Mahali Sumut Minta Cabut Izin Prinsip Proyek Pembangunan Kota Deli Megapolitan
| Minggu, Februari 14, 2021

By On Minggu, Februari 14, 2021



PATIMPUS.COM - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jaring Mahasiswa LIRA Indonesia (Jaring Mahali) Sumatera Utara meminta Bupati Deli Serdang mencabut izin prinsip nomor 640/3327 pada tanggal 6 Oktober 2020 atas mendukung proyek pembangunan Kota Deli Megapolitan.


Hal ini ditegaskan Ketua DPW Jaring Mahali Sumut, Ajie Lingga, Sabtu (13/2/2021) di sekretariatnya. Disebutnya proyek pembangunan Kota Deli megapolitan berdasarkan rancangan Rencana tata ruang dan tata wilayah yang sesungguhnya belum mendapatkan pengesahan.


"Sebagai peraturan daerah di Kabupaten Deli Serdang dan terkesan transaksional sepanjang menjamin asset-asset milik pemerintah kabupaten Deli Serdang yang diduga berada didalam pengembangan proyek Kota Deli Megapolitan," jelas Ajie Lingga.


Apabila dihubungkan besarnya kebutuhan lahan dalam pelaksanaan proyek pembangunan Kota Deli Megapolitan dengan luas lahan ex HGU PTPN II yang saat ini tidak jelas pendistribusiannya.


"Diduga pengusiran dan penggusuran besar-besaran akan terjadi dibanyak lokasi yang selama ini dikelola oleh Masyarakat Adat, Pensiunan Karyawan PTPN II dan kelompok masyarakat lainnya antara lain berpotensi terjadi pada lokasi di Kebun Sampali, Kebun Bandar Klippa, Kebun Bangun Sari, Kebun Saentis dan Kebun Penara," sebut Ajie lagi.


Bahkan Ajie meminta Gubernur Sumatera Utara segera melakukan langkah-langkah penyelesaian yang adil bagi Para Pensiunan karyawan PTPN II.


"Untuk mendapatkan rumah dinas PTPN II yang menjadi milik para pensiunan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara PTPN II dengan serikat pekerja perkebunan serta mendesak pihak PTPN II untuk tidak melakukan kegiatan yang menggangu kenyamanan dan ketentraman para pensiunan di emplasmen PTPN2 Kebun Helvetia," tegasnya.


Bukan hanya itu aja, DPW Jaring Mahasiswa Sumut ini meminta agar DPRD Propinsi Sumut mendesak Gubernur Sumatera Utara untuk segera melakukan upaya penyelesaian yang adil terhadap Para Pensiunan Karyawan PTPN II dengan pihak PTPN II.


"Segera Gubernur Sumatera Utara untuk melakukan upaya penyelesaian yang adil terhadap para pensiunan Karyawan PTPN II dengan Pihak PTPN II, serta melakukan pengawasan ketat terhadap pemerintah Provinsi dalam pendistribusian lahan ex PTPN II khususnya yang saat ini yang tengah diperjuangkan oleh Para Pensiunan Karyawan PTPN II," tambahnya.


Ajie Lingga berpesan sekali lagi agar Bupati Deli Serdang mencabut izin prinsip yang telah diterbitkan untuk proyek pembangunan Kota Deli Megapolitan.


"Diharapkan segera DPRD Kab. Deli Serdang mendesak Bupati untuk mencabut izin prinsip yang diterbitkan untuk proyek pembangunan Kota Deli Megapolitan," himbau Ajie Lingga. (don)


Mirip Kisah Ibunda Nabi Isa, Siti Zainah Hamil Tanpa Disetubuhi
| Minggu, Februari 14, 2021

By On Minggu, Februari 14, 2021


PATIMPUS.COM - Kisah Siti Maryam yang melahirkan Nabi Isa As tanpa disetubuhi seorang pria, dialami Siti Zainah.


Anehnya, proses kehamilan hingga melahirkan janda asal Cianjur tanpa hubungan seks dengan seorang pria itu berlangsung sangat singkat.


Bagaimana bisa? Bagaimana cara janda Cianjur itu hamil tanpa hubungan seks? Kini masih misterius. 


Namun klaim itu disampaikan Siti Zainah. Wanita muda berusia 25 tahun itu menceritakan tiba-tiba hamil dan tiba-tiba melahirkan. 


Warga Kampung Gabungan, RT 02/RW 02, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur ini melahirkan di Puskesmas Cidaun.


Siti Zainah merupakan janda 1 anak. Keanehan dia melahirkan tanpa hubungan seks itu dialami, Rabu (10/2/2021) sekitar jam 12.45 WIB.


Kala itu, Siti Zainah sedang bersantai dengan tengkurap di ruang tengah rumahnya, tiba-tiba merasakan ada semacam angin masuk melalui alat kelaminnya.


Selama sekitar 15 menit ia merasakan perutnya sakit, lalu perutnya membesar layaknya sedang mengandung. Begitu menurut pengakuannya.


“Sesudah sholat Ashar, saya lagi tiduran dengan posisi telungkup, tiba-tiba merasakan ada angin masuk melalui vagina,” terang Siti pada wartawan, saat dihubungi melalui telepon Camat Cidaun, Jumat (12/2/2021) kemarin.


Tidak berselang lama, terjadi lagi keanehan dengan perutnya mendadak kembali mengecil lalu kembali membesar tanpa mengetahui penyebabnya.


“Tentu saja kaget, wallahualam tidak tahu apa yang saya alami, perut kembang kempis selama kurang lebih 15 menit,” katanya.


Wanita tersebut, lalu bersama saudaranya, mendatangi Puskesmas Cidaun untuk diperiksa perutnya yang tiba-tiba layaknya perempuan sedang mengandung.


“Kata dokter di Puskesmas Cidaun, setelah diperiksa katanya sedang mengandung. Padahal saya tidak hamil,” anehnya.


Tidak berselang lama, Siti merasakan perutnya mulas seperti hendak melahirkan.


Dalam waktu satu jam setelah kejadian pertama, atau tepatnya pukul 14.25, akhirnya bayi mungil berjenis kelamin perempuan terlahirkan disertai tangisannya.


“Meski saya tidak tahu apa yang terjadi, saya tetap akan merawat bayi ini sebagai titipan Allah SWT, namun belum diberikan nama,” tandasnya.


Camat Cidaun, Herlan Iskandar, mengaku baru mengetahui informasi adanya seorang ibu rumah tangga, yang tanpa hamil normal tiba-tiba melahirkan bayi perempuan.


“Setelah mendapat laporan tersebut dari rekan wartawan, kebetulan saya lagi rapat di Puskesmas bersama forkopimcam. Setelah saya datangi ibu tersebut, berdasarkan pengakuannya memang tidak hamil, lalu melahirkan,” katanya. (don/bsc/dam)


Terpapar Covid-19, Perawat Pirngadi Meninggal, Suami Diisolasi
| Jumat, Februari 12, 2021

By On Jumat, Februari 12, 2021

PATIMPUS.COM - Terpapar virus corona (Covid-19), seorang perawat RSUD dr Pirngadi Medan, meninggal dunia, Jumat (12/2/2021) setelah menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.

"Iya benar ada yang meninggal, beliau biasanya bertugas di lantai 6 RSU Pirngadi. Memang dia dirawat di ruang isolasi. Tapi aku tidak tahu kapan masuk dia diisolasi. Tadinya di Ruang  Mawar, lalu pindah ke Rang Lili karena sesak. Jadi tadi dikabarkan meninggal," ucap Edison yang megaku juga sedang di opname karena juga sedang Terpapar Covid-19.


Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Utara (Sumut) bahwa yang meninggal dunia itu seorang anggotanya dari DPK RSUD dr Pirngadi Medan, Seri Rejeki Skep Ners (54) Ketua DPW PPNI Sumut, Mahsur Al Hazkiyani mengatakan, almarhum yang bertugas di ruang kemoterapi, menghembuskan nafas terakhirnya di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan tersebut jam 05.30 WIB, setelah menjalani perawatan selama 12 hari.


"Selain almarhum, sang suami saat ini juga masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Pirngadi Medan. Sedangkan 3 orang anaknya melakukan isolasi mandiri di rumah," ucapnya


Ia mengajak seluruh perawat di Sumut agar mendoakan suami mendiang supaya cepat sembuh dan pulih kembali, serta tetap tegar menghadapi musibah ini. Begitu juga kepada ke 3 anaknya, untuk tabah dan kuat agar selalu sehat dan panjang umur dijauhkan dari segala penyakit dilindungi Tuhan Yang Maha Esa," harapnya.


Dikatakan Mahsur dengan kepergian almarhum maka telah menambah jumlah korban jiwa perawat Sumut baik suspek dan terkonfirmasi Covid-19 menjadi 4 orang. (don)

Seluruh KDH Di Sumut Fokus Pulihkan Ekonomi.
| Jumat, Februari 12, 2021

By On Jumat, Februari 12, 2021



PATIMPUS.COM - Seluruh bupati dan walikota se Sumut diinstruksikan untuk fokus pada upaya pemulihan ekonomi dan penegakan protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda.


Sebab, hal tersebut merupakan amanat langsung Presiden RI Joko Widodo untuk seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.


Instruksi tersebut disampaikan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kepada seluruh Bupati dan Walikota Se Sumut dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perkembangan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Kabupaten/Kota se Sumut secara.


Dalam rakor tersebut Walikota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi yang mengikuti virtual di Command Center, Balai Kota Medan, Kamis (11/2/2021).


"Pada kuartal pertama ini, sesuai instruksi dan arahan Bapak Presiden, seluruh provinsi dan kabupaten/kota harus berupaya memulihkan prekenomian masing-masing. Caranya dengan mengoptimalkan belanja modal," kata Gubsu.


Selain itu, lanjut Gubsu, bupati dan walikota harus ikut serta memperhatikan penyaluran bansos sehingga berjalan sesuai dengan harapan dan tepat sasaran. "Berkaitan dengan dana desa atau kelurahan, peruntukannya harus dilakukan dengan padat karya sehingha perekonomian desa dapat pulih, bangkit dan berkembang," tambahnya.


Agar angka kasus Covid-19 di Sumut dapat dikendalikan dan dihentikan, Gubsu mengingatkan seluruh bupati dan wali kota untuk gencar memperhatikan dan mengingatkan kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. "Turun ke lapangan, optimalkan seluruh perangkat hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Perkuat koordinasi agar pandemi ini dapat segera diakhiri," tegasnya. (don/hpm)

Kalah Pilkada, Akhyar Nasution 'Tetap' Dilantik Jadi Walikota Medan
| Kamis, Februari 11, 2021

By On Kamis, Februari 11, 2021


PATIMPUS.COM - Meskipun kalah dalam Pilkada Medan Desember 2020 lalu, namun Akhyar Nasution tetap dilantik menjadi Walikota Medan, oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Kamis (11/2/2021) di Aula Tengku Rizal Nurdin.


Eits, tunggu dulu. Pelantikan Akhyar Nasution ini untuk mengisi kekosongan jabatan Walikota Medan sebelumnya yang ditinggal oleh Dzulmi Eldin S MSi, yang terjerat kasus hukum. 


Akhyar Nasution menjabat sebagai Walikota Medan definitif sisa masa jabatan 2016-2021. Sebelumnya, Akhyar menjabat sebagai Wakil Walikota sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan sejak Oktober 2019.


Pelantikan ini akan menjadi catatan sejarah, dimana jabatan kepala daerah definitif, menggantikan pejabat sebelumnya di satu periode, hanya beberapa hari saja sebelum masa bakti berakhir pada 16 Februari 2021.


Pengesahan tersebut berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor 131.12-212/2021 tentang Pengesahan Pengangkatan Walikota dan Pengesahan Pemberhentian Walikota Medan.


Gubernur menyampaikan apresiasi kepada Akhyar Nasution yang akan menghabiskan sisa jabatan sebagai Walikota Medan defenitif hingga beberapa hari ke depan. Sebab, sejak masalah yang menimpa kepala daerah, Akhyar yang kemudian melanjukan kepemimpinan hingga 16 Februari 2021.


“Walaupun singkat, tetapi dalam menjalankan amanah ini bukan soal waktu. Tetapi apa yang bisa dibuat dengan tulus dan ikhlas. Secara fisik pastinya dengan waktu yang singkat ini sulit. Tetapi mendoakan rakyatnya adalah kegiatan yang paling mulia sebagai pemimpin terhadap rakyatnya,” sebut Gubernur.


Selain itu, Gubernur juga menyampaikan terima kasih kepada Nurul Khairani Akhyar yang selama ini telah mendampingi Akhyar Nasution sejak dilantik sebagai Wakil Walikota, Plt Walikota hingga Walikota Medan yang akan segera berakhir dalam beberapa hari ke depan.


“Saya tahu begitu sulit menjalankan amanah ini. Terima kasih Akhyar yang telah menjalankan amanahnya dengan sepenuh hati dan kerelaan,” sebut Edy.


Edy juga menekankan bahwa meskipun singkat, apapun dan siapapun orangnya, hal ini adalah sejarah. Pelantikan ini menjadi gambaran sekaligus catatan tentang nama Akhyar Nasution yang telah menjadi Walikota Medan.


“Karena itu yang masih bisa kita banggakan, sampai akhirnya kita bisa mempertahankan kredibilitasnya. Kepada Akhyar dan Ibu (istri), jangan pernah berhenti mengabdi kepada bangsa ini. Masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan. Semoga kemudahan Allah selalu menyertai kita semua,” ujarnya.


Sementara Walikota Medan Akhyar Nasution usai dilantik menyampaikan kepada wartawan, tugasnya dalam beberapa hari ke depan sebelum masa jabatan berakir, adalah menyiapkan kelengkapan administrasi ABPD Kota Medan. Kemudian bagaimana menjaga keharmonisan warga Kota Medan yang selama ini terbilang sangat baik.


“Saya memohon maaf kepada semua warga Kota Medan atas apa yang belum berkenan bagi warga, dan apa yang belum sempat kami kerjakan. Apa yang sudah kami kerjakan, silakan dinikmati,” ungkapnya. (don)

Soal Nakes Covid-19 Pirngadi Demo, Kadiskes : Itu Masalah Internal
| Rabu, Februari 10, 2021

By On Rabu, Februari 10, 2021


PATIMPUS.COM - Persoalan belum kunjung dibayarkannya insentif penanganan Covid-19 para tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi sejak bulan Mei 2020 merupakan permasalahan internal.


"Itu urusan internal Pirngadi. Harusnya manajemen Pirngadi lah yang menjelaskan semua," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Edwin Effendi, Rabu (10/2/2021).


Sebab menurut Edwin, pihak manajemen RSUD dr Pirngadi Medan tahu persis bagaimana prosedurnya. Mulai dari kelengkapan berkas, pengusulan, hingga kesiapan untuk insentif bagi nakes tersebut. 


"Karena kalau kita kan tinggal meneruskan saja. Jadi mengenai kelengkapan itu, pengaturan dan siapa-siapa saja (penerima) kan internal pirngadi," tegasnya.


Oleh karena itu, Edwin menyarankan agar hal ini dipertanyakan ke manajemen atau Direktur RSUD dr Pirngadi Medan. Bukannya ke Dinas Kesehatan.


Terpisah, Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Peranginangin yang dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya sudah menyampaikan berkas para perawat Covid-19 ke Dinas Kesehatan Medan. Selain itu dia juga membantah kalau berkas yang dikirimkan tidak lengkap.


"Jangan mendahului. Coba dipertanyakan di sana (Dinas Kesehatan) dimana kendalanya. Uangnya dikirim ke rekening masing masing itu. Petugas yang diusulkan ada 100-an lebih," ujarnya. (don)