Kamis, 12 Agustus 2021

Bobby Beri Waktu 2 Minggu Atasi Persoalan RS Pirngadi Medan

    Kamis, Agustus 12, 2021  


PATIMPUS.COM - Walikota Medan, Bobby Afif Nasution mengharapkan agar RSUD dr Pirngadi Medan dapat menjadi rumah sakit kebanggan warga Kota Medan.

"Saya minta dalam waktu dekat Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Suryadi Panjaitan dapat melakukan perbaikan-perbaikan dan selama 2 minggu harus ada solusi dari manajemen RS atas persoalan-persoalan yang ada saat ini," sebut Bobby Nasution saat merayakan HUT RSUD dr Pirngadi Medan Ke 93, Kamis (12/8/2021).

Bobby mengatakan, beberapa hari lalu dia memberikan kado yang berisi 9 poin perbaikan-perbaikan di RSUD dr Pirngadi. "Dua Minggu lagi kita harapkan sudah ada hasil dan solusinya," ucap Bobby 

Pada peringatan HUT RSUD dr Pirngadi, Bobby juga secara simbolis menerima  bantuan CSR dari sejumlah Universitas di Medan. Bantuan itu berupa bantuan mobil penumpang Hiace dari fakultas kedokteran UISU Medan, bantuan peralatan pendidikan dari Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nomensen Medan, Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia (FK UMI) Medan.

"Kepada seluruh Universitas saya ucapkan terima kasih telah memberikan support ada yang memberi mobil, laptop, PC dan infokus. Semoga ini menambah semangat kami untuk melayani masyarakat kota Medan," ucap menantu Presiden RI Joko Widodo ini.

Ketika ditanya apa upaya Pemko Medan dalam mendorong RS Pirngadi ini menjadi ramai kembali, Bobby menjawab rumah sakit ini harus dijadikan terbaik, baik dari fasilitas maupun SDMnya.

"Ini rumah sakit daerah, rumah sakit di Medan ini bukan satu-satunya kalau dibilang apa upaya Pemko tentunya masyarakat sudah bisa memilih mana  yang baik. Jadi kita saat ini beramai-ramai mencoba menjadikan diri kita yang terbaik biar masyarakat yang memilih sendiri. Apapun yang kita buat kalau kita sendiri fasilitasnya tidak baik susah nanti masyarakat kalau kita paksakan masuk ke RSUD dr Pirngadi. Fasilitasnya perlu kita perbaiki," tegas Bobby.

Menanggapi permintaan Walikota Medan harus melakukan perbaikan, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan mengatakan saran yang diberikan walikota cukup bagus, dan pihaknya akan segera melakukan perbaikan-perbaikan. 

"Kita akan lebih aktif dan giat dan belakangan ini kita juga sudah melakukan program jemput pasien secara gratis, kita harus tingkatkan terus fasilitas sarana dan prasarana  dan SDM. Tetapi untuk dokter spesialis kita cukup mumpuni bagaimana kita memperbaiki mindset kita bahwa kita ini pelayanan terdepan untuk masyarakat banyak, jadi kita harus menyadari bahwa Kota Medan itu sangat berharap RS ini lebih baik dari sebelumnya," kata Suryadi.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Medan juga menyerahkan langsung hadiah kepada dokter teladan, perawat atau bidan teladan, pemenang lomba ruangan terbaik. Memberikan cenderamata kepada pensiunan pegawai RSUD dr Pirngadi tahun 2021.

Selanjutnya juga ada memberikan penghargaan dari Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (KPRI) kepada pendiri koperasi keluarga Alm dr Nasrun Makmur Sp PD, pembina koperasi dan ketua koperasi yang sudah pensiun.

Sementara Perwakilan Dinkes Kota Medan, Mardohar Tambunan yang juga merupakan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan, enggan memberikan tanggapan terkait perkembangan Covid-19.

"Nanti saja ya, saya buru-buru," ucap Mardohar yang langsung berlari menjauhi wartawan meski pun dikejar. (*)

Ini 5 Kecamatan di Medan yang Disekat

    Kamis, Agustus 12, 2021  


PATIMPUS.COM - Lima kecamatan berstatus zona merah di Kota Medan terpaksa disekat guna mencegah penyebaran Covid-19, Rabu (11/8/2021).

Sebanyak 140 personel gabungan TNI-Polri, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP, dikerahkan di 5 kecamatan tersebut.

Lima kecamatan dimaksud masing-masing Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Selayang dan Medan Helvetia.

"Personel yang bertugas di pos-pos penyekatan di wilayah tersebut memastikan serta membatasi mobilitas warga untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko melalui Kasatlantas AKBP Sonny W Siregar.

Lebih lanjut mantan Kabag Sumda Polrestabes Medan ini menjelaskan, pada pos-pos penyekatan tersebut, personel gabungan melakukan pengecekan terhadap para pelaku perjalanan yang dari sektor kritikal, esensial dan non esensial serta melakukan pengecekan dokumen perjalanan dan sertifikat vaksinasi," jelas Kasatlantas.

Ditambahkan Sonny seluruh titik telah dilengkapi dengan water block, traffic cone, tenda dan kursi.

"Di lokasi, personel juga membagikan masker kepada pengendara yang tidak mengenakan masker," tambah mantan Kasat Sabhara Polrestabes Medan ini.

Selain itu juga, kata AKBP Sonny, personel gabungan juga menyosialisasikan imbauan protokol kesehatan (Prokes) sesuai anjuran pemerintah kepada pengendara.

"Intinya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," pungkas orang nomor satu di Satlantas Polrestabes Medan ini.

Rabu, 11 Agustus 2021

Jepang Percayakan Dr Pirngadi Pimpin RS Syuritsu Byusono Ince

    Rabu, Agustus 11, 2021  


PATIMPUS.COM - Rumah Sakit Pirngadi didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama “GEMENTA ZIEKEN HUIS” yang peletakan batu pertama dilakukan oleh seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky anak dari Walikota Medan saat itu dan diangkat sebagai Direktur Dr W Bays.


Selanjutnya dengan masuknya ke Indonesia Rumah Sakit ini diambil dan berganti nama dengan “SYURITSU BYUSONO INCE” dan sebagai direktur Jepang yang dipercayakan kepada putra Indonesia “Dr RADEN PIRNGADI GONGGO PUTRO” yang akhirnya ditabalkan menjadi nama Rumah Sakit sekarang ini.


Setelah bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 menyatakan kemerdekaannya, Rumah Sakit Umum Pirngadi langsung diambil alih dan diurus oleh Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur Republik Indonesia Sementara (RIS), dengan pergolakan politik yang sangat cepat saat itu pada tanggal 17 Agustus 1950 semua negara bagian RIS dihapus diganti dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rumah Sakit Umum Pirngadi diambil alih dan diurus oleh Pemerintah Pusat/Kementerian Kesehatan di Jakarta.


Dalam priode Tahun 1950 s/d 1952 Rumah Sakit Pirngadi memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas Kedokteran USU, karena salah satu syarat pendirian Fakultas Kedokteran tersebut harus ada Rumah Sakit sebagai pendukung disamping harus adanya dosen pengajar yang saat itu pada umumnya adalah para dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini, baik kebangsaan Belanda maupun Bangsa Indonesia sendiri.


Sejak ditetapkan oleh Pemerintah berdirinya Fakultas Kedokteran USU tanggal 20 Agustus 1952, maka Rumah Sakit Pirngadi secara otomatis sebagai Rumah Sakit Pendidikan dipakai sebagai tempat kepaniteraan Klinik para Mahasiswa Kedokteran USU.


Selanjutnya dengan ditetapkan RSU H Adam Malik sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran USU pada Januari 1993, Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi berubah status dari Rumah Sakit Pendidikan menjadi Rumah Sakit Tempat Pendidikan, sehingga status Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi dengan fasilitas dan kapasitas yang dimiliki masih digunakan untuk pendidikan para calon dokter dari Fakultas Kedokteran USU, juga membuka diri untuk mendidik para calon dokter dari Fakultas lain yang ada di provinsi Sumatera Utara maupun Sumatera Barat dan Lampung.


Tidak diperoleh data yang pasti Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Sumatera Utara. dengan pelaksanaan otonomi daerah, Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Kota Medan.


Setelah Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi milik Kota Medan, Pemerintah Kota Medan memiliki perhatian dan tekad yang besar untuk kemajuan Rumah Sakit Pirngadi melalui pembenahan dan perbaikan di segala bidang, hal ini diwujudkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 30 Tahun 2002 tanggal 6 September 2002 tentang Perubahan Kelembagaan RSU Dr. Pirngadi menjadi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan, sehingga terjadi restrukturisasi Organisasi, Personil dan Manajemen dimana sebagai Direktur diangkat Dr H Sjahrial R Anas MHA dan diikuti pembenahan Sarana, Prasarana dan Pengadaan Peralatan- peralatan canggih sebagai pendukung palayanan. Pada era ini pula sejarah mencatat suatu gebrakan besar dan berani Bapak Walikota Medan dengan melakukan pembangunan Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi 8 tingkat dilengkapi dengan peralatan canggih.


Sumber daya manusia, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan dalam pelaksanaan pendidikan, maka RSU Dr Pirngadi Medan meningkatkan status dari Rumah Sakit Tempat Pendidikan Berdasarkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Rekomendasi Berdasarkan Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (IRSPI), maka selanjutnya dilaksanakan penilaian Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan menjadi Rumah Sakit Pendidikan oleh Tim Visitasi yang terdiri dari Direktur Bina Pelayanan Medikm Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik, Kepala Biro Hukum dan Organisasi , Sekjen Depkes, Ketua Ikatan RSU Pendidikan serta Kepala Bagian Hukum dan Organisasi, Sek Dutjen. Bina Pelayanan Medik.


Urutan Pimpinan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan adalah sebagai berikut :


1. Dr. W. Bays 1930 - 1939

2. Dr AA Messing 1930 - 1942

3. Raden Pirngadi Gonggoputro 1942 - 1947

4. Dr Ahmad Sofyan 1947 - 1955

5. HA Darwis Datu Batu Besar 1955 - 1958

6. Dr. Mohammad Arifin 1958 - 1965

7. Dr. Paruhum Daulay 1965 - 1969

8. Zainal Rasyid Siregar, SKM 1969 - 1983

9. JE Sudibyo, Sp.B 1983 - 1986

10. Raharjo Slamet, Sp.KJ 1986 - 1990

11. Prof. Dr. Rizal Basjrah Lubis, Sp.THT 1990 - 1998

12. Dr. Alogo Siregar, Sp.A 1998 - 2002

13. Dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA 2002 - 2009

14. Dewi Fauziah Syahnan, Sp.THT 2009 - 2012 

15. Dr. H. Amran Lubis, Sp.JP, (K), FIHA 2012-2013

16. Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc 2013 - 2016

17. Suryadi Panjaitan, M.Kes, Sp.PD FINASIM


(Sumber : RSUD dr Pirngadi Medan)


Selasa, 10 Agustus 2021

Prospek Menjanjikan, PKM UMSU Gandeng Petani Jamur Tiram Medan Denai

    Selasa, Agustus 10, 2021  


PATIMPUS.COM - Prospek ekonomi Jamur Tiram masih sangat menjanjikan.  Banyak resto dan perusahaan makanan di Medan yang membutuhkan pasokan jamur tiram dalam jumlah besar.

Menyadari kebutuhan  produksi jamur masih cukup besar, tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UMSU menggandeng satu kelompok tani  Budidaya Jamur Tiram di Kelurahan Medan Denai Medan.

Dari catatan pihak Kantor Perdagangan Kota Medan, kebutuhan jamur tiram adalah 3  sampai 5 ton perhari sementara produksi yang dihasilkan tak lebih dari 500 kg/harinya. Artinya, pasar terbuka sangat lebar untuk memroduksi jamur lebih banyak.

Tim PKM UMSU yang terdiri dari  Dr Alri Diwirsah MP, Sudirman ST MT dan Abdul Rahman Cemda SP MSi yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud Risti untuk melakukan pengabdian masyarakat bersama Kelompok Tani Jamur Tiram di Keluraha Medan, Denai, dengan mengadakan pelatihan guna meningkatkan kemapuan petani mengelola tanaman jamur tiram. Selain melakukan pelatihan, tim PPM UMSU juga menyerahkan perangkat kebutuhan berupa mesin untuk menyiapkan badlog guna mengefisiensikan tenaga kerja dan waktu.

Ketua tim PPM UMSU Dr. Alri Diwirsah kepada media di lokasi pengembangan jamur tiram di Jalan Jermal 17, menjelaskan, bahwa  pasar masih sangat membutuhkan produksi jamur tiram, khususnya jamur tiram organik. Yang dimaksud jamur tiram organik adalah proses penanaman jamur yang tidak menggunakan zat kimia seperti pupuk tapi semata dari media alami, seperti dedak, serbuk kayu, kulit manis, kayu karet, dan beberapa material alami lainnya.

Kata Alri Diwirsah (Fakultas Pertanian)  didampingi Sudirman (Fakultas Teknik) dan Abdul Rahman Cemda (Fakultas Pertanian), selain melatih petani  untuk memahami secara benar proses pengembangan jamur tiram dengan baik hingga produksinya dapat maksimal, juga dilakukan pelatihan pengoperasian mesin untuk pengadukan media dan pengisian media ke badlog, pelatihan pemasaran dengan menggunakan teknologi informasi sampai pada pelatihan dan pendampingan manajemen administrasi keuangan, pembuatan bisnisplan.



Usaha di Tengah Pandemi

Pengembangan Jamur Tiram menjadi menarik karena merupakan usaha pertanian yang tidak membutuhkan lahan terlalu luas sementara modal dan proses kerjanya juga tidak sesulit pengembangan jenis tanaman muda lainnya. Jamur tiram dengan harga antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per-kilonya dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Selain itu, Kata Alri pengembangan jamur tiram sangat cocok di tengah suasana pandemi Covid19 karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan kontak fisik dengan orang lain.

Tim PPM UMSU hadir di salahsatu kecamatan di Kota Medan, yakni kecamatan Medan Denai terletak di wilayah Tenggara Kota Medan dengan pendudukan 19.547 jiwa.  Kecamatan Medan Denai dengan luas wilayahnya 8,85 Km2 berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang. Di kawasan ini banyak terdapat usaha agrobisnis seperti pengolahan.

Lingkungan pekarangan di wilayah Kelurahan Denai sebagian besar belum dimanfaatkan untuk lahan pertanian sehingga sangat sesuai untuk pengembangan budidaya jamur tiram.

Jamur Tiram Organik

Seorang anggota kelompok tani Jamur Tiram Kelaurahan Medan Denai, Agus Setiawan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran tim PPM UMSU lewat pengabdian masyarakat di Medan Denai. Kata Agus dengan teknis pengembangan yang dilatihkan, kini mereka sudah menanam jamur pada 3000 badlog pada sebuah kumbung lahannya disewa kepada warga.

Kata Agus, menarikanya, Program PPM dengan Jamur Tiram yang dikembangkan adalah jamur organik dengan citarasa yang berbeda dengan jamur biasa. Jamur tiram organik yang dihasilkan selaih lebih gurih, garing dan ada sensasi rasa yang beda.

Agus mengakui cukup optimis dengan usaha yang sedang mereka kembangkan. (*)

Asrama Haji Medan Dijadikan Isoter Positif Covid-19

    Selasa, Agustus 10, 2021  


PATIMPUS.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akhirnya resmi menggunakan Asrama Haji Jalan AH Nasution Medan sebagai tempat Isolasi Terpusat (Isoter) pasien positif Covid-19, Selasa (10/8/2021).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan Isoter Asrama Haji itu sebagai salah satu upaya menurunkan angka BOR di kota Medan.

"Tadi Pak Gubernur sudah menyampaikan ada beberapa mekanisme orang bisa masuk kesini. Pertama yang digeser ke sini (Isoter Asrama Haji) adalah pasien rujukan dari RS yang dengan status ringan dan recovery. Jadi sambil menunggu hasil PCR nya dia menunggunya disini jadi tidak lagi menunggu di RS," kata Aris.

Kemudian sebutnya yang bisa diisolasi di Isoter Asrama Haji yang kedua adalah untuk WNI atau orang yang datang dari luar negeri yang terkonfirmasi positif setelah di PCR. 

"Jadi WNI kita ini kan datang dari Bandara Kualanamu dikirim ke tempat penginapan. Mereka di tempat penginapan akan kita lakukan pemeriksaan atau screening dan PCR, bagi yang positif akan dibawa kesini," jelasnya lebih lanjut.

Kemudian orang-orang yang tertangkap Operasi Yustisi jika positif juga akan diisolasi di sini.

"Pada saat dilakukan Operasi Yustisi diperiksa dan screening Rapid Antigen, kemudian hasilnya positif langsung kita bawa kesini," tegas Aris kepada awak media.

Sementara itu, sebutnya jika ada warga  yang positif tapi mau isoman di rumah, dikatakan Aris itu harus koordinasi dengan puskesmas tempat ia tinggal. Puskesmas yang memastikan nantinya dimana orang tersebut harus dikirm.

Situasi kasus Covid-19 di Sumut saat ini khusus Covid-19 Varian Delta sempat meningkat namun ia mengatakan saat ini sudah turun. 

"Di Sumut yang terdeteksi 18  ditambah 2 kasus belakangan tercatat.  Setelah itu kasus meningkat ini kita sebutlah karena Delta. Sekarang sudah turun dari 1500 kasus kini turun ke angka 1000 sekian. Mudah-mudahan akan turun terus. Karena secara nasional pun kasus Delta sudah turun," pungkasnya. 

Senin, 09 Agustus 2021

Mahasiswa UINSU dan RMJA Semarakkan Tahun Baru Islam 1443 H

    Senin, Agustus 09, 2021  


PATIMPUS.COM - Mahasiswa semester 6 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mengadakan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN DR) Kelompok 21 di Kampung Aur sebagai bentuk pengabdian mereka kepada masyarakat.

Dari berbagai kegiatan KKN DR UINSU salah satunya adalah menyemarakkan tahun baru Islam 1443 H dengan mengadakan perlombaan Azan, Juz Amma dan Busana Muslim, Senin (9/8/2021) di Madrasah Nurul Huda, bekerjasama dengan Remaja Masjid Jami' Aur (RMJA).

Aditya Rizky Prayudi selaku Ketua KKN DR UINSU dari Kelompok 21 mengatakan sebelum terjun ke dunia kerja, mahasiswa ditugaskan untuk terjun langsung ke masyarakat, bersosialisasi, mengenal dan mempelajari karakter, sosial dan budaya lokal masyarakat tersebut termasuk kegiatan menyemarakkan Tahun Baru Islam.

"KKN DR UINSU Kelompok 21, merupakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata sebelum mahasiswa terjun ke dunia kerja, Kita terjun langsung ke masyarakat untuk bersosialisasi, mengenal dan mempelajari karakter sosial dan budaya masyarakat, seperti Kegiatan Muharram ini. Kita ingin mengetahui sejauh mana generasi islam di kampung aur mengenal agama," ujar Adit.

Adit juga menjelaskan bahwa selain mengetahui sejauh mana generasi Kampung Aur dalam mengenal agama Islam, semarak Muharram juga bertujuan menanamkan mental agama dan keberanian kepada anak-anak Kampung Aur.

Mantan pengurus RMJA ini memgatakan sebanyak 30 mahasiswa UINSU yang ikut KKN DR.

"Jadi kegiatan Muharram ini kita bersinergi dengan RMJA, karena remaja setempat mengetahui betul bagaimana kondisi sosial anak-anak di Kampung Aur. Mereka sudah sering buat kegiatan religi seperti ini. Jadi kita faham betul bahwa remaja berperan penting dalam suatu masyarakat." ujarnya.

Ketua RMJA Luthfi Akbar Prakibsa menyambut niat baik Mahasiswa KKN UINSU untuk bersinergi menyemarakkan Muharram 1443 H

"Alhamdulillah, kita sambut baik kegiatan Muharram ini. dan berharap bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman bersama," ujar Luthfi. (son)

RPJMD 2021-2026, Pemko Medan Diingatkan Soal Program Ekonomi Milenial

    Senin, Agustus 09, 2021  


PATIMPUS.COM - Meningkatnya kasus pandemi berdampak pada semua sektor. Bukan hanya itu, dampak dari pandemi Covid-19 ini juga menimbulkan berbagai persoalan karena akses pergerakan masyarakat mengais rezeki dibatasi.

Seperti yang terlihat saat ini banyak masyarakat tak berdaya dampak dari covid ini, seperti terjadinya PHK besar-besaran mengakibatkan timbulnya persoalan pengangguran.

Persoalan dampak dari pandemi seperti pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi perhatian dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang dilaksanakan Panitia Khusus (Pansus) RPJMD dalam sepekan ini.

Persoalan pengangguran dan ketersediaan lapangan kerja menjadi perhatian yang harus segera dicari jalan keluarnya oleh Pemerintah Kota Medan, terutama bagi kalangan anak muda (milenial).

Melihat persoalan ini, Anggota Pansus RPJMD 2021-2026, Syaiful Ramadhan mendorong Pemerintah Kota Medan melakukan terobosan agar persoalan yang diakibatkan efek pandemi covid-19 ini bisa segera diatasi.

"Dampak Pandemi Covid ini sangat besar terutama lahirnya pengangguran akibat perusahaan tidak mampu lagi membuka usahanya. Kondisi ini diperparah oleh mereka yang lulus sekolah dan kuliah kemudian susah dan tidak mendapatkan lapangan pekerjaan," ucap Syaiful Ramadhan kepada wartawan di gedung DPRD Medan, Senin (09/08/2021).

Politisi Muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan ini melihat, banyaknya masyarakat yang di PHK, harus dibarengi dengan terobosan Pemko Medan dalam menjawab persoalan ini.

"Saya tidak melihat program peningkatan kapasitas dilakukan Pemko Medan, padahal program-program tersebut bisa dilakukan sebagai upaya mengantisipasi persoalan lebih besar lagi terutama soal kemampuan masyarakat dalam menciptakan peluang kerja, peningkatan ekonomi akibat efek pandemi ini khusunya dikalangan milenial," jelsya.

Syaiful juga melhat program pemanfaatan banyak yang tidak dimanfaatkan, padahal program tersebut sangat penting bagi Kota Medan kedepan.

"Saya melihat persoalan ini khususnya di RPJMD kurang mendapat perhatian. Harusnya Pemko ditarik fokusnya kepada anak-anak muda. Pandemi telah mengakibatkan, yang bekerja di PHK yang lulus kuliah dan sekolah kesulitan mendapat pekerjaan," ungkapnya.

Syaiful mengharapkan Pemko Medan bisa menggerakan program yang bisa menyentuh masyarakat milenial dimulai dari tingkat kelurahan kemudian menggerakan program-program di OPD-OPD terkait. (son)

Minggu, 08 Agustus 2021

BKM Jami' Aur Sarapan Basamo Usai Pengajian Subuh

    Minggu, Agustus 08, 2021  


PATIMPUS.COM - Badan Kenaziran Masjid Jami' Aur (BKMJA) menggelar sarapan pagi bersama jamaah masjid, usai pengajian subuh, Minggu (8/8/2021) di Madrasah Nurul Huda Kampung Aur.

Kegiatan ini melibatkan dua komunitas generasi muda naungan BKMJA, yakni Remaja Masjid Jami' Aur (RMJA) dan Sanggar Perkasa.

Ketua BKMJA, Sutan Fazli mengatakan sarapan basamo ini dilaksanakan setiap hari minggu ba'da subuh, guna mempererat ukhuwah islamiyah masyarakat Kampung Aur, sekaligus mengajak masyarakat memakmurkan masjid.

"Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini insya Allah masyarakat semakin ramai sholat di masjid. Bukan karena sarapannya tapi niatnya dan jangan hari minggu saja, tetapi setiap hari," ujar Sutan Fazli.

Sutan Fazli mengakui, kegiatan sarapan basamo ini berkat sokongan generasi muda Kampung Aur, yakni RMJA dan Sanggar Perkasa.

Ustadz Jamaluddin Juned LC, merasa kagum melihat ramainya jamaah subuh pada pengajian Minggu ini.

"Masya Allah, luar biasa kagum saya pengajian subuh ini ramai jamaahnya. Setelah pengajian ada lagi jamuan sarapan basamo ini," ujar Ustad Juned.

Ustadz Juned menghimbau kepada Ketua BKMJA untuk mempertahankan agenda ini, mengingat sekarang agak sulit mengajak masyarakat untuk shalat subuh berjamaah.

"Alhamdulillah, terimakasih sudah mengadakan kegiatan ini, jadi makin kompak kita disini, kami berharap ini dipertahankan," ujar Bu Mimidarwati jamaah masjid.

Adapun menu sarapan basamo pada hari ini, yakni nasi goreng, telur mata sapi dan sala bule. Menu ini berganti setiap minggunya. (son)

Gawat! Guru SMA Bikin Film Porno Durasi 10 Detik Saat PPKM

    Minggu, Agustus 08, 2021  


PATIMPUS.COM - Disaat PPKM Level-4 pandemi Covid-19, seorang guru SMA nekat merekam adegan asusilanya di handphone androidnya.

Video bugil berdurasi 10 detik yang diduga mirip LLK (55) tersebut menyebar dan menghebohkan publik Desa Loang, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Menyebarnya video porno di media sosial itu menyita perhatian warga setempat. Banyak warga yang mencela perbuatan guru berstatus ASN tersebut.

Guru berjenis kelamin laki-laki yang bertugas di SMAN 1 Nagawutung 1 itu, telah diamankan di Mapolres Lembata, NTT.

Kapolsek Nagawutung, Ipda Mat Ape, dikonfirmasi media ini, Sabtu (7/8/2021) membenarkan adanya kasus tersebut.

"Iya benar. Kami sudah amankan pelaku yang adalah seorang guru. Dan yang bersangkutan sudah mengaku, video yang beredar tersebut adalah benar benar miliknya," ujar Kapolsek Nagawutun, Ipda Mat Ape.

Menurut Kapolsek Nagawutun, pelaku yang tersangkut kasus pornografi itu sudah di alihkan  penanganannya ke Mapolres Lembata.

"Yang bersangkutan sudah kami kirim ke Mapolres Lembata, Sabtu, 7 Agustus 2021, untuk ditangani lebih lanjut di sana," ujar Kapolsek Nagawutun, Ipda Mat Ape.

Di dalam video tersebut, guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris pada SMAN 1 Nagawutun itu, dalam kondisi bugil.

Guru yang dikenal "killer" tersebut kemudian melambaikan tangannya sambil memainkan alat vitalnya.

Menurut warga setempat, video tersebut dikirimkan pertama kali kepada seorang staf ASN pada Kantor Camat Nagawutung yang diduga sebagai selingkuhannya.

Namun pada saat video tersebut dikirim, handphone milik ASN tersebut sedang dipergunakan oleh anaknya yang harus mengikuti pelajaran dengan sistem daring.

Video tersebut pun dibagikan oleh sang anak, hingga menghebohkan warga setempat.

Kini sang pelaku harus menghadapi proses hukum kasus pornografi yang mulai di tangani Pihak Polres Lembata.

Sabtu, 07 Agustus 2021

Jumat, 383 Warga Aceh Positif Covid-19

    Sabtu, Agustus 07, 2021  


PATIMPUS.COM
- Kasus positif Covid-19 di Aceh pada Jumat (6/8/2021) kembali melonjak. Sebanyak 383 warga terkontaminasi virus corona.

“Kenaikan kasus harian tertinggi masih di kalangan warga Banda Aceh dan Aceh Besar,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Jumat (6/8/2021).

Saifullah menuturkan, 383 warga yang terkonfirmasi positif itu berasal dari Banda Aceh sebanyak 141 orang, Aceh Besar 68 orang, Aceh Tengah 52 orang, Bireuen 18 orang, Aceh Utara 16 orang, warga Lhokseumawe, dan Pidie sama-sama 12 orang.

Kemudian warga Pidie Jaya sepuluh orang, Gayo Lues sembilan orang, warga Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Barat, masing-masing enam orang. Selanjutnya warga Langsa dan Simeulue sama-sama lima orang, warga Aceh Jaya empat orang, dan Bener meriah sebanyak tiga orang.

“Sedangkan warga Aceh Tenggara, Sabang, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan warga Aceh Singkil, masing-masing dua orang,” ujarnya.

Sementara itu, penderita Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 193 orang meliputi warga Banda Aceh sebanyak 95 orang, Bener Meriah 26 orang, Aceh Barat 22 orang, Aceh Singkil 12 orang, Aceh Tamiang 11 orang, dan Aceh Tengah 10 orang.

“Kemudian warga Pidie sebanyak lima orang, Aceh Timur dan Lhokseumawe sama-sama empat orang. Selanjutnya warga Aceh Barat Daya sebanyak tiga orang, dan satu lagi warga Kota Sabang,” pungkasnya.

Secara akumulatif hingga saat ini kasus Covid-19 Aceh telah mencapai 24.584 orang. Rinciannya penderita yang sedang dirawat 5.838 orang, sudah sembuh 17.701, dan kasus meninggal mencapai 1.045 orang.

© 2023 patimpus.com.