Pemerintah Stop BLT Buat Pekerja
| Rabu, Februari 03, 2021

By On Rabu, Februari 03, 2021



PATIMPUS.COM - Anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi upah alias BSU untuk pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta tidak dianggarkan dalam APBN 2021, sehingga tahun ini pemerintah menyetop penyaluran BLT tersebut.


Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah kepada media usai menyaksikan penandatanganan MoU antara Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan Ditjen Binalattas dengan mitra, asosiasi/industri di BBPLK Medan, Sabtu (30/1/2021).


"Kami masih menunggu, sementara memang di APBN 2021 belum atau tidak dialokasikan. Nanti, kami lihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya, tetapi memang tidak dialokasikan di APBN 2021," ujar Ida dalam rekaman yang dibagikan Biro Humas Kemenaker.


Namun, Ida menuturkan sebagian program bantuan kepada pekerja terdampak pandemi covid-19 tetap dilanjutkan tahun ini. Meski tidak menyebutkan secara rinci program yang dimaksud, namun ia menuturkan program itu tetap berjalan hingga kondisi perekonomian normal kembali.


Pasalnya, pandemi covid-19 telah mengerek jumlah pengangguran menjadi 9,77 orang hingga Agustus 2020. Oleh sebab itu, menurutnya, dibutuhkan program-program pemerintah guna membantu pekerja yang kehilangan pekerjaannya.


"Program-program itu sebagian akan terus jalan sampai kondisinya kembali normal, memang diarahkan untuk menangani dampak pandemi covid-19," jelasnya.


Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, salah satu program bagi pekerja terdampak covid-19 yang masih berlanjut pada tahun ini adalah program Kartu Prakerja.


Itu pun, hingga saat ini Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja belum membuka pendaftaran gelombang 12.


Terkait dengan BLT subsidi gaji, pencairannya sendiri belum mencapai 100 persen pada Januari lalu.


Ida sempat menuturkan pemerintah belum mencairkan BLT bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta kepada 270.489 calon penerima. Jumlah itu terdiri dari 110.762 pekerja pada termin pertama dan 159.727 pekerja di termin kedua.


"Kenapa tidak tersalurkan 100 persen? Kami bisa menjelaskan, ada beberapa penyebab belum tersalurkan," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR.


Sementara itu, pemerintah telah menyalurkan BLT kepada 12,29 juta pekerja pada termin pertama. Kemudian, total pekerja yang mendapatkan BLT pada termin kedua sebanyak 12,24 juta orang.


Dari sisi anggaran, total dana yang dikucurkan sebesar Rp29,44 triliun atau 98,91 persen dari target sebesar Rp29,76 triliun. Terdiri dari Rp14,75 triliun pada termin pertama dan Rp14,69 triliun pada termin kedua. (don/cnn)

Filipina Tetapkan 1 Februari Hari Hijab Nasional
| Rabu, Februari 03, 2021

By On Rabu, Februari 03, 2021


PATIMPUS.COM - Filipina secara resmi menetapkan setia tanggal 1 Februari sebagai Hari Hijab Nasional, setelah Dewan Perwakilan Rakyat Filipina menyetujui Rancangan Undang-Undang pada Selasa (26/1/2021) lalu.


Terobosan itu diterapkan Filipina sebagai upaya mempromosikan "pemahaman yang lebih dalam" tentang budaya Muslim dan toleransi dalam beragama di negara mayoritas pemeluk Katolik tersebut.


Kongres Filipina dengan 203 suara bulat dilaporkan menyetujui RUU itu.


Perwakilan Anak Mindanao, Amihilda Sangcopan, merupakan penggagas dan sponsor RUU itu. Ia menuturkan terima kasih kepada seluruh anggota parlemen karena mau mendukung mengesahkan beleid tersebut.


Mindanao merupakan wilayah di selatan Filipina. Wilayah itu ditempati oleh warga mayoritas Muslim.


Sangcopan berharap anggota Senat Filipina juga bisa mendukung RUU itu agar segera disahkan menjadi UU.


"Undang-undang ini berupaya mempromosikan pemahaman yang lebih besar di kalangan non-Muslim tentang praktik dan nilai mengenakan jilbab sebagai perilaku sopan santun dan martabat bagi perempuan Muslim dan mendorong wanita Muslim dan non-Muslim merasakan manfaat saat mengenakannya," bunyi kutipan RUU itu seperti dikutip Arab News.


RUU itu juga dibuat demi menghentikan diskriminasi yang kerap diterima oleh perempuan berjilbab. Draf hukum itu juga dibentuk demi menghapus kesalahpahaman tentang cara umat Muslim berbusana yang kerap disalah artikan sebagai simbol penindasan, terorisme, dan ketidak bebasan.


"RUU ini juga berupaya melindungi hak kebebasan beragama bagi perempuan Muslim Filipina dan mempromosikan toleransi dan penerimaan agama beserta gaya hidupnya di seluruh negeri."


RUU tersebut juga mengamanatkan Komisi Nasional Muslim Filipina untuk merayakan Hari Hijab Nasional dengan mempromosikan dan meningkatkan kesadaran tentang hijabi di Filipina.


Lihat juga: Laut China Selatan, Klaim Teritori hingga Ribut AS-China

Sangcopan mengatakan wanita berhijab menghadapisejumlah tantang di seluruh dunia. Ia juga menyinggung beberapa universitas di Filipina yang melarang pelajar Muslim mengenakan jilbab.


"Beberapa dari siswa ini terpaksa melepas hijabnya untuk mematuhi peraturan dan ketentuan sekolah, sementara ada pula yang terpaksa putus sekolah dan dipindahkan ke institusi lain. Ini jelas merupakan pelanggaran kebebasan beragama bagi pelajar," kata Sangcopan.


Sangcopan menegaskan mengenakan hijab adalah hak setiap wanita Muslim.


"Ini bukan hanya soal selembar kain, tetapi ini cara hidup mereka. Sudah dijelaskan dalam kitab suci Islam, Al-Quran, bahwa setiap perempuan Muslim wajib menjaga kesucian dan kesederhanaan," paparnya.


Berdasarkan data pemerintah terbaru, ada sekitar 10 juta umat Muslim dari total 110.428.130 penduduk di Filipina.


United Religions Initiative's Global Council menganggap aturan tersebut merupakan bentuk pengakuan negara terhadap populasi Muslim di Filipina. (don/cnn)

Curi Beat dan Rampok Duit 5 Juta, Keling Digelinding Ke Polsek Belawan
| Rabu, Februari 03, 2021

By On Rabu, Februari 03, 2021




PATIMPUS.COM - Pelaku pencurian kereta Honda Beat dan perampokan HP beserta uang Rp 5 juta milik kedua korbannya diringkus petugas Polsek Belawan.


Pelaku Abdul Hamid alias Keling (39), warga Jalan Kandang Lembu, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, ditangkap Selasa (2/2/202) sekira jam 14.00 WIB di Jalan Perikanan Gabion Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.


Kapolsek Belawan, Kompol Daniel Jefri Naibaho SH, dalam rilisnya mengatakan, sebelumnya pelaku telah melakukan pencurian kereta Honda Beat milik Farida Hanum (41), warga Jalan Cimahi Timur, No 17, Kelurahan Belawan II, Sabtu (23/1/2021).


Berdasarkan keterangan Farida Hanum, Sabtu itu, korban baru bangun tidur sekira jam 06.00 WIB. Alangkah terkejutkan korban melihat pintu rumahnya sudah terbuka.


Usai mencuci muka di kamar mandi, korban baru sadar bahwa 1 unit kereta Honda Beat BK 3227 AFH, miliknya sudah raib.


Kemudian korban berteriak minta tolong dan melaporkan kejadian itu ke Kepala Lingkungan (Kepling) untuk meminta bantuan melihat CCTV tetangga korban.


Setelah melihat rekaman CCTV, diketahuilah bahwa yang mencuri kereta korban adalah Abdul Hamid alias Keling. 


Selanjutnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Belawan, dengan No : LP/09/I/2021/Su/Pel-Blw/Polsek-Belawan,


Aksi tersangka ternyata tak sampai disitu. Pada Minggu (31/1/2021), Abdul Hamid alias Keling kembali beraksi. Kali ini dia melakukan perampokan dengan kekerasan terhadap Jacki Pardamean Tambunan (38), warga Lorong II Veteran, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan.


Menurut keterangan yang diperoleh, hari itu sekira jam 23.00 WIB, korban dari Kota Belawan berniat pulang ke rumah. Namum dalam perjalanan pulang, Jacki bertemu dengan seorang wanita yang tak dikenalnya di bundaran Jam Gadang Belawan.


Selanjutnya wanita itu minta tolong diantar pulang ke rumahnya di sekitar Jalan Raya Pelabuhan Belawan. Setelah sampai di rumah, perenpuan tersebut langsung turun dan masuk ke rumahnya yang dalam kondisi gelap.


Kemudian korban pun masuk ke rumah perempuan itu untuk mencuci kakinya yang kotor. Setelah mencuci kaki, korban pun keluar rumah dan langsung dihadang Abdul Hamid alias Keling dan seorang temannya bernama Ibnu yang membawa senjata tajam.


Tanpa banyak tanya, kedua tersangka  langsung mengancam korban. (Diam kau disitu," bentak tersangka saat itu. Kemudian mengambil Hp merek OPPO A31 dan Hp Nokia 105 serta uang korban sebesar Rp 5 juta.


Setelah kedua tersangka pergi, korban pun pulang ke rumah dan selanjutnya membuat laporan pengaduan ke Polsek Belawan, dengan No : Lp/11/I/Su/Pel-Blwn/Sek-Blwn, tanggal 1 Februari 2021.


"Pelaku dikenakan Pasal 363 KUHPidana dan 365 KUHPidana, sesuai laporan pengaduan kedua korban," sebut Kapolsek Kompol Daniel Jefri Naibaho SH.


Sementara itu, Kanit Reskrim Iptu Abdur Rahim Riza SH, menjelaskan, pada saat melakukan penangkapan, tersangka Abdul Hamid alias Keling tidak melakukan perlawanan kepada petugas dan koperatif mengakui perbuatannya.


Dari pelaku petugas mengamankan 1 buah pisau belati dan 1 unit kereta Honda Beat milik korban Farida Hanum, sebagai barang bukti. (don)

Serukan Unfollow Abu Janda, Susi Pudjiastuti Diserang Buzzer
| Rabu, Februari 03, 2021

By On Rabu, Februari 03, 2021


PATIMPUS.COM - Menghadapi buzzer pendukung Permadi Arya alias Abu Janda tak perlu serius-serius amat. Contohnya! Susi Pudjiastuti memilih berkelakar menjawab setiap serangan buzzer setelah mengkritik Abu Janda.


Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 'diserang' para pendengung atau buzzer di akun twitter resmi miliknya @susipudjiastuti usai mengajak unfollow akun twitter Permadi Arya alias Abu Janda.


Bukannya berdiam, Susi justru melawan serangan tersebut dengan 'banyolan' via akun Twitter-nya.


Serangan ini bermula ketika Susi secara langsung mengajak pengikutinya di twitter untuk berhenti mengikuti atau meng-unfollow akun twitter Abu Janda.


"Ayo unfollow. Untuk kedamaian dan kesehatan kita semua. Ayo! Ayo!" tulis Susi dalam akun Twitter-nya seperti dikutip CNNIndonesia.com, Jumat (29/1/2021) lalu.


Seruan itu dilakukan Susi, lantaran menurut dia mestinya tak ada lagi cuitan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) seperti yang dilakukan Abu Janda.


Diketahui, Abu Janda dilaporkan ke polisi setelah bersikap rasis terhadap eks Komisioner Komnas HAM asal Papua Natalius Pigai dan pernyataannya tentang Islam Arogan.


Menanggapi kicauan Susi, itu Abu Janda sempat merespons dengan meminta perempuan pengusaha perikanan dan penerbangan dari Pangandaran, Jawa Barat itu tak bersikap sumbu pendek.


"Jangan sumbu pendek. Dalami dulu ada apa. Enggak tahu duduk masalahnya apa, main langsung (komentar)," ujar Abu Janda..


Selanjutnya, akun twitter Susi pun diberondong habis-habisan oleh akun warganet yang membela Abu janda. Bahkan berbagai fotonya disebar ketika melakukan swafoto dengan beberapa tokoh yang berlawanan dengan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).


Dari yang semula seteru Susi vs Permadi Arya, kini perempuan itu diseret sebagai 'pengkhianat' Jokowi. Bahkan tak sedikit yang menyebut alasan Susi tak lagi jadi menteri lantaran berlawanan dengan Jokowi.


Susi pun kemudian disebut sebagai bagian dari 'kadal gurun' dan 'kampret'. Dua istilah yang muncul ketika Pilpres 2019 sebagai pihak yang berlawanan dengan Jokowi.


Salah satunya, muncul pertanyaan kenapa hanya Abu Janda yang Susi ajak tidak diikuti di media sosial, sementara Rizieq Shihab yang jelas punya massa banyak tak Susi hiraukan.


"Kenapa Bu Susi tidak mengajak orang untuk tidak mengikuti Rizieq, Tengku Zulkarnaen, Haikal Hassan dan orang-orang yang seruannya sangat provokatif? Apakah karena mereka itu punya massa sementara Abu Janda tidak punya massa?" Cuit salah satu akun @AdiRichardo yang kemudian langsung di-mention kepada Susi.


Pertanyaan itu pun langsung direspons Susi dengan singkat.


"Terlalu bodo pertanyaanya," kata Susi.


Tak hanya itu, Susi juga dituding ikut membiayai massa aksi 212 dan 411 pada 2016 lalu saat demonstrasi besar-besaran dengan titel bela islam digelar di Jakarta. Susi membantah.


Dengan guyon Susi merespons hal tersebut dengan me-retweet beberapa akun yang membalas cuitan tentang 411 dan 212 itu. Banyak yang membela Susi dengan guyon, bantuan itu dilakukan lantaran massa tak sanggup menyewa Susi Air, pesawat milik Susi.


Bisa dibilang, Susi menjawab semua serangan buzzer dengan guyon. Dia berkali-kali menyebut bahwa dirinya berada di Laut saat ada pertanyaan 'posisi Susi dimana'.


Padahal pertanyaan-pertanyaan itu merujuk pada 'posisi' berupa dukungan Susi saat ini kepada siapa.


Susi juga berkali-kali merespon buzzer dengan emotikon tertawa. Dia memang terus melawan serangan buzzer dengan guyon.


Selain Susi, Putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid juga ikut diserang para netizen yang membela Abu Janda. Itu menanggapi pernyataan Alissa yang menyebut sikap Abu Janda berlawanan dengan warga NU yang sangat rendah hati, tidak jemawa, dan berhati-hati dengan orang lain.


"Berlawanan banget dengan karakternya NU," kata Alissa saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon pada Jumat (29/1) petang.


Susi pun lantas memberi emoticon hati dalam salah satu kicauannya yang merujuk pada pemberitaan bahwa Alissa diserang 'pasukan buzzer'.


Serupa Susi, Alissa lewat akun Twitter-nya pun membalas 'serangan-serangan' netizen yang membela Abu Janda itu dengan selorohan dan fakta yang ia lakukan bersama jaringan Gusdurian. (don/cnn)

TNI/Polri Ditantang KKB Papua Perang Terbuka. Berani???
| Selasa, Februari 02, 2021

By On Selasa, Februari 02, 2021



PATIMPUS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Kaya, Papua, menantang TNI dan Polri perang terbuka.


Langkah ini dinilai berani dan provokatif, terlebih setelah mereka menewaskan 2 prajurit TNI dan seorang warga sipil beberapa waktu lalu.


Berdasarkan informasi yang disampaikan Wakapolda Papua, Brigjend Matius Fakhiri, tantangan atau upaya provokasi yang dilakukan KKB tersebut disampaikan melalui selebaran yang beredar di Intan Jaya.


Namun demikian, pihaknya tidak ingin terpancing. Adapun, upaya provokasi itu sudah berulang kali dilakukan KKB. Terutama saat eskalasi sedang tinggi.


"Ini biasanya terjadi saat eskalasi sedang tinggi," kata dia di Jayapura, Selasa (2/2/2021).


Menanggapi tantangan perang terbuka dari KKB tersebut, Matius menegaskan jika aparat keamanan dari TNI-Polri tidak pernah takut.


Hanya saja, pihaknya tidak ingin masyarakat sipil banyak yang menjadi korban akibat terpancing dengan provokasi yang mereka lakukan.


"Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi. Cuma kan kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa dipolitisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh," kata Matius.


"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft. Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," tambah Matius.


Sementara untuk mengantisipasi adanya serangan dari KKB tersebut, pihaknya akan menambah pasukan di Polres Intan Jaya.


"Ke depan kita akan memperkuat Polres Intan Jaya, salah satunya kita akan menggeser 45 personel untuk mem-back-up pasukan yang sudah ada di sana," kata dia. (don/kom)

Vaksinasi Wartawan Sumut Diproyeksikan Di Bulan Maret
| Selasa, Februari 02, 2021

By On Selasa, Februari 02, 2021


PATIMPUS.COM - Kalangan wartawan di Provinsi Sumatera Utara diproyeksikan sebagai penerima suntik vaksinasi Covid - 19 tahap 2 pada Maret 2021.


"Karena wartawan kan sering berhubungan dan berinteraksi dengan banyak orang, sehingga juga perlu untuk menerima vaksin,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah, Selasa (2/2/2021).


Aris Yudhariansyah mengatakan, proses vaksinasi tahap 1 yakni bagi tenaga kesehatan ditargetkan dapat selesai pada pertengahan Februari 2021 ini.


"Pada Maret nanti vaksinasi tahap 2 sudah bisa mulai dilakukan,” ungkapnya.


Untuk vaksinasi tahap 2 ini, jelas Aris sudah akan diberikan kepada kalangan ASN, TNI-Polri dan kelompok yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat termasuk wartawan.


Aris menerangkan, syarat mendapatkan vaksinasi Covid-19 ini, serupa dengan yang lain yaitu dengan mendaftar ke aplikasi KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional). Setelah terdaftar, para jurnalis baru dapat menerima suntik vaksin Covid-19 di faskes yang ditentukan.


“Jadi syaratnya daftar dulu di aplikasi KPCPEN itu,” bebernya.


Disinggung soal kemungkinan vaksin mandiri, Aris menambahkan, vaksinasi tahap 3, rencananya baru akan selesai pada akhir tahun 2021. Oleh karena itu, kemungkinan vaksinasi mandiri itu bila nantinya bakal dilakukan, yaitu baru pada tahun 2022 mendatang.


“Masa imun vaksin Covid-19 ini kan lamanya 6 bulan. Jadi mungkin ke depan, bisa saja akan dilakukan vaksinasi mandiri,” pungkasnya. (don)