BREAKINGNEWS...! Indonesia Larang Warga India Masuk
| Jumat, April 23, 2021

By On Jumat, April 23, 2021



PATIMPUS.COM - Mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), pemerintah Indonesia akhirnya melarang warga negara asing (WNA) asal India masuk ke Indonesia.


Melalui tayangan Youtube BNPB, Jumat (23/4/2021), Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, mengumumkan pelarangan itu. 


"Pemerintah memutuskan untuk menghentikan pemberian visa bagi orang asing yang pernah tinggal dan atau mengunjungi wilayah India dalam kurun 14 hari," kata Airlangga.


"Bagi WNI tetap diizinkan masuk dengan protokol kesehatan yang ketat," lanjutnya.


Airlangga mengatakan, kini tidak ada lagi pengecualian bagi WN India. Semua tidak boleh masuk per 25 April 2021.


Saat ini India menghadapi tsunami kasus corona. Setelah sempat turun di Januari dan Februari 2021, kasus melesat tajam pada April.


Bahkan sampai memecahkan rekor dunia pada Kamis (22/4). Tambahan kasus per hari sampai lebih dari 315 ribu orang.


Ada sejumlah faktor mengapa hal ini bisa terjadi. Utamanya soal masyarakat yang mulai abai protokol kesehatan, tak memakai masker dan tak jaga jarak saat festival keagamaan di Sungai Gangga, salah satu peristiwanya.

Satu Kampung Batal Puasa, Padahal Tinggal 3 Menit Lagi
| Jumat, April 23, 2021

By On Jumat, April 23, 2021



PATIMPUS.COM - Warga satu kampung terpaksa batal puasa massal. Pasalnya, mereka menyantap makanan dan minuman berbuka puasa belum waktunya. Padahal sisa waktu tinggal 3 menit lagi.


Hal itu terjadi di Kampung Taman Seri Gombak, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (20/4/2021). Batalnya puasa orang sekampung itu akibat ulah bilal adzan Masjid Al Khairiyah.


Pasalnya, sang bilal terlalu cepat mengamdangkan azan maghrib yaitu selisih 3 menit sebelum waktunya yang menandatakan waktu berbuka puasa.


Al hasil Pengurus Masjid Al Khairiyah, Taman Seri Gombak, Kuala Lumpur meminta para jamaahnya mengqadha puasanya di waktu lain setelah Ramadhan.


Pihak Masjid minta maaf telah keliru dalam mengumandangkan adzan lebih cepat 3 menit dari waktu seharusnya.


Dalam sebuah pernyataan pengurus Masjid Al Khairiyah, Wan Nawawi Wan Dagang mengatakan bahwa kesalahan tersebut terjadi karena masalah teknis pada tampilan jam digital penanda adzan di Masjid tersebut.


Kumandang adzan maghrib pada hari Selasa (20/4/2021) kemarin lebih cepat dari waktu seharusnya.


“Jamaah yang berpatokan pada adzan Maghrib dari Masjid Al Khairiyah untuk berbuka puasa, perlu diketahui bahwa puasa batal pada hari itu dan perlu diganti,” kata Wan Nawawi seperti dilansir Borneo Post Online.


Umat Muslim berpuasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari atau Maghrib. Sebagian besar Muslim bergantung pada jadwal waktu tetap berbuka puasa.


Banyak Muslim juga menggantungkan waktu berbuka pada kumandang adzan untuk mengetahui telah masuk waktu Maghrib.


Wan Nawawi juga menyebutkan bahwa menurut pandangan mayoritas ulama mazhab Hanafi, Maliki dan Syafii, serta banyak dari mazhab Hambali, puasa kemarin batal dan harus diganti.


Dia mengutip penjelasan hukum Islam dari Kantor Mufti Wilayah Federal yang mengatakan bahwa jamaah yang berpatokan adzan masjid untuk berbuka puasa perlu mengganti puasa mereka.


"Sekali lagi kami mohon maaf dan insya Allah hal seperti itu tidak akan terjadi lagi,” katanya. 

Usai Pesta Besar-Besaran, Atta Halilintar Positif Covid-19, Aurel Demam
| Jumat, April 23, 2021

By On Jumat, April 23, 2021



PATIMPUS.COM - Untuk kedua kalinya, Atta Halilintar positif terjangkit virus corona (Covid-19), sementara Aurel Hermansyah mengalami demam. Keduanya kini terpaksa melakukan karantina mandiri dan dalam perawatan dokter.


Pasangan selebritis ini, baru-baru ini melangsungkan pernikahan spektakuler yang dihadiri ribuan tamu termasuk Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Pernikahan itu pun disiarkan langsung oleh sejumlah televisi dan menjadi trending topic yang tayang terus menerus setiap hari.


YouTuber Ngeprank ini menuturkan, dirinya terpapar virus corona untuk kedua kalinya tanpa gejala (OTG).


“Hari ini CT ku 30-an dan aku tanpa gejala,” tulis Atta Halilintar di Instagram Story, Kamis (22/4/2021). 


Atta Halilintar berharap bisa segera sembuh. Sehingga, ia bisa merayakan Lebaran dalam kondisi sehat. “Semoga cepat sembuh, enggak turun CT-nya,” tulis Atta.


Atta Halilintar pertama kali terinfeksi virus corona pada November 2020. Atta mengetahui dirinya positif COVID-19 untuk kedua kalinya setelah melakukan tes swab. Laki-laki 26 tahun ini menjalani pemeriksaan karena ia ada pekerjaan di Solo.


Atta shock ketika mengetahui dirinya kembali positif COvid-19. Sebelumnya, ia mencemaskan istrinya, Aurel Hermansyah. Kondisi kesehatan perempuan 22 tahun itu menurun sejak beberapa waktu lalu.


“Dari kemarin istriku yang hangat badannya dan bindeng, sangkaku istriku yang positif, ternyata aku,” tulis Atta.


Atta mengatakan dokter juga melakukan pengecekan terhadap Aurel. Dokter, kata dia, meminta Aurel untuk tidak pergi ke mana-mana selama beberapa hari.


“Dibilang dokter tidak boleh ke mana-mana dulu sampai dilihat perkembangan lima hari ke depan, dikarenakan tidur tiap hari sama aku,” tulis Atta.


Dukungan diberikan keluarga kepada Atta. Salah satunya datang dari ibunya, Lenggogeni Faruk. Ia mendoakan anaknya supaya lekas pulih. 

Penyidik KPK AKP Stepanus Terima Suap Kasus Jual Beli Jabatan Pemko Tj Balai
| Jumat, April 23, 2021

By On Jumat, April 23, 2021



PATIMPUS.COM - Penyidik KPK, AKP Stepanus Robin Pattuju diduga menerima suap dari Walikota Tanjung Balai Syahrial sebesar Rp 1,3 miliar dari total yang dijanjikan Rp 1,5 miliar terkait pengurusan perkara jual beli jabatan tahun 2019.


AKP Stepanus asal Polri telah ditetapkan sebagai tersangka bersama Walikota Tanjung Balai, Syahrial. Peristiwa ini mencoreng nama baik KPK. Seorang penyidik yang harusnya memberantas korupsi malah terungkap diduga menerima suap penanganan perkara.


Menyikapi itu, Ketua KPK Komjen Firli Bahuri menegaskan pihaknya akan memperbaiki sistem. Menurutnya, harus ada perubahan dalam internal KPK.


"Jadi itu perlu ada perbaikan sistem, kami tak alergi perbaikan. Kami dukung perubahan. Perubahan adalah suatu keniscayaan. Kalau kita ingin baik, kita harus lakukan perubahan. Kalau kita ingin lebih sempurna maka kita harus sering lakukan perubahan," kata Firli saat konferensi pers, Kamis (22/4/2021).


"Untuk itu kami akan lakukan kajian untuk melakukan perbaikan apakah itu dari sistem rekrutmen apakah itu pembinaan kepegawaian, atau human capital atau SDM lain termasuk sarana prasarana," tambah dia.


Lebih lanjut, Firli mengatakan, pengawasan terhadap internal KPK sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh pegawai KPK tetapi juga melibatkan Dewan Pengawas dan pimpinan KPK. Sehingga ia menyebut tiga unsur yang menjadi penentu baik buruknya KPK.


"Kami sampaikan juga bahwa saat ini pengawasan KPK bukan hanya KPK, tapi di dalamnya ada dewas, pimpinan KPK, pegawai KPK. 3 unsur ini menentukan baik buruknya KPK dan ingat, tak ada yang terjadi hari ini tanpa masa lalu dan masa depan ditentukan hari ini," tutup dia.


Dalam kasus ini, Stepanus dijerat sebagai tersangka penerima suap bersama seorang pengacara bernama Maskur Husain. Keduanya dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12 B UU Pemberantasan Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.


Adapun Syahrial menjadi tersangka pemberi suap dan dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tipikor.


Stepanus dan Maskur langsung ditahan usai jadi tersangka. Sementara Syahrial masih menjalani pemeriksaan.


Liput Pemakaman Pasien Covid-19, Wartawan Babak Bunyak Dikeroyok 30 Orang
| Kamis, April 22, 2021

By On Kamis, April 22, 2021



PATIMPUS.COM - Tindak kekerasan terhadap wartawan di Sumatera Utara kembali terulang. Setelah sebelumnya dua wartawan diusir pengawal Walikota Medan, kali ini penganiayaan dialami Budi Nyata, salah satu wartawan media online di Medan.


Pria 43 tahun yang bermukim di Gang Lokasi, Dusun XIII B, Desa Bangunsari, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara itu, babak belur setelah dikeroyok sekitar 30-an orang di Dusun I, Desa Ujung Serdang, Tanjungmorawa pada Rabu siang (21/4/2021) sekitar pukul 12.00 WIB. 


Ketika itu, pria yang akrab disapa Bunyak itu tengah meliput pemakaman jenazah 

Robert Imanuel Ginting (49), warga Dusun I, Desa Ujung Serdang, Tanjungmorawa yang meninggal dunia di RSU Grand Medistra, Lubukpakam, setelah terindikasi virus corona. 


Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami memar di bagian mata kiri, pecah bagian bibir dan keseleo di bagian pinggang. 


"Aku sudah tidak tahu lagi siapa saja yang memukuli. Karena aku langsung terjatuh begitu ditendang dari belakang oleh laki-laki yang katanya keluarga almarhum," kisah Bunyak, Rabu malam. 


Setelah itu, lanjutnya, ia hanya mengetahui bertubi-tubi pukulan mendarat di tubuhnya yang sudah dalam kondisi tak berdaya. 


"Alhamdulillah masih dilindungi Allah SWT di Bulan Suci Ramadan ini. Saat itu pula ada anggota TNI yang datang melerai massa yang membabi buta itu," sebutnya. 


Anggota Bidang Organisasi di struktur Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Sumut itu menceritakan, amuk massa itu terjadi ketika ia meliput suasana keributan saat adanya penolakan dari warga sekitar atas rencana pemakaman jenazah pegawai BRI Simpang Limun, Medan itu di lahan kebun pribadi. 


"Itu kan peristiwa. Jadi karena tuntutan profesi, saya rekam kejadian itu. Apalagi keluarga dari korban itu terlihat histeris. Nah saat saya rekam itulah ada perempuan yang tadi histeris, ngamuk-ngamuk ke aku karena direkam. Seketika itu pula tendangan dari belakang mendarat persis ke pinggang saya sampai saya tersungkur dan langsung disusul dengan pengeroyokan," ujarnya. 


Dalam kasus ini, Bunyak mengaku sangat menyesalkan sikap Kades Ujung Serdang dan petugas Bhabinkamtibmas yang terlihat tak berupaya mengantisipasi atau melerai amuk warga tersebut. 


"Besok pihak Kades memang menawarkan mediasi atas kasus ini. Tapi tentu saya punya pimpinan di media dan Ketua di organisasi. Nanti aku koordinasikan dulu. Tadi saya juga sudah diarahkan visum dan selanjutnya akan buat LP," sebutnya. 


Atas kejadian ini, Pemimpin Redaksi media online tempat korban bekerja sekaligus Ketua PW IWO Sumut, Yudhistira secara tegas meminta pihak kepolisian baik Polsek Tanjungmorawa, Polresta Deliserdang dan Polda Sumut, segera mengusut tuntas kasus ini. 


"Perbuatan ini sangat biadab. Di saat wartawan yang bekerja dilindungi undang-undang Pers, justru menjadi sasaran pengeroyokan dan penganiayaan," kecamnya. 


Atas kejadian ini juga, lanjut Yudis, ia memastikan atas nama media dan Ketua IWO Sumut, pihaknya akan mengawal proses hukum atas tindak pidana yang sangat tidak bisa ditolerir ini. 


"Apalagi kami dengar kawasan Ujung Serdang yang dikenal dengan Kampung Dayak ini, kerap memicu keonaran," pungkasnya.


Pemerintah Mendorong Pengelolaan Gambut Berkelanjutan
| Rabu, April 21, 2021

By On Rabu, April 21, 2021



PATIMPUS.COM - Sebagai upaya dalam mendorong perlindungan dan pemulihan ekosistem gambut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan mengadakan semiloka bertajuk “Mendorong Kebijakan dan Praktik Pengelolaan Gambut Berkelanjutan di Tapanuli Selatan dan Sumatra Utara”.


Acara tersebut digelar secara daring-luring dan dilaksanakan di Hotel Mega Permata, Padangsidimpuan, pada Selasa, 20 April 2021. Setidaknya 90 peserta hadir secara live dan virtual. Semiloka ini bertujuan untuk mengindentifikasi program dan kegiatan yang relevan dengan perlindungan dan pengelolaan gambut berkelanjutan sebagai langkah awal kerja sama multipihak di Tapanuli Selatan khususnya, dan Sumatra Utara pada umumnya.


Berdasarkan data Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun 2018, Tapanuli Selatan memiliki 6.051,80 ha gambut yang sebagian besar berada di dataran rendah pesisir barat  Sumatra. Sekitar 82%  gambut berada di kawasan Area Penggunaan Lain (APL), dan sisanya ada di kawasan Hutan Produksi sebesar (16 %) dan di Hutan Produksi Terbatas  (2%). Dari persentase tersebut, 70% dari keseluruhan gambut berada di kawasan konsesi yang sebagian besar ditanami sawit, sehingga mempengaruhi kualitas dan jasa ekosistem gambut. 


Gambut merupakan ekosistem yang memiliki peran strategis bagi kehidupan manusia. Selain berperan sebagai penyimpan air dan penjamin ketersediaan air, gambut  menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati, penyedia spesies asli gambut sebagai sumber pangan dan obat-obatan, serta berperan penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim yakni berupa penyimpan dan penyerap karbon. Pengelolaan gambut secara berkelanjutan juga berdampak signifikan pada upaya pengurangan risiko bencana, dan peningkatan ketangguhan masyarakat, khususnya terhadap bencana karhutla gambut dan banjir. 


Bupati Tapanuli Selatan Dolly Putra Parlindungan Pasaribu dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan merupakan salah satu kunci penting dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), Pembangunan Rendah Karbon (PRK), dan secara langsung bermanfaat  bagi kehidupan masyarakat. Oleh karenanya, pihaknya mendukung penuh upaya restorasi gambut di Tapanuli Selatan pada khususnya dan Sumatra utara pada umumnya. Pemkab juga berkomitmen melaksanakan berbagai kegiatan perlindungan dan pengelolaan gambut khususnya di Tapanuli Selatan bersama para pihak terkait.


Sementara itu, Direktur Pengendalian Kerusakan Gambut, SPM Budi Susanti, yang hadir di dalam acara semiloka menyampaikan pidato kunci terkait Kebijakan dan program pemulihan, perlindungan serta pengelolaan gambut di Indonesia. Budi Susanti menyebutkan bahwa Pemerintah Nasional sudah mengeluarkan PermenLHK No.60/2019 terkait pedoman penyusunan RPPEG dan penetapan SK MenLHK No. 246/2020  tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) Nasional secara rinci. 


Untuk Sumatera Utara, sebanyak 26 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dari total 27 KHG sudah melakukan pemetaan invetarisasi karaktersitik  gambut dengan skala 1:50.000.  Ia menekankan pentingnya penyusunan rencana pengelolaan ekosistem gambut (RPPEG) di tingkat provinsi ataupun di kabupaten.  KLHK juga berharap agar penyusunan RPPEG di tingkat provinsi Sumatra Utara dan kabupaten Tapanuli Selatan dapat disegerakan. KLHK akan mendampingi dalam proses penyusunannya.


Sesi diskusi semiloka ini menghadirkan dua pembicara yakni: Hasmirizal Lubis Kepala Bappeda Provinsi Sumatra Utara dan Nyoman Suryadiputra Senior Advisor Yayasan Lahan Basah/Wetlands International Indonesia. Hasmirizal Lubis memaparkan terkait program dan strategi perlindungan ekosistem gambut di Sumatra Utara, sedangkan Nyoman Suryadiputra memaparkan terkait inisiatif percontohan pengelolaan ekosistem gambut untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta pengurangan risiko bencana di Kelurahan Muara Manompas, Muara Batang Toru.


Hasmirizal Lubis menyampaikan bahwa saat ini provinsi Sumatra Utara sedang menyusun rencana pembentukan forum pengelolaan dan perlindungan ekosistem gambut, bekerja sama dengn Conservation International dalam rangka pelestarian ekosistem gambut di Provinsi. Ia menambahkan bahwa pada tahun 2022 akan dikembangkan 200 Desa Wisata, dimana potensi wisata gambut juga bisa turut dikembangkan. Provinsi Sumatra Utara juga berharap dapat masuk ke dalam provinsi prioritas kegiatan restorasi gambut sesuai dengan Permen LHK No P.8 tahun 2020 tentang penugasan sebagian urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan kehutanan.


Sementara itu, Nyoman Suryadiputra menyampaikan bahwa program percontohan di Muara Manompas telah mengimplementasikan pendekatan 3 R, yaitu rewetting (pembasahan kembali), revegetasi, dan revitalisasi mata pencaharian.  Ada total 16 sekat kanal yang sudah dibangun bersama masyarakat dengan menggunakan batang pinang sebagai bahan kontruksi. 


Saat ini 250 ha lahan yang sudah mendapat perlakuan pembasahan kembali tersebut sedang ditanami jelutung, pakkat, dan sagu sebagai spesies asli gambut yang bernilai ekonomi. Nyoman juga menyampaikan bahwa program juga memberikan  pinjaman bersyarat untuk mendukung pengembangan alternatif mata pencaharian masyarakat setempat sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya restorasi dan pengelolaan gambut secara berkelanjutan untuk 35 kelompok masyarakat.


Hadir mewakili Pemerintah Pusat, perwakilan dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Kepala Subpokja Pengelolaan Ekosistem Gambut Agung Rusdiyatmoko menyampaikan pentingnya pendokumentasian  praktik-praktik di lapangan dan disertakan dalam rencana pembangunan. 


Agung juga menyebutkan bahwa antusiasme dan partisipasi masyarakat perlu didorong lebih lanjut. Senada dengan Agung, perwakilan dari Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Anna Amalia menyampaikan bahwa pendampingan oleh Pemerintah Daerah sangat penting untuk meneruskan upaya yang sudah dibangun dan diinternalisasikan sebagai bagian dari rencana pembangunan daerah. 


Saat ini di tingkat nasional sudah dibentuk Tim Koordinasi Strategis Pengelolaan Lahan Basah untuk mendukung pencapaian TPB dan PRK, dan tengah menyusun peta jalan pengelolaan lahan basah (utamanya mangrove dan gambut) yang nantinya diharapkan dapat menjadi pedoman pengelolaan lahan basah di Indonesia, untuk memperkuat sejumlah inisiatif pengelolaan yang sudah ada. 


Acara semiloka seri ke-1 ini ditutup dengan diskusi kelompok terkait identifikasi kegiatan potensial dan rencana tindak lanjut sebagai dasar pembahasan dalam semiloka seri berikutnya . Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan semiloka seri ke-2 dan ke-3 untuk menghasilkan kolaborasi jangka panjang dalam upaya pengelolaan gambut secara berkelanjutan di Tapanuli Selatan khususnya, dan Sumatra Utara pada umumnya. (don)