2021  


PATIMPUS.COM - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Utara (Sumut) dr Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) mengimbau para tenaga kesehatan (Nakes) untuk tidak ragu diinjeksi booster atau dosis tiga dengan menggunakan vaksin Moderna.

Ramlan Sitompul sendiri menjadi dokter yang pertama di RSUP H. Adam Malik yang divaksinasi Moderna, Senin (2/8/2021). 

"Benar ini dosis ketiga, untuk Nakes injeksi Vaksin Moderna sudah mulai dilakukan. Karena saya tugas di RSUP H. Adam Malik, maka saya yang pertama melakukan vaksinasi booster ini," imbuhnya.

Sejauh ini, lanjutnya, dirinya tidak merasakan efek samping pasca vaksin Moderna. Dia juga meyakini vaksinasi booster yang menggunakan vaksin moderna dapat meningkatkan kekebalan imunitas tubuh.

"Baru saja saya siap divaksin. Sejauh ini aman-aman saja. Saya sangat yakin dengan vaksin Moderna, saya rasa ini baik,” kata Ramlan.

Dia mengimbau Nakes untuk diinjeksi vaksinasi booster dengan vaksin Moderna. 

"Jadi kita mengimbau, seluruh Nakes disarankan, dianjurkan injeksi booster vaksin Moderna. Sebagai Ketua IDI Sumut kita memberikan contoh, karenanya saya oke pertama kali disuntik di RSUP H. Adam Malik ini. Supaya tidak ada ragu-ragu para Nakes ini, karena ini untuk memberikan perlindungan maksimal," ungkapnya.

Disebutkannya, mayoritas Nakes di Sumatera Utara sudah menjalani injeksi vaksinasi dosis pertama dan kedua. Jika pun belum, karena kondisi kesehatan para Nakes tersebut. 

"Kita ini frontliner karena langsung berhadapan dengan pasien positif Covid-19. Jadi kalau saya sarankan seluruh Nakes jangan ragu-ragu sesegera mungkin kalau ada kesempatan untuk dapat diimunisasi yang ketiga,” tambahnya. (*)

Greysia/Apriyani Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo

    Senin, Agustus 02, 2021  


PATIMPUS.COM - Akhirnya Indonesia meraih emas pertamanya di Olympiade Tokyo 2020 melalui ganda putri Greysia Polii / Apriyani Rahayu setelah mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8/2021).

 

Greysia/Apriyani tampil luar biasa untuk melawan unggulan kedua Olimpiade Tokyo dan merebut medali emas pertama Indonesia.


Defense dan permainan bola depan Greysia/Apriyani sukses membawa ganda putri Indonesia sempat memimpin hingga 4-1 di awal gim pertama.


Greysia/Apriyani kemudian menjauh 7-3 berkat pengamatan bola yang cerdas setelah pukulan ganda China keluar arena lapangan.


Perolehan poin Greysia/Apriyani tersendat setelah Chen/Jia mendekat 8-7 lewat permainan agresif. Greysia/Apriyani kemudian menutup interval 11-8 setelah smes Chen menyangkut net.


Laga semakin sengit setelah Chen/Jia menyamakan kedudukan 11-11 setelah Greysia/Apriyani tiga kali melakukan kesalahan rotasi posisi. Namun, ganda Indonesia kembali menjauh 13-11 setelah raket Jia sempat patah dan smes Apriyani membuat ganda China kesulitan.


Selisih empat poin pada 16-12 membuat Greysia/Apriyani sedikit di atas angin. Chen/Jia sempat mendekat 14-16, tapi Greysia/Apriyani tetap tenang dan kembali menjauh 18-14.


Di poin-poin kritis Greysia/Apriyani sempat lengah hingga Chen/Jia mendekat 17-19. Titik balik bagi ganda Indonesia terjadi saat smes Jia menyangkut net hingga posisi game point 20-18. Greysia/Apriyani akhirnya merebut gim pertama 21-19 setelah pukulan Chen keluar.


Di awal gim kedua Greysia/Apriyani kembali tampil baik dengan unggul 3-1. Momen luar biasa Greysia/Apriyani terjadi saat merebut poin 5-2 setelah pertahanan ganda putri Indonesia itu tidak mampu ditembus Chen/Jia.


Perlahan Greysia/Apriyani sempat menjauh 8-3, tapi kemudian Chen/Jia mendekat hingga 6-8. Lagi-lagi Greysia/Apriyani mampu bangkit dan memimpin 11-7 saat interval setelah Chen beberapa kali melakukan kesalahan.


Usai interval Greysia/Apriyani sudah bisa bermain lebih tenang dan memiliki keunggulan cukup besar hingga 15-9 karena Chen/Jia lebih sering melakukan kesalahan sendiri.


Greysia/Apriyani terus memimpin jauh hingga 19-10 karena permainan sabar yang luar biasa. Padahal di satu titik Greysia sempat mengganti raket karena senarnya putus.


Chen/Jia sempat mendekat 14-19, tapi Greysia/Apriyani kemudian memastikan kemenangan 21-15 setelah pukulan Jia melebar.


Greysia/Apriyani akhirnya mencetak sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang merebut medali emas Olimpiade sekaligus memberi emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.


Polisi Ungkap 5 Peran Pelaku Penyiraman Air Keras ke Wartawan Online

    Senin, Agustus 02, 2021  


PATIMPUS.COM - Lima pelaku penyiraman air keras kepada Persada Bhayangkara Sembiring, wartawan media online, berhasil diringkus polisi. Kelimanya memiliki peran masing-masing.


Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Senin (2/8/2021).

 

Petugas gabungan Satreskrim Polrestabes Medan berhasil mengungkap dan menangkap kelima tersangka kasus penyiraman air keras ke wajah Persada Bhayangkara Sembiring (25).


Kelima tersangka masing-masing Sempurna Sembiring alias SS (41), warga Jalan Petunia II, Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Usman Agus alias Joki (50) warga Kampung Sawah, Desa Jaya Loka, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumsel, Narkis alias N, Heri Sanjaya Tarigan alias HST (36) warga Petunia II, Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan dan Iskandar Indra Buana alias IIB (39), warga Jalan Bunga Kardiol, Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.


Sempurna Sembiring merupakan aktor intelektual sekaligus penyandang dana untuk menyiramkan air keras kepada korban Persada Bhayangkara Sembiring. Sedangkan sisanya merupakan orang suruh atau eksekutor penyiraman air keras terhadap korban.


"Tersangka SS merupakan otak aksi penyiraman air keras tersebut. SS ikut merencanakan penyiraman air keras," ujar Dirreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja didampingi Kapolrestabes Medan, Kombes apol Riko Sunarko, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.


Mantan Wakapolrestabes Medan itu mengatakan, para tersangka dijerat pasal 355 ayat 1 subs pasal 353 ayat 2 subs pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.


Menurut Tatan kemudian menyebutkan peran dari masing-masing tersangka. Tersangka UA berperan ikut merencanakan penyiraman air keras dan menjadi pengemudi sepeda motor saat eksekusi.


Selanjutnya tersangka N berperan sebagai eksekutor penyiraman air keras di tempat kejadian perkara (TKP).


"Tersangka HST berperan menunjukkan foto korban kepada eksekutor, yakni UA dan N. Tersangka HST merupakan pihak yang berkomunikasi dengan korban dan membuat janji bertemu. Sementara itu, peranan IIB mencari eksekutor. Dia juga menjadi salah satu pihak yang ikut merencanakan penyiraman air keras," sebut eks Kapolres Asahan ini.


Di tempat yang sama, Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko mengatakan, insiden penyiraman air keras terjadi di Simpang Selayang, Kota Medan, pada Minggu (25/7/2021) sekitar pukul 21.37 WIB.


"Motifnya karena sakit hati sering memberitakan usaha bisnis pelaku Sempurna Sembiring," kata Kombes Riko.

Akan tetapi, eks anggota Satgas Pemberantasan Mafia Pajak Gayus Tambunan ini tidak menjelaskan secara rinci usaha bisnis pelaku yang kerap diberitakan oleh korban.


Minggu, 01 Agustus 2021

Hindari Lockdown, Effendi Simbolon Salahkan Jokowi

    Minggu, Agustus 01, 2021  


PATIMPUS.COM - Sejak masuknya virus corona (Covid-19) ke Indonesia, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak mau menerapkan lockdown, seperti yang dilakukan oleh negara-negara lain, guna menghemat anggaran.

Jokowi lebih suka menggunakan PSBB, Social Distancing hingga PPKM sebagai strategi mengatasi virus tersebut. Namun hasilnya, virus yang berasal dari Wuhan China tersebut dengan cepat menyebar dan sulit diatasi hingga saat ini.  

Strategi PSBB, Social Distancing hingga PPKM yang berjilid-jilid nyatanya lebih menguras anggaran dan membuat ekonomi Indonesia terpuruk.

Karena tidak menerapkan lockdown sejak awal pandemi Covid-19, Politikus PDIP Effendi Simbolon lantas menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pemerintah sejak awal tidak menggunakan rujukan sesuai UU Karantina itu, di mana kita harusnya masuk ke fase lockdown. Tapi kita menggunakan terminologi PSBB sampai PPKM. Mungkin di awal mempertimbangkan dari sisi ketersediaan dukungan dana dan juga masalah ekonomi. Pada akhirnya yang terjadi kan lebih mahal ongkosnya sebenarnya, PSBB itu juga Rp 1.000 triliun lebih ya di tahun 2020 itu," ujar Effendi kepada wartawan, Sabtu (31/7/2021) yang dilansir detiknews.

"Presiden tidak patuh konstitusi. Kalau dia patuh sejak awal lockdown, konsekuensinya dia belanja kan itu. Sebulan Rp 1 juta saja kali 70 masih Rp 70 triliun. Kali 10 bulan saja masih Rp 700 triliun. Masih di bawah membanjirnya uang yang tidak jelas ke mana larinya. Masih jauh lebih efektif itu daripada vaksin," sambungnya.

Effendi membeberkan sudah banyak negara lain yang sukses mengatasi pandemi COVID-19 dengan cara lockdown. Dia mengatakan virus Corona itu bisa dicegah penularannya dengan cara semua orang tetap berada di rumah.

Hanya, kata Effendi, alih-alih memilih lockdown, Indonesia justru menerapkan PPKM. Effendi menyatakan hasil dari PSBB hingga PPKM hanya '0' dan cenderung minus.

"PPKM ini dasarnya apa? Rujukannya apa? Arahan Presiden? Mana boleh. Akhirnya panik nggak karuan, uang hilang, habis Rp 1.000 triliun lebih. Erick Thohir belanja, Menkes belanja. Dengan hasil 0. Minus malah. Ini herd immunity karena iman saja," tukas Effendi.

© 2023 patimpus.com.