YMMA Medan Kolaborasi Multipihak Jejaring DPPM Bahas Optimalisasi SPM TBC
PATIMPUS.COM - Yayasan Mentari Meraki Asa Kota Medan mengadakan pertemuan penting dengan stakeholder Jejaring District Public Private Mix (DPPM) Kota Medan untuk membahas langkah-langkah optimalisasi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait layanan Tuberkulosis (TBC) di Kota Medan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Medan dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumut Dr H Alwi Mujahit Hasibuan, Selasa (19/09/2023).
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk Sekretaris Komisi 2 DPRD Kota Medan Johannes Haratua Hutagalung, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Kepala Bidang P2P Dinkes Provinsi, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan, Wasor TB Dinkes Sumut, Perwakilan Dinkes Sumut, Perwakilan IDI serta anggota komunitas yang aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan TBC di kota medan ini.
Staf YMMA Medan Muhammad Irsyad mengatakan tujuan utama pertemuan adalah memastikan bahwa layanan TBC di Medan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh SPM, sehingga masyarakat mendapatkan perawatan terbaik. Pertemuan tersebut juga untuk meningkatkan kerja sama antara komunitas dengan stakeholder dalam rangka menjaring kasus TBC.
“Tahun lalu kita juga telah melakukan kegiatan ini. Dan di tahun ini kita kembali gelar untuk melihat sejauh mana hasil yang telah kita capai. Di pertemuan ini juga semoga kerja sama antara komunitas, pemerintah, layanan kesehatan bisa saling bersinergi dan berkolaborasi untuk menjaring dan menemukan kasus lebih luas sehingga capaian TBC di Kota Medan dapat dijangkau,” ucap Irsyad.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan juga berpendapat Di Kota Medan banyak fasilitas seperti puskesmas dan klinik namun pemanfaatannya belum maksimal untuk penemuan kasus TBC.
“Maka dari itu dengan pertemuan ini saya berharap kita dapat meningkatkan penemuan angka kasus TBC khususnya di Kota Medan," kata Alwi.
Sekretaris Komisi 2 DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen mengungkapkan Puskesmas dan klinik-klinik diharapkan bisa berkoordinasi dengan YMMA karena kader-kader YMMA siap membantu dan berkolaborasi.
“Semoga dengan kolaborasi semua pihak, penyakit Tuberkulosis di Kota Medan dapat segera berakhir,” ucapnya.
Alwi juga mengatakan pertemuan ini mencerminkan semangat kolaborasi yang kuat antara komunitas dan pihak berwenang dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan terkait TBC di Kota Medan.
“Langkah-langkah konkret yang diambil setelah pertemuan ini akan menjadi landasan untuk pemenuhan SPM yang lebih baik dan penanganan lebih efektif terhadap TBC di masa depan,” tambahnya.
Selain itu, pertemuan ini juga membuka pintu untuk diskusi lebih lanjut dan penyusunan rencana tindak lanjut yang akan memastikan bahwa target SPM terkait TBC dapat tercapai dengan lebih baik di masa depan. (iki)